Lompat ke isi

Pesanggrahan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{untuk|Kecamatan di Jakarta Selatan|Pesanggrahan, Jakarta Selatan}}
{{untuk|Kecamatan di Jakarta Selatan|Pesanggrahan, Jakarta Selatan}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een groepsportret voor de gouvernements pasanggrahan te Adjibarang. TMnr 60004353.jpg|thumb|280px|Pasanggrahan pemerintah di [[Ajibarang, Banyumas]] (sekitar tahun 1900)]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een groepsportret voor de gouvernements pasanggrahan te Adjibarang. TMnr 60004353.jpg|jmpl|280px|Pasanggrahan pemerintah di [[Ajibarang, Banyumas]] (sekitar tahun 1900)]]
'''Pesanggrahan''' adalah rumah peristirahatan atau penginapan, biasanya milik pemerintah. Pada [[zaman kolonial]], kata yang umum digunakan adalah 'pasanggrahan', terlihat dari dokumen-dokumen masa [[Hindia Belanda]].
'''Pesanggrahan''' adalah rumah peristirahatan atau penginapan, biasanya milik pemerintah. Pada [[zaman kolonial]], kata yang umum digunakan adalah 'pasanggrahan', terlihat dari dokumen-dokumen masa [[Hindia Belanda]].


Sultan-[[Kasultanan Yogyakarta|sultan Yogyakarta]] dan [[Kasunanan Surakarta|sunan Surakarta]] banyak membuat pesanggrahan. Misalnya adalah Pesanggrahan Ambarketawang di Gamping, Sleman, Pesanggrahan [[Taman Sari]] dan [[Panggung Krapyak]] yang dibangun oleh Hamengku Buwana I; Pesanggrahan Rejowinangun, Ngarjokusumo, Purworejo, Wonocatur, Gua Siluman, Pengawatrejo, Cendonosari, Tanjungtirto, Sonosewu, Sanapakis, Tlogo Ji, Kanigoro, Toya Temumpang, Madya Ketawang dan Samas dibangun oleh Sultan Hamengku Buwana II; sedangkan Sultan Hamengku Buwana VI membangun pesanggrahan Ambarbinangun di Tirtonirmolo, Bantul; Sultan Hamengku Buwana VII membangun Pesanggrahan Ambarrukma.
[[Pakubuwana|Sunan Surakarta]] dan [[Sultan Yogyakarta]] banyak membuat pesanggrahan. Misalnya adalah Pesanggrahan Ambarketawang di Gamping, Sleman, Pesanggrahan [[Taman Sari]] dan [[Panggung Krapyak]] yang dibangun oleh Hamengku Buwana I; [[Situs Warungboto|Pesanggrahan Warungboto]], Ngarjokusumo, Purworejo, Wonocatur, Gua Siluman, Pengawatrejo, Cendonosari, Tanjungtirto, Sonosewu, Sanapakis, Tlogo Ji, Kanigoro, Toya Temumpang, Madya Ketawang dan Samas dibangun oleh Sultan Hamengku Buwana II; sedangkan Sultan Hamengku Buwana VI membangun pesanggrahan Ambarbinangun di Tirtonirmolo, Bantul; Sultan Hamengku Buwana VII membangun [[Pesanggrahan Ambarukmo]]


== Rujukan ==
== Rujukan ==
* http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php | Kamus Besar Bahasa Indonesia daring.
* http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140527102944/http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php |date=2014-05-27 }} | Kamus Besar Bahasa Indonesia daring.
* Monografi Pesangrahan-pesanggrahan Keraton Yogyakarta. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta, 2008.
* Monografi Pesangrahan-pesanggrahan Keraton Yogyakarta. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta, 2008.



Revisi per 17 Desember 2021 15.53

Pasanggrahan pemerintah di Ajibarang, Banyumas (sekitar tahun 1900)

Pesanggrahan adalah rumah peristirahatan atau penginapan, biasanya milik pemerintah. Pada zaman kolonial, kata yang umum digunakan adalah 'pasanggrahan', terlihat dari dokumen-dokumen masa Hindia Belanda.

Sunan Surakarta dan Sultan Yogyakarta banyak membuat pesanggrahan. Misalnya adalah Pesanggrahan Ambarketawang di Gamping, Sleman, Pesanggrahan Taman Sari dan Panggung Krapyak yang dibangun oleh Hamengku Buwana I; Pesanggrahan Warungboto, Ngarjokusumo, Purworejo, Wonocatur, Gua Siluman, Pengawatrejo, Cendonosari, Tanjungtirto, Sonosewu, Sanapakis, Tlogo Ji, Kanigoro, Toya Temumpang, Madya Ketawang dan Samas dibangun oleh Sultan Hamengku Buwana II; sedangkan Sultan Hamengku Buwana VI membangun pesanggrahan Ambarbinangun di Tirtonirmolo, Bantul; Sultan Hamengku Buwana VII membangun Pesanggrahan Ambarukmo

Rujukan