Lompat ke isi

Sentrisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Golkar 2024 (bicara | kontrib)
k penambahan contoh partai yang menerapkan prinsip sentrisme
→‎Referensi: lih pola
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2: Baris 2:
Dalam [[politik]], '''sentrisme''' atau '''partai tengah''' menggambarkan pandangan politik atau posisi tertentu yang melibatkan penerimaan atau dukungan terhadap keseimbangan antara tingkat [[kesetaraan sosial|egalitarianisme]] dan tingkat [[stratifikasi sosial|hierarki sosial]] atau [[kesenjangan sosial]] tertentu, sembari menentang perubahan-perubahan yang dapat menggeser secara signifikan posisi politik masyarakat hingga sangat ke arah [[sayap kiri|kiri]] ataupun [[sayap kanan|kanan]].<ref>Oliver H. Woshinsky. ''Explaining Politics: Culture, Institutions, and Political Behavior''. Oxon, England, UK; New York, New York, USA: Routledge, 2008. Pp. 141, 161.</ref> Posisi [[kiri tengah]] dan [[kanan tengah]] memperlihatkan adanya keterkaitan terhadap konsep sentrisme politik, sementara tetap memperlihatkan kecenderungan lebih mereka terhadap masing-masing sisi spektrum.
Dalam [[politik]], '''sentrisme''' atau '''partai tengah''' menggambarkan pandangan politik atau posisi tertentu yang melibatkan penerimaan atau dukungan terhadap keseimbangan antara tingkat [[kesetaraan sosial|egalitarianisme]] dan tingkat [[stratifikasi sosial|hierarki sosial]] atau [[kesenjangan sosial]] tertentu, sembari menentang perubahan-perubahan yang dapat menggeser secara signifikan posisi politik masyarakat hingga sangat ke arah [[sayap kiri|kiri]] ataupun [[sayap kanan|kanan]].<ref>Oliver H. Woshinsky. ''Explaining Politics: Culture, Institutions, and Political Behavior''. Oxon, England, UK; New York, New York, USA: Routledge, 2008. Pp. 141, 161.</ref> Posisi [[kiri tengah]] dan [[kanan tengah]] memperlihatkan adanya keterkaitan terhadap konsep sentrisme politik, sementara tetap memperlihatkan kecenderungan lebih mereka terhadap masing-masing sisi spektrum.


Para pemilih dapat menganggap diri mereka moderat karena beberapa alasan: pragmatis, ideologis, atau hal lainnya. Ada pendapat yang menganggap bahwa orang-orang memilih partai-partai "tengah" semata-mata karena alasan statistik.<ref>[http://www.jstor.org/pss/2130970 Probabilistic Voting and the Importance of Centrist Ideologies in Democratic elections] Enelow and Hinich, The Journal of Politics, 1984 Southern Political Science Association</ref>
Para pemilih dapat menganggap diri mereka [[moderat]] karena beberapa alasan: [[Pragmatisme]], [[ideologi]], atau hal lainnya. Ada pendapat yang menganggap bahwa orang-orang memilih partai-partai "tengah" semata-mata karena alasan statistik.<ref>[http://www.jstor.org/pss/2130970 Probabilistic Voting and the Importance of Centrist Ideologies in Democratic elections] Enelow and Hinich, The Journal of Politics, 1984 Southern Political Science Association</ref>


== Lihat pula ==
Sebagai contoh, [[Partai Golongan Karya|Partai Golkar]] sebagai partai besar di Indonesia telah mengukuhkan dirinya sebagai Partai tengah atau sentrisme dalam menyikapi tantangan kebinekaan di Indonesia.  Nilai persatuan dan kesatuan NKRI serta [[Pancasila]] merupakan norma dasar yang selalu dianut oleh Partai Golkar dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.
* [[Sentrisme radikal]]

* [[Sentris Demokrat Internasional]]
Mengutip dari pernyataan [[Airlangga Hartarto]] (Ketua Umum Partai Golkar 2017-sekarang), “''Living no one behind untuk kesejahteraan rakyat, tanpa membedakan siapa mereka, dimana mereka berada. Partai Golkar adalah partai yang merangkul dan membangun untuk semua, demi terciptanya pemerataan kesejahteraan seluruh rakyat''”.<ref>{{Cite web|title=Airlangga Hartarto: Golkar Sebagai Partai Tengah Membangun untuk Semua|url=https://makassar.tribunnews.com/2022/12/26/airlangga-hartarto-golkar-sebagai-partai-tengah-membangun-untuk-semua|website=Tribun-timur.com|language=id-ID|access-date=2022-12-26}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 1 Maret 2024 01.15

Dari kiri ke kanan, dari libertarianisme ke otoritarianisme. Grafik spektrum politik menurut usulan dari Political Compass Organization, yang membentang dari -10 sampai +10 pada setiap sumbunya.

Dalam politik, sentrisme atau partai tengah menggambarkan pandangan politik atau posisi tertentu yang melibatkan penerimaan atau dukungan terhadap keseimbangan antara tingkat egalitarianisme dan tingkat hierarki sosial atau kesenjangan sosial tertentu, sembari menentang perubahan-perubahan yang dapat menggeser secara signifikan posisi politik masyarakat hingga sangat ke arah kiri ataupun kanan.[1] Posisi kiri tengah dan kanan tengah memperlihatkan adanya keterkaitan terhadap konsep sentrisme politik, sementara tetap memperlihatkan kecenderungan lebih mereka terhadap masing-masing sisi spektrum.

Para pemilih dapat menganggap diri mereka moderat karena beberapa alasan: Pragmatisme, ideologi, atau hal lainnya. Ada pendapat yang menganggap bahwa orang-orang memilih partai-partai "tengah" semata-mata karena alasan statistik.[2]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Oliver H. Woshinsky. Explaining Politics: Culture, Institutions, and Political Behavior. Oxon, England, UK; New York, New York, USA: Routledge, 2008. Pp. 141, 161.
  2. ^ Probabilistic Voting and the Importance of Centrist Ideologies in Democratic elections Enelow and Hinich, The Journal of Politics, 1984 Southern Political Science Association

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]