Lompat ke isi

Ahmad Tohari: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Akbaaar (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 110.137.195.67 (bicara) ke revisi terakhir oleh Raksasabonga
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(34 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox artis indonesia
{{Infobox penulis
|name = Ahmad Tohari
|name = {{BASEPAGENAME}}
|image = K.H. Ahmad Thohari.jpg
|image =
|imagesize =
|imagesize =
|caption =
|caption =
|pseudonym =
|birthdate = {{birth date and age|1948|6|13}}
|birthname =
|birthplace = {{flagicon|Indonesia}} [[Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas|Tinggarjaya]], [[Jatilawang, Banyumas|Jatilawang]], [[Banyumas]], [[Jawa Tengah]]
|birth_date = {{Birth date and age|1948|6|13}}
|birthname = Ahmad Tohari
|birth_place = [[Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas|Tinggarjaya]], [[Jatilawang, Banyumas|Jatilawang]], [[Banyumas]], [[Jawa Tengah]]
|othername =
|deathdate =
|death_date =
|deathplace =
|death_place =
|occupation = {{hlist|[[Penulis]]|[[kolumnis]]|[[redaktur]]}}
|yearsactive =
|language = {{hlist|[[Bahasa Indonesia|Indonesia]]|[[Bahasa Jawa|Jawa]]}}
|occupation = [[Penulis]], [[novelis]], [[cerpenis]], dan [[kolumnis]]
|nationality = Indonesia
|spouse =
|period = [[Angkatan 70]]
|genre = {{hlist|[[Novel]]|[[cerpen]]}}
|subject =
|movement =
|notableworks = ''[[Ronggeng Dukuh Paruk]]'',<br>''[[Di Kaki Bukit Cibalak]]''
|alma_mater = [[Universitas Jenderal Soedirman]]
|spouse =
|partner =
|partner =
|children =
|children =
|parents =
|relatives =
|influences =
|influences =
|influenced =
|influenced =
|awards = [[Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta]]
|website = {{URL|http://www.ahmadtohari.com}}
|signature =
|Suku = Jawa Banyumasan|Karya = Trilogi "Ronggeng Dukuh Paruk"
|website = {{URL|http://ahmadtohari.id/}}
|portaldisp =
}}
}}
{{#if:K.H. Ahmad Thohari.jpg||
'''Ahmad Tohari''', ({{lahirmati|[[Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas|Tinggarjaya]], [[Jatilawang, Banyumas|Jatilawang]], [[Banyumas]], [[Jawa Tengah]]|13|6|1948}}) adalah [[sastrawan]] dan budayawan berkebangsaan [[Indonesia]]. Ia menamatkan [[SMA]] di [[Purwokerto]].<ref name="tohari1">{{id}} {{cite book|last = Eneste|first = Pamusuk|title = Buku pintar sastra Indonesia : biografi pengarang dan karyanya, majalah sastra, penerbit sastra, penerjemah, lembaga sastra, daftar hadiah dan penghargaan|publisher = Penerbit Buku Kompas|location = Jakarta|year = 2001|isbn = 9799251788 }} halaman 14</ref> Karya monumentalnya, ''Ronggeng Dukuh Paruk, ''sudah diterbitkan dalam berbagai bahasa dan diangkat dalam film layar lebar berjudul ''[[Sang Penari]]''. Ia pernah mengenyam bangku kuliah, yakni Fakultas Ilmu Kedokteran Ibnu Khaldun, [[Jakarta]] ([[1967]]-[[1970]]), Fakultas Ekonomi [[Universitas Jenderal Soedirman]], [[Purwokerto]] ([[1974]]-[[1975]]), dan Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik [[Universitas Jenderal Soedirman]] (1975-[[1976]]). Tulisan-tulisannya berisi gagasan kebudayaan dimuat di berbagai media massa. Ia juga menjadi pembicara di berbagai diskusi/seminar kebudayaan<ref>[http://www.ahmadtohari.com Situs resmi Ahmad Tohari]</ref>.
}}
'''Ahmad Tohari''', ({{lahirmati|[[Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas|Tinggarjaya]], [[Jatilawang, Banyumas|Jatilawang]], [[Banyumas]], [[Jawa Tengah]]|13|6|1948}}) adalah [[sastrawan]] dan budayawan berkebangsaan [[Indonesia]]. Ia menamatkan [[SMA]] di [[Purwokerto]].<ref name="tohari1">{{id}} {{cite book|last = Eneste|first = Pamusuk|title = Buku pintar sastra Indonesia : biografi pengarang dan karyanya, majalah sastra, penerbit sastra, penerjemah, lembaga sastra, daftar hadiah dan penghargaan|publisher = Penerbit Buku Kompas|location = Jakarta|year = 2001|isbn = 9799251788 }} halaman 14</ref> Karya monumentalnya, ''Ronggeng Dukuh Paruk, ''sudah diterbitkan dalam berbagai bahasa dan diangkat dalam film layar lebar berjudul ''[[Sang Penari]]''. Ia pernah mengenyam bangku kuliah, yakni Fakultas Ilmu Kedokteran Ibnu Khaldun, [[Jakarta]] ([[1967]]-[[1970]]), Fakultas Ekonomi [[Universitas Jenderal Soedirman]], [[Purwokerto]] ([[1974]]-[[1975]]), dan Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik [[Universitas Jenderal Soedirman]] (1975-[[1976]]). Tulisan-tulisannya berisi gagasan kebudayaan dimuat di berbagai media massa. Ia juga menjadi pembicara di berbagai diskusi/seminar kebudayaan.<ref>{{Cite web |url=http://www.ahmadtohari.com/ |title=Situs resmi Ahmad toharia306@gmail.com |access-date=2015-02-04 |archive-date=2015-02-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150204104153/http://ahmadtohari.com/ |dead-url=yes }}</ref>


== Proses kreatif ==
== Proses kreatif ==
Dalam dunia jurnalistik, Ahmad Tohari pernah menjadi staf redaktur harian ''Merdeka'', majalah ''Keluarga'' dan majalah ''Amanah'', semuanya di [[Jakarta]]. Dalam karier kepengarangannya, penulis yang berlatar kehidupan [[pesantren]] ini telah melahirkan [[novel]] dan kumpulan cerita pendek. Beberapa karya fiksinya antara lain trilogi ''Ronggeng Dukuh Paruk'' telah terbit dalam edisi [[Jepang]], [[Jerman]], [[Belanda]] dan [[Inggris]]. Tahun 1990 pengarang yang punya hobi mancing ini mengikuti International Writing Programme di Iowa City, [[Amerika Serikat]] dan memperoleh penghargaan ''The Fellow of The University of Iowa''.<ref name="tohari2">{{cite book|last = Tohari|first = Ahmad|title = Lingkar tanah lingkar air|publisher = LKiS|location = Yogyakarta|year = 1999|isbn = 9798966562 }} halaman 145</ref>
Dalam dunia jurnalistik, Ahmad Tohari pernah menjadi staf redaktur harian ''[[Merdeka (surat kabar)]]'', majalah ''Keluarga'' dan majalah ''Amanah'', semuanya di Jakarta. Dalam karier kepengarangannya, penulis yang berlatar kehidupan [[pesantren]] ini telah melahirkan [[novel]] dan kumpulan cerita pendek. Beberapa karya fiksinya antara lain trilogi ''Ronggeng Dukuh Paruk'' telah terbit dalam edisi [[Jepang]], [[Jerman]], [[Belanda]] dan [[Inggris]]. Tahun 1990 pengarang yang punya hobi mancing ini mengikuti International Writing Programme di Iowa City, [[Amerika Serikat]] dan memperoleh penghargaan ''The Fellow of The University of Iowa''.<ref name="tohari2">{{cite book|last = Tohari|first = Ahmad|title = Lingkar tanah lingkar air|publisher = LKiS|location = Yogyakarta|year = 1999|isbn = 9798966562 }} halaman 145</ref>


''Ronggeng Dukuh Paruk'', novel yang diterbitkan tahun 1982 berkisah tentang pergulatan penari tayub di dusun kecil, Dukuh Paruk pada masa pergolakan komunis. Karyanya ini dianggap ke kiri-kirian oleh pemerintah Orde Baru, sehingga Tohari diinterogasi selama berminggu-minggu. Hingga akhirnya Tohari menghubungi sahabatnya Gus Dur, dan akhirnya terbebas dari intimidasi dan jerat hukum.<ref name="tohari3">[http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/3056-sastrawan-anti-feodalisme-dan-kapitalisme Biografi Tokoh Indonesia diakses pada tanggal 13 Desember 2011]</ref>
''[[Ronggeng Dukuh Paruk]]'', novel yang diterbitkan tahun 1982 berkisah tentang pergulatan penari tayub di dusun kecil, Dukuh Paruk pada masa pergolakan komunis. Karyanya ini dianggap ke kiri-kirian oleh pemerintah Orde Baru, sehingga Tohari diinterogasi selama berminggu-minggu. Hingga akhirnya Tohari menghubungi sahabatnya Gus Dur, dan akhirnya terbebas dari intimidasi dan jerat hukum.<ref name="tohari3">{{Cite web |url=http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/3056-sastrawan-anti-feodalisme-dan-kapitalisme |title=Biografi Tokoh Indonesia diakses pada tanggal 13 Desember 2011 |access-date=2011-12-13 |archive-date=2011-12-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111208123840/http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/3056-sastrawan-anti-feodalisme-dan-kapitalisme |dead-url=yes }}</ref>


Bagian ketiga trilogi, berjudul ''Jantera Bianglala'', diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan cuplikannya dimuat dalam Jurnal Manoa edisi ''Silenced Voices'' terbitan Honolulu University tahun 2000, termasuk bagian yang disensor dan tidak dimuat dalam edisi bahasa Indonesia.<ref name="tohari4">{{cite book|last = Mcglynn|first = John|title = Silenced Voices|publisher = University of Hawaii Press|location = Honolulu|year = 2000|isbn = 0824823214 }} halaman 265</ref>
Bagian ketiga trilogi, berjudul ''Jantera Bianglala'', diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan cuplikannya dimuat dalam Jurnal Manoa edisi ''Silenced Voices'' terbitan Honolulu University tahun 2000, termasuk bagian yang disensor dan tidak dimuat dalam edisi bahasa Indonesia.<ref name="tohari4">{{cite book|last = Mcglynn|first = John|title = Silenced Voices|publisher = University of Hawaii Press|location = Honolulu|year = 2000|isbn = 0824823214 }} halaman 265</ref>
Baris 34: Baris 45:


== Penghargaan ==
== Penghargaan ==
Pada tahun 1977, sebuah [[cerita pendek]] yang ditulis oleh Ahmad Tohari memperoleh Hadiah Harapan Sayembara Kincir Emas Radio Nederlands Wereldomroep. Judul cerita pendeknya yaitu ''Jasa-jasa buat Sanwirya''.<ref>{{Cite book|date=2003|url=https://www.researchgate.net/profile/Puji-Santosa/publication/330889150_Ensiklopedia_Sastra_Indonesia_Modern/links/5c5a264045851582c3d173e0/Ensiklopedia-Sastra-Indonesia-Modern.pdf|title=Ensiklopedia Sastra Indonesia Modern|location=Jakarta|publisher=Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional|isbn=979-685-308-6|editor-last=Sugono, D., dkk.|editor-first=|pages=15|url-status=live}}</ref>'' Lalu pada tahun 1980, novel karangannya yang berjudul ''Kubah'' memenangkan hadiah Yayasan Buku Utama. Selanjutnya tiga novelnya yang berjudul ''Ronggeng Dukuh Paruk'' (1982), ''Lintang Kemukus Dini Hari'' (1985), dan ''Jentera Bianglala'' (1986) meraih hadiah Yayasan Buku Utama tahun 1986.{{Butuh rujukan}}


Novelnya yang berjudul ''[[Di Kaki Bukit Cibalak]]'' (1986) juga menjadi pemenang salah satu hadiah [[Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta]] tahun 1979.<ref name="Tohari3">{{cite book|editor|last = Ismail|first = Taufiq|title = Kitab cerita pendek|publisher = Horison Kakilangit|location = Jakarta|year = 2002|isbn = 9799634245 }}</ref> Pada tahun [[1995]] Ahmad Tohari menerima Hadiah Sastra Asean, [[SEA Write Award]].<ref name="tohari1" /> Sekitar tahun 2007 Ahmad Tohari menerima [[Hadiah Sastra Rancage]].<ref name="tohari6" />
* Cerpennya berjudul ''Jasa-jasa buat Sanwirya'' mendapat Hadiah Hiburan Sayembara Kincir Emas 1975 yang diselenggarakan Radio Nederlands Wereldomroep.
* Novelnya ''Kubah'' (1980) memenangi hadiah Yayasan Buku Utama tahun 1980.
* ''Ronggeng Dukuh Paruk'' (1982), ''Lintang Kemukus Dini Hari'' (1985), ''Jentera Bianglala'' (1986) meraih hadiah Yayasan Buku Utama tahun 1986.
* Novelnya ''Di Kaki Bukit Cibalak'' (1986) menjadi pemenang salah satu hadiah Sayembara Mengarang Roman Dewan Kesenian Jakarta tahun 1979.<ref name="Tohari3">{{cite book|editor|last = Ismail|first = Taufiq|title = Kitab cerita pendek|publisher = Horison Kakilangit|location = Jakarta|year = 2002|isbn = 9799634245 }}</ref>
* Pada tahun [[1995]] Ahmad Tohari menerima Hadiah Sastra Asean, [[SEA Write Award]].<ref name="tohari1" /> Sekitar tahun 2007 Ahmad Tohari menerima [[Hadiah Sastra Rancage]]<ref name="tohari6"/>


== Karya tulis ==
== Karya tulis ==
* ''Jasa-jasa buat Sanwirya'' (cerpen, 1977)

* ''[[Kubah (novel)|Kubah]]'' (novel, [[1980]])
* ''[[Kubah (novel)|Kubah]]'' (novel, [[1980]])
* Novel Trilogi ''Ronggeng Dukuh Paruk'' (diadaptasi menjadi [[Sang Penari|film tahun 2011]]):
* Novel Trilogi ''Ronggeng Dukuh Paruk'' (diadaptasi menjadi [[Sang Penari|film tahun 2011]]):
** ''[[Ronggeng Dukuh Paruk]]'' (novel, [[1982]])
** ''[[Ronggeng Dukuh Paruk]]'' (novel, [[1982]])
** ''Lintang Kemukus Dini Hari'' (novel, [[1985]])
** ''[[Lintang Kemukus Dini Hari]]'' (novel, [[1985]])
** ''Jantera Bianglala'' (novel, [[1986]])
** ''[[Jantera Bianglala]]'' (novel, [[1986]])
* ''Di Kaki Bukit Cibalak'' (novel, [[1986]])
* ''[[Di Kaki Bukit Cibalak]]'' (novel, [[1986]])
* ''Senyum Karyamin'' (kumpulan cerpen, [[1989]])
* ''[[Senyum Karyamin]]'' (kumpulan cerpen, [[1989]])
* ''Bekisar Merah'' (novel, [[1993]])
* ''[[Bekisar Merah]]'' (novel, [[1993]])
* ''Lingkar Tanah Lingkar Air'' (novel, [[1995]])
* ''[[Lingkar Tanah Lingkar Air]]'' (novel, [[1995]])
* ''Nyanyian Malam'' (kumpulan cerpen, [[2000]])
* ''[[Nyanyian Malam]]'' (kumpulan cerpen, [[2000]])
* ''Belantik'' (novel, [[2001]])
* ''[[Belantik]]'' (novel, [[2001]])
* ''Orang Orang Proyek'' (novel, [[2002]])
* ''[[Orang Orang Proyek]]'' (novel, [[2002]])
* ''Rusmi Ingin Pulang'' (kumpulan cerpen, [[2004]])
* ''[[Rusmi Ingin Pulang]]'' (kumpulan cerpen, [[2004]])
* ''Ronggeng Dukuh Paruk Banyumasan'' (novel bahasa Jawa, [[2006]]; meraih [[Hadiah Sastera Rancagé]] [[2007]]
* ''Ronggeng Dukuh Paruk Banyumasan'' (novel bahasa Jawa, [[2006]]; meraih [[Hadiah Sastera Rancagé]] [[2007]]
*Mata yang Enak Dipandang (kumpulan cerpen, 2013)
* Mata yang Enak Dipandang (kumpulan cerpen, [[2013]])


Karya-karya Ahmad Tohari telah diterbitkan dalam bahasa [[Bahasa Jepang|Jepang]], [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]], [[Bahasa Belanda|Belanda]] dan [[Bahasa Jerman|Jerman]]. Edisi bahasa Inggris ''[[Ronggeng Dukuh Paruk]]'' , ''Lintang Kemukus Dini Hari'' , ''Jantera Bianglala'' diterbitkan oleh [[Lontar Foundation]] dalam satu buku berjudul ''The Dancer'' diterjemahkan oleh Rene T.A. Lysloff. Pada tahun 2011, trilogi dari novel ''[[Ronggeng Dukuh Paruk]]'' diadaptasi menjadi sebuah film fitur yang berjudul ''[[Sang Penari]]'' yang disutradarai [[Ifa Isfansyah]]. Film ini memenangkan 4 [[Piala Citra]] dalam [[Festival Film Indonesia 2011]].
Karya-karya Ahmad Tohari telah diterbitkan dalam bahasa [[Bahasa Jepang|Jepang]], [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]], [[Bahasa Belanda|Belanda]] dan [[Bahasa Jerman|Jerman]]. Edisi bahasa Inggris ''[[Ronggeng Dukuh Paruk]]'', ''Lintang Kemukus Dini Hari'', ''Jantera Bianglala'' diterbitkan oleh [[Lontar Foundation]] dalam satu buku berjudul ''The Dancer'' diterjemahkan oleh Rene T.A. Lysloff. Pada tahun 2011, trilogi dari novel ''[[Ronggeng Dukuh Paruk]]'' diadaptasi menjadi sebuah film fitur yang berjudul ''[[Sang Penari]]'' yang disutradarai [[Ifa Isfansyah]]. Film ini memenangkan 4 [[Piala Citra]] dalam [[Festival Film Indonesia 2011]].


== Rujukan ==
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{reflist}}

{{Authority control}}


{{DEFAULTSORT:Tohari, Ahmad}}
{{DEFAULTSORT:Tohari, Ahmad}}
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Penulis Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Banyumas]]
[[Kategori:Penulis bahasa Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Novelis Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Wartawan Indonesia]]
[[Kategori:Pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta]]
[[Kategori:Alumni Universitas Jenderal Soedirman]]
[[Kategori:Alumni Universitas Jenderal Soedirman]]
[[Kategori:Sastrawan Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66]]
[[Kategori:Tokoh dari Banyumas]]

Revisi terkini sejak 19 Juni 2024 04.05

Ahmad Tohari
Lahir13 Juni 1948 (umur 76)
Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah
Pekerjaan
Bahasa
KebangsaanIndonesia
AlmamaterUniversitas Jenderal Soedirman
PeriodeAngkatan 70
Genre
Karya terkenalRonggeng Dukuh Paruk,
Di Kaki Bukit Cibalak
PenghargaanSayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta
Website
ahmadtohari.id

Ahmad Tohari, (lahir 13 Juni 1948) adalah sastrawan dan budayawan berkebangsaan Indonesia. Ia menamatkan SMA di Purwokerto.[1] Karya monumentalnya, Ronggeng Dukuh Paruk, sudah diterbitkan dalam berbagai bahasa dan diangkat dalam film layar lebar berjudul Sang Penari. Ia pernah mengenyam bangku kuliah, yakni Fakultas Ilmu Kedokteran Ibnu Khaldun, Jakarta (1967-1970), Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto (1974-1975), dan Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman (1975-1976). Tulisan-tulisannya berisi gagasan kebudayaan dimuat di berbagai media massa. Ia juga menjadi pembicara di berbagai diskusi/seminar kebudayaan.[2]

Proses kreatif

[sunting | sunting sumber]

Dalam dunia jurnalistik, Ahmad Tohari pernah menjadi staf redaktur harian Merdeka (surat kabar), majalah Keluarga dan majalah Amanah, semuanya di Jakarta. Dalam karier kepengarangannya, penulis yang berlatar kehidupan pesantren ini telah melahirkan novel dan kumpulan cerita pendek. Beberapa karya fiksinya antara lain trilogi Ronggeng Dukuh Paruk telah terbit dalam edisi Jepang, Jerman, Belanda dan Inggris. Tahun 1990 pengarang yang punya hobi mancing ini mengikuti International Writing Programme di Iowa City, Amerika Serikat dan memperoleh penghargaan The Fellow of The University of Iowa.[3]

Ronggeng Dukuh Paruk, novel yang diterbitkan tahun 1982 berkisah tentang pergulatan penari tayub di dusun kecil, Dukuh Paruk pada masa pergolakan komunis. Karyanya ini dianggap ke kiri-kirian oleh pemerintah Orde Baru, sehingga Tohari diinterogasi selama berminggu-minggu. Hingga akhirnya Tohari menghubungi sahabatnya Gus Dur, dan akhirnya terbebas dari intimidasi dan jerat hukum.[4]

Bagian ketiga trilogi, berjudul Jantera Bianglala, diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan cuplikannya dimuat dalam Jurnal Manoa edisi Silenced Voices terbitan Honolulu University tahun 2000, termasuk bagian yang disensor dan tidak dimuat dalam edisi bahasa Indonesia.[5]

Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul The Dancer oleh Rene T.A. Lysloff. Trilogi ini juga difilmkan oleh sutradara Ifa Irfansyah dengan judul Sang Penari (2011). Tohari memberikan apresiasi yang tinggi terhadap para pembuat film Sang Penari, dan berujar ini akan jadi dokumentasi visual yang menarik versi rakyat, bukan versi kota sebagaimana dalam film-film sebelumnya.[6] Pada bulan Desember 2011, Ahmad Tohari mengungkapkan bahwa dirinya berencana untuk melanjutkan Triloginya menjadi Tetralogi dengan membuat satu novel lagi.[7]

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1977, sebuah cerita pendek yang ditulis oleh Ahmad Tohari memperoleh Hadiah Harapan Sayembara Kincir Emas Radio Nederlands Wereldomroep. Judul cerita pendeknya yaitu Jasa-jasa buat Sanwirya.[8] Lalu pada tahun 1980, novel karangannya yang berjudul Kubah memenangkan hadiah Yayasan Buku Utama. Selanjutnya tiga novelnya yang berjudul Ronggeng Dukuh Paruk (1982), Lintang Kemukus Dini Hari (1985), dan Jentera Bianglala (1986) meraih hadiah Yayasan Buku Utama tahun 1986.[butuh rujukan]

Novelnya yang berjudul Di Kaki Bukit Cibalak (1986) juga menjadi pemenang salah satu hadiah Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta tahun 1979.[9] Pada tahun 1995 Ahmad Tohari menerima Hadiah Sastra Asean, SEA Write Award.[1] Sekitar tahun 2007 Ahmad Tohari menerima Hadiah Sastra Rancage.[7]

Karya tulis

[sunting | sunting sumber]

Karya-karya Ahmad Tohari telah diterbitkan dalam bahasa Jepang, Tionghoa, Belanda dan Jerman. Edisi bahasa Inggris Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, Jantera Bianglala diterbitkan oleh Lontar Foundation dalam satu buku berjudul The Dancer diterjemahkan oleh Rene T.A. Lysloff. Pada tahun 2011, trilogi dari novel Ronggeng Dukuh Paruk diadaptasi menjadi sebuah film fitur yang berjudul Sang Penari yang disutradarai Ifa Isfansyah. Film ini memenangkan 4 Piala Citra dalam Festival Film Indonesia 2011.

  1. ^ a b (Indonesia) Eneste, Pamusuk (2001). Buku pintar sastra Indonesia : biografi pengarang dan karyanya, majalah sastra, penerbit sastra, penerjemah, lembaga sastra, daftar hadiah dan penghargaan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. ISBN 9799251788.  halaman 14
  2. ^ "Situs resmi Ahmad toharia306@gmail.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-04. Diakses tanggal 2015-02-04. 
  3. ^ Tohari, Ahmad (1999). Lingkar tanah lingkar air. Yogyakarta: LKiS. ISBN 9798966562.  halaman 145
  4. ^ "Biografi Tokoh Indonesia diakses pada tanggal 13 Desember 2011". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-08. Diakses tanggal 2011-12-13. 
  5. ^ Mcglynn, John (2000). Silenced Voices. Honolulu: University of Hawaii Press. ISBN 0824823214.  halaman 265
  6. ^ Kompas.com 13 November 2011. Diakses tanggal 13 Desember 2011
  7. ^ a b [Suara Merdeka edisi Rabu, 28 Desember 2011, halaman 11]
  8. ^ Sugono, D., dkk., ed. (2003). Ensiklopedia Sastra Indonesia Modern (PDF). Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 15. ISBN 979-685-308-6. 
  9. ^ Ismail, Taufiq (2002). Kitab cerita pendek. Jakarta: Horison Kakilangit. ISBN 9799634245.  Teks "editor" akan diabaikan (bantuan)