Thomas Bradwardine: Perbedaan antara revisi
Bot: Mengganti Black_Death.jpg dengan Smallpox_depicted_in_the_Toggenburg_Bible.jpg |
Remove image showing one of the plagues of Egypt (boils) rather than the Black Death |
||
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
⚫ | '''Thomas Bradwardine'''([[1290]]-26 August [[1349]]), lahir di [[Inggris]], merupakan seorang [[uskup agung]] [[Canterbury]] pada tahun [[1349]].<ref name="Douglas">{{en}} J.D. Douglas. 1978. The New International Dictionary of the Christian Church. Grand Rapids: Regency Reference Library. Hlm. 151 </ref> Ia belajar dan mengajar di [[Meiton]] dan [[Balliol College]].<ref name="Lane">{{id}} Tony Lane. 2005. Runtut Pijar. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 112 </ref> Pada tahun [[1337]], ia diangkat sebagai pejabat pada [[Katedral St. Paul]] dan memegang jabatan ini hingga tahun [[1348]].<ref name="Lane"/> Pada tahun [[1349]], Bradwardine meninggal akibat [[Maut Hitam]] atau penyakit [[sampar]], setelah 38 hari bertugas sebagai uskup agung Canterburry.<ref name="Lane"/> |
||
[[Berkas:Smallpox depicted in the Toggenburg Bible.jpg|kanan|thumb|300px|Gambar Ilustrasi Maut Hitam (Wabah Penyakit)]] |
|||
⚫ | Thomas sadar bahwa [[anugerah Allah]] adalah pemberian cuma-cuma, yang tidak dapat diperoleh sebagai [[imbalan]] atas usaha kita.<ref name="Lane"/> Atas dasar inilah, Bradwardine menulis karyanya yaitu ''[[De Causa Dei Adversus Pelagium]]'' (Perkara Allah melawan Pelagius).<ref name="Lane"/> Dalam karya itu, ia menentang ''[[semi-pelagianisme]]''.<ref name="Lane"/> Ia menentang ide [[determinisme perbintangan]] yaitu ajaran bahwa nasib kita ditakdirkan oleh bintang-bintang.<ref name="Lane"/> Bradwardine berpandangan bahwa segala sesuatu terjadi karena Allah menyebabkan dan mengarahkannya; dalam artian segala sesuatu perlu terjadi.<ref name="Lane"/> Allah memperbolehkannya, karena Allah telah menghendakinya.<ref name="Lane"/> Dengan ini, Bradwardine dengan tegas menyatakan bahwa tidak benar segala sesuatu terjadi karena ''[[mutlak]]'' perlu.<ref name="Lane"/> Keperluan yang ia maksudkan tidak meniadakan kehendak bebas manusia.<ref name="Lane"/> Hal ini tidak berarti orang berdosa mempunyai kebebasan [[etis]].<ref name="Lane"/> Manusia tidak bisa memilih yang baik kecuali didorong oleh anugerah Allah.<ref name="Lane"/>Sekalipun demikian, [[manusia]] setiap waktu mempunyai [[kebebasan psikologis]] yang menghendaki secara [[bebas]] dan [[spontan]] bukan karena dipaksa oleh pengaruh dari luar.<ref name="Lane"/> |
||
⚫ | '''Thomas Bradwardine'''([[1290]]-26 August [[1349]]), lahir di [[Inggris]], merupakan seorang [[uskup agung]] [[Canterbury]] pada tahun [[1349]].<ref name="Douglas">{{en}} J.D. Douglas. 1978. The New International Dictionary of the Christian Church. Grand Rapids: Regency Reference Library. Hlm. 151 </ref> Ia belajar dan mengajar di [[Meiton]] dan [[Balliol College]].<ref name="Lane">{{id}} Tony Lane. 2005. Runtut Pijar. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 112 </ref> |
||
⚫ | Bradwardine juga memberikan pandangannya mengenai [[kedaulatan Allah]].<ref name="Lane"/> Ia menekankan bahwa manusia, sebagai manusia, tidak dapat berbuat baik.<ref name="Lane"/> Juga terlepas dari kejatuhan dalam dosa, sebelum kejatuhan itu, manusia tidak dapat berbuat baik tanpa anugerah Allah.<ref name="Lane"/> Artinya, [[takdir]] Allah berdaulat dan manusia tergantung pada anugerah, karena ia adalah [[makhluk]].<ref name="Lane"/> |
||
⚫ | Thomas sadar bahwa [[anugerah Allah]] adalah pemberian cuma-cuma, yang tidak dapat diperoleh sebagai [[imbalan]] atas usaha kita.<ref name="Lane"/> Atas dasar inilah, Bradwardine menulis karyanya yaitu ''[[De Causa Dei Adversus Pelagium]]'' (Perkara Allah melawan Pelagius).<ref name="Lane"/> Dalam karya itu, ia menentang ''[[semi-pelagianisme]]''.<ref name="Lane"/> Ia menentang ide [[determinisme perbintangan]] yaitu ajaran bahwa nasib kita ditakdirkan oleh bintang-bintang.<ref name="Lane"/> Bradwardine berpandangan bahwa segala sesuatu terjadi karena Allah menyebabkan dan mengarahkannya; dalam artian segala sesuatu perlu terjadi.<ref name="Lane"/> Allah memperbolehkannya, karena Allah telah menghendakinya.<ref name="Lane"/> Dengan ini, Bradwardine dengan tegas menyatakan bahwa tidak benar segala sesuatu terjadi karena ''[[mutlak]]'' perlu.<ref name="Lane"/> Keperluan yang ia maksudkan tidak meniadakan kehendak bebas manusia.<ref name="Lane"/> Hal ini tidak berarti orang berdosa mempunyai kebebasan [[etis]]. |
||
⚫ | |||
⚫ | Bradwardine juga memberikan pandangannya mengenai [[kedaulatan Allah]].<ref name="Lane"/> Ia menekankan bahwa manusia, sebagai manusia, tidak dapat berbuat baik.<ref name="Lane"/> Juga terlepas dari kejatuhan dalam dosa, sebelum kejatuhan itu, manusia tidak dapat berbuat baik tanpa anugerah Allah.<ref name="Lane"/> Artinya, [[takdir]] Allah berdaulat dan manusia tergantung pada anugerah, karena ia adalah [[makhluk]].<ref name="Lane"/> |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
{{Uskup-Uskup Agung Canterbury}} |
|||
[[Kategori:Kelahiran 1290]] |
[[Kategori:Kelahiran 1290]] |
Revisi per 11 November 2021 10.32
Thomas Bradwardine(1290-26 August 1349), lahir di Inggris, merupakan seorang uskup agung Canterbury pada tahun 1349.[1] Ia belajar dan mengajar di Meiton dan Balliol College.[2] Pada tahun 1337, ia diangkat sebagai pejabat pada Katedral St. Paul dan memegang jabatan ini hingga tahun 1348.[2] Pada tahun 1349, Bradwardine meninggal akibat Maut Hitam atau penyakit sampar, setelah 38 hari bertugas sebagai uskup agung Canterburry.[2]
Thomas sadar bahwa anugerah Allah adalah pemberian cuma-cuma, yang tidak dapat diperoleh sebagai imbalan atas usaha kita.[2] Atas dasar inilah, Bradwardine menulis karyanya yaitu De Causa Dei Adversus Pelagium (Perkara Allah melawan Pelagius).[2] Dalam karya itu, ia menentang semi-pelagianisme.[2] Ia menentang ide determinisme perbintangan yaitu ajaran bahwa nasib kita ditakdirkan oleh bintang-bintang.[2] Bradwardine berpandangan bahwa segala sesuatu terjadi karena Allah menyebabkan dan mengarahkannya; dalam artian segala sesuatu perlu terjadi.[2] Allah memperbolehkannya, karena Allah telah menghendakinya.[2] Dengan ini, Bradwardine dengan tegas menyatakan bahwa tidak benar segala sesuatu terjadi karena mutlak perlu.[2] Keperluan yang ia maksudkan tidak meniadakan kehendak bebas manusia.[2] Hal ini tidak berarti orang berdosa mempunyai kebebasan etis.[2] Manusia tidak bisa memilih yang baik kecuali didorong oleh anugerah Allah.[2]Sekalipun demikian, manusia setiap waktu mempunyai kebebasan psikologis yang menghendaki secara bebas dan spontan bukan karena dipaksa oleh pengaruh dari luar.[2]
Bradwardine juga memberikan pandangannya mengenai kedaulatan Allah.[2] Ia menekankan bahwa manusia, sebagai manusia, tidak dapat berbuat baik.[2] Juga terlepas dari kejatuhan dalam dosa, sebelum kejatuhan itu, manusia tidak dapat berbuat baik tanpa anugerah Allah.[2] Artinya, takdir Allah berdaulat dan manusia tergantung pada anugerah, karena ia adalah makhluk.[2]