Lompat ke isi

Tatanan riil: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adeninasn (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
k Bot: Mengganti kategori Terminologi psikoanalisis dengan Istilah psikoanalisis
 
(42 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Psikoanalisis}}
{{Psikoanalisis|expanded=Tokoh}}
'''Tatanan riil''' atau Yang Riil ({{lang-en|The Real}}) adalah sesuatu yang autentik, atau suatu kebenaran azali. Hal ini juga disebut sebagai yang primordial atau dimensi pengalaman eksternal; dengan pengalaman akan yang tak terbatas, mutlak atau noumena; sebagai lawan dari realitas yang bergantung pada persepsi material yang berdasar panca indera. Yang Riil seringkali dianggap sebagai yang tak tereduksi dalam [[tatanan simbolik]]. Namun dalam pengalaman hidup, fenomena ini selalu hadir memberi isyarat dalam kasus-kasus tertentu, misalnya pengalaman akan yang sublim.<ref name=":0" />
'''Tatanan riil''' atau yang Riil ({{lang-en|The Real}}) adalah sesuatu yang autentik, atau suatu kebenaran azali. Hal ini juga disebut sebagai yang primordial atau dimensi pengalaman eksternal; dengan pengalaman akan yang tak terbatas, mutlak atau ''noumena,'' sebagai lawan dari realitas atas persepsi material yang berdasar pancaindra. yang Riil sering kali dianggap sebagai yang tak tereduksi dalam [[tatanan simbolik]]. Namun dalam pengalaman hidup, fenomena akan yang Riil ini selalu hadir memberi isyarat dalam kasus-kasus tertentu, misalnya pengalaman akan yang sublim.<ref name=":0" />

== Tatanan riil dalam psikoanalisis ==
== Tatanan riil dalam psikoanalisis ==
=== Jacques Lacan ===
=== Jacques Lacan ===
Bagi [[Jacques Lacan|Lacan]], tatanan riil tidak hanya bertentangan dengan [[tatanan imajiner]], tetapi juga berada di luar [[tatanan simbolik]]. Berbeda dengan [[tatanan simbolik]], yang dibentuk dalam pertentangan antara "kehadiran" dan "kehilangan"; pada tatanan ini tidak ada ketiadaan. Oposisi simbolik antara "kehadiran" dan "ketidakhadiran" menyiratkan kemungkinan adanya sesuatu yang hilang dari [[tatanan simbolik]]. Sedangkan seperti halnya yang dikatakan [[Jacques Lacan|Lacan]], tatanan ini selalu kembali ke tempat yang sama, tidak pernah berubah; oleh sebab itu tatanan riil adalah tatanan yang tidak mungkin.<ref name=":0">Fink, Bruce. (1997). "The Lacanian Subject: Between Language and Jouissance". Princeton, N.J.: Princeton University Press.</ref>Sebagaimana [[Sigmund Freud|Freud]], pada fase pra [[oedipal]], Lacan juga berpendapat bahwa bayi merupakan "gumpalan" ('{{lang-en|mass}}) yang tak dapat dipisahkan dari ibunya; dimana tak ada perbedaan antara diri dan ibunya, bahkan tak ada perbedaan antara bayi dan siapa pun. Yang ada hanyalah kebutuhan dan "benda-benda" yang memuaskan kebutuhan tersebut. Ketika butuh makanan ia membutuhkan air susu ibu, ketika butuh keamanan ia mendapatkan pelukan hangat ibunya. Inilah tatanan riil, dimana ide ''state of nature'' mengemuka. Dalam ranah ini yang ada hanyalah kepenuhan dan kelengkapan: tak ada kebutuhan yang tak terpuaskan, tak ada pula ketiadaan, kehilangan, atau kekurangan, dan oleh karenanya, bahasa tidak dibutuhkan.<ref name=":1">Polimpung, Hizkia Yosie. (2014). "Asal-usul Kedaulatan: Telusur Psikogenealogis Atas Hasrat Mikrofasis Bernegara". Depok: Penerbit Kepik.</ref>
Bagi [[Jacques Lacan|Lacan]], tatanan riil tidak hanya bertentangan dengan [[tatanan imajiner]], tetapi juga berada di luar [[tatanan simbolik]]. Berbeda dengan [[tatanan simbolik]], yang dibentuk dalam pertentangan antara "kehadiran" dan "kehilangan", maka pada tatanan ini tidak ada ketiadaan.<ref name=":0">{{cite book|title=The Lacanian Subject: Between Language and Jouissance|last=Fink|first=Bruce.|year=1997|publisher=Princeton University Press|isbn=0691015899|location=Princeton, N.J.}}</ref> Sebagaimana [[Sigmund Freud|Freud]], pada fase sebelum [[Kompleks Oidipus|kompleks Oedipus]], Lacan juga berpendapat bahwa bayi merupakan "gumpalan" yang menyatu dengan ibunya; di mana tak ada perbedaan antara diri dan ibunya, atau antara bayi dengan siapa pun. Dengan kata lain, yang ada hanyalah kebutuhan dan "benda-benda" yang memuaskan kebutuhan tersebut. Ketika butuh makanan ia membutuhkan air susu ibu, ketika butuh keamanan ia mendapatkan pelukan hangat ibunya. Pada tatanan ini yang ada hanyalah kepenuhan dan kelengkapan: tak ada kebutuhan yang tak terpuaskan, tak ada pula ketiadaan, kehilangan, atau kekurangan.<ref name=":1">{{Cite book|title=Asal-usul Kedaulatan: Telusur Psikogenealogis Atas Hasrat Mikrofasis Bernegara|last1=Polimpung|first1=Hizkia Yosie.|year=2014|publisher=Penerbit Kepik|location=Depok|isbn=9786021426128|ref=harv}}</ref>

Tatanan riil bertindak sebagai pengaman, yang terbentuk secara perlahan, dan terus menerus mengalami perubahan. Dalam tatanan ini tidak ada bahasa karena bahasa muncul akibat adanya rasa kehilangan atau kekurangan atau ketidaksempurnaan. Sedangkan dalam tatanan riil yang ada hanyalah kepenuhan yang sempurna, yaitu sebuah keutuhan.<ref name=":2">Lukman, Lisa. (2011). "Proses Pembentukan Subjek: Antropologi Jacques Lacan". Jakarta: Penerbit Kanisius.</ref> [[Jacques Lacan|Lacan]] menyebutkan bahwa tatanan riil adalah ketidakmungkinan itu sendiri, karena tatanan ini melampaui bahasa dan tidak dapat diungkapkan dalam bahasa. Tatanan riil terletak di luar atau melampaui jaringan penanda-penanda.<ref name=":2" /> Oleh sebab itu, karena tatanan ini tidak terbayangkan dan juga tidak mungkin dimasukkan dalam [[tatanan simbolik]], maka tatanan ini tidak mungkin diraih.<ref name=":0" /> Tatanan riil adalah obyek dari kegelisahan yang tidak dapat dijelaskan pada [[tatanan simbolik]]. Tatanan riil adalah tatanan yang terjadi sebelum proses simbolisasi dan imajinasi, dan merangsang timbulnya [[hasrat]]. Dalam hal ini, seorang manusia tidak mungkin dikenali seutuhnya, karena setiap manusia memiliki lubang-lubang dalam inti keberadaanya. Kerinduan akan keutuhan inilah yang menjadi obyek hasrat.<ref name=":2" /> Hasrat timbul akibat adanya jurang lebar antara bahasa dan makna sesungguhnya. Namun, bahasa tidak pernah berhasil mengekspresikan keutuhan tersebut, sehingga selalu ada jurang lebar yang tercipta; dan karena jurang lebar ini tidak pernah terekspresikan, maka manusia pun terus berbicara.<ref name=":2" />

Lacan menggunakan istilah ''tuche'', untuk menjelaskan kondisi di mana [[Subjek (filsafat)|Subjek]] masuk ke dalam tatanan riil. Lacan juga memakai istilah ''automaton'', yang juga diambilnya dari [[Aristoteles]], dalam menjelaskan rantai penanda-penanda. Bagi Lacan tatanan riil ini melampaui ''automaton''.<ref name=":2" /> Tatanan riil adalah apa yang digambarkan sebagai yang selalu kembali; dorongan dari tanda-tanda, yang melaluinya kita melihat diri kita dikendalikan oleh prinsip kesenangan. Lacan menjelaskan bahwa tatanan riil ini terletak membentang dari [[trauma]] sampai [[fantasi]].<ref name=":2" /> Dia juga menyebutkan bahwa pertemuan dengan tatanan riil ini terjadi dalam trauma, mendukung fantasi, dan fantasi melindungi tatanan ini. Tatanan riil adalah apa yang mengatur kegiatan kita.<ref name=":2" /> Salah satu metode utama psikoanalisis adalah mengurai pengalaman traumatis dari tatanan riil ke dalam [[tatanan simbolik]], melalui asosiasi bebas. Analis mencari diskursus analysand dalam merepresentasikan [[suara]], kata-kata, atau [[gambar]] (atau hal kecil dari kenyataan, yang membuktikan bahwa kita tidak sedang bermimpi); melalui percobaan [[dialektika]] yang membawa fiksasi ini ke dalam aliran [[metonimi]] teratur dari [[tatanan simbolik]] (alam bawah sadar); sehingga [[Subjek (filsafat)|Subjek]] lebih jauh terintegrasi ke dalam [[fantasi]] mereka.<ref name=":0" />


Lacan menggunakan istilah '<nowiki/>''tuche''', untuk menjelaskan kondisi di mana [[Subjek (filsafat)|Subjek]] masuk ke dalam tatanan riil. Lacan juga memakai istilah ''automaton'', yang diambilnya dari [[Aristoteles]], dalam menjelaskan rantai penanda-penanda. Bagi Lacan tatanan riil ini melampaui ''automaton''.<ref name=":2">{{cite book|title=Proses Pembentukan Subjek: Antropologi Jacques Lacan|last=Lukman|first=Lisa.|date=2011|publisher=Penerbit Kanisisus|isbn=9789792130317|edition=Cet. 1|location=Yogyakarta}}</ref> Tatanan riil adalah apa yang digambarkan sebagai yang selalu kembali; dorongan dari tanda-tanda, yang melaluinya kita melihat diri kita dikendalikan oleh prinsip kesenangan. Lacan menjelaskan bahwa tatanan riil ini terletak membentang dari trauma hingga [[fantasi]].<ref name=":2" /> Dia juga menyebutkan pertemuan dengan tatanan riil ini terjadi dalam trauma, mendukung fantasi, dan fantasi melindungi tatanan ini. Tatanan riil adalah apa yang mengatur kegiatan kita.<ref name=":2" /> Salah satu metode utama psikoanalisis adalah mengurai pengalaman traumatis dari tatanan riil ke dalam [[tatanan simbolik]], melalui asosiasi bebas. Analis mencari diskursus analysand{{efn|'Analysand' adalah kata acuan bagi orang yang sedang menjalani proses psikoanalisis.<ref name=":3">{{cite news|url=http://nosubject.com/Analysand|title=Nosubject.com|newspaper=NoSubject|language=en-US|access-date=2017-10-25}}</ref>}} dalam merepresentasikan [[suara]], kata-kata, atau [[gambar]] (atau hal kecil dari kenyataan, yang membuktikan bahwa kita tidak sedang bermimpi), melalui percobaan [[dialektika]] yang membawa fiksasi ini ke dalam aliran [[metonimi]] teratur dari [[tatanan simbolik]] pada wilayah tidak-sadar, sehingga [[Subjek (filsafat)|Subjek]] lebih jauh terintegrasi ke dalam [[fantasi]] mereka.<ref name=":0" />{{efn|Lacan mengatakan bahwa [[psikoanalisis]] bukanlah suatu cara pandang absolut (''Weltanschauung''), juga bukan sebuah filsafat dengan klaimnya sebagai pemegang rahasia semesta. Namun, psikoanalisis dilakukan dengan satu tujuan yang berkaitan dengan makna [[Subjek (filsafat)|Subjek]]. Psikoanalisis merupakan cara baru yang ingin memimpin Subjek kembali kepada penandaannya yang mandiri, melalui kehadiran perkataan yang benar dan kesadaran Subjek akan masa lalu dan masa depan. Tujuan akhir psikoanalisis berupa pemurnian [[Filsafat hasrat|hasrat]] dengan cara pengenalan dan pemahaman Subjek akan wilayah tidak-sadarnya sendiri, sehingga terjadi integrasi yang sehat.<ref name=":0"/>}}
=== Slavoj Žižek ===
=== Slavoj Žižek ===
[[Slavoj Žižek|Žižek]] cenderung fokus pada tatanan riil sebagai batasan penandaan. Setelah mengikuti struktur triadik tatanan [[Jacques Lacan|Lacanian]], Žižek menekankan bahwa sebenarnya terdapat tiga tatanan dasar yang berada pada Yang Riil, yaitu tatanan riil Yang Riil, tatanan simbolik Yang Riil dan tatanan imajiner Yang Riil. Tatanan riil Yang Riil adalah sebuah konsep demarkasi yang berfungsi sebagai hal yang mengerikan, atau yang memberikan rasa ngeri dalam film horor (seperti Alien, kepala Medusa, pusaran dan sebagainya). Sedangkan tatanan simbolik Yang Riil mengacu pada simbol dan kode anonim (rumus ilmiah, digitalisasi, atau penanda kosong) yang berfungsi sebagai "tekstur" abstrak yang dengannya, atau di luarnya, suatu realitas terbentuk. Dalam film [[The Matrix]] misalnya, tatanan simbolik Yang Riil diekspresikan pada titik di mana Neo merasakan "realitas" dalam terma aliran abstrak dari output digital. Di dunia kontemporer, Žižek mencontohkan hal tersebut sebagai [[kapital]]; yang mewakili tatanan simbolik Yang Riil di zaman kita.<ref name=":3">{{Cite web|url=http://www.lacan.com/zizek-primer.htm|title=Slavoj Žižek - Bibliography|website=www.lacan.com|access-date=2017-10-22}}</ref>
[[Slavoj Žižek]] cenderung fokus pada tatanan riil sebagai batasan penandaan. Setelah mengikuti struktur triadik tatanan [[Jacques Lacan|Lacanian]], [[Slavoj Žižek|Žižek]] menekankan bahwa sebenarnya terdapat tiga tatanan dasar yang berada pada yang Riil, yaitu tatanan riil yang Riil, tatanan simbolik yang Riil dan tatanan imajiner yang Riil. Tatanan riil yang Riil adalah sebuah konsep demarkasi yang berfungsi sebagai suatu hal yang mengerikan, atau yang memberikan rasa ngeri dalam film horor (seperti [[Alien]], kepala [[Medusa]], pusaran dan sebagainya). Sedangkan tatanan simbolik yang Riil mengacu pada [[simbol]] dan [[kode]] anonim (rumus ilmiah, digitalisasi, atau penanda kosong) yang berfungsi sebagai "tekstur" abstrak yang dengannya, atau di luarnya, suatu realitas terbentuk. Dalam film [[The Matrix]] misalnya, tatanan simbolik yang Riil diekspresikan pada titik di mana Neo merasakan suatu "realitas" dalam aliran abstrak dari output digital. Di dunia kontemporer, Žižek mencontohkan hal tersebut sebagai [[kapital]]; yang mewakili tatanan simbolik yang Riil di zaman kita.<ref name=":4">{{Cite web|url=http://www.lacan.com/zizek-primer.htm|title=Slavoj Žižek - Bibliography|website=www.lacan.com|access-date=2017-10-22}}</ref>

Sedangkan tatanan imajiner Yang Riil adalah dimensi fantasmatik yang tak tereksploitasi dan tak tereksplorasi. Misalnya adalah [[dunia maya]] sebagai dunia imajiner yang ambigu. Pada awalnya, dunia maya akan tampak benar-benar seperti Yang Riil; dengan gambaran sebuah alam semesta yang mengambang bebas dari [[fantasi]] yang tak terbatas. Namun, justru melalui dunia maya, kita dapat meng-klik segala sesuatu terlalu jauh dan membawa kita pada beragam hal yang mengerikan, dengan ketakutan dan kecemasan yang paling intim.<ref name=":3" /> Intinya, Yang Riil benar-benar melekat pada kenyataan. Hubungan antara keduanya bukanlah hal yang spasial namun dimensional; suatu kontaminasi timbal balik. Yang Riil adalah sesuatu yang lebih dari realitas itu sendiri. Pada film [[The Matrix]] misalnya, pada satu sisi, Yang Riil bukanlah realitas yang kita hidupi sehari-hari, namun sebuah "fragmen pikiran" yang dapat dihapus dengan mendistorsinya. Distorsi dalam realitas selalu dimungkinkan karena distorsi dasar adalah kenyataan, juga berarti tidak pernah identik dengan dirinya sendiri; tidak pernah mencapai kepenuhan ontologis, namun tetap mempertahankan orientasi perspektif terhadap apa yang menopang dan melampauinya.<ref name=":3" />


Sedangkan tatanan imajiner yang Riil adalah dimensi fantasmatik yang tak tereksploitasi dan tak tereksplorasi. Misalnya adalah [[dunia maya]] sebagai dunia imajiner yang ambigu. Pada awalnya, dunia maya akan tampak benar-benar seperti yang Riil; dengan gambaran sebuah alam semesta yang mengambang bebas dari [[fantasi]] yang tak terbatas. Namun, justru melalui dunia maya, kita dapat meng-klik segala sesuatu terlalu jauh dan membawa kita pada beragam hal yang mengerikan, dengan ketakutan dan kecemasan kita yang paling intim.<ref name=":4" /> Intinya, yang Riil benar-benar melekat pada kenyataan itu sendiri. Hubungan antara keduanya tidak bersifat spasial namun dimensional, yang terhubung secara timbal balik. Yang Riil adalah sesuatu yang lebih dari realitas itu sendiri. Pada film [[The Matrix]] misalnya, pada satu sisi, yang Riil bukanlah realitas yang kita hidupi sehari-hari, tetapi sebuah "fragmen pikiran" yang dapat dihapus dengan mendistorsinya. Distorsi pada realitas selalu dimungkinkan karena distorsi pada dasarnya adalah kenyataan yang tidak pernah identik pada dirinya sendiri. Kepenuhan ontologis tidak pernah dicapai dalam realitas, tetapi orientasi perspektif terhadap apa yang menopang dan melampauinya tetap dipertahankan.<ref name=":4" /> Menurut Žižek, Subjek yang kehilangan keutuhannya dalam [[tatanan imajiner]], selamanya berlubang dan menghabiskan hidupnya untuk menambal lubang tersebut lewat pencarian makna dan keutuhan. Kompensasi atas diri yang selalu berkekurangan itu adalah [[fantasi]] atau "[[Filsafat hasrat|hasrat]] menjadi".<ref>{{Citation|last=Adian|first=Donny Gahral.|editor-first=Alfathri|editor-last=Adlin|title=Resistensi Gaya Hidup : Teori dan Realitas|publisher=Jalasutra|year=2006|chapter=Gaya Hidup, Resistensi, dan Hasrat Menjadi|location=Yogyakarta|isbn=979-3684-57-7|ref=harv}}</ref>
== Catatan ==
{{notelist}}
== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
{{reflist|3}}

== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{Library resources box |by=no |onlinebooks=no |others=no |cheading=yes}}
{{Library resources box |by=no |onlinebooks=no |others=no |cheading=yes}}
Baris 24: Baris 20:
* {{en}} [https://www.academia.edu/4112506/The_Real_according_to_Žižek "Yang Riil menurut Slavoj Žižek"]
* {{en}} [https://www.academia.edu/4112506/The_Real_according_to_Žižek "Yang Riil menurut Slavoj Žižek"]


{{DEFAULTSORT:Tatanan riil}}
{{portal bar|Bahasa|Budaya|Filsafat|Psikologi}}
{{portal bar|Bahasa|Budaya|Filsafat|Psikologi}}
{{Authority control}}
{{Authority control}}

{{DEFAULTSORT:Tatanan riil}}
[[Kategori:Pascastrukturalisme]]
[[Kategori:Pascastrukturalisme]]
[[Kategori:Psikoanalisis]]
[[Kategori:Psikoanalisis]]
[[Kategori:Psikologi]]
[[Kategori:Psikologi]]
[[Kategori:Strukturalisme]]
[[Kategori:Strukturalisme]]
[[Kategori:Terminologi psikoanalisis]]
[[Kategori:Istilah psikoanalisis]]

Revisi terkini sejak 28 Januari 2022 12.46

Tatanan riil atau yang Riil (bahasa Inggris: The Real) adalah sesuatu yang autentik, atau suatu kebenaran azali. Hal ini juga disebut sebagai yang primordial atau dimensi pengalaman eksternal; dengan pengalaman akan yang tak terbatas, mutlak atau noumena, sebagai lawan dari realitas atas persepsi material yang berdasar pancaindra. yang Riil sering kali dianggap sebagai yang tak tereduksi dalam tatanan simbolik. Namun dalam pengalaman hidup, fenomena akan yang Riil ini selalu hadir memberi isyarat dalam kasus-kasus tertentu, misalnya pengalaman akan yang sublim.[1]

Tatanan riil dalam psikoanalisis

[sunting | sunting sumber]

Jacques Lacan

[sunting | sunting sumber]

Bagi Lacan, tatanan riil tidak hanya bertentangan dengan tatanan imajiner, tetapi juga berada di luar tatanan simbolik. Berbeda dengan tatanan simbolik, yang dibentuk dalam pertentangan antara "kehadiran" dan "kehilangan", maka pada tatanan ini tidak ada ketiadaan.[1] Sebagaimana Freud, pada fase sebelum kompleks Oedipus, Lacan juga berpendapat bahwa bayi merupakan "gumpalan" yang menyatu dengan ibunya; di mana tak ada perbedaan antara diri dan ibunya, atau antara bayi dengan siapa pun. Dengan kata lain, yang ada hanyalah kebutuhan dan "benda-benda" yang memuaskan kebutuhan tersebut. Ketika butuh makanan ia membutuhkan air susu ibu, ketika butuh keamanan ia mendapatkan pelukan hangat ibunya. Pada tatanan ini yang ada hanyalah kepenuhan dan kelengkapan: tak ada kebutuhan yang tak terpuaskan, tak ada pula ketiadaan, kehilangan, atau kekurangan.[2]

Lacan menggunakan istilah 'tuche', untuk menjelaskan kondisi di mana Subjek masuk ke dalam tatanan riil. Lacan juga memakai istilah automaton, yang diambilnya dari Aristoteles, dalam menjelaskan rantai penanda-penanda. Bagi Lacan tatanan riil ini melampaui automaton.[3] Tatanan riil adalah apa yang digambarkan sebagai yang selalu kembali; dorongan dari tanda-tanda, yang melaluinya kita melihat diri kita dikendalikan oleh prinsip kesenangan. Lacan menjelaskan bahwa tatanan riil ini terletak membentang dari trauma hingga fantasi.[3] Dia juga menyebutkan pertemuan dengan tatanan riil ini terjadi dalam trauma, mendukung fantasi, dan fantasi melindungi tatanan ini. Tatanan riil adalah apa yang mengatur kegiatan kita.[3] Salah satu metode utama psikoanalisis adalah mengurai pengalaman traumatis dari tatanan riil ke dalam tatanan simbolik, melalui asosiasi bebas. Analis mencari diskursus analysand[a] dalam merepresentasikan suara, kata-kata, atau gambar (atau hal kecil dari kenyataan, yang membuktikan bahwa kita tidak sedang bermimpi), melalui percobaan dialektika yang membawa fiksasi ini ke dalam aliran metonimi teratur dari tatanan simbolik pada wilayah tidak-sadar, sehingga Subjek lebih jauh terintegrasi ke dalam fantasi mereka.[1][b]

Slavoj Žižek

[sunting | sunting sumber]

Slavoj Žižek cenderung fokus pada tatanan riil sebagai batasan penandaan. Setelah mengikuti struktur triadik tatanan Lacanian, Žižek menekankan bahwa sebenarnya terdapat tiga tatanan dasar yang berada pada yang Riil, yaitu tatanan riil yang Riil, tatanan simbolik yang Riil dan tatanan imajiner yang Riil. Tatanan riil yang Riil adalah sebuah konsep demarkasi yang berfungsi sebagai suatu hal yang mengerikan, atau yang memberikan rasa ngeri dalam film horor (seperti Alien, kepala Medusa, pusaran dan sebagainya). Sedangkan tatanan simbolik yang Riil mengacu pada simbol dan kode anonim (rumus ilmiah, digitalisasi, atau penanda kosong) yang berfungsi sebagai "tekstur" abstrak yang dengannya, atau di luarnya, suatu realitas terbentuk. Dalam film The Matrix misalnya, tatanan simbolik yang Riil diekspresikan pada titik di mana Neo merasakan suatu "realitas" dalam aliran abstrak dari output digital. Di dunia kontemporer, Žižek mencontohkan hal tersebut sebagai kapital; yang mewakili tatanan simbolik yang Riil di zaman kita.[5]

Sedangkan tatanan imajiner yang Riil adalah dimensi fantasmatik yang tak tereksploitasi dan tak tereksplorasi. Misalnya adalah dunia maya sebagai dunia imajiner yang ambigu. Pada awalnya, dunia maya akan tampak benar-benar seperti yang Riil; dengan gambaran sebuah alam semesta yang mengambang bebas dari fantasi yang tak terbatas. Namun, justru melalui dunia maya, kita dapat meng-klik segala sesuatu terlalu jauh dan membawa kita pada beragam hal yang mengerikan, dengan ketakutan dan kecemasan kita yang paling intim.[5] Intinya, yang Riil benar-benar melekat pada kenyataan itu sendiri. Hubungan antara keduanya tidak bersifat spasial namun dimensional, yang terhubung secara timbal balik. Yang Riil adalah sesuatu yang lebih dari realitas itu sendiri. Pada film The Matrix misalnya, pada satu sisi, yang Riil bukanlah realitas yang kita hidupi sehari-hari, tetapi sebuah "fragmen pikiran" yang dapat dihapus dengan mendistorsinya. Distorsi pada realitas selalu dimungkinkan karena distorsi pada dasarnya adalah kenyataan yang tidak pernah identik pada dirinya sendiri. Kepenuhan ontologis tidak pernah dicapai dalam realitas, tetapi orientasi perspektif terhadap apa yang menopang dan melampauinya tetap dipertahankan.[5] Menurut Žižek, Subjek yang kehilangan keutuhannya dalam tatanan imajiner, selamanya berlubang dan menghabiskan hidupnya untuk menambal lubang tersebut lewat pencarian makna dan keutuhan. Kompensasi atas diri yang selalu berkekurangan itu adalah fantasi atau "hasrat menjadi".[6]

  1. ^ 'Analysand' adalah kata acuan bagi orang yang sedang menjalani proses psikoanalisis.[4]
  2. ^ Lacan mengatakan bahwa psikoanalisis bukanlah suatu cara pandang absolut (Weltanschauung), juga bukan sebuah filsafat dengan klaimnya sebagai pemegang rahasia semesta. Namun, psikoanalisis dilakukan dengan satu tujuan yang berkaitan dengan makna Subjek. Psikoanalisis merupakan cara baru yang ingin memimpin Subjek kembali kepada penandaannya yang mandiri, melalui kehadiran perkataan yang benar dan kesadaran Subjek akan masa lalu dan masa depan. Tujuan akhir psikoanalisis berupa pemurnian hasrat dengan cara pengenalan dan pemahaman Subjek akan wilayah tidak-sadarnya sendiri, sehingga terjadi integrasi yang sehat.[1]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d Fink, Bruce. (1997). The Lacanian Subject: Between Language and Jouissance. Princeton, N.J.: Princeton University Press. ISBN 0691015899. 
  2. ^ Polimpung, Hizkia Yosie. (2014). Asal-usul Kedaulatan: Telusur Psikogenealogis Atas Hasrat Mikrofasis Bernegara. Depok: Penerbit Kepik. ISBN 9786021426128. 
  3. ^ a b c Lukman, Lisa. (2011). Proses Pembentukan Subjek: Antropologi Jacques Lacan (edisi ke-Cet. 1). Yogyakarta: Penerbit Kanisisus. ISBN 9789792130317. 
  4. ^ "Nosubject.com". NoSubject (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-25. 
  5. ^ a b c "Slavoj Žižek - Bibliography". www.lacan.com. Diakses tanggal 2017-10-22. 
  6. ^ Adian, Donny Gahral. (2006), "Gaya Hidup, Resistensi, dan Hasrat Menjadi", dalam Adlin, Alfathri, Resistensi Gaya Hidup : Teori dan Realitas, Yogyakarta: Jalasutra, ISBN 979-3684-57-7 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]