Lompat ke isi

Kereta rel listrik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
NaufalF (bicara | kontrib)
k Dikembalikan ke revisi 19269459 oleh Irfan Muhammad Rinoarashi (bicara) (🔍)
Tag: Pembatalan
(32 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Kereta Rel Listrik seri JR 205..jpg|alt=Kereta Rel Listrik Commuter Line seri JR 205.|jmpl|Kereta Rel Listrik [[KRL Commuter Line|Commuter Line]] seri [[Kereta rel listrik JR East seri 205|JR 205]].]]
{{hatnote|Singkatan stasiun ini bukan berarti [[Stasiun Karangtalun]].}}
[[Berkas:Jakarta MRT TS11 leaving Haji Nawi Station.jpg|al=Kereta Rel Listrik MRT Jakarta (Ratangga).|jmpl|Kereta Rel Listrik [[Kereta rel listrik MRT Jakarta|MRT Jakarta]] (Ratangga).]]
{{bukan|Stasiun Karangtalun}}
[[Berkas:JR East 205-5F (BUD5), Pasar Minggu.jpg|jmpl|300px|KRL seri 205 eks JR East rangkaian 205-5F (BUD5) meninggalkan [[Stasiun Pasar Minggu]] menuju Angke.]]
[[Berkas:Railcars.jpg|jmpl|300px|Tiga macam kereta rel listrik di stasiun [[Bogor]].. Dari kiri ke kanan, [[Kereta rel listrik Rheostatik|KRL ED101]] [[Jepang]] buatan [[1983]]/[[1984]], [[Kereta rel listrik BN-Holec|KRL EA101]] buatan [[1996]], dan [[Kereta rel listrik Rheostatik|KRL ED101]] buatan [[1986]]/[[1987]].]]
[[Berkas:Jakarta MRT train departing from ASEAN MRT Station.jpg|jmpl|296x296px|[[Kereta rel listrik MRT Jakarta|Kereta MRT Jakarta]], salah satu armada KRL di Indonesia.]]
[[Berkas:KRLinside.jpg|jmpl|394x394px|Suasana di dalam salah satu KRL ex Jepang seri 8000/8500 yang beroperasi di Indonesia]]
'''Kereta Rel Listrik''' (disingkat '''KRL''') merupakan [[kereta rel]] yang bergerak dengan [[sistem propulsi motor listrik]]. KRL tidak memerlukan lokomotif terpisah, karena motor traksi listrik tergabung dalam satu atau sejumlah unit kereta. Rangkaiannya biasanya terdiri atas dua atau lebih kereta yang digabungkan secara semi permanen. KRL ditenagai oleh [[listrik]] yang diambil dari [[Listrik aliran atas|jalur kabel listrik aliran atas]], [[rel ketiga]] atau penyimpanan energi terpasang pada sarana seperti [[baterai]] atau [[superkapasitor]]. Sebagian besar KRL adalah kereta penumpang, tetapi juga ada sebagian kecil KRL yang digunakan sebagai kereta kargo. KRL banyak digunakan pada jaringan kereta [[komuter]] di seluruh dunia karena akselerasinya yang cepat dan pengoperasiannya yang bebas polusi.<ref>{{Cite book|last=DE, Nisit. K.|date=1999|url=https://www.worldcat.org/oclc/605740719|title=Electric drives.|location=New Delhi|publisher=Prentice Hall of India|isbn=81-203-1492-1|others=Sen, Prasanta.K,|oclc=605740719}}</ref>


'''Kereta rel listrik''' (disingkat '''KRL'''){{efn|Dalam [[bahasa Inggris|Inggris]] disebut ''Electric multiple unit'' (EMU).}} adalah jenis [[kereta rel]] yang ditenagai oleh [[listrik]]. Karena KRL tidak memerlukan lokomotif, motor traksi akan dipasang pada salah satu atau beberapa keretanya dalam satu rangkaian. KRL teridiri atas dua atau lebih kereta yang dirangkai secara semipermanen, tetapi dapat juga berupa unit tunggal. Mayoritas operasinya adalah untuk penumpang, khususnya untuk para penglaju, tetapi ada juga yang dijadikan sebagai kereta pos.
Di [[Indonesia]], kereta rel listrik terutama ditemukan di kawasan [[Jabotabek|Jabodetabek]], dan merupakan kereta yang melayani para [[komuter]] (''lihat'' [[KRL Jabotabek|Kereta Komuter Jabodetabek]]), layanan [[Kereta rel listrik Railink seri EA203|kereta bandara]], maupun kereta [[Angkutan cepat|metro]] (''lihat'' [[MRT Jakarta]]).


KRL cukup populer untuk armada komuter dan perkotaan karena perlajuannya cepat dan bebas polusi.<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=YikAs8Bp0yYC&q=electric%20multiple%20unit&pg=PA278| title= Electric Drives| author =N. K. De| publisher = PHI Learning Pvt. Ltd.|year= 2004|at = 8.4 "Electric traction", p.84| isbn= 9788120314924}}</ref> Bahkan KRL juga lebih senyap daripada [[kereta rel diesel]] atau [[kereta api penumpang]] yang ditarik oleh [[lokomotif]]. KRL dapat beroperasi pada malam hari tanpa mengganggu tidur para warga pinggiran rel. Tambahannya, desain terowongan untuk KRL cukup sederhana karena tidak perlu lagi lubang angin untuk mengeluarkan asap, meski ada beberapa yang harus didesain ulang untuk mengakomodasi peralatan kelistrikannya.
Di Hindia Belanda, kereta rel listrik pertama kali dipergunakan untuk menghubungkan [[Batavia]] dengan [[Jatinegara]] atau [[Meester Cornelis]] pada tahun [[1925]]. Pada waktu itu digunakan rangkaian kereta rel listrik sebanyak 2 kereta, yang bisa disambung menjadi 4 kereta, yang dibuat oleh [[Werkspoor]] dan [[Heemaf Hengelo]].


==Sejarah==
Pada tahun [[1960-an]] kereta api dengan tenaga listrik sempat tidak digunakan selama beberapa lama karena kondisi mesin [[lokomotif]] dan kereta yang tidak memadai lagi. Pada tahun [[1976]], [[PJKA]] mulai mendatangkan sejumlah kereta rel listrik dari [[Jepang]]. Kereta rel listrik yang kini digunakan di Indonesia dibuat pada tahun [[1976]], [[1978]], [[1983]], [[1984]], [[1986]], [[1987]], [[1994]], [[1996]], [[1997]], [[1998]], [[1999]], [[2000]], [[2001]], 2011, 2017 dan 2018.


Sistem kendali unit-ganda (''multiple unit'') pertama kali muncul pada 1890-an.
[[PT Inka]] yang terletak di [[Madiun]] telah dapat membuat dua set kereta rel listrik yang disebut [[Kereta api Prajayana|KRL-I Prajayana]] pada tahun 2001. Kereta rel listrik ini belum dibuat lebih banyak lagi, karena "tidak ekonomis" dan dianggap sering mogok. Bagi [[PT Kereta Api]], tampaknya lebih ekonomis untuk membeli KRL bekas dari Jepang.


[[Liverpool Overhead Railway]] menjadi operator pertama KRL pada 1893 dengan bermodal rangkaian dua kereta,<ref>{{cite web| url=http://www.liverpoolmuseums.org.uk/mol/collections/transport/overheadrailway.aspx| title=Liverpool Overhead Railway motor coach number 3, 1892| quote=This is one of the original motor coaches which has electric motors mounted beneath the floor, a driving cab at one end and third class accommodation with wooden seats.| publisher=[[National Museums Liverpool]]| access-date=2011-01-21 }}</ref> dan kendalinya berada di kedua ujung kereta tersebut.<ref>{{cite news|url=https://www.nytimes.com/1902/01/18/archives/mr-sprague-answers-mr-westinghouse.html|title=Mr Sprague answers Mr Westinghouse|date=18 January 1902|access-date=16 June 2012|author=Frank Sprague|author-link=Frank Sprague|work=[[The New York Times]]}}</ref>
== Sejarah (kereta rel listrik) ==
Kereta rel listrik pertama kali digunakan pada akhir abad ke-19 Masehi di [[Jerman]]. Pada awalnya, kereta rel listrik dicatu daya menggunakan sumber [[arus searah]]. Pada tahun 1890 Masehi, [[Inggris]] menggunakan kereta rel listrik dengan sumber [[arus bolak-balik]]. [[Tegangan listrik]] nominal yang digunakan adalah 600 [[Volt]]. Inggris kemudian menaikkan tegangan listrik kereta rel listrik menjadi 1,5 kV pada tahun 1921. Penaikan nilai ini disertai peralihan menggunakan sumber arus searah. Pada perkembangan berikutnya, tegangan listrik yang bekerja pada kereta rel listrik meningkat menjadi 3 kV arus searah. Kereta rel listrik dengan tegangan listrik arus bolak-balik yang cukup tinggi dikembangkan di Jerman dan Swiss pada tahun 1912. Tegangan listrik yang diterapkan sebesar 15 kV dengan [[frekuensi]] sebesar 16,66 Hz. [[Motor listrik]] yang dipakai sebagai penggerak berjenis [[motor traksi]] dengan [[komutator]]. Frekuensi umum sebesar 50 atau 60 Hz tidak diterapkan karena adanya perubahan [[gaya gerak listrik]] pada motor traksi komutator. Pemakaian frekuensi umum ini juga membuat ukuran motor traksi komutator harus dibuat lebih besar untuk menghindari munculnya [[busur api]] dengan ukuran yang besar. Frekuensi sebesar 50 Hz baru berhasil digunakan pada kereta rel listrik pada tahun 1952. Uji coba sekaligus pengembangannya dilakukan oleh [[Prancis]]. Pencatu dayanya adalah arus bolak-balik satu-fasa dengan tegangan listrik sebesar 25 kV. Jenis kereta rel listrik ini kemudian digunakan secara [[komersial]] di Prancis.<ref>{{Cite book|last=Haroen|first=Yanuarsyah|date=2017|title=Sistem Transportasi Elektrik|location=Bandung|publisher=ITB Press|isbn=978-602-7861-65-7|pages=4|url-status=live}}</ref>


Sistem kendali traksi KRL dikembangkan oleh [[Frank J. Sprague|Frank Sprague]] dan pertama kali diterapkan dan diuji oleh [[South Side Elevated Railroad]] (sekarang bagian dari [[Chicago 'L']]) tahun 1897. Pada 1895, Sprague menurunkan penemuan dan produksi sistem kendali ''DC elevato''r, dengan menemukan sistem kendali unit-banyak untuk operasi KRL. Hal ini dipercepat dengan pembangunan jalur kereta listrik di seluruh dunia. Setiap kereta pada KRL memiliki motor traksinya sendiri-sendiri: melalui relai kendali motor di setiap kereta yang mendapatkan energi dari kabel melalui kereta depan, kemudian seluruh motor traksi di bawah kereta dikendalikan secara serentak.
== Pengoperasian di Indonesia ==
Di Indonesia, jenis kereta ini digunakan pada armada [[KRL Commuter Line|Commuter Line Indonesia]], [[Lin Soekarno-Hatta (KAI Bandara)|Railink Soekarno-Hatta]], [[MRT Jakarta]], [[Lintas Rel Terpadu Palembang|LRT Palembang]], [[LRT Jakarta]], [[LRT Jabodebek]], dan [[Kereta Cepat Indonesia–China|Kereta Cepat Jakarta-Bandung]] yang akan beroperasi.


==Jenis==
[[KRL Commuter Line|Commuter Line Indonesia]] mengoperasikan kereta rel listrik yang melayani jalur-jalur [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]] ke [[Stasiun Bekasi|Bekasi]] dan [[Stasiun Cikarang|Cikarang]], [[Stasiun Depok|Depok]] dan [[Stasiun Bogor|Bogor]], [[Stasiun Tangerang|Tangerang]], [[Stasiun Serpong|Serpong]], [[Stasiun Maja|Maja]] dan [[Stasiun Rangkasbitung|Rangkasbitung]] serta trayek melingkar dari [[Stasiun Manggarai|Manggarai]], [[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]], [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]], [[Stasiun Kampung Bandan|Kampung Bandan]], [[Stasiun Tanah Abang|Tanah Abang]], ke Manggarai lagi dan sebaliknya. Pada masa depan direncanakan bahwa KRL akan melayani pula stasiun [[Stasiun Karawang|Karawang]] dan [[Stasiun Cikampek|Cikampek]]. Selain itu, [[jalur rel ganda]] dari Tanah Abang menuju Serpong telah selesai beberapa tahun yang lalu, sedangkan dari Manggarai sampai dengan Cikarang masih akan ditingkatkan menjadi Quadruple-Track. Manggarai sendiri akan menjadi Stasiun induk untuk Kereta Jabodetabek dan kereta Bandara. Tak hanya di Jabodetabek saja, Kereta Commuter Indonesia juga akan mengoperasikan KRL di wilayah [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] dan [[Jawa Tengah]] ([[Kota Surakarta|Kota Solo]]) dan telah dilakukan uji coba pada 4 November 2020 menggunakan KRL EA202 (KfW) dan JR 205-9/32, rencananya akan diperpanjang ke arah [[Stasiun Bandara Internasional Yogyakarta|Bandara Internasional Yogyakarta]] & [[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]] (Segmen Barat), dan ke arah [[Stasiun Solo Jebres|Solo Jebres]] (Dipo) & [[Stasiun Palur|Palur]] (Segmen Timur).
Kereta-kereta yang membentuk satu set KRL lengkap umumnya dikelompokkan berdasarkan fungsinya menjadi empat jenis: ''power car'', ''motor car, driving car'', dan ''trailer car.''


Kereta dapat memiliki lebih dari satu fungsi. Motor-motor traksi pada kereta tersebut dikendalikan secara serentak.
<ref>{{Cite web|last=Farozy|first=Ikko Haidar|date=2020-11-05|title=Akhirnya, Ujicoba KRL Daop 6 Yogyakarta Telah Dimulai|url=http://redigest.web.id/2020/11/akhirnya-ujicoba-krl-daop-6-yogyakarta-telah-dimulai/|website=Railway Enthusiast Digest|language=id-ID|access-date=2020-11-09}}</ref>


* ''Power car'' adalah jenis kereta dipasangi peralatan kelistrikan untuk menghantarkan listrik dari [[Elektrifikasi perkeretaapian|prasarana KRL]], misalnya [[sepatu kontak]] untuk [[rel ketiga]] atau [[Pantograf (transportasi)|pantograf]] untuk [[listrik aliran atas]], beserta [[trafo]].
[[MRT Jakarta]] sebagai operator layanan kereta [[angkutan cepat]] di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] saat ini memiliki satu jalur dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Bundaran HI. Dibanding Commuter Line, kedatangan KRL di Stasiun MRT Jakarta memiliki interval yang lebih rapat yaitu 5 menit pada jam sibuk dan 10 menit pada jam biasa.<ref>{{Cite web|last=developer|first=medcom id|date=2020-06-07|title=MRT Datang Setiap 5 Menit Saat Jam Sibuk|url=https://www.medcom.id/nasional/metro/VNx4zPqN-mrt-datang-setiap-5-menit-saat-jam-sibuk|website=medcom.id|language=id|access-date=2020-11-09}}</ref> MRT Jakarta menggunakan armada [[Kereta rel listrik MRT Jakarta|KRL]] yang diproduksi oleh [[Nippon Sharyo]], Jepang.
* ''Motor car'' adalah jenis kereta yang dipasangi [[motor traksi]] untuk menggerakan sarana, dan biasanya dikombinasikan dengan ''power car'' untuk mencegah hubungan tegangan tinggi antarkereta.
* ''Driving car'' adalah kereta yang dilengkapi kabin masinis untuk mengendalikan kereta. KRL biasanya memiliki dua ''driving car'' yang berada di kedua ujungnya.
* ''Trailer car'' adalah setiap kereta yang tidak masuk dalam ketiga jenis di atas, karena tidak dilengkapi peralatan khusus, dan hanya berupa [[kereta penumpang]] biasa


Dalam sistem rel ketiga (listrik aliran bawah), sarana di kedua ujungnya dapat dipasangi sepatu kontak dengan ''motor car'' menerima arusnya melalui hubungan intra-unit.
Selain kereta dengan layanan berhenti di setiap stasiun, juga terdapat KRL yang dioperasikan untuk layanan kereta ekspres bandara oleh [[KAI Bandara|Railink]]. [[Kereta Ekspres Bandara Internasional Soekarno-Hatta|Kereta bandara]] ini melayani dari dan menuju [[Stasiun Bandara Soekarno-Hatta|Stasiun]] [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]] sebagai ''Airport Railink Station'', dan [[Stasiun Sudirman Baru]] serta [[Stasiun Bekasi]] sebagai ''City Railink Station''. Setiap satu perjalanan kereta ekspres ini menggunakan rangkaian KRL [[Kereta rel listrik Airport Railink Services|seri EA 203]] buatan [[PT INKA]] dan [[Bombardier Transportation]].


Banyak rangkaian KRL 2 kereta menjadi pasangan kembar. Ketika kedua unitnya tergolong ''driving-motor cars'', peralatan tambahan lain seperti kompresor, aki dan pengisi daya, peralatan kendali dan traksinya, dibagi sama rata di antara dua kereta dalam rangkaian. Karena kereta tidak mampu beroperasi tanpa pasangannya, rangkaian ini dirangkai permanen dan hanya dipisah bila menjalani perbaikan berkala. Keuntungannya, mampu menghemat bobot dan biaya dibandingkan kereta unit tunggal (karena mengurangi separuh peralatan tambahan yang diperlukan per set) sekaligus memungkinkan semua kereta diberi tenaga, tidak seperti kombinasi ''motor-trailer cars''. Setiap kereta hanya memiliki satu kabin masinis, yang terletak satu di kedua ujung pasangan sehingga menghemat ruang dan biaya pembuatan kabin. Kerugiannya adalah kurang fleksibel, karena rangkaian harus dibuat dua kereta, dan kegagalan salah satu sarana dapat membuat rangkaian menjadi tidak siap operasi.
== Perbandingan dengan Lokomotif Listrik ==
terdapat beberapa kelebihan dan KRL jika dibandingkan dengan lokomotif listrik, diantaranya:<ref>{{Cite journal|last=Lovatt|first=H.C.|date=2002|title=Power transfer in hybrid electric vehicles with multiple energy storage units|url=http://dx.doi.org/10.1049/cp:20020109|journal=International Conference on Power Electronics Machines and Drives|publisher=IEE|doi=10.1049/cp:20020109|isbn=0-85296-747-0}}</ref>


==Sebagai kereta kecepatan tinggi==
* Akselerasi lebih tinggi, karena ada lebih banyak motor traksi yang berbagi beban dengan tenaga tersebar
[[Berkas:KCIC400AF Bound for Tegalluar.jpg|al=|jmpl|[[China Railway CR400AF#Varian|KRL KCIC400AF]] yang digunakan sebagai layanan [[Kereta cepat Whoosh|Whoosh]].]]
* Rem induksi, rheostatik, dan regeneratif pada banyak gandar sekaligus, sangat mengurangi keausan pada bantalan rem dan/atau kampas dan memungkinkan pengereman lebih cepat (jarak pengereman lebih kecil/berkurang)
Sejumlah kereta berkecepatan tinggi yang cukup terkenal adalah KRL: [[Pendolino]] dan [[Frecciarossa 1000]] di Italia, [[Shinkansen]] di Jepang, [[China Railway High-speed]] di Tiongkok, [[ICE 3]] di Jerman, serta British Rail [[British Rail Class 395|Class 395]] Javelin di Britania Raya. Layanan ''[[Metroliner (Amtrak)|Metroliner]]'' relasi New York–Washington yang kini telah pensiun, pertama kali dijalankan oleh [[Pennsylvania Railroad]] dan kemudian oleh [[Amtrak]], juga menghadirkan KRL berkecepatan tinggi bernama [[Budd Metroliner]]. Bahkan [[Kereta Cepat Indonesia China|Kereta Cepat Indonesia-China]] pun menggunakan KRL, tetapi hanya istilah KRL yang digunakan untuk [[Fuxing (kereta api)|KCIC400AF]].
* Beban gandar berkurang, karena kebutuhan akan lokomotif yang berat dihilangkan; Hal ini memungkinkan pembangunan prasarana yang lebih sederhana dan lebih murah karena menggunakan lebih sedikit material (seperti jembatan dan viaduk) dan biaya pemeliharaan prasarana yang lebih rendah
* Getaran tanah berkurang, karena hal di atas
* Koefisien adhesi yang lebih rendah untuk poros penggerak
* Tingkat redundansi yang lebih tinggi, kinerja hanya terpengaruh secara minimal jika ada kerusakan pada satu motor
* Kapasitas tempat duduk lebih tinggi, karena tidak menggunakan lokomotif, semua unit dalam satu rangkaian digunakan sebagai kereta penumpang.


==Pengembangan sel bahan bakar==
Sementara kelebihan lokomotif listrik, jika dibandingkan dengan KRL:
Saat ini KRL bertenaga [[sel bahan bakar]] sedang dikembangkan. Bila sukses, kebutuhan listrik aliran atas maupun rel ketiga sudah tak diperlukan lagi. Contohnya, [[Coradia iLint]], bertenaga [[hidrogen]], dikembangkan oleh [[Alstom]].<ref>{{cite web|url=https://www.globalrailnews.com/2017/10/24/in-depth-what-you-need-to-know-about-alstoms-hydrogen-powered-coradia-ilint/|title=What you need to know about Alstom's hydrogen-powered Coradia iLint - Global Rail News|date=24 October 2017|website=globalrailnews.com}}</ref> Istilah "kereta bertenaga hidrogen" ditujukan pada kereta jenis ini.


==Kereta rel baterai==
* Lebih sedikit komponen listrik di sepanjang rangkaian kereta, sehingga perawatan lebih murah.
[[Berkas:EV-E300-1 V1 at karasuyama station.JPG|al=|jmpl|Kereta Rel Baterai [[Perusahaan Kereta Api Jepang Timur|JR East]] Seri EV-E301 sedang mengisi baterai menggunakan [[listrik aliran atas]]]]
* Kebisingan dan getaran lebih rendah pada kereta penumpang, karena tidak ada motor atau kotak roda gigi pada bogie di bawah kereta penumpang.
Banyak [[kereta rel baterai]] dijalankan di seluruh dunia. Kereta ini dapat berjalan dalam dua mode: dengan menggunakan energi baterai yang terpasang, dan dengan mengambil arus dari kabel listrik aliran atas atau rel ketiga. Dalam kebanyakan kasus, baterai dapat diisi saat mengambil arus listrik.


==Perbandingan dengan lokomotif==
== KRL pada saat Peristiwa Kematian Listrik ==
Bila dibandingkan dengan [[lokomotif listrik]], KRL memiliki keunggulan:<ref>{{Cite web |title=What Drives Electric Multiple Units? |url=http://www.ejrcf.or.jp/jrtr/jrtr17/pdf/f40_technology.pdf |last=Hata |first=Hiroshi |website=Railway Technology Today}}</ref>
Pada peristiwa [[Mati Listrik Jawa-Bali 2005]], sebanyak 42 perjalanan kereta rel listrik (KRL) rute [[Jakarta]]-[[Bogor]]-[[Tangerang]]-[[Bekasi]] dibatalkan dan 26 KRL yang sedang beroperasi tertahan di beberapa perlintasan. Diperkirakan hal ini menyebabkan kerugian yang mencapai Rp 200 juta.
*Perlajuan yang lebih tinggi, karena banyak motor yang bahu-membahu membagi beban, sehingga memungkinkan luaran daya motor total yang lebih tinggi.
*Pengereman, termasuk [[arus Eddy]], pengereman [[Rheostat|rheostatik]], dan/atau regeneratif pada beberapa gandar sekaligus, dapat mencegah keausan rem (mengingat keausan dapat didistribusikan di antara banyak rem) dan memungkinkan pengereman yang lebih cepat (jarak pengereman lebih dekat).
*Beban gandar berkurang, mengingat tidak perlu lagi lokomotif berat; sehingga memungkinkan struktur lebih sederhana dan lebih murah yang menggunakan lebih sedikit prasarana (seperti jembatan dan viaduk) dan biaya pemeliharaan strukturnya lebih rendah.
*Mengurangi getaran tanah.
*Koefisien adhesinya rendah untuk gandar berpenggeraknya, karena beratnya rendah pada gandar-gandar tersebut sehingga beratnya tidak terfokus pada lokomotif.
*Tingkat redundansinya tinggi - kinerja hanya terpengaruh dengan kegagalan salah satu motor atau rem.
*Tempat duduknya berkapasitas tinggi, karena tak ada lokomotif; semua kereta memiliki tempat duduk
Sementara lokomotif listrik memiliki keunggulan terhadap KRL sebagai berikut:
*Memerlukan sedikit peralatan listrik sehingga biaya produksi dan pemeliharaannya bisa ditekan.
*Bunyinya kurang bising dan minim guncangan di kereta penumpang, karena tak ada motor atau kotak roda gerigi pada bogie di bawah sarana


==Lihat pula==
14 Tahun silam Pada peristiwa [[Mati listrik Jawa Bali 2005]] dan Tahun 2019 Peristiwa pun terjadi Pada Tanggal 4-5 Agustus 2019 [[Mati listrik Jawa 2019]], beberapa perjalanan kereta rel listrik (KRL) Commuter Line, [[MRT Jakarta]], [[LRT Jakarta]] & [[Kereta Ekspres Bandara Internasional Soekarno-Hatta|KRL Bandara]] terhenti. Ada sekitar 4 perjalanan MRT juga kena imbasnya. Serta LRT Jakarta harus tidak beroperasi terkait pemadaman listrik. Akibat dari peristiwa ini, kerugian mencapai lebih dari Rp 90 miliar.
* [[Kereta rel diesel]]
* [[Kereta rel elektrodiesel]]
* [[Kereta rel baterai]]


== Lihat pula ==
==Catatan==
{{notelist}}
* [[Kereta Rel Diesel]]

*[[Lokomotif listrik]]
==Referensi==
{{Reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{Commons category|Electric multiple units, motor coaches and railcars}}
* {{id}} [http://www.krlmania.com/roker/read.php?id=32 Informasi tentang satu tipe KRL yang dipakai di Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071020234118/http://www.krlmania.com/roker/read.php?id=32 |date=2007-10-20 }}

{{Authority control}}


[[Category:Kereta rel listrik| ]]
== Referensi ==
[[Kategori:Kereta penumpang]]
[[Category:Kereta rel unit banyak]]
[[Kategori:Kereta rel listrik| ]]
[[Category:Transportasi rel listrik]]

Revisi per 30 Juli 2024 03.05

Kereta Rel Listrik Commuter Line seri JR 205.
Kereta Rel Listrik Commuter Line seri JR 205.
Kereta Rel Listrik MRT Jakarta (Ratangga).
Kereta Rel Listrik MRT Jakarta (Ratangga).

Kereta rel listrik (disingkat KRL)[a] adalah jenis kereta rel yang ditenagai oleh listrik. Karena KRL tidak memerlukan lokomotif, motor traksi akan dipasang pada salah satu atau beberapa keretanya dalam satu rangkaian. KRL teridiri atas dua atau lebih kereta yang dirangkai secara semipermanen, tetapi dapat juga berupa unit tunggal. Mayoritas operasinya adalah untuk penumpang, khususnya untuk para penglaju, tetapi ada juga yang dijadikan sebagai kereta pos.

KRL cukup populer untuk armada komuter dan perkotaan karena perlajuannya cepat dan bebas polusi.[1] Bahkan KRL juga lebih senyap daripada kereta rel diesel atau kereta api penumpang yang ditarik oleh lokomotif. KRL dapat beroperasi pada malam hari tanpa mengganggu tidur para warga pinggiran rel. Tambahannya, desain terowongan untuk KRL cukup sederhana karena tidak perlu lagi lubang angin untuk mengeluarkan asap, meski ada beberapa yang harus didesain ulang untuk mengakomodasi peralatan kelistrikannya.

Sejarah

Sistem kendali unit-ganda (multiple unit) pertama kali muncul pada 1890-an.

Liverpool Overhead Railway menjadi operator pertama KRL pada 1893 dengan bermodal rangkaian dua kereta,[2] dan kendalinya berada di kedua ujung kereta tersebut.[3]

Sistem kendali traksi KRL dikembangkan oleh Frank Sprague dan pertama kali diterapkan dan diuji oleh South Side Elevated Railroad (sekarang bagian dari Chicago 'L') tahun 1897. Pada 1895, Sprague menurunkan penemuan dan produksi sistem kendali DC elevator, dengan menemukan sistem kendali unit-banyak untuk operasi KRL. Hal ini dipercepat dengan pembangunan jalur kereta listrik di seluruh dunia. Setiap kereta pada KRL memiliki motor traksinya sendiri-sendiri: melalui relai kendali motor di setiap kereta yang mendapatkan energi dari kabel melalui kereta depan, kemudian seluruh motor traksi di bawah kereta dikendalikan secara serentak.

Jenis

Kereta-kereta yang membentuk satu set KRL lengkap umumnya dikelompokkan berdasarkan fungsinya menjadi empat jenis: power car, motor car, driving car, dan trailer car.

Kereta dapat memiliki lebih dari satu fungsi. Motor-motor traksi pada kereta tersebut dikendalikan secara serentak.

  • Power car adalah jenis kereta dipasangi peralatan kelistrikan untuk menghantarkan listrik dari prasarana KRL, misalnya sepatu kontak untuk rel ketiga atau pantograf untuk listrik aliran atas, beserta trafo.
  • Motor car adalah jenis kereta yang dipasangi motor traksi untuk menggerakan sarana, dan biasanya dikombinasikan dengan power car untuk mencegah hubungan tegangan tinggi antarkereta.
  • Driving car adalah kereta yang dilengkapi kabin masinis untuk mengendalikan kereta. KRL biasanya memiliki dua driving car yang berada di kedua ujungnya.
  • Trailer car adalah setiap kereta yang tidak masuk dalam ketiga jenis di atas, karena tidak dilengkapi peralatan khusus, dan hanya berupa kereta penumpang biasa

Dalam sistem rel ketiga (listrik aliran bawah), sarana di kedua ujungnya dapat dipasangi sepatu kontak dengan motor car menerima arusnya melalui hubungan intra-unit.

Banyak rangkaian KRL 2 kereta menjadi pasangan kembar. Ketika kedua unitnya tergolong driving-motor cars, peralatan tambahan lain seperti kompresor, aki dan pengisi daya, peralatan kendali dan traksinya, dibagi sama rata di antara dua kereta dalam rangkaian. Karena kereta tidak mampu beroperasi tanpa pasangannya, rangkaian ini dirangkai permanen dan hanya dipisah bila menjalani perbaikan berkala. Keuntungannya, mampu menghemat bobot dan biaya dibandingkan kereta unit tunggal (karena mengurangi separuh peralatan tambahan yang diperlukan per set) sekaligus memungkinkan semua kereta diberi tenaga, tidak seperti kombinasi motor-trailer cars. Setiap kereta hanya memiliki satu kabin masinis, yang terletak satu di kedua ujung pasangan sehingga menghemat ruang dan biaya pembuatan kabin. Kerugiannya adalah kurang fleksibel, karena rangkaian harus dibuat dua kereta, dan kegagalan salah satu sarana dapat membuat rangkaian menjadi tidak siap operasi.

Sebagai kereta kecepatan tinggi

KRL KCIC400AF yang digunakan sebagai layanan Whoosh.

Sejumlah kereta berkecepatan tinggi yang cukup terkenal adalah KRL: Pendolino dan Frecciarossa 1000 di Italia, Shinkansen di Jepang, China Railway High-speed di Tiongkok, ICE 3 di Jerman, serta British Rail Class 395 Javelin di Britania Raya. Layanan Metroliner relasi New York–Washington yang kini telah pensiun, pertama kali dijalankan oleh Pennsylvania Railroad dan kemudian oleh Amtrak, juga menghadirkan KRL berkecepatan tinggi bernama Budd Metroliner. Bahkan Kereta Cepat Indonesia-China pun menggunakan KRL, tetapi hanya istilah KRL yang digunakan untuk KCIC400AF.

Pengembangan sel bahan bakar

Saat ini KRL bertenaga sel bahan bakar sedang dikembangkan. Bila sukses, kebutuhan listrik aliran atas maupun rel ketiga sudah tak diperlukan lagi. Contohnya, Coradia iLint, bertenaga hidrogen, dikembangkan oleh Alstom.[4] Istilah "kereta bertenaga hidrogen" ditujukan pada kereta jenis ini.

Kereta rel baterai

Kereta Rel Baterai JR East Seri EV-E301 sedang mengisi baterai menggunakan listrik aliran atas

Banyak kereta rel baterai dijalankan di seluruh dunia. Kereta ini dapat berjalan dalam dua mode: dengan menggunakan energi baterai yang terpasang, dan dengan mengambil arus dari kabel listrik aliran atas atau rel ketiga. Dalam kebanyakan kasus, baterai dapat diisi saat mengambil arus listrik.

Perbandingan dengan lokomotif

Bila dibandingkan dengan lokomotif listrik, KRL memiliki keunggulan:[5]

  • Perlajuan yang lebih tinggi, karena banyak motor yang bahu-membahu membagi beban, sehingga memungkinkan luaran daya motor total yang lebih tinggi.
  • Pengereman, termasuk arus Eddy, pengereman rheostatik, dan/atau regeneratif pada beberapa gandar sekaligus, dapat mencegah keausan rem (mengingat keausan dapat didistribusikan di antara banyak rem) dan memungkinkan pengereman yang lebih cepat (jarak pengereman lebih dekat).
  • Beban gandar berkurang, mengingat tidak perlu lagi lokomotif berat; sehingga memungkinkan struktur lebih sederhana dan lebih murah yang menggunakan lebih sedikit prasarana (seperti jembatan dan viaduk) dan biaya pemeliharaan strukturnya lebih rendah.
  • Mengurangi getaran tanah.
  • Koefisien adhesinya rendah untuk gandar berpenggeraknya, karena beratnya rendah pada gandar-gandar tersebut sehingga beratnya tidak terfokus pada lokomotif.
  • Tingkat redundansinya tinggi - kinerja hanya terpengaruh dengan kegagalan salah satu motor atau rem.
  • Tempat duduknya berkapasitas tinggi, karena tak ada lokomotif; semua kereta memiliki tempat duduk

Sementara lokomotif listrik memiliki keunggulan terhadap KRL sebagai berikut:

  • Memerlukan sedikit peralatan listrik sehingga biaya produksi dan pemeliharaannya bisa ditekan.
  • Bunyinya kurang bising dan minim guncangan di kereta penumpang, karena tak ada motor atau kotak roda gerigi pada bogie di bawah sarana

Lihat pula

Catatan

  1. ^ Dalam Inggris disebut Electric multiple unit (EMU).

Referensi

  1. ^ N. K. De (2004). Electric Drives. PHI Learning Pvt. Ltd. 8.4 "Electric traction", p.84. ISBN 9788120314924. 
  2. ^ "Liverpool Overhead Railway motor coach number 3, 1892". National Museums Liverpool. Diakses tanggal 2011-01-21. This is one of the original motor coaches which has electric motors mounted beneath the floor, a driving cab at one end and third class accommodation with wooden seats. 
  3. ^ Frank Sprague (18 January 1902). "Mr Sprague answers Mr Westinghouse". The New York Times. Diakses tanggal 16 June 2012. 
  4. ^ "What you need to know about Alstom's hydrogen-powered Coradia iLint - Global Rail News". globalrailnews.com. 24 October 2017. 
  5. ^ Hata, Hiroshi. "What Drives Electric Multiple Units?" (PDF). Railway Technology Today. 

Pranala luar