Lompat ke isi

Amanuensis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andiazamuddin (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'Amanuensis (/əˌmænjuːɛnsɪs/) adalah seseorang yang dipekerjakan untuk menulis atau mengetik apa perintah lain atau untuk menyalin apa yang telah ditulis oleh ora...'
Tag: tanpa kategori [ * ] tanpa wikifikasi [ * ]
 
 
(14 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[File:Dr A.T. Still and Mrs. Annie Morris, his amanuensis. Wellcome L0040493.jpg|thumb|[[Andrew Taylor Still]] bersama amanuensisnya, Annie Morris, yang duduk menghadap mesin tik]]
Amanuensis (/əˌmænjuːɛnsɪs/) adalah seseorang yang dipekerjakan untuk menulis atau mengetik apa perintah lain atau untuk menyalin apa yang telah ditulis oleh orang lain, dan juga mengacu pada orang yang menandatangani dokumen atas nama lain di bawah kewenangan yang terakhir. [1]
'''Amanuensis''' adalah orang yang dikaryakan untuk menulis atau mengetik kata-kata yang didiktekan orang lain, atau untuk menyalin tulisan orang lain. Amanuensis dapat pula menjadi orang yang dikuasakan oleh orang lain untuk menandatangani dokumen atas nama orang lain tersebut.<ref>''Oxford English Dictionary'' Edisi ke-3. (2003)</ref>


Di lingkungan [[akademi]]s, amanuensis dapat membantu orang yang mengalami [[cedera]] atau menyandang [[disabilitas]] dalam mengerjakan soal-soal [[ujian]] tertulis. [[Eric Fenby]] bertindak selaku amanuensis ketika membantu menyuratkan [[notasi musik|notasi]]-notasi yang didiktekan komponis [[Frederick Delius]] yang buta dan lumpuh.<ref>Eric Fenby (1936) ''Delius as I Knew Him'', G. Bell & Sons, Ltd., London</ref>
Kata berasal dari Roma kuno, untuk budak di layanan pribadi tuannya "dalam jangkauan tangan", melakukan perintah apapun; kemudian secara khusus diterapkan pada hamba erat dipercaya (sering membebaskanku) bertindak sebagai sekretaris pribadi. [2]


== Sejarah ==
Evolusi semantik yang sama terjadi di istana Perancis, di mana Secretaire de la du utama roi, awalnya seorang pegawai rendahan yang mengkhususkan diri dalam memproduksi, pada perintah kerajaan, tanda tangan Sovereign pada dokumen lebih dari dia peduli untuk meletakkan pena untuk, berkembang menjadi Secretaires d'état, para menteri portofolio permanen pertama, dimana Inggris Sekretaris Negara akan counterpart.
[[File:Sarcofago avvocato Valerius Petrnianus-optimized.jpg|thumb|Valerius Petronianus bersama seorang budak yang sedang memegang loh, [[relief]] pada sarkofagus, abad ke-4 Masehi]]
Pada zaman [[Romawi Kuno]], amanuensis ({{lang-la|āmanuēnsis}}, “setia usaha”, tercipta dari gabungan kata ''ab-'', “dari” dan ''manus'', “tangan”<ref>{{Citation |title=amanuensis |date=2023-03-17 |url=https://en.wiktionary.org/w/index.php?title=amanuensis&oldid=72027117 |work=Wiktionary |access-date=2023-08-07 |language=en}}</ref>) adalah budak atau mantan budak yang menyediakan jasa tulis-menulis dan surat-menyurat, misalnya menulis kata-kata yang didiktekan, dan mungkin saja turut membantu merangkai kalimat. Para amanuensis biasanya berkebangsaan Yunani, laki-laki maupun perempuan,<ref>[[Susan Treggiari]], "Jobs for Women," ''American Journal of Ancient History'' 1 (1976), hlm. 78.</ref> dan tergolong [[perbudakan di Romawi kuno|budak berpangkat tinggi]] yang dianggap mampu memberi nilai tambah<ref>Clarence A. Forbes,"The Education and Training of Slaves in Antiquity," ''Transactions and Proceedings of the American Philological Association'' 86 (1955), hlm. 341.</ref> bagi kehidupan majikannya, alih-alih sekadar bekerja sebagai sarana produksi.<ref>Jakob Fortunat Stagl, "''Favor libertatis'': Slaveholders as Freedom Fighters," dalam ''The Position of Roman Slaves: Social Realities and Legal Differences'' (De Gruyter, 2023), hlm. 229</ref> Budak-budak yang berkemampuan baca-tulis memiliki hak-hak istimewa tertentu berdasarkan hukum, dan dapat [[Perbudakan di Romawi kuno#Manumisi|dimerdekakan]] selagi masih muda.<ref>W. Martin Bloomer, “Schooling in Persona: Imagination and Subordination in Roman Education,” Classical Antiquity 16:1 (1997), hlm. 76, no. 44, mengutip K. Bradley, ''Slaves and Masters in the Roman Empire'' (1984), hlm. 92, dengan merujuk kepada [[Gaius (ahli hukum)|Gayus]], ''Institutes'' 1.19; 39.</ref>


[[Quintilianus]] (abad pertama tarikh Masehi) mewejangi para calon orator perihal ketergantungan kepada amanuensis, karena kemudahan tersebut dapat melahirkan rangkaian kalimat yang serampangan dan tidak dipikirkan masak-masak—atau jika si amanuensis kurang piawai, justru dapat menghalangi lahirnya rangkaian kalimat yang fasih.<ref>Myles McDonnell, "Writing, Copying, and Autograph Manuscripts in Ancient Rome," ''Classical Quarterly'' 46:2 (1996), hlm. 473.</ref> Sekalipun menguasai kemampuan baca-tulis bahasa Yunani, [[Paulus dari Tarsus|Rasul Paulus]] pun memanfaatkan jasa amanuensis.<ref>Chris Keith, "'In My Own Hand': Grapho-Literacy and the Apostle Paul," ''Biblica'' 89:1 (2008), hlmn. 39-58.</ref>
Istilah ini sering digunakan secara bergantian dengan sekretaris atau juru tulis.


Amanuensis berperan besar dalam penulisan dan penyebarluasan karya sastra Abad Pertengahan. Para [[visioner]] pada khususnya bergantung kepada amanuensis untuk menuangkan pengalaman-pengalaman gaib mereka ke dalam bentuk tulisan.<ref>Eileen Gardiner, introduction to ''Medieval Visions of Heaven and Hell: A Sourcebook'' (Garland, 1993), hlm. xxvi.</ref> Salah satu pertanyaan dalam mengkaji karya tulis [[Margery Kempe]], ahli suluk Kristen yang tidak diketahui pernah mengenyam pendidikan formal, adalah sampai sejauh mana para amanuensisnya membentuk isi bukunya yang dijuduli dengan namanya dan rampung pada tahun 1438 itu.<ref>Rory G. Critten, ''Author, Scribe, and Book in Late Medieval English Literature'' (D.&nbsp;S. Brewer, 2018), hlm. 77.</ref> Bilamana si pujangga kurang atau tidak menguasai kemampuan baca-tulis, agaknya pekerjaan amanuensis meliputi kegiatan menulis kata-kata yang didiktekan, membaca ulang, meminta tanggapan dari si pujangga kalau-kalau ada kalimat yang perlu dibetulkan, dan mungkin sekali membentuk lebih lanjut karya tulis tersebut selagi menyuratkan kata-kata yang dilisankan.<ref>William Provost, "The English Religious Enthusiast," dalam ''Medieval Women Writers'' (University of Georgia Press, 1984), hlm. 297.</ref> Amanuensis mungkin saja memasukkan polesan sastrawi ke dalam pengalaman gaib seorang visioner, [[Adam dari Eynsham]] misalnya diduga mengulik kekayaan sastrawi yang terkandung di dalam [[Aeneis#Parwa 6: Pratala|Parwa Pratala]] wiracarita ''[[Aeneis]]'' guna membahasakan penglihatan-penglihatan gaib Edmundus, rekannya sesama rahib, "yang agak melantur-lantur dan membingungkan".<ref>C.&nbsp;J. Holdsworth, "Visions and Visionaries in the Middle Ages," ''History'' 48:163 (1963), hlm. 150.</ref> Amanuensis mungkin saja bertindak sebagai penerjemah sekaligus penyurat kalimat. Sebagai contoh, [[Petrus dari Alvastra]] (alias Peter Olafsson) menyuratkan penglihatan-penglihatan gaib [[Brigitta dari Swedia|Brigita dari Swedia]] yang dituturkannya dalam [[bahasa Swedia]], kemudian menerjemahkannya ke dalam bahasa Latin.<ref>Diane Cady, "Issues of Sexuality, Gender and Ethnicity," dalam ''The Medieval British Literature Handbook'' (Continuum, 2009), hlm. 207.</ref>
It is also used in a specific sense in some academic contexts, for instance when an injured or disabled person is helped by an amanuensis at a written examination. A notable case in classical music was that of Eric Fenby, who assisted the blind composer Frederick Delius in writing down the notes that Delius dictated.[3]


== Arti lain ==
In the Netherlands it refers to a (technically schooled) physics or chemistry laboratory assistant responsible for preparing and assisting with laboratory demonstrations and maintaining the instruments. When employed as such in a school environment s/he will have the title of "TOA" ("technisch-onderwijsassistent", i.e. Technical Teaching Assistant).
Di [[Finlandia]], ''amanuenssi'' adalah sebutan bagi pegawai administrasi di universitas, lembaga penelitian, atau museum. Di universitas-universitas Finlandia, amanuensis dapat saja dilibatkan dalam urusan pembinaan mahasiswa, penataan berbagai kegiatan kampus, dan lain-lain.<ref>{{cite web|url=https://www.jyu.fi/yliopistopalvelut/opiskelijoille/glossary/amanuenssi|title=Amanuenssi|work=jyu.fi|access-date=15 Desember 2013|archive-date=15 Desember 2013 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131215205918/https://www.jyu.fi/yliopistopalvelut/opiskelijoille/glossary/amanuenssi|url-status=dead}}</ref>


== Sebutan terkait pekerjaan ==
In Norway, amanuensis is an academic rank of a lecturer without a doctorate, although this title is going out of use. Førsteamanuensis (Norwegian for "first amanuensis") is the equivalent of associate professor.
Di dalam kosakata bahasa Jerman dan bahasa Belanda, ada istilah yang secara harfiah searti dengan ''amanuensis'', yaitu ''Handlanger''. Dewasa ini, baik dalam bahasa Belanda maupun bahasa Jerman, istilah ''Handlanger'' masih dipakai dengan konotasi negatif, yaitu sebagai sebutan bagi orang nista dan bejat yang menjadi kaki-tangan penjahat, sementara pemakaian dengan makna aslinya, yaitu sebagai sebutan bagi tenaga tidak ahli dan kemungkinan besar juga buta huruf yang secara harfiah ''turun tangan'' bekerja serabutan di proyek-proyek pembangunan, sudah jarang dijumpai.<ref>[http://www.duden.de/rechtschreibung/Handlanger Handlanger, der] di duden.de</ref>


Di dalam bahasa Prancis, istilah ''Écrivain Public'' (Penulis Umum) adalah sebutan bagi penyedia jasa tulis-menulis untuk urusan pribadi maupun urusan kerja sesuai pesanan pengguna jasanya.<ref>https://www.collinsdictionary.com/dictionary/french-english/%C3%A9crivain-public</ref>
In Sweden, amanuens is used to denote roughly a teaching assistant at university who either continues with his own scientific work, or who works as an administrative assistant at the department where he or she studies. The title can also be used for a civil servant at archives or museums.[4]


== Rujukan ==
In Finland, amanuenssi is an administrative employee of a university or a research institution. In universities, amanuenses can be involved with student guidance counseling, organising course activities etc.[5] In Finnish universities' schools of medicine, the title of "amanuenssi" is reserved for students working under guidance and supervision in hospitals, a mandatory part of medical studies.
{{Reflist}}


== Bahan bacaan lanjutan ==
The term is also used to describe one who assists an organist during a performance, by drawing and retiring stops, and by turning pages.
{{Refbegin|30em}}
* {{cite journal |last=Aland |first=Kurt |title=The Problem of Anonymity and Pseudonymity in Christian Literature of the First Two Centuries |journal=[[Journal of Theological Studies]] |publisher=[[Oxford University Press]] |volume=12 |year=1961 |pages=39–49}}
* {{cite journal |last=Bahr |first=Gordon J. |title=Paul and Letter Writing in the First Century |journal=[[Catholic Biblical Quarterly]] |publisher=[[Catholic Biblical Association|Catholic Biblical Association of America]] |volume=28 |year=1966 |pages=465–477}}
* {{cite journal |last=Bahr |first=Gordon J. |title=The Subscriptions in the Pauline Letters |journal=[[Journal of Biblical Literature]] |volume=2 |year=1968 |issue=1 |pages=27–41 |doi=10.2307/3263419|jstor=3263419 }}
* {{cite journal |last=Bauckham |first=Richard J. |title=Pseudo-Apostolic Letters |journal=[[Journal of Biblical Literature]] |volume=107 |year=1988 |pages=469–494 |doi=10.2307/3267581 |issue=3|jstor=3267581 }}
* {{cite book |last=Carson |first=D.A. |chapter=Pseudonymity and Pseudepigraphy |title=Dictionary of New Testament Background |editor1-last=Evans |editor2-first=Stanley E. |editor2-last=Porter |location=Downers Grove |publisher=[[InterVarsity Press]] |year=2000 |pages=857–864 |editor-first=Craig A.}}
* {{cite book |last=Cousar |first=Charles B. |chapter=The Letters of Paul |title=Interpreting Biblical Texts |location=Nashville |publisher=Abingdon |year=1996}}
* [[Gustav Adolf Deissmann|Deissmann, G. Adolf]]. ''Bible Studies''. Trans. Alexander Grieve. 1901. Peabody: Hendrickson, 1988.
* Doty, William G. ''Letters in Primitive Christianity''. Guides to Biblical Scholarship. New Testament. Ed. Dan O. Via Jr. Philadelphia: Fortress, 1988.
* Gamble, Harry Y. “Amanuensis.” ''Anchor Bible Dictionary''. Vol. 1. Ed. David Noel Freedman. New York: Doubleday, 1992.
* {{cite journal |last=Haines-Eitzen |first=Kim |title='Girls Trained in Beautiful Writing': Female Scribes in Roman Antiquity and Early Christianity |journal=[[Journal of Early Christian Studies]] |volume=6 |year=1998 |pages=629–646 |issue=4 |doi=10.1353/earl.1998.0071|s2cid=171026920 }}
* Longenecker, Richard N. “Ancient Amanuenses and the Pauline Epistles.” ''New Dimensions in New Testament Study''. Eds. Richard N. Longenecker and [[Merrill C. Tenney]]. Grand Rapids: Zondervan, 1974. 281&ndash;97. idem, “On the Form, Function, and Authority of the New Testament Letters.” ''Scripture and Truth''. Eds. D.A. Carson and John D. Woodbridge. Grand Rapids: Zondervan, 1983. 101&ndash;14.
* Murphy-O’Connor, Jerome. ''Paul the Letter-Writer: His World, His Options, His Skills''. Collegeville, MN: Liturgical, 1995.
* Richards, E. Randolph. ''The Secretary in the Letters of Paul''. Tübingen: Mohr, 1991. idem, “The Codex and the Early Collection of Paul’s Letters.” ''[[Bulletin for Biblical Research]]'' 8 (1998): 151&ndash;66. idem, ''Paul and First-Century Letter Writing: Secretaries, Composition, and Collection''. Downers Grove: InterVarsity, 2004.
* {{cite journal |last=Robson |first=E. Iliff |title=Composition and Dictation in New Testament Books |journal=[[Journal of Theological Studies]] |volume=18 |year=1917 |pages=288–301}}
* Stowers, Stanley K. ''Letter Writing in Greco-Roman Antiquity''. Library of Early Christianity. Vol. 8. Ed. Wayne A. Meeks. Philadelphia: Westminster, 1989.
* Wall, Robert W. “Introduction to Epistolary Literature.” ''New Interpreter’s Bible''. Vol. 10. Ed. Leander E. Keck. Nashville: Abingdon, 2002. 369&ndash;91.
{{Refend}}


== Pranala luar ==
{{Wiktionary}}
* {{Commonscatinline}}

[[Kategori:Amanuensis| ]]
[[Kategori:Pekerjaan rumah tangga]]
[[Kategori:Pekerjaan pendukung administratif kantor]]
[[Kategori:Kata dan frasa Latin]]

Revisi terkini sejak 1 Juli 2024 01.22

Andrew Taylor Still bersama amanuensisnya, Annie Morris, yang duduk menghadap mesin tik

Amanuensis adalah orang yang dikaryakan untuk menulis atau mengetik kata-kata yang didiktekan orang lain, atau untuk menyalin tulisan orang lain. Amanuensis dapat pula menjadi orang yang dikuasakan oleh orang lain untuk menandatangani dokumen atas nama orang lain tersebut.[1]

Di lingkungan akademis, amanuensis dapat membantu orang yang mengalami cedera atau menyandang disabilitas dalam mengerjakan soal-soal ujian tertulis. Eric Fenby bertindak selaku amanuensis ketika membantu menyuratkan notasi-notasi yang didiktekan komponis Frederick Delius yang buta dan lumpuh.[2]

Valerius Petronianus bersama seorang budak yang sedang memegang loh, relief pada sarkofagus, abad ke-4 Masehi

Pada zaman Romawi Kuno, amanuensis (bahasa Latin: āmanuēnsis, “setia usaha”, tercipta dari gabungan kata ab-, “dari” dan manus, “tangan”[3]) adalah budak atau mantan budak yang menyediakan jasa tulis-menulis dan surat-menyurat, misalnya menulis kata-kata yang didiktekan, dan mungkin saja turut membantu merangkai kalimat. Para amanuensis biasanya berkebangsaan Yunani, laki-laki maupun perempuan,[4] dan tergolong budak berpangkat tinggi yang dianggap mampu memberi nilai tambah[5] bagi kehidupan majikannya, alih-alih sekadar bekerja sebagai sarana produksi.[6] Budak-budak yang berkemampuan baca-tulis memiliki hak-hak istimewa tertentu berdasarkan hukum, dan dapat dimerdekakan selagi masih muda.[7]

Quintilianus (abad pertama tarikh Masehi) mewejangi para calon orator perihal ketergantungan kepada amanuensis, karena kemudahan tersebut dapat melahirkan rangkaian kalimat yang serampangan dan tidak dipikirkan masak-masak—atau jika si amanuensis kurang piawai, justru dapat menghalangi lahirnya rangkaian kalimat yang fasih.[8] Sekalipun menguasai kemampuan baca-tulis bahasa Yunani, Rasul Paulus pun memanfaatkan jasa amanuensis.[9]

Amanuensis berperan besar dalam penulisan dan penyebarluasan karya sastra Abad Pertengahan. Para visioner pada khususnya bergantung kepada amanuensis untuk menuangkan pengalaman-pengalaman gaib mereka ke dalam bentuk tulisan.[10] Salah satu pertanyaan dalam mengkaji karya tulis Margery Kempe, ahli suluk Kristen yang tidak diketahui pernah mengenyam pendidikan formal, adalah sampai sejauh mana para amanuensisnya membentuk isi bukunya yang dijuduli dengan namanya dan rampung pada tahun 1438 itu.[11] Bilamana si pujangga kurang atau tidak menguasai kemampuan baca-tulis, agaknya pekerjaan amanuensis meliputi kegiatan menulis kata-kata yang didiktekan, membaca ulang, meminta tanggapan dari si pujangga kalau-kalau ada kalimat yang perlu dibetulkan, dan mungkin sekali membentuk lebih lanjut karya tulis tersebut selagi menyuratkan kata-kata yang dilisankan.[12] Amanuensis mungkin saja memasukkan polesan sastrawi ke dalam pengalaman gaib seorang visioner, Adam dari Eynsham misalnya diduga mengulik kekayaan sastrawi yang terkandung di dalam Parwa Pratala wiracarita Aeneis guna membahasakan penglihatan-penglihatan gaib Edmundus, rekannya sesama rahib, "yang agak melantur-lantur dan membingungkan".[13] Amanuensis mungkin saja bertindak sebagai penerjemah sekaligus penyurat kalimat. Sebagai contoh, Petrus dari Alvastra (alias Peter Olafsson) menyuratkan penglihatan-penglihatan gaib Brigita dari Swedia yang dituturkannya dalam bahasa Swedia, kemudian menerjemahkannya ke dalam bahasa Latin.[14]

Arti lain

[sunting | sunting sumber]

Di Finlandia, amanuenssi adalah sebutan bagi pegawai administrasi di universitas, lembaga penelitian, atau museum. Di universitas-universitas Finlandia, amanuensis dapat saja dilibatkan dalam urusan pembinaan mahasiswa, penataan berbagai kegiatan kampus, dan lain-lain.[15]

Sebutan terkait pekerjaan

[sunting | sunting sumber]

Di dalam kosakata bahasa Jerman dan bahasa Belanda, ada istilah yang secara harfiah searti dengan amanuensis, yaitu Handlanger. Dewasa ini, baik dalam bahasa Belanda maupun bahasa Jerman, istilah Handlanger masih dipakai dengan konotasi negatif, yaitu sebagai sebutan bagi orang nista dan bejat yang menjadi kaki-tangan penjahat, sementara pemakaian dengan makna aslinya, yaitu sebagai sebutan bagi tenaga tidak ahli dan kemungkinan besar juga buta huruf yang secara harfiah turun tangan bekerja serabutan di proyek-proyek pembangunan, sudah jarang dijumpai.[16]

Di dalam bahasa Prancis, istilah Écrivain Public (Penulis Umum) adalah sebutan bagi penyedia jasa tulis-menulis untuk urusan pribadi maupun urusan kerja sesuai pesanan pengguna jasanya.[17]

  1. ^ Oxford English Dictionary Edisi ke-3. (2003)
  2. ^ Eric Fenby (1936) Delius as I Knew Him, G. Bell & Sons, Ltd., London
  3. ^ "amanuensis", Wiktionary (dalam bahasa Inggris), 2023-03-17, diakses tanggal 2023-08-07 
  4. ^ Susan Treggiari, "Jobs for Women," American Journal of Ancient History 1 (1976), hlm. 78.
  5. ^ Clarence A. Forbes,"The Education and Training of Slaves in Antiquity," Transactions and Proceedings of the American Philological Association 86 (1955), hlm. 341.
  6. ^ Jakob Fortunat Stagl, "Favor libertatis: Slaveholders as Freedom Fighters," dalam The Position of Roman Slaves: Social Realities and Legal Differences (De Gruyter, 2023), hlm. 229
  7. ^ W. Martin Bloomer, “Schooling in Persona: Imagination and Subordination in Roman Education,” Classical Antiquity 16:1 (1997), hlm. 76, no. 44, mengutip K. Bradley, Slaves and Masters in the Roman Empire (1984), hlm. 92, dengan merujuk kepada Gayus, Institutes 1.19; 39.
  8. ^ Myles McDonnell, "Writing, Copying, and Autograph Manuscripts in Ancient Rome," Classical Quarterly 46:2 (1996), hlm. 473.
  9. ^ Chris Keith, "'In My Own Hand': Grapho-Literacy and the Apostle Paul," Biblica 89:1 (2008), hlmn. 39-58.
  10. ^ Eileen Gardiner, introduction to Medieval Visions of Heaven and Hell: A Sourcebook (Garland, 1993), hlm. xxvi.
  11. ^ Rory G. Critten, Author, Scribe, and Book in Late Medieval English Literature (D. S. Brewer, 2018), hlm. 77.
  12. ^ William Provost, "The English Religious Enthusiast," dalam Medieval Women Writers (University of Georgia Press, 1984), hlm. 297.
  13. ^ C. J. Holdsworth, "Visions and Visionaries in the Middle Ages," History 48:163 (1963), hlm. 150.
  14. ^ Diane Cady, "Issues of Sexuality, Gender and Ethnicity," dalam The Medieval British Literature Handbook (Continuum, 2009), hlm. 207.
  15. ^ "Amanuenssi". jyu.fi. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Desember 2013. Diakses tanggal 15 Desember 2013. 
  16. ^ Handlanger, der di duden.de
  17. ^ https://www.collinsdictionary.com/dictionary/french-english/%C3%A9crivain-public

Bahan bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]
  • Aland, Kurt (1961). "The Problem of Anonymity and Pseudonymity in Christian Literature of the First Two Centuries". Journal of Theological Studies. Oxford University Press. 12: 39–49. 
  • Bahr, Gordon J. (1966). "Paul and Letter Writing in the First Century". Catholic Biblical Quarterly. Catholic Biblical Association of America. 28: 465–477. 
  • Bahr, Gordon J. (1968). "The Subscriptions in the Pauline Letters". Journal of Biblical Literature. 2 (1): 27–41. doi:10.2307/3263419. JSTOR 3263419. 
  • Bauckham, Richard J. (1988). "Pseudo-Apostolic Letters". Journal of Biblical Literature. 107 (3): 469–494. doi:10.2307/3267581. JSTOR 3267581. 
  • Carson, D.A. (2000). "Pseudonymity and Pseudepigraphy". Dalam Evans, Craig A.; Porter, Stanley E. Dictionary of New Testament Background. Downers Grove: InterVarsity Press. hlm. 857–864. 
  • Cousar, Charles B. (1996). "The Letters of Paul". Interpreting Biblical Texts. Nashville: Abingdon. 
  • Deissmann, G. Adolf. Bible Studies. Trans. Alexander Grieve. 1901. Peabody: Hendrickson, 1988.
  • Doty, William G. Letters in Primitive Christianity. Guides to Biblical Scholarship. New Testament. Ed. Dan O. Via Jr. Philadelphia: Fortress, 1988.
  • Gamble, Harry Y. “Amanuensis.” Anchor Bible Dictionary. Vol. 1. Ed. David Noel Freedman. New York: Doubleday, 1992.
  • Haines-Eitzen, Kim (1998). "'Girls Trained in Beautiful Writing': Female Scribes in Roman Antiquity and Early Christianity". Journal of Early Christian Studies. 6 (4): 629–646. doi:10.1353/earl.1998.0071. 
  • Longenecker, Richard N. “Ancient Amanuenses and the Pauline Epistles.” New Dimensions in New Testament Study. Eds. Richard N. Longenecker and Merrill C. Tenney. Grand Rapids: Zondervan, 1974. 281–97. idem, “On the Form, Function, and Authority of the New Testament Letters.” Scripture and Truth. Eds. D.A. Carson and John D. Woodbridge. Grand Rapids: Zondervan, 1983. 101–14.
  • Murphy-O’Connor, Jerome. Paul the Letter-Writer: His World, His Options, His Skills. Collegeville, MN: Liturgical, 1995.
  • Richards, E. Randolph. The Secretary in the Letters of Paul. Tübingen: Mohr, 1991. idem, “The Codex and the Early Collection of Paul’s Letters.” Bulletin for Biblical Research 8 (1998): 151–66. idem, Paul and First-Century Letter Writing: Secretaries, Composition, and Collection. Downers Grove: InterVarsity, 2004.
  • Robson, E. Iliff (1917). "Composition and Dictation in New Testament Books". Journal of Theological Studies. 18: 288–301. 
  • Stowers, Stanley K. Letter Writing in Greco-Roman Antiquity. Library of Early Christianity. Vol. 8. Ed. Wayne A. Meeks. Philadelphia: Westminster, 1989.
  • Wall, Robert W. “Introduction to Epistolary Literature.” New Interpreter’s Bible. Vol. 10. Ed. Leander E. Keck. Nashville: Abingdon, 2002. 369–91.


Pranala luar

[sunting | sunting sumber]