Lompat ke isi

Pa kapal: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
new
 
k →‎Referensi: pembersihan kosmetika dasar
 
(14 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{AksaraBali infobox
{{AksaraBali infobox
| Aksara = Bali
| Nama = Pa kapal
| Nama = Pa kapal
| Image = Bali 8, Pha.png
| Image = Bali 8, Pha.png
| Latin = Pha
| IAST = Pha
| Fonem = [pʰ]
| Fonem = [pʰ]
| Warga = Osthya<br>([[konsonan labial]])
| Warga = osthya
| Gempelan = Gantungan Pa kapal.png
| Gantungan = [[Berkas:Bali G. Pha.png|50px|Gempelan Pa kapal]]<br>(disebut juga gempelan Pa kapal)
| Latin = Pa
| Unicode = 1B28
}}
}}
'''Pa kapal''' adalah salah satu huruf dalam [[aksara Bali]] yang termasuk ke dalam warga [[Osthya]] ([[konsonan labial]]), dibaca seperti huruf "p" yang disusul oleh hembusan "ha".<ref>Surada, hal. 9.</ref> Bila Pa kapal dialihaksarakan dari aksara Bali menjadi [[huruf Latin]], maka ditulis "pha".<ref>Surada, hal. 5.</ref> Pa kapal juga termasuk ke dalam aksara mahaprana, karena bila dibaca maka hembusannya harus jelas terdengar.
'''Pa kapal''' adalah salah satu huruf dalam [[aksara Bali]] yang termasuk ke dalam ''[[konsonan dwibibir|warga osthya]]'' ([[konsonan dwibibir]]/[[konsonan labial|labial]]), dibaca seperti huruf "p" yang disusul oleh hembusan {{IPA|/ha/}}.<ref>Surada, hal. 9.</ref> Bila Pa kapal dialihaksarakan dari aksara Bali menjadi [[huruf Latin]], maka ditulis "pha".<ref>Surada, hal. 5.</ref> Pa kapal juga termasuk ke dalam ''aksara mahaprana'', karena bila dibaca maka hembusannya harus jelas terdengar.

== Bentuk ==

Pa kapal dalam aksara Bali mirip dengan Pa murda dalam aksara Jawa. Bentuk Pa kapal persis dengan bentuk angka 8 dalam aksara Bali, di mana dalam aksara Jawa juga terjadi hal yang sama. Jika menulis angka 8 dan Pa kapal bersamaan dalam sebuah kalimat, maka angka 8 harus diawali dan diakhiri dengan tanda [[carik (aksara Bali)|carik siki]] (atau dengan carik kalih, jika di akhir kalimat). Dengan demikian, huruf dan angka dapat dibedakan.

{| class="wikitable"
|-
! colspan=2|[[Aksara Jawa]]
! colspan=2|[[Aksara Bali]]
|-
| align="center"|'''Pa Murda'''
| align="center"|'''Angka 8'''
| align="center"|'''Pa kapal'''
| align="center"|'''Angka 8'''
|-
| bgcolor="white"|[[Berkas:Javanese script - Pa (M).png|pus|120px|link=]]
| bgcolor="white"|[[Berkas:Javanese number 8.png|pus|120px|link=]]
| bgcolor="white"|[[Berkas:Bali 8, Pha.png|pus|100px|link=]]
| bgcolor="white"|[[Berkas:Bali 8, Pha.png|pus|100px|link=]]
|}


== Fonem ==
== Fonem ==


Pa kapal melambangkan bunyi /pʰa/, yaitu bunyi /p/ yang disusul oleh hembusan /ha/. Bunyi tersebut dihasilkan dengan mengatupkan [[bibir]] atas dan bibir bawah sambil mengucapkan "p", lalu membuka mulut sambil menghembuskan "ha". Metode tersebut sama seperti mengucapkan /bʰa/, dan perbedaannya terletak pada intonasi suara. Meskipun Pa kapal diucapkan /pʰa/, namun kini dalam percakapan berbahasa Bali sehari-hari, perbedaan antara bunyi /pʰa/ dan /pa/ hampir tak terdengar dan disamakan pengucapannya.<ref name="Tinggen">Tinggen, hal. 7.</ref>
Pa kapal melambangkan bunyi /pʰa/, yaitu bunyi /p/ yang disusul oleh hembusan /ha/. Meskipun Pa kapal diucapkan /pʰa/, tetapi kini dalam percakapan berbahasa Bali sehari-hari, perbedaan antara bunyi /pʰa/ dan /pa/ hampir tak terdengar dan disamakan pengucapannya.<ref name="Tinggen">Tinggen, hal. 7.</ref>


Bunyi /pʰa/ berbeda dengan bunyi /f/ dan /v/, meskipun ketiganya merupakan konsonan labial. /pʰa/ adalah bunyi aspirasi dari /p/, sedangkan /f/ adalah konsonan frikatif labiodental tak bersuara dan /v/ adalah konsonan frikatif labiodental bersuara. Jadi, Pha tidak sama dengan Fa, apalagi Va.
[[Suku Bali]] terdengar lebih fasih mengucapkan "pa" daripada "pha", sehingga kosakata [[bahasa Bali|bahasa asli mereka]] lebih banyak memuat huruf [[Pa (aksara Bali)|Pa]] daripada Pa kapal (pha). Dan apabila ada kata dalam [[bahasa Bali]] yang mengandung bunyi /pʰa/, itupun sebagian besar merupakan kata serapan dari bahasa non-Bali (misalnya [[bahasa Sanskerta]]).


== Penggunaan ==
== Penggunaan ==


Pa kapal biasanya digunakan saat menulis kata-kata yang mengandung bunyi "Pha". Biasanya, kata-kata tersebut jarang terdapat pada kosakata [[bahasa Bali]] asli, melainkan pada kosakata bahasa Bali yang [[kata serapan|diserap]] dari bahasa non-Bali (misalnya [[bahasa Sansekerta]] maupun [[bahasa Jawa Kuna]]). Contoh beberapa kata serapan (dalam bahasa Bali) yang menggunakan Pa kapal, yaitu: ''<u>p</u>ala'' (dari bahasa Sanskerta: ''phala''); ''re<u>p</u>a'' (dari bahasa Sanskerta: ''raipha''); ''<u>p</u>alguna'' (dari bahasa Sanskerta: ''phalguṇa''). Huruf Latin "p" pada kata-kata tersebut patut diganti dengan Pa kapal apabila disalin menjadi [[aksara Bali]].
Pa kapal biasanya digunakan saat menulis kata-kata yang mengandung bunyi "Pha". Biasanya, kata-kata tersebut jarang terdapat pada kosakata [[bahasa Bali]] asli, melainkan pada kosakata bahasa Bali yang [[kata serapan|diserap]] dari bahasa non-Bali (misalnya [[bahasa Sanskerta]] maupun [[bahasa Jawa Kuno]]). Contoh beberapa kata serapan (dalam bahasa Bali) yang menggunakan Pa kapal, yaitu: ''<u>p</u>ala'' (dari bahasa Sanskerta: ''phala''); ''re<u>p</u>a'' (dari bahasa Sanskerta: ''raipha''); ''<u>p</u>alguna'' (dari bahasa Sanskerta: ''phalguṇa''). Huruf Latin "p" pada kata-kata tersebut patut diganti dengan Pa kapal apabila disalin menjadi [[aksara Bali]].


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 29: Baris 52:
* Tinggen, I Nengah. 1993. ''Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali.'' Singaraja: UD. Rikha.
* Tinggen, I Nengah. 1993. ''Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali.'' Singaraja: UD. Rikha.
* Surada, I Made. 2007. ''Kamus Sanskerta-Indonesia.'' Surabaya: Penerbit Paramitha.
* Surada, I Made. 2007. ''Kamus Sanskerta-Indonesia.'' Surabaya: Penerbit Paramitha.



{{aksara bali}}
{{aksara bali}}


[[Kategori:Aksara Bali]]
[[Kategori:Huruf Bali]]

Revisi terkini sejak 4 Februari 2023 16.43

Pa kapal
Aksara Bali
Huruf LatinPa
IASTPha
Fonem[pʰ]
UnicodeU+1B28 , U+
Warga aksaraosthya
Gempelan

Pa kapal adalah salah satu huruf dalam aksara Bali yang termasuk ke dalam warga osthya (konsonan dwibibir/labial), dibaca seperti huruf "p" yang disusul oleh hembusan /ha/.[1] Bila Pa kapal dialihaksarakan dari aksara Bali menjadi huruf Latin, maka ditulis "pha".[2] Pa kapal juga termasuk ke dalam aksara mahaprana, karena bila dibaca maka hembusannya harus jelas terdengar.

Pa kapal dalam aksara Bali mirip dengan Pa murda dalam aksara Jawa. Bentuk Pa kapal persis dengan bentuk angka 8 dalam aksara Bali, di mana dalam aksara Jawa juga terjadi hal yang sama. Jika menulis angka 8 dan Pa kapal bersamaan dalam sebuah kalimat, maka angka 8 harus diawali dan diakhiri dengan tanda carik siki (atau dengan carik kalih, jika di akhir kalimat). Dengan demikian, huruf dan angka dapat dibedakan.

Aksara Jawa Aksara Bali
Pa Murda Angka 8 Pa kapal Angka 8

Pa kapal melambangkan bunyi /pʰa/, yaitu bunyi /p/ yang disusul oleh hembusan /ha/. Meskipun Pa kapal diucapkan /pʰa/, tetapi kini dalam percakapan berbahasa Bali sehari-hari, perbedaan antara bunyi /pʰa/ dan /pa/ hampir tak terdengar dan disamakan pengucapannya.[3]

Bunyi /pʰa/ berbeda dengan bunyi /f/ dan /v/, meskipun ketiganya merupakan konsonan labial. /pʰa/ adalah bunyi aspirasi dari /p/, sedangkan /f/ adalah konsonan frikatif labiodental tak bersuara dan /v/ adalah konsonan frikatif labiodental bersuara. Jadi, Pha tidak sama dengan Fa, apalagi Va.

Penggunaan

[sunting | sunting sumber]

Pa kapal biasanya digunakan saat menulis kata-kata yang mengandung bunyi "Pha". Biasanya, kata-kata tersebut jarang terdapat pada kosakata bahasa Bali asli, melainkan pada kosakata bahasa Bali yang diserap dari bahasa non-Bali (misalnya bahasa Sanskerta maupun bahasa Jawa Kuno). Contoh beberapa kata serapan (dalam bahasa Bali) yang menggunakan Pa kapal, yaitu: pala (dari bahasa Sanskerta: phala); repa (dari bahasa Sanskerta: raipha); palguna (dari bahasa Sanskerta: phalguṇa). Huruf Latin "p" pada kata-kata tersebut patut diganti dengan Pa kapal apabila disalin menjadi aksara Bali.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Surada, hal. 9.
  2. ^ Surada, hal. 5.
  3. ^ Tinggen, hal. 7.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Tinggen, I Nengah. 1993. Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali. Singaraja: UD. Rikha.
  • Surada, I Made. 2007. Kamus Sanskerta-Indonesia. Surabaya: Penerbit Paramitha.