Lompat ke isi

Moeslim Taher: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
→‎cleanup: + rm honorifics; fixed infobox
 
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox officeholder
{{Infobox officeholder
| honorific_prefix = [[Profesor]] [[Doktor]] [[Haji (gelar)|Haji]]
| honorific_prefix = <!-- Kolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/keagamaan/profesi) -->
| name = Moeslim Taher,
| name = Moeslim Taher,
| native_name = مسلم طاهر
| native_name = <!-- Hanya nama asli/lahir berdasarkan rujukan/referensi; atau uraikan dalam artikel -->
| native_name_lang = ar
| native_name_lang =
| honorific_suffix = [[Sarjana Hukum|S.H.]]
| honorific_suffix = <!-- Kolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/profesi) -->
| image = Moeslim Taher.jpg
| image = Moeslim Taher.jpg
| caption = Potret Moeslim Taher
| caption = Potret Moeslim Taher
Baris 37: Baris 37:
| death_cause =
| death_cause =
| resting_place =
| resting_place =
| nationality = [[Indonesia]]
| nationality = <!-- Kolom ini hanya untuk warga negara; atau pihak asing -->
| party =
| party =
| spouse = {{plainlist|
| spouse = {{plainlist|
Baris 51: Baris 51:
* Nurcahya (ibu)
* Nurcahya (ibu)
}}
}}
| relatives = [[Aldiansyah Taher]] (cucu){{sfn|Detik.com 2013, Aldi Taher}}
| relatives = [[Aldi Taher]] (Cucu)
| residence = [[Jakarta Timur]]
| residence = [[Jakarta Timur]]
| education = {{plainlist|
| education = {{plainlist|
Baris 62: Baris 62:
| party =
| party =
}}
}}

[[Profesor]] [[Doktor]] [[Haji (gelar)|Haji]] '''Moeslim Taher''', [[Sarjana Hukum|S.H.]]{{sfn|Taher|2013|p=ii}} (juga ditulis '''Muslim Taher''', {{lang-ar-at|مسلم طاهر|Muslim Ṭāhir}}, {{IPA-ar|muslim tˤa:hir}}; {{lahirmati|[[Kota Sigli, Pidie]], [[Aceh]]|10|9|1934|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]]|23|11|1999}}) adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang mendirikan [[Universitas Jayabaya]] pada tanggal 5 Oktober 1958. Taher kemudian diangkat menjadi rektor ke-2 Universitas Jayabaya untuk periode 1962–1988 menggantikan Prof Mr. S. A. Hakim sebagai rektor pertama. Selain itu, Taher ditunjuk oleh [[Soeharto]] menjadi [[Dewan Pertimbangan Agung|Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia]] dari 1983–1988.
[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Moeslim Taher''', [[Sarjana Hukum|S.H.]]{{sfn|Taher|2013|p=ii}} (juga ditulis '''Muslim Taher''', {{lahirmati|[[Kota Sigli, Pidie]], [[Aceh]]|10|9|1934|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]]|23|11|1999}}) adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang mendirikan [[Universitas Jayabaya]] pada tanggal 5 Oktober 1958. Taher kemudian diangkat menjadi rektor ke-2 Universitas Jayabaya untuk periode 1962–1988 menggantikan Prof Mr. S. A. Hakim sebagai rektor pertama. Selain itu, Taher ditunjuk oleh [[Soeharto]] menjadi [[Dewan Pertimbangan Agung|Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia]] dari 1983–1988.


== Biografi ==
== Biografi ==
=== Kehidupan awal ===
=== Kehidupan awal ===
[[Sayyid|Sidi]] Moeslim bin Mohammad Taher lahir di [[Kota Sigli, Pidie|Kota Sigli]], [[Kabupaten Pidie]], [[Aceh]] sebagai anak keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga keturunan [[Arab-Indonesia|Arab]]-[[Orang Minangkabau|Minangkabau]].{{sfn|Taher|2013|p=10}} Marga '''Taher''' ({{lang-ar-at|طاهر|Ṭāhir}}; {{IPA-ar|tˤɑːˈher|pron}}) di belakang namanya adalah salah satu dari klan [[Arab-Indonesia|Arab]] [[Hadhrami]] golongan [[Alawiyyin]] di [[Indonesia]].{{sfn|Tirto.id 2017, Mereka yang}} Ayahnya merupakan seorang pensiunan kepala pegadaian bernama Haji Sidi Mohammad Tahir, sementara ibunya adalah seorang wanita Minangkabau bernama Nurcahya.{{sfn|Apa dan Siapa Tempo 2004, Moeslim Taher}} Dalam [[adat Minangkabau]], gelar kehormatan '''Sidi''' di depan namanya adalah singkatan dari kata arab '''Sayyidi''' ({{lang-ar-at|سيدي|Sayyīdī}}; "[[Tuanku]]"). Gelar ini berasal dari [[Kota Pariaman]], [[Sumatra Barat]] dan diberikan kepada anak laki-laki seorang [[ulama]] keturunan [[Nabi Muhammad]] yang menyebarkan [[Islam di Sumatra Barat|Islam di Pariaman dan sekitarnya]].{{sfn|ANTARA News 2010, Jusuf Anwar}}
[[Sayyid|Sidi]] Moeslim bin Mohammad Taher lahir di [[Kota Sigli, Pidie|Kota Sigli]], [[Kabupaten Pidie]], [[Aceh]] sebagai anak keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga keturunan [[Arab-Indonesia|Arab]]-[[Orang Minangkabau|Minangkabau]].{{sfn|Taher|2013|p=10}} Marga '''Taher''' ({{lang-ar-at|طاهر|Ṭāhir}}; {{IPA-ar|tˤɑːˈher|pron}}) di belakang namanya adalah salah satu dari klan [[Arab-Indonesia|Arab]] [[Hadhrami]] golongan [[Alawiyyin]] di [[Indonesia]].{{sfn|Tirto.id 2017, Mereka yang}} Ayahnya merupakan seorang pensiunan kepala pegadaian bernama Haji Sidi Mohammad Tahir, sementara ibunya adalah seorang wanita Minangkabau bernama Nurcahya.{{sfn|Apa dan Siapa Tempo 2004, Moeslim Taher}} Dalam [[adat Minangkabau]], gelar kehormatan '''Sidi''' di depan namanya adalah singkatan dari kata arab '''Sayyidi''' ({{lang-ar-at|سيدي|Sayyīdī}}; "[[Tuanku]]"). Gelar ini berasal dari [[Kota Pariaman]], [[Sumatera Barat]] dan diberikan kepada anak laki-laki seorang [[ulama]] keturunan [[Nabi Muhammad]] yang menyebarkan [[Islam di Sumatera Barat|Islam di Pariaman dan sekitarnya]].{{sfn|ANTARA News 2010, Jusuf Anwar}}


=== Pendidikan ===
=== Pendidikan ===
Baris 72: Baris 73:


=== Kehidupan pribadi ===
=== Kehidupan pribadi ===
Selama hidupnya, Moeslim Taher menikah sebanyak lima kali. Pernikahan pertamanya adalah dengan seorang janda keturunan Arab Hadhrami bernama Nurtini binti Sjahboedin pada tahun 1962. Dari pernikahannya dengan Nurtini, Taher memperoleh seorang anak bernama Agustian Putrajaya (lahir pada 30 Agustus 1963).{{sfn|Putusan Nomor: 0427/Pdt.G/2010/PAJT|p=3}} Pada tahun 1963, Taher menikah lagi dengan Yuyun Hindun dan dikaruniai tujuh anak, di antaranya Mustar, Mulia, Rachmat, Yulia, Kurnia, Sartika, dan Citasari.{{sfn|Putusan Nomor: 0427/Pdt.G/2010/PAJT|p=3}} [[Aldiansyah Taher]], seorang aktor, model, dan penyanyi Indonesia adalah cucu Taher dari pernikahan keduanya.{{sfn|Detik.com 2013, Aldi Taher}}
Selama hidupnya, Moeslim Taher menikah sebanyak lima kali. Pernikahan pertamanya adalah dengan seorang janda keturunan Arab Hadhrami bernama Nurtini binti Sjahboedin pada tahun 1962. Dari pernikahannya dengan Nurtini, Taher memperoleh seorang anak bernama Agustian Putrajaya (lahir pada 30 Agustus 1963).{{sfn|Putusan Nomor: 0427/Pdt.G/2010/PAJT|p=3}} Pada tahun 1963, Taher menikah lagi dengan Yuyun Hindun dan dikaruniai tujuh anak, di antaranya Mustar, Mulia, Rachmat, Yulia, Kurnia, Sartika, dan Citasari.{{sfn|Putusan Nomor: 0427/Pdt.G/2010/PAJT|p=3}}


Pada tahun 1965, Taher menikah lagi dengan seorang gadis [[Suku Batak|Batak]] bernama Rosemary Siagian tetapi pada 22 Desember 1965 mereka memutuskan untuk bercerai. Dari pernikahannya dengan Rosemary, Taher dikaruniai seorang putri bernama Dessy Musnilla. Pernikahan keempatnya adalah dengan Saleha Moeslim Taher pada tahun 1975, dari pernikahan keempatnya Taher memperoleh enam anak, di antaranya Amri, Nurfitri, Firman, Moehamad Ichsan, Firdaus, dan Rasyid. Sementara itu, pernikahan terakhir Taher adalah dengan Fatimah pada tahun 1984 dan bercerai pada tahun yang sama. Dari pernikahannya dengan Fatimah, ia dikaruniai seorang putri bernama Sabrina.{{sfn|Putusan Nomor: 0427/Pdt.G/2010/PAJT|p=4}} Dari kelima istrinya, hanya tiga yang menemani Taher sampai akhir hayatnya, mereka adalah Nurtini binti Sjahboedin, Yuyun Hindun, dan Saleha Moeslim Taher.{{sfn|Putusan Nomor: 0427/Pdt.G/2010/PAJT|p=3–4}}
Pada tahun 1965, Taher menikah lagi dengan seorang gadis [[Suku Batak|Batak]] bernama Rosemary Siagian tetapi pada 22 Desember 1965 mereka memutuskan untuk bercerai. Dari pernikahannya dengan Rosemary, Taher dikaruniai seorang putri bernama Dessy Musnilla. Pernikahan keempatnya adalah dengan Saleha Moeslim Taher pada tahun 1975, dari pernikahan keempatnya Taher memperoleh enam anak, di antaranya Amri, Nurfitri, Firman, Moehamad Ichsan, Firdaus, dan Rasyid. Sementara itu, pernikahan terakhir Taher adalah dengan Fatimah pada tahun 1984 dan bercerai pada tahun yang sama. Dari pernikahannya dengan Fatimah, ia dikaruniai seorang putri bernama Sabrina.{{sfn|Putusan Nomor: 0427/Pdt.G/2010/PAJT|p=4}} Dari kelima istrinya, hanya tiga yang menemani Taher sampai akhir hayatnya, mereka adalah Nurtini binti Sjahboedin, Yuyun Hindun, dan Saleha Moeslim Taher.{{sfn|Putusan Nomor: 0427/Pdt.G/2010/PAJT|p=3–4}}
Baris 109: Baris 110:
[[Kategori:Guru Indonesia]]
[[Kategori:Guru Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau]]
[[Kategori:Mesir-Indonesia]]
[[Kategori:Mesir-Indonesia]]

Revisi terkini sejak 2 Juni 2024 15.53

Moeslim Taher,
Potret Moeslim Taher
Anggota Dewan Pertimbangan Agung
Masa jabatan
1983–1988
PresidenSoeharto
Wakil PresidenUmar Wirahadikusumah
Ketua DPAMaraden Panggabean
Rektor Universitas Jayabaya
Masa jabatan
1962–1988
Sebelum
Pendahulu
Prof. Mr. A.A. Hakim
Pengganti
Prof. Dr. H. Tb. Achjani Atmakusuma
Informasi pribadi
Lahir
Muslim

(1934-09-10)10 September 1934
Kota Sigli, Pidie, Aceh
Meninggal23 November 1999(1999-11-23) (umur 65)
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Suami/istri
Nurtini binti Sjahboedin
(m. 1962⁠–⁠1999)
Yuyun Hindun
(m. 1963⁠–⁠1999)
Rosemary Siagian
(m. 1965; c. 1965)
Saleha Moeslim Taher
(m. 1974⁠–⁠1999)
Fatimah
(m. 1984; c. 1984)
Anak16
Orang tua
  • Haji Sidi Mohammad Tahir (ayah)
  • Nurcahya (ibu)
KerabatAldi Taher (Cucu)
Tempat tinggalJakarta Timur
Pendidikan
Pekerjaan
Dikenal karenaPendiri Universitas Jayabaya
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Prof. Dr. H. Moeslim Taher, S.H.[1] (juga ditulis Muslim Taher, 10 September 1934 – 23 November 1999) adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang mendirikan Universitas Jayabaya pada tanggal 5 Oktober 1958. Taher kemudian diangkat menjadi rektor ke-2 Universitas Jayabaya untuk periode 1962–1988 menggantikan Prof Mr. S. A. Hakim sebagai rektor pertama. Selain itu, Taher ditunjuk oleh Soeharto menjadi Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia dari 1983–1988.

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Sidi Moeslim bin Mohammad Taher lahir di Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh sebagai anak keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga keturunan Arab-Minangkabau.[2] Marga Taher (bahasa Arab: طاهر, translit. Ṭāhir; pelafalan [tˤɑːˈher]) di belakang namanya adalah salah satu dari klan Arab Hadhrami golongan Alawiyyin di Indonesia.[3] Ayahnya merupakan seorang pensiunan kepala pegadaian bernama Haji Sidi Mohammad Tahir, sementara ibunya adalah seorang wanita Minangkabau bernama Nurcahya.[4] Dalam adat Minangkabau, gelar kehormatan Sidi di depan namanya adalah singkatan dari kata arab Sayyidi (bahasa Arab: سيدي, translit. Sayyīdī; "Tuanku"). Gelar ini berasal dari Kota Pariaman, Sumatera Barat dan diberikan kepada anak laki-laki seorang ulama keturunan Nabi Muhammad yang menyebarkan Islam di Pariaman dan sekitarnya.[5]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Moeslim Taher memulai pendidikannya di tingkat sekolah dasar di Sigli dan lulus pada tahun 1947. Ia kemudian melanjutkan pendidikan SMP dan SMA di Padang dan lulus pada tahun 1957. Ia memperoleh gelar sarjana hukum dari universitas yang dipimpinnya, Universitas Jayabaya pada tahun 1965. Tiga tahun kemudian, ia meraih gelar sarjana dari Fakultas Sosial dan Politik Universitas Padjadjaran (Unpad). Di Unpad ia juga menjadi dosen luar biasa sejak 1978 dan setahun kemudian meraih gelar doktor dengan predikat cum laude.[4]

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Selama hidupnya, Moeslim Taher menikah sebanyak lima kali. Pernikahan pertamanya adalah dengan seorang janda keturunan Arab Hadhrami bernama Nurtini binti Sjahboedin pada tahun 1962. Dari pernikahannya dengan Nurtini, Taher memperoleh seorang anak bernama Agustian Putrajaya (lahir pada 30 Agustus 1963).[6] Pada tahun 1963, Taher menikah lagi dengan Yuyun Hindun dan dikaruniai tujuh anak, di antaranya Mustar, Mulia, Rachmat, Yulia, Kurnia, Sartika, dan Citasari.[6]

Pada tahun 1965, Taher menikah lagi dengan seorang gadis Batak bernama Rosemary Siagian tetapi pada 22 Desember 1965 mereka memutuskan untuk bercerai. Dari pernikahannya dengan Rosemary, Taher dikaruniai seorang putri bernama Dessy Musnilla. Pernikahan keempatnya adalah dengan Saleha Moeslim Taher pada tahun 1975, dari pernikahan keempatnya Taher memperoleh enam anak, di antaranya Amri, Nurfitri, Firman, Moehamad Ichsan, Firdaus, dan Rasyid. Sementara itu, pernikahan terakhir Taher adalah dengan Fatimah pada tahun 1984 dan bercerai pada tahun yang sama. Dari pernikahannya dengan Fatimah, ia dikaruniai seorang putri bernama Sabrina.[7] Dari kelima istrinya, hanya tiga yang menemani Taher sampai akhir hayatnya, mereka adalah Nurtini binti Sjahboedin, Yuyun Hindun, dan Saleha Moeslim Taher.[8]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]