Lompat ke isi

Asosial: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
 
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Asosial''' berarti kurangnya motivasi untuk melakukan [[interaksi sosial]], atau lebih suka melakukan aktivitas sendiri. Psikolog perkembangan menggunakan sinonim '''nonsosial''', '''tidak sosial''', dan '''ketidaktertarikan sosial'''. Asosial berbeda tetapi tidak selalu berlawanan dengan [[perilaku antisosial]], dimana dalam perilaku antisosial menyiratkan misantropi atau perlawanan kepada orang lain atau tatanan sosial secara aktif. Sifat asosial sering ditemukan dalam orang-orang berkepribadian [[introvert]], sementara sifat asosial yang ekstrem ditemukan dalam orang-orang dengan bermacam-macam kondisi klinis.
{{Orphan|date=Oktober 2016}}

'''Asosial''' berarti tidak adanya motivasi untuk melakukan [[interaksi sosial]], atau lebih suka melakukan aktivitas sendiri. Psikolog perkembangan menggunakan sinonim '''nonsosial''', '''tidak sosial''', dan '''ketidaktertarikan sosial'''. Asosial berbeda tapi tidak selalu berlawanan dengan [[kelakuan anti-sosial]], dimana dalam perilaku anti-sosial menyiratkan [[misantropi]] atau perlawanan kepada orang lain atau tatanan sosial secara aktif. Sifat asosial sering ditemukan dalam orang-orang [[introvert]], sementara sifat asosial yang ekstrem ditemukan dalam orang-orang dengan bermacam-macam kondisi klinis.


Sifat asosial tidak selalu dianggap sifat yang tidak baik oleh [[masyarakat]], karena sifat asosial telah digunakan sebagai cara untuk mengekspresikan [[ketidak setujuan]] dengan ide yang umum. Sifat asosial juga dianggap sebagai sifat yang diinginkan dalam beberapa tradisi [[monastisisme]], seperti dalam [[Katolik]], [[Buddha]] dan [[Sufi]].
Sifat asosial tidak selalu dianggap sifat yang tidak baik oleh [[masyarakat]], karena sifat asosial telah digunakan sebagai cara untuk mengekspresikan [[ketidak setujuan]] dengan ide yang umum. Sifat asosial juga dianggap sebagai sifat yang diinginkan dalam beberapa tradisi [[monastisisme]], seperti dalam [[Katolik]], [[Buddha]] dan [[Sufi]].

== Referensi ==
{{reflist}}


== Bacaan lebih lanjut ==
== Bacaan lebih lanjut ==
Baris 64: Baris 59:
| journal=Developmental Psychology |volume=11 |issue=4 |pages=511–519|doi=10.1037/h0076679
| journal=Developmental Psychology |volume=11 |issue=4 |pages=511–519|doi=10.1037/h0076679
}}
}}
{{Psikologi-stub}}


[[Kategori:Hubungan antarpribadi]]
[[Kategori:Hubungan antarpribadi]]


{{Psikologi-stub}}

Revisi terkini sejak 2 Februari 2023 00.42

Asosial berarti kurangnya motivasi untuk melakukan interaksi sosial, atau lebih suka melakukan aktivitas sendiri. Psikolog perkembangan menggunakan sinonim nonsosial, tidak sosial, dan ketidaktertarikan sosial. Asosial berbeda tetapi tidak selalu berlawanan dengan perilaku antisosial, dimana dalam perilaku antisosial menyiratkan misantropi atau perlawanan kepada orang lain atau tatanan sosial secara aktif. Sifat asosial sering ditemukan dalam orang-orang berkepribadian introvert, sementara sifat asosial yang ekstrem ditemukan dalam orang-orang dengan bermacam-macam kondisi klinis.

Sifat asosial tidak selalu dianggap sifat yang tidak baik oleh masyarakat, karena sifat asosial telah digunakan sebagai cara untuk mengekspresikan ketidak setujuan dengan ide yang umum. Sifat asosial juga dianggap sebagai sifat yang diinginkan dalam beberapa tradisi monastisisme, seperti dalam Katolik, Buddha dan Sufi.

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]