Lompat ke isi

Tenaga nuklir di Uni Eropa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k Hungaria
 
(12 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Tenaga nuklir di Uni Eropa''' menyumbang sekitar 15% dari total konsumsi energi pada tahun 2005. Kebijakan energi negara-negara anggota Uni Eropa (UE) sangat bervariasi. Pada Januari 2010, 14 dari 27 negara memiliki reaktor nuklir. Negara-negara yang memiliki reaktor adalah: [[Belgia]], [[Bulgaria]], [[Republik Ceko]], [[Finlandia]], [[Prancis]], [[Jerman]], [[Hungaria]], [[Belanda]], [[Rumania]], [[Slovakia]], [[Slovenia]], [[Spanyol]], [[Swedia]], dan [[Inggris]].
''''''Energi Nuklir di Uni Eropa''' diatur dalam [[Traktat Euratom]]. Pada awalnya, [[energi nuklir]] diperkenalkan di [[Uni Eropa]] akibat adanya kekurangan dari sumber energi konvensional pada tahun 1950-an. Pada waktu itu, [[energi nuklir]] menjadi salah satu pilihan agar tidak bergantung pada energi konvensional saja dan tercipta kemandirian energi. Sayangnya, modal awal membangun [[reaktor nuklir]] sangatlah mahal bagi satu negara. Bekerja sama adalah pilihan terbaik. Pada akhirnya, disepakati pendirian [[Masyarakat Energi Atom Eropa]].<ref name="european parliament">European Parliament. [https://www.europarl.europa.eu/factsheets/en/sheet/62/nuclear-energi Nuclear Energy Factsheets]. 2019</ref> Komunitas ini diinisasi oleh [[Belgia]], [[Perancis]], [[Jerman Barat]], [[Italia]], [[Luksemburg]], dan [[Belanda]]. <ref name="world nuclear">World Nuclear Organization. [https://www.world-nuclear.org/information-library/country-profiles/others/european-union.aspx European Union Country Profiles]. 2019</ref>


== Referensi ==
[[Traktat Euratom]] secara umum mengatur kontribusi dan pengembangan industri nuklir di [[Eropa]], sehingga tiap anggota dapat memperoleh manfaat dari pengembangan energi nuklir dan untuk mengatur keamanan energi nuklir tersebut bagi mereka. Di samping itu, [[Traktat Euratom]] juga menjamin standar keselamatan yang tinggi bagi masyarakat serta mencegah energi nuklir yang seharusnya digunakan oleh masyarakat, tetapi dimanfaatkan untuk kepentingan militer. <ref name="european parliament"/>
{{Reflist}}


[[Kategori:Uni Eropa]]
[[Energi nuklir]] saat ini telah digunakan untuk sekitar 30% dari kebutuhan [[listrik]] [[Eropa]]. Ada 14 dari 28 negara [[Uni Eropa]] (UE)yang telah memiliki dan menggunakan [[energi nuklir]] untuk pasokan kebutuhan [[listrik]] mereka. Ada sekitar 130 reaktor nuklir yang beroperasi di 14 negara Uni Eropa. <ref name="european commission overview">European Commission. [https://ec.europa.eu/energi/en/topics/nuclear-energi/overview Nuclear Energy: Overview]. 2019</ref>
[[Kategori:Nuklir]]


== Kontroversi Energi Nuklir ==
Energi nuklir dihasilkan dari reaksi fisi pemisahan [[nuklei]] (biasanya nuklei besar, misalnya uranium).<ref name="Energy Education">Energy Education. [https://energieducation.ca/encyclopedia/Nuclear_fission Nuclear Fission]. 2019</ref> [[Fisi nuklir]] merupakan proses yang dilakukan oleh reaktor nuklir untuk memproduksi energi yang sangat besar dengan menggunakan uranium. Meskipun dapat digolongkan sebagai sumber energi yang ramah lingkungan, [[nuklir]] juga menyebabkan persoalan besar terkait dengan pembuangan [[limbah radioaktif]] dan perlindungan pada manusia dan lingkungan dari bahaya [[radiasi]]. Untuk itu, diperlukan biaya yang besar untuk melindungi bumi dari efek negatif [[energi nuklir]].<ref name="Converse Energy </ref>Future">Converse Energy Future. [https://www.conserve-energi-future.com/pros-and-cons-of-nuclear-energi.php Pros and Cons of Nuclear Energy]. 2019</ref>


{{Eropa-stub}}

Sampai saat ini, energi nuklir masih menjadi perdebatan baik bagi kelompok yang pro nuklir maupun yang anti nuklir. Beberapa argumen dari kelompok pro nuklir, di antaranya:
# Polusi [[gas rumah kaca]] yang dihasilkan oleh [[energi nuklir]] cukup rendah. Ini membuat [[energi nuklir]] masuk dalam golongan energi dengan tenaga besar, namun masih ramah lingkungan.
# Biaya operasional [[reaktor nuklir]] tergolong murah. Meskipun proses pembangunan dan penonaktivannya membutuhkan biaya besar, namun biaya operasional [[reaktor nuklir]] cukup murah. Harga [[uranium]] di pasaran pun murah. [[Listrik]] yang dihasilkan oleh [[reaktor nuklir]] bisa memiliki harga lebih murah dibandingkan dengan listrik dari sumber lainnya. Penggunaan [[reaktor nuklir]] yang mampu bertahan selama sekitar 40-60 tahun juga sudah mampu menutupi biaya pembangunan reaktor nuklir yang mahal tersebut.
# Reliabel. Ketersediaan [[uranium]] di alam cukup besar, sehingga dengan pemanfaatan seperti saat ini, kita masih dapat menggunakan [[energi nuklir]] dalam waktu yang lebih lama dibandingkan dengan penggunaan [[bahan bakar fosil]] yang persediaannya di alam relatif terbatas.
# Proses produksi energi dengan menggunakan reaksi [[fusi nuklir]] relatif lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan penggunaan [[bahan bakar fosil]]. Selain itu, hasil produksi [[energi nuklir]] juga sepuluh juta kali lebih besar dibandingkan dengan bahan bakar fosil dengan jumlah [[sumber energi]] yang sama.


Beberapa argumen dari kelompok-kelompok yang anti nuklir, di antaranya:
# Dampak lingkungan utamanya terjadi pada proses penambangan dan penyulingan [[uranium]] karena aktivitas tersebut bukanlah proses yang bersih dan sangat rawan akan paparan [[radioaktif]]. Transportasi bahan bakar nuklir dari reaktor juga memiliki dampak polusi bagi lingkungan. Selain itu, limbah nuklir tidak dapat dibuang langsung ke tempat pembuangan karena berbahaya.
# Adanya [[limbah radioaktif]] yang berbahaya. Secara kasar, satu [[reaktor nuklir]] menghasilkan 20 ton [[energi nuklir]] per tahun. Proses itu menghasilkan banyak sekali [[limbah nuklir]]. Bagian terbesar dari limbah nuklir tersebut menimbulkan [[radiasi]] yang menyebar melalui udara, sehingga apa pun yang dilewati udara tersebut akan terpapar oleh radiasi. Ini akan sangat berbahaya bagi [[makhluk hidup]] dan [[bumi]].
# [[Bencana nuklir]]. Beberapa kecelakaan nuklir, misalnya ledakan reaktor [[Nuklir Chernobyl]] di [[Rusia]] tahun 1986 dan bencana [[nuklir Fukushima]] di [[Jepang]] tahun 2011 lalu menjadi bukti betapa berbahayanya [[energi nuklir]]. Bahkan, dampak bencana tersebut pada manusia dan lingkungan masih dapat kita saksikan sampai saat ini.
# Biaya yang mahal. Meskipun biaya operasional [[reaktor nuklir]] tergolong murah, namun biaya pengelolaan limbah nuklir sangatlah mahal. [[Limbah nuklir]] membutuhkan waktu yang lama agar menjadi dingin sebelum dicampur dengan material gelas agar [[limbah nuklir]] tetap berada dalam bentuk padat yang tidak mencemari lingkungan. Limbah ini harus tetap disimpan, diawasi, dan diperiksa agar tidak jatuh ke tangan yang salah dan menimbulkan masalah.
# Jumlah persediaan uranium di alam terbatas. Meskipun kelompok pro nuklir berargumen bahwa pasokan uranium di alam cukup besar dan dapat menghasilkan energi yang lebih banyak dan jangka panjang dibandingkan dengan persediaan [[bahan bakar fosil]] di alam, namun [[uranium]] tetap bahan tambang yang persediannya kemungkinan akan habis di kemudian hari. Selain itu, [[uranium]] hanya ada di beberapa wilayah tertentu. Biaya untuk melakukan penambangan, penyulingan, dan pengangkutan [[uranium]] pun tergolong mahal. Selain itu, semua aktivitas tersebut di atas juga menghasilkan limbah yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan jika tidak dilakukan dengan benar.
# Nuklir merupakan target menarik bagi kelompok [[militan]] dan [[radikal]]. [[Energi]] yang dihasilkan oleh [[nuklir]] sangatlah besar. Penggunaan nuklir sebagai senjata apalagi oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab dapat menjadi [[kiamat]] bagi semua kehidupan di bumi. Selain itu, [[reaktor nuklir]] sering kali menjadi target utama serangan [[teroris]].

== Keamanan Energi Nuklir di Uni Eropa ==
Keamanan industri nuklir di [[Eropa]] merupakan tanggung jawab utama dari operator reaktor nuklir yang bersangkutan dan diawasi oleh pengawas nasional yang independen. Standar keamanan reaktor nuklir diterapkan pada saat sebelum pembangunan, pemanfaatan, sampai dengan penonaktivan [[reaktor nuklir]].<ref name="European Commission Nuclear Safety"> European Commission [https://ec.europa.eu/energi/en/topics/nuclear-energi/nuclear-safety/overview Nuclear Safety: Overview]. 2019</ref>

Hasil dari Uji Resiko dan Keamanan Nuklir yang dilakukan pada tahun 2011 dan 2012 untuk menguji ketahanan [[reaktor nuklir]] ketika terjadi bencana (misalnya banjir atau gempa) adalah diamandemennya Petunjuk Keamanan Nuklir pada tahun 2014.

Secara umum, usaha untuk menjaga keamanan [[energi nuklir]] di [[Uni Eropa]] dilakukan dengan cara<ref name="European Commission Nuclear Safety"/ref>:
# Menguatkan peran otoritas masing-masing pengawas [[energi nuklir]] dengan memastikan kemandirian mereka agar tidak bergantung pada pemerintah negara yang bersangkutan. Negara-negara [[Uni Eropa]] harus memfasilitasi tiap-tiap pengawas dengan kekuatan hukum yang mumpuni, staf, dan sumber dana.
# Menciptakan sistem [[penelaahan sejawat]]. Setiap negara [[Uni Eropa]] memilih satu topik terkait keamanan nuklir setiap enam tahun sekali dan melakukan uji atas reaktor nuklir mereka secara nasional. Selanjutnya, mereka mengirimkan hasil uji tersebut kepada negara lain untuk ditelaah. Hasil dari penelaahan tersebut dapat diakses secara luas oleh publik.
# Mewajibkan tiap negara untuk melakukan evaluasi kembali pada keamanan reaktor nuklir yang dilakukan minimal sepuluh tahun sekali. #Meningkatkan keterbukaan atau transparansi dengan memberikan memberikan kewenangan pada pengawas reaktor nuklir untuk memberikan informasi kepada publik baik pada situasi normal maupun ketika terjadi kecelakaan nuklir.

Pada tahun 2013, [[Komisi Eropa]] melakukan persetujuan dengan [[Badan Tenaga Atom Internasional]] (bahasa Inggris: [[International Atomic Energy Agency]] atau [[IAEA]]) untuk lebih menguatkan kerja sama terkait keamanan nuklir yang meliputi penelitian, kesiapan, dan respon menghadapi bencana.

== Peran Komisi Eropa dalam Industri Nuklir di Negara-Negara Uni Eropa ==
Peran Komisi Eropa dalam kegiatan nuklir dapat dibagi menjadi tiga, yaitu<ref name="european parliament"/>:
=== Keamanan Nuklir ===
Keamanan nuklir yang meliputi keamanan pengoperasioan instalasi nuklir, termasuk perlindungan dari [[radiasi]] dan pengelolaan [[limbah radiaktif]].[[Komisi Eropa]] melakukan Uji Resiko dan Keamanan Nuklir untuk menguji keamanan instalasi nuklir dari bencana alam, terutama setelah terjadinya kecelakaan ledakan [[nuklir Fukushima]], [[Jepang]] tahun 2011 lalu. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari standar keamanan tertinggi untuk melindungi masyarakat.

Pedoman Standar Keamanan Dasar juga mengatur tentang bagaimana perlindungan kepada pekerja, pasien, dan masyarakat yang menggunakan energi nuklir dalam pekerjaannya. [[Uni Eropa]] meminta semua negara anggotanya untuk memantau [[radiasi nuklir]] yang mungkin ada di udara, tanah, air, dan bahan makanan.

=== Perlindungan dari Bahaya Nuklir ===
Perlindungan dari bahaya nuklir dilakukan dengan memastikan bahwa semua material nuklir digunakan hanya sesuai dengan apa yang telah disepakati, bukan untuk kepentingan militer atau pertahanan negara. Tidak boleh ada penyalahgunaan [[energi nuklir]]. [[Uni Eropa]] dapat memantau dan melakukan pengecekan sewaktu-waktu.

=== Jaminan Keamanan Nuklir ===
Jaminan keamanan nuklir berhubungan dengan perlindungan fisik dari material nuklir dan instalasi yang tidak beroperasi sesuai fungsinya.

Pada tahun 2014, [[Uni Eropa]] melakukan amandemen pada Petunjuk Keamanan Nuklir tahun 2009. Hal ini untuk meningkatkan keamanan [[energi nuklir]]. Dalam manual Petunjuk Pengelolaan Sisa Bahan Radioaktif dan Bahan Bakar yang Terpakai juga memuat bagaimana cara penanganan limbah nuklir agar tetap aman. Penutupan dan penonaktivan reaktor nuklir juga dilakukan dengan tahap yang panjang untuk memastikan keamanan dari sisa-sisa radioaktif terjamin. [[Uni Eropa]] telah membantu mendanai penonaktivan beberapa reaktor nuklir bekas [[Uni Soviet]] di [[Bulgaria]], [[Lituania]], dan [[Slovenia]].

== Pengembangan Energi Nuklir di Uni Eropa ==
Saat ini, beberapa ahli telah mengembangkan [[energi nuklir]] melalui proses [[fusi nuklir]]. Proses ini hanya membutuhkan [[nuklei]] ringan, misalnya [[hidrogen]].[[Energi]] diproduksi dengan menggabungkan atom-atom ringan seperti [[hidrogen]] pada tekanan yang ekstrim dalam suhu tinggi.<ref name="european parliament"/> [[Fusi nuklir]] dianggap sebagai masa depan di antaranya disebabkan oleh<ref name="ITER"> ITER [[Iter.org/sci/Fusion|Fusion]].2019:
# Jumlah energi yang dihasilkan melimpah. Menggabungkan atom-atom secara bersama-sama dalam lingkungan yang terkontrol akan menghasilkan energi sebanyak empat juta kali lebih banyak energi dari pada menggunakan [[reaksi kimia]], seperti [[pembakaran batu bara]], [[minyak bumi]], atau [[gas alam]], dan empat kali lipat lebih besar dari pada hasil reaksi [[fisi nuklir]] (dengan jumlah materi yang sama).
# Tidak menghasilkan gas [[karbondioksida]] yang merupakan [[gas rumah kaca]] terbesar yang menjadi penyebab utama [[pemanasan global]]. Hal ini berbeda dengan reaksi [[fisi nuklir]] yang masih menghasilkan gas [[karbondioksida]]. Gas terbesar yang dihasilkan dari [[reaksi fusi nuklir]] adalah gas [[helium]] yang lemah dan tidak berbahaya.
# Tidak ada [[limbah radioaktif]] dalam jangka panjang. Aktivasi komponen dalam reaktor [[fusi]] hanya menghasilkan limbah yang bisa didaur ulang dan digunakan kembali dalam jangka waktu 100 tahun.
# Kemungkinan penyalahgunaanya kecil. Reaksi [[fusi]] tidak menggunakan bahan-bahan seperti [[uranium]] atau [[plutonium]], sehingga kemungkinan kecil untuk disalahgunakan sebagai senjata.
# Tidak ada bahaya meleleh. Jika terjadi peristiwa seperti pada Bencana [[Nuklir Fukushima]], maka [[plasma pendingin]] dalam [[reaktor fusi]] cukup untuk membuat reaktor berhenti bekerja.
# Biaya pembuatan reaktor [[fusi nuklir]] kemungkinan akan lebih besar di awal. Namun, ketika proses telah berjalan, biaya akan menjadi lebih murah.


Saat ini, [[fusi nuklir]] masih dalam tahap [[penelitian]]. Negara-negara di [[Uni Eropa]] berperan aktif dalam melakukan penelitian terkait dengan [[fusi nuklir]] ini. [['''Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional''']] (bahasa Inggris: [[International Thermonuclear Experimental Reaktor]] atau [[ITER]]) merupakan reaktor untuk penelitian [[fusi nuklir]] yang berada di [[Perancis]] bagian selatan untuk meneliti kemungkinan fusi sebagai salah satu sumber energi yang dapat digunakan di masa depan.<ref name="european parliament"/>

== Kontroversi Penggunaan Energi Nuklir di Eropa ==
Yves Desbazeille, Direktur Jenderal [[FORATOM]] berbicara pada [[EURATIV]] [[Slowakia]] menyatakan ada dua opini kuat yang seimbang mengenai keberlangsungan penggunaan [[energi nuklir]] di [[Eropa]]. Negara-negara [[Eropa Timur]] menunjukan respon yang positif akan penggunaan [[energi nuklir]], sedangkan negara-negara [[Eropa Barat]] seperti [[Belgia]] dan [[Spanyol]] cenderung menentang.<ref name="Euroactive"> Euroactive [https://www.euractiv.com/section/energi/interview/foratom-balance-of-power-in-the-eu-is-shifting-against-nuclear/ FORATOM Balance of Power in the EU is Ahifting Againts Nuclear]. 2019</ref>

Dalam wawancaranya, Yves Desbazeille menyebutkan bahwa [[Brexit]] membuat [[Inggris]] tidak lagi memiliki suara dalam debat penggunaan [[energi nuklir]] di [[Eropa]]. Namun. apabila dokumen pengunduran diri [[Inggris]] belum diratifikasi sampai dengan 1 Januari 2020, maka [[Inggris]] tetap merupakan bagian dari anggota dan memiliki suara atas keberlangsungan penggunaan [[energi nuklir]] di [[Eropa]].<ref name="european parliament"/> Sampai saat ini, [[Inggris]] merupakan promotor pendukung [[energi nuklir]] terbesar di [[Eropa]]. Keberadaan [[Inggris]] akan menguatkan kelompok [[pro nuklir]] untuk terus menggunakan nuklir di [[Eropa]].<ref name="Euroactive"/>

Yves Desbazeille menambahkan bahwa beberapa negara Eropa lainnya masih belum kelihatan terkait pandangan mereka terhadap penggunaan nuklir. [[Finlandia]] condong mendukung nuklir. [[Swedia]] terlihat masih malu-malu untuk mendukung [[energi nuklir]]. [[Polandia]] sudah sejak beberapa tahun ini berencana membangun [[reaktor nuklir]], namun sampai sekarang rencana tersebut tak kunjung dilaksanakan. [[Perancis]] telah membatalkan penutupan [[reaktor nuklir Fessenheim]] di perbatasan [[Perancis]] dan [[Jerman]]. Bisa jadi, [[Perancis]] mendukung penggunaan energi nuklir. Tinggal menunggu bagaimana sikap [[Jerman]] atas penggunaan energi nuklir.<ref name="Euroactive"/>

Pemerintah [[Belgia]] sendiri telah memperbarui kebijakan energi mereka. [[Belgia]] akan berusaha mengurangi penggunaan [[reaktor nuklir]] dalam beberapa tahun ke depan. Saat ini, pemerintah [[Belgia]] telah menutup beberapa [[reaktor nuklir]] yang berusia di atas 40 tahun. [[Masyarakat Anti Nuklir Belgia]] menuntut pemerintah untuk lebih menggunakan [[sumber energi yang dapat diperbarui]], aman, serta ramah lingkungan. Mereka menuntut penggunakan energi yang dapat diperbarui sebanyak 20% dari total konsumsi energi [[Belgia]].<ref name="Euronews"> Euronews [https://www.euronews.com/2018/04/11/the-eu-s-nuclear-power-dilemma The EU's Nuclear Power Dilemma]
== Negara-Negara Pengguna Energi Nuklir di Eropa ==
Ada 14 negara yang sampai saat ini telah menggunakan [[energi nuklir]] di [[Uni Eropa]], yaitu [[Belanda]], [[Belgia]], [[Bulgaria]], [[Finlandia]], [[Hungaria]], [[Inggris]], [[Jerman]], [[Perancis]], [[Republik Ceko]], [[Romania]], [[Slovenia]], [[Slowakia]], [[Spanyol]], dan [[Swedia]]. Negara Eropa yang berencana menambah reaktor nuklir mereka di masa depan yaitu [[Perancis]], [[Finlandia]], [[Slovakia]], [[Inggris]], [[Hungaria]], [[Romania]], dan [[Republik Ceko]]. [[Polandia]] merupakan satu-satunya negara di [[Uni Eropa]] yang berencana mengadopsi energi nuklir untuk meningkatkan keanekaragaman sumber energi mereka.


{{sedang ditulis}}


== Referensi ==
{{Reflist}}
*
*

Revisi terkini sejak 27 April 2023 15.06

Tenaga nuklir di Uni Eropa menyumbang sekitar 15% dari total konsumsi energi pada tahun 2005. Kebijakan energi negara-negara anggota Uni Eropa (UE) sangat bervariasi. Pada Januari 2010, 14 dari 27 negara memiliki reaktor nuklir. Negara-negara yang memiliki reaktor adalah: Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Finlandia, Prancis, Jerman, Hungaria, Belanda, Rumania, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Inggris.

Referensi

[sunting | sunting sumber]