Lompat ke isi

Gaikokujin no nooto: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
 
(9 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Yatim|Oktober 2022}}
{{rapikan}}
''Gaikokujin'' dalam bahasa Jepang berarti orang asing. ''Nooto'' dalam bahasa Jepang berarti catatan. ''Gaikokujin No Nooto'' artinya adalah catatan sang orang asing.
''[[Gaikokujin]]'' dalam bahasa [[Jepang]] berarti orang asing. ''Nooto'' dalam bahasa Jepang berarti catatan. ''Gaikokujin No Nooto'' artinya adalah catatan sang orang asing.




'''''Gaikokujin No Nooto''''' adalah memoar yang ditulis oleh Riri selama tiga setengah tahun tinggal di Jepang. Buku ini berisi hasil pengamatan dan refleksinya terhadap berbagai hal yang menjadi perhatiannya. Karena latar belakangnya yang seorang guru dan sarjana psikologi maka banyak tulisannya yang menyoroti sistem pendidikan dasar di Jepang dan prilaku manusia yang hidup di Jepang
'''''Gaikokujin No Nooto''''' adalah [[memoar]] yang ditulis oleh Riri selama tiga setengah tahun tinggal di Jepang. Buku ini berisi hasil pengamatan dan refleksinya terhadap berbagai hal yang menjadi perhatiannya. Karena latar belakangnya yang seorang guru dan sarjana [[psikologi]] maka banyak tulisannya yang menyoroti sistem [[Pendidikan dasar|pendidikan]] dasar di Jepang dan perilaku manusia yang hidup di Jepang


Buku ini berisi tiga puluh empat tulisan yang dibuat antara tahun 2009 - 2015. Delapan belas artikel diantaranya mengupas soal apa dan bagaimana pendidikan dasar di Jepang. Apa saja yang diajarkan di sekolah, bagaimana sekolah dijalankan, bagaimana mereka menangani ''bullying'' dan melaksanakan konsep inklusi. Satu bab khusus ditulis untuk membahas apa yang harus dilakukan jika ingin mengadopsi gaya pendidikan Jepang di Indonesia.
Buku ini berisi tiga puluh empat tulisan yang dibuat antara tahun 2009 - 2015. Delapan belas artikel diantaranya mengupas soal apa dan bagaimana pendidikan dasar di Jepang. Apa saja yang diajarkan di sekolah, bagaimana sekolah dijalankan, bagaimana mereka menangani ''bullying'' dan melaksanakan konsep inklusi. Satu bab khusus ditulis untuk membahas apa yang harus dilakukan jika ingin mengadopsi gaya pendidikan Jepang di Indonesia.
Enam belas bab lainnya menceritakan tentang budaya, perayaan dan prilaku manusia di Jepang seperti tradisi Hanami, Momiji dan Matsuri. Juga konsep ''gambaru'', ''gaman'' dan ''shou ga nai'' yang menjadi filosofi hidup orang Jepang. Buku ini juga menuliskan apa saja yang akan dihadapi dan bagaimana mengatasi tantangan yang ada selama hidup di Jepang sebagai orang asing.
Enam belas bab lainnya menceritakan tentang budaya, perayaan dan prilaku manusia di Jepang seperti tradisi Hanami, Momiji dan Matsuri. Juga konsep ''[[gambaru]]'', ''[[gaman]]'' dan ''shou ga nai'' yang menjadi [[filosofi]] hidup orang Jepang. Buku ini juga menjelaskan apa saja yang akan dihadapi dan bagaimana mengatasi tantangan yang ada selama hidup di Jepang sebagai orang asing.


Buku ini dicetak pertama kali pada bulan November 2015 oleh penerbit ''independent'' Cahya Pustaka di Yogya dan tidak dijual di toko buku melainkan dijual secara online serta melalui jaringan antar komunitas pemerhati budaya dan pendidikan. Buku ini mendapat sambutan yang cukup baik dan telah terjual 100 eksemplar dalam dua minggu sejak diluncurkan.
Buku ini dicetak pertama kali pada bulan November 2015 oleh penerbit independen Cahya Pustaka di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Jogja]] dan tidak dijual di toko buku melainkan dijual secara online serta melalui jaringan antar komunitas pemerhati budaya dan pendidikan. Buku ini mendapat sambutan yang cukup baik dan telah terjual 100 eksemplar dalam dua minggu sejak diluncurkan.


===Tentang Penulis===
== Tentang Penulis ==


Riri pernah menjadi kepala sekolah selama tujuh tahun pada sekolah-sekolah alternatif di Yogya yang mengembangkan kurikulum multikultur dan antibullying. Ia pernah mengunjungi Australia selama tujuh minggu untuk belajar bagaimana membuat program multikultur untuk pendidikan anak usia dini. Selama tiga setengah tahun tinggal di Jepang ia sempat mengajar bahasa Inggris di dua SD kota Toyonaka Osaka, mengajar bahasa Indonesia online untuk anak Indonesia yang tinggal di Jepang dan menjadi konsultan keluarga Indonesia di kota Minoh Osaka. Saat ini ia adalah narasumber berbagai acara parenting untuk isu ''anti bullying'', ''child protection'' dan pendidikan seks untuk anak. Ia juga adalah konsultan program pendidikan dasar dan usia dini pada lembaga pengembangan dan pelatihan ASAH di Yogya.
Riri pernah menjadi kepala sekolah selama tujuh tahun pada sekolah-sekolah alternatif di Yogya yang mengembangkan [[kurikulum]] [[multikultur]] dan [[Antibullying|''antibullyin''g]]. Ia pernah mengunjungi [[Australia]] selama tujuh minggu untuk belajar bagaimana membuat program multikultur untuk pendidikan anak usia dini. Selama tiga setengah tahun tinggal di Jepang ia sempat mengajar bahasa Inggris di dua SD kota [[Toyonaka]] Osaka, mengajar bahasa Indonesia online untuk anak Indonesia yang tinggal di Jepang dan menjadi konsultan keluarga Indonesia di kota [[Minoh]] [[Osaka]]. Saat ini ia adalah narasumber berbagai acara parenting untuk isu ''antibullying'', ''child protection'' dan pendidikan seks untuk anak. Ia juga adalah konsultan program pendidikan dasar dan usia dini pada lembaga pengembangan dan pelatihan ASAH di Yogya.


Gaikokujin No Nooto adalah buku kedua Riri. Buku pertamanya Pembelajaran IPS Kreatif-Panduan Bagi Pendidik diterbitkan Balai Pustaka pada tahun 2010
Gaikokujin No Nooto adalah buku kedua Riri. Buku pertamanya Pembelajaran IPS Kreatif-Panduan Bagi Pendidik diterbitkan Balai Pustaka pada tahun 2010

[[Kategori:Buku Indonesia]]

Revisi terkini sejak 28 Oktober 2022 10.16

Gaikokujin dalam bahasa Jepang berarti orang asing. Nooto dalam bahasa Jepang berarti catatan. Gaikokujin No Nooto artinya adalah catatan sang orang asing.


Gaikokujin No Nooto adalah memoar yang ditulis oleh Riri selama tiga setengah tahun tinggal di Jepang. Buku ini berisi hasil pengamatan dan refleksinya terhadap berbagai hal yang menjadi perhatiannya. Karena latar belakangnya yang seorang guru dan sarjana psikologi maka banyak tulisannya yang menyoroti sistem pendidikan dasar di Jepang dan perilaku manusia yang hidup di Jepang

Buku ini berisi tiga puluh empat tulisan yang dibuat antara tahun 2009 - 2015. Delapan belas artikel diantaranya mengupas soal apa dan bagaimana pendidikan dasar di Jepang. Apa saja yang diajarkan di sekolah, bagaimana sekolah dijalankan, bagaimana mereka menangani bullying dan melaksanakan konsep inklusi. Satu bab khusus ditulis untuk membahas apa yang harus dilakukan jika ingin mengadopsi gaya pendidikan Jepang di Indonesia. Enam belas bab lainnya menceritakan tentang budaya, perayaan dan prilaku manusia di Jepang seperti tradisi Hanami, Momiji dan Matsuri. Juga konsep gambaru, gaman dan shou ga nai yang menjadi filosofi hidup orang Jepang. Buku ini juga menjelaskan apa saja yang akan dihadapi dan bagaimana mengatasi tantangan yang ada selama hidup di Jepang sebagai orang asing.

Buku ini dicetak pertama kali pada bulan November 2015 oleh penerbit independen Cahya Pustaka di Jogja dan tidak dijual di toko buku melainkan dijual secara online serta melalui jaringan antar komunitas pemerhati budaya dan pendidikan. Buku ini mendapat sambutan yang cukup baik dan telah terjual 100 eksemplar dalam dua minggu sejak diluncurkan.

Tentang Penulis

[sunting | sunting sumber]

Riri pernah menjadi kepala sekolah selama tujuh tahun pada sekolah-sekolah alternatif di Yogya yang mengembangkan kurikulum multikultur dan antibullying. Ia pernah mengunjungi Australia selama tujuh minggu untuk belajar bagaimana membuat program multikultur untuk pendidikan anak usia dini. Selama tiga setengah tahun tinggal di Jepang ia sempat mengajar bahasa Inggris di dua SD kota Toyonaka Osaka, mengajar bahasa Indonesia online untuk anak Indonesia yang tinggal di Jepang dan menjadi konsultan keluarga Indonesia di kota Minoh Osaka. Saat ini ia adalah narasumber berbagai acara parenting untuk isu antibullying, child protection dan pendidikan seks untuk anak. Ia juga adalah konsultan program pendidikan dasar dan usia dini pada lembaga pengembangan dan pelatihan ASAH di Yogya.

Gaikokujin No Nooto adalah buku kedua Riri. Buku pertamanya Pembelajaran IPS Kreatif-Panduan Bagi Pendidik diterbitkan Balai Pustaka pada tahun 2010