Lompat ke isi

Kepodang kuduk-hitam: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Taxonbar|from={{subst:#invoke:WikidataIB|getQid}}}}
Iripseudocorus (bicara | kontrib)
Penambahan penjelasan dan referensi #1lib1ref #1lib1refID
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 21: Baris 21:
== Dalam kebudayaan ==
== Dalam kebudayaan ==
Burung kepudang kuduk-hitam dikenal dalam [[budaya Jawa]], khususnya [[Jawa Tengah]]. Spesies ini dijadikan [[Daftar fauna identitas provinsi di Indonesia|fauna identitas]] Jawa Tengah. Burung ini juga sering dipergunakan untuk tradisi ''[[mitoni]]'' (tradisi tujuh bulan kehamilan).{{sfn|Hermawan|2012|pp=117-118}} Kepudang ini mendapat banyak sebutan dari masyarakat [[nusantara]], yaitu bincarung ([[Bahasa Sunda|Sunda]]), gantialuh (oleh beberapa daerah di [[Sumatra]]) dan gulalahe (masyarakat [[Sulawesi]]).{{sfn|Hermawan|2012|p=117}}
Burung kepudang kuduk-hitam dikenal dalam [[budaya Jawa]], khususnya [[Jawa Tengah]]. Spesies ini dijadikan [[Daftar fauna identitas provinsi di Indonesia|fauna identitas]] Jawa Tengah. Burung ini juga sering dipergunakan untuk tradisi ''[[mitoni]]'' (tradisi tujuh bulan kehamilan).{{sfn|Hermawan|2012|pp=117-118}} Kepudang ini mendapat banyak sebutan dari masyarakat [[nusantara]], yaitu bincarung ([[Bahasa Sunda|Sunda]]), gantialuh (oleh beberapa daerah di [[Sumatra]]) dan gulalahe (masyarakat [[Sulawesi]]).{{sfn|Hermawan|2012|p=117}}

== Morfologi ==
''Oriolus chinensis'' berukuran sekitar 24,5-27,5 cm. ''O. chinensis'' jantan ditandai dengan tubuh bagian atas dominan berwarna kuning keemasan dengan garis hitam lebar dari dada hingga tengkuk. Paruhnya tebal dengan warna oranye-merah muda. Pada sayap terdapat warna hitam-kuning. Betinanya dibedakan dengan jantan dari warna dominan pada bagian atas tubuh yang berwarna kuning zaitun <ref name=":0">{{Cite book|last=Robson|first=Craig|date=2007|title=NEW HOLLAND FIELD GUIDE TO THE BIRDS OF SOUTH-EAST ASIA : THAILAND, PENINSULAR MALAYSIA, SINGAPORE, VIETNAM, CAMBODIA, LAOS, MYANMAR|location=London|publisher=New Holland|pages=170|url-status=live}}</ref>.

'' O. chinensis'' remaja ditandai dengan warna yang lebih kusam dibandingkan betina. Bagian samping kepala berwarna kuning dengan garis mata
samar. Bagian bawah berwarna krem/putih kekuningan dengan garis-garis tipis kehitaman. Bagian samping berwarna kuning. Sebagian besar sayap berwarna hijau kekuningan. Sebagian besar paruh kehitaman<ref name=":0"/>.


== Galeri ==
== Galeri ==
Baris 57: Baris 63:
}}
}}
{{Refend}}
{{Refend}}

{{burung-stub}}
{{Taxonbar|from=Q19943561}}
{{Taxonbar|from=Q19943561}}


[[Kategori:Burung Indonesia]]
[[Kategori:Burung Indonesia]]
[[Kategori:Oriolus]]
[[Kategori:Oriolus]]


{{burung-stub}}


[[en:Oriolus chinensis]]
[[en:Oriolus chinensis]]

Revisi terkini sejak 6 Februari 2024 14.56

Kepudang kuduk-hitam
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
O. chinensis
Nama binomial
Oriolus chinensis
Linnaeus, 1766
Sinonim

Oriolus indicus

Kepudang kuduk-hitam (Oriolus chinensis) atau kepudang kapas[2] adalah spesies burung dari keluarga Oriolidae, dari genus Oriolus. Burung ini memiliki habitat di hutan terbuka, hutan sekunder, hutan mangrove, perkebunan, pedesaan, tersebar sampai ketinggian 1.600 mdpl.

Dalam kebudayaan

[sunting | sunting sumber]

Burung kepudang kuduk-hitam dikenal dalam budaya Jawa, khususnya Jawa Tengah. Spesies ini dijadikan fauna identitas Jawa Tengah. Burung ini juga sering dipergunakan untuk tradisi mitoni (tradisi tujuh bulan kehamilan).[3] Kepudang ini mendapat banyak sebutan dari masyarakat nusantara, yaitu bincarung (Sunda), gantialuh (oleh beberapa daerah di Sumatra) dan gulalahe (masyarakat Sulawesi).[4]

Morfologi

[sunting | sunting sumber]

Oriolus chinensis berukuran sekitar 24,5-27,5 cm. O. chinensis jantan ditandai dengan tubuh bagian atas dominan berwarna kuning keemasan dengan garis hitam lebar dari dada hingga tengkuk. Paruhnya tebal dengan warna oranye-merah muda. Pada sayap terdapat warna hitam-kuning. Betinanya dibedakan dengan jantan dari warna dominan pada bagian atas tubuh yang berwarna kuning zaitun [5].

O. chinensis remaja ditandai dengan warna yang lebih kusam dibandingkan betina. Bagian samping kepala berwarna kuning dengan garis mata samar. Bagian bawah berwarna krem/putih kekuningan dengan garis-garis tipis kehitaman. Bagian samping berwarna kuning. Sebagian besar sayap berwarna hijau kekuningan. Sebagian besar paruh kehitaman[5].

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ BirdLife International (2012). "Oriolus chinensis". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2012.1. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 16 July 2012. 
  2. ^ Turut 2010, hlm. 86.
  3. ^ Hermawan 2012, hlm. 117-118.
  4. ^ Hermawan 2012, hlm. 117.
  5. ^ a b Robson, Craig (2007). NEW HOLLAND FIELD GUIDE TO THE BIRDS OF SOUTH-EAST ASIA : THAILAND, PENINSULAR MALAYSIA, SINGAPORE, VIETNAM, CAMBODIA, LAOS, MYANMAR. London: New Holland. hlm. 170. 
  • Hermawan, Rudi (2012). Rahasia Sukses Mencetak 50 Jenis Burung Kicau (dalam bahasa Indonesia). Yogyakarta: Pustaka Baru Press. ISBN 978-602-99884-8-4 Periksa nilai: checksum |isbn= (bantuan). 
  • Turut, Rusli (2010). Memelihara 42 Burung Ocehan Populer (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Penebar Swadaya. ISBN 979-002-442-8.