Lompat ke isi

Agen antiprotozoa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
WanaraLima (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
k Menghapus Kategori:Farmasi; Menambah Kategori:Biosida menggunakan HotCat
 
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Agen Antiprotozoa''' adalah kelas [[obat]] yang digunakan untuk mengobati [[infeksi]] yang disebabkan protozoa.
'''Agen antiprotozoa''' adalah kelas [[obat]] yang digunakan untuk mengobati [[infeksi]] yang disebabkan protozoa.


Golongan [[parafiletik]], [[protozoa]] mempunyai sedikit kesamaan satu sama lain. Sebagai contoh, [[Entamoeba histolytica]], [[organisme]] [[eukariotik unikont]], mempunyai kekerabatannya dengan [[Homo Sapiens]], yang juga termasuk dalam golongan filogenetik unikont, jika dibandingkan dengan [[Naegleria fowleri]], bikont "protozoa". Sehingga, agen yang efektif untuk melawan satu [[patogen]] mungkin tidak efektif melawan yang lain.
Golongan [[parafiletik]], [[protozoa]] mempunyai sedikit kesamaan satu sama lain. Sebagai contoh, [[Entamoeba histolytica]], [[organisme]] [[eukariotik unikont]], mempunyai kekerabatannya dengan [[Homo Sapiens]], yang juga termasuk dalam golongan filogenetik unikont, jika dibandingkan dengan [[Naegleria fowleri]], bikont "protozoa". Sehingga, agen yang efektif untuk melawan satu [[patogen]] mungkin tidak efektif melawan yang lain.
Baris 5: Baris 5:
Golongan obat antiprotozoa bisa dikelompokkan berdasarkan mekanisme kerjanya<ref>{{Cite book|last=Webster|first=Cynthia R. L.|date=2001|url=https://www.worldcat.org/oclc/45461623|title=Clinical pharmacology|location=Jackson Hole, Wyo.|publisher=Teton NewMedia|isbn=1-893441-37-7|oclc=45461623}}</ref> atau berdasarkan dari organisme yang menyebabkan infeksi.<ref>{{Cite book|last=Trevor|first=Anthony J.|date=2008|url=https://www.worldcat.org/oclc/271648462|title=Katzung & Trevor's pharmacology : examination & board review.|location=New York|publisher=McGraw Hill Medical|isbn=978-0-07-148869-3|edition=8th ed. by Anthony J. Trevor, Bertram G. Katzung, Susan Masters|others=Bertram G. Katzung, Susan B. Masters|oclc=271648462}}</ref> Hasil penelitian yang ada juga merekomendasikan penggunaan virus untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh protozoa.<ref>{{Cite journal|last=Keen|first=Eric C|date=2013-07|title=Beyond phage therapy: virotherapy of protozoal diseases|url=http://dx.doi.org/10.2217/fmb.13.48|journal=Future Microbiology|volume=8|issue=7|pages=821–823|doi=10.2217/fmb.13.48|issn=1746-0913}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Hyman|first=Paul|last2=Atterbury|first2=Robert|last3=Barrow|first3=Paul|date=2013-05|title=Fleas and smaller fleas: virotherapy for parasite infections|url=http://dx.doi.org/10.1016/j.tim.2013.02.006|journal=Trends in Microbiology|volume=21|issue=5|pages=215–220|doi=10.1016/j.tim.2013.02.006|issn=0966-842X}}</ref>
Golongan obat antiprotozoa bisa dikelompokkan berdasarkan mekanisme kerjanya<ref>{{Cite book|last=Webster|first=Cynthia R. L.|date=2001|url=https://www.worldcat.org/oclc/45461623|title=Clinical pharmacology|location=Jackson Hole, Wyo.|publisher=Teton NewMedia|isbn=1-893441-37-7|oclc=45461623}}</ref> atau berdasarkan dari organisme yang menyebabkan infeksi.<ref>{{Cite book|last=Trevor|first=Anthony J.|date=2008|url=https://www.worldcat.org/oclc/271648462|title=Katzung & Trevor's pharmacology : examination & board review.|location=New York|publisher=McGraw Hill Medical|isbn=978-0-07-148869-3|edition=8th ed. by Anthony J. Trevor, Bertram G. Katzung, Susan Masters|others=Bertram G. Katzung, Susan B. Masters|oclc=271648462}}</ref> Hasil penelitian yang ada juga merekomendasikan penggunaan virus untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh protozoa.<ref>{{Cite journal|last=Keen|first=Eric C|date=2013-07|title=Beyond phage therapy: virotherapy of protozoal diseases|url=http://dx.doi.org/10.2217/fmb.13.48|journal=Future Microbiology|volume=8|issue=7|pages=821–823|doi=10.2217/fmb.13.48|issn=1746-0913}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Hyman|first=Paul|last2=Atterbury|first2=Robert|last3=Barrow|first3=Paul|date=2013-05|title=Fleas and smaller fleas: virotherapy for parasite infections|url=http://dx.doi.org/10.1016/j.tim.2013.02.006|journal=Trends in Microbiology|volume=21|issue=5|pages=215–220|doi=10.1016/j.tim.2013.02.006|issn=0966-842X}}</ref>


== Penggunaan Untuk Medis ==
== Penggunaan untuk medis ==
Agen Antiprotozoa digunakan untuk mengobati infeksi protozoa, yang disebabkan oleh [[amebiasis]], [[giardiasis]], [[cryptosporidiosis]], [[microsporidiosis]], [[malaria]], [[babesiosis]], [[trypanosomiasis]], penyakit Chagas, leishmaniasis, dan toksoplasmosis.<ref>{{Cite journal|last=Khaw|first=M|last2=Panosian|first2=C B|date=1995-07|title=Human antiprotozoal therapy: past, present, and future|url=http://dx.doi.org/10.1128/cmr.8.3.427|journal=Clinical Microbiology Reviews|volume=8|issue=3|pages=427–439|doi=10.1128/cmr.8.3.427|issn=0893-8512}}</ref> Masih banyak pengobatan infeksi yang dibatasi karena toksisitasnya.<ref>{{Cite journal|last=Graebin|first=C.|last2=Uchoa|first2=F.|last3=Bernardes|first3=L.|last4=Campo|first4=V.|last5=Carvalho|first5=I.|last6=Eifler-Lima|first6=V.|date=2009-10-01|title=Antiprotozoal Agents: An Overview|url=http://dx.doi.org/10.2174/187152109789760199|journal=Anti-Infective Agents in Medicinal Chemistry|volume=8|issue=4|pages=345–366|doi=10.2174/187152109789760199|issn=1871-5214}}</ref>
Agen Antiprotozoa digunakan untuk mengobati infeksi protozoa, yang disebabkan oleh [[amebiasis]], [[giardiasis]], [[cryptosporidiosis]], [[microsporidiosis]], [[malaria]], [[babesiosis]], [[trypanosomiasis]], penyakit Chagas, [[Leismaniasis|leishmaniasis]], dan [[toksoplasmosis]].<ref>{{Cite journal|last=Khaw|first=M|last2=Panosian|first2=C B|date=1995-07|title=Human antiprotozoal therapy: past, present, and future|url=http://dx.doi.org/10.1128/cmr.8.3.427|journal=Clinical Microbiology Reviews|volume=8|issue=3|pages=427–439|doi=10.1128/cmr.8.3.427|issn=0893-8512}}</ref> Masih banyak pengobatan infeksi yang dibatasi karena toksisitasnya.<ref>{{Cite journal|last=Graebin|first=C.|last2=Uchoa|first2=F.|last3=Bernardes|first3=L.|last4=Campo|first4=V.|last5=Carvalho|first5=I.|last6=Eifler-Lima|first6=V.|date=2009-10-01|title=Antiprotozoal Agents: An Overview|url=http://dx.doi.org/10.2174/187152109789760199|journal=Anti-Infective Agents in Medicinal Chemistry|volume=8|issue=4|pages=345–366|doi=10.2174/187152109789760199|issn=1871-5214}}</ref>


== Mekanisme Kerja ==
== Mekanisme kerja ==
Mekanisme dari obat antiprotozoa sendiri memiliki perbedaan dengan obat satu dengan lainnya. Misalnya, tampaknya [[eflornithine]], obat yang digunakan untuk mengobati trypanosomiasis, menghambat ornithine decarboxylase, sedangkan antibiotik/antiprotozoal aminoglikosida yang digunakan untuk mengobati leishmaniasis dianggap menghambat sintesis protein.<ref>{{Cite journal|last=Creek|first=Darren J.|last2=Barrett|first2=Michael P.|date=2014-01|title=Determination of antiprotozoal drug mechanisms by metabolomics approaches|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23734876|journal=Parasitology|volume=141|issue=1|pages=83–92|doi=10.1017/S0031182013000814|issn=1469-8161|pmc=3884841|pmid=23734876}}</ref>
Mekanisme dari obat antiprotozoa sendiri memiliki perbedaan dengan obat satu dengan lainnya. Misalnya, tampaknya [[eflornithine]], obat yang digunakan untuk mengobati trypanosomiasis, menghambat ornithine decarboxylase, sedangkan [[antibiotik]] / antiprotozoal aminoglikosida yang digunakan untuk mengobati leishmaniasis dianggap menghambat sintesis protein.<ref>{{Cite journal|last=Creek|first=Darren J.|last2=Barrett|first2=Michael P.|date=2014-01|title=Determination of antiprotozoal drug mechanisms by metabolomics approaches|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23734876|journal=Parasitology|volume=141|issue=1|pages=83–92|doi=10.1017/S0031182013000814|issn=1469-8161|pmc=3884841|pmid=23734876}}</ref>


== Contoh Obat Antiprotozoa ==
== Contoh obat antiprotozoa ==


* Eflornithine
* Eflornithine
* [[Hidrokuinolon]]
* [[Hidrokuinolon]]
* [[Tindazole]]
* [[Tindazole]]

==Referensi==
{{reflist}}

{{Kelompok obat utama}}
{{Kelompok obat utama}}


{{Reflist}}

[[Kategori:Agen antiprotozoa]]




{{Reflist}}{{Farmasi-stub}}
{{Farmasi-stub}}
[[Kategori:Farmasi]]
[[Kategori:Biosida]]
[[Kategori:Obat]]

Revisi terkini sejak 17 Mei 2024 12.54

Agen antiprotozoa adalah kelas obat yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan protozoa.

Golongan parafiletik, protozoa mempunyai sedikit kesamaan satu sama lain. Sebagai contoh, Entamoeba histolytica, organisme eukariotik unikont, mempunyai kekerabatannya dengan Homo Sapiens, yang juga termasuk dalam golongan filogenetik unikont, jika dibandingkan dengan Naegleria fowleri, bikont "protozoa". Sehingga, agen yang efektif untuk melawan satu patogen mungkin tidak efektif melawan yang lain.

Golongan obat antiprotozoa bisa dikelompokkan berdasarkan mekanisme kerjanya[1] atau berdasarkan dari organisme yang menyebabkan infeksi.[2] Hasil penelitian yang ada juga merekomendasikan penggunaan virus untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh protozoa.[3][4]

Penggunaan untuk medis

[sunting | sunting sumber]

Agen Antiprotozoa digunakan untuk mengobati infeksi protozoa, yang disebabkan oleh amebiasis, giardiasis, cryptosporidiosis, microsporidiosis, malaria, babesiosis, trypanosomiasis, penyakit Chagas, leishmaniasis, dan toksoplasmosis.[5] Masih banyak pengobatan infeksi yang dibatasi karena toksisitasnya.[6]

Mekanisme kerja

[sunting | sunting sumber]

Mekanisme dari obat antiprotozoa sendiri memiliki perbedaan dengan obat satu dengan lainnya. Misalnya, tampaknya eflornithine, obat yang digunakan untuk mengobati trypanosomiasis, menghambat ornithine decarboxylase, sedangkan antibiotik / antiprotozoal aminoglikosida yang digunakan untuk mengobati leishmaniasis dianggap menghambat sintesis protein.[7]

Contoh obat antiprotozoa

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Webster, Cynthia R. L. (2001). Clinical pharmacology. Jackson Hole, Wyo.: Teton NewMedia. ISBN 1-893441-37-7. OCLC 45461623. 
  2. ^ Trevor, Anthony J. (2008). Katzung & Trevor's pharmacology : examination & board review. Bertram G. Katzung, Susan B. Masters (edisi ke-8th ed. by Anthony J. Trevor, Bertram G. Katzung, Susan Masters). New York: McGraw Hill Medical. ISBN 978-0-07-148869-3. OCLC 271648462. 
  3. ^ Keen, Eric C (2013-07). "Beyond phage therapy: virotherapy of protozoal diseases". Future Microbiology. 8 (7): 821–823. doi:10.2217/fmb.13.48. ISSN 1746-0913. 
  4. ^ Hyman, Paul; Atterbury, Robert; Barrow, Paul (2013-05). "Fleas and smaller fleas: virotherapy for parasite infections". Trends in Microbiology. 21 (5): 215–220. doi:10.1016/j.tim.2013.02.006. ISSN 0966-842X. 
  5. ^ Khaw, M; Panosian, C B (1995-07). "Human antiprotozoal therapy: past, present, and future". Clinical Microbiology Reviews. 8 (3): 427–439. doi:10.1128/cmr.8.3.427. ISSN 0893-8512. 
  6. ^ Graebin, C.; Uchoa, F.; Bernardes, L.; Campo, V.; Carvalho, I.; Eifler-Lima, V. (2009-10-01). "Antiprotozoal Agents: An Overview". Anti-Infective Agents in Medicinal Chemistry. 8 (4): 345–366. doi:10.2174/187152109789760199. ISSN 1871-5214. 
  7. ^ Creek, Darren J.; Barrett, Michael P. (2014-01). "Determination of antiprotozoal drug mechanisms by metabolomics approaches". Parasitology. 141 (1): 83–92. doi:10.1017/S0031182013000814. ISSN 1469-8161. PMC 3884841alt=Dapat diakses gratis. PMID 23734876.