Lompat ke isi

Phapros: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Pranala luar: Penambahan subbagian
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(27 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{bukan|Pharos Indonesia}}
{{Infobox_Company |
{{Infobox company
company_name = PT. Phapros Tbk|
| name = PT Phapros Tbk
company_logo = [[Berkas:phapros.gif]]|
| former_name = NV Pharmaceutical Processing Industries
company_type = [[Perusahaan publik|Publik]]|
| logo = Berkas:phapros.gif
company_slogan = Love, Care & Share|
| logo_size = 200px
foundation = 1954 |
| image =
location = [[Semarang]], [[Indonesia]]|
| image_size =
founder = [[Oei Tiong Ham]] |
| image_caption =
num_employees = >1.000|
| type = [[Perseroan terbatas]]
industry = [[Farmasi]]|
| traded_as = {{IDX|PEHA}}
products = [[OTC]], [[Generic]], [[Ethical]], [[Medical Devices]], [[Toll Manufacturing]] |
| industry = [[Farmasi]]
revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 1.023 Triliun (FY 2018)<ref name="FF" /> |
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1954|06|21}}
net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 132.3 Miliar (FY 2018)<ref name="FF" /> |
| fate =
assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 1.868 Triliun (FY 2018)<ref name="FF" /> |
| founder =
equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 789.8 Miliar (FY 2018)<ref name="FF" /> |
| area_served = [[Indonesia]]
num_employees = 2,000 (FY 2017) |
parent = [[Kimia Farma]]|
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
subsid = |
| locations =
| key_people = [[David Sidjabat]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://www.phapros.co.id/dewan-direksi|title=Dewan Direksi|publisher=PT Phapros Tbk|language=id|access-date=15 Januari 2022|archive-date=2022-01-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20220115100743/https://www.phapros.co.id/dewan-direksi|dead-url=yes}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Maxi Rein Rondonuwu]]<ref name="komisaris">{{Cite web|url=https://www.phapros.co.id/dewan-komisaris|title=Dewan Komisaris|publisher=PT Phapros Tbk|language=id|access-date=15 Januari 2022}}</ref><br/>([[Komisaris Utama]])
homepage = [http://www.phapros.co.id/ Phapros]|
| brands = {{hlist|Antimo|Becefort|Livron B Plex|Noza|Hemorogard|Bioron|Pro TB 2|Pro TB 4|X-Gra}}
footnotes = |
| products = {{hlist|[[Obat bebas]]|[[Obat resep]]|[[Alat kesehatan]]}}
| services =
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 980,56 milyar <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 51,42 milyar <small>(2020)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://www.phapros.co.id/cfind/source/files/report/annual-report/annual%20report%202020.pdf|title=Laporan Tahunan 2020|publisher=PT Phapros Tbk|language=id|access-date=15 Januari 2022}}</ref>
| owner = PT [[Kimia Farma]]
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 1,916 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 740,91 milyar <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| num_employees = 1.339 <small>(2020)</small><ref name="annual"/>
| subsid = PT [[Lucas Djaja]]
| slogan =
| homepage = {{URL|www.phapros.co.id}}
}}
}}


'''PT Phapros Tbk''' adalah anak usaha dari [[Kimia Farma]] yang bergerak di bidang produksi [[obat]]. Hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memproduksi lebih dari 250 jenis obat, yang mana lebih dari 170 jenis obat di antaranya merupakan hasil pengembangan sendiri (non-lisensi).<ref name="annual"/><ref name="profil"/> Selain itu, perusahaan juga dipercaya oleh perusahaan farmasi lain untuk memproduksi obat melalui kerja sama kontrak pembuatan produk, baik untuk kebutuhan nasional maupun kebutuhan negara lain melalui kerja sama ekspor.<ref>{{Cite web|title=Profil Emiten: PT Phapros Tbk (IDX: PEHA).|url=https://www.investasimu.com/2021/10/Profil-Emiten-PT-Phapros-Tbk-IDX-PEHA.html|website=investasimu.com.|language=id|access-date=2021-11-28}}</ref>
'''Phapros''' (''Pharmaceutical Processing Industry'') merupakan [[perusahaan nasional]] yang memproduksi dan memasarkan produk [[farmasi]] yang dimiliki oleh [[Kimia Farma]]. Lokasi pabriknya berada di Jl. Simongan, [[Semarang]].

Hingga kini, Phapros yang sejak November 2000 berstatus sebagai perusahaan publik telah memiliki lebih dari 1.000 karyawan, dan sebagian besar diantaranya adalah karyawan tetap.
Saat ini Phapros telah memproduksi 342 item obat, 313 diantaranya adalah obat hasil pengembangan sendiri (non-lisensi).


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Perusahaan ini memulai sejarahnya sebagai bagian dari [[Oei Tiong Ham Concern]] (OTHC) dengan nama '''NV Pharmaceutical Processing Industries'''. Pada tanggal 21 Juni 1954, badan hukum perusahaan ini diubah menjadi [[perseroan terbatas]] (PT) dengan nama seperti sekarang. Pada tahun 1961, sesuai keputusan Pengadilan Ekonomi Semarang, pemerintah resmi menyita aset-aset OTHC yang ada di Indonesia. Pada tahun 1964, pemerintah pun membentuk [[Rajawali Nusantara Indonesia]] untuk mengelola aset-aset OTHC, termasuk perusahaan ini.
Phapros didirikan pada 21 Juni 1954 oleh konglomerat [[Tionghoa-Indonesia]] [[Oei Tiong Ham]] yang menguasai bisnis gula dan juga agro industri. Sejak tahun 1961, seluruh bisnis dan kekayaan yang tergabung dalam [[Kian-gwan Kongsi|Oei Tiong Ham Concern]] (OTHC) diambil alih pemerintah Indonesia dan dinasionalisasi menjadi PT. Perusahaan Perkembangan Ekonomi Indonesia (PPEN) (sekarang [[Rajawali Nusantara Indonesia|PT. Rajawali Nusantara Indonesia]] (Persero)).


Pada bulan Desember 2018, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]].<ref name="idx">{{cite web|url=https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/26/104500726/pt-phapros-tbk-resmi-melantai-di-bei-|title=PT Phapros Tbk Resmi Melantai di BEI|first=Ambaranie Nadia Kemala|last=Movanita|date=26 Desember 2018|publisher=CNN Indonesia|accessdate=15 Januari 2021}}</ref> Pada tanggal 27 Maret 2019, [[Kimia Farma]] membeli mayoritas saham perusahaan ini dengan harga Rp 1,36 triliun,<ref name="akuisisi">{{cite web|url=https://m.liputan6.com/bisnis/read/3927042/akuisisi-phapros-kimia-farma-rogoh-rp-136-triliun|title=Akuisisi Phapros, Kimia Farma Rogoh Rp 1,36 Triliun|publisher=liputan6.com|accessdate=9 Januari 2019}}</ref> sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang farmasi.<ref name="annual" /><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.phapros.co.id/sejarah-phapros|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Phapros Tbk|language=id|access-date=15 Januari 2022}}</ref>
Divestasi PT. Phapros terjadi pada awal tahun 1970-an, sehingga PT. Phapros dapat berfokus pada area bisnis yang bergerak di bidang farmasi, terpisah dari induk perusahaan.


== Produk ==
Pada November 2000, PT. Phapros resmi mencatatkan sahamnya di [[Bursa Efek Indonesia]].
Salah satu produk paling terkenal dari perusahaan ini adalah '''''Antimo''''', obat [[dimenhidrinat]] untuk mencegah mual, muntah, vertigo dan mabuk selama perjalanan. Antimo pun menjadi salah satu merek unggulan dari perusahaan ini. Pada awal dekade 2000-an, perusahaan ini meluncurkan tiga varian baru Antimo, yakni '''Antimo Anak''' (obat mabuk perjalanan khusus anak-anak), '''Antimo Herbal''' (jamu masuk angin), dan '''Antimo [[Kayu putih|Minyak Kayu Putih]]'''.


== Referensi ==
Pada tanggal 27 Maret 2019, Phapros resmi diakuisisi oleh [[Kimia Farma]] dengan harga Rp. 1,36 triliun, sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk mendorong terciptanya efisiensi produksi.<ref name="akuisisi">{{cite web|url=https://m.liputan6.com/bisnis/read/3927042/akuisisi-phapros-kimia-farma-rogoh-rp-136-triliun|title=Akuisisi Phapros, Kimia Farma Rogoh Rp 1,36 Triliun|publisher=liputan6.com|accessdate=9 Januari 2019}}</ref>
{{reflist}}

== Produk ==
Product PT Phapros, Tbk diantaranya merupakan produk farmasi ''OTC (over the counter), Ethical, Generic, dan Branded Ethical''. Beberapa ''product OTC ''PT. Phapros, Tbk:
* [[Antimo]]
* [[Antimo Anak]]
* [[Livron B. plex]]
* [[Noza]]
* [[Supra Livron]]
* [[X-gra]]


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www.phapros.co.id/ Situs web PT Phapros Tbk]
* [http://www.phapros.co.id/ Situs web PT Phapros Tbk]
* [http://seputarsemarang.com/pt-phapros-tbk-industri-farmasi/ PT Phapros Tbk - Seputar Semarang]
* [http://seputarsemarang.com/pt-phapros-tbk-industri-farmasi/ PT Phapros Tbk - Seputar Semarang]

== Referensi ==
{{reflist}}

[[Kategori:Perusahaan farmasi]]
[[Kategori:Perusahaan farmasi]]
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan farmasi Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia]]

Revisi terkini sejak 23 Maret 2024 04.51

PT Phapros Tbk
Sebelumnya
NV Pharmaceutical Processing Industries
Perseroan terbatas
Kode emitenIDX: PEHA
IndustriFarmasi
Didirikan21 Juni 1954; 70 tahun lalu (1954-06-21)
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
David Sidjabat[1]
(Direktur Utama)
Maxi Rein Rondonuwu[2]
(Komisaris Utama)
Produk
Merek
  • Antimo
  • Becefort
  • Livron B Plex
  • Noza
  • Hemorogard
  • Bioron
  • Pro TB 2
  • Pro TB 4
  • X-Gra
PendapatanRp 980,56 milyar (2020)[3]
Rp 51,42 milyar (2020)[3]
Total asetRp 1,916 triliun (2020)[3]
Total ekuitasRp 740,91 milyar (2020)[3]
PemilikPT Kimia Farma
Karyawan
1.339 (2020)[3]
Anak usahaPT Lucas Djaja
Situs webwww.phapros.co.id

PT Phapros Tbk adalah anak usaha dari Kimia Farma yang bergerak di bidang produksi obat. Hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memproduksi lebih dari 250 jenis obat, yang mana lebih dari 170 jenis obat di antaranya merupakan hasil pengembangan sendiri (non-lisensi).[3][4] Selain itu, perusahaan juga dipercaya oleh perusahaan farmasi lain untuk memproduksi obat melalui kerja sama kontrak pembuatan produk, baik untuk kebutuhan nasional maupun kebutuhan negara lain melalui kerja sama ekspor.[5]

Perusahaan ini memulai sejarahnya sebagai bagian dari Oei Tiong Ham Concern (OTHC) dengan nama NV Pharmaceutical Processing Industries. Pada tanggal 21 Juni 1954, badan hukum perusahaan ini diubah menjadi perseroan terbatas (PT) dengan nama seperti sekarang. Pada tahun 1961, sesuai keputusan Pengadilan Ekonomi Semarang, pemerintah resmi menyita aset-aset OTHC yang ada di Indonesia. Pada tahun 1964, pemerintah pun membentuk Rajawali Nusantara Indonesia untuk mengelola aset-aset OTHC, termasuk perusahaan ini.

Pada bulan Desember 2018, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.[6] Pada tanggal 27 Maret 2019, Kimia Farma membeli mayoritas saham perusahaan ini dengan harga Rp 1,36 triliun,[7] sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang farmasi.[3][4]

Salah satu produk paling terkenal dari perusahaan ini adalah Antimo, obat dimenhidrinat untuk mencegah mual, muntah, vertigo dan mabuk selama perjalanan. Antimo pun menjadi salah satu merek unggulan dari perusahaan ini. Pada awal dekade 2000-an, perusahaan ini meluncurkan tiga varian baru Antimo, yakni Antimo Anak (obat mabuk perjalanan khusus anak-anak), Antimo Herbal (jamu masuk angin), dan Antimo Minyak Kayu Putih.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Dewan Direksi". PT Phapros Tbk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-15. Diakses tanggal 15 Januari 2022. 
  2. ^ "Dewan Komisaris". PT Phapros Tbk. Diakses tanggal 15 Januari 2022. 
  3. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Phapros Tbk. Diakses tanggal 15 Januari 2022. 
  4. ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT Phapros Tbk. Diakses tanggal 15 Januari 2022. 
  5. ^ "Profil Emiten: PT Phapros Tbk (IDX: PEHA)". investasimu.com. Diakses tanggal 2021-11-28. 
  6. ^ Movanita, Ambaranie Nadia Kemala (26 Desember 2018). "PT Phapros Tbk Resmi Melantai di BEI". CNN Indonesia. Diakses tanggal 15 Januari 2021. 
  7. ^ "Akuisisi Phapros, Kimia Farma Rogoh Rp 1,36 Triliun". liputan6.com. Diakses tanggal 9 Januari 2019. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]