Lompat ke isi

Madura: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Gaung Tebono (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App full source
 
(112 revisi perantara oleh 64 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{no footnotes}}
{{Infobox Islands
{{Infobox Islands
|name = Pulau Madura
|name = {{resize|13pt|Pulau Madura}}
|image_name = Madura Topography.png
|image_name = Madura Topography.png
|image_caption = Topografi Pulau Madura.
|image_caption = Topografi Pulau Madura.
Baris 8: Baris 9:
|archipelago = [[Kepulauan Sunda Besar]]
|archipelago = [[Kepulauan Sunda Besar]]
|area_km2 = 5.379
|area_km2 = 5.379
|highest_mount = Bukit Geger,{{br}}Bukit Payudan
|highest_mount = Bukit Lanjari
|elevation =
|elevation =500
|country_admin_divisions_title = Negara
|country_admin_divisions_title = Negara
|country_admin_divisions = {{flag|Indonesia}}
|country_admin_divisions = {{flag|Indonesia}}
|country_admin_divisions_title_1 = Provinsi
|country_admin_divisions_title_1 = Provinsi
|country_admin_divisions_1 = {{flag|Jawa Timur}}
|country_admin_divisions_1 = {{flag|Jawa Timur}}
|country_admin_divisions_title_2 = Kabupaten/Jumlah Penduduk (2021)
|country_admin_divisions_title_2 = Kabupaten/Jumlah Penduduk (data BPS 2023)
|country_admin_divisions_2 = [[Kabupaten Bangkalan]] (1.071.712 jiwa)
|country_admin_divisions_2 = [[Kabupaten Bangkalan|Bangkalan]] (1.101.556 jiwa)


{{br}}[[Kabupaten Sampang]] (976.020 jiwa)
{{br}}[[Kabupaten Sampang|Sampang]] (992.210 jiwa)


{{br}}[[Kabupaten Pamekasan]] (853.507 jiwa)
{{br}}[[Kabupaten Pamekasan|Pamekasan]] (862.009 jiwa)


{{br}}[[Kabupaten Sumenep]] (1.129.822 jiwa)
{{br}}[[Kabupaten Sumenep|Sumenep]] (1.143.292 jiwa)
|population = 4.031.061
|population = 4.099.070
|population_as_of = 2021
|population_as_of = [[2023]]
|density_km2 = 749
|density_km2 = 762
|ethnic_groups = [[Suku Madura|Madura]] (98,6%), [[Suku Jawa|Jawa]] (1,2%), [[Suku Bugis|Bugis]] (0,1%), [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] (0,05%), [[Arab]] (0,04%), [[Sunda]] (0,01%)
|ethnic_groups = {{resize|10pt|[[Suku Madura|Madura]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Bugis|Bugis]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Arab-Indonesia|Arab]], [[Suku Banjar|Banjar]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Melayu|Melayu]], [[Daftar suku bangsa di Indonesia|Lainnya]].}}
|local_name={{resize|11pt|Transkripsi bahasa daerah:}}
|local_name=''Polo Madhurâ'' ([[Bahasa Madura|Latèn]])<br/> ''ڤولو مادْوراْ‎'' ([[Abjad Pegon|Pèghu]])<br/> ''꧋ꦥꦺꦴꦭꦺꦴꦩꦢꦸꦫ꧉​'' ([[Aksara Jawa|Carakan]])<br/> ᨄᨘᨒᨚ ᨆᨉᨘᨑ ([[Aksara Lontara|Lontara']])<br/> ᬧᬸᬮᭀᬫᬾᬤᬸᬭ ([[Aksara Bali|Bhâli]])<br/> ᮕᮥᮜᮧ ᮙᮓᮥᮛ ([[Aksara Sunda Baku|Sundâ]])<br/>|nickname="Pulau Garam"|country_largest_city=[[Pamekasan]]}}
{{collapsible list
|titlestyle = background:transparent; font-size:1pt;
|title = {{resize|1pt|.}}
|{{Infobox |subbox=yes |bodystyle=font-size:11pt;font-weight:normal;
| rowclass1 = mergedrow | label1 = • [[Carakan Madura]] | data1 = {{lang|jv|ꦥꦺꦴꦭꦺꦴꦩꦢꦸꦫ}}
| rowclass2 = mergedrow | label2 = • [[Aksara Pegon|Pèghu Madura]] | data2 = {{lang|ms|ڤَولَو ماڎورٓا}}
| rowclass3 = mergedrow | label3 = • [[Bahasa Madura#Sistem Penulisan|Alfabet Madura]] | data3 = {{lang|mad|''Polo Madhurâ''}}
}}
}}|nickname={{resize|11pt|''"Pulau Garam"''}}|country_largest_city=[[Pamekasan, Pamekasan|Pamekasan]]}}


'''Pulau Madura''' ([[Bahasa Madura|Madura]]: ''Polo Madhurâ''; vokal [[Pelafalan|[pɔlɔ<sup>h</sup> ‘mad<sup>h</sup>urɐ<sup>h</sup><nowiki>]</nowiki>]], [[Abjad Pegon|Pèghu]]: ''ڤولو مادْوراْ‎'', [[Carakan]]: ''꧋ꦥꦺꦴꦭꦺꦴꦩꦢꦸꦫ꧉'', [[Aksara Lontara|Lontara']]: ᨄᨘᨒᨚ ᨆᨉᨘᨑ) ialah sebuah nama pulau yang terletak di sebelah timur laut provinsi [[Jawa Timur]], mempunyai luas wilayah 5.379&nbsp;km<sup>2</sup> atau setara 8 kali lebih luas dari provinsi [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]], pulau Madura mempunyai populasi penduduk yang cukup besar, dengan total populasi lebih dari 4 juta jiwa (2021). Wilayah kepulauan dan perairan Madura juga dikenal sebagai area penghasil minyak bumi dan gas di provinsi [[Jawa Timur]].
'''Madura''' ([[Bahasa Madura|Madura]]: ''Polo Madhurâ''; sistem pengucapan [[Pelafalan|[pɔlɔ madʰurɐ<nowiki>]</nowiki>]], [[Abjad Pegon|Pèghu]]: ڤَولَو ماڎورٓا, [[Aksara Jawa#Penggunaan dalam bahasa Madura|Carakan]]: ꦥꦺꦴꦭꦺꦴꦩꦢꦸꦫ) adalah nama sebuah pulau yang terletak di sebelah timur laut [[Jawa|Pulau Jawa]], memiliki luas wilayah sekitar 5.379&nbsp;km<sup>2</sup> atau 8 kali lebih luas dari provinsi [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]]. Pulau ini juga mempunyai jumlah populasi penduduk yang cukup besar, yakni mencapai 4,1 juta jiwa pada tahun [[2023]]. Perairan dan kepulauan di sekitar pulau madura dikenal sebagai area penghasil utama minyak bumi dan gas alam di [[Jawa Timur|Provinsi Jawa Timur]]. Selain itu, Pulau Madura juga merupakan produsen garam terbesar di [[Indonesia]] sehingga mendapat julukan ''"Pulau Garam".''


[[Jembatan Nasional Suramadu]] merupakan pintu masuk utama menuju pulau Madura. Selain jalur darat, pulau Madura dapat didatangi melalui jalur laut. Untuk jalur laut, bisa dilalui dari [[Pelabuhan Tanjung Perak]] di Surabaya menuju [[Pelabuhan Kamal]] di Bangkalan, Selain itu juga bisa dilalui dari [[Pelabuhan Jangkar]] [[Kabupaten Situbondo|Situbondo]] menuju [[Pelabuhan Kalianget]] di [[Kabupaten Sumenep|Sumenep]], ujung timur Madura. Terkini, pintu masuk melalui udara juga telah dibuka dengan diresmikannya [[Bandar Udara Trunojoyo]] (SUP) pada 20 april 2022 yang lalu oleh presiden [[Joko Widodo]] di [[kabupaten Sumenep]].
[[Jembatan Nasional Suramadu]] merupakan pintu masuk utama menuju pulau Madura. Selain jalur darat, pulau ini dapat didatangi melalui jalur laut. Untuk jalur laut, bisa dilalui dari [[Pelabuhan Tanjung Perak]] di [[Kota Surabaya|Surabaya]] menuju [[Pelabuhan Kamal]] di [[Kabupaten Bangkalan|Bangkalan]]. Alternatif lainnya bisa dilalui dari [[Jangkar, Situbondo|Pelabuhan Jangkar]] di [[Kabupaten Situbondo|Situbondo]] menuju [[Pelabuhan Kalianget]] di [[Kabupaten Sumenep|Sumenep]] yang terletak di ujung timur pulau Madura. Terkini, pintu masuk melalui udara juga telah dibuka dengan diresmikannya [[Bandar Udara Trunojoyo]] (SUP) pada 20 April 2022 yang lalu oleh presiden [[Joko Widodo]] di kabupaten [[Kabupaten Sumenep|Sumenep]].


Pulau Madura bentuknya seakan mirip badan sapi, terdiri dari empat Kabupaten, yaitu: [[Bangkalan]], [[Sampang]], [[Pamekasan]] dan [[Sumenep]]. Pulau Madura memiliki sejarah yang panjang dilihat dari kebudayaan dan kesenian Islam yang kuat.
Pulau Madura terdiri dari empat Kabupaten, yaitu: [[Bangkalan]], [[Sampang]], [[Pamekasan]] serta [[Sumenep]]. Di mana, wilayah ini mempunyai sejarah yang terbilang panjang dilihat dari kesenian dan kebudayaan Islam yang kuat.


Pulau Madura didiami oleh etnis mayoritas [[suku Madura]] yang merupakan salah satu etnis suku dengan populasi yang cukup besar di Indonesia, saat ini jumlah populasi etnis suku Madura diperkirakan mencapai lebih dari 10 juta jiwa dan menyebar di seluruh penjuru nusantara.
Pulau ini didiami oleh etnis mayoritas [[suku Madura]] yang merupakan salah satu etnis suku dengan populasi yang cukup besar di [[Indonesia]], saat ini jumlah populasi [[suku Madura]] diperkirakan mencapai lebih dari 12 juta jiwa dan menyebar di seluruh penjuru indonesia.


Pulau Madura sebagian juga dihuni oleh beberapa suku pendatang seperti [[suku Jawa]], [[Tionghoa|etnis Tionghoa]], [[Arab-Indonesia|Arab]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Bugis|Bugis]] dan juga [[Suku Melayu|Melayu]]. Suku Madura berasal dari pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya, seperti [[Pulau Bawean|Bawean]], [[Gili Raja]], [[Pulau Sapudi|Sapudi]], [[Pulau Raas|Raas]], dan [[Kepulauan Kangean|Kangean]]. Selain itu, orang Madura banyak juga yang berdatangan dan menetap di bagian timur [[Jawa Timur| Jawa Timur Daratan]] biasa disebut sebagai wilayah [[Tapal Kuda, Jawa Timur|Tapal Kuda]], yaitu membentang dari [[Kabupaten Pasuruan|Pasuruan]] sebelah Timur sampai utara [[Banyuwangi]]. Orang Madura yang berada di [[Kabupaten Bangkalan|Bangkalan]], [[Kabupaten Sampang|Sampang]], [[Kabupaten Pamekasan|Pamekasan]], [[Kabupaten Sumenep|Sumenep]], [[Kabupaten Situbondo|Situbondo]], dan [[Kabupaten Bondowoso|Bondowoso]] jumlah penduduknya paling banyak dan mengutamakan [[bahasa Madura]]. Sedangkan orang Madura yang menetap di [[Kabupaten Probolinggo|Probolinggo]], [[Kabupaten Malang|Malang]] bagian tenggara, [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]], [[Kabupaten Jember|Jember]] , [[Kota Surabaya|Surabaya]] bagian Utara, [[Kabupaten Lumajang|Lumajang]], dan sebagian [[Kabupaten Gresik|Gresik]] biasanya menguasai 2 bahasa yaitu [[bahasa Madura]] dan [[bahasa Jawa]].
Pulau Madura sebagian juga dihuni oleh beberapa kaum pendatang seperti [[suku Jawa]], [[Suku Bugis]], [[Tionghoa]], [[Arab-Indonesia]], [[Suku Banjar]], [[Suku Sunda]], [[Suku Melayu]] dan lainnya. [[Suku Madura]] berasal dari pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya, seperti [[Pulau Bawean]], [[Pulau Mandangin, Sampang, Sampang]], [[Gili Raja]], [[Gili Genteng]], [[Poteran, Raas, Sumenep]], [[Gili Iyang]], [[Pulau Sapudi]], [[Pulau Raas]], [[Kepulauan Masalembu]] dan [[Kepulauan Kangean]]. Selain itu, orang Madura banyak juga yang berdatangan dan menetap di bagian timur, biasa disebut sebagai kawasan [[Tapal Kuda, Jawa Timur]], yaitu membentang dari Kabupaten [[Kabupaten Pasuruan|Pasuruan]] sebelah Timur sampai utara [[Banyuwangi]]. Orang Madura yang berada di [[Kabupaten Bangkalan]], [[Kabupaten Sampang|Sampang]], [[Kabupaten Pamekasan|Pamekasan]], [[Kabupaten Sumenep|Sumenep]], [[Kabupaten Situbondo|Situbondo]] dan [[Kabupaten Bondowoso|Bondowoso]] jumlah penduduknya paling banyak dan mengutamakan [[bahasa Madura]]. Sedangkan orang Madura yang menetap di Kabupaten [[Kabupaten Probolinggo|Probolinggo]], Kabupaten [[Kabupaten Malang|Malang]] bagian tenggara, [[Banyuwangi]], [[Kabupaten Jember|Jember]], [[Kota Surabaya]], [[Kabupaten Lumajang|Lumajang]], dan sebagian [[Kabupaten Gresik|Gresik]] biasanya menguasai 2 bahasa yakni [[bahasa Madura]] dan [[bahasa Jawa]].


[[Suku Madura]] terkenal karena gaya bicaranya yang keras, blak-blakan, namun dikenal hemat, disiplin dan pekerja keras (''abhântal ombâ' asapo' angèn''/'''أبْاْنتال أَومباْء أساڤَوء أڠَين'''). Harga diri merupakan esensi penting dalam kehidupan masyarakat Madura, mereka memiliki sebuah falsafah: ''ango'an potè tolang etembheng pote mata''/'''أَيتَيمبْاْڠ ڤَوتَي ماتا، أڠَوءأن ڤَوتَي تَولاڠ''' artinya "lebih baik mati daripada harus menanggung malu". Sifat yang seperti inilah yang melahirkan tradisi [[carok]] pada sebagian masyarakat Madura.
[[Suku Madura]] terkenal dengan gaya bicaranya yang blak-blakan, namun dikenal hemat, disiplin dan pekerja keras (''abhântal ombâ' asapo' angèn''/'''أبْاْنتال أَومباْء أساڤَوء أڠَين'''). Harga diri merupakan esensi penting dalam kehidupan masyarakat Madura, mereka memiliki sebuah falsafah: ''ango'an potè tolang etembheng pote mata''/'''أَيتَيمبْاْڠ ڤَوتَي ماتا، أڠَوءأن ڤَوتَي تَولاڠ''' artinya "lebih baik mati daripada harus menanggung malu". Sifat yang seperti inilah yang melahirkan tradisi [[carok]] pada sebagian masyarakat Madura.


== Babad Madura ==
== Abad Madura ==


{{utama|Babad Madura}}
{{utama|Babad Madura}}


Dari sumber-sumber babad tanah Madura dikisahkan bahwa pulau Madura pada zaman dahulu oleh para pengarung lautan hanya terlihat sebagai puncak-puncak tanah yang tinggi (sekarang menjadi bukit-bukit,
Dari sumber-sumber babad tanah Madura dikisahkan bahwa pulau Madura pada zaman dahulu oleh para pengarung lautan hanya terlihat sebagai puncak-puncak tanah yang tinggi (sekarang menjadi bukit-bukit,
dan beberapa dataran yang ketika air laut surut dataran tersebut terlihat, sedangkan apabila laut pasang dataran tersebut tidak tampak ( di bawah permukaan air ). Puncak-puncak yang terlihat tersebut di antaranya sekarang disebut Gunung Geger di [[Kabupaten Bangkalan]] dan Gunung Pajudan di [[Kabupaten Sumenep]].
dan beberapa dataran yang ketika air laut surut dataran tersebut terlihat, sedangkan apabila laut pasang dataran tersebut tidak tampak ( di bawah permukaan air ). Puncak-puncak yang terlihat tersebut di antaranya sekarang disebut Gunung Geger di Kabupaten [[Bangkalan]] dan Gunung Pajudan di [[Sumenep]].
Sejarah tanah Madura tidak terlepas dengan sejarah atau kejadian yang terjadi di tanah Jawa. Diceritakan bahwa pada suatu masa di pulau Jawa berdiri suatu kerajaan bernama [[Medang kamulan|Medang Kamulan]].
Sejarah tanah Madura tidak terlepas dengan sejarah atau kejadian yang terjadi di tanah Jawa. Diceritakan bahwa pada suatu masa di pulau Jawa berdiri suatu kerajaan bernama [[Medang kamulan|Medang Kamulan]].
Di dalam kotanya ada sebuah keraton yang bernama keraton Giling Wesi, rajanya bernama [[Sang Hyang Tunggal]] ( Kerajaan Medang Kamulan terletak di muara [[Sungai Brantas]]. Ibu kotanya bernama Watan Mas).<br />
Di dalam kotanya ada sebuah keraton yang bernama keraton Giling Wesi, rajanya bernama [[Sang Hyang Tunggal]] ( Kerajaan Medang Kamulan terletak di muara [[Sungai Brantas]]. Ibu kotanya bernama Watan Mas).<br />
Baris 55: Baris 65:
Sekitar tahun 900-1500, pulau ini berada di bawah pengaruh kekuasaan kerajaan Hindu Jawa timur seperti [[Kerajaan Kadiri|Kediri]], [[Singhasari]], dan [[Majapahit]]. Di antara tahun 1500 dan 1624, para penguasa Madura pada batas tertentu bergantung pada kerajaan-kerajaan Islam di pantai utara Jawa seperti [[Kesultanan Demak|Demak]], Gresik, dan Surabaya. Pada tahun [[1624]], Madura ditaklukkan oleh [[Kesultanan Mataram|Mataram]]. Sesudah itu, pada paruh pertama abad kedelapan belas Madura berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda (mulai [[1882]]), mula-mula oleh [[VOC]], kemudian oleh pemerintah [[Hindia Belanda]]. Pada saat pembagian provinsi pada tahun 1920-an, Madura menjadi bagian dari provinsi Jawa Timur.<ref name="van Dijk">Van Dijk, K., de Jonge, H. & Touwen-Bouwsma, E., Introduction, di dalam: van Dijk ''et al.'' (penyunting), ''Across Madura Strait: the dynamics of an insular society'', Leiden: KITLV Press, 1995, hlm. 1-6.</ref>
Sekitar tahun 900-1500, pulau ini berada di bawah pengaruh kekuasaan kerajaan Hindu Jawa timur seperti [[Kerajaan Kadiri|Kediri]], [[Singhasari]], dan [[Majapahit]]. Di antara tahun 1500 dan 1624, para penguasa Madura pada batas tertentu bergantung pada kerajaan-kerajaan Islam di pantai utara Jawa seperti [[Kesultanan Demak|Demak]], Gresik, dan Surabaya. Pada tahun [[1624]], Madura ditaklukkan oleh [[Kesultanan Mataram|Mataram]]. Sesudah itu, pada paruh pertama abad kedelapan belas Madura berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda (mulai [[1882]]), mula-mula oleh [[VOC]], kemudian oleh pemerintah [[Hindia Belanda]]. Pada saat pembagian provinsi pada tahun 1920-an, Madura menjadi bagian dari provinsi Jawa Timur.<ref name="van Dijk">Van Dijk, K., de Jonge, H. & Touwen-Bouwsma, E., Introduction, di dalam: van Dijk ''et al.'' (penyunting), ''Across Madura Strait: the dynamics of an insular society'', Leiden: KITLV Press, 1995, hlm. 1-6.</ref>


Sejarah mencatat [[Aria Wiraraja]] adalah Adipati Pertama di Madura, diangkat oleh Raja [[Kertanegara]] dari [[Singosari]], tanggal 31 Oktober 1269. Pemerintahannya berpusat di Batuputih Sumenep, merupakan keraton pertama di Madura. Pengangkatan Aria Wiraraja sebagai Adipati I Madura pada waktu itu, diduga berlangsung dengan upacara kebesaran kerajaan Singosari yang dibawa ke Madura. Di Batuputih yang kini menjadi sebuah Kecamatan kurang lebih 18 Km dari Kota Sumenep, terdapat peninggalan-peninggalan keraton Batuputih, antara lain berupa tarian rakyat, [[tari Gambu]]h dan tari Satria.
Sejarah mencatat [[Aria Wiraraja]] adalah Adipati Pertama di Madura, diangkat oleh Raja [[Kertanegara]] dari [[Kerajaan Singasari|Singosari]], tanggal 31 Oktober 1269. Pemerintahannya berpusat di Batuputih Sumenep, merupakan keraton pertama di Madura. Pengangkatan Aria Wiraraja sebagai Adipati I Madura pada waktu itu, diduga berlangsung dengan upacara kebesaran kerajaan Singasari yang dibawa ke Madura. Di Batuputih yang kini menjadi sebuah Kecamatan kurang lebih 18 Km dari Kota Sumenep, terdapat peninggalan-peninggalan keraton Batuputih, antara lain berupa tarian rakyat, [[tari Gambu]]h dan tari Satria.


== Geografi, Administratif dan Populasi ==
== Geografi, Administratif dan Populasi ==
Baris 65: Baris 75:
Secara geologis Madura merupakan kelanjutan bagian utara Jawa, kelanjutan dari pengunungan kapur yang terletak di sebelah utara dan di sebelah selatan lembah solo. Bukit-bukit kapur di Madura merupakan bukit-bukit yang lebih rendah, lebih kasar dan lebih bulat daripada bukit-bukit di Jawa dan letaknyapun lebih bergabung.
Secara geologis Madura merupakan kelanjutan bagian utara Jawa, kelanjutan dari pengunungan kapur yang terletak di sebelah utara dan di sebelah selatan lembah solo. Bukit-bukit kapur di Madura merupakan bukit-bukit yang lebih rendah, lebih kasar dan lebih bulat daripada bukit-bukit di Jawa dan letaknyapun lebih bergabung.


Luas keseluruhan Pulau Madura sekitar 5.379&nbsp;km², atau sekitar 10-12 persen dari luas daratan provinsi Jawa Timur. Adapun panjang daratan pulau ini dari ujung barat di Kamal sampai dengan ujung Timur di Dungkek sekitar 160&nbsp;kilometer dan lebarnya sekitar 40&nbsp;kilometer.. Pulau ini terbagi dalam empat wilayah kabupaten. Dengan Luas wilayah untuk kabupaten Bangkalan 1.144, 75&nbsp;km² terbagi dalam 8 wilayah kecamatan, kabupaten Sampang berluas wilayah 1.321,86&nbsp;km², terbagi dalam 12 kecamatan, Kabupaten Pamekasan memiliki luas wilayah 844,19&nbsp;km², yang terbagi dalam 13 kecamatan, dan kabupaten Sumenep mempunyai luas wilayah 1.857,530&nbsp;km², terbagi dalam 27 kecamatan yang tersebar diwilayah daratan dan kepulauan.
Luas keseluruhan Pulau Madura sekitar 5.379&nbsp;km², atau sekitar 11 persen dari luas daratan provinsi Jawa Timur. Adapun panjang daratan pulau ini dari ujung barat di Kamal sampai dengan ujung Timur di Dungkek sekitar 160&nbsp;kilometer dan lebar maksimalnya sekitar 40&nbsp;kilometer. Pulau ini terbagi dalam empat wilayah kabupaten. Dengan Luas wilayah untuk kabupaten Bangkalan 1.144, 75&nbsp;km² terbagi dalam 8 wilayah kecamatan, kabupaten Sampang berluas wilayah 1.321,86&nbsp;km², terbagi dalam 12 kecamatan, Kabupaten Pamekasan memiliki luas wilayah 844,19&nbsp;km², yang terbagi dalam 13 kecamatan, dan kabupaten Sumenep mempunyai luas wilayah 1.857,530&nbsp;km², terbagi dalam 27 kecamatan yang tersebar diwilayah daratan dan kepulauan.


'''Administrasi dan Jumlah Penduduk'''
'''Administrasi dan Jumlah Penduduk'''
Baris 72: Baris 82:
{| class="wikitable sortable"
{| class="wikitable sortable"
|-
|-
! Kabupaten !! Ibu Kota !! Luas Area !! Populasi 2021
! Kabupaten !! Ibu Kota !! Luas Area !! Populasi 2023
|-
|-
| [[Kabupaten Bangkalan]]|| Bangkalan || 1,260 || 1,071,712
| [[Kabupaten Bangkalan]]|| Bangkalan || 1,260 || 1,101,556
|-
|-
| [[Kabupaten Sampang]] || Sampang || 1,152 || 976,020
| [[Kabupaten Sampang]] || Sampang || 1,152 || 992,210
|-
|-
| [[Kabupaten Pamekasan]] || Kota Pamekasan || 733 || 853,507
| [[Kabupaten Pamekasan]] || Kota Pamekasan || 733 || 862,009
|-
|-
| [[Kabupaten Sumenep]] || Kota Sumenep || 1,147 || 1,129,822
| [[Kabupaten Sumenep]] || Kota Sumenep || 1,147 || 1,143,295
|}
|}


'''''Kota-Kota Eks Karesidenan Madura'''''
'''''Kota-Kota Eks Karesidenan Madura'''''


* Bangkalan
* [[Bangkalan, Bangkalan|Bangkalan]]
* Sampang
* [[Sampang, Sampang|Sampang]]
* Kota Pamekasan
* [[Pamekasan, Pamekasan|Pamekasan]]
* [[Kota Sumenep, Sumenep|Kota Sumenep]]
* [[Kota Sumenep, Sumenep|Kota Sumenep]]
* [[Kota Tua Kalianget|Kalianget]]
* [[Kota Tua Kalianget|Kalianget]]
Baris 93: Baris 103:
== Ekonomi ==
== Ekonomi ==


°Pertanian merupakan kegiatan ekonomi utama di madura. [[Jagung]], [[padi]], [[kacang tanah]], [[lombok]], [[kacang hijau]] dan [[singkong]] merupakan tanaman budi daya utama dalam pertanian di Madura, tersebar di banyak lahan kecil maupun besar.
°Pertanian merupakan kegiatan ekonomi utama di madura. [[Jagung]], [[padi]], [[kacang tanah]], [[cabe]], [[kacang hijau]] dan [[singkong]] merupakan tanaman budi daya utama dalam pertanian di Madura, tersebar di banyak lahan kecil maupun besar.


°Peternakan [[sapi]] juga merupakan bagian penting ekonomi di pulau ini dan memberikan pemasukan tambahan bagi keluarga petani selain penting untuk kegiatan [[karapan sapi]].
°Peternakan [[sapi]] juga merupakan bagian penting ekonomi di pulau ini dan memberikan pemasukan tambahan bagi keluarga petani selain penting untuk kegiatan [[karapan sapi]].


°Sektor perikanan juga tak kalah penting dalam menopang perekonomian di pulau Madura. Wilayah ujung timur pulau madura yaitu kabupaten Sumenep merupakan salah satu wilayah penghasil ikan laut terbesar di jawa timur.
°Sektor perikanan juga tak kalah penting dalam menopang perekonomian di pulau Madura. Wilayah ujung timur pulau madura yaitu kabupaten Sumenep merupakan salah satu wilayah penghasil ikan laut terbesar di jawa timur.
Baris 104: Baris 114:


Sumenep sebagai daerah wisata juga menyimpan banyak sumber daya alam berupa minyak dan gas alam yang dieksplorasi untuk mensuplai kebutuhan perindustrian yang tersebar di wilayah Jawa Timur. Sumur-sumur minyak dan gas sebagian besar tersebar di wilayah lepas pantai Kepulauan kabupaten Sumenep.
Sumenep sebagai daerah wisata juga menyimpan banyak sumber daya alam berupa minyak dan gas alam yang dieksplorasi untuk mensuplai kebutuhan perindustrian yang tersebar di wilayah Jawa Timur. Sumur-sumur minyak dan gas sebagian besar tersebar di wilayah lepas pantai Kepulauan kabupaten Sumenep.

== Kondisi Sosial Masyarakat ==

Orang Madura pada dasarnya adalah orang yang suka merantau karena keadaan wilayahnya yang tidak terlalu baik untuk bertani. Orang Madura juga dikenal senang berwirausaha, terutama besi tua , sate, bebek , soto dan warung sembako. Selain itu juga banyak yang bekerja menjadi nelayan dan buruh, serta beberapa ada yang berhasil menjadi Teknokrat, Birokrat, Menteri atau Pangkat tinggi di dunia militer.


== Transportasi ==
== Transportasi ==
Baris 117: Baris 123:
* [[Transportasi Laut]], Kapal laut/kapal feri bisa dinikmati dengan layanan rute Jangkar - Kalianget ataupun Ujung-Kamal. Ada juga kapal tradisional yang bisa dinaiki diantaranya adalah [[golekan]], [[leti leti]], [[janggolan]], dan [[lis-alis]].
* [[Transportasi Laut]], Kapal laut/kapal feri bisa dinikmati dengan layanan rute Jangkar - Kalianget ataupun Ujung-Kamal. Ada juga kapal tradisional yang bisa dinaiki diantaranya adalah [[golekan]], [[leti leti]], [[janggolan]], dan [[lis-alis]].


== Budada tradisi Menjadi keunikan ==
== Budaya ==
[[Berkas:Madura bull racing 1999.jpeg|jmpl|200px|Kerapan Sapi di Sumenep]]
[[Berkas:Madura bull racing 1999.jpeg|jmpl|200px|Kerapan Sapi di Sumenep]]
{{col-css3-begin|2}}
{{col-css3-begin|2}}
Baris 128: Baris 134:
* Topeng dhalang
* Topeng dhalang
* Topen getthak
* Topen getthak
* Bajang Kole' ([[Bahasa Indonesia]]]:Wayang Kulit)
* Bajang Kole' ([[Bahasa Indonesia]]:Wayang Kulit)
* Lodrok
* Lodrok
* Sape Sono'
* Sape Sono'
Baris 147: Baris 153:
* Musik [[Saronen]]
* Musik [[Saronen]]
* Musik [[Tong-tong]]
* Musik [[Tong-tong]]
* Musik Dhaul
* Musik [[Dhaul]]
* Musik Gambus
* Musik Gambus


Baris 160: Baris 166:


== Pariwisata ==
== Pariwisata ==
[[Berkas:Karapan Sapi Madura (cropped).jpg|jmpl|Lomba [[Karapan Sapi]], ikon pariwisata Madura]]
Pulau Madura memiliki sejumlah tempat wisata yang menarik. Salah satu icon wisata Madura adalah [[Karapan Sapi]]. Setiap tahun kerapan sapi diselenggarakan berjenjang dari tingkat Kecamatan, Kabupaten, dan tingkat pembantu wilayah Madura. Selain kerapan sapi ada juga kontes Sapi Sono' yang diperagakan oleh sapi-sapi betina. Selain itu untuk beberapa di kepulauan Sumenep ada juga kerapan kerbau. Selain karapan sapi yang menjadi objek wisata favorit ada juga beberapa wisata yang semuanya tersebar di 4 wilayah kabupaten di antaranya:
Pulau Madura memiliki sejumlah tempat wisata yang menarik. Salah satu ikon wisata Madura adalah lomba [[Karapan sapi|Karapan Sapi]]. Setiap tahun Karapan Sapi diselenggarakan berjenjang dari tingkat kecamatan, kabupaten, dan tingkat pembantu wilayah Madura. Selain lomba Karapan Sapi ada juga kontes Sapi Sono' yang diperagakan oleh sapi-sapi betina. Selain itu untuk beberapa di kepulauan Sumenep ada juga Karapan Kerbau. Selain Karapan Sapi, yang menjadi objek wisata favorit ada juga beberapa wisata yang semuanya tersebar di 4 wilayah kabupaten.

=== Objek Wisata di Kabupaten Sumenep ===
'''''Objek Wisata Sejarah, Budaya dan Arsitektur'''''
* [[Museum]] [[Keraton Sumenep]] merupakan museum yang dikelola oleh pemerintah daerah Sumenep yang di dalamnya menyimpan berbagai koleksi benda-benda cagar budaya peninggalan keluarga Karaton Sumenep dan beberapa peninggalan masa kerajaan hindu budha seperti arca Wisnu dan lingga yang ditemukan di kecamatan Dungkek. Di dalam museum terdapat juga beberapa koleksi pusaka peninggalan Bangsawan Sumenep seperti guci keramik dari Cina dan Kareta My Lord pemberian Kerajaan Inggris kepada Sri Sultan Abdurrahman Pakunataningrat I atas jasanya yang telah banyak membantu Thomas Stamford Raffles salah seorang Gubenur Inggris dalam penelitian yang dilakukannya di Indonesia.
* [[Keraton Sumenep]] merupakan peninggalan pusaka Sumenep yang dibangun oleh Raja/Adipati Sumenep XXXI, Panembahan Sumolo Asirudin Pakunataningrat dan diperluas oleh keturunannya yaitu Sri Sultan Abdurrahman Pakunataningrat I. Karaton Sumenep sendiri letaknya tepat berada di depan Museum Karaton Sumenep,
* [[Masjid Jamik Sumenep]] merupakan bangunan yang mempunyai arsitektur yang khas, memadukan berbagai kebudayaan menjadi bentuk yang unik dan megah, dibangun oleh Panembahan Somala Asirudin Pakunataningrat yang memerintah pada tahun 1762-1811 M dengan arsitek berkebangsaan tionghoa "law pia ngho"
* [[Kota Tua Kalianget]] letaknya di sebelah timur kota Sumenep, disini para pengunjung bisa melihat peninggalan-peninggalan Pabrik garam, Arsitektur Kolonial dan beberapa daerah pertahanan yang dibangun Oleh Pemerintahan Kolonial saat menjajah wilayah Sumenep,
* Rumah Adat Tradisional Madura [[Tanean Lanjhang]], bisa ditemui di beberapa daerah menuju pantai lombang maupun menuju pantai slopeng,
* [[Benteng VOC Kalimo'ok]] di Kalianget.

'''''Objek Wisata Alam'''''
[[Berkas:Lombang.jpg|jmpl|ka|250px|Hutan Cemara udang di sepanjang bibir Pantai Utara Sumenep sepanjang 30 km, menambah suasana indahnya Bumi Sumekar]]
* [[Pantai Lombang]] adalah pantai dengan hamparan pasir putih dan gugusan tanaman cemara udang yang tumbuh di areal tepi dan sekitar pantai. Suasananya sangat teduh dan indah sekali. Pantai Lombang adalah satu-satunya pantai di Indonesia yang ditumbuhi pohon cemara udang,
* [[Pantai Slopeng]] adalah pantai yang populer dengan hamparan gunung pasir putih yang mengelilingi sisi pantai sepanjang hampir 6&nbsp;km dan selalu ramai dikunjungi di akhir pekan. Pantai ini terletak di bagian utara pulau madura dan berjarak kurang lebih 150 kilometer dari [[kota surabaya]] atau sekitar 3,5 jam perjalanan darat. Akses jalan menuju pantai ini sangat mudah karena terletak di jalur utama pantura pulau madura dengan akses jalan yang lebar dan mulus. Kawasan pantai ini juga sangat cocok untuk mancing mania karena areal lautnya yang cukup tenang dan kaya akan beragam jenis ikan, termasuk jenis ikan tongkol, Kakap, kerapu dan tenggiri.
* Pantai Ponjug di Pulau Talango,
* Pantai Badur di Kecamatan Batu Putih,
* Pantai Pasir Putih dan Terumbu Karang Pulau Saor (Kecamatan Sapeken),
* Kepulauan Kangean dan sekitarnya merupakan gugusan kepulauan Kabupaten Sumenep yang letaknya berada di wilayah ujung timur Pulau Madura. Mempunyai banyak pantai yang eksotik,
* Wisata Taman Laut Mamburit Pulau Arjasa,
* Wisata Taman Laut Gililabak Pulau Talango,
* Taman Air Kiermata di Kecamatan Saronggi,
* Goa Jeruk Asta Tinggi Sumenep,
* Goa Kuning di Kecamatan Kangean,
* Goa Payudan di Kecamatan Guluk-Guluk,

'''''Wisata Religi/Ziarah'''''
* Asta Karang Sabu merupakan kompleks pemakaman keluarga Raja / Adipati Sumenep yang memerintah pada abad 15 yaitu Pangeran Ario kanduruan, Pangeran Lor dan Pangeran Wetan. di daerah karang sabu inilah dia memimpin pemerintah Sumenep pada saat itu.
* Kompleks pemakaman [[Asta Tinggi Sumenep]] merupakan kompleks pemakaman Raja-Raja Sumenep yang dibangun pada tahun 1644 M. terletak di daerah dataran Tinggi Kebon Agung Sumenep.
* Asta Yusuf merupakan salah satu makam penyebar agama islam di Pulau Talango, makam tersebut ditemukan oleh Sri Sultan Abdurrahman Pakunataningrat ketika betolak menuju Bali pada tahun 1212 hijriah (1791),
* Asta Katandur merupakan salah satu makam penyebar agama islam di Sumenep, Pangeran Katandur yang juga salah satu tokoh yang ahli dalam bidang pertanian dan menurut berbagai sumber, Pangeran Katandur juga merupakan pencipta tradisi kerapan sapi,
* Makam Pangeran Panembahan Joharsari yang merupakan salah satu Adipati Sumenep V yang pertama kali memeluk Agama islam di Bluto,

'''''Wisata Minat Khusus'''''
* Tirta Sumekar Indah merupakan salah satu kompleks pemandian kolam renang yang ada di Sumenep, letaknya berada di kecamatan Batuan, sebelah barat kota Sumenep. Letaknya yang strategis, dikelilingi Perkebunan Pohon Jati dan Jambu Mente serta tak jauh dari wisata kompleks pemakaman Asta Tinggi membuat pemandian ini banyak di kunjungi warga saat akhir pekan dan liburan sekolah,
* Water Park Sumekar, merupakan wisata air yang terletak tak jauh di belakang lokasi Wisata kompleks Asta Tinggi, kondisi bangunannya yang terletak dilerang bukit Kasengan sangat menambah suasana alami di kawasan ini,
{{wikibooks|Wisata:Sumenep}}
* Alun-Alun Sumenep sekarang menjadi taman Adipura, setiap harinya khususnya pada malam hari dibangian utara Alun-Alun Sumenep ini terdapat pasar malam dengan menyajikan berbagai macam kuliner dan accesories yang bisa dinikmati dengan harga yang murah.
* Wisata kesehatan di Pulau Giliyang Kecamatan Dungkek merupakan daerah di kabupaten Sumenep yang mempunyai kandungan O2/oksigen sebesar 21,5% atau 215.000 ppm.<ref>{{cite web|url=http://antarajatim.com/lihat/berita/80596/pemkab-sumenep-minta-pemprov-jatim-kelola-giliyang|title=Pemkab Sumenep Minta Pemprov Jatim Kelola Giliyang|date=2012-01-17|accessdate=2012-01-18|archive-date=2014-07-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20140703123104/http://antarajatim.com/lihat/berita/80596/pemkab-sumenep-minta-pemprov-jatim-kelola-giliyang|dead-url=yes}}</ref>

=== Objek Wisata di Kabupaten Pamekasan ===
* Monomen Arek Lancor
* Pantai [[Talang Siring]], Desa Montok Kecamatan Larangan.
* Pasarean Joko Tarub
* Pantai [[Jumiang]], Kecamatan Pademawu
* [[Pantai Batukerbuy]]
* [[Api tak kunjung padam]]
* [[Makam Batuampar]]
* [[Vihara Avalokitesara]]
* [[Situs Pangeran Rangga Sukawati]]
* [[Museum Daerah]]
* [[Pasar Batik]] Joko Tole
* [[Gua Istana]] batumarmar
* [[Bukit Bruten]] desa Bangkes
* [[Bukit brukoh]] desa [[Bajang, Pakong, Pamekasan|Bajang]]
* [[Puncak Ratu]] Pengantenan
* [[Bukit Cinta Lawangan Daya]]
* [[Rawa Mangunan]] [[Pademawu Timur, Pademawu, Pamekasan|Pademawu Timur]]

=== Objek Wisata di Kabupaten Sampang ===
* [[Pulau Mandangin]]
* [[Pantai Camplong]]
* [[Kuburan Madegan]]
* [[Waduk Klampis]] Desa Kramat kecamatan Kedungdung
* [[Air terjun Toroan]]
* Rimba monyet - Nepa Raden segoro
* Reruntuhan Pababaran
* Pemandian Sumber Otok
* [[Alam Goa Lebar]]
* [[Monumen Sampang]]
* [http://bappeda-sampang.info/berita-123-wisata-purbakala.html Situs Pababaran Trunojoyo]{{Pranala mati|date=April 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [[Situs Ratoh Ebuh]]
* [[Politeknik Negeri Madura]]
* [[Kapal Jodoh]] Tamberu
* [[Pantai Nepa]]
* [[Pantai Lon Malang]]

=== Objek Wisata di Kabupaten Bangkalan ===

* Pantai Rongkang
* Pantai Sambilangan
* Bukit Geger
* [[Makam Aer Mata Ibu]]
* [http://www.pulaumadura.com/2015/08/obyek-wisata-pantai-siring-kemuning-tanjung-bumi-bangkalan.html Pantai Siring Kemuning di desa Macajah, Tanjungbumi]
* [http://www.pulaumadura.com/2015/04/wisata-religi-perahu-sarimuna.html Perahu Peninggalan Saichona Moh. Chollil di desa Telaga Biru, Tanjungbumi]
* Mercusuar VOC, Sambilangan
* [[Jembatan Nasional Suramadu]]
* Air Terjun
* Bukit Arosbaya
* Bukit Goa Putih ( ''Jeddhih )''


== Tokoh Madura ==
== Tokoh Madura ==

Revisi terkini sejak 13 Desember 2024 13.59

Pulau Madura
Transkripsi bahasa daerah:
.

Julukan: "Pulau Garam"
Topografi Pulau Madura.
Geografi
LokasiAsia Tenggara
Koordinat7°0′S 113°20′E / 7.000°S 113.333°E / -7.000; 113.333
KepulauanKepulauan Sunda Besar
Luas5.379 km2
Titik tertinggiBukit Lanjari (500 m)
Pemerintahan
Negara Indonesia
Provinsi Jawa Timur
Kabupaten/Jumlah Penduduk (data BPS 2023)Bangkalan (1.101.556 jiwa)


Sampang (992.210 jiwa)


Pamekasan (862.009 jiwa)


Sumenep (1.143.292 jiwa)
Kota terbesarPamekasan
Kependudukan
Penduduk4.099.070 jiwa (2023)
Kepadatan762 jiwa/km2
Kelompok etnikMadura, Jawa, Bugis, Tionghoa, Arab, Banjar, Sunda, Melayu, Lainnya.
Peta

Madura (Madura: Polo Madhurâ; sistem pengucapan [pɔlɔ madʰurɐ], Pèghu: ڤَولَو ماڎورٓا, Carakan: ꦥꦺꦴꦭꦺꦴꦩꦢꦸꦫ) adalah nama sebuah pulau yang terletak di sebelah timur laut Pulau Jawa, memiliki luas wilayah sekitar 5.379 km2 atau 8 kali lebih luas dari provinsi DKI Jakarta. Pulau ini juga mempunyai jumlah populasi penduduk yang cukup besar, yakni mencapai 4,1 juta jiwa pada tahun 2023. Perairan dan kepulauan di sekitar pulau madura dikenal sebagai area penghasil utama minyak bumi dan gas alam di Provinsi Jawa Timur. Selain itu, Pulau Madura juga merupakan produsen garam terbesar di Indonesia sehingga mendapat julukan "Pulau Garam".

Jembatan Nasional Suramadu merupakan pintu masuk utama menuju pulau Madura. Selain jalur darat, pulau ini dapat didatangi melalui jalur laut. Untuk jalur laut, bisa dilalui dari Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya menuju Pelabuhan Kamal di Bangkalan. Alternatif lainnya bisa dilalui dari Pelabuhan Jangkar di Situbondo menuju Pelabuhan Kalianget di Sumenep yang terletak di ujung timur pulau Madura. Terkini, pintu masuk melalui udara juga telah dibuka dengan diresmikannya Bandar Udara Trunojoyo (SUP) pada 20 April 2022 yang lalu oleh presiden Joko Widodo di kabupaten Sumenep.

Pulau Madura terdiri dari empat Kabupaten, yaitu: Bangkalan, Sampang, Pamekasan serta Sumenep. Di mana, wilayah ini mempunyai sejarah yang terbilang panjang dilihat dari kesenian dan kebudayaan Islam yang kuat.

Pulau ini didiami oleh etnis mayoritas suku Madura yang merupakan salah satu etnis suku dengan populasi yang cukup besar di Indonesia, saat ini jumlah populasi suku Madura diperkirakan mencapai lebih dari 12 juta jiwa dan menyebar di seluruh penjuru indonesia.

Pulau Madura sebagian juga dihuni oleh beberapa kaum pendatang seperti suku Jawa, Suku Bugis, Tionghoa, Arab-Indonesia, Suku Banjar, Suku Sunda, Suku Melayu dan lainnya. Suku Madura berasal dari pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya, seperti Pulau Bawean, Pulau Mandangin, Sampang, Sampang, Gili Raja, Gili Genteng, Poteran, Raas, Sumenep, Gili Iyang, Pulau Sapudi, Pulau Raas, Kepulauan Masalembu dan Kepulauan Kangean. Selain itu, orang Madura banyak juga yang berdatangan dan menetap di bagian timur, biasa disebut sebagai kawasan Tapal Kuda, Jawa Timur, yaitu membentang dari Kabupaten Pasuruan sebelah Timur sampai utara Banyuwangi. Orang Madura yang berada di Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Situbondo dan Bondowoso jumlah penduduknya paling banyak dan mengutamakan bahasa Madura. Sedangkan orang Madura yang menetap di Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang bagian tenggara, Banyuwangi, Jember, Kota Surabaya, Lumajang, dan sebagian Gresik biasanya menguasai 2 bahasa yakni bahasa Madura dan bahasa Jawa.

Suku Madura terkenal dengan gaya bicaranya yang blak-blakan, namun dikenal hemat, disiplin dan pekerja keras (abhântal ombâ' asapo' angèn/أبْاْنتال أَومباْء أساڤَوء أڠَين). Harga diri merupakan esensi penting dalam kehidupan masyarakat Madura, mereka memiliki sebuah falsafah: ango'an potè tolang etembheng pote mata/أَيتَيمبْاْڠ ڤَوتَي ماتا، أڠَوءأن ڤَوتَي تَولاڠ artinya "lebih baik mati daripada harus menanggung malu". Sifat yang seperti inilah yang melahirkan tradisi carok pada sebagian masyarakat Madura.

Abad Madura

[sunting | sunting sumber]

Dari sumber-sumber babad tanah Madura dikisahkan bahwa pulau Madura pada zaman dahulu oleh para pengarung lautan hanya terlihat sebagai puncak-puncak tanah yang tinggi (sekarang menjadi bukit-bukit, dan beberapa dataran yang ketika air laut surut dataran tersebut terlihat, sedangkan apabila laut pasang dataran tersebut tidak tampak ( di bawah permukaan air ). Puncak-puncak yang terlihat tersebut di antaranya sekarang disebut Gunung Geger di Kabupaten Bangkalan dan Gunung Pajudan di Sumenep. Sejarah tanah Madura tidak terlepas dengan sejarah atau kejadian yang terjadi di tanah Jawa. Diceritakan bahwa pada suatu masa di pulau Jawa berdiri suatu kerajaan bernama Medang Kamulan. Di dalam kotanya ada sebuah keraton yang bernama keraton Giling Wesi, rajanya bernama Sang Hyang Tunggal ( Kerajaan Medang Kamulan terletak di muara Sungai Brantas. Ibu kotanya bernama Watan Mas).

Litografi oleh Auguste van Pers yang menggambarkan seorang pangeran dari Madura dan pelayannya pada masa Hindia Belanda

Perjalanan Sejarah Madura dimulai dari perjalanan Arya Wiraraja sebagai Adipati pertama di Madura pada abad 13. Dalam kitab nagarakertagama terutama pada tembang 15, mengatakan bahwa Pulau Madura semula bersatu dengan tanah Jawa, ini menujukkan bahwa pada tahun 1365an orang Madura dan orang Jawa merupakan bagian dari komunitas budaya yang sama.

Sekitar tahun 900-1500, pulau ini berada di bawah pengaruh kekuasaan kerajaan Hindu Jawa timur seperti Kediri, Singhasari, dan Majapahit. Di antara tahun 1500 dan 1624, para penguasa Madura pada batas tertentu bergantung pada kerajaan-kerajaan Islam di pantai utara Jawa seperti Demak, Gresik, dan Surabaya. Pada tahun 1624, Madura ditaklukkan oleh Mataram. Sesudah itu, pada paruh pertama abad kedelapan belas Madura berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda (mulai 1882), mula-mula oleh VOC, kemudian oleh pemerintah Hindia Belanda. Pada saat pembagian provinsi pada tahun 1920-an, Madura menjadi bagian dari provinsi Jawa Timur.[1]

Sejarah mencatat Aria Wiraraja adalah Adipati Pertama di Madura, diangkat oleh Raja Kertanegara dari Singosari, tanggal 31 Oktober 1269. Pemerintahannya berpusat di Batuputih Sumenep, merupakan keraton pertama di Madura. Pengangkatan Aria Wiraraja sebagai Adipati I Madura pada waktu itu, diduga berlangsung dengan upacara kebesaran kerajaan Singasari yang dibawa ke Madura. Di Batuputih yang kini menjadi sebuah Kecamatan kurang lebih 18 Km dari Kota Sumenep, terdapat peninggalan-peninggalan keraton Batuputih, antara lain berupa tarian rakyat, tari Gambuh dan tari Satria.

Geografi, Administratif dan Populasi

[sunting | sunting sumber]

Geografi

Kondisi geografis pulau Madura dengan topografi yang relatif datar di bagian selatan dan semakin kearah utara tidak terjadi perbedaan elevansi ketinggian yang begitu mencolok. Selain itu juga merupakan dataran tinggi tanpa gunung berapi dan tanah pertanian lahan kering. Komposisi tanah dan curah hujan yang tidak sama dilereng-lereng yang tinggi letaknya justru terlalu banyak sedangkan di lereng-lereng yang rendah malah kekurangan dengan demikian mengakibatkan Madura kurang memiliki tanah yang subur.

Secara geologis Madura merupakan kelanjutan bagian utara Jawa, kelanjutan dari pengunungan kapur yang terletak di sebelah utara dan di sebelah selatan lembah solo. Bukit-bukit kapur di Madura merupakan bukit-bukit yang lebih rendah, lebih kasar dan lebih bulat daripada bukit-bukit di Jawa dan letaknyapun lebih bergabung.

Luas keseluruhan Pulau Madura sekitar 5.379 km², atau sekitar 11 persen dari luas daratan provinsi Jawa Timur. Adapun panjang daratan pulau ini dari ujung barat di Kamal sampai dengan ujung Timur di Dungkek sekitar 160 kilometer dan lebar maksimalnya sekitar 40 kilometer. Pulau ini terbagi dalam empat wilayah kabupaten. Dengan Luas wilayah untuk kabupaten Bangkalan 1.144, 75 km² terbagi dalam 8 wilayah kecamatan, kabupaten Sampang berluas wilayah 1.321,86 km², terbagi dalam 12 kecamatan, Kabupaten Pamekasan memiliki luas wilayah 844,19 km², yang terbagi dalam 13 kecamatan, dan kabupaten Sumenep mempunyai luas wilayah 1.857,530 km², terbagi dalam 27 kecamatan yang tersebar diwilayah daratan dan kepulauan.

Administrasi dan Jumlah Penduduk

Madura dibagi menjadi empat kabupaten, yaitu:

Kabupaten Ibu Kota Luas Area Populasi 2023
Kabupaten Bangkalan Bangkalan 1,260 1,101,556
Kabupaten Sampang Sampang 1,152 992,210
Kabupaten Pamekasan Kota Pamekasan 733 862,009
Kabupaten Sumenep Kota Sumenep 1,147 1,143,295

Kota-Kota Eks Karesidenan Madura

°Pertanian merupakan kegiatan ekonomi utama di madura. Jagung, padi, kacang tanah, cabe, kacang hijau dan singkong merupakan tanaman budi daya utama dalam pertanian di Madura, tersebar di banyak lahan kecil maupun besar.

°Peternakan sapi juga merupakan bagian penting ekonomi di pulau ini dan memberikan pemasukan tambahan bagi keluarga petani selain penting untuk kegiatan karapan sapi.

°Sektor perikanan juga tak kalah penting dalam menopang perekonomian di pulau Madura. Wilayah ujung timur pulau madura yaitu kabupaten Sumenep merupakan salah satu wilayah penghasil ikan laut terbesar di jawa timur.

Tanaman budi daya yang paling komersial di Madura ialah tembakau. Tanah di pulau ini membantu menjadikan Madura sebagai produsen penting tembakau dan cengkih bagi industri kretek domestik. Sejak zaman kolonial Belanda, Madura juga telah menjadi penghasil dan pengekspor utama garam. Selain komoditas tanaman di atas, sejak akhir tahun 2012, Pusat Penelitian dan Pengembangan Gula Indonesia (P3GI) mencoba Pulau ini untuk dijadikan lahan pengembangan tebu di Jawa Timur.

Bangkalan yang terletak di ujung barat Madura telah mengalami industrialisasi ekonomi sejak tahun 1980-an. Daerah ini sangat dekat dari Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, dan dengan demikian berperan menjadi daerah sub urban bagi para penglaju ke Surabaya, dan sebagai lokasi industri dan layanan yang diperlukan dekat dengan Surabaya. Jembatan Nasional Suramadu yang sudah beroperasi sejak Juni 2009, diharapkan meningkatkan interaksi wilayah madura dengan perekonomian regional.

Sumenep sebagai daerah wisata juga menyimpan banyak sumber daya alam berupa minyak dan gas alam yang dieksplorasi untuk mensuplai kebutuhan perindustrian yang tersebar di wilayah Jawa Timur. Sumur-sumur minyak dan gas sebagian besar tersebar di wilayah lepas pantai Kepulauan kabupaten Sumenep.

Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Untuk menuju pulau ini, ada banyak pilihan sarana transportasi untuk para wisatawan di antaranya:

  • Transportasi Darat, ada cukup banyak pilihan yaitu Bus PO Akas, PO Harianto, PO Karina, PO Pahala Kencana, PO Gunung Harta , PO Sinar Jaya Dan lainnya, bus-bus ini melayani antar kota dalam provinsi dan antar provinsi. Kalau dari surabaya (Terminal Purabaya Surabaya) bisa langsung naik bus PO AKAS jurusan Pulau Madura, bus ini melayani pemberangkatan selama 24 jam untuk rute Surabaya-Madura dan sebaliknya. Di masing-masing kota kabupaten bus ini biasanya akan singgah sejenak untuk menurunkan penumpang di terminal kota yang dilewati, pemberhentian bus paling terakhir yaitu di terminal Arya Wiraraja di Kota Sumenep.
  • Transportasi Udara, untuk menikmati layanan transportasi ini, para penumpang akan diterbangkan dari Bandar Udara Trunojoyo, Sumenep dengan tujuan Surabaya dan sebaliknya.
  • Transportasi Laut, Kapal laut/kapal feri bisa dinikmati dengan layanan rute Jangkar - Kalianget ataupun Ujung-Kamal. Ada juga kapal tradisional yang bisa dinaiki diantaranya adalah golekan, leti leti, janggolan, dan lis-alis.

Budada tradisi Menjadi keunikan

[sunting | sunting sumber]
Kerapan Sapi di Sumenep

Seni Tari

Seni Musik

Seni Kriya

  • Batik Tulis Madura
  • Keris, sentra pembuatan senjata keris di Sumenep terdapat di desa Aeng tong tong dan desa desa Palongan Kecamatan Bluto,
  • Sentra Ukiran Sumenep Madura terdapat di desa Karduluk,
  • Sentra pembuatan Perahu Madura terdapat di desa Slopeng dan Pulau Sapudi,
  • Sentra Pembuatan Topeng Madura
  • Sentra Pembuatan Clurit

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]
Lomba Karapan Sapi, ikon pariwisata Madura

Pulau Madura memiliki sejumlah tempat wisata yang menarik. Salah satu ikon wisata Madura adalah lomba Karapan Sapi. Setiap tahun Karapan Sapi diselenggarakan berjenjang dari tingkat kecamatan, kabupaten, dan tingkat pembantu wilayah Madura. Selain lomba Karapan Sapi ada juga kontes Sapi Sono' yang diperagakan oleh sapi-sapi betina. Selain itu untuk beberapa di kepulauan Sumenep ada juga Karapan Kerbau. Selain Karapan Sapi, yang menjadi objek wisata favorit ada juga beberapa wisata yang semuanya tersebar di 4 wilayah kabupaten.

Tokoh Madura

[sunting | sunting sumber]

Tokoh Kerajaan

Madura Barat

  • Pangeran Tengah 1592-1621. Saudara dari:
  • Pangeran Mas 1621-1624
  • Pangeran Praseno / Pangéran Tjokro di Ningrat I / Pangeran Cakraningrat I 1624-1647. Anak dari Tengah dan Ayah dari:
  • Pangeran Tjokro Diningrat II / Pangeran Cakraningrat II 1647-1707, Panembahan 1705. Ayah dari:
  • Raden Temenggong Sosro Diningrat / Pangeran Tjokro Diningrat III / Pangeran Cakraningrat III 1707-1718. Saudara dari:
  • Raden Temenggong Suro Diningrat / Pangeran Tjokro Diningrat IV / Pangeran Cakraningrat IV 1718-1736. Ayah dari:
  • Raden Adipati Sejo Adi Ningrat I / Panembahan Tjokro Diningrat V / Pangeran Cakraningrat V 1736-1769. Kakek dari:
  • Raden Adipati Sejo Adiningrat II / Panembahan Adipati Tjokro Diningrat VI / Pangeran Cakraningrat VI 1769-1779
  • Panembahan Adipati Tjokro Diningrat VII / Pangeran Cakraningrat VII 1779-1815, Sultan Bangkalan 1808-1815. Anak dari Tjokro di Ningrat V dan Ayah dari:
  • Tjokro Diningrat VIII / Pangeran Cakraningrat VIII, Sultan Bangkalan 1815-1847. Saudara dari:
  • Panembahan Tjokro Diningrat IX / Pangeran Cakraningrat / Sultan Bangkalan 1847-1862. Ayah dari:
  • Panembahan Tjokro Diningrat X/ Pangeran Cakraningrat X / Sultan Bangkalan 1862-1882.
  • Pangeran Trunojoyo, Pahlawan Madura salah seorang keturunan Kerajaan Madura Barat dalam memberontak pemerintahan VOC di Jawa dan Madura

Madura Timur

  • Prabu Arya Wiraraja, Adipati Sumenep I pada tahun 1269 dan sebagai salah satu tokoh pendiri Kerajaan Majapahit bersama Raden Wijaya.
  • Pangeran Secadiningrat I
  • Pangeran Secadiningrat II
  • Pangeran Secadiningrat III Adipati Sumenep XIII tahun 1415 - 1460
  • Pangeran Secadiningrat IV Adipati Sumenep 1460 - 1502
  • Pangeran Secadiningrat V Adipati Sumenep 1502 - 1559
  • Raden Tumenenggung Ario Kanduruan Adipati Sumenep 1559 - 1562
  • Pangeran Lor dan Pangeran Wetan Adipati Sumenep 1562 - 1567
  • Pangeran Keduk I Adipati Sumenep 1567 - 1574
  • Pangeran Lor II Adipati Sumenep 1574 - 1589
  • Kanjeng Pangeran Ario Cokronegoro I menjadi Adipati Sumenep 1589 - 1626
  • Kanjeng R. Tumenggung Ario Anggadipa Adipati Sumenep 1626 - 1644
  • Kanjeng R. Tumenggung Ario Jaingpatih Adipati Sumenep 1644 - 1648
  • Kanjeng Pangeran Ario Yudonegoro Adipati Sumenep 1648 - 1672
  • Kanjeng R. Tumenggung Pulang Jiwa dan Kanjeng Pangeran Seppo Adipati Sumenep 1672 - 1678
  • Kanjeng Pangeran Ario Cokronegoro II Adipati Sumenep 1678 - 1709
  • Kanjeng R. Tumenggung Wiromenggolo Adipati Sumenep 1709 - 1721
  • Kanjeng Pangeran Ario Cokronegoro III Adipati Sumenep 1721 - 1744
  • Kanjeng Pangeran Ario Cokronegoro IV Adipati Sumenep 1744 - 1749
  • Raden Buka Adipati Sumenep 1749 - 1750
  • Kanjeng R. Ayu Rasmana Tirtanegara dan Kanjeng R. Tumenggung Tirtanegara Adipati Sumenep 1750 - 1762
  • Kanjeng R. Tumenggung Ario Asirudin / Pangeran Natakusuma I (Panembahan Somala) Sultan Sumenep tahun 1762 - 1811
  • Sultan Abdurrahman Paku Nataningrat I (Kanjeng R. Tumenggung Abdurrahaman) Sultan Sumenep 1811 - 1854
  • Panembahan Natakusuma II (Kanjeng R. Tumenggung Moh. Saleh Natanegara) menjadi Adipati Sumenep 1854 - 1879
  • Kanjeng Pangeran Ario Mangkudiningrat Adipati Sumenep 1879 - 1901
  • Kanjeng Pangeran Ario Pratamingkusuma Adipati Sumenep 1901 - 1926
  • Kanjeng Pangeran Ario Prabuwinata Adipati Sumenep 1926 - 1929

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Ragam Hal

[sunting | sunting sumber]

Media

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Van Dijk, K., de Jonge, H. & Touwen-Bouwsma, E., Introduction, di dalam: van Dijk et al. (penyunting), Across Madura Strait: the dynamics of an insular society, Leiden: KITLV Press, 1995, hlm. 1-6.

A.M.H.J. Stokvis, Manuel d’histoire, de généalogie et de chronologie de tous les Etats du globe..., Boekhandel & Antiquariaat B.M. Israël, Leiden 1888-1893, 1966

  • Bouvier, Hélène (1994) La matière des émotions. Les arts du temps et du spectacle dans la société madouraise (Indonésie). Publications de l'École Française d'Extrême-Orient, vol. 172. Paris: EFEO. ISBN 2-85539-772-3.
  • Farjon, I.(1980) Madura and surrounding islands: an annotated bibliography, 1860-1942 The Hague: M. Nijhoff. Bibliographical series (Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (Netherlands)) ; 9.
  • Kees van Dijk, Huub de Jonge, and Elly Touwen-Bouswsma, eds. (1995). Across Madura Strait: the dynamics of an insular society. Leiden: KITLV Press. ISBN 90-6718-091-2.
  • Smith, Glenn (1995) Time Allocation Among the Madurese of Gedang-Gedang. Cross-Cultural Studies in Time Allocation, Volume XIII. New Haven, Connecticut: Human Relations Area Files Press.
  • Smith, Glenn (2002) Bibliography of Madura (including Bawean, Sapudi and Kangean). [1] Diarsipkan 2012-02-02 di Wayback Machine.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]