Wahyu 3: Perbedaan antara revisi
JohnThorne (bicara | kontrib) |
k Bot: +{{Authority control}} |
||
(7 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Bible chapter|letname= {{PAGENAME}} |previouslink= Wahyu 2 |previousletter= pasal 2 |nextlink= Wahyu 4 | nextletter= pasal 4 | book=[[Kitab Wahyu]] | biblepart=[[Perjanjian Baru]] | booknum= 27 |category= [[Apokalips]] | filename= |
{{Bible chapter|letname= {{PAGENAME}} |previouslink= Wahyu 2 |previousletter= pasal 2 |nextlink= Wahyu 4 | nextletter= pasal 4 | book=[[Kitab Wahyu]] | biblepart=[[Perjanjian Baru]] | booknum= 27 |category= [[Apokalips]] | filename= Uncial 0169 Ap 3,12-4,1.jpg |size=200px | name= Uncial 0169, 4th century | caption=<div style="width: 250px; text-align: center; line-height: 1em">Wahyu 3:19-4:3 pada fragmen [[Uncial 0169]] dari abad ke-4 M.</div>}} |
||
'''Wahyu 3''' (disingkat "'''Why 3'''") adalah bagian dari [[Wahyu kepada Yohanes]], kitab terakhir dalam [[Perjanjian Baru]] di [[Alkitab]] [[Kristen]].<ref name="Merrill">Merrill C. Tenney. 1995. ''Survei Perjanjian Baru''. Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas.</ref><ref name="Wongso">Peter Wongso. 1999. ''Eksposisi Doktrin Alkitab: Kitab Wahyu''. Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara.</ref> Pengarangnya diyakini adalah [[Yohanes]] bin [[Zebedeus]], seorang dari [[Keduabelas Rasul]] [[Yesus]] [[Kristus]].<ref name="Marxsen">Willi Marxsen. ''Introduction to the New Testament''. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.</ref><ref name="Drane">John Drane. ''Introducing the New Testament''. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.</ref><ref name="Groenen">C. Groenen. 1984. ''Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru''. Yogyakarta: Kanisius. Hlm.394-398.</ref> |
'''Wahyu 3''' (disingkat "'''Why 3'''") adalah bagian dari [[Wahyu kepada Yohanes]], kitab terakhir dalam [[Perjanjian Baru]] di [[Alkitab]] [[Kristen]].<ref name="Merrill">Merrill C. Tenney. 1995. ''Survei Perjanjian Baru''. Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas.</ref><ref name="Wongso">Peter Wongso. 1999. ''Eksposisi Doktrin Alkitab: Kitab Wahyu''. Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara.</ref> Pengarangnya diyakini adalah [[Yohanes]] bin [[Zebedeus]], seorang dari [[Keduabelas Rasul]] [[Yesus]] [[Kristus]].<ref name="Marxsen">Willi Marxsen. ''Introduction to the New Testament''. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.</ref><ref name="Drane">John Drane. ''Introducing the New Testament''. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.</ref><ref name="Groenen">C. Groenen. 1984. ''Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru''. Yogyakarta: Kanisius. Hlm.394-398.</ref> |
||
Baris 8: | Baris 8: | ||
** [[Papirus 115]] (~ 275 M; terlestarikan: ayat 10-12) |
** [[Papirus 115]] (~ 275 M; terlestarikan: ayat 10-12) |
||
** [[Codex Sinaiticus]] (~330-360 M) |
** [[Codex Sinaiticus]] (~330-360 M) |
||
** [[Uncial 0169]] (abad ke-4; terlestarikan: ayat 19-22) |
|||
** [[Codex Alexandrinus]] (~400-440 M) |
** [[Codex Alexandrinus]] (~400-440 M) |
||
** [[Codex Ephraemi Rescriptus]] (~450 M; terlestarikan ayat 1-19) |
** [[Codex Ephraemi Rescriptus]] (~450 M; terlestarikan ayat 1-19) |
||
Baris 15: | Baris 16: | ||
* Kelanjutan dari [[Wahyu 2|pasal 2]]. |
* Kelanjutan dari [[Wahyu 2|pasal 2]]. |
||
[[Berkas:Seven churches of asia.svg| |
[[Berkas:Seven churches of asia.svg|jmpl|ka|150px|Peta ''[[Anatolia]] Barat'' (dahulu termasuk [[Asia Kecil]]) menunjukkan pulau [[Patmos]] dan tujuh kota yang disebutkan dalam Kitab Wahyu.]] |
||
== Struktur == |
== Struktur == |
||
Baris 28: | Baris 29: | ||
== Ayat 7 == |
== Ayat 7 == |
||
:(Yesus berfirman:) ''"<font color="green"> |
:(Yesus berfirman:) ''"<font color="green">Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di [[Filadelfia]]: |
||
::''Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci [[Daud]];'' |
::''Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci [[Daud]];'' |
||
::: ''apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.</font>."''<ref>{{Alkitab|Wahyu 3:7}}</ref> |
::: ''apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.</font>."''<ref>{{Alkitab|Wahyu 3:7}}</ref> |
||
Memuat kutipan dari [[Yesaya 22:22]] |
Memuat kutipan dari [[Yesaya 22:22]] |
||
== Ayat 12 == |
|||
:(Yesus berfirman:) ''"<font color="green">Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru</font>."''<ref>{{Alkitab|Wahyu 3:12}}</ref> |
|||
Memuat kutipan dari [[Yesaya 56:5]] |
|||
== Ayat 20 == |
== Ayat 20 == |
||
Baris 50: | Baris 56: | ||
Ada perkecualian: jemaat di Laodikia tidak dipuji, dan jemaat di Smirna tidak dikritik.<ref name="Hagelberg">Hagelberg, Dave. ''Tafsiran Kitab Wahyu''. Yogyakarta: Yayasan Andi. 1997.</ref> |
Ada perkecualian: jemaat di Laodikia tidak dipuji, dan jemaat di Smirna tidak dikritik.<ref name="Hagelberg">Hagelberg, Dave. ''Tafsiran Kitab Wahyu''. Yogyakarta: Yayasan Andi. 1997.</ref> |
||
Beberapa penafsir berkata bahwa setiap jemaat melambangkan suatu masa dalam sejarah gereja. Misalnya jemaat di Efesus, yang ajarannya mantap, melambangkan gereja yang mula-mula, pada masa rasul-rasul. Menurut pola penafsiran itu, mungkin jemaat di Sardis (yang "dikatakan hidup, padahal engkau mati") melambangkan gereja pada zaman Reformasi. Keberatan atas tafsiran tersebut adalah berdasarkan atas lima alasan berikut. |
Beberapa penafsir berkata bahwa setiap jemaat melambangkan suatu masa dalam sejarah gereja. Misalnya jemaat di Efesus, yang ajarannya mantap, melambangkan gereja yang mula-mula, pada masa rasul-rasul. Menurut pola penafsiran itu, mungkin jemaat di Sardis (yang "dikatakan hidup, padahal engkau mati") melambangkan gereja pada zaman Reformasi. Keberatan atas tafsiran tersebut adalah berdasarkan atas lima alasan berikut. |
||
* Pertama, sebenarnya tafsiran tersebut tidak berdasarkan pengamatan yang teliti. Alasannya karena sejarah gereja tidak begitu sesuai dengan jalannya dua pasal ini. |
* Pertama, sebenarnya tafsiran tersebut tidak berdasarkan pengamatan yang teliti. Alasannya karena sejarah gereja tidak begitu sesuai dengan jalannya dua pasal ini. |
||
* Kedua, kita perlu mengerti bahwa ada jemaat seperti setiap ketujuh jemaat ini pada setiap generasi sejak kitab ini ditulis. |
* Kedua, kita perlu mengerti bahwa ada jemaat seperti setiap ketujuh jemaat ini pada setiap generasi sejak kitab ini ditulis. |
||
* Ketiga, tafsiran tersebut cenderung menarik perhatian kita dari penerapan nas ini dalam pribadi kita masing-masing dan dalam jemaat kita masing-masing. |
* Ketiga, tafsiran tersebut cenderung menarik perhatian kita dari penerapan nas ini dalam pribadi kita masing-masing dan dalam jemaat kita masing-masing. |
||
* Keempat, tampaknya urutan kota yang ada dalam nas ini disamakan bukan dengan sejarah gereja tetapi dengan letaknya kota-kota ini di jalan raya di wilayah itu. |
* Keempat, tampaknya urutan kota yang ada dalam nas ini disamakan bukan dengan sejarah gereja tetapi dengan letaknya kota-kota ini di jalan raya di wilayah itu. |
||
* Kelima, tidak ada satu petunjuk pun dalam nas ini yang dapat dipakai sebagai alasan atau bukti untuk menafsirkan secara alegoris (lambang).<ref name="Hagelberg" /> |
* Kelima, tidak ada satu petunjuk pun dalam nas ini yang dapat dipakai sebagai alasan atau bukti untuk menafsirkan secara alegoris (lambang).<ref name="Hagelberg" /> |
||
Baris 69: | Baris 75: | ||
{{Wahyu}} |
{{Wahyu}} |
||
{{Tujuh Gereja di Asia}} |
{{Tujuh Gereja di Asia}} |
||
{{Authority control}} |
|||
[[Kategori:Wahyu kepada Yohanes|03]] |
[[Kategori:Pasal dalam Wahyu kepada Yohanes|03]] |
||
[[en:Events of Revelation#Chapter 3]] |
Revisi terkini sejak 12 Juli 2021 02.13
Wahyu 3 | |
---|---|
Kitab | Kitab Wahyu |
Kategori | Apokalips |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 27 |
Wahyu 3 (disingkat "Why 3") adalah bagian dari Wahyu kepada Yohanes, kitab terakhir dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Pengarangnya diyakini adalah Yohanes bin Zebedeus, seorang dari Keduabelas Rasul Yesus Kristus.[3][4][5]
Teks
[sunting | sunting sumber]- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
- Sejumlah naskah kuno tertua yang memuat bagian pasal ini adalah:
- Papirus 115 (~ 275 M; terlestarikan: ayat 10-12)
- Codex Sinaiticus (~330-360 M)
- Uncial 0169 (abad ke-4; terlestarikan: ayat 19-22)
- Codex Alexandrinus (~400-440 M)
- Codex Ephraemi Rescriptus (~450 M; terlestarikan ayat 1-19)
- Pasal ini dibagi atas 22 ayat.
- Berisi surat dari Yesus Kristus melalui Yohanes kepada tujuh jemaat di Asia Kecil.
- Kelanjutan dari pasal 2.
Struktur
[sunting | sunting sumber]Pembagian isi pasal:
- Wahyu 3:1–6 = Kepada jemaat di Sardis
- Wahyu 3:7–13 = Kepada jemaat di Filadelfia
- Wahyu 3:14–22 = Kepada jemaat di Laodikia
Ayat 5
[sunting | sunting sumber]- (Yesus berfirman:) "Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya."[6]
- "Kitab kehidupan" juga dirujuk pada Wahyu 20:12, 15 dan Filipi 4:3. Dengan jelas setiap orang yang telah mengalami kelahiran baru, tetapi kemudian menolak untuk bertekun dalam iman dan untuk menang, maka namanya akan dihapus dari kitab kehidupan (lihat Wahyu 2:7). Terhapusnya nama dari kitab kehidupan berarti kehilangan hidup kekal itu sendiri (Wahy 2:7,10-11) dan pada akhirnya dihukum dalam lautan api (Wahyu 20:15). Inilah yang dikatakan oleh Roh kepada jemaat-jemaat (Wahyu 3:6; 13:8; 17:8; 20:12; 21:27; bandingkan Keluaran 32:32).[7]
Ayat 7
[sunting | sunting sumber]- (Yesus berfirman:) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia:
- Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud;
- apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.."[8]
Memuat kutipan dari Yesaya 22:22
Ayat 12
[sunting | sunting sumber]- (Yesus berfirman:) "Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru."[9]
Memuat kutipan dari Yesaya 56:5
Ayat 20
[sunting | sunting sumber]- (Yesus berfirman:) "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku."[10]
Tujuh surat kepada tujuh jemaat
[sunting | sunting sumber]Ketujuh surat disusun menurut suatu pola yang mempunyai tujuh bagian, yaitu:
- Alamat Surat
- Sifat Kristus
- Pujian untuk Jemaat
- Kritikan
- Tuntutan
- Ancaman
- Janji
Ada perkecualian: jemaat di Laodikia tidak dipuji, dan jemaat di Smirna tidak dikritik.[11]
Beberapa penafsir berkata bahwa setiap jemaat melambangkan suatu masa dalam sejarah gereja. Misalnya jemaat di Efesus, yang ajarannya mantap, melambangkan gereja yang mula-mula, pada masa rasul-rasul. Menurut pola penafsiran itu, mungkin jemaat di Sardis (yang "dikatakan hidup, padahal engkau mati") melambangkan gereja pada zaman Reformasi. Keberatan atas tafsiran tersebut adalah berdasarkan atas lima alasan berikut.
- Pertama, sebenarnya tafsiran tersebut tidak berdasarkan pengamatan yang teliti. Alasannya karena sejarah gereja tidak begitu sesuai dengan jalannya dua pasal ini.
- Kedua, kita perlu mengerti bahwa ada jemaat seperti setiap ketujuh jemaat ini pada setiap generasi sejak kitab ini ditulis.
- Ketiga, tafsiran tersebut cenderung menarik perhatian kita dari penerapan nas ini dalam pribadi kita masing-masing dan dalam jemaat kita masing-masing.
- Keempat, tampaknya urutan kota yang ada dalam nas ini disamakan bukan dengan sejarah gereja tetapi dengan letaknya kota-kota ini di jalan raya di wilayah itu.
- Kelima, tidak ada satu petunjuk pun dalam nas ini yang dapat dipakai sebagai alasan atau bukti untuk menafsirkan secara alegoris (lambang).[11]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Merrill C. Tenney. 1995. Survei Perjanjian Baru. Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas.
- ^ Peter Wongso. 1999. Eksposisi Doktrin Alkitab: Kitab Wahyu. Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara.
- ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
- ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
- ^ C. Groenen. 1984. Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius. Hlm.394-398.
- ^ Wahyu 3:5
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Wahyu 3:7
- ^ Wahyu 3:12
- ^ Wahyu 3:20
- ^ a b Hagelberg, Dave. Tafsiran Kitab Wahyu. Yogyakarta: Yayasan Andi. 1997.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Daud
- Kisah Para Rasul
- Tujuh Jemaat di Asia Kecil
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Yesaya 22, Filipi 4, Wahyu 1, Wahyu 2, Wahyu 20
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Teks Wahyu 3 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Wahyu 3
- (Indonesia) Referensi silang Wahyu 3
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Wahyu 3
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Wahyu 3