Mas Sudarso: Perbedaan antara revisi
←Membuat halaman berisi 'Berkas:Dr. Mas. Sudarso, Kami Perkenalkan (1954), p135.jpg|jmpl|]] '''Mas Sudarso''' adalah seorang dokter dan politikus Indonesia. Ia lahir di Pacitan, Jawa Timur pada 29 November 1906. Ia menempuh pendidikan di STOVIA Surabaya tahun 1931. Ia merupakan anggota Partai Nasional Indonesia (PNI). Setelah lulus dari sekolah kedokteran, dari tahun 1926 hingga pendudukan Jepang dan kemudian setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, yaitu tahun 1...' Tag: pranala ke halaman disambiguasi |
Wagino Bot (bicara | kontrib) |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Yatim|Oktober 2022}} |
|||
Berkas:Dr. Mas. Sudarso, Kami Perkenalkan (1954), p135.jpg|jmpl|]] |
[[Berkas:Dr. Mas. Sudarso, Kami Perkenalkan (1954), p135.jpg|jmpl|Mas Sudarso]] |
||
'''Mas Sudarso''' adalah seorang dokter dan politikus Indonesia. Ia lahir di [[Pacitan]], [[Jawa Timur]] pada 29 November 1906. Ia menempuh pendidikan di [[STOVIA]] [[Surabaya]] tahun 1931. Ia merupakan anggota [[Partai Nasional Indonesia]] (PNI). Setelah lulus dari sekolah kedokteran, dari tahun 1926 hingga pendudukan Jepang dan kemudian setelah [[proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], yaitu tahun 1948, ia bekerja sebagai dokter pada Jawatan Kesehatan Rakyat di [[Semarang]], [[Selayar]], [[Surabaya]], [[Sanggun]], [[Singkawang]] dan [[Pontianak]]. Pada 1948-1949, ia ditawan oleh tentara Belanda dan baru dibebaskan setelah tercapainya [[Konferensi Meja Bundar]] di [[Belanda]]. Pada masa [[Republik Indonesia Serikat]], ia menjabat sebagai anggota DPR RIS. Pada masa [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]], ia menjabat sebagai anggota DPR RI wakil dari [[Kalimantan Barat]].<ref>https:// |
'''Mas Sudarso''' adalah seorang dokter dan politikus Indonesia. Ia lahir di [[Pacitan]], [[Jawa Timur]] pada 29 November 1906. Ia menempuh pendidikan di [[STOVIA]] [[Surabaya]] tahun 1931. Ia merupakan anggota [[Partai Nasional Indonesia]] (PNI). Setelah lulus dari sekolah kedokteran, dari tahun 1926 hingga pendudukan Jepang dan kemudian setelah [[proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], yaitu tahun 1948, ia bekerja sebagai dokter pada Jawatan Kesehatan Rakyat di [[Semarang]], [[Selayar]], [[Surabaya]], [[Sanggun]], [[Singkawang]] dan [[Pontianak]]. Pada 1948-1949, ia ditawan oleh tentara Belanda dan baru dibebaskan setelah tercapainya [[Konferensi Meja Bundar]] di [[Belanda]]. Pada masa [[Republik Indonesia Serikat]], ia menjabat sebagai anggota DPR RIS. Pada masa [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]], ia menjabat sebagai anggota DPR RI wakil dari [[Kalimantan Barat]].<ref>{{Cite book|last=Penerangan|first=Indonesia Departemen|date=1954|url=https://books.google.com/books?id=PTUrAQAAIAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA123&hl=id|title=Kami perkenalkan|publisher=Kementerian Penerangan|language=id}}</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi terkini sejak 28 Oktober 2022 11.51
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Mas Sudarso adalah seorang dokter dan politikus Indonesia. Ia lahir di Pacitan, Jawa Timur pada 29 November 1906. Ia menempuh pendidikan di STOVIA Surabaya tahun 1931. Ia merupakan anggota Partai Nasional Indonesia (PNI). Setelah lulus dari sekolah kedokteran, dari tahun 1926 hingga pendudukan Jepang dan kemudian setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, yaitu tahun 1948, ia bekerja sebagai dokter pada Jawatan Kesehatan Rakyat di Semarang, Selayar, Surabaya, Sanggun, Singkawang dan Pontianak. Pada 1948-1949, ia ditawan oleh tentara Belanda dan baru dibebaskan setelah tercapainya Konferensi Meja Bundar di Belanda. Pada masa Republik Indonesia Serikat, ia menjabat sebagai anggota DPR RIS. Pada masa Negara Kesatuan Republik Indonesia, ia menjabat sebagai anggota DPR RI wakil dari Kalimantan Barat.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Penerangan, Indonesia Departemen (1954). Kami perkenalkan. Kementerian Penerangan.