Lompat ke isi

Wahyu 3: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Authority control}}
 
(7 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Bible chapter|letname= {{PAGENAME}} |previouslink= Wahyu 2 |previousletter= pasal 2 |nextlink= Wahyu 4 | nextletter= pasal 4 | book=[[Kitab Wahyu]] | biblepart=[[Perjanjian Baru]] | booknum= 27 |category= [[Apokalips]] | filename= Papyrus 47 Rev 13,16-14.4.jpg |size=200px | name=Papyrus 47, 3rd century | caption=<div style="width: 250px; text-align: center; line-height: 1em">Wahyu 13:16-14:4 yang tertulis pada fragmen [[Papirus 47]] dari abad ke-3 M.</div>}}
{{Bible chapter|letname= {{PAGENAME}} |previouslink= Wahyu 2 |previousletter= pasal 2 |nextlink= Wahyu 4 | nextletter= pasal 4 | book=[[Kitab Wahyu]] | biblepart=[[Perjanjian Baru]] | booknum= 27 |category= [[Apokalips]] | filename= Uncial 0169 Ap 3,12-4,1.jpg |size=200px | name= Uncial 0169, 4th century | caption=<div style="width: 250px; text-align: center; line-height: 1em">Wahyu 3:19-4:3 pada fragmen [[Uncial 0169]] dari abad ke-4 M.</div>}}


'''Wahyu 3''' (disingkat "'''Why 3'''") adalah bagian dari [[Wahyu kepada Yohanes]], kitab terakhir dalam [[Perjanjian Baru]] di [[Alkitab]] [[Kristen]].<ref name="Merrill">Merrill C. Tenney. 1995. ''Survei Perjanjian Baru''. Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas.</ref><ref name="Wongso">Peter Wongso. 1999. ''Eksposisi Doktrin Alkitab: Kitab Wahyu''. Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara.</ref> Pengarangnya diyakini adalah [[Yohanes]] bin [[Zebedeus]], seorang dari [[Keduabelas Rasul]] [[Yesus]] [[Kristus]].<ref name="Marxsen">Willi Marxsen. ''Introduction to the New Testament''. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.</ref><ref name="Drane">John Drane. ''Introducing the New Testament''. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.</ref><ref name="Groenen">C. Groenen. 1984. ''Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru''. Yogyakarta: Kanisius. Hlm.394-398.</ref>
'''Wahyu 3''' (disingkat "'''Why 3'''") adalah bagian dari [[Wahyu kepada Yohanes]], kitab terakhir dalam [[Perjanjian Baru]] di [[Alkitab]] [[Kristen]].<ref name="Merrill">Merrill C. Tenney. 1995. ''Survei Perjanjian Baru''. Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas.</ref><ref name="Wongso">Peter Wongso. 1999. ''Eksposisi Doktrin Alkitab: Kitab Wahyu''. Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara.</ref> Pengarangnya diyakini adalah [[Yohanes]] bin [[Zebedeus]], seorang dari [[Keduabelas Rasul]] [[Yesus]] [[Kristus]].<ref name="Marxsen">Willi Marxsen. ''Introduction to the New Testament''. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.</ref><ref name="Drane">John Drane. ''Introducing the New Testament''. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.</ref><ref name="Groenen">C. Groenen. 1984. ''Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru''. Yogyakarta: Kanisius. Hlm.394-398.</ref>
Baris 8: Baris 8:
** [[Papirus 115]] (~ 275 M; terlestarikan: ayat 10-12)
** [[Papirus 115]] (~ 275 M; terlestarikan: ayat 10-12)
** [[Codex Sinaiticus]] (~330-360 M)
** [[Codex Sinaiticus]] (~330-360 M)
** [[Uncial 0169]] (abad ke-4; terlestarikan: ayat 19-22)
** [[Codex Alexandrinus]] (~400-440 M)
** [[Codex Alexandrinus]] (~400-440 M)
** [[Codex Ephraemi Rescriptus]] (~450 M; terlestarikan ayat 1-19)
** [[Codex Ephraemi Rescriptus]] (~450 M; terlestarikan ayat 1-19)
Baris 15: Baris 16:


* Kelanjutan dari [[Wahyu 2|pasal 2]].
* Kelanjutan dari [[Wahyu 2|pasal 2]].
[[Berkas:Seven churches of asia.svg|thumb|right|150px|Peta ''[[Anatolia]] Barat'' (dahulu termasuk [[Asia Kecil]]) menunjukkan pulau [[Patmos]] dan tujuh kota yang disebutkan dalam Kitab Wahyu.]]
[[Berkas:Seven churches of asia.svg|jmpl|ka|150px|Peta ''[[Anatolia]] Barat'' (dahulu termasuk [[Asia Kecil]]) menunjukkan pulau [[Patmos]] dan tujuh kota yang disebutkan dalam Kitab Wahyu.]]


== Struktur ==
== Struktur ==
Baris 28: Baris 29:


== Ayat 7 ==
== Ayat 7 ==
:(Yesus berfirman:) ''"<font color="green">"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di [[Filadelfia]]:
:(Yesus berfirman:) ''"<font color="green">Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di [[Filadelfia]]:


::''Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci [[Daud]];''
::''Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci [[Daud]];''


::: ''apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.</font>."''<ref>{{Alkitab|Wahyu 3:7}}</ref>
::: ''apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.</font>."''<ref>{{Alkitab|Wahyu 3:7}}</ref>


Memuat kutipan dari [[Yesaya 22:22]]
Memuat kutipan dari [[Yesaya 22:22]]

== Ayat 12 ==
:(Yesus berfirman:) ''"<font color="green">Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru</font>."''<ref>{{Alkitab|Wahyu 3:12}}</ref>

Memuat kutipan dari [[Yesaya 56:5]]


== Ayat 20 ==
== Ayat 20 ==
Baris 50: Baris 56:
Ada perkecualian: jemaat di Laodikia tidak dipuji, dan jemaat di Smirna tidak dikritik.<ref name="Hagelberg">Hagelberg, Dave. ''Tafsiran Kitab Wahyu''. Yogyakarta: Yayasan Andi. 1997.</ref>
Ada perkecualian: jemaat di Laodikia tidak dipuji, dan jemaat di Smirna tidak dikritik.<ref name="Hagelberg">Hagelberg, Dave. ''Tafsiran Kitab Wahyu''. Yogyakarta: Yayasan Andi. 1997.</ref>


Beberapa penafsir berkata bahwa setiap jemaat melambangkan suatu masa dalam sejarah gereja. Misalnya jemaat di Efesus, yang ajarannya mantap, melambangkan gereja yang mula-mula, pada masa rasul-rasul. Menurut pola penafsiran itu, mungkin jemaat di Sardis (yang "dikatakan hidup, padahal engkau mati") melambangkan gereja pada zaman Reformasi. Keberatan atas tafsiran tersebut adalah berdasarkan atas lima alasan berikut.
Beberapa penafsir berkata bahwa setiap jemaat melambangkan suatu masa dalam sejarah gereja. Misalnya jemaat di Efesus, yang ajarannya mantap, melambangkan gereja yang mula-mula, pada masa rasul-rasul. Menurut pola penafsiran itu, mungkin jemaat di Sardis (yang "dikatakan hidup, padahal engkau mati") melambangkan gereja pada zaman Reformasi. Keberatan atas tafsiran tersebut adalah berdasarkan atas lima alasan berikut.
* Pertama, sebenarnya tafsiran tersebut tidak berdasarkan pengamatan yang teliti. Alasannya karena sejarah gereja tidak begitu sesuai dengan jalannya dua pasal ini.
* Pertama, sebenarnya tafsiran tersebut tidak berdasarkan pengamatan yang teliti. Alasannya karena sejarah gereja tidak begitu sesuai dengan jalannya dua pasal ini.
* Kedua, kita perlu mengerti bahwa ada jemaat seperti setiap ketujuh jemaat ini pada setiap generasi sejak kitab ini ditulis.
* Kedua, kita perlu mengerti bahwa ada jemaat seperti setiap ketujuh jemaat ini pada setiap generasi sejak kitab ini ditulis.
* Ketiga, tafsiran tersebut cenderung menarik perhatian kita dari penerapan nas ini dalam pribadi kita masing-masing dan dalam jemaat kita masing-masing.
* Ketiga, tafsiran tersebut cenderung menarik perhatian kita dari penerapan nas ini dalam pribadi kita masing-masing dan dalam jemaat kita masing-masing.
* Keempat, tampaknya urutan kota yang ada dalam nas ini disamakan bukan dengan sejarah gereja tetapi dengan letaknya kota-kota ini di jalan raya di wilayah itu.
* Keempat, tampaknya urutan kota yang ada dalam nas ini disamakan bukan dengan sejarah gereja tetapi dengan letaknya kota-kota ini di jalan raya di wilayah itu.
* Kelima, tidak ada satu petunjuk pun dalam nas ini yang dapat dipakai sebagai alasan atau bukti untuk menafsirkan secara alegoris (lambang).<ref name="Hagelberg" />
* Kelima, tidak ada satu petunjuk pun dalam nas ini yang dapat dipakai sebagai alasan atau bukti untuk menafsirkan secara alegoris (lambang).<ref name="Hagelberg" />


Baris 69: Baris 75:
{{Wahyu}}
{{Wahyu}}
{{Tujuh Gereja di Asia}}
{{Tujuh Gereja di Asia}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Wahyu kepada Yohanes|03]]
[[Kategori:Pasal dalam Wahyu kepada Yohanes|03]]

[[en:Events of Revelation#Chapter 3]]

Revisi terkini sejak 12 Juli 2021 02.13

Wahyu 3
Wahyu 3:19-4:3 pada fragmen Uncial 0169 dari abad ke-4 M.
KitabKitab Wahyu
KategoriApokalips
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
27
pasal 2
pasal 4

Wahyu 3 (disingkat "Why 3") adalah bagian dari Wahyu kepada Yohanes, kitab terakhir dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Pengarangnya diyakini adalah Yohanes bin Zebedeus, seorang dari Keduabelas Rasul Yesus Kristus.[3][4][5]

Peta Anatolia Barat (dahulu termasuk Asia Kecil) menunjukkan pulau Patmos dan tujuh kota yang disebutkan dalam Kitab Wahyu.

Pembagian isi pasal:

(Yesus berfirman:) "Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya."[6]
(Yesus berfirman:) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia:
Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud;
apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.."[8]

Memuat kutipan dari Yesaya 22:22

(Yesus berfirman:) "Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru."[9]

Memuat kutipan dari Yesaya 56:5

(Yesus berfirman:) "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku."[10]

Tujuh surat kepada tujuh jemaat

[sunting | sunting sumber]

Ketujuh surat disusun menurut suatu pola yang mempunyai tujuh bagian, yaitu:

  1. Alamat Surat
  2. Sifat Kristus
  3. Pujian untuk Jemaat
  4. Kritikan
  5. Tuntutan
  6. Ancaman
  7. Janji

Ada perkecualian: jemaat di Laodikia tidak dipuji, dan jemaat di Smirna tidak dikritik.[11]

Beberapa penafsir berkata bahwa setiap jemaat melambangkan suatu masa dalam sejarah gereja. Misalnya jemaat di Efesus, yang ajarannya mantap, melambangkan gereja yang mula-mula, pada masa rasul-rasul. Menurut pola penafsiran itu, mungkin jemaat di Sardis (yang "dikatakan hidup, padahal engkau mati") melambangkan gereja pada zaman Reformasi. Keberatan atas tafsiran tersebut adalah berdasarkan atas lima alasan berikut.

  • Pertama, sebenarnya tafsiran tersebut tidak berdasarkan pengamatan yang teliti. Alasannya karena sejarah gereja tidak begitu sesuai dengan jalannya dua pasal ini.
  • Kedua, kita perlu mengerti bahwa ada jemaat seperti setiap ketujuh jemaat ini pada setiap generasi sejak kitab ini ditulis.
  • Ketiga, tafsiran tersebut cenderung menarik perhatian kita dari penerapan nas ini dalam pribadi kita masing-masing dan dalam jemaat kita masing-masing.
  • Keempat, tampaknya urutan kota yang ada dalam nas ini disamakan bukan dengan sejarah gereja tetapi dengan letaknya kota-kota ini di jalan raya di wilayah itu.
  • Kelima, tidak ada satu petunjuk pun dalam nas ini yang dapat dipakai sebagai alasan atau bukti untuk menafsirkan secara alegoris (lambang).[11]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Merrill C. Tenney. 1995. Survei Perjanjian Baru. Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas.
  2. ^ Peter Wongso. 1999. Eksposisi Doktrin Alkitab: Kitab Wahyu. Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara.
  3. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  4. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  5. ^ C. Groenen. 1984. Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius. Hlm.394-398.
  6. ^ Wahyu 3:5
  7. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  8. ^ Wahyu 3:7
  9. ^ Wahyu 3:12
  10. ^ Wahyu 3:20
  11. ^ a b Hagelberg, Dave. Tafsiran Kitab Wahyu. Yogyakarta: Yayasan Andi. 1997.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]