Lompat ke isi

Dulmuluk: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Otrismon (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{sedang ditulis|selesai kompetisi wiki jelajah}} {{Infobox play | name = Dulmuluk | image = |image_upright= | caption = | writer = Raja Ali Haji b...'
Tag: tanpa kategori [ * ]
 
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(32 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{sedang ditulis|selesai kompetisi wiki jelajah}}
{{Infobox play
{{Infobox play
| name = Dulmuluk
| name = Dulmuluk
Baris 12: Baris 11:
| subject =
| subject =
| genre = Tradisional, religi
| genre = Tradisional, religi
| setting =
| setting = Masyarakat Melayu Palembang, Sumatera Selatan
| premiere =
| premiere =
| place =
| place =
}}
}}
'''Dulmuluk''' adalah [[teater]] [[tradisional]] [[Sumatera Selatan]] yang lahir di [[Kota Palembang]].<ref>{{cite web | url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/dulmuluk/| title=Dulmuluk| publisher=Dirjen Kebudayaan Kemendikbud | date=17 Desember 2015 | accessdate=17 Februari 2019}}</ref>
'''Dulmuluk''' adalah [[teater]] kesenian [[tradisional]] yang berasal dari [[Kota Palembang]], [[Sumatera Selatan]].<ref>{{cite web | url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/dulmuluk/| title=Dulmuluk| publisher=Dirjen Kebudayaan Kemendikbud | date=17 Desember 2015 | accessdate=17 Februari 2019}}</ref> Teater Dulmuluk terinspirasi dari seorang pedagang keturunan [[Arab]] yang bernama Wan Bakar. Ia datang ke Kota Palembang pada abad ke-20. Di Kota Palembang, Wan Bakar menggelar pembacaan kisah petualangan Abdul Muluk Jauhari.<ref>{{cite web| url=http://www.epalembang.com/lang/id/travel-tourism/art-and-culture/dul-muluk-theatre| title=Teater Dul Muluk| publisher=ePalembang| date=Desember 2015| accessdate=17 Februari 2019| archive-date=2019-02-18| archive-url=https://web.archive.org/web/20190218081822/http://www.epalembang.com/lang/id/travel-tourism/art-and-culture/dul-muluk-theatre| dead-url=yes}}</ref> Kisah Dulmuluk berasal dari kitab Kejayaan Kerajaan Melayu yang selesai ditulis pada 2 Juli 1845, yang berjudul Syair Abdul Muluk. Ada 2 pendapat penulis kitab ini yaitu Raja Ali Haji bin Raja Achmad dari [[Pulau Penyengat]], [[Riau]] dan Saleha, sepupu Raja Ali Haji. Kitab ini kemudian dipentaskan dalam bentuk [[teater]].

== Sejarah ==
Teater Dulmuluk adalah teater tradisional Sumatera Selatan yang lahir di Kota Palembang. Awal mula terbentuknya teater ini adalah berupa pembacaan syair oleh Wan Bakar yang membacakan tentang syair Abdul Muluk disekitar rumahnya di [https://kodeposonline.com/22/20115/kodepos-30264-tangga-takat-seberang-ulu-ii-kota-palembang-sumatera-selatan Tangga Takat 16 Ulu] pada tahun 1854. Agar lebih menarik pembacaan syair kemudian disertai dengan peragaan oleh beberapa orang ditambah iringan musik gambus dan terbangan.

== Kisah ==
Kisah Dulmuluk berawal dari kitab Kejayaan [[Kerajaan Melayu]] yang selesai ditulis pada 2 juli 1845, yang berjudul ''Syair Abdul Muluk''. Ada 2 pendapat penulis kitab ini yaitu [[Ali Haji bin Raja Haji Ahmad|Raja Ali Haji]] bin Raja Achmad dari [[Pulau Penyengat]] Indra Sakti ([[Riau]]) – versi DR. Philipus Pieter Voorda Van Eysinga (seorang hakim di [[Batavia]]) sedangkan versi Von de wall menyebut Saleha, sepupu raja Ali Haji. Kitab ini kemudian dipentaskan dalam bentuk teatrikal.{{Butuh rujukan}}

Dalam setiap pementasan, ada enam orang pemain dan 4 orang pengiring musik, yang memperagakan aktingnya di depan para penonton. Teater khas Sumsel ini menceritakan tentang kisah Abdul Muluk dan pantun-pantun jenakanya.[https://www.liputan6.com/regional/read/4000404/teater-dulmuluk-tradisi-seni-teaterikal-sumsel-yang-jenaka]

== Penghargaan ==
Teater Dulmuluk kental dengan cerita rakyat ini, merupakan tradisi seni peninggalan abad ke-19. Penampilannya selalu sukses menghibur para penontonnya, salah satunya dari grup Teater Dulmuluk dari Dewan Kesenian Sumatera Selatan (DKSS)'''.'''<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/regional/read/4000404/teater-dulmuluk-tradisi-seni-teaterikal-sumsel-yang-jenaka|title=Teater Dulmuluk, Tradisi Seni Teaterikal Sumsel yang Jenaka|last=Inge|date=2019-06-29|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2019-09-22|editor-last=Syah|editor-first=Moch Harun|first=Nefri}}</ref> Pada tanggal 16 Desember 2013, teater Dulmuluk ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Bangsa oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia.<ref>{{Cite news|last=Tarso|date=19 Desember 2013|title=Songket dan Dulmuluk Masuk Warisan Udaya Bangsa|url=http://palembang.tribunnews.com/2013/12/19/songket-dan-dulmuluk-masuk-warisan-udaya-bangsa|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|publisher=Tribun Sumsel|accessdate=17 Februari 2019}}</ref>

== Referensi ==
<references />

[[Kategori:Teater Indonesia]]
[[Kategori:Drama Indonesia]]
[[Kategori:Warisan budaya takbenda Indonesia]]

Revisi terkini sejak 29 September 2023 17.46

Dulmuluk
PenulisRaja Ali Haji bin Raja Achmad
Bahasa asliMelayu
GenreTradisional, religi
LatarMasyarakat Melayu Palembang, Sumatera Selatan

Dulmuluk adalah teater kesenian tradisional yang berasal dari Kota Palembang, Sumatera Selatan.[1] Teater Dulmuluk terinspirasi dari seorang pedagang keturunan Arab yang bernama Wan Bakar. Ia datang ke Kota Palembang pada abad ke-20. Di Kota Palembang, Wan Bakar menggelar pembacaan kisah petualangan Abdul Muluk Jauhari.[2] Kisah Dulmuluk berasal dari kitab Kejayaan Kerajaan Melayu yang selesai ditulis pada 2 Juli 1845, yang berjudul Syair Abdul Muluk. Ada 2 pendapat penulis kitab ini yaitu Raja Ali Haji bin Raja Achmad dari Pulau Penyengat, Riau dan Saleha, sepupu Raja Ali Haji. Kitab ini kemudian dipentaskan dalam bentuk teater.

Teater Dulmuluk adalah teater tradisional Sumatera Selatan yang lahir di Kota Palembang. Awal mula terbentuknya teater ini adalah berupa pembacaan syair oleh Wan Bakar yang membacakan tentang syair Abdul Muluk disekitar rumahnya di Tangga Takat 16 Ulu pada tahun 1854. Agar lebih menarik pembacaan syair kemudian disertai dengan peragaan oleh beberapa orang ditambah iringan musik gambus dan terbangan.

Kisah Dulmuluk berawal dari kitab Kejayaan Kerajaan Melayu yang selesai ditulis pada 2 juli 1845, yang berjudul Syair Abdul Muluk. Ada 2 pendapat penulis kitab ini yaitu Raja Ali Haji bin Raja Achmad dari Pulau Penyengat Indra Sakti (Riau) – versi DR. Philipus Pieter Voorda Van Eysinga (seorang hakim di Batavia) sedangkan versi Von de wall menyebut Saleha, sepupu raja Ali Haji. Kitab ini kemudian dipentaskan dalam bentuk teatrikal.[butuh rujukan]

Dalam setiap pementasan, ada enam orang pemain dan 4 orang pengiring musik, yang memperagakan aktingnya di depan para penonton. Teater khas Sumsel ini menceritakan tentang kisah Abdul Muluk dan pantun-pantun jenakanya.[1]

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Teater Dulmuluk kental dengan cerita rakyat ini, merupakan tradisi seni peninggalan abad ke-19. Penampilannya selalu sukses menghibur para penontonnya, salah satunya dari grup Teater Dulmuluk dari Dewan Kesenian Sumatera Selatan (DKSS).[3] Pada tanggal 16 Desember 2013, teater Dulmuluk ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Bangsa oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia.[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Dulmuluk". Dirjen Kebudayaan Kemendikbud. 17 Desember 2015. Diakses tanggal 17 Februari 2019. 
  2. ^ "Teater Dul Muluk". ePalembang. Desember 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-18. Diakses tanggal 17 Februari 2019. 
  3. ^ Inge, Nefri (2019-06-29). Syah, Moch Harun, ed. "Teater Dulmuluk, Tradisi Seni Teaterikal Sumsel yang Jenaka". Liputan6.com. Diakses tanggal 2019-09-22. 
  4. ^ Tarso (19 Desember 2013). "Songket dan Dulmuluk Masuk Warisan Udaya Bangsa". Tribunnews.com. Tribun Sumsel. Diakses tanggal 17 Februari 2019.