Lompat ke isi

Masjid Raya Darussalam: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
James British (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(23 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox religious building
'''Masjid Raya Darrusalam''' adalah [[masjid]] terbesar kedua di provinsi [[Kalimantan Timur]] setelah [[Masjid Islamic Center Samarinda]] yang tepatnya berada di [[Kota Samarinda]]. Masjid ini berada di tengah-tengah kota Samarinda. Ciri yang mudah dilihat adalah, masjid ini memiliki 1 kubah besar dan beberapa kubah kecil yang berdampingan dengan kubah besaar yang berwarna hijau dan memiliki 4 buah menara. Masjid ini berada di sisi [[Sungai Mahakam]].
| infobox_width = 260px
|image=Masjidrayadarussalamsmd.JPG
|caption=
|building_name=Masjid Raya Darussalam
|location=[[Kota Samarinda|Samarinda]]
|province={{flag|Kalimantan Timur}}
| country = {{flag|Indonesia}}
|geo=
| religious_affiliation = [[Islam]] – [[Sunni]]
|website=
|architect=
|architecture_type=Masjid
|architecture_style=Ottoman
|year_completed=[[1925]]
|construction_cost=
|capacity=
|length=25 meter
|width=25 meter
|dome_quantity=1
|dome_height_outer=
|dome_dia_outer=
|minaret_quantity=4
|minaret_height=
|materials=
}}
'''Masjid Raya Darrusalam''' adalah [[masjid]] terbesar kedua di provinsi [[Kalimantan Timur]] setelah [[Masjid Islamic Center Samarinda]] yang tepatnya berada di kelurahan [[Pasar Pagi, Samarinda Ilir, Samarinda]]. Masjid ini berada di tengah-tengah [[Kota Samarinda]]. Ciri yang mudah dilihat adalah, masjid ini memiliki 1 kubah besar dan beberapa kubah kecil yang berdampingan dengan kubah besar yang berwarna hijau dan memiliki 4 buah menara. Masjid ini berada di sisi [[Sungai Mahakam]].

== Sejarah ==
Pembangunan Masjid Raya Darussalam Samarinda pada tahun [[1925]] dilakukan oleh orang-orang Banjar yang mendirikan permukiman di Kampung HBS (kini kawasan Pasar Pagi). Seiring kemajuan zaman bangunan masjid tertua itu banyak mengalami perubahan tanpa mengurangi ciri khasnya.

Sebelumnya masjid itu bernama '''Masjid Jamik''' yang kemudian mengalami renovasi pada [[1953]] dan [[1967]]. Bahkan, semula masjid ini dibangun di atas tanah 25×25 meter di pinggiran [[Sungai Mahakam]]. Namun, dengan kemajuan Kota Samarinda yang semakin pesat menyebabkan lokasi masjid bergeser ke Jalan Yos Sudarso dengan luas sekitar 15 ribu meter persegi.<ref>[http://www.kaltimpost.co.id/index.php/main/praca/account_manger_lokalizacja_poznan?mib=berita.detail&id=73217 Jangan Ubah Masjid Raya]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. ''Kaltim Post''. Diakses pada 29 Juli 2012</ref> Sedangkan bangunan masjid itu mengacu pada konsep Kerajaan Turki kuno. Ciri itu tampak pada bentuk kubah, menara, serta sejumlah lengkungan di atas pintu dan jendela.<ref>[http://www.masjidkita.org/2009/03/masjid-raya-darussalam-samarinda/ Sejarah Masjid Raya Darussalam Samarinda], Diakses 5 Maret 2010 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100125031027/http://www.masjidkita.org/2009/03/masjid-raya-darussalam-samarinda/ |date=2010-01-25 }}</ref>

== Referensi ==
{{reflist}}


{{Masjid di Indonesia}}
{{Masjid di Indonesia}}


[[Kategori:Masjid di Indonesia]]
[[Kategori:Masjid di Kalimantan Timur|Raya Darussalam]]
[[Kategori:Kota Samarinda]]
[[Kategori:Kota Samarinda]]


{{masjid-stub}}

Revisi terkini sejak 8 September 2023 03.54

Masjid Raya Darussalam
PetaKoordinat: 0°30′11.5081″S 117°8′52.1372″E / 0.503196694°S 117.147815889°E / -0.503196694; 117.147815889
Agama
AfiliasiIslamSunni
Provinsi Kalimantan Timur
Lokasi
LokasiSamarinda
Negara Indonesia
Arsitektur
TipeMasjid
Gaya arsitekturOttoman
Rampung1925
Spesifikasi
Panjang25 meter
Lebar25 meter
Kubah1
Menara4

Masjid Raya Darrusalam adalah masjid terbesar kedua di provinsi Kalimantan Timur setelah Masjid Islamic Center Samarinda yang tepatnya berada di kelurahan Pasar Pagi, Samarinda Ilir, Samarinda. Masjid ini berada di tengah-tengah Kota Samarinda. Ciri yang mudah dilihat adalah, masjid ini memiliki 1 kubah besar dan beberapa kubah kecil yang berdampingan dengan kubah besar yang berwarna hijau dan memiliki 4 buah menara. Masjid ini berada di sisi Sungai Mahakam.

Pembangunan Masjid Raya Darussalam Samarinda pada tahun 1925 dilakukan oleh orang-orang Banjar yang mendirikan permukiman di Kampung HBS (kini kawasan Pasar Pagi). Seiring kemajuan zaman bangunan masjid tertua itu banyak mengalami perubahan tanpa mengurangi ciri khasnya.

Sebelumnya masjid itu bernama Masjid Jamik yang kemudian mengalami renovasi pada 1953 dan 1967. Bahkan, semula masjid ini dibangun di atas tanah 25×25 meter di pinggiran Sungai Mahakam. Namun, dengan kemajuan Kota Samarinda yang semakin pesat menyebabkan lokasi masjid bergeser ke Jalan Yos Sudarso dengan luas sekitar 15 ribu meter persegi.[1] Sedangkan bangunan masjid itu mengacu pada konsep Kerajaan Turki kuno. Ciri itu tampak pada bentuk kubah, menara, serta sejumlah lengkungan di atas pintu dan jendela.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Jangan Ubah Masjid Raya[pranala nonaktif permanen]. Kaltim Post. Diakses pada 29 Juli 2012
  2. ^ Sejarah Masjid Raya Darussalam Samarinda, Diakses 5 Maret 2010 Diarsipkan 2010-01-25 di Wayback Machine.