Lompat ke isi

Charles Sanders Peirce: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Saiful Arvandy (bicara | kontrib)
k menambahkan isi artikel
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
Wadaihangit (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(16 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox orang}}
'''Charles Sanders Peirce''' (1839–1914) adalah seorang filsuf [[Amerika (disambiguasi)|Amerika]] yang mempelopori pemikiran tentang [[pragmatisme]].<ref>{{Cite book|last=Hamidah|date=2017|url=http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2334/1/Filsafat%20Bahasa-Naila%20Pustaka-2017-442%20hlm-Full.pdf|title=Filsafat Pembelajaran Bahasa: Perspektif Strukturalisme dan Pragmatisme|location=Bantul|publisher=Naila Pustaka|isbn=978-602-1290-43-9|editor-last=Rosyidi|editor-first=Abdul Wahab|pages=vii|url-status=live}}</ref> Ia adalah seorang filsuf, ahli [[logika]], [[semiotika]], [[matematika]], dan [[ilmuwan]] [[Amerika Serikat]], yang lahir di [[Cambridge]], [[Massachusetts]].
'''Charles Sanders Peirce''' (1839–1914) adalah tokoh yang mempelopori pemikiran tentang [[pragmatisme]].<ref>{{Cite book|last=Soelaiman|first=Darwis A.|date=2019|url=https://repository.bbg.ac.id/bitstream/778/1/Filsafat_Ilmu_Pengetahuan_Perspektif_Barat_dan_Islam.pdf|title=Filsafat Ilmu Pengetahuan: Perspektif Barat dan Islam|location=Banda Aceh|publisher=Penerbit Bandar Publishing|isbn=978-623-7499-37-4|editor-last=Putra|editor-first=Rahmad Syah|pages=107|url-status=live}}</ref> Ia juga merupakan seorang ahli [[logika]] yang mengenalkan kembali [[semiotika]] sebagai bagian dari [[linguistik]].<ref>{{Cite book|last=Asriningsari, A., dan Umaya, N. M.|date=2010|url=http://eprints.upgris.ac.id/311/1/buku%20semiotika.pdf|title=Semiotika: Teori dan Aplikasi pada Karya Sastra|location=Semarang|publisher=UPGRIS Press|isbn=978-602-804-712-8|pages=27|url-status=live}}</ref> Selain pragmatisme dan semiotika, Peirce mempelajari banyak bidang [[ilmu]] antara lain [[sastra]], [[kriminologi]] dan [[agama]]. Pemikiran-pemikiran Peirce mulai memberikan pengaruh kepada para pemikir lainnya pada abad ke-20, khususnya periode tahun 1930-an. Di [[Amerika (disambiguasi)|Amerika]], pemikiran Peirce disebarluaskan oleh Charles W. Morris. Pemikirannya juga disebarluaskan di [[Eropa]] oleh Max Bense.<ref>{{Cite book|last=Budiwirman|date=2018|url=http://repository.unp.ac.id/20889/1/Songket%20Minangkabau%20Sebagai%20Kajian%20ok.pdf|title=Songket Minangkabau Sebagai Kajian Seni Rupa|location=Padang|publisher=CV. Berkah Prima|isbn=978-602-5994-04-3|pages=86-87|url-status=live}}</ref> Pemikiran pragmatisme Peirce juga dikembangan oleh para filsuf Amerika lainnya, yaitu [[William James]], [[John Dewey]], George Hobart Mead, dan Clarence Irving Lewis.<ref>{{Cite book|last=Thabrani|first=Abdul Muis|date=2015|url=http://digilib.iain-jember.ac.id/424/1/9.%20Buku%3B%20Filsafat%20Dalam%20Pendidikan.pdf|title=Filsafat dalam Pendidikan|location=Jember|publisher=IAIN Jember Press|isbn=978-602-414-018-2|editor-last=Rafik|editor-first=Ainur|pages=41-42|url-status=live|access-date=2021-12-30|archive-date=2021-12-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20211214102100/http://digilib.iain-jember.ac.id/424/1/9.%20Buku;%20Filsafat%20Dalam%20Pendidikan.pdf|dead-url=yes}}</ref>


== Riwayat hidup ==
Ayah Peirce adalah seorang ahli matematika dan astronomi di Universitas Harvard bernama Benjamin Peirce. Peirce menempuh pendidikan di Universitas Harvard dan lulus dengan gelar dalam bidang kimia pada tahun 1863. Dia bekerja sebagai anggota staff ''The United States Coast and Geodetic Survey'' dari tahun 1861 hingga 1891. Selain itu dia juga bekerja selama beberapa tahun dari tahun 1869 untuk Observatorium Harvard.<ref name=":0">{{Cite book|title=Filsuf-Filsuf Dunia Dalam Gambar|last=Asdi|first=Endang Daruni|first2=A. Husnan|last3=Aksa|publisher=Karya Kencana|year=1982|isbn=|location=Yogyakarta|pages=|url-status=live}}</ref>
Charles Sanders Peirce dilahirkan di [[Cambridge]], [[Massachusetts]] pada tahun 1839. Ayahnya bernama Benjamin Peirce yang bekerja sebagai profesor matematika dan astronomi di Universitas Harvard. Minat belajar dan cara berpikir dari Peirce dipengaruhi oleh ayahnya. Pada tahun 1885, Peirce kuliah di Universitas Harvard dan menamatkannya pada tahun 1889. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya dan memperoleh gelar magister di bidang seni pada tahun 1862. Kemudian pada tahun 1983, ia kembali memperoleh gelar sarjana di bidang kimia. Peirce memperoleh pekerjaan di United State National Geodetic Survey sejak tahun 1861 dan bekerja di tempat yang sama selama 30 tahun. Semasa hidupnya, ia banyak melakukan percobaan dan menghadiri banyak seminar.<ref>{{Cite journal|last=Andriani|first=Fera|date=2017|title=Pragmatisme: Menepis Keraguan, Memantapkan Keyakinan|url=https://core.ac.uk/download/pdf/231325736.pdf|journal=Syaikhuna: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam|volume=8|issue=2|pages=244}}</ref> Peirce hidup di masa ketika terjadinya [[Perang Saudara Amerika]], hingga tahun pertama dimulainya [[Perang Dunia I]]. Ia wafat pada tahun 1914.<ref>{{Cite journal|last=Ilmi|first=Mochammad Miftachul|date=2019|title=Konsep Al-Dīn dalam Alquran: Telaah Semiosis Perspektif Charles Sanders Peirce|url=https://www.researchgate.net/publication/342939486_KONSEP_AL-DIN_DALAM_ALQURAN_TELAAH_SEMIOSIS_PERSPEKTIF_CHARLES_SANDERS_PEIRCE/fulltext/5f0e6d48a6fdcc3ed70817b9/KONSEP-AL-DIN-DALAM-ALQURAN-TELAAH-SEMIOSIS-PERSPEKTIF-CHARLES-SANDERS-PEIRCE.pdf|journal=Al-Bayan: Studi Al-Qur‘an dan Tafsir|volume=4|issue=1|pages=31}}</ref>


== Pemikiran ==
Peirce dididik sebagai seorang kimiawan dan bekerja sebagai ilmuwan selama 30 tahun. Tapi, sebagian besar sumbangan pemikirannya berada di ranah logika, matematika, filsafat, dan semiotika (atau [[semiologi]]) dan penemuannya soal [[pragmatisme]] yang dihormati hingga kini. Dalam bidang Logika dia berpedoman pada ajaran A.de Morgan dan George Boole. Bagi Peirce, Logika merupakan teori umum tentang tanda dan menjadi penangkal pemikiran filsafat.<ref name=":0" />


=== Metode pengetahuan ===
Pada 1934, filsuf [[Paul Weiss (filsuf)|Paul Weiss]] menyebut Peirce sebagai "filsuf Amerika paling orisinal dan berwarna dan logikawan terbesar Amerika".<ref>[[Paul Weiss (filsuf)|Paul Weiss]] (1934), "Peirce, Charles Sanders" dalam ''Dictionary of American Biography''. ''Arisbe'' [http://www.cspeirce.com/menu/library/aboutcsp/weissbio.htm Eprint] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131103161340/http://www.cspeirce.com/menu/library/aboutcsp/weissbio.htm |date=2013-11-03 }}.</ref>
Metode pengetahuan yang dikemukakan oleh Peirce terbagi menjadi empat, yaitu metode kegigihan, metode [[kewenangan]], metode [[intuisi]] dan metode ilmiah. Metode kegigihan merupakan cara memperoleh pengetahuan dengan mempertahankan keyakinan yang telah dimiliki sebagai suatu kebenaran yang tidak dapat disalahkan. Metode kewenangan merupakan metode perolehan pengetahuan dengan menggunakan acuan berupa suatu kebenaran yang diasumsikan memiliki reputasi yang baik. Metode intuisi merupakan metode perolehan pengetahuan yang memanfaatkan fakta atau prinsip yang telah menjadi kebiasaan yang lazim sebagai penyebab terjadinya sesuatu hal. Sedangkan metode ilmiah ialah metode yang memperoleh pengetahuan dengan koreksi diri.<ref>{{Cite book|last=Panorama, M., dan Muhajirin|date=2017|url=http://eprints.radenfatah.ac.id/2116/1/buku%20metod%20untuk%20uplod.pdf|title=Pendekatan Praktis Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif|location=Bantul|publisher=Idea Press Yogyakarta|pages=1-2|url-status=live}}</ref>


=== Pragmatisme ===
{{TOClimit|3}}
Peirce menganggap kebenaran dalam [[filsafat]] tradisional bersifat tertutup dan murni. Kebenaran ini antara lain [[metafisika]] dan logika. Ia meyakini bahwa sistem kebenaran yang tertutup dan murni adalah suatu kebenaran mutlak sehingga tidak menghasilkan suatu pengetahuan yang baru. Kebenaran mutlak ini bersifat menghambat perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan. Peirce kemudian merintis pemikiran filsafat yang disebut pragmatisme. Tujuannya untuk membuat filsafat tradisional menjadi suatu metode ilmiah. Metode pragmatisme Peirce meilbatkan peran aktif dari individu dalam kegiatan berpikir untuk perolehan pengetahuan. Ia menolak kedudukan pikiran yang hanya menerima gagasan yang jelas dan terpilah.<ref>{{Cite book|last=Adinda S.|first=Anastasia Jessica|date=2017|url=http://repository.wima.ac.id/id/eprint/3630/1/Pragmatisme_Anastasia_Filsafat_unggahj.pdf|title=Menelusuri Pragmatisme|location=Sleman|publisher=Penerbit PT Kanisius|isbn=978-979-21-4370-6|editor-last=Wibawa|editor-first=FX. Setya|pages=7|url-status=live}}</ref>


Pada awal periode 1870-an, Peirce mengemukakan gagasannya mengenai pragmatisme. Ia mengungkapkannya pada pertemuan sebuah kelompok filsafat bernama Metaphysical Club. Pertemuan tersebut merupakan pertemuan nonformal yang diselenggarakan di [[Cambridge, Massachusetts]]. Peirce mencatata hasil diskusi dari pertemuan tersebut dan kemudian mengubahanya menjadi dua buah artikel berjudul ''The Fixation of Belief'' dan ''How to Make Our Ideas Clear.'' Kedua artikel ini kemudian dipublikasikan pada majalah bernama Popular Science Monthly pada tahun yang berbeda. ''The Fixation of Belief'' dipublikasikan pada tahun 1877, sedangkan ''How to Make Our Ideas Clear'' dipublikasikan pada tahun 1878.<ref>{{Cite book|last=Idris|first=Saifullah|date=2014|url=https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/1296/1/isi%20demokrasi%20dan%20pendidikan.pdf|title=Demokrasi dan Filsafat Pendidikan: Akar Filosofis dan Implikasinya dalam Pengembangan Filsafat Pendidikan|location=Banda Aceh|publisher=Ar-Raniry Press|isbn=978-979-3717-51-7|editor-last=Muluk|editor-first=Safrul|pages=36-37|url-status=live}}</ref>
== Bibliografi ==


Peirce menguraikan pemikirannya tentang pragmatisme di dalam ''How to Make Our Ideas Clear''. Ia berpendapat bahwa manusia mustahil untuk memperoleh pengetahuan teoretis yang sifatnya benar. Kebenaran dari pengetahuan itu hanya dapat diperoleh melalui penyelidikan dengan praktik langsung dalam [[kehidupan]]. Penjelasan mengenai gagasan-gagasan hanya dapat dilakukan melalui analisis fungsional.<ref>{{Cite book|last=Aburaera, S., Muhadar, dan Maskun|date=2017|url=https://jdih.situbondokab.go.id/barang/buku/Filsafat%20Hukum%20Teori%20%20Praktik%20by%20Prof.%20Dr.%20Sukarno%20Aburaera,%20S.H.,%20Prof.%20Dr.%20Muhadar,%20S.H.,%20M.Si.,%20Maskun,%20S.H.,%20LL.M.%20(z-lib.org).pdf|title=Filsafat Hukum: Teori dan Praktik|location=Jakarta|publisher=Kencana|isbn=978-602-9413-94-6|pages=135|url-status=live}}</ref>
Artikel dan kuliah utama


Peirce membagi kebenaran menjadi dua, yaitu kebenaran transedental dan kebenaran kompleks. Kebenaran transendental merupakan kebenaran yang telah ada pada sesuatu hal secara alami. Sedangkan kebenaran kompleks merupakan kebenaran yang berada di dalam suatu pernyataan. Kebenaran kompleks terbagi lagi menjadi kebenaran etis dan kebenaran logis. Kebenaran etis merupakan merupakan pernyataan yang selaras dengan keyakinan yang dimiliki oleh pembuat pernyataan. Sedangkan kebenaran logis merupakan pernyataan yang sesuai dengan [[definisi]] dari suatu [[kenyataan]].<ref>{{Cite book|date=2016|url=https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/1257/1/Buku%202%20Pengembangan%20Kurikulum-OKE%20PDF.pdf|title=Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam Kurikulum 2013|location=Banda Aceh|publisher=FTK Ar-Raniry Press|isbn=978-602-60401-6-9|editor-last=Saifullah|pages=5-6|url-status=live}}</ref>
* On a New List of Categories (disampaikan pada 1867)
* Questions Concerning Certain Faculties Claimed for Man (1868)
* Some Consequences of Four Incapacities (1868)
* Grounds of Validity of the Laws of Logic: Further Consequences of Four Incapacities (1869)
* The Harvard lectures on British logicians (1869–70)
* Description of a Notation for the Logic of Relatives (1870)
* Note on the Theory of the Economy of Research (1876)
* Illustrations of the Logic of Science (1877–78)
** The Fixation of Belief (1877)
** How to Make Our Ideas Clear (1878)
** The Doctrine of Chances (1878)
** The Probability of Induction (1878)
** The Order of Nature (1878)
** Deduction, Induction, and Hypothesis (1878)
* On the Algebra of Logic (1880)
* A Theory of Probable Inference. Note A: On a Limited Universe of Marks. Note B: The Logic of Relatives (1883)
* On Small Differences in Sensation (bersama [[Joseph Jastrow]], 1884)
* On the Algebra of Logic: A Contribution to the Philosophy of Notation (disampaikan pada 1884)
* A Guess at the Riddle (1887-88)
* Trichotomic (1888 MS)
* The ''Monist'' Metaphysical Series (1891–93)
** The Architecture of Theories (1891)
** The Doctrine of Necessity Examined (1892)
** The Law of Mind (1892)
** Man's Glassy Essence (1892)
** Evolutionary Love (1893)
* Immortality in the Light of Synechism (1893 MS)
* The Logic of Relatives (1894)
* Kuliah tentang "Reasoning and the Logic of Things" in Cambridge, MA (1898, diundang oleh [[William James]])
* F.R.L. &#91;First Rule of Logic&#93; (1899)
* Minute Logic (1901–02 MSS)
* Application of C. S. Peirce to the Executive Committee of the Carnegie Institution (1902)
* The Simplest Mathematics (1902 MS)
* The Harvard lectures on pragmatism (1903)
* The Lowell lectures and syllabus on topics of logic (1903)
* Kaina Stoicheia &#91;New Elements&#93; (1904 MS)
* What Pragmatism Is (1905)
* Issues of Pragmaticism (1905)
* Prolegomena To an Apology For Pragmaticism (1906)
* A Neglected Argument for the Reality of God (1908)


== Catatan ==
=== Semiotika ===
Dalam pandangan Peirce, [[semiotika]] merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang bersifat empiris.<ref>{{Cite book|last=Rakhmawati|first=Yuliana|date=2019|url=https://www.researchgate.net/profile/Yuliana-Rakhmawati/publication/337331281_Buku_Ajar_Metode_Penelitian_Komunikasi/links/5dd2a322a6fdcc7e138bb018/Buku-Ajar-Metode-Penelitian-Komunikasi.pdf|title=Buku Ajar Metode Penelitian Komunikasi|location=Surabaya|publisher=CV. Putra Media Nusantara|isbn=978-602-1187-61-6|pages=51|url-status=live}}</ref> Peirce menciptakan teori umum untuk tanda-tanda khususnya yang berkaitan dengan fungsi tanda-tanda secara umum. Peirce berpendapat bahwa tanda-tanda linguistik merupakan sesuatu yang penting tetapi tidak menjadi satu-satunya jenis tanda. Sifat dari tanda-tanda umum juga berlaku bagi tanda-tanda linguistik. Tetapi hal yang berlaku bagi tanda linguistik belum tentu berlaku bagi tanda umum. Ia mengembangkan ilmu tentang tanda yang bersifat umum sehingga dapat diterapkan pada segala macam tanda. Tujuannya itu dilakukan menyusun konsep-konsep baru yang dilengkapi dengan kosakata baru yang dibuatnya sendiri. Salah satu usulannya ialah penggunaan nama "semiotika" sebagai nama bagi ilmu yang membahas mengenai tanda-tanda umum yang diciptakannya.<ref>{{Cite book|last=Indra Tjahyadi, Sri Andayani, Hosnol Wafa|date=2020|url=http://repository.upm.ac.id/1589/1/Pengantar%20dan%20metode%20penelitian%20budaya%20indra%20tjahyadi.pdf|title=Pengantar Teori dan Metode Penelitian Budaya|location=Lamongan|publisher=Pagan Press|isbn=978-623-6910-06-1|editor-last=Sutrisno, A., dan Hidayati, N.|pages=64-65|url-status=live}}</ref>
{{reflist}}

Dalam semiotika, Peirce menganggap [[logika]] dan semiotika sebagai bidang ilmu yang sama-sama penting. Baginya, kedua ilmu ini merupakan [[sinonim]] satu sama lain. Pierce meyakini bahwa manusia hanya dapat berpikir melalui tanda-tanda karena penalaran dilakukan melalui tanda-tanda. Ia menjadikan logika sebagai dasar semiotika. Peirce menganggap semiotika dapat diterapkan ke dalam segala macam tanda.<ref>{{Cite book|last=Sahid|first=Nur|url=http://digilib.isi.ac.id/1276/1/Semiotika%20OK.pdf|title=Semiotika untuk Teater, Tari, Wayang Purwa dan Film|location=Semarang|publisher=Gigih Pustaka Mandiri|isbn=978-602-1220-09-2|pages=3|url-status=live}}</ref> Konsep tanda yang dikembangkan diberi nama tradik yang meliputi tanda, objek acuan dan tanda baru di dalam pikiran penerima.<ref>{{Cite book|last=Fauziah|first=Andi Neneng Nur|date=2020|url=https://repository.unibos.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/27/Naskah%20Menyuarakan%20Pergolakan%20Pemikiran.pdf?sequence=1&isAllowed=y|title=Menyuarakan Pergolakan Pemikiran: Analisis Puisi dalam Antologi Melipat Jarak Karya Sapardi Joko Damono (Kajian Semiotik C.S. Peirce)|location=Bogor|publisher=Azkiya Publishing|isbn=978-623-6744-37-6|editor-last=Muhammadiah, M., dan Kodir, A.|pages=16|url-status=live}}</ref> Bentuk dari tanda harus ditetapkan sesuai konvensi. Suatu simbol menandakan bahwa tanda dapat dibedakan menjadi simbol ikonik, indeksikal atau simbolis. Ketiga fungsi ini juga dapat dimiliki sekaligus oleh suatu tanda di saat yang bersamaan. Keberadaan satu aspek pada tanda tidak menghilangkan aspek lain yang memiliki kemungkinan untuk ada pada tanda tersebut.<ref>{{Cite book|last=Framanik, N. A., dkk.|date=2020|url=http://sisdam.univpancasila.ac.id/uploads/repository/lampiran/DokumenLampiran-25082020142830.pdf|title=Teori-Teori Komunikator|location=Serang|publisher=Desanta Muliavisitama|isbn=978-623-7019-732|editor-last=Rozi|editor-first=Achmad|pages=20|url-status=live}}</ref>

Pierce mengartikan tanda sebagai segala sesuatu yang ada pada [[individu]] yang dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu yang lain pada beberapa kapasitas tertentu. Ia kemudian mengartikan makna tanda sebagai cara untuk mengemukakan sesuatu. Tanda dapat memiliki makna jika diperantarai oleh alat penafsiran yaitu tanda baru yang timbul dalam pikiran si penerima tanda. Tanda baru ini merupakan hasil pengembangan dari tanda asli. Tanda asli dan tanda baru ini dihubungkan menggunakan suatu acuan berupa hal yang ditandai. Pola hubungan antara tanda asli dan tanda baru berbentuk representasi.<ref>{{Cite book|last=Hamidah|date=2017|url=http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2334/1/Filsafat%20Bahasa-Naila%20Pustaka-2017-442%20hlm-Full.pdf|title=Filsafat Pembelajaran Bahasa: Perspektif Strukturalisme dan Pragmatisme|location=Bantul|publisher=Naila Pustaka|isbn=978-602-1290-43-9|editor-last=Rosyidi|editor-first=Abdul Wahab|pages=31-32|url-status=live}}</ref>

== Tokoh yang dipengaruhi ==

=== Charles W. Morris ===
Charles W. Morris adalah tokoh pemikir yang memperkenalkan istilah [[pragmatik]] di bidang linguistik untuk mengkaji tentang asal-usul penggunaan bahasa. Morris merupakan pemikir dari [[Amerika Serikat]] yang menganut [[behaviorisme]]. Morris mengembangkan semiotika dengan membaginya menjadi tiga jenis, yaitu sintaksis, semantik dan pragmatik. Ia berpendapat bahwa pragmatik merupakan studi tentang hubungan antartanda yang memerlukan [[tafsiran]]. Sumber inspirasi bagi pemikiran-pemikirannya mengenai semiotika berasal dari [[John Locke]] dan Charles Sanders Peirce yang juga merupakan pemikir semiotika.<ref>{{Cite book|last=Marwiah|date=2020|url=https://library.unismuh.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NGFmZmE1Yjg3NWQyMzZmNTk0NjkwODkzYTc0NjBkNDY1NzNkNzdjNg==.pdf|title=Kajian Tindak Tutur: Studi Kasus pada Istri Komunitas TNI|location=Makassar|publisher=LPP Unismuh Makassar|isbn=978-623-7349-17-4|pages=37-38|url-status=live}}</ref> Pemikiran Peirce yang diterima dan digunakan oleh Morris adalah yang berkaitan dengan teori tanda yang melibatkan pemakai tanda secara langsung. Morris menggunakannya untuk penelitian-penelitian yang berkaitan dengan konsep dasar behaviorisme.<ref>{{Cite book|last=Trabaut|first=Jürgen|date=1996|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/2486/1/Dasar-Dasar%20Semiotik.pdf|title=Dasar-Dasar Semiotik:|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa|isbn=979-459-646-9|pages=43|translator-last=Pattinasarany|translator-first=Sally|trans-title=Elemente der Semiotik|url-status=live}}</ref>

== Referensi ==
<references />


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 64: Baris 41:
* [[Roland Barthes]]
* [[Roland Barthes]]
* [[Agapisme]]
* [[Agapisme]]

== Pranala luar ==
{{lifetime|1839|1914|}}


[[Kategori:Filsafat Barat]]
[[Kategori:Filsafat Barat]]

Revisi terkini sejak 3 Agustus 2024 09.36

Infobox orangCharles Sanders Peirce

Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahiran10 September 1839 Edit nilai pada Wikidata
Cambridge Edit nilai pada Wikidata
Kematian19 April 1914 Edit nilai pada Wikidata (74 tahun)
Milford (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Tempat pemakamanMilford Cemetery (en) Terjemahkan Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! 41°18′52″N 74°48′17″W / 41.314371°N 74.804797°W / 41.314371; -74.804797 Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
AgamaGereja Episkopal di Amerika Serikat Edit nilai pada Wikidata
PendidikanUniversitas Harvard
Harvard School of Engineering and Applied Sciences (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
SpesialisasiKisi, semiotika dan logika Edit nilai pada Wikidata
Pekerjaanmatematikawan, dosen, ahli bahasa, surveyor (en) Terjemahkan, Statistikawan, logician (en) Terjemahkan, pragmatist (en) Terjemahkan, filsuf, fisikawan Edit nilai pada Wikidata
Bekerja diUniversitas Johns Hopkins (1879–1884)
National Geodetic Survey (en) Terjemahkan (1859–1891) Edit nilai pada Wikidata
AliranPragmatisme Edit nilai pada Wikidata
MuridChristine Ladd Franklin Edit nilai pada Wikidata
Dipengaruhi oleh
Karya kreatif
Murid doktoralJoseph Jastrow (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Keluarga
Pasangan nikahJuliette Peirce (en) Terjemahkan
Melusina Fay Peirce (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Orang tuaBenjamin Peirce Edit nilai pada WikidataSarah Hunt Mills (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
SaudaraHerbert H. D. Peirce (en) Terjemahkan dan James Mills Peirce (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Penghargaan
Tanda tangan
[[Berkas: Edit nilai pada Wikidata|220x250px|alt=]]

Find a Grave: 6622772 Modifica els identificadors a Wikidata

Charles Sanders Peirce (1839–1914) adalah tokoh yang mempelopori pemikiran tentang pragmatisme.[1] Ia juga merupakan seorang ahli logika yang mengenalkan kembali semiotika sebagai bagian dari linguistik.[2] Selain pragmatisme dan semiotika, Peirce mempelajari banyak bidang ilmu antara lain sastra, kriminologi dan agama. Pemikiran-pemikiran Peirce mulai memberikan pengaruh kepada para pemikir lainnya pada abad ke-20, khususnya periode tahun 1930-an. Di Amerika, pemikiran Peirce disebarluaskan oleh Charles W. Morris. Pemikirannya juga disebarluaskan di Eropa oleh Max Bense.[3] Pemikiran pragmatisme Peirce juga dikembangan oleh para filsuf Amerika lainnya, yaitu William James, John Dewey, George Hobart Mead, dan Clarence Irving Lewis.[4]

Riwayat hidup

[sunting | sunting sumber]

Charles Sanders Peirce dilahirkan di Cambridge, Massachusetts pada tahun 1839. Ayahnya bernama Benjamin Peirce yang bekerja sebagai profesor matematika dan astronomi di Universitas Harvard. Minat belajar dan cara berpikir dari Peirce dipengaruhi oleh ayahnya. Pada tahun 1885, Peirce kuliah di Universitas Harvard dan menamatkannya pada tahun 1889. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya dan memperoleh gelar magister di bidang seni pada tahun 1862. Kemudian pada tahun 1983, ia kembali memperoleh gelar sarjana di bidang kimia. Peirce memperoleh pekerjaan di United State National Geodetic Survey sejak tahun 1861 dan bekerja di tempat yang sama selama 30 tahun. Semasa hidupnya, ia banyak melakukan percobaan dan menghadiri banyak seminar.[5] Peirce hidup di masa ketika terjadinya Perang Saudara Amerika, hingga tahun pertama dimulainya Perang Dunia I. Ia wafat pada tahun 1914.[6]

Pemikiran

[sunting | sunting sumber]

Metode pengetahuan

[sunting | sunting sumber]

Metode pengetahuan yang dikemukakan oleh Peirce terbagi menjadi empat, yaitu metode kegigihan, metode kewenangan, metode intuisi dan metode ilmiah. Metode kegigihan merupakan cara memperoleh pengetahuan dengan mempertahankan keyakinan yang telah dimiliki sebagai suatu kebenaran yang tidak dapat disalahkan. Metode kewenangan merupakan metode perolehan pengetahuan dengan menggunakan acuan berupa suatu kebenaran yang diasumsikan memiliki reputasi yang baik. Metode intuisi merupakan metode perolehan pengetahuan yang memanfaatkan fakta atau prinsip yang telah menjadi kebiasaan yang lazim sebagai penyebab terjadinya sesuatu hal. Sedangkan metode ilmiah ialah metode yang memperoleh pengetahuan dengan koreksi diri.[7]

Pragmatisme

[sunting | sunting sumber]

Peirce menganggap kebenaran dalam filsafat tradisional bersifat tertutup dan murni. Kebenaran ini antara lain metafisika dan logika. Ia meyakini bahwa sistem kebenaran yang tertutup dan murni adalah suatu kebenaran mutlak sehingga tidak menghasilkan suatu pengetahuan yang baru. Kebenaran mutlak ini bersifat menghambat perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan. Peirce kemudian merintis pemikiran filsafat yang disebut pragmatisme. Tujuannya untuk membuat filsafat tradisional menjadi suatu metode ilmiah. Metode pragmatisme Peirce meilbatkan peran aktif dari individu dalam kegiatan berpikir untuk perolehan pengetahuan. Ia menolak kedudukan pikiran yang hanya menerima gagasan yang jelas dan terpilah.[8]

Pada awal periode 1870-an, Peirce mengemukakan gagasannya mengenai pragmatisme. Ia mengungkapkannya pada pertemuan sebuah kelompok filsafat bernama Metaphysical Club. Pertemuan tersebut merupakan pertemuan nonformal yang diselenggarakan di Cambridge, Massachusetts. Peirce mencatata hasil diskusi dari pertemuan tersebut dan kemudian mengubahanya menjadi dua buah artikel berjudul The Fixation of Belief dan How to Make Our Ideas Clear. Kedua artikel ini kemudian dipublikasikan pada majalah bernama Popular Science Monthly pada tahun yang berbeda. The Fixation of Belief dipublikasikan pada tahun 1877, sedangkan How to Make Our Ideas Clear dipublikasikan pada tahun 1878.[9]

Peirce menguraikan pemikirannya tentang pragmatisme di dalam How to Make Our Ideas Clear. Ia berpendapat bahwa manusia mustahil untuk memperoleh pengetahuan teoretis yang sifatnya benar. Kebenaran dari pengetahuan itu hanya dapat diperoleh melalui penyelidikan dengan praktik langsung dalam kehidupan. Penjelasan mengenai gagasan-gagasan hanya dapat dilakukan melalui analisis fungsional.[10]

Peirce membagi kebenaran menjadi dua, yaitu kebenaran transedental dan kebenaran kompleks. Kebenaran transendental merupakan kebenaran yang telah ada pada sesuatu hal secara alami. Sedangkan kebenaran kompleks merupakan kebenaran yang berada di dalam suatu pernyataan. Kebenaran kompleks terbagi lagi menjadi kebenaran etis dan kebenaran logis. Kebenaran etis merupakan merupakan pernyataan yang selaras dengan keyakinan yang dimiliki oleh pembuat pernyataan. Sedangkan kebenaran logis merupakan pernyataan yang sesuai dengan definisi dari suatu kenyataan.[11]

Semiotika

[sunting | sunting sumber]

Dalam pandangan Peirce, semiotika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang bersifat empiris.[12] Peirce menciptakan teori umum untuk tanda-tanda khususnya yang berkaitan dengan fungsi tanda-tanda secara umum. Peirce berpendapat bahwa tanda-tanda linguistik merupakan sesuatu yang penting tetapi tidak menjadi satu-satunya jenis tanda. Sifat dari tanda-tanda umum juga berlaku bagi tanda-tanda linguistik. Tetapi hal yang berlaku bagi tanda linguistik belum tentu berlaku bagi tanda umum. Ia mengembangkan ilmu tentang tanda yang bersifat umum sehingga dapat diterapkan pada segala macam tanda. Tujuannya itu dilakukan menyusun konsep-konsep baru yang dilengkapi dengan kosakata baru yang dibuatnya sendiri. Salah satu usulannya ialah penggunaan nama "semiotika" sebagai nama bagi ilmu yang membahas mengenai tanda-tanda umum yang diciptakannya.[13]

Dalam semiotika, Peirce menganggap logika dan semiotika sebagai bidang ilmu yang sama-sama penting. Baginya, kedua ilmu ini merupakan sinonim satu sama lain. Pierce meyakini bahwa manusia hanya dapat berpikir melalui tanda-tanda karena penalaran dilakukan melalui tanda-tanda. Ia menjadikan logika sebagai dasar semiotika. Peirce menganggap semiotika dapat diterapkan ke dalam segala macam tanda.[14] Konsep tanda yang dikembangkan diberi nama tradik yang meliputi tanda, objek acuan dan tanda baru di dalam pikiran penerima.[15] Bentuk dari tanda harus ditetapkan sesuai konvensi. Suatu simbol menandakan bahwa tanda dapat dibedakan menjadi simbol ikonik, indeksikal atau simbolis. Ketiga fungsi ini juga dapat dimiliki sekaligus oleh suatu tanda di saat yang bersamaan. Keberadaan satu aspek pada tanda tidak menghilangkan aspek lain yang memiliki kemungkinan untuk ada pada tanda tersebut.[16]

Pierce mengartikan tanda sebagai segala sesuatu yang ada pada individu yang dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu yang lain pada beberapa kapasitas tertentu. Ia kemudian mengartikan makna tanda sebagai cara untuk mengemukakan sesuatu. Tanda dapat memiliki makna jika diperantarai oleh alat penafsiran yaitu tanda baru yang timbul dalam pikiran si penerima tanda. Tanda baru ini merupakan hasil pengembangan dari tanda asli. Tanda asli dan tanda baru ini dihubungkan menggunakan suatu acuan berupa hal yang ditandai. Pola hubungan antara tanda asli dan tanda baru berbentuk representasi.[17]

Tokoh yang dipengaruhi

[sunting | sunting sumber]

Charles W. Morris

[sunting | sunting sumber]

Charles W. Morris adalah tokoh pemikir yang memperkenalkan istilah pragmatik di bidang linguistik untuk mengkaji tentang asal-usul penggunaan bahasa. Morris merupakan pemikir dari Amerika Serikat yang menganut behaviorisme. Morris mengembangkan semiotika dengan membaginya menjadi tiga jenis, yaitu sintaksis, semantik dan pragmatik. Ia berpendapat bahwa pragmatik merupakan studi tentang hubungan antartanda yang memerlukan tafsiran. Sumber inspirasi bagi pemikiran-pemikirannya mengenai semiotika berasal dari John Locke dan Charles Sanders Peirce yang juga merupakan pemikir semiotika.[18] Pemikiran Peirce yang diterima dan digunakan oleh Morris adalah yang berkaitan dengan teori tanda yang melibatkan pemakai tanda secara langsung. Morris menggunakannya untuk penelitian-penelitian yang berkaitan dengan konsep dasar behaviorisme.[19]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Soelaiman, Darwis A. (2019). Putra, Rahmad Syah, ed. Filsafat Ilmu Pengetahuan: Perspektif Barat dan Islam (PDF). Banda Aceh: Penerbit Bandar Publishing. hlm. 107. ISBN 978-623-7499-37-4. 
  2. ^ Asriningsari, A., dan Umaya, N. M. (2010). Semiotika: Teori dan Aplikasi pada Karya Sastra (PDF). Semarang: UPGRIS Press. hlm. 27. ISBN 978-602-804-712-8. 
  3. ^ Budiwirman (2018). Songket Minangkabau Sebagai Kajian Seni Rupa (PDF). Padang: CV. Berkah Prima. hlm. 86–87. ISBN 978-602-5994-04-3. 
  4. ^ Thabrani, Abdul Muis (2015). Rafik, Ainur, ed. Filsafat dalam Pendidikan (PDF). Jember: IAIN Jember Press. hlm. 41–42. ISBN 978-602-414-018-2. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-12-14. Diakses tanggal 2021-12-30. 
  5. ^ Andriani, Fera (2017). "Pragmatisme: Menepis Keraguan, Memantapkan Keyakinan" (PDF). Syaikhuna: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam. 8 (2): 244. 
  6. ^ Ilmi, Mochammad Miftachul (2019). "Konsep Al-Dīn dalam Alquran: Telaah Semiosis Perspektif Charles Sanders Peirce" (PDF). Al-Bayan: Studi Al-Qur‘an dan Tafsir. 4 (1): 31. 
  7. ^ Panorama, M., dan Muhajirin (2017). Pendekatan Praktis Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif (PDF). Bantul: Idea Press Yogyakarta. hlm. 1–2. 
  8. ^ Adinda S., Anastasia Jessica (2017). Wibawa, FX. Setya, ed. Menelusuri Pragmatisme (PDF). Sleman: Penerbit PT Kanisius. hlm. 7. ISBN 978-979-21-4370-6. 
  9. ^ Idris, Saifullah (2014). Muluk, Safrul, ed. Demokrasi dan Filsafat Pendidikan: Akar Filosofis dan Implikasinya dalam Pengembangan Filsafat Pendidikan (PDF). Banda Aceh: Ar-Raniry Press. hlm. 36–37. ISBN 978-979-3717-51-7. 
  10. ^ Aburaera, S., Muhadar, dan Maskun (2017). Filsafat Hukum: Teori dan Praktik (PDF). Jakarta: Kencana. hlm. 135. ISBN 978-602-9413-94-6. 
  11. ^ Saifullah, ed. (2016). Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam Kurikulum 2013 (PDF). Banda Aceh: FTK Ar-Raniry Press. hlm. 5–6. ISBN 978-602-60401-6-9. 
  12. ^ Rakhmawati, Yuliana (2019). Buku Ajar Metode Penelitian Komunikasi (PDF). Surabaya: CV. Putra Media Nusantara. hlm. 51. ISBN 978-602-1187-61-6. 
  13. ^ Indra Tjahyadi, Sri Andayani, Hosnol Wafa (2020). Sutrisno, A., dan Hidayati, N., ed. Pengantar Teori dan Metode Penelitian Budaya (PDF). Lamongan: Pagan Press. hlm. 64–65. ISBN 978-623-6910-06-1. 
  14. ^ Sahid, Nur. Semiotika untuk Teater, Tari, Wayang Purwa dan Film (PDF). Semarang: Gigih Pustaka Mandiri. hlm. 3. ISBN 978-602-1220-09-2. 
  15. ^ Fauziah, Andi Neneng Nur (2020). Muhammadiah, M., dan Kodir, A., ed. Menyuarakan Pergolakan Pemikiran: Analisis Puisi dalam Antologi Melipat Jarak Karya Sapardi Joko Damono (Kajian Semiotik C.S. Peirce) (PDF). Bogor: Azkiya Publishing. hlm. 16. ISBN 978-623-6744-37-6. 
  16. ^ Framanik, N. A., dkk. (2020). Rozi, Achmad, ed. Teori-Teori Komunikator (PDF). Serang: Desanta Muliavisitama. hlm. 20. ISBN 978-623-7019-732. 
  17. ^ Hamidah (2017). Rosyidi, Abdul Wahab, ed. Filsafat Pembelajaran Bahasa: Perspektif Strukturalisme dan Pragmatisme (PDF). Bantul: Naila Pustaka. hlm. 31–32. ISBN 978-602-1290-43-9. 
  18. ^ Marwiah (2020). Kajian Tindak Tutur: Studi Kasus pada Istri Komunitas TNI (PDF). Makassar: LPP Unismuh Makassar. hlm. 37–38. ISBN 978-623-7349-17-4. 
  19. ^ Trabaut, Jürgen (1996). Dasar-Dasar Semiotik: [Elemente der Semiotik] (PDF). Diterjemahkan oleh Pattinasarany, Sally. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. hlm. 43. ISBN 979-459-646-9. 

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]