Lompat ke isi

I kara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{AksaraBali infobox
{{AksaraBali infobox
| Image(Bali) = Bali I-Kara.png
| Image = Bali vowel I kara.png
| Nama = I kara
| Nama = I kara
| Image(Jawa) = Jawa I.png
| Latin = I
| Latin = I
| Fonem = [i]
| Fonem = [i]
| Aksara = Bali
| Warga = talawya
| Warga = talawya
| IAST = I
| Unicode = 1B07
}}
}}

'''I kara''' adalah salah satu aksara swara (huruf [[vokal]]) dalam sistem penulisan [[aksara Bali]]. Aksara ini melambangkan bunyi /i/, sama halnya seperti aksara '''इ''' (i) dalam [[aksara Dewanagari]], huruf [[I]] dalam [[huruf Latin|alfabet Latin]], atau huruf [[iota]] (ι) dalam [[huruf Yunani|alfabet Yunani]]. Jika dialihaksarakan dari aksara Bali ke huruf Latin, maka I kara ditulis "I".
'''I kara''' adalah salah satu aksara swara (huruf [[vokal]]) dalam sistem penulisan [[aksara Bali]]. Aksara ini melambangkan bunyi /i/, sama halnya seperti aksara '''इ''' (i) dalam [[aksara Dewanagari]], huruf [[I]] dalam [[huruf Latin|alfabet Latin]], atau huruf [[iota]] (ι) dalam [[huruf Yunani|alfabet Yunani]]. Jika dialihaksarakan dari aksara Bali ke huruf Latin, maka I kara ditulis "I".


== Bentuk ==
== Bentuk ==
Bentuk huruf I dalam aksara Bali dipengaruhi oleh aksara Jawa, meskipun keduanya berbeda. Bentuk I pendek dalam aksara Bali menyerupai I panjang dalam aksara Jawa.

Bentuk huruf I dalam aksara Bali dipengaruhi oleh aksara Jawa, meskipun keduanya berbeda. Bentuk I pendek dalam aksara Bali menyerupai I panjang dalam aksara Jawa.


{| class="prettytable"
{| class="prettytable"
Baris 21: Baris 23:
|-
|-
| bgcolor="white"|[[Berkas:Jawa I.png|120px|link=]]
| bgcolor="white"|[[Berkas:Jawa I.png|120px|link=]]
| bgcolor="white"|[[Berkas:Bali I-Kara.png|110px|link=]]
| bgcolor="white"|[[Berkas:Bali vowel I kara.png|110px|link=]]
|-
|-
| align="center" colspan=2|'''I panjang'''
| align="center" colspan=2|'''I panjang'''
|-
|-
| bgcolor="white"|[[Berkas:Jawa Ii.png|120px|link=]]
| bgcolor="white"|[[Berkas:Jawa Ii.png|120px|link=]]
| bgcolor="white"|[[Berkas:Bali I-Kara Dirgha.png|110px|link=]]
| bgcolor="white"|[[Berkas:Bali vowel I kara-tedung.png|110px|link=]]
|}
|}


== Penggunaan ==
== Penggunaan ==

I kara hanya digunakan apabila menulis bahasa non-Bali<ref>Tinggen, hal. 11.</ref> (contohnya [[bahasa Sanskerta]] dan [[bahasa Jawa Kuno|Jawa Kuno]]) dengan menggunakan [[aksara Bali]], atau untuk menulis kata serapan dari bahasa non-Bali dengan menggunakan aksara Bali. Selain itu, digunakan apabila bunyi /i/ bukan peluluhan dari bunyi /hi/.
I kara hanya digunakan apabila menulis bahasa non-Bali<ref>Tinggen, hal. 11.</ref> (contohnya [[bahasa Sanskerta]] dan [[bahasa Jawa Kuno|Jawa Kuno]]) dengan menggunakan [[aksara Bali]], atau untuk menulis kata serapan dari bahasa non-Bali dengan menggunakan aksara Bali. Selain itu, digunakan apabila bunyi /i/ bukan peluluhan dari bunyi /hi/.


Baris 36: Baris 37:


== I kara dirgha ==
== I kara dirgha ==
{{AksaraBali infobox
| Image = Bali vowel I kara-tedung.png
| Nama = I kara
| Latin = I
| Fonem = [iː]
| Aksara = Bali
| Warga = talawya
| IAST = Ī
| Unicode = 1B08
}}


I kara yang melambangkan bunyi /i/ panjang (/iː/) disebut I kara dirgha (I panjang; secara [[harfiah]], ''dirgha'' berarti panjang) atau I kara matedung (I kara tedung). Bentuknya merupakan gabungan antara [[tedung]] dengan I kara biasa (I kara hrasua atau I kara berbunyi pendek). Bila I kara dirgha dialihaksarakan ke dalam [[huruf Latin]], maka ditulis "ī" atau "ii".
I kara yang melambangkan bunyi /i/ panjang (/iː/) disebut I kara dirgha (I panjang; secara [[harfiah]], ''dirgha'' berarti panjang) atau I kara matedung (I kara tedung). Bentuknya merupakan gabungan antara [[tedung]] dengan I kara biasa (I kara hrasua atau I kara berbunyi pendek). Bila I kara dirgha dialihaksarakan ke dalam [[huruf Latin]], maka ditulis "ī" menurut [[IAST]].


Namun dalam percakapan berbahasa Bali pada zaman sekarang, pengucapan suara /iː/ ("i" panjang) dengan /i/ ("i" pendek) sudah jarang dibedakan lagi. Dengan kata lain, pengucapannya disamakan, seolah-olah suara panjang dan pendek tidak ada bedanya.<ref> Tinggen, hal. 7.</ref> Namun apabila menulis [[lontar]], [[kidung]], dan [[mantra|mantra-mantra]], aturan mengenai suara panjang dan pendek masih tetap diperhatikan, dan pada saat itulah I kara dirgha digunakan.
Namun dalam percakapan berbahasa Bali pada zaman sekarang, pengucapan suara /iː/ ("i" panjang) dengan /i/ ("i" pendek) sudah jarang dibedakan lagi. Dengan kata lain, pengucapannya disamakan, seolah-olah suara panjang dan pendek tidak ada bedanya.<ref>Tinggen, hal. 7.</ref> Namun apabila menulis [[lontar]], [[kidung]], dan [[mantra|mantra-mantra]], aturan mengenai suara panjang dan pendek masih tetap diperhatikan, dan pada saat itulah I kara dirgha digunakan.

== Lihat pula ==
* [[Wulu|Ulu]]

== Catatan kaki ==
{{reflist}}


== Referensi ==
== Referensi ==

* Tinggen, I Nengah. 1993. ''Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali.'' Singaraja: UD. Rikha.
* Tinggen, I Nengah. 1993. ''Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali.'' Singaraja: UD. Rikha.
* Simpen, I Wayan. ''Pasang Aksara Bali.'' Diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Daerah Tingkat I Bali.
* Simpen, I Wayan. ''Pasang Aksara Bali.'' Diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Daerah Tingkat I Bali.


== Lihat pula ==
* [[Wulu|Ulu]]


=== Catatan kaki ===
{{reflist}}
{{aksara bali}}
{{aksara bali}}


[[Kategori:Aksara Bali]]
[[Kategori:Huruf Bali]]
[[Kategori:Huruf vokal]]

Revisi terkini sejak 26 Desember 2022 21.57

I kara
Aksara Bali
Huruf LatinI
IASTI
Fonem[i]
UnicodeU+1B07 , U+
Warga aksaratalawya

I kara adalah salah satu aksara swara (huruf vokal) dalam sistem penulisan aksara Bali. Aksara ini melambangkan bunyi /i/, sama halnya seperti aksara (i) dalam aksara Dewanagari, huruf I dalam alfabet Latin, atau huruf iota (ι) dalam alfabet Yunani. Jika dialihaksarakan dari aksara Bali ke huruf Latin, maka I kara ditulis "I".

Bentuk huruf I dalam aksara Bali dipengaruhi oleh aksara Jawa, meskipun keduanya berbeda. Bentuk I pendek dalam aksara Bali menyerupai I panjang dalam aksara Jawa.

Aksara Jawa Aksara Bali
I pendek
I panjang

Penggunaan

[sunting | sunting sumber]

I kara hanya digunakan apabila menulis bahasa non-Bali[1] (contohnya bahasa Sanskerta dan Jawa Kuno) dengan menggunakan aksara Bali, atau untuk menulis kata serapan dari bahasa non-Bali dengan menggunakan aksara Bali. Selain itu, digunakan apabila bunyi /i/ bukan peluluhan dari bunyi /hi/.

I kara tidak digunakan apabila menulis kata-kata yang memang berasal dari bahasa Bali, atau bukan bahasa Bali yang diserap dari bahasa non-Bali. Contoh: ikuh, ibi, icang, inguh, dll. Sebagai penggantinya, dianjurkan memakai aksara Ha yang dapat dibubuhi oleh tanda wulu.

I kara dirgha

[sunting | sunting sumber]
I kara
Aksara Bali
Huruf LatinI
IASTĪ
Fonem[iː]
UnicodeU+1B08 , U+
Warga aksaratalawya

I kara yang melambangkan bunyi /i/ panjang (/iː/) disebut I kara dirgha (I panjang; secara harfiah, dirgha berarti panjang) atau I kara matedung (I kara tedung). Bentuknya merupakan gabungan antara tedung dengan I kara biasa (I kara hrasua atau I kara berbunyi pendek). Bila I kara dirgha dialihaksarakan ke dalam huruf Latin, maka ditulis "ī" menurut IAST.

Namun dalam percakapan berbahasa Bali pada zaman sekarang, pengucapan suara /iː/ ("i" panjang) dengan /i/ ("i" pendek) sudah jarang dibedakan lagi. Dengan kata lain, pengucapannya disamakan, seolah-olah suara panjang dan pendek tidak ada bedanya.[2] Namun apabila menulis lontar, kidung, dan mantra-mantra, aturan mengenai suara panjang dan pendek masih tetap diperhatikan, dan pada saat itulah I kara dirgha digunakan.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Tinggen, I Nengah. 1993. Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali. Singaraja: UD. Rikha.
  • Simpen, I Wayan. Pasang Aksara Bali. Diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Daerah Tingkat I Bali.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Tinggen, hal. 11.
  2. ^ Tinggen, hal. 7.