Lompat ke isi

Masjid Luhur Nurhasan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Bacaan lebih lanjut: minor cosmetic change
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2: Baris 2:
|image =
|image =
|caption =
|caption =
|building_name = Masjid Luhur Nurhasan
|building_name = Masjid Jami' Nur Hasan
|location = [[Kabupaten Jombang]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]
|location = [[Kabupaten Jombang]], [[Jawa Timur]],
|religious_affiliation = [[Islam]]
|religious_affiliation = [[Islam]]
|website =
|website =
|architect =
|architect =
|architecture_type = Masjid
|architecture_type = [[Masjid]]
|architecture_style =
|architecture_style = [[Arsitektur Jawa|Jawa Kuno]]
|groundbreaking = [[1982]]
|groundbreaking = [[1982]]
|year_completed = [[1984]]
|year_completed = [[1984]]
Baris 19: Baris 19:
|minaret_height =
|minaret_height =
}}
}}
'''Masjid Luhur Nurhasan''' merupakan sebuah [[masjid]] yang terletak di [[Kabupaten Jombang]], [[Indonesia]]. Masjid ini dibangun pada tahun [[1982]] dan selesai tahun [[1984]]. Keunikan masjid ini ialah keberadaan lima buah menara sebagai simbol rukun Islam. Empat menara menyatu dengan bangunan utama sebagai pendamping kubah. Satu menara lagi terletak tepat di hadapan bangunan utama dengan puncak berbentuk bulat telur, berbeda dengan empat menara lainnya.
'''Masjid Jami' Nur Hasan''' atau lebih dikenal dengan '''Masjid Luhur Nur Hasan''' adalah sebuah [[masjid]] yang terletak di [[Kabupaten Jombang]]. Masjid ini dibangun pada tahun [[1982]] dan selesai tahun [[1984]]. Keunikan masjid ini ialah keberadaan lima buah menara sebagai simbol rukun Islam. Empat menara menyatu dengan bangunan utama sebagai pendamping kubah. Satu menara lagi terletak tepat di hadapan bangunan utama dengan puncak berbentuk bulat telur, berbeda dengan empat menara lainnya.


Kubah masjid justru tidak terlihat lagi, kecuali jika mengambil sudut pandang dari atas bangunan. Selain karena diameternya yang tidak begitu besar, juga proses pembangunan lantai tiga yang akan dijadikan sebagai fasilitas belajar-mengajar. Oleh sebab itu, keberadaan menara pun menjadi sentralisasi visual.
Kubah masjid justru tidak terlihat lagi, kecuali jika mengambil sudut pandang dari atas bangunan. Selain karena diameternya yang tidak begitu besar, juga proses pembangunan lantai tiga yang akan dijadikan sebagai fasilitas belajar-mengajar. Oleh sebab itu, keberadaan menara pun menjadi sentralisasi visual.
Baris 25: Baris 25:
== Bacaan lebih lanjut ==
== Bacaan lebih lanjut ==
* {{id}} {{cite book|last= Tjokrosaputro|first= Teddy|authorlink=|coauthors=|title= 100 Masjid Terindah Indonesia|year= 2011|publisher= PT Andalan Media|location= Jakarta|isbn=978-602-99731-0-5 }}
* {{id}} {{cite book|last= Tjokrosaputro|first= Teddy|authorlink=|coauthors=|title= 100 Masjid Terindah Indonesia|year= 2011|publisher= PT Andalan Media|location= Jakarta|isbn=978-602-99731-0-5 }}

{{Masjid di Indonesia}}
{{Masjid di Indonesia}}
{{bangunan-stub}}


[[Kategori:Masjid di Jawa Timur]]
[[Kategori:Masjid di Jawa Timur|Luhur Nurhasan]]


{{Masjid-stub}}

Revisi terkini sejak 2 Februari 2023 22.44

Masjid Jami' Nur Hasan
Agama
AfiliasiIslam
Lokasi
LokasiKabupaten Jombang, Jawa Timur,
Arsitektur
TipeMasjid
Gaya arsitekturJawa Kuno
Peletakan batu pertama1982
Rampung1984

Masjid Jami' Nur Hasan atau lebih dikenal dengan Masjid Luhur Nur Hasan adalah sebuah masjid yang terletak di Kabupaten Jombang. Masjid ini dibangun pada tahun 1982 dan selesai tahun 1984. Keunikan masjid ini ialah keberadaan lima buah menara sebagai simbol rukun Islam. Empat menara menyatu dengan bangunan utama sebagai pendamping kubah. Satu menara lagi terletak tepat di hadapan bangunan utama dengan puncak berbentuk bulat telur, berbeda dengan empat menara lainnya.

Kubah masjid justru tidak terlihat lagi, kecuali jika mengambil sudut pandang dari atas bangunan. Selain karena diameternya yang tidak begitu besar, juga proses pembangunan lantai tiga yang akan dijadikan sebagai fasilitas belajar-mengajar. Oleh sebab itu, keberadaan menara pun menjadi sentralisasi visual.

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]
  • (Indonesia) Tjokrosaputro, Teddy (2011). 100 Masjid Terindah Indonesia. Jakarta: PT Andalan Media. ISBN 978-602-99731-0-5.