Lompat ke isi

LRT Jakarta: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 139.192.226.219 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Medelam
Tag: Pengembalian
Tag: Pengembalian manual halaman dengan galat kutipan
 
(158 revisi perantara oleh 34 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{bedakan|LRT Jabodebek}}
{{Future building}}
{{otheruses|LRT}}
{{Infobox Public transit
{{Infobox Public transit
| name = PT LRT Jakarta
| name = PT LRT Jakarta
Baris 9: Baris 8:
| locale = [[Jakarta]]
| locale = [[Jakarta]]
| transit_type = [[Angkutan cepat]], [[Transportasi umum]]
| transit_type = [[Angkutan cepat]], [[Transportasi umum]]
| began_operation = 1 Desember 2019
| began_operation = {{Start date and age|2019|12|01}}
| lines = 1
| lines = 1
| stations = 6
| stations = 6
| headway = 5-10 menit
| headway = 10 menit
| ridership = 1.500 (2022) <ref>{{Cite news|title=Penumpang LRT Jakarta Tembus 1.500 Orang per Hari | url=https://metro.tempo.co/read/1622156/penumpang-lrt-jakarta-tembus-1-500-orang-per-hari |work=tempo.co |date=2022-12-08 |access=2023-04-28}}</ref>
| ridership =

| system_length =
| system_length ={{km to mi|5.8|abbr=yes|precision=2|wiki=yes}}<ref name="Jarak"/>
| track_gauge = {{RailGauge|sg}}{{br}}[[Sepur standar]]
| track_gauge = {{RailGauge|sg|allk=on|unitlink=on|first=on}}
| operator = Dinas Perhubungan [[DKI Jakarta]]<br />[[Jakarta Propertindo]]
| owner = Pemerintah Provinsi [[DKI Jakarta]]
| operator = PT LRT Jakarta
| owner = PT [[Jakarta Propertindo]] ([[Pemerintah Provinsi DKI Jakarta]])
| headquarters =
| headquarters = Gedung MCC - Depo Pegangsaan Dua<br>Jalan Kelapa Nias No. 80, RW. 25<br>[[Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara|Kelurahan Pegangsaan Dua]], [[Kelapa Gading, Jakarta Utara|Kecamatan Kelapa Gading]]<br>[[Jakarta Utara]] 14250
| el = 750 V DC
| el = 750 V [[Arus searah|DC]] [[rel ketiga]]
| website = {{url|lrtjakarta.co.id}}
| website = {{url|lrtjakarta.co.id}}
| map =
| map = {{Jalur LRT Jakarta}}
| map_name =
| map_name =
| map_state = show
| map_state = collapsed
|top_speed={{convert|90|km/h|mph|lk=on|abbr=on}}
|chief_executive={{list|[[Hendri Saputra]]<ref>{{Cite web|title=Jajaran Komisaris|url=https://www.lrtjakarta.co.id/komisaris.html#:~:text=Azas%20Tigor%20Delmacius%20Nainggolan,%20SH,terhitung%20sejak%2021%20Maret%202023.|website=www.lrtjakarta.co.id|language=id|access-date=2023-09-12}}</ref><br>([[Direktur Utama]])<br>[[Mohamad Pramintohadi Sukarno]]<br>([[Komisaris Utama]])}}
}}
}}
Proyek '''Lintas Rel Terpadu Jakarta''' atau disingkat '''LRT Jakarta''' adalah sebuah sistem angkutan cepat dengan [[kereta api ringan]] (LRT) yang direncanakan akan dibangun di [[Jakarta]], [[Indonesia]]. Ada 2 penggagas LRT di Jakarta, [[Pemerintahan DKI Jakarta|Pemprov DKI]] yang akan membangun LRT dalam kota dengan nama LRT Jakarta dan [[Adhi Karya|PT Adhi Karya]] yang akan membangun LRT yang menghubungkan Jakarta dengan kota sekitarnya dengan nama [[LRT Jabodebek]].


LRT ini dioperasikan oleh [[LRT Jakarta|PT LRT Jakarta]] (Anak perusahaan Jakpro).


'''Lintas Raya Terpadu Jakarta''' (disingkat '''LRT Jakarta''') adalah sistem [[Lintas Rel Terpadu|lintas rel terpadu]] yang beroperasi di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]]. Saat ini, LRT Jakarta memiliki jalur sepanjang {{convert|5,8|km|lk=on|abbr=on}} yang melayani enam stasiun.<ref name=":4">{{Cite news|last=Tamtomo|first=Akbar Bhayu|date=18 Juni 2019|title=INFOGRAFIK: Uji Publik LRT Jakarta, Ini Informasi dan Cara Pendaftaran|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2019/06/18/10143171/infografik-uji-publik-lrt-jakarta-ini-informasi-dan-cara-pendaftaran|work=[[Kompas.com]]|access-date=2021-01-16}}</ref> LRT Jakarta dimiliki dan dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Layanannya sendiri dioperasikan oleh PT LRT Jakarta yang merupakan anak usaha dari PT Jakarta Propertindo (Perseroda), sebuah [[badan usaha milik daerah]] DKI Jakarta. Pembangunan sistem LRT dimulai pada bulan [[Juni 2016]] dan beroperasi penuh tanggal [[1 Desember]] [[2019]].<ref name=":0">{{Cite web|last=Mega Purnamasari|first=Deti|date=22 Juni 2016|title=HUT ke-489, Pemprov DKI Groundbreaking LRT di Rawamangun|url=https://www.beritasatu.com/megapolitan/371175/hut-ke489-pemprov-dki-groundbreaking-lrt-di-rawamangun|website=Berita Satu|access-date=2021-01-15}}</ref><ref name=":1">{{Cite news|last=Pahrevi|first=Dean|date=21 November 2019|title=LRT Jakarta Dikomersilkan 1 Desember, Tarifnya Rp 5.000 Sekali Perjalanan|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/21/18164911/lrt-jakarta-dikomersilkan-1-desember-tarifnya-rp-5000-sekali-perjalanan|work=[[Kompas.com]]|access-date=2020-08-16}}</ref><ref name=":2">{{Cite web|last=Amali|first=Zakki|date=1 Desember 2019|title=LRT Jakarta Resmi Berbayar 1 Desember, Tarif Rp5 Ribu Jauh-Dekat|url=https://tirto.id/lrt-jakarta-resmi-berbayar-1-desember-tarif-rp5-ribu-jauh-dekat-emBR|website=tirto.id|access-date=2020-08-16}}</ref>
LRT ini mulai diuji coba terbatas pada [[15 Agustus]] [[2018]] dan akan beroperasi pada 2018. Pada uji coba terbatas ini, LRT hanya berhenti di 2 stasiun, yaitu [[Stasiun LRT Velodrome]] dan [[Stasiun LRT Boulevard Utara]].<ref>{{cite web|title=Uji Coba LRT Jakarta Hanya untuk Kalangan Terbatas|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/15/11184561/uji-coba-lrt-jakarta-hanya-untuk-kalangan-terbatas|website=[[Kompas.com]]|author=Ardito Ramadhan|date=15 Agustus 2018|accessdate=15 September 2018}}</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
=== Latar belakang ===
Gagasan LRT Jakarta mulai muncul ketika Proyek [[Monorel Jakarta]] yang sempat diaktifkan kembali pada Oktober 2013 oleh Gubernur DKI saat itu, [[Joko Widodo]] tersendat pengerjaannya. Tersendatnya pekerjaan tersebut karena Pemprov DKI dan Gubernur DKI penerus Joko Widodo, [[Basuki Tjahaja Purnama]] (Ahok) tidak akan mengabulkan permintaan yang diajukan oleh PT Jakarta Monorail untuk membangun depo di atas [[Waduk Setiabudi]], [[Jakarta Selatan]] dan [[Tanah Abang]], [[Jakarta Pusat]].<ref>[http://beritajakarta.com/read/9293/Ahok_Tetap_Tolak_Depo_Monorel_di_Atas_Waduk_Setiabudi#.VXqVF1Lp5F0 Ahok Tetap Tolak Depo Monorel di Atas Waduk Setiabudi]</ref> Sebab, hasil kajian [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]] (PUPR) menyatakan bahwa jika depo dibangun di atas Waduk Setiabudi, dikhawatirkan peristiwa [[Banjir Jakarta 2013|jebolnya tanggul Latuharhari]] terulang kembali.
Usulan sistem LRT di Jakarta muncul ketika proyek pembangunan [[Jakarta Eco Transport|Monorel Jakarta]] mangkrak. Mangkraknya pembangunan monorel disebabkan oleh [[Daftar Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Gubernur DKI Jakarta]], [[Basuki Tjahaja Purnama]] tidak menyetujui pembangunan depo monorel di atas Waduk Setiabudi. Rencana depo ini ditolak agar kejadian [[Banjir Jakarta 2013]] yang disebabkan oleh jebolnya Tanggul Latuharhari tidak terulang kembali. Pada akhirnya, proyek monorel benar-benar dihentikan karena investornya tidak memenuhi persyaratan lanjutan yang ditetapkan Pemprov DKI Jakarta. Setelahnya, pembangunan LRT Jakarta menjadi prioritas lanjutan. Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengharapkan proyek LRT dapat lebih konsisten dan tidak mangkrak seperti proyek monorel yang telah dihentikan.<ref>{{Cite news|last=Aziza|first=Kurnia Sari|date=29 Mei 2015|title=Ahok: Kami Tidak Mau Lagi Kembangkan Monorel|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2015/05/29/17153181/Ahok.Kami.Tidak.Mau.Lagi.Kembangkan.Monorel|work=[[Kompas.com]]|access-date=2021-01-16}}</ref><ref>{{Cite news|last=Aziza|first=Kurnia Sari|date=10 September 2015|title=Ahok: "Bye-bye" Monorel...|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2015/09/10/13312801/Ahok.Bye-bye.Monorel.|work=[[Kompas.com]]|access-date=2021-01-16}}</ref><ref>{{Cite news|last=Sutianto|first=Feby Dwi|date=20 Agustus 2015|title=Ngotot Soal LRT, Ahok: Monorel Jadi Pengalaman|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2996932/ngotot-soal-lrt-ahok-monorel-jadi-pengalaman|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2021-01-16}}</ref>


Rencana pembangunan LRT Jakarta mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Transportasi Umum di Provinsi DKI Jakarta. LRT Jakarta diharapkan jadi pelengkap transportasi umum di Jakarta untuk mempersiapkan [[Pesta Olahraga Asia 2018|Asian Games 2018]]. Menyikapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta menunjuk langsung PT Jakarta Properindo dan PT Pembangunan Jaya untuk membangun LRT Jakarta.<ref>{{Cite news|date=12 Agustus 2018|title=Gagal Buat Asian Games, Ini Perjalanan Proyek LRT Sejak Era Ahok|url=https://metro.tempo.co/read/1116222/gagal-buat-asian-games-ini-perjalanan-proyek-lrt-sejak-era-ahok|work=[[Tempo.co]]|access-date=2021-01-16|editor-last=Wuragil|editor-first=Zacharias}}</ref><ref>{{Cite news|last=Aziza|first=Kurnia Sari|date=26 Juni 2015|title=Ahok Tunjuk Langsung Jakpro dan Pembangunan Jaya Bangun LRT|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2015/06/26/08531711/Ahok.Tunjuk.Langsung.Jakpro.dan.Pembangunan.Jaya.Bangun.LRT|work=[[Kompas.com]]|access-date=2021-01-16}}</ref>
Ahok, sapaan Basuki, lebih memilih untuk membangun Light Rail Transit (LRT) dibandingkan monorel. Bahkan, Basuki telah mengungkapkan rencana pembangunan ini kepada [[Presiden RI|Presiden]] Joko Widodo.<ref>[http://megapolitan.kompas.com/read/2015/05/29/17153181/Ahok.Kami.Tidak.Mau.Lagi.Kembangkan.Monorel Ahok: Kami Tidak Mau Lagi Kembangkan Monorel]</ref>


== Rencana pengembangan ==
=== Fase I ===
[[Berkas:LRT Jakarta - Hyundai Rotem LRV Leaving Velodrome Station.jpg|jmpl|Kereta Hyundai Rotem meninggalkan Stasiun Velodrome, diambil saat percobaan terbatas, 7 September 2018.]]
{{Jalur LRT Jakarta}}
Pemasangan tiang pancang pertama (''groundbreaking'') pembangunan LRT Jakarta sebelumnya direncanakan dilakukan bersamaan dengan ''groundbreaking'' LRT Jabodebek pada bulan [[September 2015]]. ''Groundbreaking'' LRT Jakarta baru dilakukan pada tanggal [[22 Juni]] [[2016]], bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kota Jakarta ke-489.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|last=Bintang|first=Amri|date=22 Juni 2016|title=Groundbreaking LRT Jakarta Menjadi Kado HUT Kota Jakarta Yang ke-489|url=https://www.kaorinusantara.or.id/newsline/56007/groundbreaking-lrt-jakarta-kado-kota-jakarta|website=KAORI Nusantara|access-date=2021-01-16}}</ref> Pada bulan [[Desember 2016]], [[Wijaya Karya|PT Wijaya Karya]] ditunjuk menjadi kontraktor proyek pembangunan LRT senilai Rp5,29 triliun.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=22 Desember 2016|title=Greater Jakarta: Wijaya Karya selected as LRT contractor|url=https://www.thejakartapost.com/news/2016/12/22/greater-jakarta-wijaya-karya-selected-lrt-contractor.html|website=The Jakarta Post|language=en|access-date=2021-01-16|registration=yes}}</ref><ref>{{Cite news|last=Wening|first=Andhika Anggoro|date=21 Desember 2016|title=Jakpro Resmi Tunjuk WIKA Garap LRT DKI Jakarta|url=https://jakarta.bisnis.com/read/20161221/384/614061/jakpro-resmi-tunjuk-wika-garap-lrt-dki-jakarta|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|access-date=2021-01-16|editor-last=Sukarno|editor-first=Puput Ady}}</ref> Pembangunannya sendiri baru dimulai pada awal tahun [[2017]] setelah proses persiapan lahan telah selesai.<ref>{{Cite news|last=Simorangkir|first=Eduardo|date=20 Desember 2016|title=LRT Jakarta Rute Kelapa Gading-Velodrome Mulai Konstruksi Maret 2017|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3375838/lrt-jakarta-rute-kelapa-gading-velodrome-mulai-konstruksi-maret-2017|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2021-01-16}}</ref>
Pemprov DKI merencanakan 7 rute untuk LRT dalam kota:<ref>[http://www.gatra.com/nusantara-1/jabodetabek-1/128384-ini-tujuh-rute-lrt-impian-ahok.html Ini Tujuh Rute LRT Impian Ahok]</ref>
* [[Kebayoran Lama]] – [[Kelapa Gading]] sepanjang 21,6&nbsp;km
* Tanah Abang – Pulo Mas sepanjang 17,6&nbsp;km,
* [[Joglo, Kembangan, Jakarta Barat|Joglo]] – Tanah Abang sepanjang 11&nbsp;km
* [[Kembangan, Jakarta Barat|Puri Kembangan]] – Tanah Abang sepanjang 9,3&nbsp;km
* Pesing – Kelapa Gading sepanjang 20,7&nbsp;km
* Pesing – [[Bandara Soekarno-Hatta]] sepanjang 18,5&nbsp;km
* [[Cempaka Putih]] – Ancol sepanjang 10&nbsp;km.


Armada LRT Jakarta untuk fase I telah dipesan sejak [[Februari 2017]]. Armada LRT tersebut terdiri atas delapan rangkaian dengan dua kereta di setiap rangkaiannya.<ref>{{Cite news|last=Pitoko|first=Ridwan Aji|date=18 Agustus 2017|title=Rangkaian Kereta untuk LRT Jakarta Tiba April 2018|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/18/11592691/rangkaian-kereta-untuk-lrt-jakarta-tiba-april-2018|work=[[Kompas.com]]|access-date=2021-01-16}}</ref> Kereta ini diproduksi oleh [[Hyundai Rotem]], perusahaan asal [[Korea Selatan]]. Pengiriman pertama tiba di [[Pelabuhan Tanjung Priok|Tanjung Priok]] tanggal [[13 April]] [[2018]] yang terdiri atas satu rangkaian kereta.<ref name=":3">{{Cite news|last=Ramadhan|first=Ardito|date=14 April 2018|title=Ini Spesifikasi Kereta LRT yang Tiba di Jakarta|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/14/05412541/ini-spesifikasi-kereta-lrt-yang-tiba-di-jakarta|work=[[Kompas.com]]|access-date=2018-11-02}}</ref>
Untuk desain LRT diserahkan kepada dua BUMD DKI Jakarta, yaitu Pembangunan Jaya dan Konstruksi Jaya. Diperkirakan, ketujuh rute itu menelan anggaran kurang lebih Rp 60 triliun atau Rp 7,5 triliun untuk setiap rutenya.


Pembangunan LRT Jakarta yang ditargetkan selesai sebelum Asian Games 2018, terlambat. Akibatnya, pada saat perlombaan itu berlangsung, LRT Jakarta hanya dapat beroperasi terbatas.<ref>{{Cite news|last=Simorangkir|first=Eduardo|date=10 Agustus 2018|title=LRT Jakarta Hanya Beroperasi Terbatas saat Asian Games 2018|url=https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4160297/lrt-jakarta-hanya-beroperasi-terbatas-saat-asian-games-2018|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2021-01-16}}</ref> Pengoperasian ini dilakukan mulai tanggal [[15 Agustus]] [[2018]] sebagai uji coba operasi terbatas.<ref>{{Cite news|last=Ramadhan|first=Ardito|date=15 Agustus 2018|title=Uji Coba LRT Jakarta Hanya untuk Kalangan Terbatas|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/15/11184561/uji-coba-lrt-jakarta-hanya-untuk-kalangan-terbatas|work=[[Kompas.com]]|access-date=2018-09-15}}</ref><ref>{{Cite news|last=Exist|first=Exist In|date=16 Agustus 2018|title=Gagalnya LRT Jakarta Melayani Publik di Asian Games 2018|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20180816124929-4-28934/gagalnya-lrt-jakarta-melayani-publik-di-asian-games-2018|work=[[CNBC Indonesia]]|access-date=2021-01-16}}</ref>
PT Jakarta Properindo (Jakpro), sebagai perusahaan milik Pemprov DKI Jakarta yang bertugas untuk membangun, mengembangkan, dan mengelola LRT Jakarta, telah melakukan beberapa revisi terhadap 7 rute LRT di atas. Tak hanya itu, Jakpro telah meminta PT AECOM Indonesia untuk melakukan studi kelayakan terhadap rute baru hasil revisi. PT AECOM Indonesia juga telah menerbitkan hasil studi kelayakan terbaru pada tanggal 19 Desember 2019. Beberapa alasan dilakukan revisi adalah sebagian besar rute LRT Kebayoran Lama – Kelapa Gading tumpang tindih dengan rute MRT Ujung Menteng – Kalideres (East-West) dan untuk memperluas cakupan penduduk DKI agar bisa mengakses kendaraan umum, khusunya LRT.


Uji coba operasi kembali dilakukan mulai tanggal [[11 Juni]] [[2019]] tanpa tarif. Uji coba tersebut dapat diakses oleh warga dengan cara melakukan registrasi pendaftaran terlebih dahulu.<ref>{{Cite web|last=Alaidrus|first=Fadiyah|date=10 Juni 2019|title=LRT Jakarta Mulai Uji Coba Publik pada 11 Juni 2019|url=https://tirto.id/lrt-jakarta-mulai-uji-coba-publik-pada-11-juni-2019-eb9X|website=tirto.id|access-date=2021-01-16}}</ref><ref>{{Cite web|last=Jatmiko|first=Agung|date=8 Juni 2019|title=Mulai Selasa 11 Juni, LRT Jakarta Akan Layani Uji Coba Publik Gratis|url=https://katadata.co.id/agungjatmiko/berita/5e9a5188accab/mulai-selasa-11-juni-lrt-jakarta-akan-layani-uji-coba-publik-gratis|website=katadata.co.id|access-date=2021-01-16}}</ref> Uji coba tersebut diperpanjang hingga waktu yang belum ditentukan dari yang seharusnya berakhir tanggal [[21 Juni]] [[2019]]. Setelah perpanjangan, warga dapat mengikuti uji coba tanpa harus melakukan registrasi terlebih dahulu.<ref>{{Cite news|last=Ariefana|first=Pebriansyah|last2=Aranditio|first2=Stephanus|date=21 Juni 2019|title=Hore! Uji Coba Publik LRT Diperpanjang Tanpa Batas, Tanpa Harus Daftar|url=https://www.suara.com/news/2019/06/21/123836/hore-uji-coba-publik-lrt-diperpanjang-tanpa-batas-tanpa-harus-daftar|work=Suara.com|access-date=2021-01-16}}</ref> Fase I LRT Jakarta resmi beroperasi penuh pada tanggal [[1 Desember]] [[2019]]. Mulai hari tersebut, layanan LRT telah dikenakan tarif. Dengan ini, uji coba publik yang dilakukan sejak [[11 Juni]] [[2019]] telah berakhir.<ref name=":1" /><ref name=":2" />
Hasil studi kelayakan terhadap rute revisi LRT Jakarta adalah sebagai berikut:


Pembangunan LRT Jakarta fase 1B dari Velodrome ke Manggarai dimulai 30 Oktober 2023. Pada fase ini, akan dibangun jalur sepanjang 6,4 km dengan 5 stasiun yang terdiri atas Stasiun Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan berakhir di Stasiun Manggarai.<ref>{{Cite web|last=Cyber Media|first=Kompas|date=2024-06-26|title=Progres LRT Jakarta Fase 1B Sudah 15,1 Persen, Warga Antusias Menanti Rampung|url=https://kilasdaerah.kompas.com/dki-jakarta/read/2024/06/21/17161321/progres-lrt-jakarta-fase-1b-sudah-151-persen-warga-antusias-menanti|website=kompas.com|access-date=2024-06-26}}</ref> Perkiraan total dana pembanginan fase ini yaitu sebesar Rp 5,5 triliun yang semua bersumber dari APBD Jakarta.<ref name=detik1>{{Cite web|last=detikcom|first=Tim|date=2023-11-01|title=Serba-serbi Proyek LRT Jakarta Fase 1B Rute Velodrome-Manggarai|url=https://news.detik.com/berita/d-7013455/serba-serbi-proyek-lrt-jakarta-fase-1b-rute-velodrome-manggarai|website=detik.com|access-date=2024-06-26}}</ref> Pada Juni 2024 progres pembangunan telah mencapai sudah mencapai 18,147%.<ref name=detik1>{{Cite web|last=Komara|first=Indra|date=2024-06-26|title=LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai Rampung 2026, Operasional Awal 2027|url=https://news.detik.com/berita/d-7410184/lrt-jakarta-fase-1b-velodrome-manggarai-rampung-2026-operasional-awal-2027|website=detik.com|access-date=2024-06-26}}</ref> Pembangunan fase 1B ditargetkan beroperasi pada awal 2026.<ref name=detik1 />
# Loop line
#* Fase 1: Kelapa Gading – Velodrome (telah beroperasi)
#* Fase 2A: Kelapa Gading – JIS (rencana konstruksi)
#* Fase 2B: Velodrome – Manggarai (rencana konstruksi)
#* Fase 3: Manggarai – JIS
# Kembangan – Kebon Jeruk
# Joglo – Palmerah
# Bintaro – Senayan – Tanah Abang
# Pondok Gede – Senen – Pekan Raya Jakarta (PRJ)
# Pulo Gebang – Pondok Bambu – Velodrome
# Marunda – Kelapa Gading
# Bandara Soekarno-Hatta International Airport (SHIA) – Jakarta International Stadium (JIS)
# Shuttle line: Stasiun Pegangsaan – Stasiun Britama


== Konstruksi ==
== Jaringan ==
[[Berkas:LRT Jakarta - Hyundai Rotem LRV in Boulevard Utara Station.jpg|jmpl|Rangkaian KRL LRT Jakarta sedang berada di Stasiun LRT Boulevard Utara.]]
LRT Pemprov DKI dimulai dengan pembangunan koridor 1 Kelapa Gading – Velodrome (Rawamangun) pada 22 Juni 2016.
=== Lin Selatan ===
Saat ini, jalur LRT Jakarta yang telah beroperasi terdiri atas satu lintas pelayanan, yaitu Lin/Koridor 1, dengan panjang {{convert|5,8|km|lk=on|abbr=on}}. Jalur ini menghubungkan [[Stasiun LRT Pegangsaan Dua|Stasiun Pegangsaan Dua]] di daerah [[Kelapa Gading, Jakarta Utara|Kelapa Gading]] dengan [[Stasiun LRT Velodrome|Stasiun Velodrome]] di [[Pulo Gadung, Jakarta Timur|Pulo Gadung]].<ref name=":4" />


Jalur LRT ini sepenuhnya berbentuk layang yang melayani 6 stasiun. Stasiun Pegangsaan Dua selain menjadi terminus jalur ini, juga menjadi depo penyimpanan rangkaian LRV.<ref>{{Cite web|last=Nurhayat|first=Wiji|date=26 September 2019|title=Stasiun Pegangsaan Dua Punya Fasilitas Depo LRT Jakarta|url=https://kumparan.com/kumparanbisnis/stasiun-pegangsaan-dua-punya-fasilitas-depo-lrt-jakarta-1rwDuPJIbjD/full|website=kumparanBisnis|access-date=2021-01-16}}</ref>
== Jalur ==
[[Berkas:LRT Jakarta - Hyundai Rotem LRV in Boulevard Utara Station.jpg|jmpl|Rangkaian LRT Jakarta sedang berada di Stasiun LRT Boulevard Utara.]]
[[Berkas:LRT Jakarta - Hyundai Rotem LRV Leaving Velodrome Station.jpg|jmpl|Kereta Hyundai Rotem meninggalkan Stasiun Velodrome, diambil saat percobaan terbatas, 7 September 2018.]]
{{RouteBox|LRT Jakarta Loop Line|LRT Jalur A (Jakarta LRT)|#f39700}}


{| class="wikitable" style="margin-left: 1em; margin-bottom: 1em; border-collapse: collapse; font-size: 95%"
{| class="wikitable" style="margin-left: 1em; margin-bottom: 1em; border-collapse: collapse; font-size: 95%"
|-
|-
! Nomor
! style="background: #f39700;" |Kode Stasiun
!Kode
! style="background: #f39700;" |Nama Stasiun
! {{rint|jakarta|s|size=23}} Stasiun
! style="background: #f39700;" |Antarmoda penghubung dan keterangan
! Antarmoda Penghubung
! Keterangan
! Letak
|-
|-
! colspan="6" |Fase 1 (Beroperasi): Kelapa Gading-Velodrome
! colspan="3" |Fase 1 (Beroperasi): Kelapa Gading–Velodrome<ref>{{Cite news|url=https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/24/084600826/kemenhub-lakukan-operasional-terbatas-untuk-lrt-kelapa-gading#|title=Kemenhub Lakukan Operasional Terbatas untuk LRT Kelapa Gading – Kompas.com|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2018-08-24|work=KOMPAS.com|access-date=2018-09-07|language=id}}</ref>
|-
|-
| {{JakRSN|S|01|size=30}}{{JakRSN|U|01|size=30}}
|S-01||{{Lrts|Pegangsaan Dua}}||[[Transjakarta|MiniTrans]]: 10F<br />KWK: U13<br />Terminus
|PGD
| {{Lrts|Pegangsaan Dua}}
| Mikrotrans: JAK 60<br />Bus kota: 12P
| Terminus<br />Depo
| rowspan="3" | [[Jakarta Utara]]
|-
|-
| {{JakRSN|S|02|size=30}}
|S-02||{{Lrts|Boulevard Utara}}||[[Jak Lingko]]: JAK 24, JAK 59, JAK 60, JAK 61<br />KWK: U04, U13<br />Berdekatan dengan [[Mall Kelapa Gading]]
|BVU
| {{Lrts|Boulevard Utara}}
| Mikrotrans: JAK 24, JAK 59, JAK 60, JAK 61, JAK 115
Bus kota: 12P
| Terhubung dengan [[Mall Kelapa Gading]]
|-
|-
| {{JakRSN|S|03|size=30}}
|S-03||{{Lrts|Boulevard Selatan}}||[[Jak Lingko]]: JAK 59<br />KWK: U04
|BVS
| {{Lrts|Boulevard Selatan}}
| Mikrotrans: JAK 59
|
|-
|-
| {{JakRSN|S|04|size=30}}
|S-04||{{Lrts|Pulomas}}||[[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk2}} {{rint|jakarta|tjk2A}} (di [[Pulomas (Transjakarta)|halte Pulomas]])<br />[[Transjakarta|MetroTrans/MiniTrans]]: 2B, 2E<br />[[Jak Lingko]]: JAK 24, JAK 33, JAK 59<br />Transjabodetabek: Pulo Gadung-Cibinong<br />[[Mayasari Bakti]]: R507<br />KWK: U04<br />[[Mikrolet]]: M53
|PUM
| {{Lrts|Pulomas}}
| BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk2}} {{rint|jakarta|tjk2A}} (di [[Pulomas (Transjakarta)|halte Pulomas]])<br />Mikrotrans: JAK 24, JAK 33, JAK 87, JAK 112<br />Transjabodetabek: Pulo Gadung-Cibinong
|
| rowspan="3" | [[Jakarta Timur]]
|-
|-
| {{JakRSN|S|05|size=30}}
|S-05||{{Lrts|Equestrian}}||[[Jak Lingko]]: JAK 33
|EQS
| {{Lrts|Equestrian}}
| Mikrotrans: JAK 33, JAK 87
| Berdekatan dengan [[Jakarta International Equestrian Park|JIEP]]
|-
|-
| {{JakRSN|S|06|size=30}}
|S-06||{{Lrts|Velodrome}}||[[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk4}} {{rint|jakarta|tjk4D}} {{rint|jakarta|tjk4}} (4H) {{rint|jakarta|tjk4}} (4K) {{rint|jakarta|tjk4}} (4M) {{rint|jakarta|tjk7}} (7M) (di [[Pemuda Rawamangun (Transjakarta)|halte Pemuda Rawamangun]])<br />[[Transjakarta|MetroTrans/MiniTrans]]: 11A<br />[[Jak Lingko]]: JAK 17, JAK 26, JAK 34, JAK 59<br />Transjabodetabek: Rawamangun-Bogor<br />[[Mayasari Bakti]]: P98A<br />[[Metromini]]: 47<br />KWK: U04<br />[[Mikrolet]]: M02, M46
|VEL
| {{Lrts|Velodrome}}
| BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk4}} {{rint|jakarta|tjk4D}} (di [[Pemuda Rawamangun (Transjakarta)|halte Pemuda Rawamangun]])
Bus kota: 4C<br />Mikrotrans: JAK 17, JAK 26, JAK 34, JAK 41, JAK 59<br />Transjabodetabek: Rawamangun-Bogor
| Terintegrasi langsung dengan halte Transjakarta<br />Berdekatan dengan [[Jakarta International Velodrome]]
Terminus sementara
|-
|-
! colspan="3" |'''Fase 2A (Rencana Konstruksi): Kelapa Gading Jakarta International Stadium (JIS)'''
! colspan="6" |'''Fase 1B (konstruksi, Pramuka target selesai 2024, Manggarai 2026): Velodrome-Manggarai'''
|-
|-
|{{JakRSN|S|07|size=30}}
|
|
|''{{Lrts|Rawamangun}}''
|Britama
|[[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk4}} {{rint|jakarta|tjk4D}} (di [[Sunan giri (transjakarta)|halte Sunan Giri]])
Bus kota: 4C, 4K
|
|
| rowspan="4" |[[Jakarta Timur]]
|-
|-
|{{JakRSN|S|08|size=30}}
|
|
|''{{Lrts|Pramuka BPKP}}''
|Artha Gading
|BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk4}} {{rint|jakarta|tjk4D}} (di [[Pramuka BPKP (Transjakarta)|halte Simpang Pramuka]])
{{rint|jakarta|tjk7f}} {{rint|jakarta|tjk10}} {{rint|jakarta|tjk10d}} (di [[Pemuda Pramuka (Transjakarta)|halte Pemuda Pramuka]])

Bus kota: 4C, 4K, 7T
|
|
|-
|-
|{{JakRSN|S|09|size=30}}
|
|
|''{{Lrts|Pasar Pramuka}}''
|Sunter Timur
|BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk4}} {{rint|jakarta|tjk4D}} (di [[Pasar genjing (transjakarta)|halte Pasar Genjing]])
Bus kota: 4C
|
|
|-
|-
|{{JakRSN|S|10|size=30}}
|
|
|''{{Lrts|Matraman}}''
|Gelanggang Remaja
|BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk4}} {{rint|jakarta|tjk4D}} (di [[Halte Transjakarta Flyover Pramuka|halte Flyover Pramuka]]) {{rint|jakarta|tjk5}} {{rint|jakarta|tjk5c}} {{rint|jakarta|tjk5d}} (di [[Halte Transjakarta Matraman|halte Matraman]])
Bus kota: 4C, 5M, 7U
|
|
|-
|-
|{{JakRSN|S|11|size=30}}
|
|
|''{{Lrts|Manggarai}}''
|Sunter Barat
|''{{Rint|kai|kai}} Kereta api jarak jauh KAI (dalam pembangunan)''[[KRL Commuter Line]]: {{Rint|jakarta|red}} {{Rint|jakarta|blue}} {{Rint|jakarta|a}} (di [[stasiun Manggarai]])<BR>BRT Transjakarta: {{rint|jakarta|tjk4}} {{rint|jakarta|tjk4D}} (di [[Manggarai (Transjakarta)|halte Manggarai]])
Bus kota: 4B
|Terminus Fase 1B
|[[Kota Administrasi Jakarta Selatan|Jakarta Selatan]]
|-
! colspan="6" |'''Fase 1C (diajukan sebagai prioritas): Manggarai-Dukuh Atas'''
|-
|{{JakRSN|S|12|size=30}}
|
|
|''[[Stasiun LRTJ Dukuh Atas|Dukuh Atas]]''
|[[KRL Commuter Line]]: {{Rint|jakarta|blue}} (di [[stasiun Sudirman]]), {{Rint|jakarta|blue}} {{Rint|jakarta|a}} (di [[stasiun Sudirman Baru]])
[[MRT Jakarta]]: {{Rint|jakarta|m1}} (di [[Stasiun MRT Dukuh Atas|stasiun Dukuh Atas]])
[[LRT Jabodebek]]: {{Rint|jakarta|cb}} {{Rint|jakarta|bk}} (di [[Stasiun LRT Dukuh Atas|stasiun Dukuh Atas]])<BR>BRT Transjakarta: {{rint|jakarta|tjk1}} {{rint|jakarta|tjk6b}} (di [[Dukuh Atas 1 (Transjakarta)|halte Dukuh Atas 1]]), {{rint|jakarta|tjk4}} {{rint|jakarta|tjk6}} (di [[Dukuh Atas 2 (Transjakarta)|halte Dukuh Atas 2]])

Bus kota: 1B, 1P, 1N, 4C, 6Q, 9D
|Terminus Fase 1C
|[[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]]
|-
|-
! colspan="6" |'''Fase 1D (diajukan sebagai prioritas): Dukuh Atas-Pesing'''
|-
|{{JakRSN|S|13|size=30}}
|
|
|''[[Stasiun LRTJ Karet|Karet]]''
|JIS
|[[KRL Commuter Line]]: {{Rint|jakarta|blue}} (di [[stasiun Karet]])
Bus kota: 8C
|
|
|[[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]]
|-
|-
|{{JakRSN|S|14|size=30}}
! colspan="3" |'''Fase 2B (Rencana Konstruksi): Velodrome – Manggarai'''
|
|''[[Stasiun LRTJ Tanah Abang|Tanah Abang]]''
|[[KRL Commuter Line]]: {{Rint|jakarta|blue}} {{Rint|jakarta|green}} {{Rint|jakarta|a}} (di [[stasiun Tanah Abang]])
''[[MRT Jakarta]] (rencana): {{Rint|jakarta|m2}} (di [[Stasiun MRT Cideng|stasiun Cideng]])''

Bus kota: 1H, 1N, 1R, 5M, 8M, 9D
|
|[[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]]
|-
|-
|{{JakRSN|S|16|size=30}}
|
|''Brigjen Katamso''
|
|
|
|Pemuda
|
|
|-
|-
|{{JakRSN|S|17|size=30}}
|
|''Flyover Kemanggisan''
|
|
|
|Pramuka BPKP
|
|
|-
|-
|{{JakRSN|S|18|size=30}}
|
|''Sakti Kemanggisan''
|
|
|
|Pasar Pramuka
|
|
|-
|-
|{{JakRSN|S|19|size=30}}
|
|''Arjuna Timur''
|
|
|
|Matraman
|
|
|-
|-
|{{JakRSN|S||size=30}}
|
|
|''Arjuna Barat''
|Manggarai
|
|
|
|
|-
|{{JakRSN|S||size=30}}
|
|''Duri Kepa''
|
|
|
|-
|{{JakRSN|S||size=30}}
|
|''Jalan Panjang''
|
|
|
|-
|{{JakRSN|S||size=30}}
|
|''Kedoya''
|
|
|
|-
|{{JakRSN|S||size=30}}{{JakRSN|U||size=30}}
|
|''Pesing''
|
|Terminus Fase 1D
|
|-
! colspan="6" |'''Fase 2B (diajukan): Velodrome-Klender'''
|-
|{{JakRSN|S|08|size=30}}
|
|''{{Lrts|Pemuda}}''
|[[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk4}} {{rint|jakarta|tjk4D}} (di [[Layur (Transjakarta)|halte Layur]])
Bus kota: 4C, 4K
|
| rowspan="4" |[[Jakarta Timur]]
|-
|{{JakRSN|S|09|size=30}}
|
|''{{Lrts|Pulo Gadung Barat}}''
|BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk4}} {{rint|jakarta|tjk4D}} (di [[TU Gas (Transjakarta)|halte TU Gas]])
Bus kota: 4C, 4E, 4F, 4K, 11W
|
|-
|{{JakRSN|S|10|size=30}}
|
|''{{Lrts|Jayakarta}}''
|Bus kota: 4E, 4F, 11W
|
|-
|{{JakRSN|S|11|size=30}}
|
|''{{Lrts|Klender}}''
|[[KAI Commuter|KRL Commuter Line]]: {{Rint|jakarta|blue}} (di [[stasiun Klender]])<BR>BRT Transjakarta: {{Rint|jakarta|tjk11}} {{Rint|jakarta|tjk11v}} (di [[Flyover Klender (Transjakarta)|halte Flyover Klender]])
Bus kota: 4E, 4F, 11M, 11W
|Terminus Fase 2B
|-
! colspan="6" |'''Fase 3B (diajukan): Klender-Halim'''
|-
|{{JakRSN|S|12|size=30}}
|
|''{{Lrts|Pahlawan Revolusi}}''
|Bus kota: 4F
|
| rowspan="4" |[[Jakarta Timur]]
|-
|{{JakRSN|S|13|size=30}}
|
|''{{Lrts|Pondok Bambu Utara}}''
|''LRT Pembangunan Jaya: Koridor 1 (di stasiun Pondok Bambu, rencana)''
Bus kota: 11Q
|
|-
|{{JakRSN|S|14|size=30}}
|
|''{{Lrts|Kalimalang}}''
|Bus kota: 7P
|
|-
|{{JakRSN|S|15|size=30}}
|
|''{{Lrts|Halim}}''
|''{{Rint|kai|kcic}} [[Kereta Cepat Jakarta–Bandung|WHOOSH]]: [[Kereta Cepat Jakarta–Bandung|Jakarta-Bandung]] (di [[Stasiun HSR Halim]])''<BR>[[LRT Jabodebek]]: {{Rint|jakarta|bk}} (di [[Stasiun LRT Halim]])
Bus kota: 7W
|Terminus Fase 3B
|}
|}


== Tarif ==
=== Lin Utara (rencana) ===
{| class="wikitable" style="margin-left: 1em; margin-bottom: 1em; border-collapse: collapse; font-size: 95%"
LRT Jakarta resmi beroperasi secara komersial mulai 1 Desember 2019. Tarif per perjalanan yang dikenakan kepada penumpang ialah Rp5.000,00, baik jarak dekat maupun jauh.
|-
! Nomor
!Kode
! {{rint|jakarta|u|size=23}} Stasiun
! Antarmoda penghubung
! Keterangan
! Letak
|-
! colspan="6" |'''Fase 2A (diajukan): Kelapa Gading-Jakarta International Stadium (JIS)'''
|-
|{{JakRSN|U|01|size=30}}{{JakRSN|S|01|size=30}}
|PGD
|{{Lrts|Pegangsaan Dua}}
|Mikrotrans: JAK 60, JAK 112<br />Bus kota: 12P
| Terminus<br />Depo
| rowspan="7" |[[Jakarta Utara]]
|-
|{{JakRSN|U|02|size=30}}
|
|''{{Lrts|Kelapa Nias}}''
|
|
|-
|{{JakRSN|U|03|size=30}}
|
|''{{Lrts|Boulevard Gading}}''
|[[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk10}} {{rint|jakarta|tjk10d}} {{rint|jakarta|tjk12}} (di [[Sunter Kelapa Gading (Transjakarta)|halte Sunter Kelapa Gading]])
Bus kota: 7T, 12P
|
|-
|{{JakRSN|U|04|size=30}}
|
|''{{Lrts|Sunter Timur}}''
|Bus kota: 12P
|
|-
|{{JakRSN|U|05|size=30}}
|
|''{{Lrts|Gelanggang Remaja}}''
|BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk12}} (di [[Sunter Karya (Transjakarta)|halte Sunter Karya]])
Bus kota: 12P
|
|-
|{{JakRSN|U|06|size=30}}
|
|''{{Lrts|Sunter Barat}}''
|BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk12}} (di [[Halte Transjakarta Sunter Utara|halte Sunter Utara]])
Bus kota: 12P
|
|-
|{{JakRSN|U|07|size=30}}
|
|''{{Lrts|Jakarta International Stadium}}''
|''[[KAI Commuter|KRL Commuter Line]]:'' {{Rint|jakarta|pink}} {{Rint|jakarta|j}} ''(di [[Stasiun Jakarta International Stadium]], usulan)''<br>BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk14}} (di [[Halte Transjakarta Jakarta International Stadium|halte Jakarta International Stadium]])
Bus kota: 12P, 14A, 14B
|Terminus Fase 2A
Berdekatan dengan [[Stadion Internasional Jakarta|Jakarta International Stadium]]
|-
! colspan="6" |'''Fase 3A (diajukan): Jakarta International Stadium (JIS)-Rajawali'''
|-
|{{JakRSN|U|08|size=30}}
|
|''{{Lrts|Martadinata}}''
|[[KAI Commuter|KRL Commuter Line]]: {{Rint|jakarta|tp}} {{Rint|jakarta|j}} (di [[stasiun Ancol]])
Bus kota: 14B
|
| rowspan="3" |[[Jakarta Utara]]
|-
|{{JakRSN|U|09|size=30}}
|
|''{{Lrts|Benyamin Sueb}}''
|BRT Transjakarta: {{rint|jakarta|tjk14}} (di [[Halte Transjakarta JIEXPO Kemayoran|halte JIEXPO Kemayoran]])
|Berdekatan dengan [[Pekan Raya Jakarta]]
|-
|{{JakRSN|U|10|size=30}}
|
|''{{Lrts|Kemayoran}}''
|
|
|-
|{{JakRSN|U|11|size=30}}
|
|''{{Lrts|Rajawali}}''
|[[KAI Commuter|KRL Commuter Line]]: {{Rint|jakarta|blue}} {{Rint|jakarta|j}} (di [[stasiun Rajawali]])<br>BRT Transjakarta: {{rint|jakarta|tjk5}} {{rint|jakarta|tjk5d}} {{rint|jakarta|tjk5h}} {{rint|jakarta|tjk10h}} {{rint|jakarta|tjk12}} (di [[Jembatan Merah (Transjakarta)|halte Jembatan Merah]])
Bus kota: 7U, 12B
|Terminus Fase 3A
|[[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]]
|-
! colspan="6" |'''Fase 1E (diajukan): Rajawali-Pesing'''
|-
|{{JakRSN|U|12|size=30}}
|
|''Gunung Sahari''
|
|
|
|-
|{{JakRSN|U|12|size=30}}
|
|''Pangeran Jayakarta''
|[[KAI Commuter|KRL Commuter Line]]: {{Rint|jakarta|red}} {{Rint|jakarta|j}} (di [[stasiun Jayakarta]])
|
|
|-
|{{JakRSN|U|13|size=30}}
|
|''Jakarta Kota''
|[[KAI Commuter|KRL Commuter Line]]: {{Rint|jakarta|red}} {{Rint|jakarta|j}} (di [[stasiun Jakarta Kota]])
|
|
|-
|{{JakRSN|U|14|size=30}}
|
|''Pasar Pagi''
|
|
|
|-
|{{JakRSN|U|15|size=30}}
|
|''Latumenten''
|
|
|
|-
|{{JakRSN|U|16|size=30}}
|
|''Tubagus Angke''
|
|
|
|-
|{{JakRSN|S||size=30}}{{JakRSN|U|17|size=30}}
|
|''Pesing''
|[[KAI Commuter|KRL Commuter Line]]: {{Rint|jakarta|brown}} {{Rint|jakarta|j}} (di [[stasiun Pesing]])
|Terminus Fase 1E
|
|-
! colspan="6" |'''Ekstensi (rencana): Jakarta Kota-Pantai Indah Kapuk'''
|-
|{{JakRSN|U||size=30}}
|
|''Jakarta Kota''
|[[KAI Commuter|KRL Commuter Line]]: {{Rint|jakarta|red}} {{Rint|jakarta|j}} (di [[stasiun Jakarta Kota]])
|
|
|-
|{{JakRSN|U||size=30}}
|
|''PIK Avenue''
|
|
|
|}


== Tiket dan Tarif ==
Mengutip salah satu postingan akun Instagram LRT Jakarta, @lrtjkt. Penumpang bisa menggunakan Kartu Single Journey Trip seharga Rp 20 ribu dengan rincian tiket sebesar Rp 5 ribu dan jaminan kartu sebesar Rp 15 ribu yang berlaku 7 hari.<ref>{{cite news|url=https://www.liputan6.com/bisnis/read/4123550/resmi-berbayar-ini-beragam-cara-beli-tiket-lrt-jakarta|title=Resmi Berbayar, Ini Beragam Cara Beli Tiket LRT Jakarta|last=Rahma|first=Arthika|work=[[Liputan6.com]]|publisher=[[KapanLagi Youniverse]]|accessdate=2019-01-01}}</ref> Selain kartu Single Journey Trip yang dikeluarkan oleh PT LRT Jakarta, ada cara alternatif pembayaran tiket LRT Jakarta sebagai berikut seperti kartu uang elektronik perbankan yang beredar bekerjasama dengan PT LRT Jakarta.<ref>{{cite web|url=https://www.lrtjakarta.co.id/informasi-tiket.html|title=Informasi Tiket}}</ref>
[[Berkas:Singletrip LRTJ.jpg|170px|jmpl|Kartu ''Single Trip Journey'' LRT Jakarta]]
* BRIZZI ([[Bank BRI]])
Mulai [[1 Desember]] [[2019]], LRT Jakarta telah memberlakukan tarif layanan. LRT Jakarta memberlakukan tarif senilai Rp5.000. Tarif tersebut merupakan tarif datar sehingga berlaku untuk semua pengguna untuk jarak jauh maupun dekat.<ref name=":1" /><ref name=":2" />
* TapCash ([[Bank BNI]])

* e-Money ([[Bank Mandiri]])
LRT Jakarta menerima pembayaran dalam bentuk tunai maupun non-tunai. Pengguna yang tidak memiliki kartu non-tunai dapat menaiki LRT Jakarta dengan kartu ''Single Journey Trip''. Pengguna diharuskan membayar [[Deposito|deposit]] Rp20.000 terlebih dahulu walaupun tarif LRT hanya Rp5.000. Nantinya, sisa saldo yang bernilai Rp15.000 dapat diambil kembali dengan jaminan hingga 7 hari setelah pengguna melakukan tap keluar.<ref name=":5">{{Cite news|last=Rahma|first=Athika|date=1 Desember 2019|title=Resmi Berbayar, Ini Beragam Cara Beli Tiket LRT Jakarta|url=https://www.liputan6.com/bisnis/read/4123550/resmi-berbayar-ini-beragam-cara-beli-tiket-lrt-jakarta|work=[[Liputan6.com]]|access-date=2020-03-25|editor-last=Nurmayanti}}</ref><ref name=":6">{{Cite news|last=Setiyadi|first=Bima|date=2 Desember 2019|title=Tiket LRT Jakarta Bisa Gunakan Seluruh Uang Elektronik|url=https://metro.sindonews.com/berita/1464338/171/tiket-lrt-jakarta-bisa-gunakan-seluruh-uang-elektronik?showpage=all|work=[[Sindonews.com]]|access-date=2021-01-17}}</ref> Namun, sejak pandemi Covid-19, transaksi tunai dan penjualan tiket sekali jalan ditiadakan.
* Flazz ([[Bank BCA]])

* [[Jak Lingko]] ([[Bank DKI]] dan [[Bank BNI]])
Selain itu, pengguna juga dapat melakukan pembayaran secara non-tunai. Salah satunya, pengguna dapat menggunakan kartu uang elektronik e-money ([[Bank Mandiri]]), Flazz ([[Bank Central Asia|Bank BCA]]), Tap-Cash ([[Bank Negara Indonesia|Bank BNI]]), Brizzi ([[Bank Rakyat Indonesia|Bank BRI]]), dan Jakcard ([[Bank DKI]]). LRT Jakarta juga menerima kartu [[Jak Lingko]] yang disediakan oleh Bank DKI, Bank Mandiri, Bank BRI maupun Bank BNI.
* JakCard ([[Bank DKI]])

Pengguna kartu uang elektronik dapat dengan langsung melakukan tap masuk dan tap keluar sehingga saldo terpotong secara otomatis.<ref name=":5" /><ref name=":6" /> Mulai [[3 Agustus]] [[2020]], LRT Jakarta juga menerima sistem pembayaran [[LinkAja]]. Pengguna yang melakukan pembayaran menggunakan LinkAja hanya dengan menunjukkan [[kode QR]] kepada alat pembaca di mesin pintu tiket otomatis.<ref>{{Cite news|last=Catriana|first=Elsa|date=3 Agustus 2020|title=Bayar LRT Jakarta Bisa Pakai LinkAja, Ini Promonya|url=https://money.kompas.com/read/2020/08/03/141651226/bayar-lrt-jakarta-bisa-pakai-linkaja-ini-promonya?page=all|work=[[Kompas.com]]|access-date=2021-01-17}}</ref> Pembayaran dengan kode QR juga bisa dilakukan melalui aplikasi JakLingko App dengan memindai kode QR dari tiket yang telah dibeli di aplikasi tersebut.

Pengguna tidak dapat melakukan tap masuk dan tap keluar di stasiun yang sama, baik dengan kartu maupun dengan aplikasi.

== Jumlah penumpang ==
Pada tahun 2023 pertama beroperasi LRT Jakarta telah mengangkut 1.037.162 orang.
{| class="wikitable"
|+ Jumlah Penumpang
|-
! Tahun !! Penumpang !! Referensi
|-
| 2020 || 480.690 || [https://jakarta.bpk.go.id/lrt-jakarta-fase-1b-dibangun-penumpang-bisa-makin-meningkat/ Ref]
|-
| 2021 || 315.366 || [https://jakarta.bpk.go.id/lrt-jakarta-fase-1b-dibangun-penumpang-bisa-makin-meningkat/ Ref]
|-
| 2022 || 685.249 || [https://jakarta.bpk.go.id/lrt-jakarta-fase-1b-dibangun-penumpang-bisa-makin-meningkat/ Ref]
|-
| 2023 || 1.037.162 || [https://jakarta.bpk.go.id/lrt-jakarta-fase-1b-dibangun-penumpang-bisa-makin-meningkat/ Ref]
|-
| 2024 || ||
|}


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist|2}}
{{reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
Baris 164: Baris 502:
* {{facebook}}
* {{facebook}}


{{Jakarta Metro Transport lines}}
{{Angkutan Umum Jakarta}}
{{Urban Rail Transit in ASEAN}}
{{Angkutan cepat di Asia}}


[[Kategori:Transportasi di Jakarta]]
[[Kategori:Transportasi di Jakarta]]
[[Kategori:Transportasi rel di Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan kereta api Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan kereta api Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 2019 di Indonesia]]
[[Kategori:Badan usaha milik daerah di Jakarta]]
[[Kategori:Lintas rel terpadu di Indonesia|Jakarta]]

Revisi terkini sejak 6 September 2024 12.46

PT LRT Jakarta
Info
PemilikPT Jakarta Propertindo (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta)
WilayahJakarta
JenisAngkutan cepat, Transportasi umum
Jumlah jalur1
Jumlah stasiun6
Penumpang harian1.500 (2022) [1]
Pimpinan utamaHendri Saputra[2]
(Direktur Utama)
Mohamad Pramintohadi Sukarno
(Komisaris Utama)
Kantor pusatGedung MCC - Depo Pegangsaan Dua
Jalan Kelapa Nias No. 80, RW. 25
Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading
Jakarta Utara 14250
Situs weblrtjakarta.co.id
Operasi
Dimulai1 Desember 2019; 4 tahun lalu (2019-12-01)
OperatorPT LRT Jakarta
Waktu antara10 menit
Teknis
Panjang sistem5,8 km (3,6 mi)[3]
Lebar sepur1.435 mm (ft 8+12 in) sepur standar
Listrik750 V DC rel ketiga
Kecepatan tertinggi90 km/h (56 mph)


Lintas Raya Terpadu Jakarta (disingkat LRT Jakarta) adalah sistem lintas rel terpadu yang beroperasi di DKI Jakarta. Saat ini, LRT Jakarta memiliki jalur sepanjang 5,8 km (3,6 mi) yang melayani enam stasiun.[4] LRT Jakarta dimiliki dan dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Layanannya sendiri dioperasikan oleh PT LRT Jakarta yang merupakan anak usaha dari PT Jakarta Propertindo (Perseroda), sebuah badan usaha milik daerah DKI Jakarta. Pembangunan sistem LRT dimulai pada bulan Juni 2016 dan beroperasi penuh tanggal 1 Desember 2019.[5][6][7]

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Usulan sistem LRT di Jakarta muncul ketika proyek pembangunan Monorel Jakarta mangkrak. Mangkraknya pembangunan monorel disebabkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tidak menyetujui pembangunan depo monorel di atas Waduk Setiabudi. Rencana depo ini ditolak agar kejadian Banjir Jakarta 2013 yang disebabkan oleh jebolnya Tanggul Latuharhari tidak terulang kembali. Pada akhirnya, proyek monorel benar-benar dihentikan karena investornya tidak memenuhi persyaratan lanjutan yang ditetapkan Pemprov DKI Jakarta. Setelahnya, pembangunan LRT Jakarta menjadi prioritas lanjutan. Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengharapkan proyek LRT dapat lebih konsisten dan tidak mangkrak seperti proyek monorel yang telah dihentikan.[8][9][10]

Rencana pembangunan LRT Jakarta mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Transportasi Umum di Provinsi DKI Jakarta. LRT Jakarta diharapkan jadi pelengkap transportasi umum di Jakarta untuk mempersiapkan Asian Games 2018. Menyikapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta menunjuk langsung PT Jakarta Properindo dan PT Pembangunan Jaya untuk membangun LRT Jakarta.[11][12]

Kereta Hyundai Rotem meninggalkan Stasiun Velodrome, diambil saat percobaan terbatas, 7 September 2018.

Pemasangan tiang pancang pertama (groundbreaking) pembangunan LRT Jakarta sebelumnya direncanakan dilakukan bersamaan dengan groundbreaking LRT Jabodebek pada bulan September 2015. Groundbreaking LRT Jakarta baru dilakukan pada tanggal 22 Juni 2016, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kota Jakarta ke-489.[5][13] Pada bulan Desember 2016, PT Wijaya Karya ditunjuk menjadi kontraktor proyek pembangunan LRT senilai Rp5,29 triliun.[14][15] Pembangunannya sendiri baru dimulai pada awal tahun 2017 setelah proses persiapan lahan telah selesai.[16]

Armada LRT Jakarta untuk fase I telah dipesan sejak Februari 2017. Armada LRT tersebut terdiri atas delapan rangkaian dengan dua kereta di setiap rangkaiannya.[17] Kereta ini diproduksi oleh Hyundai Rotem, perusahaan asal Korea Selatan. Pengiriman pertama tiba di Tanjung Priok tanggal 13 April 2018 yang terdiri atas satu rangkaian kereta.[18]

Pembangunan LRT Jakarta yang ditargetkan selesai sebelum Asian Games 2018, terlambat. Akibatnya, pada saat perlombaan itu berlangsung, LRT Jakarta hanya dapat beroperasi terbatas.[19] Pengoperasian ini dilakukan mulai tanggal 15 Agustus 2018 sebagai uji coba operasi terbatas.[20][21]

Uji coba operasi kembali dilakukan mulai tanggal 11 Juni 2019 tanpa tarif. Uji coba tersebut dapat diakses oleh warga dengan cara melakukan registrasi pendaftaran terlebih dahulu.[22][23] Uji coba tersebut diperpanjang hingga waktu yang belum ditentukan dari yang seharusnya berakhir tanggal 21 Juni 2019. Setelah perpanjangan, warga dapat mengikuti uji coba tanpa harus melakukan registrasi terlebih dahulu.[24] Fase I LRT Jakarta resmi beroperasi penuh pada tanggal 1 Desember 2019. Mulai hari tersebut, layanan LRT telah dikenakan tarif. Dengan ini, uji coba publik yang dilakukan sejak 11 Juni 2019 telah berakhir.[6][7]

Pembangunan LRT Jakarta fase 1B dari Velodrome ke Manggarai dimulai 30 Oktober 2023. Pada fase ini, akan dibangun jalur sepanjang 6,4 km dengan 5 stasiun yang terdiri atas Stasiun Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan berakhir di Stasiun Manggarai.[25] Perkiraan total dana pembanginan fase ini yaitu sebesar Rp 5,5 triliun yang semua bersumber dari APBD Jakarta.[26] Pada Juni 2024 progres pembangunan telah mencapai sudah mencapai 18,147%.[26] Pembangunan fase 1B ditargetkan beroperasi pada awal 2026.[26]

Rangkaian KRL LRT Jakarta sedang berada di Stasiun LRT Boulevard Utara.

Lin Selatan

[sunting | sunting sumber]

Saat ini, jalur LRT Jakarta yang telah beroperasi terdiri atas satu lintas pelayanan, yaitu Lin/Koridor 1, dengan panjang 5,8 km (3,6 mi). Jalur ini menghubungkan Stasiun Pegangsaan Dua di daerah Kelapa Gading dengan Stasiun Velodrome di Pulo Gadung.[4]

Jalur LRT ini sepenuhnya berbentuk layang yang melayani 6 stasiun. Stasiun Pegangsaan Dua selain menjadi terminus jalur ini, juga menjadi depo penyimpanan rangkaian LRV.[27]

Nomor Kode Stasiun Antarmoda Penghubung Keterangan Letak
Fase 1 (Beroperasi): Kelapa Gading-Velodrome
S01U01 PGD Pegangsaan Dua Mikrotrans: JAK 60
Bus kota: 12P
Terminus
Depo
Jakarta Utara
S02 BVU Boulevard Utara Mikrotrans: JAK 24, JAK 59, JAK 60, JAK 61, JAK 115

Bus kota: 12P

Terhubung dengan Mall Kelapa Gading
S03 BVS Boulevard Selatan Mikrotrans: JAK 59
S04 PUM Pulomas BRT Transjakarta: (di halte Pulomas)
Mikrotrans: JAK 24, JAK 33, JAK 87, JAK 112
Transjabodetabek: Pulo Gadung-Cibinong
Jakarta Timur
S05 EQS Equestrian Mikrotrans: JAK 33, JAK 87 Berdekatan dengan JIEP
S06 VEL Velodrome BRT Transjakarta: (di halte Pemuda Rawamangun)

Bus kota: 4C
Mikrotrans: JAK 17, JAK 26, JAK 34, JAK 41, JAK 59
Transjabodetabek: Rawamangun-Bogor

Terintegrasi langsung dengan halte Transjakarta
Berdekatan dengan Jakarta International Velodrome

Terminus sementara

Fase 1B (konstruksi, Pramuka target selesai 2024, Manggarai 2026): Velodrome-Manggarai
S07 Rawamangun Transjakarta: (di halte Sunan Giri)

Bus kota: 4C, 4K

Jakarta Timur
S08 Pramuka BPKP BRT Transjakarta: (di halte Simpang Pramuka)

(di halte Pemuda Pramuka)

Bus kota: 4C, 4K, 7T

S09 Pasar Pramuka BRT Transjakarta: (di halte Pasar Genjing)

Bus kota: 4C

S10 Matraman BRT Transjakarta: (di halte Flyover Pramuka) (di halte Matraman)

Bus kota: 4C, 5M, 7U

S11 Manggarai Kereta Api Indonesia Kereta api jarak jauh KAI (dalam pembangunan)KRL Commuter Line: (di stasiun Manggarai)
BRT Transjakarta: (di halte Manggarai)

Bus kota: 4B

Terminus Fase 1B Jakarta Selatan
Fase 1C (diajukan sebagai prioritas): Manggarai-Dukuh Atas
S12 Dukuh Atas KRL Commuter Line: (di stasiun Sudirman), (di stasiun Sudirman Baru)

MRT Jakarta: (di stasiun Dukuh Atas) LRT Jabodebek: (di stasiun Dukuh Atas)
BRT Transjakarta: (di halte Dukuh Atas 1), (di halte Dukuh Atas 2)

Bus kota: 1B, 1P, 1N, 4C, 6Q, 9D

Terminus Fase 1C Jakarta Pusat
Fase 1D (diajukan sebagai prioritas): Dukuh Atas-Pesing
S13 Karet KRL Commuter Line: (di stasiun Karet)

Bus kota: 8C

Jakarta Pusat
S14 Tanah Abang KRL Commuter Line: (di stasiun Tanah Abang)

MRT Jakarta (rencana): (di stasiun Cideng)

Bus kota: 1H, 1N, 1R, 5M, 8M, 9D

Jakarta Pusat
S16 Brigjen Katamso
S17 Flyover Kemanggisan
S18 Sakti Kemanggisan
S19 Arjuna Timur
S Arjuna Barat
S Duri Kepa
S Jalan Panjang
S Kedoya
SU Pesing Terminus Fase 1D
Fase 2B (diajukan): Velodrome-Klender
S08 Pemuda Transjakarta: (di halte Layur)

Bus kota: 4C, 4K

Jakarta Timur
S09 Pulo Gadung Barat BRT Transjakarta: (di halte TU Gas)

Bus kota: 4C, 4E, 4F, 4K, 11W

S10 Jayakarta Bus kota: 4E, 4F, 11W
S11 Klender KRL Commuter Line: (di stasiun Klender)
BRT Transjakarta: (di halte Flyover Klender)

Bus kota: 4E, 4F, 11M, 11W

Terminus Fase 2B
Fase 3B (diajukan): Klender-Halim
S12 Pahlawan Revolusi Bus kota: 4F Jakarta Timur
S13 Pondok Bambu Utara LRT Pembangunan Jaya: Koridor 1 (di stasiun Pondok Bambu, rencana)

Bus kota: 11Q

S14 Kalimalang Bus kota: 7P
S15 Halim Whoosh WHOOSH: Jakarta-Bandung (di Stasiun HSR Halim)
LRT Jabodebek: (di Stasiun LRT Halim)

Bus kota: 7W

Terminus Fase 3B

Lin Utara (rencana)

[sunting | sunting sumber]
Nomor Kode Stasiun Antarmoda penghubung Keterangan Letak
Fase 2A (diajukan): Kelapa Gading-Jakarta International Stadium (JIS)
U01S01 PGD Pegangsaan Dua Mikrotrans: JAK 60, JAK 112
Bus kota: 12P
Terminus
Depo
Jakarta Utara
U02 Kelapa Nias
U03 Boulevard Gading Transjakarta: (di halte Sunter Kelapa Gading)

Bus kota: 7T, 12P

U04 Sunter Timur Bus kota: 12P
U05 Gelanggang Remaja BRT Transjakarta: (di halte Sunter Karya)

Bus kota: 12P

U06 Sunter Barat BRT Transjakarta: (di halte Sunter Utara)

Bus kota: 12P

U07 Jakarta International Stadium KRL Commuter Line: (di Stasiun Jakarta International Stadium, usulan)
BRT Transjakarta: (di halte Jakarta International Stadium)

Bus kota: 12P, 14A, 14B

Terminus Fase 2A

Berdekatan dengan Jakarta International Stadium

Fase 3A (diajukan): Jakarta International Stadium (JIS)-Rajawali
U08 Martadinata KRL Commuter Line: (di stasiun Ancol)

Bus kota: 14B

Jakarta Utara
U09 Benyamin Sueb BRT Transjakarta: (di halte JIEXPO Kemayoran) Berdekatan dengan Pekan Raya Jakarta
U10 Kemayoran
U11 Rajawali KRL Commuter Line: (di stasiun Rajawali)
BRT Transjakarta: (di halte Jembatan Merah)

Bus kota: 7U, 12B

Terminus Fase 3A Jakarta Pusat
Fase 1E (diajukan): Rajawali-Pesing
U12 Gunung Sahari
U12 Pangeran Jayakarta KRL Commuter Line: (di stasiun Jayakarta)
U13 Jakarta Kota KRL Commuter Line: (di stasiun Jakarta Kota)
U14 Pasar Pagi
U15 Latumenten
U16 Tubagus Angke
SU17 Pesing KRL Commuter Line: (di stasiun Pesing) Terminus Fase 1E
Ekstensi (rencana): Jakarta Kota-Pantai Indah Kapuk
U Jakarta Kota KRL Commuter Line: (di stasiun Jakarta Kota)
U PIK Avenue

Tiket dan Tarif

[sunting | sunting sumber]
Kartu Single Trip Journey LRT Jakarta

Mulai 1 Desember 2019, LRT Jakarta telah memberlakukan tarif layanan. LRT Jakarta memberlakukan tarif senilai Rp5.000. Tarif tersebut merupakan tarif datar sehingga berlaku untuk semua pengguna untuk jarak jauh maupun dekat.[6][7]

LRT Jakarta menerima pembayaran dalam bentuk tunai maupun non-tunai. Pengguna yang tidak memiliki kartu non-tunai dapat menaiki LRT Jakarta dengan kartu Single Journey Trip. Pengguna diharuskan membayar deposit Rp20.000 terlebih dahulu walaupun tarif LRT hanya Rp5.000. Nantinya, sisa saldo yang bernilai Rp15.000 dapat diambil kembali dengan jaminan hingga 7 hari setelah pengguna melakukan tap keluar.[28][29] Namun, sejak pandemi Covid-19, transaksi tunai dan penjualan tiket sekali jalan ditiadakan.

Selain itu, pengguna juga dapat melakukan pembayaran secara non-tunai. Salah satunya, pengguna dapat menggunakan kartu uang elektronik e-money (Bank Mandiri), Flazz (Bank BCA), Tap-Cash (Bank BNI), Brizzi (Bank BRI), dan Jakcard (Bank DKI). LRT Jakarta juga menerima kartu Jak Lingko yang disediakan oleh Bank DKI, Bank Mandiri, Bank BRI maupun Bank BNI.

Pengguna kartu uang elektronik dapat dengan langsung melakukan tap masuk dan tap keluar sehingga saldo terpotong secara otomatis.[28][29] Mulai 3 Agustus 2020, LRT Jakarta juga menerima sistem pembayaran LinkAja. Pengguna yang melakukan pembayaran menggunakan LinkAja hanya dengan menunjukkan kode QR kepada alat pembaca di mesin pintu tiket otomatis.[30] Pembayaran dengan kode QR juga bisa dilakukan melalui aplikasi JakLingko App dengan memindai kode QR dari tiket yang telah dibeli di aplikasi tersebut.

Pengguna tidak dapat melakukan tap masuk dan tap keluar di stasiun yang sama, baik dengan kartu maupun dengan aplikasi.

Jumlah penumpang

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2023 pertama beroperasi LRT Jakarta telah mengangkut 1.037.162 orang.

Jumlah Penumpang
Tahun Penumpang Referensi
2020 480.690 Ref
2021 315.366 Ref
2022 685.249 Ref
2023 1.037.162 Ref
2024

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Penumpang LRT Jakarta Tembus 1.500 Orang per Hari". tempo.co. 2022-12-08. 
  2. ^ "Jajaran Komisaris". www.lrtjakarta.co.id. Diakses tanggal 2023-09-12. 
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Jarak
  4. ^ a b Tamtomo, Akbar Bhayu (18 Juni 2019). "INFOGRAFIK: Uji Publik LRT Jakarta, Ini Informasi dan Cara Pendaftaran". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-01-16. 
  5. ^ a b Mega Purnamasari, Deti (22 Juni 2016). "HUT ke-489, Pemprov DKI Groundbreaking LRT di Rawamangun". Berita Satu. Diakses tanggal 2021-01-15. 
  6. ^ a b c Pahrevi, Dean (21 November 2019). "LRT Jakarta Dikomersilkan 1 Desember, Tarifnya Rp 5.000 Sekali Perjalanan". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-08-16. 
  7. ^ a b c Amali, Zakki (1 Desember 2019). "LRT Jakarta Resmi Berbayar 1 Desember, Tarif Rp5 Ribu Jauh-Dekat". tirto.id. Diakses tanggal 2020-08-16. 
  8. ^ Aziza, Kurnia Sari (29 Mei 2015). "Ahok: Kami Tidak Mau Lagi Kembangkan Monorel". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-01-16. 
  9. ^ Aziza, Kurnia Sari (10 September 2015). "Ahok: "Bye-bye" Monorel..." Kompas.com. Diakses tanggal 2021-01-16. 
  10. ^ Sutianto, Feby Dwi (20 Agustus 2015). "Ngotot Soal LRT, Ahok: Monorel Jadi Pengalaman". detikcom. Diakses tanggal 2021-01-16. 
  11. ^ Wuragil, Zacharias, ed. (12 Agustus 2018). "Gagal Buat Asian Games, Ini Perjalanan Proyek LRT Sejak Era Ahok". Tempo.co. Diakses tanggal 2021-01-16. 
  12. ^ Aziza, Kurnia Sari (26 Juni 2015). "Ahok Tunjuk Langsung Jakpro dan Pembangunan Jaya Bangun LRT". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-01-16. 
  13. ^ Bintang, Amri (22 Juni 2016). "Groundbreaking LRT Jakarta Menjadi Kado HUT Kota Jakarta Yang ke-489". KAORI Nusantara. Diakses tanggal 2021-01-16. 
  14. ^ "Greater Jakarta: Wijaya Karya selected as LRT contractor". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). 22 Desember 2016. Diakses tanggal 2021-01-16. (Perlu mendaftar (help)). 
  15. ^ Wening, Andhika Anggoro (21 Desember 2016). Sukarno, Puput Ady, ed. "Jakpro Resmi Tunjuk WIKA Garap LRT DKI Jakarta". Bisnis.com. Diakses tanggal 2021-01-16. 
  16. ^ Simorangkir, Eduardo (20 Desember 2016). "LRT Jakarta Rute Kelapa Gading-Velodrome Mulai Konstruksi Maret 2017". detikcom. Diakses tanggal 2021-01-16. 
  17. ^ Pitoko, Ridwan Aji (18 Agustus 2017). "Rangkaian Kereta untuk LRT Jakarta Tiba April 2018". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-01-16. 
  18. ^ Ramadhan, Ardito (14 April 2018). "Ini Spesifikasi Kereta LRT yang Tiba di Jakarta". Kompas.com. Diakses tanggal 2018-11-02. 
  19. ^ Simorangkir, Eduardo (10 Agustus 2018). "LRT Jakarta Hanya Beroperasi Terbatas saat Asian Games 2018". detikcom. Diakses tanggal 2021-01-16. 
  20. ^ Ramadhan, Ardito (15 Agustus 2018). "Uji Coba LRT Jakarta Hanya untuk Kalangan Terbatas". Kompas.com. Diakses tanggal 2018-09-15. 
  21. ^ Exist, Exist In (16 Agustus 2018). "Gagalnya LRT Jakarta Melayani Publik di Asian Games 2018". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2021-01-16. 
  22. ^ Alaidrus, Fadiyah (10 Juni 2019). "LRT Jakarta Mulai Uji Coba Publik pada 11 Juni 2019". tirto.id. Diakses tanggal 2021-01-16. 
  23. ^ Jatmiko, Agung (8 Juni 2019). "Mulai Selasa 11 Juni, LRT Jakarta Akan Layani Uji Coba Publik Gratis". katadata.co.id. Diakses tanggal 2021-01-16. 
  24. ^ Ariefana, Pebriansyah; Aranditio, Stephanus (21 Juni 2019). "Hore! Uji Coba Publik LRT Diperpanjang Tanpa Batas, Tanpa Harus Daftar". Suara.com. Diakses tanggal 2021-01-16. 
  25. ^ Cyber Media, Kompas (2024-06-26). "Progres LRT Jakarta Fase 1B Sudah 15,1 Persen, Warga Antusias Menanti Rampung". kompas.com. Diakses tanggal 2024-06-26. 
  26. ^ a b c detikcom, Tim (2023-11-01). "Serba-serbi Proyek LRT Jakarta Fase 1B Rute Velodrome-Manggarai". detik.com. Diakses tanggal 2024-06-26.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "detik1" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  27. ^ Nurhayat, Wiji (26 September 2019). "Stasiun Pegangsaan Dua Punya Fasilitas Depo LRT Jakarta". kumparanBisnis. Diakses tanggal 2021-01-16. 
  28. ^ a b Rahma, Athika (1 Desember 2019). Nurmayanti, ed. "Resmi Berbayar, Ini Beragam Cara Beli Tiket LRT Jakarta". Liputan6.com. Diakses tanggal 2020-03-25. 
  29. ^ a b Setiyadi, Bima (2 Desember 2019). "Tiket LRT Jakarta Bisa Gunakan Seluruh Uang Elektronik". Sindonews.com. Diakses tanggal 2021-01-17. 
  30. ^ Catriana, Elsa (3 Agustus 2020). "Bayar LRT Jakarta Bisa Pakai LinkAja, Ini Promonya". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-01-17. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]