Lompat ke isi

Bahasa Kerinci: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Berdasarkan data bahasa dari Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemdikbud), bahasa Kerinci bukanlah dialek atau pecahan bahasa Melayu. Melainkan setaraf dengan bahasa Melayu di bawah rumpun Malayik.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Jacksalemm (bicara) ke revisi terakhir oleh Nyilvoskt
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(154 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Bahasa
{{Infobox Bahasa
|name= Bahasa Kerinci
|name=Kerinci
|pronunciation = {{IPA|ba.sə kiɲ.t͡ʃai̯|}}
|nativename='''Bahasa Kerinci'''<br/>''Baso Kinci (hulu) Kincai (hilir)''<br/>بهاس كرينچي
|nativename={{lang|kvr|Basê Kincai}}
|states=[[Jambi]], [[Indonesia]]
|states={{flag|Indonesia}}{{br}}{{flag|Malaysia}}{{br}}{{flag|Bahrain}}
|region= Di sekitar wilayah [[Kota Sungai Penuh]], [[Kabupaten Kerinci]], [[Kabupaten Merangin]], [[Sumatra Barat]], [[Riau]], [[Bengkulu]], [[Kepulauan Riau]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]], dan [[Kuala Lumpur]], [[Malaysia]]
|region={{flag|Jambi}}{{br}}{{flag|Negeri Sembilan}}{{br}}{{flag|Selangor}}
|speakers= 285.000<br />260.000 di Indonesia (2000)
|ethnicity= [[suku Kerinci|Kerinci]]
|familycolor=Austronesian
|speakers={{formatnum:254125}}
|fam1=[[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
|dateprefix =<nowiki>Jambi, </nowiki>
|fam2=[[Rumpun bahasa Melayu-Sumbawa|Melayu-Sumbawa]]
|date =2000
|fam3=[[Rumpun bahasa Melayik|Melayik]]
|ref =<ref>{{Cite web|title=Badan Pusat Statistik|url=https://jambi.bps.go.id/indicator/12/1107/1/penduduk-menurut-wilayah-administrasi-dan-suku-bangsa.html|website=jambi.bps.go.id|access-date=2021-12-26}}</ref>
|fam4=[[Rumpun bahasa Melayu|Melayu]]
|speakers2={{formatnum:25000}} (Bahrain, 2004)<ref name=":1" />
|dialects=
|familycolor=Austronesia
|dia1=
|fam2=[[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
|dia2=
|fam3=[[Rumpun bahasa Melayu–Sumbawa|Melayu-Sumbawa]]
|dia3=
|fam4=[[Bahasa Melayik|Malayik]]
|script= [[Aksara Rencong|Rencong (Incung)]]<br/>[[Abjad Jawi]]<br>[[Alfabet Latin]]
|fam5=[[Nuklir Melayik|Nuklir Malayik]]
|rank=
|fam6=[[Melayu Sumatera Utara|Malayik Sumatra Sebelah Utara]]
|agency=
|fam7=Kerinci-Minang
|iso1=-
|script=[[Alfabet Latin|Latin]]{{br}}[[Aksara Incung|Incung]]
|iso2=-
|minority={{flag|Indonesia}}
|agency=[[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]]
|dia1=Belui Air Hangat|dia2=Danau Kerinci|dia3=Gunung Kerinci|dia4=Gunung Raya|dia5=Pembantu Sungai Tutung|dia6=Sitinjau Laut|dia7=Sungai Penuh
|iso3=kvr
|iso3=kvr
|glotto=keri1250
}}
| glottorefname = Kerinci
'''Bahasa Kerinci''' ({{lang-ms|'''Bahasa Kerinci'''}}; [[Abjad Jawi|Jawi]]; بهاس كرينچي) adalah bahasa yang dipertuturkan [[suku Kerinci]]<ref>[http://www.joshuaproject.net/languages.php?rol3=kvr Kerinci Speaking Peoples - Joshua Project]</ref> di sekitar wilayah [[Sungai Penuh|Kabupaten Kerinci & Kota Sungai Penuh]]. Bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa [[Austronesia]]. Ragam dialeknya sangat tinggi bila dilihat dari wilayah penuturnya yang kecil. Beberapa dialek diantaranya Ulu, Mamak, Akit, Talang, dan Sakei. [[Aksara Rencong]] (''Incung'') adalah aksara yang digunakan untuk menuliskan bahasa Kerinci.
| lingua = 33-AFA-da
| notice = IPA}}


'''Bahasa Kerinci''' adalah bahasa [[Rumpun bahasa Austronesia|Austronesia]] yang utamanya dituturkan oleh penduduk bersuku [[Suku Kerinci|Kerinci]] di kota [[Kota Sungai Penuh|Sungai Penuh]], kabupaten [[Kerinci]] serta sebagian [[Merangin]] dan [[Bungo]], [[Jambi]].<ref name=":2">{{Cite book|last=Sugono|first=Dendy|last2=Sasangka|first2=S. S. T. Wisnu|last3=Rivay|first3=Ovi Soviaty|date=2017|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/7191/|title=Bahasa dan peta bahasa di Indonesia|location=Jakarta|publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|editor-last=Sugono|editor-first=Dendy|pages=37|language=id|editor-last2=Sasangka|editor-first2=S. S. T. Wisnu|editor-last3=Rivay|editor-first3=Ovi Soviaty|url-status=live}}</ref> Bahasa ini juga dituturkan oleh diaspora Kerinci di wilayah lain di Indonesia, seperti di [[Sumatera Barat]] dan [[Jawa]]; serta di luar Indonesia seperti di [[Bahrain]], [[Negeri Sembilan]] dan [[Selangor]],{{efn|Sungai Lui, Sungai Gahal, Sungai Semungkis, dan Pansen di Distrik Hulu Langat}} [[Malaysia]].<ref name=":1">{{Cite web|title=Bahrain|url=https://www.ethnologue.com/country/bh/languages|website=Ethnologue|language=en|access-date=2021-12-27}}</ref><ref>{{Cite web|title=Ceramah Linguistik “Teka-Teki Bahasa Kerinci”|url=https://fib.ui.ac.id/2014/10/17/ceramah-linguistik-teka-teki-bahasa-kerinci/|language=id-ID|access-date=2021-12-27}}</ref><ref>{{Cite book|date=2002|url=https://www.worldcat.org/oclc/51647238|title=Between worlds : linguistic papers in memory of David John Prentice|location=Canberra|publisher=Pacific Linguistics, Research School of Pacific and Asian Studies, the Australian National University|isbn=0-85883-478-2|others=K. Alexander Adelaar, D. J. Prentice, R. A. Blust, Australian National University. Research School of Pacific and Asian Studies|oclc=51647238}}</ref> Jumlah total penutur bahasa Kerinci diperkirakan mencapai sekitar 300 ribu (2004). Sebagai bahasa Austronesia dari sub-kelompok [[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]], bahasa Kerinci juga berkerabat dekat dengan bahasa [[Bahasa Minangkabau|Minangkabau]] dan bahasa [[Bahasa Melayu Jambi|Melayu Jambi]].
Bahasa Kerinci merupakan rumpun bahasa Melayik (cabang bahasa Austronesia yang dipertuturkan oleh beberapa etnik seperti: Melayu Johor-Riau,Terengganu, Perak, Kelantan-Patani, Kedah, Minangkabau, Dayak Iban, Kedayan, dan beberapa etnik Dayak Melayik di Pulau Kalimantan (Borneo).<ref>{{Cite web|last=Bahasa|first=Badan|title=Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia|url=https://petabahasa.kemdikbud.go.id/index.php|website=Petabahasa.kemdikbud.go.id|access-date=23 April 2021}}</ref>


Bahasa Kerinci memiliki keragaman yang sangat tinggi; diperkirakan terdapat 130 sub-dialek dan 7 dialek utama, yaitu dialek Gunung Raya, dialek Danau Kerinci, dialek Sitinjau Laut, dialek Sungai Penuh, dialek Pembantu Sungai Tutung, dialek Belui Air Hangat, dan dialek Gunung Kerinci.<ref>{{Cite news|title=Kemendikbud Ungkap Penyebab Bahasa Kerinci Terancam Punah|url=https://www.jpnn.com/news/kemendikbud-ungkap-penyebab-bahasa-kerinci-terancam-punah|work=[[Jawa Pos|JPNN.com]]|language=id|access-date=2021-12-27|last=Budi|date=2018-08-22}}</ref> Berdasarkan penghitungan dialektometri, persentase perbedaan ketujuh dialek tersebut berkisar 51%-65,50%. Sedangkan bahasa Kerinci memiliki persentase perbedaan berkisar 81%-100% jika dibandingkan dengan bahasa Bengkulu dan Minangkabau.<ref name=":2" />
== Referensi ==

== Sejarah ==
Bahasa Kerinci adalah salah satu dari banyak ragam [[bahasa Melayik|bahasa Malayik]]. Para ahli linguistik percaya bahwa bahasa Melayu—salah satu ragam dari [[Rumpun bahasa Melayik|masing-masing ragam bahasa Malayik]]—awalnya berasal dari bahasa Malayik Purba yang dituturkan di daerah yang membentang antara Kalimantan Barat hingga utara pesisir Brunei sekitar tahun 1000 SM. Nenek moyangnya, [[Bahasa Proto-Melayu-Polinesia|bahasa Melayu-Polinesia Purba]], diperkirakan berasal dari [[Bahasa Proto-Austronesia|bahasa Austronesia Purba]] yang pecah pada tahun 2000 SM akibat perluasan besar-besaran bangsa Austronesia ke [[Asia Tenggara Maritim]] dari [[pulau Taiwan]].<ref>{{citation | last = Andaya | first = Leonard Y. | title = The Search for the 'Origins' of Melayu | journal = Journal of Southeast Asian Studies | volume = 32 | issue = 3 | pages = 315–330 | year = 2001 | url = http://sabrizain.org/malaya/library/search.pdf | doi = 10.1017/s0022463401000169 | jstor = 20072349 | s2cid = 62886471 | access-date = 13 October 2019 | archive-url = https://web.archive.org/web/20171011113403/http://sabrizain.org/malaya/library/search.pdf | archive-date = 11 October 2017 | url-status = live }}</ref>

Bahasa Kerinci adalah anggota dari [[rumpun bahasa Austronesia]], yang mencangkum berbagai bahasa di [[Asia Tenggara]], [[Lautan Teduh]], hingga [[Madagaskar]], dan beberapa bahasa di [[Asia]] Daratan. Uniknya, bahasa Kerinci juga memiliki beberapa fonem yang mirip dengan [[Rumpun bahasa Austroasia|bahasa Austroasia]].<ref>Van Reijn, E.O. (1974). "[https://www.jstor.org/stable/41492089 Some Remarks on the Dialects of North Kerintji: A link with Mon-Khmer Languages]." ''Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society'', 31, 2: 130-138.</ref> Bahasa Kerinci memiliki tingkat [[kesalingpahaman]] yang tinggi dengan [[bahasa Minangkabau]]. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa di masa lalu, kemendapoan-kemendapoan Kerinci berada di dalam daerah rantau [[Kerajaan Pagaruyung]].<ref>Djamaris, Edwar, (1991), ''Tambo Minangkabau'', Jakarta: Balai Pustaka.</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=OtWdhQ7vc6kC&q=Indonesian+Malaysian+Malay+differences&pg=PA71|title=The Austronesian Languages of Asia and Madagascar|last1=Adelaar|first1=K. Alexander|last2=Himmelmann|first2=Nikolaus|date=2013-03-07|publisher=Routledge|isbn=9781136755095|language=en}}</ref>

[[Bahasa Malagasi]], [[bahasa Filipino]], [[Rumpun bahasa Formosa|bahasa-bahasa asli Taiwan]], dan [[bahasa Maori]] juga merupakan anggota rumpun bahasa ini. Meskipun setiap bahasa dari keluarga ini tidak dapat dipahami satu sama lain, kesamaan mereka agak mencolok. Banyak kata dasar yang hampir tidak berubah dari nenek moyang mereka yang sama, yaitu [[bahasa Proto-Austronesia|bahasa Austronesia Purba]]. Ada banyak [[Kata kerabat|kata sekerabat]] yang ditemukan dalam kata-kata dasar untuk kekerabatan, kesehatan, bagian tubuh, dan hewan umum. Bahkan penyebutan angka memiliki tingkat kesamaan yang luar biasa.

{{anchor|Numbers}}
{|class="wikitable sortable"
|+ Angka dalam [[Rumpun bahasa Austronesia|bahasa-bahasa Austronesia]]
|- align=center
!
! 1
! 2
! 3
! 4
! 5
! 6
! 7
! 8
! 9
! 10
|- align=center
! [[bahasa Proto-Austronesia|PAN]], {{small|{{circa|4000}} SM}}
| *isa || *DuSa || *telu || *Sepat || *lima || *enem || *pitu || *walu || *Siwa || *puluq
|- align=center
! Kerinci{{br}}<small>(Sungai Penuh)<small><ref name=":0" />
| satau || duê || tigê || êmpak || limò || ênang || tujeuh || salapang || sambilêng || sapulouh
|- align=center
! [[bahasa Minangkabau|Minangkabau]]
| ciek || duo || tigo || ampek || limo || anam || tujuah || salapan || sambilan || sapuluah
|- align=center
! [[bahasa Amis|Amis]]
| cecay || tusa || tulu || sepat || lima || enem || pitu || falu || siwa || pulu'
|- align=center
! [[bahasa Sunda|Sunda]]
| hiji || dua || tilu || opat || lima || genep || tujuh || dalapan || salapan || sapuluh
|- align=center
! [[bahasa Tsou|Tsou]]
| coni || yuso || tuyu || sʉptʉ || eimo || nomʉ || pitu || voyu || sio || maskʉ
|- align=center
! [[bahasa Tagalog|Tagalog]]
| isá || dalawá || tatló || ápat || limá || ánim || pitó || waló || siyám || sampu
|- align=center
! [[bahasa Ilokano|Ilocano]]
| maysá || dua || talló || uppát || limá || inném || pitó || waló || siam || sangapúlo
|- align=center
! [[bahasa Cebuano|Cebuano]]
| usá || duhá || tuló || upat || limá || unom || pitó || waló || siyám || napulu
|- align=center
! [[bahasa Chamorro|Chamorro]]
| maisa/håcha || hugua || tulu || fatfat || lima || gunum || fiti || guålu || sigua || månot/fulu
|- align=center
! [[bahasa Malagasi|Malagasi]]
| iray/isa || roa || telo || efatra || dimy || enina || fito || valo || sivy || folo
|- align=center
! [[bahasa Cham|Chăm]]
| sa || dua || tlau || pak || limy || nam || tajuh || dalipan || thalipan || pluh
|- align=center
! [[bahasa Batak|Batak]]
| {{lang|ms|sada}} || dua || tolu || opat || lima || onom || pitu || walu || sia || sapuluh
|- align=center
! [[bahasa Rejang|Rejang]]<ref>{{Cite book
| last = Munir Hamidy
| first = Badrul
| title = Kamus Lengkap Indonesia-Rejang, Rejang-Indonesia
| publisher = Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
| year = 1985
| page = xv
}}</ref>
| do || duai || tlau || pat || lêmo || num || tujuak || dêlapên || sêmbilan || sêpuluak
|- align=center
! [[bahasa Jawa|Jawa]]
| siji || loro || telu || papat || lima || nem || pitu || wolu || sanga || sepuluh
|- align=center
! [[bahasa Tetun|Tetun]]
| ida || rua || tolu || hat || lima || nen || hitu || ualu || sia || sanulu
|- align=center
! [[bahasa Biak|Biak]]
| eser/oser || suru || kyor || fyak || rim || wonem || fik || war || siw || samfur
|- align=center
! [[bahasa Fiji|Fiji]]
| dua || rua || tolu || vā || lima || ono || vitu || walu || ciwa || tini
|- align=center
! [[Bahasa Kiribati|Kiribati]]
| teuana || uoua || teniua || aua || nimaua || onoua || itiua || waniua || ruaiua || tebuina
|- align=center
! [[bahasa Samoa|Sāmoa]]
| tasi || lua || tolu || fā || lima || ono || fitu || valu || iva || sefulu
|- align=center
! [[bahasa Hawaii|Hawaii]]
| kahi || lua || kolu || hā || lima || ono || hiku || walu || iwa || -'umi
|}

== Fonologi ==
Bahasa Kerinci dialek Sungai Penuh mempunyai 28 [[fonem]], terdiri dari 8 vokal dan 20 konsonan.<ref name=":0">{{Cite book|last=Usman|first=A. Hakim|date=1985|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/2956/|title=Kamus Umum Kerinci-Indonesia|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa|language=id|url-status=live}}</ref>

=== Vokal ===

{| class="wikitable" style="text-align: center;"
|-
!
!Depan
!Madya
!Belakang
|-
!Tertutup
|{{IPA|i}}
|{{IPA|}}
|{{IPA|u}}
|-
!Tengah
|{{IPA|e}}
|{{IPA|ə}}
|{{IPA|o}}
|-
!Hampir Terbuka
|{{IPA|ɛ}}
|{{IPA|}}
|{{IPA|ɔ}}
|-
!Terbuka
|{{IPA|}}
|{{IPA|a}}
|
|}

Dialek Sungai Penuh juga mempunyai diftong {{IPA|/ei̯/}}, {{IPA|/ɔi̯/}}, {{IPA|/ai̯/}}, {{IPA|/eu̯/}}, {{IPA|/ou̯/}}, {{IPA|/ɛu̯/}}, dan {{IPA|/au̯/}} yang ada pada kata-kata bersuku kata terbuka, seperti ''basou'' {{IPA|/ba.sou̯/}}—namun, di dalam suku kata tertutup seperti ''laain'' {{IPA|/la.in/}}, kedua vokal tidak diucapkan sebagai diftong.<ref name=":0" /><ref>{{Cite book|last=Syahwin|first=Nikelas|last2=Zainuddin|first2=Amir|last3=Marah|first3=Rusmali|last4=Amir Hakim|first4=Usman|last5=Jolsnidar|first5=Anwar|date=1981|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/1482/|title=Morfologi dan Sintaksis Bahasa Kerinci|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa|language=id|url-status=live}}</ref>

=== Konsonan ===

{| class="wikitable" style="text-align: center;"
!
!Bibir
!Birgi
!Ronggi
!Pascaronggi
!Langit<sup>2<sup>
!Langbel
!Cera
|-
! Sengau
| {{IPA|m}}
|
| {{IPA|n}}
|
| {{IPA|ɲ}}
| {{IPA|ŋ}}
|
|-
! Letup
| {{IPA|p b}}
|
| {{IPA|t d}}
|
|
| {{IPA|k g}}
| {{IPA|ʔ}}
|-
! Afrikat
|
|
|
| {{IPA|t͡ʃ d͡ʒ}}
|
|
|
|-
! Tiup
|
| {{IPA|(f v)}}
| {{IPA|s z}}
| {{IPA|(ʃ)}}
|
| {{IPA|x}}
| {{IPA|h}}
|-
! Getar/Sisi
|
|
| {{IPA|r l}}
|
|
|
|
|-
! Hampiran
| {{IPA|w}}
|
|
|
| {{IPA| j}}
|
|
|}

'''Catatan ortografi''':

Fonem-fonem bahasa Kerinci direpresentasikan secara ortografis sesuai dengan lambang-lambang [[International Phonetic Alphabet|IPA]] di atas, kecuali:

* /ɔ/ ditulis ⟨ò⟩.
* /ə/ ditulis ⟨ê⟩.
* /e/ dan /ɛ/ ditulis ⟨e⟩.
* /ɲ/ ditulis ⟨ny⟩ sebelum vokal, ⟨n⟩ sebelum ⟨c⟩ dan ⟨j⟩.
* /ŋ/ ditulis ⟨ng⟩.
* Konsonan letup celah-suara [ʔ] ditulis ⟨k⟩.
* /t͡ʃ/ ditulis ⟨c⟩.
* /d͡ʒ/ ditulis ⟨j⟩.
* /ʃ/ ditulis ⟨sy⟩.
* /x/ ditulis ⟨kh⟩.
* /j/ ditulis ⟨y⟩.

== Contoh ==
Teks berikut adalah kutipan dari terjemahan resmi [[Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia]] dalam bahasa Indonesia dan Kerinci, bersama dengan deklarasi aslinya dalam bahasa Inggris.
{| class="wikitable"
! Inggris<ref>{{Cite web|last=Nations|first=United|title=Universal Declaration of Human Rights|url=https://www.un.org/en/about-us/universal-declaration-of-human-rights|website=United Nations|language=en|access-date=2021-12-26}}</ref> !! Indonesia<ref>{{Cite web|title=OHCHR {{!}}|url=https://www.ohchr.org/EN/UDHR/Pages/Language.aspx?LangID=inz|website=www.ohchr.org|access-date=2021-12-26}}</ref> !! Kerinci{{br}}{{small|(Dialek Sungai Penuh)}}
|-
|'''Universal Declaration of Human Rights''' || '''Pernyataan Umum tentang Hak Asasi Manusia''' || '''Panyata Saduniê Pakarò Hak-Hak Manusiò'''
|-
|'''Article 1'''||'''Pasal 1'''||'''Pasal 1'''
|-
|''All human beings are born free and equal in dignity and rights. They are endowed with reason and conscience and should act towards one another in a spirit of brotherhood.'' || ''Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam semangat persaudaraan.'' || ''Sadou manusiò dilahe mardikê dan nahouh darjat ugê hak-hak ngan samò. Galou uhang dibêhòi akang nga atei dan musti ideuk basamò uhang laain sarupò uhang badusanak.''
|}

== Rujukan ==
{{reflist}}
{{reflist}}

== Catatan ==
{{notelist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{Incubator|code=kvr/Palasa}}{{Ethnologue24|kvr|Kerinci}}
{{ethnologue|kvr}}


{{Bahasa daerah di Indonesia}}
{{Bahasa daerah di Indonesia}}
Baris 36: Baris 270:
[[Kategori:Bahasa di Indonesia]]
[[Kategori:Bahasa di Indonesia]]
[[Kategori:Bahasa di Malaysia]]
[[Kategori:Bahasa di Malaysia]]
[[Kategori:Bahasa di Bahrain]]
[[Kategori:Bahasa di Jambi]]
[[Kategori:Bahasa di Jambi]]
[[Kategori:Kabupaten Kerinci]]
[[Kategori:Kabupaten Kerinci]]
[[Kategori:Kota Sungai Penuh]]
[[Kategori:Kota Sungai Penuh]]
[[Kategori:Kabupaten Merangin]]
[[Kategori:Kabupaten Merangin]]
[[Kategori:Kabupaten Bungo]]
[[Kategori:Rumpun bahasa Melayik]]

Revisi terkini sejak 23 Agustus 2024 06.23

Bahasa Kerinci
BPS: 0026 0
Basê Kincai
Pengucapanba.sə kiɲ.t͡ʃai̯
Dituturkan di Indonesia
 Malaysia
 Bahrain
Wilayah Jambi
 Negeri Sembilan
 Selangor
EtnisKerinci
Penutur
254.125 (Jambi, 2000)[1]
25.000 (Bahrain, 2004)[2]
Dialek
Belui Air Hangat
Danau Kerinci
Gunung Kerinci
Gunung Raya
Pembantu Sungai Tutung
Sitinjau Laut
Sungai Penuh
Latin
Incung
Status resmi
Diakui sebagai
bahasa minoritas di
Diatur olehBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kode bahasa
ISO 639-3kvr
Glottologkeri1250[3]
Linguasfer33-AFA-da
IETFkvr
BPS (2010)0026 0
Status pemertahanan
C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC6b Threatened
Bahasa Kerinci dikategorikan sebagai C6b Threatened menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini mulai terancam dan mengalami penurunan jumlah penutur dari waktu ke waktu
Referensi: [4]
Lokasi penuturan
Lokasi penuturan Bahasa Kerinci
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Kerinci adalah bahasa Austronesia yang utamanya dituturkan oleh penduduk bersuku Kerinci di kota Sungai Penuh, kabupaten Kerinci serta sebagian Merangin dan Bungo, Jambi.[5] Bahasa ini juga dituturkan oleh diaspora Kerinci di wilayah lain di Indonesia, seperti di Sumatera Barat dan Jawa; serta di luar Indonesia seperti di Bahrain, Negeri Sembilan dan Selangor,[a] Malaysia.[2][6][7] Jumlah total penutur bahasa Kerinci diperkirakan mencapai sekitar 300 ribu (2004). Sebagai bahasa Austronesia dari sub-kelompok Melayu-Polinesia, bahasa Kerinci juga berkerabat dekat dengan bahasa Minangkabau dan bahasa Melayu Jambi.

Bahasa Kerinci memiliki keragaman yang sangat tinggi; diperkirakan terdapat 130 sub-dialek dan 7 dialek utama, yaitu dialek Gunung Raya, dialek Danau Kerinci, dialek Sitinjau Laut, dialek Sungai Penuh, dialek Pembantu Sungai Tutung, dialek Belui Air Hangat, dan dialek Gunung Kerinci.[8] Berdasarkan penghitungan dialektometri, persentase perbedaan ketujuh dialek tersebut berkisar 51%-65,50%. Sedangkan bahasa Kerinci memiliki persentase perbedaan berkisar 81%-100% jika dibandingkan dengan bahasa Bengkulu dan Minangkabau.[5]

Bahasa Kerinci adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Malayik. Para ahli linguistik percaya bahwa bahasa Melayu—salah satu ragam dari masing-masing ragam bahasa Malayik—awalnya berasal dari bahasa Malayik Purba yang dituturkan di daerah yang membentang antara Kalimantan Barat hingga utara pesisir Brunei sekitar tahun 1000 SM. Nenek moyangnya, bahasa Melayu-Polinesia Purba, diperkirakan berasal dari bahasa Austronesia Purba yang pecah pada tahun 2000 SM akibat perluasan besar-besaran bangsa Austronesia ke Asia Tenggara Maritim dari pulau Taiwan.[9]

Bahasa Kerinci adalah anggota dari rumpun bahasa Austronesia, yang mencangkum berbagai bahasa di Asia Tenggara, Lautan Teduh, hingga Madagaskar, dan beberapa bahasa di Asia Daratan. Uniknya, bahasa Kerinci juga memiliki beberapa fonem yang mirip dengan bahasa Austroasia.[10] Bahasa Kerinci memiliki tingkat kesalingpahaman yang tinggi dengan bahasa Minangkabau. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa di masa lalu, kemendapoan-kemendapoan Kerinci berada di dalam daerah rantau Kerajaan Pagaruyung.[11][12]

Bahasa Malagasi, bahasa Filipino, bahasa-bahasa asli Taiwan, dan bahasa Maori juga merupakan anggota rumpun bahasa ini. Meskipun setiap bahasa dari keluarga ini tidak dapat dipahami satu sama lain, kesamaan mereka agak mencolok. Banyak kata dasar yang hampir tidak berubah dari nenek moyang mereka yang sama, yaitu bahasa Austronesia Purba. Ada banyak kata sekerabat yang ditemukan dalam kata-kata dasar untuk kekerabatan, kesehatan, bagian tubuh, dan hewan umum. Bahkan penyebutan angka memiliki tingkat kesamaan yang luar biasa.

Angka dalam bahasa-bahasa Austronesia
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PAN, ca 4000 SM *isa *DuSa *telu *Sepat *lima *enem *pitu *walu *Siwa *puluq
Kerinci
(Sungai Penuh)[13]
satau duê tigê êmpak limò ênang tujeuh salapang sambilêng sapulouh
Minangkabau ciek duo tigo ampek limo anam tujuah salapan sambilan sapuluah
Amis cecay tusa tulu sepat lima enem pitu falu siwa pulu'
Sunda hiji dua tilu opat lima genep tujuh dalapan salapan sapuluh
Tsou coni yuso tuyu sʉptʉ eimo nomʉ pitu voyu sio maskʉ
Tagalog isá dalawá tatló ápat limá ánim pitó waló siyám sampu
Ilocano maysá dua talló uppát limá inném pitó waló siam sangapúlo
Cebuano usá duhá tuló upat limá unom pitó waló siyám napulu
Chamorro maisa/håcha hugua tulu fatfat lima gunum fiti guålu sigua månot/fulu
Malagasi iray/isa roa telo efatra dimy enina fito valo sivy folo
Chăm sa dua tlau pak limy nam tajuh dalipan thalipan pluh
Batak sada dua tolu opat lima onom pitu walu sia sapuluh
Rejang[14] do duai tlau pat lêmo num tujuak dêlapên sêmbilan sêpuluak
Jawa siji loro telu papat lima nem pitu wolu sanga sepuluh
Tetun ida rua tolu hat lima nen hitu ualu sia sanulu
Biak eser/oser suru kyor fyak rim wonem fik war siw samfur
Fiji dua rua tolu lima ono vitu walu ciwa tini
Kiribati teuana uoua teniua aua nimaua onoua itiua waniua ruaiua tebuina
Sāmoa tasi lua tolu lima ono fitu valu iva sefulu
Hawaii kahi lua kolu lima ono hiku walu iwa -'umi

Bahasa Kerinci dialek Sungai Penuh mempunyai 28 fonem, terdiri dari 8 vokal dan 20 konsonan.[13]

Depan Madya Belakang
Tertutup i u
Tengah e ə o
Hampir Terbuka ɛ ɔ
Terbuka a

Dialek Sungai Penuh juga mempunyai diftong /ei̯/, /ɔi̯/, /ai̯/, /eu̯/, /ou̯/, /ɛu̯/, dan /au̯/ yang ada pada kata-kata bersuku kata terbuka, seperti basou /ba.sou̯/—namun, di dalam suku kata tertutup seperti laain /la.in/, kedua vokal tidak diucapkan sebagai diftong.[13][15]

Bibir Birgi Ronggi Pascaronggi Langit2 Langbel Cera
Sengau m n ɲ ŋ
Letup p b t d k g ʔ
Afrikat t͡ʃ d͡ʒ
Tiup (f v) s z (ʃ) x h
Getar/Sisi r l
Hampiran w j

Catatan ortografi:

Fonem-fonem bahasa Kerinci direpresentasikan secara ortografis sesuai dengan lambang-lambang IPA di atas, kecuali:

  • /ɔ/ ditulis ⟨ò⟩.
  • /ə/ ditulis ⟨ê⟩.
  • /e/ dan /ɛ/ ditulis ⟨e⟩.
  • /ɲ/ ditulis ⟨ny⟩ sebelum vokal, ⟨n⟩ sebelum ⟨c⟩ dan ⟨j⟩.
  • /ŋ/ ditulis ⟨ng⟩.
  • Konsonan letup celah-suara [ʔ] ditulis ⟨k⟩.
  • /t͡ʃ/ ditulis ⟨c⟩.
  • /d͡ʒ/ ditulis ⟨j⟩.
  • /ʃ/ ditulis ⟨sy⟩.
  • /x/ ditulis ⟨kh⟩.
  • /j/ ditulis ⟨y⟩.

Teks berikut adalah kutipan dari terjemahan resmi Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia dalam bahasa Indonesia dan Kerinci, bersama dengan deklarasi aslinya dalam bahasa Inggris.

Inggris[16] Indonesia[17] Kerinci
(Dialek Sungai Penuh)
Universal Declaration of Human Rights Pernyataan Umum tentang Hak Asasi Manusia Panyata Saduniê Pakarò Hak-Hak Manusiò
Article 1 Pasal 1 Pasal 1
All human beings are born free and equal in dignity and rights. They are endowed with reason and conscience and should act towards one another in a spirit of brotherhood. Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam semangat persaudaraan. Sadou manusiò dilahe mardikê dan nahouh darjat ugê hak-hak ngan samò. Galou uhang dibêhòi akang nga atei dan musti ideuk basamò uhang laain sarupò uhang badusanak.
  1. ^ "Badan Pusat Statistik". jambi.bps.go.id. Diakses tanggal 2021-12-26. 
  2. ^ a b "Bahrain". Ethnologue (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-27. 
  3. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Kerinci". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  4. ^ "Bahasa Kerinci". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  5. ^ a b Sugono, Dendy; Sasangka, S. S. T. Wisnu; Rivay, Ovi Soviaty (2017). Sugono, Dendy; Sasangka, S. S. T. Wisnu; Rivay, Ovi Soviaty, ed. Bahasa dan peta bahasa di Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 37. 
  6. ^ "Ceramah Linguistik "Teka-Teki Bahasa Kerinci"". Diakses tanggal 2021-12-27. 
  7. ^ Between worlds : linguistic papers in memory of David John Prentice. K. Alexander Adelaar, D. J. Prentice, R. A. Blust, Australian National University. Research School of Pacific and Asian Studies. Canberra: Pacific Linguistics, Research School of Pacific and Asian Studies, the Australian National University. 2002. ISBN 0-85883-478-2. OCLC 51647238. 
  8. ^ Budi (2018-08-22). "Kemendikbud Ungkap Penyebab Bahasa Kerinci Terancam Punah". JPNN.com. Diakses tanggal 2021-12-27. 
  9. ^ Andaya, Leonard Y. (2001), "The Search for the 'Origins' of Melayu" (PDF), Journal of Southeast Asian Studies, 32 (3): 315–330, doi:10.1017/s0022463401000169, JSTOR 20072349, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 11 October 2017, diakses tanggal 13 October 2019 
  10. ^ Van Reijn, E.O. (1974). "Some Remarks on the Dialects of North Kerintji: A link with Mon-Khmer Languages." Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society, 31, 2: 130-138.
  11. ^ Djamaris, Edwar, (1991), Tambo Minangkabau, Jakarta: Balai Pustaka.
  12. ^ Adelaar, K. Alexander; Himmelmann, Nikolaus (2013-03-07). The Austronesian Languages of Asia and Madagascar (dalam bahasa Inggris). Routledge. ISBN 9781136755095. 
  13. ^ a b c Usman, A. Hakim (1985). Kamus Umum Kerinci-Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 
  14. ^ Munir Hamidy, Badrul (1985). Kamus Lengkap Indonesia-Rejang, Rejang-Indonesia. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. xv. 
  15. ^ Syahwin, Nikelas; Zainuddin, Amir; Marah, Rusmali; Amir Hakim, Usman; Jolsnidar, Anwar (1981). Morfologi dan Sintaksis Bahasa Kerinci. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 
  16. ^ Nations, United. "Universal Declaration of Human Rights". United Nations (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-26. 
  17. ^ "OHCHR". www.ohchr.org. Diakses tanggal 2021-12-26. 
  1. ^ Sungai Lui, Sungai Gahal, Sungai Semungkis, dan Pansen di Distrik Hulu Langat

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Kerinci di Ethnologue (ed. 24, 2021)