Lompat ke isi

Sungai Singkil: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 02°13′08″N 97°46′01″E / 2.21889°N 97.76694°E / 2.21889; 97.76694
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Nama sungai yang salah
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(7 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6: Baris 6:
| mouth_coordinates = {{coord|02|13|08|N|97|46|01|E|display=inline,title}}
| mouth_coordinates = {{coord|02|13|08|N|97|46|01|E|display=inline,title}}
| subdivision_type1 = Negara
| subdivision_type1 = Negara
| subdivision_name1 = Indonesia
| subdivision_name1 = {{flag|Indonesia}}
| subdivision_type2 = Provinsi
| subdivision_type2 = Provinsi
| subdivision_name2 = [[Aceh]]
| subdivision_name2 = [[Aceh]]
| subdivision_type3 = Kabupaten
| subdivision_name3 = [[Aceh Singkil]]
| bridges = Jembatan Kilangan; Jembatan Rundeng; Jembatan Dah; Jembatan Sultan Daulat
| bridges = Jembatan Kilangan; Jembatan Rundeng; Jembatan Dah; Jembatan Sultan Daulat
| ports = Dermaga Penyeberangan Sungai Kilangan
| ports = Dermaga Penyeberangan Sungai Kilangan
| basin_size = {{Convert|13500|km2|mi2|abbr=on}}
| basin_size = {{Convert|12350|km2|mi2|abbr=on}}
| river_system = DAS Singkil
| river_system = [[DAS]] Singkil
| length = {{Convert|130|km|mi|abbr=on}}
| length = {{Convert|130|km|mi|abbr=on}}
| custom_data = Wampu Sei Ular
| custom_data = Wampu Sei Ular
| custom_label = BPDAS
| custom_label = [[Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai|BPDAS]]
| mouth_location = [[Singkil]], Aceh Singkil, Aceh
| mouth_location = [[Singkil]], Aceh Singkil, Aceh
| mouth = Muara Singkil
| mouth = Muara Singkil
| native_name = Batang Air Besar
| native_name = Batang Air Besar
| native_name_lang =
| native_name_lang =
| source1 = Taman Nasional Gunung Leuser
| source1 = [[Pegunungan Leuser]]
| source1_coordinates = {{coord|03|54|02|N|97|11|05|E|}}
| source1_elevation = {{Convert|3000|km|mi|abbr=on}}
| source1_location = [[kabupaten Gayo Lues]], Aceh
| source2_location = kabupaten Dairi, Sumatera Utara
| basin_landmarks = [[Taman Nasional Gunung Leuser]]
| source2_coordinates = {{coord|02|40|08|N|98|27|01|E|}}
| source2_elevation = {{Convert|1600|km|mi|abbr=on}}
| source2 = Parbuluan
| source3_location = kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara
| source3 = Pakkat
| source3_coordinates = {{coord|02|13|07|N|98|34|02|E|}}
| source3_elevation = {{Convert|1000|km|mi|abbr=on}}
| image_size = 300px
| extra = <mapframe latitude="2.358648" longitude="97.835999" zoom="9" width="300" height="300" text="Lokasi muara sungai Singkil" align="center">{
"type": "FeatureCollection",
"features": [
{
"type": "Feature",
"properties": {
"marker-symbol": "m",
"marker-color": "0050d0",
"title": "Muara Sungai Singkil"
},
"geometry": {
"type": "Point",
"coordinates": [ 97.779814, 2.233106 ]
}
}
]
}</mapframe>
}}
}}
'''Sungai Singkil''' merupakan aliran dari sungai besar [[Lae Soraya]], sungai terpanjang di Aceh, yang terhubung langsung dengan [[Sungai Alas|Lae Alas]] di [[Kabupaten Aceh Tenggara]]. dan salah satu yang terpenting di gugusan [[Pegunungan Pakpak]]. Sungai ini mempertemukan aliran Sungai Alas di Aceh Tenggara dan [[Sungai Simpangkanan, Sumatera Utara|Sungai Simpang Kanan]] di Dairi (sumber lain menyatakan Lae Cinendang) di Sumatera Utara. Bermuara di [[Kilangan, Singkil, Aceh Singkil|Desa Kilangan]], Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil. Masyarakat sekitar sungai juga sering menyebutnya dengan nama ''Batang Air Besar''. Sungai dengan lebar sekitar 60 meter tersebut juga dapat dilayari jauh ke arah hulu. Sungai ini memiliki dua muara yang dikenal dengan nama Kuala Aceh dan Kuala Baru.<ref name=":0">{{Cite web|last=Kusumo|first=Rizky|title=Peran Sungai Singkil dalam Kejayaan Perabadan Aceh yang Kini Terlupakan|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/11/05/peran-sungai-singkil-dalam-kejayaan-perabadan-aceh-yang-kini-terlupakan|website=www.goodnewsfromindonesia.id|language=id-ID|access-date=2023-06-30}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Ampun|first=Saidin I. A.|last2=Agustina|first2=Sri|last3=Purnawan|first3=Syahrul|date=2018-02-28|title=Analisis Kadar Cu dan Cd Pada Sedimen di Sungai Singkil Kabupaten Aceh Singkil|url=https://jim.usk.ac.id/fkp/article/view/8616|journal=Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah|language=en-US|volume=3|issue=1|issn=2527-6395}}</ref>

Sungai Singkil merupakan aliran dari sungai besar Lae Soraya, sungai terpanjang di Aceh, yang terhubung langsung dengan Sungai (Lae) Alas di [[Kabupaten Aceh Tenggara]]. dan salah satu yang terpenting di gugusan [[Pegunungan Pakpak]]. Sungai ini mempertemukan aliran [[Sungai Alas]] di Aceh Tenggara dan Sungai Simpang Kanan di Dairi (sumber lain menyatakan Lae Sinendang) di Sumatra Utara. Bermuara di Desa Kilangan, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil. Masyarakat sekitar sungai juga sering menyebutnya dengan nama Batang Air Besar. Sungai dengan lebar sekitar 60 meter tersebut juga dapat dilayari jauh ke arah hulu. Sungai ini memiliki dua muara yang dikenal dengan nama Kuala Aceh dan Kuala Baru.<ref name=":0">{{Cite web|last=Kusumo|first=Rizky|title=Peran Sungai Singkil dalam Kejayaan Perabadan Aceh yang Kini Terlupakan|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/11/05/peran-sungai-singkil-dalam-kejayaan-perabadan-aceh-yang-kini-terlupakan|website=www.goodnewsfromindonesia.id|language=id-ID|access-date=2023-06-30}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Ampun|first=Saidin I. A.|last2=Agustina|first2=Sri|last3=Purnawan|first3=Syahrul|date=2018-02-28|title=Analisis Kadar Cu dan Cd Pada Sedimen di Sungai Singkil Kabupaten Aceh Singkil|url=https://jim.usk.ac.id/fkp/article/view/8616|journal=Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah|language=en-US|volume=3|issue=1|issn=2527-6395}}</ref>
[[Berkas:KITLV A875 - Gouvernementsstomer Ida aan een kade te Nieuw Singkil, KITLV 94743.tiff|al=Kapal uap bersandar di dermaga sungai Singkil, Aceh|jmpl|Kapal uap yang sedang bersandar di dermaga sungai Singkil, Aceh|kiri]]
[[Berkas:KITLV A875 - Gouvernementsstomer Ida aan een kade te Nieuw Singkil, KITLV 94743.tiff|al=Kapal uap bersandar di dermaga sungai Singkil, Aceh|jmpl|Kapal uap yang sedang bersandar di dermaga sungai Singkil, Aceh|kiri]]
Wilayah ini dulunya juga dikenal sebagai pusat perdagangan terbesar di Sumatera. Sejak tahun 1861, kawasan [[Daerah aliran sungai|DAS]] (daerah aliran sungai), bahkan alur sungai itu sendiri, menjadi lumbung perekonomian masyarakat nelayan. Sungai Singkil pernah memainkan peran penting untuk aktivitas perdagangan komoditas pada era kolonial Belanda itu tercatat dalam sejarah, telah datang ke [[Singkil Lama]] yang merupakan Kota Singkil pertama.
Wilayah ini dulunya juga dikenal sebagai pusat perdagangan terbesar di Sumatera. Sejak tahun 1861, kawasan [[Daerah aliran sungai|DAS]] (daerah aliran sungai), bahkan alur sungai itu sendiri, menjadi lumbung perekonomian masyarakat nelayan. Sungai Singkil pernah memainkan peran penting untuk aktivitas perdagangan komoditas pada era kolonial Belanda itu tercatat dalam sejarah, telah datang ke [[Singkil Lama]] yang merupakan Kota Singkil pertama.
Baris 31: Baris 58:
Hampir semua hasil bumi diangkut melalui sungai ini seperti lada, benzoin (kemenyan), [[kapur barus]] dan [[minyak nilam]]. Kegiatan perdagangan tersebut dikonsentrasikan di sebuah pasar yaitu Pasar Kota Singkil yang terletak sekitar setengah jam dari muara sungai. Di pasar ini juga bermukim beberapa penduduk yang terdiri dari suku bangsa Melayu, China, dan India. Para saudagar yang datang ke pasar ini berasal dari pedalaman dan kota-kota pantai lain di pesisir barat, bahkan dari luar negeri.<ref name=":0" />
Hampir semua hasil bumi diangkut melalui sungai ini seperti lada, benzoin (kemenyan), [[kapur barus]] dan [[minyak nilam]]. Kegiatan perdagangan tersebut dikonsentrasikan di sebuah pasar yaitu Pasar Kota Singkil yang terletak sekitar setengah jam dari muara sungai. Di pasar ini juga bermukim beberapa penduduk yang terdiri dari suku bangsa Melayu, China, dan India. Para saudagar yang datang ke pasar ini berasal dari pedalaman dan kota-kota pantai lain di pesisir barat, bahkan dari luar negeri.<ref name=":0" />


Nelayan sungai khususnya, melakukan aktifitas perikanan tangkap air tawar, payau, termasuk pencari lokan (kerang khas Singkil) serta bidang usaha [[Hasil hutan nonkayu|hasil hutan non kayu]] mengumpulkan dan mengolah [[Nipah|pucuk nipah]] untuk bahan baku rokok linting ([[Kelobot|klobot]]) sudah menerobos pasar ekspor hingga keluar negeri seperti [[Malaysia]], [[Singapura]], [[Thailand]], [[Myanmar]] dan [[India]]. Banyak lagi sumber kekayaan yang ada di sekitar Sungai Singkil yang merupakan kawasan daratan [[rawa]] dan [[Gambut|lahan gambut]]. Diantaranya berbagai jenis ikan laut dan tawar, siput dan burung Punai.<ref>{{Cite web|last=Redaksi|date=2020-11-06|title=Sungai Singkil Riwayatmu Kini {{!}} Waspada Aceh|url=https://waspadaaceh.com/sungai-singkil-riwayatmu-kini/|website=Media Online Aceh|language=id|access-date=2023-06-30}}</ref><mapframe latitude="2.311308" longitude="97.782440" zoom="10" width="265" height="265" />Pada bagian hulu sungai di wilayah Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, sungai ini membelah [[Taman Nasional Gunung Leuser]] [TNGL]. Sementara di beberapa tempat, sungai ini juga menjadi batas hutan lindung dan hutan konservasi.<ref>{{Cite web|last=R|first=Rahmadi|date=2021-04-17|title=Foto: Indahnya Hutan Leuser dari Sungai Alas-Singkil|url=https://www.mongabay.co.id/2021/04/17/foto-indahnya-hutan-leuser-dari-sungai-alas-singkil/|website=Mongabay.co.id|language=en-US|access-date=2023-06-30}}</ref>
Nelayan sungai khususnya, melakukan aktifitas perikanan tangkap air tawar, payau, termasuk pencari lokan (kerang khas Singkil) serta bidang usaha [[Hasil hutan nonkayu|hasil hutan non kayu]] mengumpulkan dan mengolah [[Nipah|pucuk nipah]] untuk bahan baku rokok linting ([[Kelobot|klobot]]) sudah menerobos pasar ekspor hingga keluar negeri seperti [[Malaysia]], [[Singapura]], [[Thailand]], [[Myanmar]] dan [[India]]. Banyak lagi sumber kekayaan yang ada di sekitar Sungai Singkil yang merupakan kawasan daratan [[rawa]] dan [[Gambut|lahan gambut]]. Diantaranya berbagai jenis ikan laut dan tawar, siput dan burung Punai.<ref>{{Cite web|last=Redaksi|date=2020-11-06|title=Sungai Singkil Riwayatmu Kini {{!}} Waspada Aceh|url=https://waspadaaceh.com/sungai-singkil-riwayatmu-kini/|website=Media Online Aceh|language=id|access-date=2023-06-30}}</ref>Pada bagian hulu sungai di wilayah Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, sungai ini membelah [[Taman Nasional Gunung Leuser]] [TNGL]. Sementara di beberapa tempat, sungai ini juga menjadi batas hutan lindung dan hutan konservasi.<ref>{{Cite web|last=R|first=Rahmadi|date=2021-04-17|title=Foto: Indahnya Hutan Leuser dari Sungai Alas-Singkil|url=https://www.mongabay.co.id/2021/04/17/foto-indahnya-hutan-leuser-dari-sungai-alas-singkil/|website=Mongabay.co.id|language=en-US|access-date=2023-06-30}}</ref>

== Kawasan Lindung Nasional ==

* [[Suaka Margasatwa Rawa Singkil]] berlokasi di Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Aceh Selatan dan Kota Subulussalam.
* [[Suaka Margasatwa Siranggas]] berlokasi di Kabupaten Pakpak Bharat.
* Taman Wisata Alam Laut Kepulauan Banyak berlokasi di Kabupaten Aceh Singkil


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai]]
* [[Daerah aliran sungai]]
* [[Daerah aliran sungai]]
* [[Daftar daerah aliran sungai di Indonesia|Daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia]]
* [[Daftar daerah aliran sungai di Indonesia|Daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia]]
* [[Hidrologi pegunungan]]
* [[Irigasi Premium]]
* [[Wilayah sungai]]


[[Kategori:Sungai di Aceh|Singkil]]
[[Kategori:Sungai di Aceh|Singkil]]
Baris 41: Baris 78:
== Referensi ==
== Referensi ==
<references />{{DEFAULTSORT:Singkil}}
<references />{{DEFAULTSORT:Singkil}}
[[Kategori:DAS Singkil]]

Revisi per 12 Juni 2024 09.23

Sungai Singkil
Batang Air Besar
Muara sungai Singkil, Aceh, Sumatera, Indonesia
Muara sungai Singkil, Aceh
PetaKoordinat: 2°14′41″N 97°46′57″E / 2.24472°N 97.78250°E / 2.24472; 97.78250
Lokasi
Negara Indonesia
ProvinsiAceh
Ciri-ciri fisik
Hulu sungaiPegunungan Leuser
 - lokasikabupaten Gayo Lues, Aceh
 - koordinat03°54′02″N 97°11′05″E / 3.90056°N 97.18472°E / 3.90056; 97.18472
 - elevasi3.000 km (1.900 mi)
Hulu ke-2Parbuluan
 - lokasikabupaten Dairi, Sumatera Utara
 - koordinat02°40′08″N 98°27′01″E / 2.66889°N 98.45028°E / 2.66889; 98.45028
 - elevasi1.600 km (990 mi)
Hulu ke-3Pakkat
 - lokasikabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara
 - koordinat02°13′07″N 98°34′02″E / 2.21861°N 98.56722°E / 2.21861; 98.56722
 - elevasi1.000 km (620 mi)
Muara sungaiMuara Singkil
 - lokasiSingkil, Aceh Singkil, Aceh
 - koordinat02°13′08″N 97°46′01″E / 2.21889°N 97.76694°E / 2.21889; 97.76694
Panjang130 km (81 mi)
Daerah Aliran Sungai
Sistem sungaiDAS Singkil
Luas DAS12.350 km2 (4.770 sq mi)
Markah tanahTaman Nasional Gunung Leuser
JembatanJembatan Kilangan; Jembatan Rundeng; Jembatan Dah; Jembatan Sultan Daulat
PelabuhanDermaga Penyeberangan Sungai Kilangan
BPDASWampu Sei Ular
Peta
Lokasi muara sungai Singkil

Sungai Singkil merupakan aliran dari sungai besar Lae Soraya, sungai terpanjang di Aceh, yang terhubung langsung dengan Lae Alas di Kabupaten Aceh Tenggara. dan salah satu yang terpenting di gugusan Pegunungan Pakpak. Sungai ini mempertemukan aliran Sungai Alas di Aceh Tenggara dan Sungai Simpang Kanan di Dairi (sumber lain menyatakan Lae Cinendang) di Sumatera Utara. Bermuara di Desa Kilangan, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil. Masyarakat sekitar sungai juga sering menyebutnya dengan nama Batang Air Besar. Sungai dengan lebar sekitar 60 meter tersebut juga dapat dilayari jauh ke arah hulu. Sungai ini memiliki dua muara yang dikenal dengan nama Kuala Aceh dan Kuala Baru.[1][2]

Kapal uap bersandar di dermaga sungai Singkil, Aceh
Kapal uap yang sedang bersandar di dermaga sungai Singkil, Aceh

Wilayah ini dulunya juga dikenal sebagai pusat perdagangan terbesar di Sumatera. Sejak tahun 1861, kawasan DAS (daerah aliran sungai), bahkan alur sungai itu sendiri, menjadi lumbung perekonomian masyarakat nelayan. Sungai Singkil pernah memainkan peran penting untuk aktivitas perdagangan komoditas pada era kolonial Belanda itu tercatat dalam sejarah, telah datang ke Singkil Lama yang merupakan Kota Singkil pertama.

Hampir semua hasil bumi diangkut melalui sungai ini seperti lada, benzoin (kemenyan), kapur barus dan minyak nilam. Kegiatan perdagangan tersebut dikonsentrasikan di sebuah pasar yaitu Pasar Kota Singkil yang terletak sekitar setengah jam dari muara sungai. Di pasar ini juga bermukim beberapa penduduk yang terdiri dari suku bangsa Melayu, China, dan India. Para saudagar yang datang ke pasar ini berasal dari pedalaman dan kota-kota pantai lain di pesisir barat, bahkan dari luar negeri.[1]

Nelayan sungai khususnya, melakukan aktifitas perikanan tangkap air tawar, payau, termasuk pencari lokan (kerang khas Singkil) serta bidang usaha hasil hutan non kayu mengumpulkan dan mengolah pucuk nipah untuk bahan baku rokok linting (klobot) sudah menerobos pasar ekspor hingga keluar negeri seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Myanmar dan India. Banyak lagi sumber kekayaan yang ada di sekitar Sungai Singkil yang merupakan kawasan daratan rawa dan lahan gambut. Diantaranya berbagai jenis ikan laut dan tawar, siput dan burung Punai.[3]Pada bagian hulu sungai di wilayah Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, sungai ini membelah Taman Nasional Gunung Leuser [TNGL]. Sementara di beberapa tempat, sungai ini juga menjadi batas hutan lindung dan hutan konservasi.[4]

Kawasan Lindung Nasional

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Kusumo, Rizky. "Peran Sungai Singkil dalam Kejayaan Perabadan Aceh yang Kini Terlupakan". www.goodnewsfromindonesia.id. Diakses tanggal 2023-06-30. 
  2. ^ Ampun, Saidin I. A.; Agustina, Sri; Purnawan, Syahrul (2018-02-28). "Analisis Kadar Cu dan Cd Pada Sedimen di Sungai Singkil Kabupaten Aceh Singkil". Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah (dalam bahasa Inggris). 3 (1). ISSN 2527-6395. 
  3. ^ Redaksi (2020-11-06). "Sungai Singkil Riwayatmu Kini | Waspada Aceh". Media Online Aceh. Diakses tanggal 2023-06-30. 
  4. ^ R, Rahmadi (2021-04-17). "Foto: Indahnya Hutan Leuser dari Sungai Alas-Singkil". Mongabay.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-06-30.