Lompat ke isi

Rotan dahanan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: Parameter klad
 
(24 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Taxobox
{{akan dikerjakan}}
| color = {{tc2|tumbuhan}}
{{taxobox
|name = Rotan dahanan
|name = Rotan dahanan
|image =Rotan dahanan.jpg
|image =Rotan dahanan.jpg
|image_caption = Foto rotan dahanan menurut [[Odoardo Beccari]] (1921)
|image_caption = Foto rotan dahanan menurut [[Odoardo Beccari]] (1921)
|regnum = [[Plantae]]
|regnum = [[Tumbuhan|Plantae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
|unranked_divisio = [[Angiospermae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
|unranked_classis = [[Monokotil]]
{{kladtb|[[Monokotil]]}}
|unranked_ordo = [[Commelinids]]
{{kladtb|[[Komelinid]]}}
|ordo = [[Arecales]]
|ordo = [[Arecales]]
|familia = [[Arecaceae]]
|familia = [[Arecaceae]]
Baris 24: Baris 25:


== Deskripsi ==
== Deskripsi ==
Rotan dahanan merupakan rotan berukuran sedang/agak besar sedikit. Tumbuh be[[rumpun]] sedari 20-50 [[meter|m]].<ref name=BP/> Biasa merambat pada tumbuhan lain, dengan garis tengah 1,5-3 [[senimeter|cm]]. [[Batang]]nya yang berpelepah mencapai 2-3 cm. Ber[[daun]] [[sirip]] yang letak anak-anak daunnya berpasangan. Sedangkan daunnya lembut dan ketika muda, ia dibungkus dengan tepung yang berwarna coklat-[[kayu manis]]. Daunnya ini sewaktu muda, berwarna ada yang putih-putih karat dan berukuran sebagai berikut: 50 cm-1m × 10-12 cm.<ref name=BP/><ref name=Beccari/> Anak-anak daun rotan dahanan berjumlah 8-15, tersebut berbentuk bundar telur lanset sungsang yang ujungnya bergerigi. Selain berbentuk telur sungsang, dia juga lebar-memanjang, dan berukuran 20-30 cm, dan bahkan ada yang mencapai 1/2 m. Semenatara itu, lebarnya 1-3 [[sentimeter|cm]]. [[Tulang daun]] bagian bawah berduri. [[Perbungaan]]nya [[malai]],<ref name=BP/> dan tumbuh di ujung [[batang]].<ref name=BP/> Malai-nya bercabang sedikit. Panjang mencapai 50-60 cm; bahkan ada yang lebih. Seludang bunga berbentuk tabung, berseludang tertutup, berbatang melengkung agak tebal, panjangnya 15-25 cm dan membawa 4-8 bulir. Rotan dahaan memiliki bunga agak membengkok pada ujungnya.<ref name=Beccari/> Setelah berbunga dan ber[[buah]], rotan dahanan langsung mati. Ia memperbanyak diri dengan [[tunas]] di ujung batang, dengan cara inilah, [[rumpun]] pun terbentuk.<ref name=BP>Sastrapradja, Setijati; Mogea, Johanis Palar; Sangat, Harini Murni; Afriastini, Johar Jumiati (1981) [1980]. ''Palem Indonesia''. '''13''': 86{{spaced ndash}}87. [[Jakarta]] : LBN - [[LIPI]] bekerja sama dengan [[Balai Pustaka]].</ref>
Rotan dahanan merupakan rotan berukuran sedang/agak besar sedikit. Tumbuh be[[rumpun]] sedari 20–50 [[meter|m]].<ref name=BP/> Biasa merambat pada tumbuhan lain, dengan garis tengah 1,5–3 [[senimeter|cm]]. [[Batang]]nya yang berpelepah mencapai 2–3&nbsp;cm. Ber[[daun]] [[sirip]] yang letak anak-anak daunnya berpasangan. Sedangkan daunnya lembut dan ketika muda, ia dibungkus dengan tepung yang berwarna cokelat-[[kayu manis]]. Daunnya ini sewaktu muda, berwarna ada yang putih-putih karat dan berukuran sebagai berikut: 50&nbsp;cm–1 m × 10–12&nbsp;cm. Anak-anak daun rotan dahanan berjumlah 8-15, tersebut berbentuk bundar telur lanset sungsang yang ujungnya bergerigi. Selain berbentuk telur sungsang, dia juga lebar-memanjang, dan berukuran 20–30&nbsp;cm, dan bahkan ada yang mencapai 1/2 m. Sementara itu, lebarnya 1–3 [[sentimeter|cm]]. [[Tulang daun]] bagian bawah berduri. [[Perbungaan]]nya [[malai]], dan tumbuh di ujung [[batang]]. Malainya bercabang sedikit. Panjang mencapai 50–60&nbsp;cm; bahkan ada yang lebih. Seludang bunga berbentuk tabung, berseludang tertutup, berbatang melengkung agak tebal, panjangnya 15–25&nbsp;cm dan membawa 4–8 bulir. Rotan dahanan memiliki bunga agak membengkok pada ujungnya.<ref name=Beccari/> Setelah berbunga dan ber[[buah]], rotan dahanan langsung mati. Ia memperbanyak diri dengan [[tunas]] di ujung batang, dengan cara inilah, [[rumpun]] pun terbentuk.<ref name=Beccari/><ref name=BP>Sastrapradja, Setijati; Mogea, Johanis Palar; Sangat, Harini Murni; Afriastini, Johar Jumiati (1981) [1980]. ''Palem Indonesia''. '''13''': 86{{spaced ndash}}87. [[Jakarta]]: LBN - [[LIPI]] bekerja sama dengan [[Balai Pustaka]].</ref>


Dengan spesies lain dalam genus ''[[Korthalsia]]'', terdapat perbedaan seperti: tangkai perbungaan cabang primer yang terbagi menjadi anak cabang yang berujung runcing, [[biji]]nya homogen. Selain itu, [[anak daun]]nya besar, lonjong-membentuk [[ketupat]], dan bagian atas anak daun berpermukaan tajam.<ref name=Beccari>{{cite journal |author={{aut|[[Odoardo Beccari|Beccari, Odoardo]]}} |year=1918 |title=Asiatic Palms - Lepydocaryeae |journal=Annals of Royal Botanic Garden, Calcutta |volume=11 |issue=2{{spaced ndash}}3 |pages=1{{spaced ndash}}231 |url=http://biodiversitylibrary.org/page/26254739#page/152/mode/1up/mode/1up}}</ref>
Dengan spesies lain dalam genus ''[[Korthalsia]]'', terdapat perbedaan seperti: tangkai perbungaan cabang primer yang terbagi menjadi anak cabang yang berujung runcing, [[biji]]nya homogen. Selain itu, [[anak daun]]nya besar, lonjong-membentuk [[ketupat]], dan bagian atas anak daun berpermukaan tajam.<ref name=Beccari>{{cite journal |author={{aut|[[Odoardo Beccari|Beccari, Odoardo]]}} |year=1918 |title=Asiatic Palms - Lepydocaryeae |journal=Annals of Royal Botanic Garden, Calcutta |volume=11 |issue=2{{spaced ndash}}3 |pages=1{{spaced ndash}}231 |url=http://biodiversitylibrary.org/page/26254739#page/152/mode/1up/mode/1up}}</ref>


== Habitat & persebaran ==
== Habitat dan persebaran ==
Banyak di [[Semenanjung Malaya]], [[Sumatera]], [[Belitung]], dan [[Kalimantan]]. Menurut [[Odoardo Beccari]], [[Friedrich Adolf Wilhelm Miquel|F.A.W. Miquel]] mendeskripsikan rotan dahanan berdasarkan [[spesimen]] yang dia dapatkan dari Diepenhorst pada di [[Padang Pariaman|Pariaman]], [[Sumatera Barat]].<ref name=Beccari/>
Banyak di [[Semenanjung Malaya]], [[Sumatra]], [[Belitung]], dan [[Kalimantan]].<ref name=BP/><ref name=Witono>{{cite journal |title=Keanekaragaman Palem (Palmae) di Gunung Lumut, Kalimantan Tengah |author={{aut|Witono, Joko Ridho}} |journal=Biodiversitas |volume=6 |issue=1 |pages=22{{spaced ndash}}30 |issn=1412-033X |url=http://biodiversitas.mipa.uns.ac.id/D/D0601/D0601pdf/D060105.pdf }}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Menurut [[Odoardo Beccari]], [[Friedrich Anton Wilhelm Miquel|F.A.W. Miquel]] mendeskripsikan rotan dahanan berdasarkan [[spesimen]] yang dia dapatkan dari Diepenhorst pada di [[Padang Pariaman|Pariaman]], [[Sumatera Barat]]. Satu spesimen dia dapatkan dari [[Herbarium]] di [[Utrecht]]. Bisa pula didatai di Herbarium [[Leyden]] dan [[Kalkuta]]. Di [[Sumatra]], tumbuhan ini dapat ditemukan di [[Palembang]]. Sedangkan, di [[Semenanjung Malaya]], bisa ditemukan di [[Perak]], [[Asam Kumbang]], di [[Johor]], dan [[Belitung]]. Sementara itu, di [[Kalimantan]], tumbuhan ini agak umum ditemukan; terutama di [[Gunung Matang]] dekat [[Sarawak]]. Yang unik, spesies yang ada di [[Sarawak]] kelihatan mirip dengan spesimen yang didatai oleh De Vries di [[Kalimantan]] yang dianggap oleh Miquel sebagai ''Korthalsia angustifolia''. Sementara itu, [[K. Heyne]] mendapatkan spesimen rotan dahanan dari [[Pontianak]] dan [[Banjarmasin]].<ref name=Beccari/>

Tumbuhan ini tumbuh di [[rawa-rawa]] hingga pada ketinggian 50 [[mdpl]]. Rotan dahanan umum menutupi [[batang]] pada [[pohon]] yang dirambatnya.<ref name=Heyne/><ref name=BP/>

== Kegunaan dan manfaat ==
Rotan dahanan adalah salah satu [[palem]] penghasil [[rotan]] yang dipergunakan sebagai bahan [[tali]]-temali, [[keranjang]], [[anyaman|anyam-anyaman]], karena kuat, tahan lama, dan sulit untuk dipatahkan. Di [[Bangka Belitung]] dan [[Sumatra]], masyarakat mempergunakannya sebagai penambah penghasilan-tambahan buat penanamnya. Tumbuhan ini baik untuk anyaman, hanya saja kurang baik apabila diraut. Penggunaannya sebagai penambah penghasilan-tambahan sudah sedari zaman [[Hindia Belanda]]. Rotan ini tumbuh di [[pertambangan]] [[timah]] dan digunakan masyarakat dalam kegunaan yang sama, yakni dipergunakan sebagai keranjang pembawa [[timah]]. Pada masa Hindia Belanda, 100 batang rotan dahanan yang panjangnya 2.5 [[meter|m]] dihargai sebesar 2,5 [[gulden]] pada masa itu.<ref name=Heyne/><ref name=BP/> Lain halnya dengan [[Odoardo Beccari]] (1918) yang menceritakan bahwa rotan dahanan dimakan oleh orang-orang desa bersama dengan [[sagu]].<ref name=Beccari/>

Sampai tahun '80-an, pembudidayaan rotan dahanan kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Keterangan [[biologi]]s tumbuhan ini masih diperlukan untuk pengembangan [[budi daya]]<nowiki/>nya pada masa depan, mengingat [[hutan]] tempat bertumbuhnya [[spesies]] ini mulai banyak dimanfaatkan


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist|2}}
apa masa d{{reflist|2}}


{{Taxonbar|from=Q15466274}}
{{tumbuhan-stub}}


[[Kategori:Rotan|dahanan]]
[[Kategori:Flora Indonesia]]
[[Kategori:Flora Indonesia]]
[[Kategori:Arecaceae]]
[[Kategori:Tumbuhan industri]]
[[Kategori:Hasil hutan non-kayu]]


{{Tumbuhan-stub}}

Revisi terkini sejak 12 Agustus 2024 06.48

Rotan dahanan
Foto rotan dahanan menurut Odoardo Beccari (1921)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Monokotil
Klad: Komelinid
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Genus:
Spesies:
K. flagellaris
Nama binomial
Korthalsia flagellaris
Miq.
Sinonim

Referensi:[1][2]

  • K. angustifolia Miq. ex Bl.
  • K. rubiginosa Becc.
  • K. ferruginea Becc.

Rotan dahanan (Korthalsia flagellaris) adalah flora asal Indonesia. Di Indonesia, rotan dahanan dikenal pula dengan nama rotan dahanan (Mel.), dan rotan andung (Kubu).[1]

Deskripsi

[sunting | sunting sumber]

Rotan dahanan merupakan rotan berukuran sedang/agak besar sedikit. Tumbuh berumpun sedari 20–50 m.[3] Biasa merambat pada tumbuhan lain, dengan garis tengah 1,5–3 cm. Batangnya yang berpelepah mencapai 2–3 cm. Berdaun sirip yang letak anak-anak daunnya berpasangan. Sedangkan daunnya lembut dan ketika muda, ia dibungkus dengan tepung yang berwarna cokelat-kayu manis. Daunnya ini sewaktu muda, berwarna ada yang putih-putih karat dan berukuran sebagai berikut: 50 cm–1 m × 10–12 cm. Anak-anak daun rotan dahanan berjumlah 8-15, tersebut berbentuk bundar telur lanset sungsang yang ujungnya bergerigi. Selain berbentuk telur sungsang, dia juga lebar-memanjang, dan berukuran 20–30 cm, dan bahkan ada yang mencapai 1/2 m. Sementara itu, lebarnya 1–3 cm. Tulang daun bagian bawah berduri. Perbungaannya malai, dan tumbuh di ujung batang. Malainya bercabang sedikit. Panjang mencapai 50–60 cm; bahkan ada yang lebih. Seludang bunga berbentuk tabung, berseludang tertutup, berbatang melengkung agak tebal, panjangnya 15–25 cm dan membawa 4–8 bulir. Rotan dahanan memiliki bunga agak membengkok pada ujungnya.[2] Setelah berbunga dan berbuah, rotan dahanan langsung mati. Ia memperbanyak diri dengan tunas di ujung batang, dengan cara inilah, rumpun pun terbentuk.[2][3]

Dengan spesies lain dalam genus Korthalsia, terdapat perbedaan seperti: tangkai perbungaan cabang primer yang terbagi menjadi anak cabang yang berujung runcing, bijinya homogen. Selain itu, anak daunnya besar, lonjong-membentuk ketupat, dan bagian atas anak daun berpermukaan tajam.[2]

Habitat dan persebaran

[sunting | sunting sumber]

Banyak di Semenanjung Malaya, Sumatra, Belitung, dan Kalimantan.[3][4] Menurut Odoardo Beccari, F.A.W. Miquel mendeskripsikan rotan dahanan berdasarkan spesimen yang dia dapatkan dari Diepenhorst pada di Pariaman, Sumatera Barat. Satu spesimen dia dapatkan dari Herbarium di Utrecht. Bisa pula didatai di Herbarium Leyden dan Kalkuta. Di Sumatra, tumbuhan ini dapat ditemukan di Palembang. Sedangkan, di Semenanjung Malaya, bisa ditemukan di Perak, Asam Kumbang, di Johor, dan Belitung. Sementara itu, di Kalimantan, tumbuhan ini agak umum ditemukan; terutama di Gunung Matang dekat Sarawak. Yang unik, spesies yang ada di Sarawak kelihatan mirip dengan spesimen yang didatai oleh De Vries di Kalimantan yang dianggap oleh Miquel sebagai Korthalsia angustifolia. Sementara itu, K. Heyne mendapatkan spesimen rotan dahanan dari Pontianak dan Banjarmasin.[2]

Tumbuhan ini tumbuh di rawa-rawa hingga pada ketinggian 50 mdpl. Rotan dahanan umum menutupi batang pada pohon yang dirambatnya.[1][3]

Kegunaan dan manfaat

[sunting | sunting sumber]

Rotan dahanan adalah salah satu palem penghasil rotan yang dipergunakan sebagai bahan tali-temali, keranjang, anyam-anyaman, karena kuat, tahan lama, dan sulit untuk dipatahkan. Di Bangka Belitung dan Sumatra, masyarakat mempergunakannya sebagai penambah penghasilan-tambahan buat penanamnya. Tumbuhan ini baik untuk anyaman, hanya saja kurang baik apabila diraut. Penggunaannya sebagai penambah penghasilan-tambahan sudah sedari zaman Hindia Belanda. Rotan ini tumbuh di pertambangan timah dan digunakan masyarakat dalam kegunaan yang sama, yakni dipergunakan sebagai keranjang pembawa timah. Pada masa Hindia Belanda, 100 batang rotan dahanan yang panjangnya 2.5 m dihargai sebesar 2,5 gulden pada masa itu.[1][3] Lain halnya dengan Odoardo Beccari (1918) yang menceritakan bahwa rotan dahanan dimakan oleh orang-orang desa bersama dengan sagu.[2]

Sampai tahun '80-an, pembudidayaan rotan dahanan kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Keterangan biologis tumbuhan ini masih diperlukan untuk pengembangan budi dayanya pada masa depan, mengingat hutan tempat bertumbuhnya spesies ini mulai banyak dimanfaatkan

Referensi

[sunting | sunting sumber]

apa masa d

  1. ^ a b c d Heyne, Karel (1922) De nuttige planten van Nederlandsch-Indië 1:347. Batavia:Ruygrok.
  2. ^ a b c d e f Beccari, Odoardo (1918). "Asiatic Palms - Lepydocaryeae". Annals of Royal Botanic Garden, Calcutta. 11 (2 – 3): 1 – 231. 
  3. ^ a b c d e Sastrapradja, Setijati; Mogea, Johanis Palar; Sangat, Harini Murni; Afriastini, Johar Jumiati (1981) [1980]. Palem Indonesia. 13: 86 – 87. Jakarta: LBN - LIPI bekerja sama dengan Balai Pustaka.
  4. ^ Witono, Joko Ridho. "Keanekaragaman Palem (Palmae) di Gunung Lumut, Kalimantan Tengah" (PDF). Biodiversitas. 6 (1): 22 – 30. ISSN 1412-033X. [pranala nonaktif permanen]