Ondel-ondel: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
k perbaiki
Fazily (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 202.80.212.142 (bicara) ke revisi terakhir oleh Bellararadwi
Tag: Pengembalian
 
(40 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox dance
[[Berkas:Ondel Ondel Khas Betawi - panoramio.jpg|al=|jmpl|300x300px|Pertunjukan Ondel-ondel di Monumen Nasional]]
| name = Ondel-ondel
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Reuzenpoppen Ondel-ondel sieren de straat tijdens het religieuze feest 'selamatan' ter gelegenheid van de inwijding van de nieuwe vleugel van Hotel des Indes Java TMnr 10003392.jpg|jmpl|300px|Ondel-ondel dalam rangka perayaan pembukaan sayap baru [[Hotel des Indes]] (dibongkar pada tahun 1980-an) tahun 1923]]
| native_name =
'''Ondel-ondel''' adalah bentuk pertunjukan rakyat [[Betawi]] yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Tampaknya ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.
| native_name_lang =
| etymology =
| image = Ondel Ondel Khas Betawi - panoramio.jpg
| alt =
| caption = Pertunjukan ondel-ondel di [[Monumen Nasional]].
| genre = Boneka tradisional
| signature =
| instruments = [[Gamelan]], [[Gambang]], [[Gong]], [[Tanjidor]]
| inventor = [[Suku Betawi]]
| year =
| origin = [[Indonesia]]
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Reuzenpoppen Ondel-ondel sieren de straat tijdens het religieuze feest 'selamatan' ter gelegenheid van de inwijding van de nieuwe vleugel van Hotel des Indes Java TMnr 10003392.jpg|jmpl|300px|Ondel-ondel diarak dalam rangka selametan pembukaan sayap baru [[Hotel des Indes]] pada tahun 1923.]]
[[Berkas:Ondel-Ondel_Betawi_Street_Performance_in_Jakarta.webm|jmpl|Video Jalan Ondel-Ondel Betawi Di [[Jakarta]]]]
'''Ondel-ondel''' adalah bentuk [[budaya Betawi|pertunjukan seni khas Betawi]] yang sering ditampilkan dalam pesta rakyat. Tampaknya ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.


Ondel-ondel yang berupa [[boneka]] besar itu tingginya sekitar 2,5 meter dengan garis tengah ± 80 cm, dibuat dari anyaman [[bambu]] yang disiapkan begitu rupa sehingga mudah dipikul dari dalamnya. Bagian wajah berupa [[topeng]] atau kedok, dengan rambut kepala dibuat dari [[ijuk]]. Wajah ondel-ondel [[laki-laki]] biasanya dicat dengan warna [[merah]], sedangkan yang perempuan warna [[putih]]. Bentuk pertunjukan ini banyak persamaannya dengan yang ada di beberapa daerah lain.
Ondel-ondel berupa [[boneka]] besar dengan tinggi sekitar 2,5 meter dengan garis tengah ± 80 cm, dibuat dari anyaman [[bambu]] yang disiapkan begitu rupa sehingga mudah dipikul dari dalamnya. Bagian wajah berupa [[topeng]] atau kedok, dengan rambut kepala dibuat dari ijuk. Wajah ondel-ondel [[laki-laki]] biasanya dicat dengan warna [[merah]], sedangkan yang perempuan warna [[putih]]. Bentuk pertunjukan ini banyak persamaannya dengan yang ada di beberapa daerah lain.
==Asal usul ==
Terdapat beberapa versi mengenai asal-usul ondel-ondel. Semula ondel-ondel berfungsi sebagai penolak bala atau gangguan roh halus yang gentayangan. Dewasa ini ondel-ondel biasanya digunakan untuk menambah semarak pesta- pesta rakyat atau untuk penyambutan tamu terhormat, misalnya pada peresmian gedung yang baru selesai dibangun. Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel masih bertahan dan menjadi penghias wajah kota metropolitan [[Jakarta]].


== Asal-usul ==
==Ondel-ondel versi daerah lain ==
Sebenarnya Ondel-ondel adalah tokoh yang di hilangkan pada sendratari [[Reog (Ponorogo)|reog]] versi wengker dari [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] adalah tokoh sepasang mahluk halus dengan tubuh raksasa, tetapi karena mengganggu perjalanan Singo Barong. maka dikutuklah merka menjadi Burung gagak dan burung merak dalam bentuk raksasa pula. Namun pada pemerintahan Batara Katong, tokoh-tokoh yang tidak terlalu penting di hilangkan.
Ondel-ondel atau barongan raksasa adalah tokoh yang dihilangkan pada sendratari [[Reog (Ponorogo)|Reog]] versi [[Kerajaan Wengker|Wengker]] dari [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] yang merupakan tokoh sepasang makhluk halus dengan tubuh raksasa, tetapi karena mengganggu perjalanan [[Singo Barong]], maka dikutuklah mereka menjadi [[burung gagak]] dan [[burung merak]] dalam bentuk raksasa pula. Namun pada pemerintahan [[Bathara Katong]], tokoh-tokoh yang tidak terlalu penting dihilangkan.<ref>{{Cite web|title=Sejarah Jakarta: Ondel-ondel dulu untuk Penolak Bala ada Ritual Bakar Kemenyan|url=https://www.msn.com/id-id/berita/other/sejarah-jakarta-ondel-ondel-dulu-untuk-penolak-bala-ada-ritual-bakar-kemenyan/ar-AA14FB6R|website=MSN|language=id-ID|access-date=2023-02-13}}</ref><ref>{{Cite web|title=Hikayat Ondel-Ondel|url=https://validnews.id/catatan-valid/hikayat-ondel-ondel|website=validnews.id|language=id|access-date=2023-02-13}}</ref><ref>{{Cite web|last=Rumah|first=Belajar|title=Ondel Ondel|url=https://petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id/Repositorys/ondelondel/|website=rumah belajar kemendikbud|access-date=13/02/2023}}</ref>


Ondel-Ondel Masuk ke Batavia atau Jakarta pada abad ke 17 ketika terjadinya penyerangan [[Kesultanan Mataram|Mataram]] kepada VOC Batavia. Setelah VOC berhasil membakar lumbung-lumbung beras di sekitar Batavia, prajurit Mataram membalas dengan cara mencemari [[sungai Ciliwung]] yang menjadi kebutuhan air orang-orang di Batavia terutama VOC.
Di dalam kesenian Jathilan [[Jawa Tengah|jawa tengah]] di kenal dengan Gendruwon gede, di [[Pasundan]] dikenal dengan sebutan [[Badawang]], yang sudah ada sejak paska perang bubat yang di bawa pejabat sunda yang masih hidup dengan membawa [[Angklung reyog|Angklung Reyog]], sedangkan di [[Bali]] lebih dikenal dengan nama [[Barong Landung]] yang merupakan jenis [[Barong Bali]] yang di Bawa raja Airlangga saat menyelamatkan diri. Menurut perkiraan jenis pertunjukan itu sudah ada sejak sebelum tersebarnya agama [[Islam]] di Pulau [[Jawa]].


Kemudian prajurit Ponorogo yang tergabung pasukan Mataram membuat Barongan rakasa berwajah seram yang dikeluarkan pada malam hari, pasukan VOC baik Pribumi dan dari Eropa masih percaya akan legenda-legenda ''folkore'' sehingga membuat takut, cemas dan khawatir dan terjadilah wabah penyakit masal di Batavia yang menyebabkan pasukan VOC dan Gubernur VOC Batavia [[J.P. Coen]] Meninggal akibat terkena wabah dan kecemasan.
== Musik pengiring ==
Musik yang mengiringi ondel-ondel tidak tentu, tergantung dari masing-masing rombongan. Ada yang diiringi [[tanjidor]], seperti rombongan ondel-ondel pimpinan Gejen, Kampung Setu. Ada yang diiringi dengan pencak Betawi seperti rombongan “Beringin Sakti” pimpinan Duloh, sekarang pimpinan Yasin, dari Rawasari. Adapula yang diirig Bende, “Remes”, Ningnong dan Rebana ketimpring, seperti rombongan ondel-ondel pimpinan Lamoh, Kalideres.


Sejak saat itu, Ondel-ondel turut digunakan warga Batavia terutama Betawi sebagai pengusir berbagai hal keburukan yang diawali dengan upacara rtiual.
Pada umumnya, pementasan Ondel-ondel diiringi oleh musik pengiring dan pencak silat di antaranya:


== Sejarah ==
* 2 buah gendang yang dimainkan oleh 2 orang
ondel-ondel pada zaman dahulu digunakan sebagai penolak bala dan penjaga kampung. Biasanya ia diarak saat ada pagebluk (wabah) yang melanda kampung, [[Selamatan|selametan]], hajatan besar ([[Cap Go Meh]], dll.) atau sedekah bumi setelah panen raya. Karenanya bentuk ondel-ondel laki-laki yang asli lebih seram dengan mata melotot dan adanya gigi taring. Awalnya ia juga dikenal dengan sebutan "''barongan''". Kata "''ondel-ondel''" menjadi lebih populer ketika [[Benyamin Sueb]] membawakan lagu "''Ondel-ondel''" pada tahun 1971 dalam irama [[Gambang keromong|gambang kromong]] yang digubah oleh [[Djoko Subagyo]]. Dewasa ini ondel-ondel biasanya digunakan untuk menambah semarak pesta-pesta rakyat, atau diarak untuk mengamen. Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel masih bertahan dan menjadi penghias wajah kota metropolitan [[Jakarta]].
* 2 buah kentongan yang dimainkan oleh 2 orang
* 1 buah rebana/kecrek/kicrik yang dimainkan oleh 1 orang
* 1 buah gong yang dimainkan oleh 1 orang
* 1 buah tekyan/biola Betawi yang dimainkan oleh 1 orang
* 1 orang yang melakukan pencak silat yaitu Pencak Bunga Kembang.<ref>[https://belajar.kemdikbud.go.id/PetaBudaya/Repositorys/ondelondel/ Ondel-ondel]</ref>


== Pementasan di Jalan ==
== Ondel-ondel di daerah lain ==
Telah dijelaskan Sebenarnya ondel-ondel adalah tokoh yang dihilangkan pada sendratari [[Reog (Ponorogo)|Reog]] versi "''Wengker''" dari [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] yang merupakan tokoh sepasang makhluk halus dengan tubuh raksasa, tetapi karena mengganggu perjalanan [[Singo Barong]], maka dikutuklah mereka menjadi [[burung gagak]] dan [[burung merak]] dalam bentuk raksasa pula. Namun pada pemerintahan [[Bathara Katong]], tokoh-tokoh yang tidak terlalu penting dihilangkan.
Masyarakat Jakarta pada 2010an sering menyaksikan pementasan Ondel-ondel di jalanan. Pada sekitar 1990an, pementasan Ondel-ondel yang dilakukan di jalanan sering sekali terlihat. Namun pada awal 2000an, jarang ditemukan pementasan ini.


Di dalam kesenian [[Jatilan|Jathilan]] dikenal dengan nama Genderuwo Gede, di [[Pasundan]] dikenal dengan sebutan [[Badawang]], yang sudah ada sejak pasca [[Perang Bubat]] yang dibawa pejabat sunda yang masih hidup dengan membawa berbagai kesenian dari majapahot Seperti [[Angklung Reog]], sedangkan di [[Bali]] lebih dikenal dengan nama [[Barong Landung]] yang merupakan jenis [[Barong Bali]] yang dibawa Raja Airlangga saat menyelamatkan diri. Menurut perkiraan jenis pertunjukan ini sudah ada sejak sebelum tersebarnya agama [[Islam]] di [[Jawa|Pulau Jawa]].
Pementasan di jalan ini biasanya dilakukan oleh anak-anak dengan usia sekitar 13 - 18 tahun. Satu kelompok pementasan bisa terdiri dari belasan orang, jika menggunakan alat musik yang cukup lengkap. Namun, jika musiknya hanya menggunakan rekaman paling tidak ada 4 orang.


Sedangakan di Sidoarjo terdapat versi kecil dari Ondel-Ondel yang hanya menggunakan topeng saja oleh penari tanpa kerangka raksasa, kesenian ini disebut [[Reog Cemandi]] hasil kolabroasi Kesenian Topeng Ponorogo disekitar [[Pondok Tegalsari]] dan [[Reog Kendang]] dari Tulungagung pada masa kolonial Belanda.
==Referensi ==
{{reflist}}


== Musik pengiring ==
Musik yang mengiringi ondel-ondel tidak menentu, tetapi biasanya diiringi dengan irama [[Gambang keromong|gambang kromong]] dan [[tanjidor]]. Ada juga yang di iringi dengan silat pencak betawi, marawis, hadroh dan [[Rebana|rebana ketimpring]].

Pada umumnya, pementasan ondel-ondel diiringi oleh musik pengiring dan pencak silat diantaranya:

* 2 buah [[Kendhang|gendang]] yang dimainkan oleh 2 orang
* 1 buah [[rebana]]/[[kecrek]]an yang dimainkan oleh 1 orang
* 1 buah [[gong]] yang dimainkan oleh 1 orang
* 1 buah [[Kongahyan|kong'ahyan]]/[[tehyan]] yang dimainkan oleh 1 orang
* 1 orang yang melakukan [[pencak silat]] yaitu ''Pencak Bunga Kembang''.<ref>{{cite web|url=https://djakarta.biz.id/musik-pengiring-ondel-ondel/|title=Musik Pengiring Ondel - Ondel|website=www.djakarta.biz.id|access-date=20 April 2023|language=id}}</ref>.

== Lihat juga ==
# [[Boneka Dewa|tōa-sian ang-á]], "ondel-ondel" versi Hokkien, populer di [[Taiwan]].

== Referensi ==
{{reflist}}
{{Tarian di wilayah pulau Jawa|state=autocollapse}}
[[Kategori:Jakarta]]
[[Kategori:Jakarta]]
[[Kategori:Betawi| ]]
[[Kategori:Betawi| ]]

Revisi terkini sejak 29 April 2024 06.16

Ondel-ondel
Pertunjukan ondel-ondel di Monumen Nasional.
GenreBoneka tradisional
InstrumenGamelan, Gambang, Gong, Tanjidor
PenciptaSuku Betawi
AsalIndonesia
Ondel-ondel diarak dalam rangka selametan pembukaan sayap baru Hotel des Indes pada tahun 1923.
Video Jalan Ondel-Ondel Betawi Di Jakarta

Ondel-ondel adalah bentuk pertunjukan seni khas Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta rakyat. Tampaknya ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.

Ondel-ondel berupa boneka besar dengan tinggi sekitar 2,5 meter dengan garis tengah ± 80 cm, dibuat dari anyaman bambu yang disiapkan begitu rupa sehingga mudah dipikul dari dalamnya. Bagian wajah berupa topeng atau kedok, dengan rambut kepala dibuat dari ijuk. Wajah ondel-ondel laki-laki biasanya dicat dengan warna merah, sedangkan yang perempuan warna putih. Bentuk pertunjukan ini banyak persamaannya dengan yang ada di beberapa daerah lain.

Asal-usul[sunting | sunting sumber]

Ondel-ondel atau barongan raksasa adalah tokoh yang dihilangkan pada sendratari Reog versi Wengker dari Ponorogo yang merupakan tokoh sepasang makhluk halus dengan tubuh raksasa, tetapi karena mengganggu perjalanan Singo Barong, maka dikutuklah mereka menjadi burung gagak dan burung merak dalam bentuk raksasa pula. Namun pada pemerintahan Bathara Katong, tokoh-tokoh yang tidak terlalu penting dihilangkan.[1][2][3]

Ondel-Ondel Masuk ke Batavia atau Jakarta pada abad ke 17 ketika terjadinya penyerangan Mataram kepada VOC Batavia. Setelah VOC berhasil membakar lumbung-lumbung beras di sekitar Batavia, prajurit Mataram membalas dengan cara mencemari sungai Ciliwung yang menjadi kebutuhan air orang-orang di Batavia terutama VOC.

Kemudian prajurit Ponorogo yang tergabung pasukan Mataram membuat Barongan rakasa berwajah seram yang dikeluarkan pada malam hari, pasukan VOC baik Pribumi dan dari Eropa masih percaya akan legenda-legenda folkore sehingga membuat takut, cemas dan khawatir dan terjadilah wabah penyakit masal di Batavia yang menyebabkan pasukan VOC dan Gubernur VOC Batavia J.P. Coen Meninggal akibat terkena wabah dan kecemasan.

Sejak saat itu, Ondel-ondel turut digunakan warga Batavia terutama Betawi sebagai pengusir berbagai hal keburukan yang diawali dengan upacara rtiual.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

ondel-ondel pada zaman dahulu digunakan sebagai penolak bala dan penjaga kampung. Biasanya ia diarak saat ada pagebluk (wabah) yang melanda kampung, selametan, hajatan besar (Cap Go Meh, dll.) atau sedekah bumi setelah panen raya. Karenanya bentuk ondel-ondel laki-laki yang asli lebih seram dengan mata melotot dan adanya gigi taring. Awalnya ia juga dikenal dengan sebutan "barongan". Kata "ondel-ondel" menjadi lebih populer ketika Benyamin Sueb membawakan lagu "Ondel-ondel" pada tahun 1971 dalam irama gambang kromong yang digubah oleh Djoko Subagyo. Dewasa ini ondel-ondel biasanya digunakan untuk menambah semarak pesta-pesta rakyat, atau diarak untuk mengamen. Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel masih bertahan dan menjadi penghias wajah kota metropolitan Jakarta.

Ondel-ondel di daerah lain[sunting | sunting sumber]

Telah dijelaskan Sebenarnya ondel-ondel adalah tokoh yang dihilangkan pada sendratari Reog versi "Wengker" dari Ponorogo yang merupakan tokoh sepasang makhluk halus dengan tubuh raksasa, tetapi karena mengganggu perjalanan Singo Barong, maka dikutuklah mereka menjadi burung gagak dan burung merak dalam bentuk raksasa pula. Namun pada pemerintahan Bathara Katong, tokoh-tokoh yang tidak terlalu penting dihilangkan.

Di dalam kesenian Jathilan dikenal dengan nama Genderuwo Gede, di Pasundan dikenal dengan sebutan Badawang, yang sudah ada sejak pasca Perang Bubat yang dibawa pejabat sunda yang masih hidup dengan membawa berbagai kesenian dari majapahot Seperti Angklung Reog, sedangkan di Bali lebih dikenal dengan nama Barong Landung yang merupakan jenis Barong Bali yang dibawa Raja Airlangga saat menyelamatkan diri. Menurut perkiraan jenis pertunjukan ini sudah ada sejak sebelum tersebarnya agama Islam di Pulau Jawa.

Sedangakan di Sidoarjo terdapat versi kecil dari Ondel-Ondel yang hanya menggunakan topeng saja oleh penari tanpa kerangka raksasa, kesenian ini disebut Reog Cemandi hasil kolabroasi Kesenian Topeng Ponorogo disekitar Pondok Tegalsari dan Reog Kendang dari Tulungagung pada masa kolonial Belanda.

Musik pengiring[sunting | sunting sumber]

Musik yang mengiringi ondel-ondel tidak menentu, tetapi biasanya diiringi dengan irama gambang kromong dan tanjidor. Ada juga yang di iringi dengan silat pencak betawi, marawis, hadroh dan rebana ketimpring.

Pada umumnya, pementasan ondel-ondel diiringi oleh musik pengiring dan pencak silat diantaranya:

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

  1. tōa-sian ang-á, "ondel-ondel" versi Hokkien, populer di Taiwan.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Sejarah Jakarta: Ondel-ondel dulu untuk Penolak Bala ada Ritual Bakar Kemenyan". MSN. Diakses tanggal 2023-02-13. 
  2. ^ "Hikayat Ondel-Ondel". validnews.id. Diakses tanggal 2023-02-13. 
  3. ^ Rumah, Belajar. "Ondel Ondel". rumah belajar kemendikbud. Diakses tanggal 13/02/2023. 
  4. ^ "Musik Pengiring Ondel - Ondel". www.djakarta.biz.id. Diakses tanggal 20 April 2023.