Lompat ke isi

Gajah Mada (seri televisi): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
Danang Efendi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(24 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
| name = Gajah Mada
| name = Gajah Mada
| image = Gajah_mada_sinetron.jpeg
| image = Gajah_mada_sinetron.jpeg
| image_upright = 1.13
| image_upright =
| image_size =
| image_size =
| image_alt =
| image_alt =
Baris 14: Baris 14:
* [[Film laga|Laga]]
* [[Film laga|Laga]]
}}
}}
| creator = [[MD Entertainment]]
| creator =
| based_on = <!-- {{Based on|work|author}} -->
| based_on = <!-- {{Based on|work|author}} -->
| inspired_by = <!-- {{Based on|work|author}} -->
| inspired_by = <!-- {{Based on|work|author}} -->
Baris 40: Baris 40:
| narrated =
| narrated =
| theme_music_composer = [[Regina Ivanova|Regina Idol]]
| theme_music_composer = [[Regina Ivanova|Regina Idol]]
| opentheme = "Gajah Mada" [[Regina Ivanova|Regina Idol]]
| opentheme = "Gajah Mada" oleh [[Regina Ivanova|Regina Idol]]
| endtheme = "Gajah Mada" [[Regina Ivanova|Regina Idol]]
| endtheme = "Gajah Mada" oleh [[Regina Ivanova|Regina Idol]]
| composer = {{Plainlist|
| composer = {{Plainlist|
* Nikanor RS Hariprawiro
* Nikanor RS Hariprawiro
Baris 60: Baris 60:
| animator =
| animator =
| editor =
| editor =
| camera = [[Jun Mahir]]
| camera = Jun Mahir
| runtime = 60—90 menit
| runtime = 60—90 menit
| company = [[MD Entertainment]]
| company = [[MD Entertainment]]
| distributor = [[MNC Media]]
| distributor = [[Media Nusantara Citra]]
| network = [[MNCTV]]
| network = [[MNCTV]]
| first_run =
| first_run = <!-- The nation in which the series first aired, if different from country parameter -->
| first_aired = {{Start date|2013|5|20}}
| first_aired = {{Startdate|2013|5|20}}
| last_aired = {{End date|2013|12|1}}
| last_aired = {{End date|2013|12|1}}
| preceded_by =
| preceded_by =
Baris 76: Baris 76:
}}
}}


'''''Gajah Mada''''' adalah sinetron kolosal Indonesia produksi [[MD Entertainment]] yang ditayangkan perdana 20 Mei 2013 pada pukul 20.30 WIB di [[MNCTV]]. Sinetron ini disutradarai oleh Dedy Mercy dan dibintangi oleh [[Rafael Putra Ismy|Rafael P. Ismy]], [[Chicco Jerikho]], [[Zora Vidyanata]], dan [[Barry Prima]].
'''''Gajah Mada''''' adalah serial televisi Indonesia produksi [[MD Entertainment]] yang ditayangkan perdana 20 Mei 2013 pukul 21.35 WIB di [[MNCTV]]. Serial ini disutradarai oleh Dedy Mercy dan dibintangi oleh [[Rafael Putra Ismy|Rafael P. Ismy]], [[Chicco Jerikho]], dan [[Zora Vidyanata]].


== Sinopsis ==
== Sinopsis ==
Kelahiran Gajah Mada ([[Rafael Putra . Ismy] ditandai dengan petir dan halilintar, suatu pertanda kalau ia akan menjadi orang Jawangkati ([[Marcellino]]), ayah Gajah Mada, adalah seorang pendekar sakti pemimpin Prajurit Majapahit. Ia menginginkan anaknya kelak nanti menjadi seorang pemimpin dan ksatria Majapahit. Namun ia harus gugur di medan perang saat Majapahit berhasil memenangkan pertempuran dengan pasukan Kerajaan Tartar dari negeri Cina. Hanya Gada Ruja Pala, senjata sakti milik Jawangkati, yang tertinggal untuk anaknya. Lailan Mangrani ([[Zora Vidyanata]]), istri Jawangkati, sedih mengetahui suaminya harus gugur di medan laga. Tetapi kesedihannya itu terobati dengan kelahiran Gajah Mada.
Kelahiran Gajah Mada ditandai dengan petir dan halilintar, suatu pertanda kalau ia akan menjadi orang Jawangkati, ayah Gajah Mada, adalah seorang pendekar sakti pemimpin Prajurit Majapahit. Ia menginginkan anaknya kelak nanti menjadi seorang pemimpin dan ksatria Majapahit. Namun ia harus gugur di medan perang saat Majapahit berhasil memenangkan pertempuran dengan pasukan Kerajaan Tartar dari negeri Cina. Hanya Gada Ruja Pala, senjata sakti milik Jawangkati, yang tertinggal untuk anaknya. Lailan Mangrani, istri Jawangkati, sedih mengetahui suaminya harus gugur di medan laga. Tetapi kesedihannya itu terobati dengan kelahiran Gajah Mada.
Lailan tidak menghendaki anaknya menjadi ksatria hingga ia melarang Gajah Mada belajar kanuragan. Alasan Lailan melarang Gajah Mada menjadi ksatria, karena dia tidak ingin kehilangan orang yang dicintainya lagi. Gajah Mada diam - diam berguru kanuragan kepada Eyang Wungkuk Hanuraga ([[Barry Prima]]), hingga Gajah Mada mahir ilmu kanuragan dan beladiri. Seorang anak mantan punggawa bernama Kebo Ireng ([[Adam Farrel]]) suka mencelakai dan mengganggu orang karena sifatnya selalu membela kebenaran dan yang lemah, Gajah Mada selalu berhasil menghadapinya.
Lailan tidak menghendaki anaknya menjadi ksatria hingga ia melarang Gajah Mada belajar kanuragan. Alasan Lailan melarang Gajah Mada menjadi ksatria, karena dia tidak ingin kehilangan orang yang dicintainya lagi. Gajah Mada diam - diam berguru kanuragan kepada Eyang Wungkuk Hanuraga, hingga Gajah Mada mahir ilmu kanuragan dan beladiri. Seorang anak mantan punggawa bernama Kebo Ireng suka mencelakai dan mengganggu orang karena sifatnya selalu membela kebenaran dan yang lemah, Gajah Mada selalu berhasil menghadapinya.
Eyang Wungkuk mengajarkan berbagai macam ilmu kanuragan dan ilmu budi pekerti yang sangat luhur. Gajah Mada gemar membantu setiap orang, ia pun sering membela temannya yang teraniaya. Hal ini membuat Geram Nyai Klowi ([[Anne J.Coto]]), seorang wanita sakti yang sering membuat keonaran di desa Mada. Kedua pengikut Nyai Klowi, Carubawor dan Bajulbali, berhasil dikalahkan oleh Gajah Mada saat ia merampok beberapa warga desa. Nyai Klowi penguasa hutan larangan itu kemudian memerintahkan siluman ular penunggu sungai, Ragir Kuning, agar menyerang desa Mada dan mencari tumbal di sana. Rupanya ular kuning raksasa itu itu kewalahan menghadapi Gajah Mada.
Eyang Wungkuk mengajarkan berbagai macam ilmu kanuragan dan ilmu budi pekerti yang sangat luhur. Gajah Mada gemar membantu setiap orang, ia pun sering membela temannya yang teraniaya. Hal ini membuat Geram Nyai Klowi, seorang wanita sakti yang sering membuat keonaran di desa Mada. Kedua pengikut Nyai Klowi, Carubawor dan Bajulbali, berhasil dikalahkan oleh Gajah Mada saat ia merampok beberapa warga desa. Nyai Klowi penguasa hutan larangan itu kemudian memerintahkan siluman ular penunggu sungai, Ragir Kuning, agar menyerang desa Mada dan mencari tumbal di sana. Rupanya ular kuning raksasa itu itu kewalahan menghadapi Gajah Mada.
Nyai Klowi kemudian memerintahkan kembali ular Kuning raksasa itu untuk mengerahkan pasukannya menyerang desa Mada, dan menghancurkan keluarga Gajah Mada. Puluhan ular besar kemudian masuk desa Mada yang mengakibatkan warga meninggal karena di makan ular, tak luput Ibunda Gajah Mada. Ia juga diserang oleh Ular kuning raksasa itu ketika sedang menyiram bunga di taman. Gajah Mada yang mengetahui Ibunya di makan ular, langsung mengejar Ular kuning raksasa itu. Gajah Mada berhasil menyelamatkan ibunya dan warga lainya. Setiap saat Gajah Mada selalu tampil menjadi pembela kebenaran dan mengalahkan angkara murka.
Nyai Klowi kemudian memerintahkan kembali ular Kuning raksasa itu untuk mengerahkan pasukannya menyerang desa Mada, dan menghancurkan keluarga Gajah Mada. Puluhan ular besar kemudian masuk desa Mada yang mengakibatkan warga meninggal karena di makan ular, tak luput Ibunda Gajah Mada. Ia juga diserang oleh Ular kuning raksasa itu ketika sedang menyiram bunga di taman. Gajah Mada yang mengetahui Ibunya di makan ular, langsung mengejar Ular kuning raksasa itu. Gajah Mada berhasil menyelamatkan ibunya dan warga lainya. Setiap saat Gajah Mada selalu tampil menjadi pembela kebenaran dan mengalahkan angkara murka.
Baris 89: Baris 89:
== Pemeran ==
== Pemeran ==
<!-- Daftar pemeran ini ditulis dan diurutkan berdasarkan poster serta seberapa penting pemeran (untuk nama yang tidak tercantum pada poster) -->
<!-- Daftar pemeran ini ditulis dan diurutkan berdasarkan poster serta seberapa penting pemeran (untuk nama yang tidak tercantum pada poster) -->
* [[Rafael Putra Ismy|Rafael P. Ismy]] sebagai [[Gajah Mada]]
{|class="wikitable unsortable"
* [[Chicco Jerikho]] sebagai [[Nambi]]
|-
* [[Zora Vidyanata]] sebagai Lailan Manggrani
!Pemeran
* [[Barry Prima]] sebagai Eyang Wungkuk Hanuraga
!Peran
* [[Adam Farrel]] sebagai Kebo Ireng
|-
* [[Anne.J.Coto]] sebagai Nyi Klowi
|[[Rafael Putra Ismy|Rafael P. Ismy]]
* [[Marcelino (pemeran)|Marcelino Sembara]] sebagai Jawangkati dan Jatinawang
|[[Gajah Mada]]
* [[Ryana Dea]] sebagai Ratu Majapahit ''([[Dara Petak|Dara Pethak]])''
|-
* [[Ratu Felisha]] sebagai Ratu Majapahit ''([[Dara Jingga]])''
|[[Chicco Jerikho]]
* [[Rikas Harsa]] sebagai Raja Majapahit ''([[Raden Wijaya|Prabu Kertarajasa]])''
|[[Nambi]]
* Bayu Septi Virguna sebagai [[Ranggalawe]]
|-
* [[Adhi Pawitra]] sebagai [[Mahapati|Halayuda]]
|[[Zora Vidyanata]]
* [[Ferdi Ali]] sebagai Sempana
|Lailan Manggrani
* [[Ashira Zamita|Chilla Irawan]] sebagai Gondowati
|-
* Daniel Shivaei sebagai [[Adityawarman|Raden Adityawarman]]
|[[Barry Prima]]
* [[Raihan Khan]] sebagai [[Jayanegara|Pangeran Garbapati]]
|Eyang Wungkuk Hanuraga
* Raja Fikram sebagai Tanca
|-
* Arief Asyhari Nilman sebagai Suro Gendro
|[[Adam Farrel]]
* [[George Rudy]] sebagai Ki Patiraga
|Kebo Ireng
* [[Kesha Ratuliu]] sebagai Gitaria
|-
* [[Richard Ivander]] sebagai Cakradara
|[[Anne.J.Coto]]
* [[Sutan Simatupang]] sebagai Setan Kojer
|Nyi Klowi
* [[Johan Morgan Purba]] sebagai Arya Kalanayan
|-
* Thomas Joseft
|[[Marcelino|Marcellino Sembara]]
* [[Tedy Yudistira]]
|Jawangkati & ''Jatinawang''
* Wan Afo'x sebagai Singo Lawung
|-
* [[Lady Nayoan]] sebagai Xiao Ling
|[[Ryana Dea]]
|Ratu Majapahit ''([[Dara Petak|Dara Pethak]])''
|-
|[[Ratu Felisha]]
|Ratu Majapahit ''([[Dara Jingga]])''
|-
|[[Rikas Harsa]]
|Raja Majapahit ''([[Raden Wijaya|Prabu Kertarajasa]])''
|-
|Bayu Septi Virguna
|[[Ranggalawe]]
|-
|[[Adhi Pawitra]]
|[[Mahapati|Halayuda]]
|-
|[[Ferdi Ali]]
|Sempana
|-
|[[Chilla Irawan]]
|Gondowati
|-
|Daniel Shivaei
|[[Adityawarman|Raden Adityawarman]]
|-
|[[Raihan Khan]]
|[[Jayanegara|Pangeran Garbapati]]
|-
|Raja Fikram
|Tanca
|-
|Arief Asyhari Nilman
|Suro Gendro
|-
|[[George Rudy]]
|Ki Patiraga
|-
|[[Kesha Ratuliu]]
|Gitaria
|-
|[[Richard Ivander]]
|Cakradara
|-
|[[Sutan Simatupang]]
|Setan Kojer
|-
|[[Johan Morgan Purba]]
|Arya Kalanayan
|-
|Thomas Joseft
|N/A
|-
|[[Tedy Yudistira]]
|N/A
|-
|Wan Afo'x
|Singo Lawung
|}
;Keterangan:
* N/A: ''Not Available''


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [https://mdentertainment.com/sinetrons/gajah-mada Situs Web MD Entertainment] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220724062006/https://mdentertainment.com/sinetrons/gajah-mada |date=2022-07-24 }}
* [https://mdentertainment.com/sinetrons/gajah-mada Situs web MD Entertainment]
* {{Youtube|playlist=PL8WgUBmGEO68Gr5ajmKTvqy4YcQYoQh0b|''Gajah Mada''}}
* {{Youtube|playlist=PL8WgUBmGEO68Gr5ajmKTvqy4YcQYoQh0b|''Gajah Mada''}}
{{MD Entertainment}}{{MD Entertainment di MNCTV}}
{{MD Entertainment}}{{MD Entertainment}}
{{sinetron-stub}}


[[Kategori:Sinetron Indonesia]]
[[Kategori:Sinetron Indonesia]]

Revisi terkini sejak 30 Agustus 2024 01.25

Gajah Mada
Genre
SutradaraDedy Mercy
Pemeran
Penggubah lagu temaRegina Idol
Lagu pembuka"Gajah Mada" oleh Regina Idol
Lagu penutup"Gajah Mada" oleh Regina Idol
Penata musik
  • Nikanor RS Hariprawiro
  • Iswara Giovani
Negara asalIndonesia
Bahasa asliBahasa Indonesia
Jmlh. musim1
Jmlh. episode178 (daftar episode)
Produksi
Produser
Pengaturan kameraJun Mahir
Durasi60—90 menit
Rumah produksiMD Entertainment
DistributorMedia Nusantara Citra
Rilis asli
JaringanMNCTV
Rilis20 Mei (2013-05-20) –
1 Desember 2013 (2013-12-1)

Gajah Mada adalah serial televisi Indonesia produksi MD Entertainment yang ditayangkan perdana 20 Mei 2013 pukul 21.35 WIB di MNCTV. Serial ini disutradarai oleh Dedy Mercy dan dibintangi oleh Rafael P. Ismy, Chicco Jerikho, dan Zora Vidyanata.

Kelahiran Gajah Mada ditandai dengan petir dan halilintar, suatu pertanda kalau ia akan menjadi orang Jawangkati, ayah Gajah Mada, adalah seorang pendekar sakti pemimpin Prajurit Majapahit. Ia menginginkan anaknya kelak nanti menjadi seorang pemimpin dan ksatria Majapahit. Namun ia harus gugur di medan perang saat Majapahit berhasil memenangkan pertempuran dengan pasukan Kerajaan Tartar dari negeri Cina. Hanya Gada Ruja Pala, senjata sakti milik Jawangkati, yang tertinggal untuk anaknya. Lailan Mangrani, istri Jawangkati, sedih mengetahui suaminya harus gugur di medan laga. Tetapi kesedihannya itu terobati dengan kelahiran Gajah Mada.

Lailan tidak menghendaki anaknya menjadi ksatria hingga ia melarang Gajah Mada belajar kanuragan. Alasan Lailan melarang Gajah Mada menjadi ksatria, karena dia tidak ingin kehilangan orang yang dicintainya lagi. Gajah Mada diam - diam berguru kanuragan kepada Eyang Wungkuk Hanuraga, hingga Gajah Mada mahir ilmu kanuragan dan beladiri. Seorang anak mantan punggawa bernama Kebo Ireng suka mencelakai dan mengganggu orang karena sifatnya selalu membela kebenaran dan yang lemah, Gajah Mada selalu berhasil menghadapinya.

Eyang Wungkuk mengajarkan berbagai macam ilmu kanuragan dan ilmu budi pekerti yang sangat luhur. Gajah Mada gemar membantu setiap orang, ia pun sering membela temannya yang teraniaya. Hal ini membuat Geram Nyai Klowi, seorang wanita sakti yang sering membuat keonaran di desa Mada. Kedua pengikut Nyai Klowi, Carubawor dan Bajulbali, berhasil dikalahkan oleh Gajah Mada saat ia merampok beberapa warga desa. Nyai Klowi penguasa hutan larangan itu kemudian memerintahkan siluman ular penunggu sungai, Ragir Kuning, agar menyerang desa Mada dan mencari tumbal di sana. Rupanya ular kuning raksasa itu itu kewalahan menghadapi Gajah Mada.

Nyai Klowi kemudian memerintahkan kembali ular Kuning raksasa itu untuk mengerahkan pasukannya menyerang desa Mada, dan menghancurkan keluarga Gajah Mada. Puluhan ular besar kemudian masuk desa Mada yang mengakibatkan warga meninggal karena di makan ular, tak luput Ibunda Gajah Mada. Ia juga diserang oleh Ular kuning raksasa itu ketika sedang menyiram bunga di taman. Gajah Mada yang mengetahui Ibunya di makan ular, langsung mengejar Ular kuning raksasa itu. Gajah Mada berhasil menyelamatkan ibunya dan warga lainya. Setiap saat Gajah Mada selalu tampil menjadi pembela kebenaran dan mengalahkan angkara murka.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]