Lompat ke isi

Pertempuran Laut Aru: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 2 suntingan oleh 110.139.3.108 (bicara) ke revisi terakhir oleh HsfBot. (Twinkle (つ◕౪◕)つ━☆゚.*・。゚✨)
Tag: Pembatalan
Dirga udara (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(42 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:

{{unreferenced}}
{{more citations needed}}
{{Infobox Military Conflict
{{Infobox Military Conflict
|conflict=Pertempuran Laut Aru
|conflict=Pertempuran Laut Aru
Baris 9: Baris 10:
|casus=
|casus=
|territory=
|territory=
|result=RI Matjan Tutul tenggelam, 2 lainnya berhasil selamat
|result=Kemenangan Belanda
*RI Matjan Tutul tenggelam, 2 lainnya berhasil selamat
|combatant1={{negaranama|Indonesia}}
|combatant1={{negaranama|Indonesia}}
|combatant2={{negaranama|Belanda}}
|combatant2={{negaranama|Belanda}}
|commander1=[[Yos Sudarso|Komodor Yos Sudarso]]{{br}}[[Sudomo|Kolonel Sudomo]]
|commander1=[[Yos Sudarso|Komodor Yos Sudarso]]{{KIA}}{{br}}[[Sudomo|Kolonel Sudomo]]{{POW}}<br>[[Wiratno|Kapten Wiratno]]{{KIA}}<br>Kapten Tjiptadi{{KIA}}<br>[[Kapten Memet Sastrawiria]] {{KIA}}
|commander2=
|commander2= tidak diketahui
|strength1=[[RI Matjan Tutul (650)|RI Matjan Tutul]]{{br}}[[RI Matjan Kumbang (653)|RI Matjan Kumbang]]{{br}}[[RI Harimau (654)|RI Harimau]]
|strength1=[[RI Matjan Tutul (650)|RI Matjan Tutul]] (Tenggelam) {{br}}[[RI Matjan Kumbang (653)|RI Matjan Kumbang]](Rusak) {{br}}[[RI Harimau (654)|RI Harimau]](Rusak)
|strength2=[[:nl:Hr. Ms. Evertsen|Hr. Ms. Evertsen]]{{br}}[[:nl:Hr. Ms. Kortenaer|Hr. Ms. Kortenaer]]{{br}}[[:nl:Hr. Ms. Utrecht|Hr. Ms. Utrecht]]{{br}}<small>didukung [[:en:P-2 Neptune|P-2 Neptune]] dan jenis ''Frely''<small>
|strength2=[[:en:HMS Scourge (G01)|Hr. Ms. Evertsen]]{{br}}[[:en:HMS Scorpion (G72)|Hr. Ms. Kortenaer]]{{br}}[[:nl:Hr. Ms. Utrecht|Hr. Ms. Utrecht]]{{br}}<small>didukung [[:en:P-2 Neptune|P-2 Neptune]] dan jenis [[:en:Fairey Firefly|Fairey Firefly]]<small>
|casualties1=[[Yos Sudarso|Komodor Yos Sudarso]]{{br}}Kapten Wiratno <small>(Kapten kapal RI Matjan Tutul)</small>{{br}}[[Memet Sastrawiria|Kapten Memet Sastrawiria]] <small>(Ajudan Komodor Yos Sudarso)</small>{{br}}Kapten Tjiptadi{{br}}<small>21 orang tenggelam</small>{{br}}<small>53 orang ditahan Belanda</small>
|casualties1=[[Yos Sudarso|Komodor Yos Sudarso]]{{br}}[[Wiratno|Kapten Wiratno]] <small>(Kapten kapal RI Matjan Tutul)</small>{{br}}[[Memet Sastrawiria|Kapten Memet Sastrawiria]] <small>(Ajudan Komodor Yos Sudarso)</small>{{br}}Kapten Tjiptadi{{br}}<small>21 orang tenggelam</small>{{br}}<small>53 orang ditahan Belanda</small>{{br}}<small>Total 39 orang tewas<small>
|casualties2=-
|casualties2=-
}}
}}
'''Pertempuran Laut Aru''' adalah suatu pertempuran yang terjadi di [[Laut Aru]], [[Maluku]], pada tanggal [[15 Januari]] [[1962]] antara [[Indonesia]] dan [[Belanda]]. Insiden ini terjadi sewaktu dua kapal jenis ''destroyer'', pesawat jenis ''Neptune'' dan ''Frely'' milik Belanda menyerang [[RI Matjan Tutul (650)]], [[RI Matjan Kumbang (653)]] dan [[RI Harimau (654)]] milik Indonesia yang sedang berpatroli pada posisi 04,49° LS dan 135,02° BT. [[Yos Sudarso|Komodor Yos Sudarso]] gugur pada pertempuran ini setelah menyerukan pesan terakhirnya yang terkenal, "Kobarkan semangat pertempuran".
'''Pertempuran Laut Aru''' adalah suatu pertempuran yang terjadi di [[Laut Arafura]], [[Maluku]], pada tanggal [[15 Januari]] [[1962]] antara [[Indonesia]] dan [[Belanda]]. Insiden ini terjadi sewaktu dua kapal jenis ''destroyer'', pesawat jenis ''[[Lockheed P-2 Neptune|Neptune]]'' dan ''[[:en:Fairey Firefly|Firefly]]'' milik Belanda menyerang [[RI Matjan Tutul (650)]], [[RI Matjan Kumbang (653)]] dan [[RI Harimau (654)]] milik Indonesia yang sedang berpatroli pada posisi 04,49° LS dan 135,02° BT. [[Yos Sudarso|Komodor Yos Sudarso]] gugur pada pertempuran ini setelah menyerukan pesan terakhirnya yang terkenal, "Kobarkan semangat pertempuran".


Armada Indonesia di bawah pimpinan [[Yos Sudarso|Komodor Yos Sudarso]], yang saat itu berada di KRI Macan Tutul, berhasil melakukan manuver untuk mengalihkan perhatian musuh sehingga hanya memusatkan penyerangan ke KRI Macan Tutul. KRI Macan Tutul tenggelam beserta awaknya, tetapi kedua kapal lainnya berhasil selamat.
Armada Indonesia di bawah pimpinan [[Yos Sudarso|Komodor Yos Sudarso]], yang saat itu berada di KRI Macan Tutul, berhasil melakukan manuver untuk mengalihkan perhatian musuh sehingga hanya memusatkan penyerangan ke KRI Macan Tutul. KRI Macan Tutul tenggelam beserta awaknya, tetapi kedua kapal lainnya berhasil selamat.


== Pertempuran Laut Aru ==
== Pertempuran Laut Aru ==
Hari H untuk pelaksanaan operasi penyusupan adalah Senin, [[15 Januari]] [[1962]]. Pada H minus tiga (-3), semua kapal [[ALRI]] telah merapat di ''rendezvous point'' di sebuah pulau di Kepulauan Aru. Pasukan yang sudah diturunkan dari Hercules [[AURI]] juga sudah diangkut kapal dari Letfuan menuju pulau tersebut. Pada hari pertama di titik itu, pesawat-pesawat Belanda sudah datang mengintai. Hal yang sama terjadi pada H -2 dan H -1.
Hari H untuk pelaksanaan operasi penyusupan adalah Senin, [[15 Januari]] [[1962]]. Pada H minus tiga (-3), semua kapal [[ALRI]] telah merapat di titik pertemuan di sebuah pulau di Kepulauan Aru. Pasukan yang sudah diturunkan dari Hercules [[AURI]] juga sudah diangkut kapal dari [[Letwuan, Hoat Sorbay, Maluku Tenggara|Letvuan]] menuju pulau tersebut. Pada hari pertama di titik itu, pesawat-pesawat Belanda sudah datang mengintai. Hal yang sama terjadi pada H -2 dan H -1.


Hari H pukul 17.00 waktu setempat, tiga kapal mulai bergerak. [[KRI Harimau]] berada di depan, membawa antara lain [[Sudomo|Kolonel Sudomo]], Kolonel Mursyid, dan Kapten Tondomulyo. Di belakangnya adalah [[RI Matjan Tutul (650)|KRI Matjan Tutul]] yang dinaiki Komodor Yos Sudarso. Sedangkan di belakang adalah [[KRI Matjan Kumbang]].
Hari H pukul 17.00 waktu setempat, tiga kapal mulai bergerak. [[KRI Harimau]] berada di depan, membawa antara lain [[Sudomo|Kolonel Sudomo]], Kolonel Mursyid, dan Kapten Tondomulyo. Di belakangnya adalah [[RI Matjan Tutul (650)|KRI Matjan Tutul]] yang dinaiki Komodor Yos Sudarso. Sedangkan di belakang adalah [[KRI Matjan Kumbang]].
Baris 30: Baris 32:
Menjelang pukul 21.00, Kolonel Mursyid melihat radar blips pada lintasan depan yang akan dilewati iringan tiga kapal itu. Dua di sebelah kanan dan satu di kiri. Blips tersebut tidak bergerak, menandakan kapal-kapal sedang berhenti. Ketiga KRI kemudian melaju. Tiba-tiba terdengar dengung pesawat mendekat, lalu menjatuhkan flare yang tergantung pada parasut. Keadaan tiba-tiba menjadi terang-benderang, dalam waktu cukup lama. Tiga kapal Belanda yang berukuran lebih besar ternyata sudah menunggu kedatangan ketiga KRI.
Menjelang pukul 21.00, Kolonel Mursyid melihat radar blips pada lintasan depan yang akan dilewati iringan tiga kapal itu. Dua di sebelah kanan dan satu di kiri. Blips tersebut tidak bergerak, menandakan kapal-kapal sedang berhenti. Ketiga KRI kemudian melaju. Tiba-tiba terdengar dengung pesawat mendekat, lalu menjatuhkan flare yang tergantung pada parasut. Keadaan tiba-tiba menjadi terang-benderang, dalam waktu cukup lama. Tiga kapal Belanda yang berukuran lebih besar ternyata sudah menunggu kedatangan ketiga KRI.


Kapal Belanda melepaskan tembakan peringatan yang jatuh di samping KRI Harimau. [[Sudomo|Kolonel Sudomo]] memerintahkan untuk balas menembak namun tidak mengenai sasaran. Komodor Yos Sudarso memerintahkan ketiga KRI untuk kembali. Ketiga kapal pun serentak membelok 180°. Naas, KRI Matjan Tutul macet dan terus membelok ke kanan. Kapal-kapal Belanda mengira manuver berputar itu untuk menyerang mereka. Sehingga mereka langsung menembaki kapal itu. Tembakan pertama meleset, namun tembakan kedua tepat mengenai KRI Matjan Tutul. Menjelang tembakan telak menghantam kapal, Komodor Yos Sudarso meneriakkan perintah, "Kobarkan semangat pertempuran!"
Kapal Belanda melepaskan tembakan peringatan yang jatuh di samping KRI Harimau. [[Sudomo|Kolonel Sudomo]] memerintahkan untuk balas menembak namun tidak mengenai sasaran. Komodor Yos Sudarso memerintahkan ketiga KRI untuk kembali. Ketiga kapal pun serentak membelok 180°. Naas, KRI Matjan Tutul macet dan terus membelok ke kanan. Kapal-kapal Belanda mengira manuver berputar itu untuk menyerang mereka. Sehingga mereka langsung menembaki kapal itu. Tembakan pertama meleset, tetapi tembakan kedua tepat mengenai KRI Matjan Tutul. Menjelang tembakan telak menghantam kapal, Komodor Yos Sudarso meneriakkan perintah, "Kobarkan semangat pertempuran!"

== Buntut kejadian ==
== Buntut kejadian ==
Kemenangan Belanda itu menghentikan usaha Indonesia untuk mengusir pasukan Belanda dan menghasut warga untuk memberontak. Kegagalan ini membuat Jendral Nasution malu dan menolak memberikan kabar ini ke Sukarno, sehingga Kolonel Murshid yang memberi kabar kegagalan ini. Hari itu disebut "Hari Dharma Samudra".
Kemenangan Belanda itu menghentikan usaha Indonesia untuk mengusir pasukan Belanda dan menghasut warga untuk memberontak. Kegagalan ini membuat Jendral Nasution malu dan menolak memberikan kabar ini ke Sukarno, sehingga Kolonel Murshid yang memberi kabar kegagalan ini. Hari itu disebut "Hari Dharma Samudra".


AURI pun berada dalam kondisi ditekan karena misi yang gagal itu. Orang mengira, kekuatan AURI mampu melayang-layang selamanya di udara dan mengawasi setiap jengkal wilayah RI. Bahkan operasi itu sendiri tidak pernah dibicarakan dengan pimpinan AURI. Namun saat gagal, kesalahan ditimpakan ke pihak AURI. Untuk mengakhiri polemik, [[KSAU]] [[Soerjadi Soerjadarma|Lasamana Udara Soerjadi Soerjadarma]] mengundurkan diri pada [[19 Januari]] [[1962]].
AURI pun berada dalam kondisi ditekan karena misi yang gagal itu. Orang mengira, kekuatan AURI mampu melayang-layang selamanya di udara dan mengawasi setiap jengkal wilayah RI. Bahkan operasi itu sendiri tidak pernah dibicarakan dengan pimpinan AURI. Namun saat gagal, kesalahan ditimpakan ke pihak AURI.

Pada saat rapat antara pemimpin setiap matra angkatan bersenjata, Presiden Soekarno merancang operasi balas dendam terhadap Belanda. Saat ditanya, Nasution dan Martadinata menjawab siap, hanya Suryadarma yang tidak siap. Suryadarma menjelaskan bahwa [[Komando Pasukan Gerak Cepat|Pasukan Gerak Tjepat]] belum mampu untuk itu, dan landasan yang dimiliki oleh AURI masih tidak memadai atau cukup jauh dari Irian. Pada akhirnya, [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara|KSAU]] [[Soerjadi Soerjadarma]] diberhentikan oleh Soekarno pada tanggal 19 Januari 1962.<ref>{{Cite web|date=2018-01-19|title=Ketika Si Bung Murka|url=https://historia.id/politik/articles/ketika-si-bung-murka-vXW28|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2022-07-18}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 40: Baris 45:
<references/>
<references/>


=== Pranala luar ===
== Pranala luar ==
* [http://www.youtube.com/watch?v=nBxZk9mqQsQ/ The Dutch New Guinea Dispute - Operation Trikora 1961-1962]
* [http://www.youtube.com/watch?v=nBxZk9mqQsQ/ The Dutch New Guinea Dispute - Operation Trikora 1961-1962]
* [http://www.youtube.com/watch?v=xtFO0n8pfCc/ The Dutch New Guinea Dispute 1949-1962]
* [http://www.youtube.com/watch?v=xtFO0n8pfCc/ The Dutch New Guinea Dispute 1949-1962]
* [http://www.indomedia.com/intisari/2000/juli/aru7.htm Mengenang Tragedi di Laut Aru]
* [http://www.indomedia.com/intisari/2000/juli/aru7.htm Mengenang Tragedi di Laut Aru] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070701221706/http://www.indomedia.com/intisari/2000/juli/aru7.htm |date=2007-07-01 }}
* [http://www.tni.mil.id/news.php?q=dtl&id=113012006110514 Bangsa Besar Adalah Bangsa Yang Menghargai Pahlawannya]
* [http://www.tni.mil.id/news.php?q=dtl&id=113012006110514 Bangsa Besar Adalah Bangsa Yang Menghargai Pahlawannya]
* [http://web.archive.org/web/20090430184158/http://my.opera.com/teguh_widodo/blog/pertempuran Menceritakan sejarah lain tentang pertempuran Laut Aru.]
* [https://web.archive.org/web/20090430184158/http://my.opera.com/teguh_widodo/blog/pertempuran Menceritakan sejarah lain tentang pertempuran Laut Aru.]
* [http://rajareza.blogspot.com/2009/01/kri-macan-tutul.html KRI Macan Tutul.]
* [http://rajareza.blogspot.com/2009/01/kri-macan-tutul.html KRI Macan Tutul.]


{{Bencana di Indonesia tahun 1960an}}
{{indo-sejarah-stub}}


[[Kategori:Artikel kelas awal bertopik militer]]
[[Kategori:Artikel kelas awal bertopik militer]]
Baris 54: Baris 59:
[[Kategori:Pertempuran yang melibatkan Indonesia]]
[[Kategori:Pertempuran yang melibatkan Indonesia]]
[[Kategori:Pertempuran yang melibatkan Belanda]]
[[Kategori:Pertempuran yang melibatkan Belanda]]
[[Kategori:Konflik tahun 1962]]
[[Kategori:Konflik dalam tahun 1962]]
[[Kategori:Belanda dalam tahun 1962]]
[[Kategori:Belanda dalam tahun 1962]]

Revisi per 20 Mei 2024 02.35

Pertempuran Laut Aru
Bagian dari Operasi Trikora
RI Matjan Tutul
RI Matjan Tutul (650)
Tanggal15 Januari 1962
LokasiLaut Arafura, Indonesia
Hasil

Kemenangan Belanda

  • RI Matjan Tutul tenggelam, 2 lainnya berhasil selamat
Pihak terlibat
 Indonesia  Belanda
Tokoh dan pemimpin
Komodor Yos Sudarso 
Kolonel Sudomo (POW)
Kapten Wiratno 
Kapten Tjiptadi 
Kapten Memet Sastrawiria  
tidak diketahui
Kekuatan
RI Matjan Tutul (Tenggelam)
RI Matjan Kumbang(Rusak)
RI Harimau(Rusak)
Hr. Ms. Evertsen
Hr. Ms. Kortenaer
Hr. Ms. Utrecht
didukung P-2 Neptune dan jenis Fairey Firefly
Korban
Komodor Yos Sudarso
Kapten Wiratno (Kapten kapal RI Matjan Tutul)
Kapten Memet Sastrawiria (Ajudan Komodor Yos Sudarso)
Kapten Tjiptadi
21 orang tenggelam
53 orang ditahan Belanda
Total 39 orang tewas
-

Pertempuran Laut Aru adalah suatu pertempuran yang terjadi di Laut Arafura, Maluku, pada tanggal 15 Januari 1962 antara Indonesia dan Belanda. Insiden ini terjadi sewaktu dua kapal jenis destroyer, pesawat jenis Neptune dan Firefly milik Belanda menyerang RI Matjan Tutul (650), RI Matjan Kumbang (653) dan RI Harimau (654) milik Indonesia yang sedang berpatroli pada posisi 04,49° LS dan 135,02° BT. Komodor Yos Sudarso gugur pada pertempuran ini setelah menyerukan pesan terakhirnya yang terkenal, "Kobarkan semangat pertempuran".

Armada Indonesia di bawah pimpinan Komodor Yos Sudarso, yang saat itu berada di KRI Macan Tutul, berhasil melakukan manuver untuk mengalihkan perhatian musuh sehingga hanya memusatkan penyerangan ke KRI Macan Tutul. KRI Macan Tutul tenggelam beserta awaknya, tetapi kedua kapal lainnya berhasil selamat.

Pertempuran Laut Aru

Hari H untuk pelaksanaan operasi penyusupan adalah Senin, 15 Januari 1962. Pada H minus tiga (-3), semua kapal ALRI telah merapat di titik pertemuan di sebuah pulau di Kepulauan Aru. Pasukan yang sudah diturunkan dari Hercules AURI juga sudah diangkut kapal dari Letvuan menuju pulau tersebut. Pada hari pertama di titik itu, pesawat-pesawat Belanda sudah datang mengintai. Hal yang sama terjadi pada H -2 dan H -1.

Hari H pukul 17.00 waktu setempat, tiga kapal mulai bergerak. KRI Harimau berada di depan, membawa antara lain Kolonel Sudomo, Kolonel Mursyid, dan Kapten Tondomulyo. Di belakangnya adalah KRI Matjan Tutul yang dinaiki Komodor Yos Sudarso. Sedangkan di belakang adalah KRI Matjan Kumbang.

Menjelang pukul 21.00, Kolonel Mursyid melihat radar blips pada lintasan depan yang akan dilewati iringan tiga kapal itu. Dua di sebelah kanan dan satu di kiri. Blips tersebut tidak bergerak, menandakan kapal-kapal sedang berhenti. Ketiga KRI kemudian melaju. Tiba-tiba terdengar dengung pesawat mendekat, lalu menjatuhkan flare yang tergantung pada parasut. Keadaan tiba-tiba menjadi terang-benderang, dalam waktu cukup lama. Tiga kapal Belanda yang berukuran lebih besar ternyata sudah menunggu kedatangan ketiga KRI.

Kapal Belanda melepaskan tembakan peringatan yang jatuh di samping KRI Harimau. Kolonel Sudomo memerintahkan untuk balas menembak namun tidak mengenai sasaran. Komodor Yos Sudarso memerintahkan ketiga KRI untuk kembali. Ketiga kapal pun serentak membelok 180°. Naas, KRI Matjan Tutul macet dan terus membelok ke kanan. Kapal-kapal Belanda mengira manuver berputar itu untuk menyerang mereka. Sehingga mereka langsung menembaki kapal itu. Tembakan pertama meleset, tetapi tembakan kedua tepat mengenai KRI Matjan Tutul. Menjelang tembakan telak menghantam kapal, Komodor Yos Sudarso meneriakkan perintah, "Kobarkan semangat pertempuran!"

Buntut kejadian

Kemenangan Belanda itu menghentikan usaha Indonesia untuk mengusir pasukan Belanda dan menghasut warga untuk memberontak. Kegagalan ini membuat Jendral Nasution malu dan menolak memberikan kabar ini ke Sukarno, sehingga Kolonel Murshid yang memberi kabar kegagalan ini. Hari itu disebut "Hari Dharma Samudra".

AURI pun berada dalam kondisi ditekan karena misi yang gagal itu. Orang mengira, kekuatan AURI mampu melayang-layang selamanya di udara dan mengawasi setiap jengkal wilayah RI. Bahkan operasi itu sendiri tidak pernah dibicarakan dengan pimpinan AURI. Namun saat gagal, kesalahan ditimpakan ke pihak AURI.

Pada saat rapat antara pemimpin setiap matra angkatan bersenjata, Presiden Soekarno merancang operasi balas dendam terhadap Belanda. Saat ditanya, Nasution dan Martadinata menjawab siap, hanya Suryadarma yang tidak siap. Suryadarma menjelaskan bahwa Pasukan Gerak Tjepat belum mampu untuk itu, dan landasan yang dimiliki oleh AURI masih tidak memadai atau cukup jauh dari Irian. Pada akhirnya, KSAU Soerjadi Soerjadarma diberhentikan oleh Soekarno pada tanggal 19 Januari 1962.[1]

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ "Ketika Si Bung Murka". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. 2018-01-19. Diakses tanggal 2022-07-18. 

Pranala luar