Lompat ke isi

Perang Salib Pertama: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 2 books for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
(48 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox military conflict
{{noref}}
| conflict = Perang Salib Pertama
{{NPOV|ini tidak sesuai keadaan yang sebenarnya, seperti pada artikel ''[[:en:First Crusade|First Crusade]]'', sehingga}}
| partof = [[Perang Salib]]
| image = [[File:1099jerusalem.jpg|250px|alt=A depiction of the capture
of Jerusalem in 1099 from a medieval manuscript. The burning buildings of Jerusalem are centered in the image. The various crusaders are surrounding and besieging the village armed for an attack.]]
| caption = Direbutnya Yerusalem menandai keberhasilan Perang Salib Pertama
| date = 1096–1099
| place = Sebagian besar di [[Levant]] dan [[Anatolia]]
| territory = [[Pengepungan Yerusalem (1099)|Direbutnya Yerusalem]]<br>Pembentukan [[Kerajaan Yerusalem]] dan [[negara-negara Tentara Salib]] lainnya
| result = Kemenangan tentara salib
| combatant1 = <br/>
* [[Berkas:Arms of the Kings of France (France Ancien).svg|20px]] [[Kerajaan Prancis]]
* [[Berkas:Blason Blois Ancien.svg|20px]] [[Daftar Comte Blois|Blois]]
* [[Berkas:Blason Languedoc.svg|20px]] [[Comte Toulouse|Toulouse]]
* [[Berkas:Blason Courtenay.svg|20px]] [[Daftar Comte Boulogne|Boulogne]]
* [[Berkas:Arms of Flanders.svg|20px]] [[Daftar Comte Flandria|Flandria]]
* [[Berkas:Royal Arms of England (1198-1340).svg|20px]] [[Kerajaan Inggris]]
* [[Kadipaten Normandia|Normandia]]
* [[Keuskupan Katolik Roma Le Puy-en-Velay|Le Puy-en-Velay]]
* [[Vermandois]]
* [[Bretagne]]
* [[Berkas:Armoiries Gênes.svg|20px]] [[Republik Genova|Republik Genoa]]
* [[Berkas:Rubenid Flag.svg|20px]] [[Kerajaan Armenia Kilikia]]
* [[County Sisilia]]
* [[Kepangeranan Taranto|Taranto]]
* [[Kekaisaran Bizantium di bawah dinasti Komnenos|Kekaisaran (Bizantium) Romawi]]

| combatant2 =<br/>
*[[Kesultanan Rûm|Kesultanan Seljuk]]
* [[Danishmend]]
* [[Berkas:Fatimid flag.svg|20px]] [[Kekhalifahan Fatimiyah]]
* [[Berkas:Abbassid banner.svg|20px]] [[Kekhalifahan Abbasiyah]]
| combatant3 =
| commander1 =<br/>
* [[Godefroy dari Bouillon]]
* [[Baudouin I dari Yerusalem|Baudouin dari Boulogne]]
* [[Raymond IV dari Toulouse]]
* [[Étienne Henri II|Étienne, Comte Blois]]
* [[Robert II dari Flandria]]
* [[Adhemar dari Le Puy]]
* [[Hugues I dari Vermandois]]
* [[Robert Curthose|Robert II dari Normandia]]
* [[Bohemond I dari Antiokhia|Bohemond dari Taranto]]
* [[Tancred, Pangeran Galilea|Tancred dari Hauteville]]
* [[Guglielmo Embriaco]]
* [[Alexios I Komnenos]]
* [[Tatikios]]
* [[Manuel Boutoumites]]
* [[Konstantin I, Pangeran Armenia|Konstantin dari Armenia]]
| commander2 =<br/>
* [[Kılıç Arslan I]]
* [[Yağı-Sayan]]
* [[Kürboğa]]
* [[Dukak]]
* [[Fahrülmülk Rıdvan]]
* [[Danişmend Gazi]]
* [[Iftikhar al-Dawla]]
* [[Al-Afdhal Syahansyah]]
| commander3 =
| strength1 =
Pejuang Salib:<br />
~ 35.000 orang{{Dubious|date=October 2015}} ·
* 30.000 infanteri
* 5.000 ksatria kavaleri
Pasukan Bizantium:<br />
~ 2.000 orang<ref>{{harvnb|Nicolle|2003|pp=21 and 32}}.</ref>
| strength2 = Tidak diketahui
| strength3 =
| casualties1 = Sedang hingga Tinggi (perkiraan bervariasi)
| casualties2 = Tinggi
| casualties3 =
| notes =
| campaignbox =
{{Crusade}}
{{Crusade}}
}}


'''Perang Salib Pertama''' (1096–1099) merupakan yang pertama dari sejumlah [[perang salib]] yang berupaya untuk merebut [[Tanah Suci]], disahkan oleh [[Paus Urbanus II]] pada tahun 1095. Perang ini dimulai sebagai suatu peziarahan yang meluas dalam [[Kekristenan Barat]] dan berakhir sebagai suatu ekspedisi militer oleh bangsa [[Eropa]] [[Katolik Roma]] untuk mendapatkan kembali Tanah Suci yang diambil dalam [[penaklukan Islam|penaklukan kaum Muslim]] atas [[Levant]] (632–661). Pada akhirnya menyebabkan [[Pengepungan Yerusalem (1099)|direbutnya kembali Yerusalem]] pada tahun 1099.
'''Perang Salib Pertama''' dilancarkan pada [[1095]] oleh [[Paus Urban II]] untuk merebut kembali [[kota suci]] [[Yerusalem]] dan [[tanah suci]] [[Kristen]] dari penaklukan [[Islam|Muslim]]. Apa yang dimulai sebagai panggilan kecil untuk meminta bantuan dengan cepat berubah menjadi [[migrasi]] dan [[penaklukan]] keseluruhan wilayah di luar [[Eropa]].


Perang Salib I dimaklumkan pada tanggal 27 November 1095 oleh Paus Urbanus II dengan tujuan utama menanggapi suatu permohonan dari [[Kaisar Bizantium]] [[Alexios I Komnenos]], yang mana mengajukan permintaan agar para relawan dari barat datang untuk membantunya menghalau kaum [[Turki Seljuk]] dari [[Anatolia]]. Suatu tujuan tambahan segera menjadi sasaran utama, yaitu penaklukan kembali oleh kaum Kristen atas [[Yerusalem dalam Kekristenan|kota suci Yerusalem]] dan Tanah Suci serta membebaskan kaum [[Kekristenan Timur|Kristen Timur]] dari kekuasaan kaum Muslim.
Baik [[ksatria]] dan orang awam dari banyak negara di [[Eropa Barat]], dengan sedikit pimpinan terpusat, berjalan melalui tanah dan laut menuju Yerusalem dan menguasai kota tersebut pada Juli [[1099]], mendirikan [[Kerajaan Yerusalem]] atau kerajaan Latin di Yerusalem. Meskipun penguasaan ini hanya berakhir kurang dari dua ratus tahun, Perang salib merupakan titik balik penguasaan [[dunia Barat]], dan satu-satunya yang berhasil meraih tujuannya.


Selama perang salib, para [[knight|ksatria]], [[petani]], dan [[serfdom|hamba]] dari banyak negara Eropa Barat melakukan perjalanan darat dan laut, pertama ke [[Konstantinopel]] dan kemudian menuju [[Yerusalem]]. Setelah tiba di Yerusalem, para tentara salib melancarkan serangan atas kota tersebut dan merebutnya pada bulan Juli 1099. Mereka juga mendirikan [[negara-negara tentara salib]] yaitu: [[Kerajaan Yerusalem]], [[County Tripoli]], [[Kepangeranan Antiokhia]], dan [[County Edessa]].
== Latar belakang ==
[[Berkas:SiegeofAntioch.jpeg|thumb|left|300px|Pengepungan [[Antioch]], dari lukisan miniatur abad pertengahan selama Perang Salib Pertama.]]
Meskipun menjelang abad kesebelas sebagian besar Eropa memeluk agama Kristen secara formal — setiap anak dipermandikan, hierarki gereja telah ada untuk menempatkan setiap orang percaya di bawah bimbingan pastoral, [[pernikahan]] dilangsungkan di Gereja, dan orang yang sekarat menerima ritual gereja terakhir.


Perang Salib Pertama kemudian dilanjutkan dengan [[Perang Salib Kedua]] sampai [[Perang Salib Kesembilan|Kesembilan]]. Peristiwa ini juga merupakan langkah besar pertama menuju pembukaan kembali [[perdagangan internasional]] sejak jatuhnya [[Kekaisaran Romawi Barat]]. Karena Perang Salib Pertama utamanya berkaitan dengan Yerusalem, suatu kota yang tidak berada di bawah kekuasaan kaum Kristen selama 461 tahun, dan bala tentara salib menolak untuk mengembalikan tanah tersebut ke dalam kendali [[Kekaisaran Bizantium]], maka status Perang Salib Pertama sebagai sesuatu yang sifatnya defensif atau agresif masih menjadi kontroversi.
Pada tahun [[1088]], seorang [[Perancis]] bernama Urbanus II menjadi Paus. Kepausannya itu ditandai dengan pertikaian raja Jerman, [[Henry IV]] — kelanjutan kebijakan pembaruan oleh [[Paus Gregorius VIII]] yang tidak menghasilkan apa-apa. Paus yang baru ini tidak ingin meneruskan pertikaian ini. Tetapi ia ingin menyatukan semua kerajaan Kristen. Ketika [[Kaisar Alexis]] dari Konstantinopel meminta bantuan Paus melawan orang-orang [[Muslim Turki]], Urbanus melihat bahwa adanya musuh bersama ini akan membantu mencapai tujuannya.


== Asal mula ==
Tidak masalah meskipun Paus telah mengucilkan [[patriark Konstantinopel]], serta Katolik dan Kristen Ortodoks Timor tidak lagi merupakan satu gereja. Urbanus mencari jalan untuk menguasai Timur, sementara ia menemukan cara pengalihan bagi para pangeran Barat yang bertengkar terus.
Pada umumnya asal mula Perang-perang Salib, dan khususnya Perang Salib Pertama, diperdebatkan secara luas di kalangan sejarawan. Perang-perang Salib paling sering dikaitkan dengan situasi sosial dan politik di Eropa pada abad ke-11, timbulnya suatu gerakan reformasi di dalam [[kepausan]], juga konfrontasi keagamaan dan politik antara [[Kekristenan]] dan [[Islam]] di Eropa dan Timur Tengah. Kekristenan telah menyebar di seluruh Eropa, Afrika, dan Timur Tengah pada [[Abad Kuno Akhir]], tetapi pada [[Kekristenan pada abad ke-8|awal abad ke-8]] kekuasaan kaum Kristen di Eropa dan [[Anatolia]] menjadi terbatas setelah berbagai penaklukan oleh kaum Muslim.


[[Kekhalifahan Umayyah]] telah menaklukkan [[Penaklukan Islam di Suriah|Suriah]], [[Penaklukan Muslim di Mesir|Mesir]], dan [[Penaklukan Maghreb oleh Muslim|Afrika Utara]] dari Kekaisaran Bizantium yang didominasi kaum Kristen, serta [[Penaklukan Umayyah di Hispania|Hispania]] dari [[Kerajaan Visigoth]].<ref>{{harvnb|Tyerman|2006|pp=51–54}}.</ref> Di Afrika Utara, Kekhalifahan Umayyah kemudian runtuh dan sejumlah kerajaan Muslim yang lebih kecil bermunculan, misalnya [[Aghlabiyyah]] yang menyerang [[Italia]] pada [[Kekristenan pada abad ke-9|abad ke-9]]. [[Pisa]], [[Genoa]], dan [[Kepangeranan Catalunya]] mulai bertempur melawan berbagai kerajaan Muslim agar dapat menguasai [[Cekungan Mediterania]], ditunjukkan dengan [[kampanye Mahdiya tahun 1087]] serta pertempuran di [[Mallorca]] dan [[Sardinia]].<ref>H .E. J. Cowdrey (1977), "The Mahdia campaign of 1087" ''[[The English Historical Review]]'' '''92''', pp.&nbsp;1–29.</ref>
Pada tahun [[1095]] Urbanus mengadakan Konsili Clermont. Di sana ia menyampaikan kotbahnya yang menggerakkan: "Telah tersebar sebuah cerita mengerikan ... sebuah golongan terkutuk yang sama sekali diasingkan Allah ... telah menyerang tanah (negara) orang Kristen dan memerangi penduduk setempat dengan pedang, menjarah dan membakar." Ia berseru: "Pisahkanlah daerah itu dari tangan bangsa yang jahat itu dan jadikanlah sebagai milikmu."


Pada dasarnya, antara tahun 1096 dan 1011, [[bangsa Yunani Bizantium]] mengalami perang salib ini setibanya di [[Konstantinopel]] dalam tiga gelombang terpisah.
"Deus vult! Deus vult! (Allah menghendakinya)," teriak para peserta. Ungkapan itu telah menjadi slogan perang pasukan [[Perang Salib]]. Ketika para utusan Paus melintasi Eropa, merekrut para ksatria untuk pergi ke [[Palestina]], mereka mendapatkan respons antusias dari pejuang-pejuang [[Perancis]] dan [[Italia]]. Banyak di antaranya tersentak karena tujuan agamawi, tetapi tidak diragukan juga bahwa yang lain berangkat untuk keuntungan ekonomi. Ada juga yang ingin berpetualang merampas kembali tanah peziarahan di Palestina, yang telah jatuh ke tangan Muslim.


Pada awal musim panas tahun 1096, kelompok besar pertama yang sulit dikendalikan tiba di pinggiran Konstantinopel. Gelombang ini dikabarkan tidak disiplin dan tidak memiliki perlengkapan layaknya suatu pasukan sebagaimana dicatat dalam [[Perang Salib Rakyat]]. Kelompok pertama ini sering disebut sebagai Perang Salib Rakyat atau Petani, dipimpin oleh [[Peter sang Pertapa]] dan [[Gautier Sans-Avoir]] serta tidak mengetahui ataupun menghormati keinginan-keinginan Kaisar Bizantium [[Alexios I Komnenos]].
Untuk mendorong tentara Perang Salib, Urbanus dan para paus yang mengikutinya menekankan "keuntungan" spiritual dari perang melawan orang-orang Muslim itu. Dari sebuah halaman Bible, Urbanus meyakinkan para pejuang itu bahwa dengan melakukan perbuatan ini, mereka akan langsung masuk surga, atau sekurang-kurangnya dapat memperpendek waktu di [[api penyucian]].


Gelombang kedua juga tidak berada di bawah komando sang Kaisar dan terdiri dari sejumlah pasukan dengan para komandan mereka masing-masing. Secara keseluruhan, kelompok ini dan gelombang pertama diperkirakan berjumlah 60.000.<ref>Hindley, Geoffrey (2004). The Crusades: Islam and Christianity in the Struggle for World Supremacy. Carrol & Graf. ISBN 0-7867-1344-5.</ref><ref>Runciman, Steven (1952). A History of the Crusades, vol. II: The Kingdom of Jerusalem and the Frankish East, 1100–1187 (repr. Folio Society, 1994 ed.). Cambridge University Press.</ref>
Dalam perjalanannya menuju tanah suci, para tentara Perang Salib berhenti di Konstantinopel. Selama mereka ada di sana, hanya satu hal yang ditunjukkan: Persatuan antara Timur dan Barat masih mustahil. Sang kaisar melihat para prajurit yang berpakaian besi itu sebagai ancaman bagi takhtanya. Ketika para tentara Perang Salib mengetahui bahwa Alexis telah membuat perjanjian dengan orang-orang Turki, mereka merasakan bahwa "pengkhianat" ini telah menggagalkan bagian pertama misi mereka: menghalau orang-orang Turki dari Konstantinopel.


Gelombang kedua dipimpin oleh [[Hugues I dari Vermandois|Hugues I, Comte Vermandois]], saudara Raja [[Philippe I dari Prancis]]. Selain itu dalam gelombang kedua juga ada [[Raymond IV dari Toulouse|Raymond IV, Comte Toulouse]], dan pasukan dari [[Provence|Provença]]. "Adalah gelombang kedua para tentara salib ini yang kemudian melintasi Asia Kecil, merebut Antiokhia pada tahun 1098 dan akhirnya merebut Yerusalem pada tanggal 15 Juli 1099."<ref>Harris, Jonathan (2006), "Byzantium and the Crusades",, London: Hambledon Continuum, p. 54.</ref>
Dengan bekal dari sang kaisar, pasukan tersebut melanjutkan perjalanannya ke selatan dan timur, menduduki kota-kota [[Antiokhia]] dan [[Yerusalem]]. Banjir darah mengikuti kemenangan mereka di Kota Suci itu. Taktik para tentara Perang Salib ialah "tidak membawa tawanan". Seorang pengamat yang merestui tindakan tersebut menulis bahwa para prajurit "menunggang kuda mereka dalam darah yang tingginya mencapai tali kekang kuda".


Gelombang ketiga, yang mana terdiri atas kontingen-kontingen dari [[Lombardia]], [[Prancis]], dan [[Bavaria]], tiba di Yerusalem pada awal musim panas tahun 1101.<ref>Harris, Jonathan (2006), "Byzantium and the Crusades", London: Hambledon Continuum, pp. 53–55. ISBN 1-85285-501-0</ref>
Setelah mendirikan [[Kerajaan Yerusalem|kerajaan Latin]] di Yerusalem, dan dengan mengangkat [[Godfrey dari Bouillon]] sebagai penguasanya, mereka berubah sikap, dari penyerangan ke pertahanan. Mereka mulai membangun benteng-benteng baru, yang hingga kini, sebagian darinya masih terlihat.


== Situasi di Eropa ==
Pada tahun-tahun berikutnya, terbentuklah ordo-ordo baru yang bersifat setengah militer dan setengah keagamaan. Ordo paling terkenal adalah [[Ordo Bait Allah]] ([[bahasa Inggris]]: ''Knights Templars'') dan [[Ordo Rumah Sakit]] ([[bahasa Inggris]]: ''Knights Hospitalers''). Meskipun pada awalnya dibentuk untuk membantu para tentara Perang Salib, mereka menjadi organisasi militer yang tangguh dan berdiri sendiri.
Di pinggiran barat Eropa dan dalam menghadapi ekspansi kaum Islam, [[Reconquista]] di [[Semenanjung Iberia]] masih terus berlangsung pada abad ke-11; hal ini sesekali merupakan isu ideologis, sebagaimana dibuktikan oleh ''[[Kodeks Vigilanus]]'' yang disusun pada tahun 881.<ref name="Fletcher">R. A. Fletcher (1987), "Reconquest and Crusade in Spain c. 1050–1150," ''Transactions of the Royal Historical Society, Fifth Series'', '''37''', p.&nbsp;34.</ref> Pada abad ke-11 semakin banyak [[knight|ksatria]] dari luar, kebanyakan dari Prancis, yang datang ke Iberia untuk membantu kaum Kristen dalam upaya-upaya mereka.<ref name="Nelson">Lynn H. Nelson (1979), "The Foundation of Jaca (1077): Urban Growth in Early Aragon," ''[[Speculum (jurnal)|Speculum]]'', '''53''' p.&nbsp;697 note 27.</ref>{{refn|[[Bangsa Norman]] yang dipimpin oleh [[Roger I dari Tosny]] tiba pada tahun 1018. Bantuan-bantuan lainnya dari luar untuk [[Aragon]]: [[Perang Barbastro]] pada tahun 1063; [[Ahmad al-Muqtadir|Moctadir]] dari [[Zaragoza]] mengkhawatirkan adanya suatu ekspedisi dengan bantuan asing pada tahun 1067; [[Ebles II dari Roucy]] merencanakan satu di antaranya pada tahun 1073; [[Guillaume VIII, Adipati Aquitaine]], dikirim kembali dari Aragon pada tahun 1090; suatu pasukan Prancis datang membantu [[Sancho Ramírez]] pada tahun 1087 setelah [[Kerajaan Kastilia|Kastilia]] dikalahkan dalam [[Pertempuran Zallaqah]]; [[Centulle V, Viscount of Béarn|Centulle V dari Bigorre]] berada di [[Lembah Tena]] pada tahun 1088; dan terdapat suatu komponen Prancis yang utama dalam "perang salib" yang dilangsungkan terhadap Zaragoza oleh [[Pedro I dari Aragon dan Navarra]] pada tahun 1101.<ref name="Nelson" />|group="note"}} Sesaat menjelang Perang Salib Pertama, Paus Urbanus II telah mendorong kaum Kristen Iberia agar merebut kembali [[Tarragona]] dengan menggunakan banyak retorika dan simbolisme yang sama seperti yang digunakan kemudian untuk berkhotbah mengenai perang salib kepada orang-orang Eropa.<ref>{{harvnb|Riley-Smith|2005|p=7}}.</ref>


Jantung Eropa Barat dipandang telah dilakukan stabilisasi setelah [[Kristenisasi]] [[bangsa Hungaria]], [[Viking]], dan [[bangsa Saxon|Saxon]] sampai akhir abad ke-10. Namun pemecahan [[Kekaisaran Karoling]] menimbulkan suatu kelas prajurit seluruhnya yang kini hanya sedikit melakukan sesuatu selain saling bertengkar sendiri.<ref>{{harvnb|Asbridge|2004|pp=3–4}}.</ref> Kekerasan acak yang dilakukan oleh kelas kesatria ini secara teratur dikutuk oleh gereja tersebut, dan untuk menanggapinya dibuat penetapan [[Perdamaian dan Gencatan Senjata demi Allah]] (''Peace and Truce of God'') untuk melarang pertempuran pada hari-hari tertentu sepanjang tahun. Pada saat yang sama, kepausan yang berorientasi pada pembaharuan itu terlibat konflik dengan para [[Kaisar Romawi Suci]], sehingga mengakibatkan [[Kontroversi Penobatan]]. Para Paus seperti [[Paus Gregorius VII]] membenarkan peperangan berikutnya untuk melawan para pedukung kaisar dalam aspek [[teologi]]s. Kemudian hal ini menjadi dapat diterima bagi sang Paus untuk memanfaatkan para kesatria atas nama dunia [[Kristen]], bukan hanya terhadap musuh-musuh politik Kepausan tersebut, tetapi juga terhadap [[Al-Andalus]], atau, secara teoretis, terhadap [[Dinasti Seljuk]] di timur.<ref>{{harvnb|Riley-Smith|1991|pp=5–8}}.</ref>
Perang Salib pertama merupakan yang paling sukses. Meskipun agak dramatis dan bersemangat, berbagai upaya kemiliteran ini tidak menahan orang-orang Muslim secara efektif. <!--Pada tahun [[1291]], pasukan Muslim menduduki kota [[Acre]], yang secara efektif mengakhiri Perang Salib.-->

Di sebelah timur Eropa terdapat Kekaisaran Bizantium, terdiri dari kaum Kristen yang telah lama menggunakan suatu ritus [[Gereja Ortodoks Timur|Ortodoks]] tersendiri; Gereja Ortodoks Timur dan Katolik Roma telah [[Skisma Timur–Barat|mengalami perpecahan]] sejak tahun 1054. Para sejarawan berpendapat bahwa keinginan untuk memaksakan otoritas Gereja Roma di wilayah timur mungkin menjadi salah satu tujuan perang salib ini,<ref>{{harvnb|Asbridge|2004|p=17}}.</ref> kendati Urbanus II—yang mana mengawali Perang Salib Pertama—tidak pernah menyebut tujuan demikian dalam surat-suratnya mengenai praktik perang salib. Bangsa Turki Seljuk saat itu telah mengambil alih hampir seluruh Anatolia setelah kekalahan Bizantium dalam [[Pertempuran Manzikert]] tahun 1071. Bagaimanapun penaklukan mereka dilakukan satu demi satu dan dipimpin oleh para panglima perang semi-independen, bukan oleh sang sultan. Suatu keruntuhan yang dramatis atas posisi kekaisaran pada malam menjelang [[Konsili Clermont]] membawa Bizantium menuju ambang kehancuran.<ref>{{harvnb|Frankopan|2012|pp=57–71}}</ref> Pada pertengahan tahun 1090-an, wilayah Kekaisaran Bizantium utamanya hanya sebatas Eropa bagian [[Balkan]] dan pinggiran barat laut Anatolia; mereka menghadapi musuh-musuhnya dari [[bangsa Norman]] di barat serta [[bangsa Turki]] di timur.<ref name="treadgold">{{harvnb|Treadgold|1997|p=8 Graph 1}}</ref> Sebagai tanggapan atas kekalahan di Manzikert dan berbagai kehilangan selanjutnya yang dialami Bizantium di Anatolia pada tahun 1074, Paus Gregorius VII memanggil ''milites Christi'' ("para prajurit Kristus") agar pergi untuk membantu Bizantium. Panggilan ini kebanyakan diabaikan dan bahkan ditentang.<ref>{{harvnb|Asbridge|2004|pp=15–20}}</ref> Alasannya adalah walaupun kekalahan di Manzikert mengejutkan, namun hanya memiliki arti penting yang terbatas dan tidak menyebabkan kesulitan-kesulitan besar bagi Kekaisaran Bizanium, setidaknya dalam jangka pendek.<ref>{{harvnb|Frankopan|2012|pp=97–99}}</ref>

== Situasi di Timur Tengah ==
{{Main|Negara-negara Tentara Salib}}
[[Berkas:Age of Caliphs.png|350px|jmpl|[[Kekhalifahan Umayyah]] dengan wilayah terluasnya.]]

Sampai kedatangan para tentara salib, kaum Bizantium terus berjuang melawan orang Seljuk dan dinasti Turki lainnya demi penguasaan atas Anatolia dan [[Suriah]]. Orang Seljuk, yang mana merupakan kaum Muslim [[Sunni]] yang [[ortodoks]], sebelumnya memerintah [[Kesultanan Seljuk Raya]], namun saat berlangsungnya Perang Salib Pertama telah terbagi-bagi menjadi beberapa negara kecil setelah wafatnya [[Malik-Shah I]] pada tahun 1092.

Malik-Shah digantikan oleh [[Kılıç Arslan I]] di [[Kesultanan Rûm]] di Anatolia, dan di Suriah oleh [[Tutuş I]]—yang kemudian wafat pada tahun 1095—saudaranya. Para putra Tutuş, yaitu [[Fahrülmülk Rıdvan]] dan [[Dukak]] berturut-turut mewarisi [[Aleppo]] dan [[Damaskus]]; mereka selanjutnya membagi-bagi Suriah di antara para [[amir]] yang saling bermusuhan, serta [[Kürboğa]], [[atabeg]] dari [[Mosul]].<ref>{{harvnb|Holt|1989|pp=11, 14–15}}.</ref>

Mesir dan banyak daerah Palestina berada dalam kendali [[Kekhalifahan Fatimiyah]] penganut [[Syi'ah]] [[bangsa Arab|Arab]], yang mana wilayahnya lebih kecil secara signifikan sejak kedatangan orang Seljuk. Peperangan antara Fatimiyah dan Seljuk menyebabkan gangguan yang sangat besar bagi kaum Kristen setempat dan para peziarah dari Barat. Kekhalifahan Fatimiyah, yang mana secara nominal berada di bawah kepemimpinan Khalifah [[Al-Musta'li]] namun sesungguhnya berada di bawah kendali [[Wazir]] [[Al-Afdhal Syahansyah]], telah kehilangan Yerusalem karena direbut Kesultanan Seljuk pada tahun 1073 (kendati beberapa catatan yang lebih lama menyebutkan tahun 1076).<ref>{{harvnb|Gil|1997|pp=410, 411 note 61}}.</ref> Mereka merebutnya kembali pada tahun 1098 dari [[Dinasti Artuqid]], suatu suku bangsa Turki Seljuk yang lebih kecil, sesaat sebelum kedatangan para tentara salib.<ref>{{harvnb|Holt|1989|pp=11–14}}.</ref>

== Catatan ==
{{Reflist|group="note"}}

== Referensi ==
{{Reflist|colwidth=30em}}

== Sumber ==
{{Commons category|First Crusade}}
{{Spoken Wikipedia|Wiki firstCrusade.ogg|27 July 2006}}


== Sumber terpilih dan bacaan lebih lanjut ==
=== Sumber utama ===
=== Sumber utama ===
{{Refbegin}}
* [[Albert of Aix]], ''Historia Hierosolymitana''
* [[Albert of Aix]], ''Historia Hierosolymitana''
* [[Anna Comnena]], ''[[The Alexiad]]''
* [[Anna Komnene|Anna Comnena]], ''[[Alexiad]]''
* [[Guibert of Nogent]], ''[[Dei gesta per Francos]]''
* [[Guibert of Nogent]], ''[[Dei gesta per Francos]]''
* [[Fulcher of Chartres]], ''Historia Hierosolymitana''
* [[Fulcher of Chartres]], ''Historia Hierosolymitana''
* ''[[Gesta Francorum|Gesta Francorum et aliorum Hierosolimitanorum]]'' (anonymous)
* ''[[Gesta Francorum|Gesta Francorum et aliorum Hierosolimitanorum]]'', (anonymous)
* [[Ibn al-Qalanisi]], ''The Damascus Chronicle of the Crusades''
* Peter Tudebode, ''Historia de Hierosolymitano itinere''
* [[Michael the Syrian]], ''Chronicle''
* [[Peter Tudebode]], ''Historia de Hierosolymitano itinere''
* [[Raymond of Aguilers]], ''Historia Francorum qui ceperunt Iherusalem''
* [[Raymond of Aguilers]], ''Historia Francorum qui ceperunt Iherusalem''
* {{Wikicite |ref={{Harvid|William of Tyre}} |reference=[[William of Tyre]], ''A History of Deeds Done Beyond the Sea''}}
{{Refend}}


=== Sumber online utama ===
==== Sumber utama daring ====
{{Refbegin}}
* Selected letters by Crusaders:
* Selected letters by Crusaders:
** Anselme of Ribemont, [http://history.hanover.edu/texts/1stCrusade1.htm Anselme of Ribemont, Letter to Manasses II, Archbishop of Reims] (1098)
** Anselme of Ribemont, [http://history.hanover.edu/texts/1stCrusade1.htm Anselme of Ribemont, Letter to Manasses II, Archbishop of Reims] (1098)
** Stephen, Count of Blois and Chartres, [http://history.hanover.edu/texts/1stcrusade2.html Letter to his wife, Adele] (1098)
** Stephen, Count of Blois and Chartres, [http://history.hanover.edu/texts/1stcrusade2.html Letter to his wife, Adele] (1098)
** Daimbert, Godfrey and Raymond, [http://history.hanover.edu/texts/1stcru3.html Letter to the Pope], (1099)
** Daimbert, Godfrey and Raymond, [http://history.hanover.edu/texts/1stcru3.html Letter to the Pope], (1099)
* [http://www.fordham.edu/halsall/sbook1k.html#The%20First%20Crusade Online primary sources] from the [[Internet Medieval Sourcebook]]
* [http://www.fordham.edu/halsall/sbook1k.html#The%20First%20Crusade Online primary sources]<!-- Note that this link does not work in Internet Explorer --> from the [[Internet History Sourcebooks Project#Internet Medieval Sourcebook|Internet Medieval Sourcebook]]:
** Peter the Hermit and the Popular Crusade: [http://www.fordham.edu/halsall/source/peterhermit.html Collected Accounts].
** Peter the Hermit and the Popular Crusade: [http://www.fordham.edu/halsall/source/peterhermit.html Collected Accounts].
** The Crusaders Journey to Constantinople: [http://www.fordham.edu/halsall/source/cde-tocp.html Collected Accounts].
** The Crusaders Journey to Constantinople: [http://www.fordham.edu/halsall/source/cde-tocp.html Collected Accounts].
Baris 53: Baris 152:
** The Siege and Capture of Antioch: [http://www.fordham.edu/halsall/source/cde-antioch.html Collected Accounts].
** The Siege and Capture of Antioch: [http://www.fordham.edu/halsall/source/cde-antioch.html Collected Accounts].
** The Siege and Capture of Jerusalem: [http://www.fordham.edu/halsall/source/cde-jlem.html Collected Accounts].
** The Siege and Capture of Jerusalem: [http://www.fordham.edu/halsall/source/cde-jlem.html Collected Accounts].
* [[Fulcher of Chartres]]: [http://www.fordham.edu/halsall/source/fulk2.html The Capture of Jerusalem], 1099.
** [[Fulcher of Chartres]]: [http://www.fordham.edu/halsall/source/fulk2.html The Capture of Jerusalem], 1099.
* [[Ekkehard of Aura]]: [http://www.fordham.edu/halsall/source/ekkehard-aur1.html On the Opening of the First Crusade].
** [[Ekkehard of Aura]]: [http://www.fordham.edu/halsall/source/ekkehard-aur1.html On the Opening of the First Crusade].
* [[Albert of Aix]] and Ekkehard of Aura: [http://www.fordham.edu/halsall/source/1096jews.html Emico and the Slaughter of the Rhineland Jews].
** [[Albert of Aix]] and Ekkehard of Aura: [http://www.fordham.edu/halsall/source/1096jews.html Emico and the Slaughter of the Rhineland Jews].
* [[Soloman bar Samson]]: [http://www.fordham.edu/halsall/source/1096jews-mainz.html The Crusaders in Mainz], attacks on Rhineland Jewry.
** [[Soloman bar Samson]]: [http://www.fordham.edu/halsall/source/1096jews-mainz.html The Crusaders in Mainz], attacks on Rhineland Jewry.
* [[Ali ibn Tahir Al-Sulami]] (d. 1106): [http://www.arts.cornell.edu/prh3/447/texts/Sulami.html Kitab al-Jihad] (extracts). First known Islamic discussion of the concept of [[jihad]] written in the aftermath of the First Crusade.
* [[Ali ibn Tahir al-Sulami]] (d. 1106): [http://www.arts.cornell.edu/prh3/447/texts/Sulami.html Kitab al-Jihad] (extracts). First known Islamic discussion of the concept of ''[[jihad]]'' written in the aftermath of the First Crusade.
{{Refend}}


=== Sumber sekunder ===
=== Sumber tambahan ===
{{Refbegin}}
* {{en}}Asbridge, Thomas. ''The First Crusade: A New History''. Oxford: 2004. ISBN 0-19-517823-8.
* {{Cite book|last=Asbridge|first=Thomas|authorlink=Thomas Asbridge|title=[[The First Crusade: A New History]]|publisher=Oxford|year=2004|isbn=0-19-517823-8|ref=harv}}
* {{en}}Bartlett, Robert. ''The Making of Europe: Conquest, Colonization and Cultural Exchange, 950–1350''. Princeton: 1993.
* {{Cite book|last=Baldwin|first=Marshall W.|title=A History of the Crusades: The First Hundred Years|publisher=University of Wisconsin Press|location=Madison, Wisconsin|year=1969|url=http://digital.library.wisc.edu/1711.dl/History.CrusOne|isbn=978-0-299-04834-1|ref=harv}}
* {{en}}Chazan, Robert. ''In the Year 1096: The First Crusade and the Jews''. Jewish Publication Society, 1997. ISBN 0-8276-0575-7.
* {{Cite book|last=Bartlett|first=Robert|author-link=Robert Bartlett (historian)|title=The Making of Europe: Conquest, Colonization and Cultural Change 950–1350|url=https://archive.org/details/makingofeuropeco0000bart|publisher=Princeton|year=1994|isbn=0-691-03780-9}}
* {{en}}Hillenbrand, Carole. ''The Crusades: Islamic Perspectives''. Routledge, 2000. ISBN 0-415-92914-8.
* {{Cite book|last=Chazan|first=Robert|title=In the Year 1096: The First Crusade and the Jews|url=https://archive.org/details/inyear1096firstc00chaz|publisher=Jewish Publication Society|year=1997|isbn=0-8276-0575-7}}
* {{en}}Holt, P.M. ''The Age of the Crusades: The Near East from the Eleventh Century to 1517''. Longman, 1989. ISBN 0-582-49302-1.
* {{Cite book|last=Frankopan|first=Peter|title=The First Crusade: The Call from the East|publisher=Harvard University Press|year=2012|isbn=978-0-674-05994-8}}
* {{en}}Mayer, Hans Eberhard. ''The Crusades''. John Gillingham, translator. Oxford: 1988. ISBN 0-19-873097-7.
* {{Cite book|last=Gil|first=Moshe|authorlink=Moshe Gil|title=A History of Palestine, 634–1099|publisher=Cambridge University Press|year=1997|isbn=0-521-59984-9|ref=harv}}
* {{en}}Riley-Smith, Jonathan. ''The First Crusade and the Idea of Crusading''. University of Pennsylvania: 1991. ISBN 0-8122-1363-7.
* {{Cite book|last1=Hamilton|first1=Bernard|last2=France|first2=John|last3=Zajac|first3=William G.|title=The Crusades and their Sources: Essays Presented to Bernard Hamilton|publisher=Ashgate|year=1998|isbn=0-86078-624-2}}
* {{en}}Riley-Smith, Jonathan, editor. ''The Oxford History of the Crusades''. Oxford: 2002. ISBN 0-19-280312-3.
* {{en}}Runciman, Steven. ''The First Crusaders, 1095–1131'', Cambridge: 1998. ISBN 0-521-64603-0.
* Harris, Jonathan (2014), ''Byzantium and the Crusades'', Bloomsbury, 2nd ed. ISBN 978-1-78093-767-0
* {{Cite book|last=Hillenbrand|first=Carole|authorlink=Carole Hillenbrand|title=The Crusades: Islamic Perspectives|publisher=Routledge|year=2000|isbn=0-415-92914-8}}
* {{en}}Setton, Kenneth, editor. ''A History of the Crusades.'' Madison: 1969–1989 ([http://libtext.library.wisc.edu/HistCrusades/ available online]).
* {{Cite book|last=Hindley|first=Geoffrey|title=A Brief History of the Crusades: Islam and Christianity in the Struggle for World Supremacy|url=https://archive.org/details/briefhistoryofcr0000hind|year=2004|publisher=Constable & Robinson|location=London|isbn=978-1-84119-766-1|pages=[https://archive.org/details/briefhistoryofcr0000hind/page/300 300]|ref=harv}}
* {{en}}Maalouf, Amin. ''The Crusades Through Arab Eyes'', New York: Schocken Books, 1984. ISBN 0-8052-0898-4
* {{Cite book|last=Holt|first=Peter M.|title=The Age of the Crusades: The Near East from the Eleventh Century to 1517|url=https://archive.org/details/ageofcrusadesnea0000holt|publisher=Longman|year=1989|isbn=0-582-49302-1|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Hotaling|first=Edward|title=Islam Without Illusions: Its Past, Its Present, and Its Challenge for the Future|url=https://archive.org/details/islamwithoutillu0000hota|publisher=[[Syracuse University Press]]|year=2003|isbn=978-0-8156-0766-3|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Housley|first=Norman|authorlink=Norman Housley|title=Contesting the Crusades|url=https://archive.org/details/contestingcrusad0000hous|publisher=Blackwell Publishing|location=Malden, MA|year=2006|isbn=1-4051-1189-5}}
* {{Cite book|last=Konstam|first=Angus|author-link=Angus Konstam|title=Historical Atlas of the Crusades|publisher=Mercury Books|year=2004|isbn=1-904668-00-3|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Lock|first=Peter|title=Routledge Companion to the Crusades|publisher=Routledge|location=New York|year=2006|isbn=0-415-39312-4|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Madden|first=Thomas|authorlink=Thomas Madden|title=New Concise History of the Crusades|url=https://archive.org/details/newconcisehistor00madd|publisher=Rowman & Littlefield|year=2005|isbn=0-7425-3822-2|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Magdalino|first=Paul|title=The Byzantine Background to the First Crusade|publisher=Canadian Institute of Balkan Studies|year=1996|url=http://www.deremilitari.org/resources/articles/magdalino.htm|access-date=2016-01-19|archive-date=2007-08-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20070813150036/http://www.deremilitari.org/RESOURCES/ARTICLES/magdalino.htm|dead-url=yes}}
* {{Cite book|last=Mayer|first=Hans Eberhard|title=The Crusades|url=https://archive.org/details/crusades0000maye_x9b7|publisher=Oxford|year=1988|isbn=0-19-873097-7|others=John Gillingham}}
* {{Cite book|last=Neveux|first=Francois|title=The Normans|publisher=Robinson|year=2008|isbn=978-1-84529-523-3|ref=harv|others=Howard Curtis}}
* {{Cite book|last=Nicolle|first=David|authorlink=David Nicolle|title=The First Crusade, 1096–99: Conquest of the Holy Land|publisher=Osprey Publishing|year=2003|isbn=1-84176-515-5|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Riley-Smith|first=Jonathan|authorlink=Jonathan Riley-Smith|title=The First Crusade and the Idea of Crusading|url=https://archive.org/details/firstcrusadeidea00jona|publisher=University of Pennsylvania|year=1991|isbn=0-8122-1363-7|ref=harv}}
* {{Cite book|editor=Riley-Smith, Jonathan|title=The Oxford History of the Crusades|url=https://archive.org/details/oxfordhistoryofc0000unse_p6e5|publisher=Oxford University Press|year=2002|isbn=0-19-280312-3|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Riley-Smith|first=Jonathan|title=The Crusades: A History|url=https://archive.org/details/00book837650140|edition=2nd|publisher=Yale University Press|year=2005|isbn=0-8264-7270-2|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Riley-Smith|first=Jonathan|title=The First Crusaders, 1095–1131|publisher=Cambridge|year=1998|isbn=0-521-64603-0|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Runciman|first=Steven|authorlink=Steven Runciman|title=A History of the Crusades: Volume 1, The First Crusade and the Foundation of the Kingdom of Jerusalem|publisher=Cambridge|year=1987|isbn=978-0-521-34770-9|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Runciman|first=Steven|title=The First Crusade|url=https://archive.org/details/firstcrusade0000runc|publisher=Cambridge|year=1980|isbn=0-521-23255-4|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Setton|first=Kenneth|authorlink=Kenneth Setton|title=A History of the Crusades|publisher=Madison|year=1969–1989|url=http://libtext.library.wisc.edu/HistCrusades/|access-date=2005-08-12|archive-date=2003-04-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20030401233647/http://libtext.library.wisc.edu/HistCrusades/|dead-url=yes}}
* {{Cite book|last=Treadgold|first=Warren|author-link=Warren Treadgold|title=A History of the Byzantine State and Society|url=https://archive.org/details/historyofbyzanti0000trea|publisher=Stanford University Press|year=1997|isbn=0-8047-2630-2|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Tyerman|first=Christopher|title=God's War: A New History of the Crusades|url=https://archive.org/details/godswarnewhistor00tyer|publisher=Belknap Press of Harvard University Press|location=Cambridge|year=2006|isbn=0-674-02387-0|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Vryonis|first=Speros|authorlink=Speros Vryonis|title=Decline of Medieval Hellenism in Asia Minor and the Process of Islamization in the Eleventh through Fifteenth Centuries|url=https://archive.org/details/declineofmedieva0000vryo|publisher=University of California Press|year=1971|isbn=0-520-01597-5|ref=harv}}
{{Refend}}


=== Bibliografi ===
=== Bibliografi ===
{{Refbegin}}
* [http://www.deremilitari.org/biblio/firstcrusade.htm Bibliography of the First Crusade (1095-1099)] compiled by Alan V. Murray, Institute for Medieval Studies, [[University of Leeds]]. Extensive and up to date as of 2004.
* [http://www.deremilitari.org/biblio/firstcrusade.htm Bibliography of the First Crusade (1095–1099)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050208052341/http://www.deremilitari.org/biblio/firstcrusade.htm |date=2005-02-08 }}, compiled by Alan V. Murray, Institute for Medieval Studies, [[University of Leeds]]. Extensive and up to date as of 2004.
{{Refend}}


== Referensi ==
{{reflist}}

<!--Categories-->
[[Kategori:Perang Salib]]
[[Kategori:Perang Salib]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan Kekaisaran Bizantium]]
[[Kategori:Perang melibatkan Kekaisaran Romawi Suci]]
[[Kategori:1090-an]]
[[Kategori:1090-an]]


<!--Interlanguage links-->

Revisi per 10 Desember 2023 07.59

Perang Salib Pertama (1096–1099) merupakan yang pertama dari sejumlah perang salib yang berupaya untuk merebut Tanah Suci, disahkan oleh Paus Urbanus II pada tahun 1095. Perang ini dimulai sebagai suatu peziarahan yang meluas dalam Kekristenan Barat dan berakhir sebagai suatu ekspedisi militer oleh bangsa Eropa Katolik Roma untuk mendapatkan kembali Tanah Suci yang diambil dalam penaklukan kaum Muslim atas Levant (632–661). Pada akhirnya menyebabkan direbutnya kembali Yerusalem pada tahun 1099.

Perang Salib I dimaklumkan pada tanggal 27 November 1095 oleh Paus Urbanus II dengan tujuan utama menanggapi suatu permohonan dari Kaisar Bizantium Alexios I Komnenos, yang mana mengajukan permintaan agar para relawan dari barat datang untuk membantunya menghalau kaum Turki Seljuk dari Anatolia. Suatu tujuan tambahan segera menjadi sasaran utama, yaitu penaklukan kembali oleh kaum Kristen atas kota suci Yerusalem dan Tanah Suci serta membebaskan kaum Kristen Timur dari kekuasaan kaum Muslim.

Selama perang salib, para ksatria, petani, dan hamba dari banyak negara Eropa Barat melakukan perjalanan darat dan laut, pertama ke Konstantinopel dan kemudian menuju Yerusalem. Setelah tiba di Yerusalem, para tentara salib melancarkan serangan atas kota tersebut dan merebutnya pada bulan Juli 1099. Mereka juga mendirikan negara-negara tentara salib yaitu: Kerajaan Yerusalem, County Tripoli, Kepangeranan Antiokhia, dan County Edessa.

Perang Salib Pertama kemudian dilanjutkan dengan Perang Salib Kedua sampai Kesembilan. Peristiwa ini juga merupakan langkah besar pertama menuju pembukaan kembali perdagangan internasional sejak jatuhnya Kekaisaran Romawi Barat. Karena Perang Salib Pertama utamanya berkaitan dengan Yerusalem, suatu kota yang tidak berada di bawah kekuasaan kaum Kristen selama 461 tahun, dan bala tentara salib menolak untuk mengembalikan tanah tersebut ke dalam kendali Kekaisaran Bizantium, maka status Perang Salib Pertama sebagai sesuatu yang sifatnya defensif atau agresif masih menjadi kontroversi.

Asal mula

Pada umumnya asal mula Perang-perang Salib, dan khususnya Perang Salib Pertama, diperdebatkan secara luas di kalangan sejarawan. Perang-perang Salib paling sering dikaitkan dengan situasi sosial dan politik di Eropa pada abad ke-11, timbulnya suatu gerakan reformasi di dalam kepausan, juga konfrontasi keagamaan dan politik antara Kekristenan dan Islam di Eropa dan Timur Tengah. Kekristenan telah menyebar di seluruh Eropa, Afrika, dan Timur Tengah pada Abad Kuno Akhir, tetapi pada awal abad ke-8 kekuasaan kaum Kristen di Eropa dan Anatolia menjadi terbatas setelah berbagai penaklukan oleh kaum Muslim.

Kekhalifahan Umayyah telah menaklukkan Suriah, Mesir, dan Afrika Utara dari Kekaisaran Bizantium yang didominasi kaum Kristen, serta Hispania dari Kerajaan Visigoth.[2] Di Afrika Utara, Kekhalifahan Umayyah kemudian runtuh dan sejumlah kerajaan Muslim yang lebih kecil bermunculan, misalnya Aghlabiyyah yang menyerang Italia pada abad ke-9. Pisa, Genoa, dan Kepangeranan Catalunya mulai bertempur melawan berbagai kerajaan Muslim agar dapat menguasai Cekungan Mediterania, ditunjukkan dengan kampanye Mahdiya tahun 1087 serta pertempuran di Mallorca dan Sardinia.[3]

Pada dasarnya, antara tahun 1096 dan 1011, bangsa Yunani Bizantium mengalami perang salib ini setibanya di Konstantinopel dalam tiga gelombang terpisah.

Pada awal musim panas tahun 1096, kelompok besar pertama yang sulit dikendalikan tiba di pinggiran Konstantinopel. Gelombang ini dikabarkan tidak disiplin dan tidak memiliki perlengkapan layaknya suatu pasukan sebagaimana dicatat dalam Perang Salib Rakyat. Kelompok pertama ini sering disebut sebagai Perang Salib Rakyat atau Petani, dipimpin oleh Peter sang Pertapa dan Gautier Sans-Avoir serta tidak mengetahui ataupun menghormati keinginan-keinginan Kaisar Bizantium Alexios I Komnenos.

Gelombang kedua juga tidak berada di bawah komando sang Kaisar dan terdiri dari sejumlah pasukan dengan para komandan mereka masing-masing. Secara keseluruhan, kelompok ini dan gelombang pertama diperkirakan berjumlah 60.000.[4][5]

Gelombang kedua dipimpin oleh Hugues I, Comte Vermandois, saudara Raja Philippe I dari Prancis. Selain itu dalam gelombang kedua juga ada Raymond IV, Comte Toulouse, dan pasukan dari Provença. "Adalah gelombang kedua para tentara salib ini yang kemudian melintasi Asia Kecil, merebut Antiokhia pada tahun 1098 dan akhirnya merebut Yerusalem pada tanggal 15 Juli 1099."[6]

Gelombang ketiga, yang mana terdiri atas kontingen-kontingen dari Lombardia, Prancis, dan Bavaria, tiba di Yerusalem pada awal musim panas tahun 1101.[7]

Situasi di Eropa

Di pinggiran barat Eropa dan dalam menghadapi ekspansi kaum Islam, Reconquista di Semenanjung Iberia masih terus berlangsung pada abad ke-11; hal ini sesekali merupakan isu ideologis, sebagaimana dibuktikan oleh Kodeks Vigilanus yang disusun pada tahun 881.[8] Pada abad ke-11 semakin banyak ksatria dari luar, kebanyakan dari Prancis, yang datang ke Iberia untuk membantu kaum Kristen dalam upaya-upaya mereka.[9][note 1] Sesaat menjelang Perang Salib Pertama, Paus Urbanus II telah mendorong kaum Kristen Iberia agar merebut kembali Tarragona dengan menggunakan banyak retorika dan simbolisme yang sama seperti yang digunakan kemudian untuk berkhotbah mengenai perang salib kepada orang-orang Eropa.[10]

Jantung Eropa Barat dipandang telah dilakukan stabilisasi setelah Kristenisasi bangsa Hungaria, Viking, dan Saxon sampai akhir abad ke-10. Namun pemecahan Kekaisaran Karoling menimbulkan suatu kelas prajurit seluruhnya yang kini hanya sedikit melakukan sesuatu selain saling bertengkar sendiri.[11] Kekerasan acak yang dilakukan oleh kelas kesatria ini secara teratur dikutuk oleh gereja tersebut, dan untuk menanggapinya dibuat penetapan Perdamaian dan Gencatan Senjata demi Allah (Peace and Truce of God) untuk melarang pertempuran pada hari-hari tertentu sepanjang tahun. Pada saat yang sama, kepausan yang berorientasi pada pembaharuan itu terlibat konflik dengan para Kaisar Romawi Suci, sehingga mengakibatkan Kontroversi Penobatan. Para Paus seperti Paus Gregorius VII membenarkan peperangan berikutnya untuk melawan para pedukung kaisar dalam aspek teologis. Kemudian hal ini menjadi dapat diterima bagi sang Paus untuk memanfaatkan para kesatria atas nama dunia Kristen, bukan hanya terhadap musuh-musuh politik Kepausan tersebut, tetapi juga terhadap Al-Andalus, atau, secara teoretis, terhadap Dinasti Seljuk di timur.[12]

Di sebelah timur Eropa terdapat Kekaisaran Bizantium, terdiri dari kaum Kristen yang telah lama menggunakan suatu ritus Ortodoks tersendiri; Gereja Ortodoks Timur dan Katolik Roma telah mengalami perpecahan sejak tahun 1054. Para sejarawan berpendapat bahwa keinginan untuk memaksakan otoritas Gereja Roma di wilayah timur mungkin menjadi salah satu tujuan perang salib ini,[13] kendati Urbanus II—yang mana mengawali Perang Salib Pertama—tidak pernah menyebut tujuan demikian dalam surat-suratnya mengenai praktik perang salib. Bangsa Turki Seljuk saat itu telah mengambil alih hampir seluruh Anatolia setelah kekalahan Bizantium dalam Pertempuran Manzikert tahun 1071. Bagaimanapun penaklukan mereka dilakukan satu demi satu dan dipimpin oleh para panglima perang semi-independen, bukan oleh sang sultan. Suatu keruntuhan yang dramatis atas posisi kekaisaran pada malam menjelang Konsili Clermont membawa Bizantium menuju ambang kehancuran.[14] Pada pertengahan tahun 1090-an, wilayah Kekaisaran Bizantium utamanya hanya sebatas Eropa bagian Balkan dan pinggiran barat laut Anatolia; mereka menghadapi musuh-musuhnya dari bangsa Norman di barat serta bangsa Turki di timur.[15] Sebagai tanggapan atas kekalahan di Manzikert dan berbagai kehilangan selanjutnya yang dialami Bizantium di Anatolia pada tahun 1074, Paus Gregorius VII memanggil milites Christi ("para prajurit Kristus") agar pergi untuk membantu Bizantium. Panggilan ini kebanyakan diabaikan dan bahkan ditentang.[16] Alasannya adalah walaupun kekalahan di Manzikert mengejutkan, namun hanya memiliki arti penting yang terbatas dan tidak menyebabkan kesulitan-kesulitan besar bagi Kekaisaran Bizanium, setidaknya dalam jangka pendek.[17]

Situasi di Timur Tengah

Kekhalifahan Umayyah dengan wilayah terluasnya.

Sampai kedatangan para tentara salib, kaum Bizantium terus berjuang melawan orang Seljuk dan dinasti Turki lainnya demi penguasaan atas Anatolia dan Suriah. Orang Seljuk, yang mana merupakan kaum Muslim Sunni yang ortodoks, sebelumnya memerintah Kesultanan Seljuk Raya, namun saat berlangsungnya Perang Salib Pertama telah terbagi-bagi menjadi beberapa negara kecil setelah wafatnya Malik-Shah I pada tahun 1092.

Malik-Shah digantikan oleh Kılıç Arslan I di Kesultanan Rûm di Anatolia, dan di Suriah oleh Tutuş I—yang kemudian wafat pada tahun 1095—saudaranya. Para putra Tutuş, yaitu Fahrülmülk Rıdvan dan Dukak berturut-turut mewarisi Aleppo dan Damaskus; mereka selanjutnya membagi-bagi Suriah di antara para amir yang saling bermusuhan, serta Kürboğa, atabeg dari Mosul.[18]

Mesir dan banyak daerah Palestina berada dalam kendali Kekhalifahan Fatimiyah penganut Syi'ah Arab, yang mana wilayahnya lebih kecil secara signifikan sejak kedatangan orang Seljuk. Peperangan antara Fatimiyah dan Seljuk menyebabkan gangguan yang sangat besar bagi kaum Kristen setempat dan para peziarah dari Barat. Kekhalifahan Fatimiyah, yang mana secara nominal berada di bawah kepemimpinan Khalifah Al-Musta'li namun sesungguhnya berada di bawah kendali Wazir Al-Afdhal Syahansyah, telah kehilangan Yerusalem karena direbut Kesultanan Seljuk pada tahun 1073 (kendati beberapa catatan yang lebih lama menyebutkan tahun 1076).[19] Mereka merebutnya kembali pada tahun 1098 dari Dinasti Artuqid, suatu suku bangsa Turki Seljuk yang lebih kecil, sesaat sebelum kedatangan para tentara salib.[20]

Catatan

  1. ^ Bangsa Norman yang dipimpin oleh Roger I dari Tosny tiba pada tahun 1018. Bantuan-bantuan lainnya dari luar untuk Aragon: Perang Barbastro pada tahun 1063; Moctadir dari Zaragoza mengkhawatirkan adanya suatu ekspedisi dengan bantuan asing pada tahun 1067; Ebles II dari Roucy merencanakan satu di antaranya pada tahun 1073; Guillaume VIII, Adipati Aquitaine, dikirim kembali dari Aragon pada tahun 1090; suatu pasukan Prancis datang membantu Sancho Ramírez pada tahun 1087 setelah Kastilia dikalahkan dalam Pertempuran Zallaqah; Centulle V dari Bigorre berada di Lembah Tena pada tahun 1088; dan terdapat suatu komponen Prancis yang utama dalam "perang salib" yang dilangsungkan terhadap Zaragoza oleh Pedro I dari Aragon dan Navarra pada tahun 1101.[9]

Referensi

  1. ^ Nicolle 2003, hlm. 21 and 32.
  2. ^ Tyerman 2006, hlm. 51–54.
  3. ^ H .E. J. Cowdrey (1977), "The Mahdia campaign of 1087" The English Historical Review 92, pp. 1–29.
  4. ^ Hindley, Geoffrey (2004). The Crusades: Islam and Christianity in the Struggle for World Supremacy. Carrol & Graf. ISBN 0-7867-1344-5.
  5. ^ Runciman, Steven (1952). A History of the Crusades, vol. II: The Kingdom of Jerusalem and the Frankish East, 1100–1187 (repr. Folio Society, 1994 ed.). Cambridge University Press.
  6. ^ Harris, Jonathan (2006), "Byzantium and the Crusades",, London: Hambledon Continuum, p. 54.
  7. ^ Harris, Jonathan (2006), "Byzantium and the Crusades", London: Hambledon Continuum, pp. 53–55. ISBN 1-85285-501-0
  8. ^ R. A. Fletcher (1987), "Reconquest and Crusade in Spain c. 1050–1150," Transactions of the Royal Historical Society, Fifth Series, 37, p. 34.
  9. ^ a b Lynn H. Nelson (1979), "The Foundation of Jaca (1077): Urban Growth in Early Aragon," Speculum, 53 p. 697 note 27.
  10. ^ Riley-Smith 2005, hlm. 7.
  11. ^ Asbridge 2004, hlm. 3–4.
  12. ^ Riley-Smith 1991, hlm. 5–8.
  13. ^ Asbridge 2004, hlm. 17.
  14. ^ Frankopan 2012, hlm. 57–71
  15. ^ Treadgold 1997, hlm. 8 Graph 1
  16. ^ Asbridge 2004, hlm. 15–20
  17. ^ Frankopan 2012, hlm. 97–99
  18. ^ Holt 1989, hlm. 11, 14–15.
  19. ^ Gil 1997, hlm. 410, 411 note 61.
  20. ^ Holt 1989, hlm. 11–14.

Sumber

Artikel ini tersedia dalam versi lisan
Dengarkan versi lisan dari artikel ini
(2 bagian, 33 menit)
Ikon Wikipedia Lisan
Berkas-berkas suara berikut dibuat berdasarkan revisi dari artikel ini per tanggal
Error: tidak ada parameter tanggal yang diberikan
, sehingga isinya tidak mengacu pada revisi terkini.

Sumber utama

Sumber utama daring

Sumber tambahan

Bibliografi