Lompat ke isi

Pajang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Raden Salman (bicara | kontrib)
k Membalikkan revisi 21406192 oleh Inayubhagya (bicara)
Tag: Menghapus pengalihan Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan pranala ke halaman disambiguasi
Hasif1981 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(7 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{KBBI|Pajang}}
{{tentang|kota kuno di Jawa Timur}}
{{Wiktionary}}
'''Pajang''' adalah Salah satu kota kuno yang pernah menjadi bawahan [[Kerajaan Majapahit]] dan [[Kesultanan Demak]]. Kemudian berkembang pesat menjadi [[Kesultanan Pajang]]. Sekarang merupakan bagian dari [[Kota Surakarta]].
{{penghubung|type=place}}

== Saat Pajang Menjadi bawahan [[Majapahit]] ==
* [[Kesultanan Pajang]] di [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
Pajang menjadi negeri bawahan Majapahit yang paling utama. Raja yang memimpin bergelar '''Bhre Pajang'''<ref>{{Cite web|title=Kitab Pararaton (terjemahan)|url=http://majapahitprana.blogspot.com/p/kitab-pararaton-terjemahan.html?m=1|website=majapahitprana.blogspot.com|language=id|access-date=19 Desember 2021}}</ref><ref>{{Cite web|title=Terjemahan Lengkap Naskah Manuskrip Nagarakretagama|url=http://www.historynote.wordpress.com/2011/04/28/negarakertagama/amp/|pages=Pupuh 5 dan 6|website=historynote.wordpress.com|language=id|access-date=19 Desember 2021}}</ref><ref>{{Cite web|title=Silsilah Lengkap Pararaja Majapahit Versi Siwi Sang|url=https://siwisang.wordpress.com/2016/06/10/silsilah-lengkap-pararaja-majapahit-versi-siwi-sang/|website=siwisang.wordpress.com|language=id|access-date=17 Juli 2022}}</ref>
* sejumlah [[desa]] dan [[kelurahan]] di Indonesia, seperti:
** [[Pajang, Benda, Tangerang]] - kelurahan di [[Banten]].
Bhre Pajang yang pernah menjabat ialah :
** [[Pajang, Lawiyan, Surakarta]] - kelurahan di Jawa Tengah.
** [[Pajang, Latimojong, Luwu]] - desa di [[Sulawesi Selatan]].
1. Rajasaduhita Iswari Dyah Nirtaja 1350-1388

{{lihat pula disambig|Pajang}}
2. Suhita 1389-1415

{{disambig tempat}}<!--
3. Sureswari 1429-1450<ref>{{Cite web|title=Tokoh Majapahit Paling Berpengaruh dalam Prasasti Waringin Pitu 1447 M|url=https://www.kompasiana.com/amp/siwisang/tokoh-majapahit-paling-berpengaruh-dalam-prasasti-waringin-pitu-1447m_54f6a8d4a33311e15b8b456f|website=kompasiana.com|language=id|access-date=17 Juli 2022}}</ref>
_______________________________________________________________________

== Saat Pajang Menjadi bawahan [[Kesultanan Demak|Demak]] ==
-----------------------------------------------------------------------
Pajang terlihat sebagai kerajaan pertama yang muncul di pedalaman Jawa setelah runtuhnya kerajaan Islam di daerah pesisir.
Komentar panjang agar halaman tidak dimasukkan ke daftar halaman pendek
-----------------------------------------------------------------------
Menurut naskah babad, Andayaningrat gugur di tangan Sunan Ngudung saat terjadinya perang antara Majapahit dan Demak. Ia kemudian digantikan oleh putranya, yang bernama Raden Kebo Kenanga, bergelar Ki Ageng Pengging. Sejak saat itu Pengging menjadi daerah bawahan Kerajaan Demak.
_______________________________________________________________________

Beberapa tahun kemudian Ki Ageng Pengging dihukum mati karena dituduh hendak memberontak terhadap Demak. Putranya yang bergelar Jaka Tingkir setelah dewasa justru mengabdi ke Demak.
-->

Prestasi Jaka Tingkir yang cemerlang dalam ketentaraan membuat ia diangkat sebagai menantu Trenggana, dan menjadi bupati Pajang bergelar Adiwijaya. Wilayah Pajang saat itu meliputi daerah Pengging (sekarang kira-kira mencakup Boyolali dan Klaten), Tingkir (daerah Salatiga), Butuh, dan sekitarnya.
[[Kategori:Disambiguasi tempat di Indonesia]]
Sepeninggal Sultan Trenggana tahun 1546, menjadi awal mula permasalahan muncul di Jipang Panolan (Bojonegoro) dan Pajang. Kedua wilayah di Jawa Tengah itu sama-sama menuntut hak atas takhta Demak. Arya Panangsang, keponakan Sultan Trenggana, yang memerintah Kadipaten Jipang berusaha menguasai salah satu kerajaan Islam terbesar di Jawa tersebut. Namun penguasa Pajang, Jaka Tingkir, menghalangi usahanya. Konflik pun meluas.
Diceritakan Serat Kandha, Jaka Tingkir adalah menantu Sultan Trenggana karena menikahi Ratu Mas Cempaka. Jaka Tingkir sebagai Adipati Pajang bergelar Adipati Adiwijaya (kelak Sultan Adiwijaya). Secara keturunan jelas ia tidak memiliki hak apapun atas Demak. Tetapi tidak lama setelah pemakaman Sultan Trenggana, Jaka Tingkir mengumumkan kekuasaannya di Demak. Pengangkatan mendadak Jaka Tingkir itu dilakukan berdasarkan pilihan rakyat Demak Bintara dan persetujuan seluruh Adipati bawahan Demak. Ia lalu memerintahkan agar pemerintahan Demak dipindah ke Pajang. Seluruh benda-benda pusaka di Demak juga tak luput dari perpindahan tersebut.<ref>{{Cite web|title=Kesultanan Pajang|url=https://m.wiki-indonesia.club/wiki/Kesultanan_Pajang|website=wiki-indonesia.club|language=id|access-date=17 Juli 2022}}</ref>
== Saat menjadi [[Kesultanan Pajang]] ==
Pada awal berdirinya atau pada tahun 1568, bahwa wilayah Pajang yang terkait eksistensi Demak pada masa sebelumnya, hanya meliputi sebagian Jawa Tengah. Hal ini disebabkan karena negeri-negeri Jawa Timur banyak yang melepaskan diri sejak kematian Sultan Trenggana.
Pada tahun 1568 Adiwijaya dan para adipati Jawa Timur dipertemukan di Giri Kedaton oleh Sunan Prapen. Dalam kesempatan itu, para adipati sepakat mengakui kedaulatan Pajang di atas negeri-negeri Jawa Timur. Sebagai tanda ikatan politik, Panji Wiryakrama dari Surabaya (pemimpin persekutuan adipati Jawa Timur) dinikahkan dengan putri Adiwijaya.
Negeri kuat lainnya, yaitu Madura juga berhasil ditundukkan Pajang. Pemimpinnya yang bernama Raden Pratanu alias Panembahan Lemah Dhuwur juga diambil sebagai menantu Adiwijaya.<ref>{{Cite web|title=Kesultanan Pajang|url=https://m.wiki-indonesia.club/wiki/Kesultanan_Pajang|website=wiki-indonesia.club|language=id|access-date=17 Juli 2022}}</ref>
=== Daftar Sultan Pajang ===
# [[Jaka Tingkir]] atau '''Adiwijaya''' (1568-1583)
# [[Arya Pangiri]] atau '''Awantipura''' (1583-1586)
# [[Pangeran Benawa]] atau '''Prabuwijaya''' (1586-1587)
== Saat menjadi bawahan [[Kesultanan Mataram]] ==
Setelah terjadi Perpindahan kekuasaan ke Mataram (1587) status Pajang berubah kembali menjadi Kadipaten.
# Pangeran Gagak Baning (1587-1591), adik dari Panembahan Senapati
# Pangeran Sidawini (1591-1617)<ref>{{Cite web|title=Kesultanan Pajang|url=https://m.wiki-indonesia.club/wiki/Kesultanan_Pajang|website=wiki-indonesia.club|language=id|access-date=17 Juli 2022}}</ref>
== Sumber Primer ==
# [[Prasasti Waringin Pitu]] 1447 M
# [[Kakawin Nagarakretagama|Kitab Negarakretagama]]
# [[Pararaton|Serat Pararaton]]
== Kutipan ==
<references />
== Referensi ==
* Mulyana, Slamet (2006). Tafsir sejarah nagarakretagama (dalam bahasa Indonesia). PT LKiS Pelangi Aksara. hlm. 339-340. ISBN 978-979-2552-546.
== Lihat pula ==
* [[Lasem]]
* [[Daha]]
* [[Tumapel]]
* [[Kerajaan Wengker|Wengker]]
* [[Kahuripan]]
* [[Paguhan]]
* [[Kabalan]]
* [[Mataram (disambiguasi)|Mataram]]
* [[Matahun]]
* [[Wirabhumi]]
* [[Pandansalas]]
* [[Keling]]
* [[Pamotan]]
* [[Pawanuhan]]
* [[Pakembangan]]
* [[Jagaraga]]
* [[Tanjungpura]]
* [[Kembangjenar]]
* [[Singhapura]]
* [[Kalinggapura]]
* [[Kertabhumi]]
{{Kerajaan di Jawa}}

Revisi terkini sejak 11 Juli 2023 21.07

Pajang dapat mengacu pada nama-nama tempat berikut:

Halaman-halaman lainnya