Lompat ke isi

Nasyid: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
 
(107 revisi perantara oleh 66 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
'''Nasyid''' adalah salah satu [[seni Islam]] dalam bidang seni suara.Biasanya merupakan nyanyian yang bercorak [[Islam]] dan mengandungi kata-kata nasihat, kisah para [[nabi]], memuji [[Allah]], dan yang sejenisnya. Biasanya nasyid dinyanyikan secara [[acappela]] dengan hanya diiringi gendang. Metode ini muncul karena banyak ulama Islam yang melarang penggunaan alat musik kecuali alat musik perkusi.

'''Nasyid''' adalah salah satu [[seni Islam]] dalam bidang seni suara.Biasanya merupakan nyanyian yang bercorak [[Islam]] dan mengandungi kata-kata nasihat, kisah para [[nabi]], memuji [[Allah]], dan yang sejenisnya. Biasanya nasyid dinyanyikan secara [[acappela]] dengan hanya diiringi gendang. Metode ini muncul karena banyak ulama Islam yang melarang penggunaan alat musik kecuali alat musik perkusi.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Nasyid dipercaya sudah ada sejak jaman Nabi [[Muhammad]].Syair '''''thola'al badru 'alaina''''' (yang artinya telah muncul rembulan di tengah kami)yang kini kerap dinyanyikan oleh tim qosidah dan majelis ta'lim, adalah syair yang dinyanyikan kaum [[muslimin]] saat menyambut kedatangan Rasulullah SAW ketika pertama kali [[hijrah]] ke [[Madinah]]. Nasyid kemudian berkembang seiring dengan situasi dan kondisi saat itu. Misalnya nasyid di Timur Tengah yang banyak mengumandangkan pesan [[jihad]] maupun perlawanan terhadap [[imperialisme]] [[Israel]] lebih banyak dipengaruhi oleh situasi politik yang ada saat itu.
Nasyid berasal dari bahasa Arab yang berarti senandung. Kata ini mengalami [[penyempitan makna]] dari senandung secara umum, menjadi senandung yang bernafaskan Islam. Nasyid dipercaya sudah ada sejak zaman Nabi [[Muhammad]].Syair '''''thola'al badru 'alaina''''' (yang artinya telah muncul rembulan di tengah kami)yang kini kerap dinyanyikan oleh tim qosidah dan majelis ta'lim, adalah syair yang dinyanyikan kaum [[muslimin]] saat menyambut kedatangan Rasulullah SAW ketika pertama kali [[hijrah]] ke [[Madinah]]. Nasyid kemudian berkembang seiring dengan situasi dan kondisi saat itu. Misalnya nasyid di Timur Tengah yang banyak mengumandangkan pesan [[jihad]] maupun perlawanan terhadap [[imperialisme]] [[Israel]] lebih banyak dipengaruhi oleh situasi politik yang ada saat itu.


== Nasyid di Indonesia ==
== Nasyid di Indonesia ==
Nasyid mulai masuk ke Indonesia sekitar era tahun 80-an.Pada awalnya yang dinyanyikan adalah syair-syair asli ber[[bahasa Arab]]. Namun akhirnya berkembang dengan adanya nasyid ber[[bahasa Indonesia]] dan dengan tema yang semakin luas (tidak hanya tema [[syahid]] dan jihad).Biasanya nasyid dinyanyikan dalam pernikahan, maupun perayaan hari besar umat Islam.
Nasyid mulai masuk ke Indonesia sekitar era tahun 80-an. Perkembangannya pada awalnya dipelopori oleh aktivis-aktivis kajian Islam yang mulai tumbuh di kampus-kampus pada masa itu. Pada awalnya yang dinyanyikan adalah syair-syair asli ber[[bahasa Arab]]. Namun akhirnya berkembang dengan adanya nasyid ber[[bahasa Indonesia]] dan dengan tema yang semakin luas (tidak hanya tema [[syahid]] dan [[jihad]]). Biasanya nasyid dinyanyikan dalam pernikahan, maupun perayaan hari besar umat Islam.


== Hukum ==
== Kelompok Nasyid di Indonesia ==
=== Menurut hadis ===
*[[Raihan]] (kelompok nasyid ini berasal dari [[Malaysia]] namun cukup di kenal di [[Indonesia]])
Menurut koleksi otentik Islam Sunni, [[Rasulullah]] telah menyebutkan instrumen musik adalah haram....
*[[Snada]]

*[[Izzatul Islam]]
"Dari Abu `Amir Abu Malik Al-Ashari, Rasulullah berkata, "Dari umatku akan ada beberapa orang menganggap melakukan perzinahan, memakai sutra, meminum minuman beralkohol, dan menggunakan instrumen musik, sebagai hal yang halal".<ref>{{Cite web |url=http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/bukhari/069.sbt.html |title=Salinan arsip |access-date=2022-11-13 |archive-date=2008-09-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080923010632/http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/bukhari/069.sbt.html |dead-url=yes }}</ref>
*[[Qatrunnada]]

*[[Fatih]]
=== Menurut kalangan intelektual ===
*[[Gradasi]]

*[[AL Veoli]]
Banyak sarjana Muslim sepanjang sejarah [[Islam]] telah setuju bahwa semua jenis musik dan instrumennya adalah [[haram]] dan dilarang. Di antara sarjana-sarjana yang melarang termasuk juga empat imam mazhab Sunni; [[Imam Abu Hanifah]], [[Imam Malik]], [[Imam Syafi'i]] dan [[Imam Ahmad bin Hanbal]].{{sfn|Talbis Iblis|p=264}}{{sfn|Talbis Iblis|p=267}}{{sfn|Talbis Iblis|p=268}}
*[[Ed Coustic]]

*[[Shafix]]
== Nasyid kontemporer ==
Generasi baru artis nasyid memakai beberapa varian instrumen musik dalam seni mereka. Banyak di antara para artis baru adalah non-Arab dan bernyanyi dalam bahasa yang berbeda, seperti [[Inggris]] dan [[Turki]]. Beberapa kelompok nasyid telah muncul di awal tahun 1990, seperti [http://nasyidsnada.com/ Snada] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141218004840/http://nasyidsnada.com/ |date=2014-12-18 }} dari Indonesia, [[Native Deen]] dan [[Outlandish]] dari [[Amerika]], serta [[Raihan]] dari [[Malaysia]]. Artis-artis terkenal lainnya seperti [[Yusuf Islam]], [[Sami Yusuf]], [[Junaid Jamshed]].

Untuk para artis nasyid Arab, yang terkenal adalah seperti Abu Mazen, Abu Rateb, Abu Aljoud, Abu Dujana, Abdulfattah Owainat, [[Al-Afasy]] dan banyak lagi. Beberapa band nasyid Arab seperti Al-Rawabi, Al-I`tisham, Al-Baraa`, Al-Wa`ad dan banyak lagi juga telah muncul.

Menyambut pertumbuhan Muslim yang signifikan, banyak artis dan band nasyid telah tampil di depan komunitas Muslim di [[Eropa]] dan [[Amerika]], di konferensi, perayaan hari besar Islam, konser dan acara amal lainnya, termasuk di [[Islamic Society of North America]], [[Celebrate Eid]] dan [[Young Muslims]]. Artis dan organisasi lain termasuk [http://www.Nasheedbay.com Nasheedbay] menawarkan lagu-lagu nasyid tanpa instrumen musikal, membawa arus berbeda di tren masa kini dimana musik nasyid dimonopoli instrumen.

Di Indonesia pada tahun 2000an, nasyid mulai berkembang dengan format [[band]] serta [[acapella]]. Nasyid-nasyid haroki seperti [[Suara Perdaudaraan]] dan [[Izzatul Islam]] memadukan drum dan harmonisasi suara yang menghasilkan irama yang mampu membuat semangat. Kemudian grup yang masih bertahan di musik mulut [[acapella]] juga bermunculan seperti [[Gradasi]], [[Justice Voice]], [[Sintesa Vocalplay]], dan [[Ivo Acapella]].

Di Mancanegara, nasyid kembali di populerkan dengan irama musik konvensional oleh [[Maher Zain]] melalui hits [[InsyaAllah]]nya, kemudian disusul [[Mesut Kurtis]], [[Raef]], [[Humood Alkhudher]], serta [[Harris J]]. Karena mereka, persepsi musik Nasyid menjadi lebih luas lagi. Nasyid modern lebih mengedepankan [[lirik]] yang positif hingga mengalami pergeseran penyebutan sebagai [[Musik Positif]].


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
*[http://nurmestika1.blogdrive.com/ Apa Itu Nasyid]
*[http://www.lampungpost.com/cetak/cetak.php?id=2007091602464162 Artikel Nasyid di Lampung Post]
*[http://www.geocities.com/mynasyid/ Download Nasyid-nasyid Islami]


== Pranala luar ==
{{Islam-stub}}
* {{id}} [http://www.nasyid-center.com/ Portal Nasyid Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120420044700/http://www.nasyid-center.com/ |date=2012-04-20 }}
* {{id}} [http://www.lampungpost.com/cetak/cetak.php?id=2007091602464162 Artikel Nasyid di Lampung Post]


{{Islam-stub}}
[[Kategori:Seni islam]]


[[en:Nasheed]]
[[Kategori:Seni musik]]
[[Kategori:Budaya Islam]]
[[ms:Nasyid]]
[[no:Nasheed]]
[[ru:Нашид]]

Revisi terkini sejak 24 Desember 2022 13.54

Nasyid adalah salah satu seni Islam dalam bidang seni suara.Biasanya merupakan nyanyian yang bercorak Islam dan mengandungi kata-kata nasihat, kisah para nabi, memuji Allah, dan yang sejenisnya. Biasanya nasyid dinyanyikan secara acappela dengan hanya diiringi gendang. Metode ini muncul karena banyak ulama Islam yang melarang penggunaan alat musik kecuali alat musik perkusi.

Nasyid berasal dari bahasa Arab yang berarti senandung. Kata ini mengalami penyempitan makna dari senandung secara umum, menjadi senandung yang bernafaskan Islam. Nasyid dipercaya sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad.Syair thola'al badru 'alaina (yang artinya telah muncul rembulan di tengah kami)yang kini kerap dinyanyikan oleh tim qosidah dan majelis ta'lim, adalah syair yang dinyanyikan kaum muslimin saat menyambut kedatangan Rasulullah SAW ketika pertama kali hijrah ke Madinah. Nasyid kemudian berkembang seiring dengan situasi dan kondisi saat itu. Misalnya nasyid di Timur Tengah yang banyak mengumandangkan pesan jihad maupun perlawanan terhadap imperialisme Israel lebih banyak dipengaruhi oleh situasi politik yang ada saat itu.

Nasyid di Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Nasyid mulai masuk ke Indonesia sekitar era tahun 80-an. Perkembangannya pada awalnya dipelopori oleh aktivis-aktivis kajian Islam yang mulai tumbuh di kampus-kampus pada masa itu. Pada awalnya yang dinyanyikan adalah syair-syair asli berbahasa Arab. Namun akhirnya berkembang dengan adanya nasyid berbahasa Indonesia dan dengan tema yang semakin luas (tidak hanya tema syahid dan jihad). Biasanya nasyid dinyanyikan dalam pernikahan, maupun perayaan hari besar umat Islam.

[sunting | sunting sumber]

Menurut koleksi otentik Islam Sunni, Rasulullah telah menyebutkan instrumen musik adalah haram....

"Dari Abu `Amir Abu Malik Al-Ashari, Rasulullah berkata, "Dari umatku akan ada beberapa orang menganggap melakukan perzinahan, memakai sutra, meminum minuman beralkohol, dan menggunakan instrumen musik, sebagai hal yang halal".[1]

[sunting | sunting sumber]

Banyak sarjana Muslim sepanjang sejarah Islam telah setuju bahwa semua jenis musik dan instrumennya adalah haram dan dilarang. Di antara sarjana-sarjana yang melarang termasuk juga empat imam mazhab Sunni; Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad bin Hanbal.[2][3][4]

Nasyid kontemporer

[sunting | sunting sumber]

Generasi baru artis nasyid memakai beberapa varian instrumen musik dalam seni mereka. Banyak di antara para artis baru adalah non-Arab dan bernyanyi dalam bahasa yang berbeda, seperti Inggris dan Turki. Beberapa kelompok nasyid telah muncul di awal tahun 1990, seperti Snada Diarsipkan 2014-12-18 di Wayback Machine. dari Indonesia, Native Deen dan Outlandish dari Amerika, serta Raihan dari Malaysia. Artis-artis terkenal lainnya seperti Yusuf Islam, Sami Yusuf, Junaid Jamshed.

Untuk para artis nasyid Arab, yang terkenal adalah seperti Abu Mazen, Abu Rateb, Abu Aljoud, Abu Dujana, Abdulfattah Owainat, Al-Afasy dan banyak lagi. Beberapa band nasyid Arab seperti Al-Rawabi, Al-I`tisham, Al-Baraa`, Al-Wa`ad dan banyak lagi juga telah muncul.

Menyambut pertumbuhan Muslim yang signifikan, banyak artis dan band nasyid telah tampil di depan komunitas Muslim di Eropa dan Amerika, di konferensi, perayaan hari besar Islam, konser dan acara amal lainnya, termasuk di Islamic Society of North America, Celebrate Eid dan Young Muslims. Artis dan organisasi lain termasuk Nasheedbay menawarkan lagu-lagu nasyid tanpa instrumen musikal, membawa arus berbeda di tren masa kini dimana musik nasyid dimonopoli instrumen.

Di Indonesia pada tahun 2000an, nasyid mulai berkembang dengan format band serta acapella. Nasyid-nasyid haroki seperti Suara Perdaudaraan dan Izzatul Islam memadukan drum dan harmonisasi suara yang menghasilkan irama yang mampu membuat semangat. Kemudian grup yang masih bertahan di musik mulut acapella juga bermunculan seperti Gradasi, Justice Voice, Sintesa Vocalplay, dan Ivo Acapella.

Di Mancanegara, nasyid kembali di populerkan dengan irama musik konvensional oleh Maher Zain melalui hits InsyaAllahnya, kemudian disusul Mesut Kurtis, Raef, Humood Alkhudher, serta Harris J. Karena mereka, persepsi musik Nasyid menjadi lebih luas lagi. Nasyid modern lebih mengedepankan lirik yang positif hingga mengalami pergeseran penyebutan sebagai Musik Positif.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-09-23. Diakses tanggal 2022-11-13. 
  2. ^ Talbis Iblis, hlm. 264.
  3. ^ Talbis Iblis, hlm. 267.
  4. ^ Talbis Iblis, hlm. 268.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]