Lompat ke isi

Pendapatan Negara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 114.125.184.176 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh AABot
Tag: Pengembalian
k clean up
 
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Pendapatan Negara''' adalah hak [[pemerintah pusat]] yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih <ref> [http://www.sjdih.kemenkeu.go.id/fullText/2003/17TAHUN2003UU.htm Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara]</ref>. Pendapatan Negara terdiri atas [[Penerimaan Perpajakan]], [[Penerimaan Negara Bukan Pajak]], dan [[Penerimaan Hibah]]<ref> [http://www.sjdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/23TAHUN2013UU.HTM Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014]</ref>.
'''Pendapatan Negara''' adalah hak [[pemerintah pusat]] yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.<ref>[http://www.sjdih.kemenkeu.go.id/fullText/2003/17TAHUN2003UU.htm Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Pendapatan Negara terdiri atas [[Penerimaan Perpajakan]], [[Penerimaan Negara Bukan Pajak]], dan [[Hibah|Penerimaan Hibah]].<ref>{{Cite web |url=http://www.sjdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/23TAHUN2013UU.HTM |title=Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014 |access-date=2014-05-05 |archive-date=2014-05-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140505113050/http://www.sjdih.kemenkeu.go.id/fullText/2013/23TAHUN2013UU.HTM |dead-url=yes }}</ref>

== Metode pendekatan ==
Dalam menghitung pendekatan pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:<ref>{{cite journal|title= Keterkaitan Investasi Modal Terhadap GDP Indonesia|authors= Lutvi Fauziana, Anita Mulyaningsih, Eli Anggraeni, Sadi Chaola Y. M, Umi Rofida|journal= Economics Development Analysis Journal|volume= 3|number= 2|year= 2014|page= 375|url= https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj/article/view/3845/3475}}</ref>

=== Pendekatan konsumsi ===
Pendekatan pendapatan didapat dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan ([[upah]], [[sewa]], [[bunga]], dan [[laba]]) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada [[perusahaan]].

=== Pendekatan produksi ===
Pendekatan produksi didapat dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang [[industri]], [[agraris]], [[ekstraktif]], [[jasa]], dan [[niaga]] selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).

=== Pendekatan pengeluaran ===
Pendekatan pengeluaran dihitung dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: [[rumah tangga]], [[pemerintah]], [[investasi]], dan selisih antara nilai [[ekspor]] dikurangi [[impor]] (X-M).


== Realisasi Pendapatan Negara dalam Rupiah ==
== Realisasi Pendapatan Negara dalam Rupiah ==
Baris 10: Baris 22:
|-
|-
|
|
| '''2011'''<ref>[http://www.kemenkeu.go.id/Publikasi/laporan-keuangan-pemerintah-pusat-2012-audited Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2012 (Audited)]</ref>
| '''2011'''<ref name="kemenkeu.go.id">[http://www.kemenkeu.go.id/Publikasi/laporan-keuangan-pemerintah-pusat-2012-audited Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2012 (Audited)]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
|
|
||| align="right" |873.873.892.399.381 || align="right"|331.471.821.098.730 || align="right"|5.253.939.861.304 || align="right"|'''1.210.599.653.359.415'''
||| align="right" |873.873.892.399.381 || align="right"|331.471.821.098.730 || align="right"|5.253.939.861.304 || align="right"|'''1.210.599.653.359.415'''
|-
|-
|
|
| '''2012'''<ref>[http://www.kemenkeu.go.id/Publikasi/laporan-keuangan-pemerintah-pusat-2012-audited Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2012 (Audited)]</ref>
| '''2012'''<ref name="kemenkeu.go.id"/>
|
|
||| align="right" |980.518.133.319.319 || align="right"|351.804.746.666.862 || align="right"|5.786.749.186.777 || align="right"|'''1.338.109.629.172.958'''
||| align="right" |980.518.133.319.319 || align="right"|351.804.746.666.862 || align="right"|5.786.749.186.777 || align="right"|'''1.338.109.629.172.958'''

Revisi terkini sejak 19 Desember 2022 22.54

Pendapatan Negara adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.[1] Pendapatan Negara terdiri atas Penerimaan Perpajakan, Penerimaan Negara Bukan Pajak, dan Penerimaan Hibah.[2]

Metode pendekatan

[sunting | sunting sumber]

Dalam menghitung pendekatan pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:[3]

Pendekatan konsumsi

[sunting | sunting sumber]

Pendekatan pendapatan didapat dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.

Pendekatan produksi

[sunting | sunting sumber]

Pendekatan produksi didapat dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).

Pendekatan pengeluaran

[sunting | sunting sumber]

Pendekatan pengeluaran dihitung dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: rumah tangga, pemerintah, investasi, dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X-M).

Realisasi Pendapatan Negara dalam Rupiah

[sunting | sunting sumber]
Tahun Penerimaan Pajak PNBP Penerimaan Hibah Jumlah Pendapatan Negara
2011[4] 873.873.892.399.381 331.471.821.098.730 5.253.939.861.304 1.210.599.653.359.415
2012[4] 980.518.133.319.319 351.804.746.666.862 5.786.749.186.777 1.338.109.629.172.958

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara[pranala nonaktif permanen]
  2. ^ "Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-05. Diakses tanggal 2014-05-05. 
  3. ^ Lutvi Fauziana, Anita Mulyaningsih, Eli Anggraeni, Sadi Chaola Y. M, Umi Rofida (2014). "Keterkaitan Investasi Modal Terhadap GDP Indonesia". Economics Development Analysis Journal. 3 (2): 375. 
  4. ^ a b Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2012 (Audited)[pranala nonaktif permanen]