Lompat ke isi

Nursyah Kartakusuma: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Powerraider (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(31 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox officeholder
<!--Can be repeated up to 16 times by changing the number-->
|image=
|name= {{PAGENAME}}
Hj. Nursyah Kartakusuma (lahir di Batusangkar, Sumatera Barat 27 Agustus 1927) Usia 94 tahun adalah seorang istri perwira [[M.M.R. Kartakusuma|Rachmat Kartakusuma]]
|office1=Anggota Dewan Pertimbangan Pusat [[LVRI]]
|president1=[[Susilo Bambang Yudhoyono]] <br> [[Joko Widodo]]
|office2=Anggota [[MPRS]]
|term_start2=1967
|term_end2=1972
|president2=[[Soeharto]]
|termstart1=2012
|termend1=2017
|office3=Dewan Pimpinan Wanita [[Golkar]]
|termstart3=1973
|termend3=1980
|president3=Soeharto
|birth_date = {{Birth date|1928|8|29}}
|birth_place = [[Batusangkar]], [[Sumatera Barat]]
|death_date={{death date and age|2022|3|22|1928|8|29}}
|death_place= [[Jakarta]]
|death_cause=
|spouse = [[M.M.R. Kartakusuma]]
|children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan dan tulis pada artikel -->6
|alma_mater =Centre Esetique de Visagisme Jean D'Estree, Paris (1960) <br> SGKP (1949) <br> SKP (1944) <br> HIS, PGI (1941)
|profession = {{hlist|Aktivis|Pejuang Kemerdekaan|Pengusaha}}
|religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
|nationality = <!-- Kolom ini hanya untuk warga negara; atau pihak asing -->
|awards=
|party=[[Golongan Karya]]
|relations=[[Ibrahim Datuak Sangguno Dirajo]] (kakek)
}}


Hj. '''Nursyah Kartakusuma''' ({{lahirmati|Batusangkar, Sumatera Barat|29|08|1928|[[Jakarta]]|22|03|2022}}) adalah seorang istri perwira [[M.M.R. Kartakusuma|Rachmat Kartakusuma]].<ref>{{Cite book|date=1995|url=https://books.google.com/books?id=5IhwAAAAMAAJ&pg=PA398|title=Profil Tokoh, Aktivis, dan Pemuka Masyarakat Minang|publisher=Permo Promotion|isbn=978-979-8931-00-0|pages=398–400|language=id|access-date=11 Januari 2024|url-status=live|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite book|last=Madjoindo|first=Nursyah Kartakusuma binti Bustaman Sutan|date=2007|url=https://books.google.co.id/books/about/Kisahku_sebagai_isteri_prajurit_pejuang.html?id=VA_WZwEACAAJ&redir_esc=y|title=Kisahku sebagai isteri prajurit, pejuang, veteran kemerdekaan RI|language=id}}</ref>
Nursyah adalah seorang pejuang Ia aktif sebaga anggota Palang Merah Indonesia di daerah pegunugan Batusangkar dan sebagai mata-mata bagi pejuang Indonesia yang mengungsi ke daerah pedalaman pada zaman revolusi kemerdekaan, “Di samping itu," katanya, “saya juga berusaha membujuk dan menyadarkan orang Indonesia yang bekerja untuk Belanda agar memperlakukan tawanan dengan baik, karena mereka itu adalah bangsa dia juga, bangsa Indonesia yang berjuang merebut kemerdekaan dari bangsa yang diabdinya. Dia juga dikenal sebagai wanita yang aktif di berbagai organsasi. Pada waktu terjadi konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia, dia selaku Ketua Persatuan Istri Veteran dan Karyawan memimpin organisasi Dharma Pertiwi ke daerah pedalaman Kalimantan Tengah untuk memberikan dukungan moril bagi prajurit yang berada di Long Bawang, yaitu perbatasan Indonesia Malaysia, Namun sejak lama Nursyah pun dikenal sebagai seorang wanita pengusaha.“Saya hanya berusaha membantu meringankan beban suami, 'kata ibu enam orang anak ini”. “Saya wanita pengusaha tapi tak menangani secara langsung, sampai sekarang, Usaha saya dijalankan oleh tenaga-tenaga ahli yang profesional. Maklumlah saya tidak belajar ekonomi, tidak belajar apa-apa, dia berkata merendah.

Nursyah adalah seorang pejuang Ia aktif sebaga anggota [[Palang Merah Indonesia]] di daerah pegunungan [[Batusangkar (kota)|Batusangkar]] dan sebagai mata-mata bagi pejuang Indonesia yang mengungsi ke daerah pedalaman pada zaman [[Sejarah Indonesia (1945–1949)|revolusi kemerdekaan]].

== Referensi ==
{{reflist}}
* https://books.google.co.id/books?id=5IhwAAAAMAAJ&pg=PA398&lpg=PA398&dq=nursyah+kartakusuma&source=bl&ots=YPHtk8RJdc&sig=ACfU3U25pgX8MHUM5pWF3m7wGuuHgZWtMg&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjw_8nlgKr0AhXl6XMBHZnVBB4Q6AF6BAgfEAM#v=onepage&q=nursyah%20kartakusuma&f=false
* https://books.google.co.id/books/about/Kisahku_sebagai_isteri_prajurit_pejuang.html?id=VA_WZwEACAAJ&redir_esc=y
* https://www.veteranri.go.id/index.php/lvri/index/1413513664
* https://kowani.or.id/piveri/
{{URUTANBAKU:Kartakusuma, Nursyah}}
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh pejuang Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Tanah Datar]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]

Revisi terkini sejak 6 Juni 2024 12.00

Nursyah Kartakusuma
Anggota Dewan Pertimbangan Pusat LVRI
Masa jabatan
2012–2017
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
Anggota MPRS
Masa jabatan
1967–1972
PresidenSoeharto
Dewan Pimpinan Wanita Golkar
Masa jabatan
1973–1980
PresidenSoeharto
Informasi pribadi
Lahir(1928-08-29)29 Agustus 1928
Batusangkar, Sumatera Barat
Meninggal22 Maret 2022(2022-03-22) (umur 93)
Jakarta
Partai politikGolongan Karya
Suami/istriM.M.R. Kartakusuma
HubunganIbrahim Datuak Sangguno Dirajo (kakek)
Anak6
Alma materCentre Esetique de Visagisme Jean D'Estree, Paris (1960)
SGKP (1949)
SKP (1944)
HIS, PGI (1941)
Profesi
  • Aktivis
  • Pejuang Kemerdekaan
  • Pengusaha
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Hj. Nursyah Kartakusuma (29 Agustus 1928 – 22 Maret 2022) adalah seorang istri perwira Rachmat Kartakusuma.[1][2]

Nursyah adalah seorang pejuang Ia aktif sebaga anggota Palang Merah Indonesia di daerah pegunungan Batusangkar dan sebagai mata-mata bagi pejuang Indonesia yang mengungsi ke daerah pedalaman pada zaman revolusi kemerdekaan.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Profil Tokoh, Aktivis, dan Pemuka Masyarakat Minang. Permo Promotion. 1995. hlm. 398–400. ISBN 978-979-8931-00-0. Diakses tanggal 11 Januari 2024. 
  2. ^ Madjoindo, Nursyah Kartakusuma binti Bustaman Sutan (2007). Kisahku sebagai isteri prajurit, pejuang, veteran kemerdekaan RI.