Lompat ke isi

Marzuki Darusman: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Stanley Gordon (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Penambahan konten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
| honorific-prefix =
| honorific-prefix =
| name = Marzuki Darusman
| name = Marzuki Darusman
| native_name =
| native_name_lang =
| honorific-suffix =
| honorific-suffix =
| image = File:United Nations' Independent International Fact-finding Mission on Myanmar chairperson Marzuki Darusman.jpg
| image = File:United Nations' Independent International Fact-finding Mission on Myanmar chairperson Marzuki Darusman.jpg
Baris 23: Baris 21:
| predecessor1 = [[Andi Muhammad Ghalib]]{{br}}Ismudjoko (Plt.)
| predecessor1 = [[Andi Muhammad Ghalib]]{{br}}Ismudjoko (Plt.)
| successor1 = [[Baharuddin Lopa]]
| successor1 = [[Baharuddin Lopa]]
| office2 = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]]
| term_start2 = 1 Oktober 2004
| term_end2 = 30 September 2009
| constituency2 = [[Nusa Tenggara Barat (daerah pemilihan)|Nusa Tenggara Barat]]
| term_start3 = 1 Oktober 1982
| term_end3 = 30 September 1997
| constituency3 = [[Jawa Barat (daerah pemilihan)|Jawa Barat]]
| birth_date = {{birth date and age|1945|1|26}}
| birth_date = {{birth date and age|1945|1|26}}
| birth_place = [[Bogor]], [[Jawa Barat]], Indonesia
| birth_place = [[Bogor]], [[Jawa Barat]], Indonesia
Baris 34: Baris 39:
| party = [[Golkar]]
| party = [[Golkar]]
| otherparty = <!--For additional political affiliations-->
| otherparty = <!--For additional political affiliations-->
| spouse =
| spouse = Irmayanti R. Darusman
| partner = <!--For those with a domestic partner and not married-->
| partner = <!--For those with a domestic partner and not married-->
| relations =
| relations = {{Plainlist|
* [[Candra Darusman]] (adik)
| children =
* [[Jennifer Arnelita]] (menantu)
}}
| children = 3
| residence =
| residence =
| alma_mater = [[Universitas Katolik Parahyangan]]
| alma_mater = [[Universitas Katolik Parahyangan]]
Baris 59: Baris 67:
| data4 =
| data4 =
| blank5 =
| blank5 =
| data5 = <!--Military service-->
| nickname =
| allegiance =
| branch =
| serviceyears =
| rank =
| unit =
| commands =
| battles =
| awards =
| military_blank1 =
| military_data1 =
| military_blank2 =
| military_data2 =
| military_blank3 =
| military_data3 =
| military_blank4 =
| military_data4 =
| military_blank5 =
| military_data5 =
}}
}}

'''Marzuki Darusman, [[Sarjana Hukum|S.H.]]''' ({{lahirmati|[[Bogor]], [[Jawa Barat]]|26|1|1945}}) seorang pengacara Indonesia dan juru kampanye hak asasi manusia. Setelah lima belas tahun menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] dengan [[Partai Golkar]], ia menjabat [[Jaksa Agung Republik Indonesia]] dari 1999 hingga 2001. Marzuki telah bertugas di beberapa komisi hak asasi manusia nasional dan internasional, dan pada Agustus 2010, ia menjadi direktur pendiri Pusat Sumber Daya Hak Asasi Manusia untuk [[ASEAN]].
'''Marzuki Darusman''', [[Sarjana Hukum|S.H.]] ({{lahirmati|[[Bogor]], [[Jawa Barat]]|26|1|1945}}) seorang pengacara Indonesia dan juru kampanye hak asasi manusia. Setelah lima belas tahun menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] dengan [[Partai Golkar]], ia menjabat [[Jaksa Agung Republik Indonesia]] dari 1999 hingga 2001. Marzuki telah bertugas di beberapa komisi hak asasi manusia nasional dan internasional, dan pada Agustus 2010, ia menjadi direktur pendiri Pusat Sumber Daya Hak Asasi Manusia untuk [[ASEAN]].


Dia telah menjabat sebagai ketua Misi Pencari Fakta independen tentang Myanmar di bawah Dewan Hak Asasi Manusia PBB sejak Juli 2017. Dia menjabat sebagai Pelapor Khusus tentang situasi hak asasi manusia di [[Republik Demokratik Rakyat Korea]] (2010-2016) dan anggota Komisi Penyelidikan tentang Hak Asasi Manusia di Korea Utara (2013 hingga 2014). Pada tahun 2010, ia ditugaskan untuk menjabat sebagai ketua Panel Ahli Sekretaris Jenderal PBB tentang [[Sri Lanka]] dan pada tahun 2009 ia ditunjuk oleh [[Sekretaris Jenderal PBB]] [[Ban Ki-moon]] menjadi tiga anggota Komisi Penyelidikan PBB untuk menyelidiki pembunuhan mantan [[Perdana Menteri Pakistan]] [[Benazir Bhutto]].<ref>[https://www.ohchr.org/EN/NewsEvents/Pages/DisplayNews.aspx?NewsID=21914&LangID=E Human Rights Council President announces appointment of Marzuki Darusman as Chair of Myanmar Fact-finding Mission] Retrieved 24 October 2018</ref>
Dia telah menjabat sebagai ketua Misi Pencari Fakta independen tentang Myanmar di bawah Dewan Hak Asasi Manusia PBB sejak Juli 2017. Dia menjabat sebagai Pelapor Khusus tentang situasi hak asasi manusia di [[Republik Demokratik Rakyat Korea]] (2010-2016) dan anggota Komisi Penyelidikan tentang Hak Asasi Manusia di Korea Utara (2013 hingga 2014). Pada tahun 2010, ia ditugaskan untuk menjabat sebagai ketua Panel Ahli Sekretaris Jenderal PBB tentang [[Sri Lanka]] dan pada tahun 2009 ia ditunjuk oleh [[Sekretaris Jenderal PBB]] [[Ban Ki-moon]] menjadi tiga anggota Komisi Penyelidikan PBB untuk menyelidiki pembunuhan mantan [[Perdana Menteri Pakistan]] [[Benazir Bhutto]].<ref>[https://www.ohchr.org/EN/NewsEvents/Pages/DisplayNews.aspx?NewsID=21914&LangID=E Human Rights Council President announces appointment of Marzuki Darusman as Chair of Myanmar Fact-finding Mission] Retrieved 24 October 2018</ref>


== Latar belakang ==
== Riwayat Hidup ==
Marzuki lahir di Bogor, Jawa Barat, pada tahun 1945.{{sfn|Bahari|2011|p=124}} Putra Suryono Darusman, seorang diplomat, menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di [[Eropa]]; hal ini kemudian memengaruhi pemikirannya tentang [[norma sosial]] dan kesetaraan,{{sfn|Business Week 2000, The Stars of Asia}}{{sfn|JCG, Suryono Darusman}} karena Darusman menganggap perbedaan kelas yang ada di Indonesia mengganggu.{{sfn|McBeth 2012, Work with UN}} Adiknya, [[Candra Darusman]], kemudian menjadi seorang komposer.{{sfn|JCG, Suryono Darusman}}
Marzuki lahir di Bogor, Jawa Barat, pada tahun 1945.{{sfn|Bahari|2011|p=124}} Putra Suryono Darusman beragama Islam, seorang diplomat, menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di [[Eropa]]; hal ini kemudian memengaruhi pemikirannya tentang [[norma sosial]] dan kesetaraan,{{sfn|Business Week 2000, The Stars of Asia}}{{sfn|JCG, Suryono Darusman}} karena Darusman menganggap perbedaan kelas yang ada di Indonesia mengganggu.{{sfn|McBeth 2012, Work with UN}} Adiknya, [[Candra Darusman]], kemudian menjadi seorang komposer.{{sfn|JCG, Suryono Darusman}}


Pada tahun 1965, setelah periode protes Presiden [[Sukarno]], Marzuki memasuki politik sebagai anggota [[Golkar]], yang setelah penggulingan Sukarno menjadi partai Presiden [[Suharto]].{{sfn|McBeth 2012, Work with UN}} Pada tahun 1974 ia lulus dari fakultas hukum di [[Universitas Katolik Parahyangan]] di [[Bandung]].{{sfn|Bahari|2011|p=124}} Bersama Golkar, Marzuki menghabiskan lima belas tahun sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]], mewakili Bandung.{{sfn|Business Week 2000, The Stars of Asia}}
Pada tahun 1965, setelah periode protes Presiden [[Sukarno]], Marzuki memasuki politik sebagai anggota [[Golkar]], yang setelah penggulingan Sukarno menjadi partai Presiden [[Suharto]].{{sfn|McBeth 2012, Work with UN}} Pada tahun 1974 ia lulus dari fakultas hukum di [[Universitas Katolik Parahyangan]] di [[Bandung]].{{sfn|Bahari|2011|p=124}} Bersama Golkar, Marzuki menghabiskan lima belas tahun sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]], mewakili Bandung.{{sfn|Business Week 2000, The Stars of Asia}}
Baris 97: Baris 86:
''Kiki'' mengawali kiprah politik sejak menjadi [[Sekretaris]] Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) [[Jawa Barat]] (1973-1974) dan Sekretaris Jenderal KNPI (1974-1978). Kemudian ia dipercaya menjadai Sekretaris Jenderal Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia/AMPI (1978-1981) dan selama menjadi Ketua KNPI Pusat juga menjabat Sekretaris Jenderal Komisi Kerjasama Pemuda [[Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara]]/ASEAN (1978-1981). Kariernya terus menanjak dengan menjadi Wakil Presiden Dewan Pemuda [[Asia]] (1977-1993), Wakil Ketua IPU [[Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa]](1990-1992). Di dalam negeri, kariernya tak kalah mentereng. ''Kiki'' dipercaya menjadi Wakil Ketua [[Komisi Nasional Hak Asasi Manusia]] (1993-1998) lalu Ketua [[Komisi Nasional Hak Asasi Manusia]] (1998-2003). Ia juga pernah menjadi Ketua [[Partai Golongan Karya]], Ketua Fraksi [[Partai Golongan Karya]] [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] dan Jaksa Agung [[Kejaksaan Agung Indonesia]].<ref name="tempo.co.id"/> Saat menjabat sebagai Jaksa Agung, ia dianggap berprestasi karena berhasil menggiring beberapa koruptor papan atas ke dalam jerat hukum, diantaranya adalah mantan [[Gubernur]] [[Bank Indonesia]] [[Syahril Sabirin]] dalam kasus Bank Bali (sekarang [[Bank Permata]]) dan ''Raja Hutan'' [[Bob Hasan]] serta beberapa kroni [[Soeharto]].<ref name="Marzuki Darusman SH">[http://www.kejaksaan.go.id/tentang_kejaksaan.php?id=12&ids=11 Marzuki Darusman SH]</ref> Selain itu ia pernah menjabat sebagai Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta ([[TGPF]]) [[Kerusuhan Mei 1998]] dan salah satu tokoh yang turut mendirikan [[Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan]]<ref>[http://www.kemitraan.or.id/main_ind/content3/21/25/26 Para Pendiri]</ref>.-->
''Kiki'' mengawali kiprah politik sejak menjadi [[Sekretaris]] Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) [[Jawa Barat]] (1973-1974) dan Sekretaris Jenderal KNPI (1974-1978). Kemudian ia dipercaya menjadai Sekretaris Jenderal Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia/AMPI (1978-1981) dan selama menjadi Ketua KNPI Pusat juga menjabat Sekretaris Jenderal Komisi Kerjasama Pemuda [[Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara]]/ASEAN (1978-1981). Kariernya terus menanjak dengan menjadi Wakil Presiden Dewan Pemuda [[Asia]] (1977-1993), Wakil Ketua IPU [[Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa]](1990-1992). Di dalam negeri, kariernya tak kalah mentereng. ''Kiki'' dipercaya menjadi Wakil Ketua [[Komisi Nasional Hak Asasi Manusia]] (1993-1998) lalu Ketua [[Komisi Nasional Hak Asasi Manusia]] (1998-2003). Ia juga pernah menjadi Ketua [[Partai Golongan Karya]], Ketua Fraksi [[Partai Golongan Karya]] [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] dan Jaksa Agung [[Kejaksaan Agung Indonesia]].<ref name="tempo.co.id"/> Saat menjabat sebagai Jaksa Agung, ia dianggap berprestasi karena berhasil menggiring beberapa koruptor papan atas ke dalam jerat hukum, diantaranya adalah mantan [[Gubernur]] [[Bank Indonesia]] [[Syahril Sabirin]] dalam kasus Bank Bali (sekarang [[Bank Permata]]) dan ''Raja Hutan'' [[Bob Hasan]] serta beberapa kroni [[Soeharto]].<ref name="Marzuki Darusman SH">[http://www.kejaksaan.go.id/tentang_kejaksaan.php?id=12&ids=11 Marzuki Darusman SH]</ref> Selain itu ia pernah menjabat sebagai Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta ([[TGPF]]) [[Kerusuhan Mei 1998]] dan salah satu tokoh yang turut mendirikan [[Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan]]<ref>[http://www.kemitraan.or.id/main_ind/content3/21/25/26 Para Pendiri]</ref>.-->


== Jaksa agung ==
=== Jaksa agung ===
Pada November 1999 Marzuki terpilih sebagai [[Jaksa Agung Indonesia]], menggantikan pelaksana tugas Jaksa Agung Ismudjoko,{{sfn|The Jakarta Post 2000, Lawsuit against attorney}} dia sebelumnya pernah dicalonkan menjadi [[Menteri Luar Negeri Indonesia|Menteri Luar Negeri]], sebuah jabatan yang akhirnya jatuh ke [[Alwi Shihab]].{{sfn|McBeth 2012, Work with UN}} Dalam posisi tersebut, dia bekerja untuk memberantas korupsi; Di antara mereka yang dihukum karena korupsi selama Marzuki menjabat adalah mantan Menteri Perdagangan dan Industri [[Bob Hasan]] dan [[Gubernur Bank Indonesia]] [[Syahril Sabirin]];{{sfn|Bahari|2011|p=124}} dia juga membatasi pergerakan Soeharto dan mengajukan tuntutan korupsi terhadap mantan presiden dan beberapa badan amal yang dia jalankan.{{sfn|The Jakarta Post 2000, Lawsuit against attorney}} Dalam hukum pidana, Marzuki berperan penting dalam mencopot mantan [[Panglima TNI]] [[Wiranto]] dari posisi kabinetnya, kemudian membawa Wiranto ke pengadilan atas dugaan pelanggaran HAM di [[Timor Timur]] dan beberapa anggota militer ke pengadilan atas masalah di [[Aceh]]. Selama ini, dia adalah tokoh politik yang paling dijaga ketat ketiga di negeri ini, setelah Presiden Abdurrahman Wahid dan Wakil Presiden [[Megawati Soekarnoputri]].{{sfn|Business Week 2000, The Stars of Asia}}
Pada November 1999 Marzuki terpilih sebagai [[Jaksa Agung Indonesia]], menggantikan pelaksana tugas Jaksa Agung Ismudjoko,{{sfn|The Jakarta Post 2000, Lawsuit against attorney}} dia sebelumnya pernah dicalonkan menjadi [[Menteri Luar Negeri Indonesia|Menteri Luar Negeri]], sebuah jabatan yang akhirnya jatuh ke [[Alwi Shihab]].{{sfn|McBeth 2012, Work with UN}} Dalam posisi tersebut, dia bekerja untuk memberantas korupsi; Di antara mereka yang dihukum karena korupsi selama Marzuki menjabat adalah mantan Menteri Perdagangan dan Industri [[Bob Hasan]] dan [[Gubernur Bank Indonesia]] [[Syahril Sabirin]];{{sfn|Bahari|2011|p=124}} dia juga membatasi pergerakan Soeharto dan mengajukan tuntutan korupsi terhadap mantan presiden dan beberapa badan amal yang dia jalankan.{{sfn|The Jakarta Post 2000, Lawsuit against attorney}} Dalam hukum pidana, Marzuki berperan penting dalam mencopot mantan [[Panglima TNI]] [[Wiranto]] dari posisi kabinetnya, kemudian membawa Wiranto ke pengadilan atas dugaan pelanggaran HAM di [[Timor Timur]] dan beberapa anggota militer ke pengadilan atas masalah di [[Aceh]]. Selama ini, dia adalah tokoh politik yang paling dijaga ketat ketiga di negeri ini, setelah Presiden Abdurrahman Wahid dan Wakil Presiden [[Megawati Soekarnoputri]].{{sfn|Business Week 2000, The Stars of Asia}}


Masa jabatan Darusman berakhir pada Juni 2001, saat ia digantikan oleh mantan [[Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia]] [[Baharuddin Lopa]].{{sfn|Bahari|2011|p=124}} Bulan berikutnya ia diangkat menjadi [[Sekretaris Kabinet]].{{sfn|The Jakarta Post 2001, Ousted Marzuki back}} Sejak 2004 hingga 2009 Darusman menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat mewakili [[Golkar]].{{sfn|Bahari|2011|p=124}}
Masa jabatan Darusman berakhir pada Juni 2001, saat ia digantikan oleh mantan [[Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia]] [[Baharuddin Lopa]].{{sfn|Bahari|2011|p=124}} Bulan berikutnya ia diangkat menjadi [[Sekretaris Kabinet]].{{sfn|The Jakarta Post 2001, Ousted Marzuki back}} Sejak 2004 hingga 2009 Darusman menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat mewakili [[Golkar]] untuk daerah pemilihan [[Nusa Tenggara Barat (daerah pemilihan)|NTB]].{{sfn|Bahari|2011|p=124}}


== Bekerja dengan Perserikatan Bangsa-bangsa ==
=== Perserikatan Bangsa-bangsa ===
Pada tahun 2008, Marzuki dipanggil oleh [[Lynn Pascoe]], Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk berpartisipasi dalam penyelidikan [[PBB]] atas [[Pembunuhan Benazir Bhutto|pembunuhan]] mantan [[Perdana Menteri Pakistan]] [[Benazir Bhutto]].{{sfn|McBeth 2012, Work with UN}} Dia menerimanya, dan komite menghabiskan sembilan bulan untuk menyelidiki insiden tersebut sampai tahun 2009.{{sfn|McBeth 2012, Work with UN}}{{sfn|UN 2009, Statement Attributable to the Spokesperson}} Pada bulan Juni 2010, ia ditunjuk sebagai panel yang terdiri dari tiga orang untuk menulis Laporan Panel Ahli Sekretaris Jenderal tentang Akuntabilitas di [[Sri Lanka]], yang menangani dugaan kejahatan perang selama [[Perang Saudara Sri Lanka]].{{sfn|CNN 2010, U.N. appoints human}} Laporan tersebut, yang menemukan bukti banyak kejahatan perang dan mengutuk baik pemerintah Sri Lanka maupun Komisi Pembelajaran dan Rekonsiliasi, diterima dengan buruk di Sri Lanka, menyebabkan Marzuki dibakar dalam bentuk patung dan ditolak masuk ke negara pulau itu.{{sfn|McBeth 2012, Work with UN}}
Pada tahun 2008, Marzuki dipanggil oleh [[Lynn Pascoe]], Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk berpartisipasi dalam penyelidikan [[PBB]] atas [[Pembunuhan Benazir Bhutto|pembunuhan]] mantan [[Perdana Menteri Pakistan]] [[Benazir Bhutto]].{{sfn|McBeth 2012, Work with UN}} Dia menerimanya, dan komite menghabiskan sembilan bulan untuk menyelidiki insiden tersebut sampai tahun 2009.{{sfn|McBeth 2012, Work with UN}}{{sfn|UN 2009, Statement Attributable to the Spokesperson}} Pada bulan Juni 2010, ia ditunjuk sebagai panel yang terdiri dari tiga orang untuk menulis Laporan Panel Ahli Sekretaris Jenderal tentang Akuntabilitas di [[Sri Lanka]], yang menangani dugaan kejahatan perang selama [[Perang Saudara Sri Lanka]].{{sfn|CNN 2010, U.N. appoints human}} Laporan tersebut, yang menemukan bukti banyak kejahatan perang dan mengutuk baik pemerintah Sri Lanka maupun Komisi Pembelajaran dan Rekonsiliasi, diterima dengan buruk di Sri Lanka, menyebabkan Marzuki dibakar dalam bentuk patung dan ditolak masuk ke negara pulau itu.{{sfn|McBeth 2012, Work with UN}}


Pada Agustus 2010, Marzuki menjadi direktur pendiri Pusat Sumber Daya Hak Asasi Manusia untuk ASEAN, sebuah [[wadah pemikir]] di [[Universitas Indonesia]] yang melibatkan beberapa negara [[ASEAN]].{{sfn|Suryadi 2010, Marzuki Darusman Appointed}} Pada bulan yang sama dia ditunjuk sebagai [[Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa|Pelapor Khusus PBB]] untuk Hak Asasi Manusia di [[Korea Utara]]. Pada tahun 2011, Marzuki menggambarkan negara tersebut sebagai "mungkin satu-satunya negara saat ini yang tidak mengakui bahwa non-kerjasama dengan mekanisme hak asasi manusia bukanlah suatu pilihan"; ia percaya bahwa Korea Utara harus lebih menghormati hak asasi manusia, sementara negara lain harus bersedia mengirimkan [[bantuan kemanusiaan]].{{sfn|UN 2011, DPR Korea must}} Laporan serupa, disampaikan pada Maret 2012, menyebabkan delegasi Korea Utara So Se-pyong keluar dari sebuah pertemuan, setelah itu terjadi "perkelahian". Delegasi Korea Utara mengecam laporan itu sebagai "interpretasi yang tidak berguna".{{sfn|BBC 2012, Scuffle after North Korea}}
Pada Agustus 2010, Marzuki menjadi direktur pendiri Pusat Sumber Daya Hak Asasi Manusia untuk ASEAN, sebuah [[wadah pemikir]] di [[Universitas Indonesia]] yang melibatkan beberapa negara [[ASEAN]].{{sfn|Suryadi 2010, Marzuki Darusman Appointed}} Pada bulan yang sama dia ditunjuk sebagai [[Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa|Pelapor Khusus PBB]] untuk Hak Asasi Manusia di [[Korea Utara]]. Pada tahun 2011, Marzuki menggambarkan negara tersebut sebagai "mungkin satu-satunya negara saat ini yang tidak mengakui bahwa non-kerjasama dengan mekanisme hak asasi manusia bukanlah suatu pilihan"; ia percaya bahwa Korea Utara harus lebih menghormati hak asasi manusia, sementara negara lain harus bersedia mengirimkan [[bantuan kemanusiaan]].{{sfn|UN 2011, DPR Korea must}} Laporan serupa, disampaikan pada Maret 2012, menyebabkan delegasi Korea Utara So Se-pyong keluar dari sebuah pertemuan, setelah itu terjadi "perkelahian". Delegasi Korea Utara mengecam laporan itu sebagai "interpretasi yang tidak berguna".{{sfn|BBC 2012, Scuffle after North Korea}}


== The Foundation for International Human Rights Reporting Standards ==
=== ''The Foundation for International Human Rights Reporting Standards'' ===
Marzuki Darusman adalah Ketua dan Pendiri The Foundation for International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST), sebuah asosiasi internasional yang didedikasikan untuk penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak asasi manusia. Darusman bergabung dengan sekelompok pembela hak asasi manusia yang dihormati secara internasional (antara lain, [[Marzuki Usman]], [[H. S. Dillon]], [[Makarim Wibisono]], [[James Kallman]], [[Drajad Wibowo|Dradjad Hari Wibowo]]) untuk mendirikan organisasi, yang mengembangkan dan mempromosikan standar kepatuhan pada prinsip-prinsip hak asasi manusia bisa dibuktikan.
Marzuki Darusman adalah Ketua dan Pendiri The Foundation for International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST), sebuah asosiasi internasional yang didedikasikan untuk penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak asasi manusia. Darusman bergabung dengan sekelompok pembela hak asasi manusia yang dihormati secara internasional (antara lain, [[Marzuki Usman]], [[H. S. Dillon]], [[Makarim Wibisono]], [[James Kallman]], [[Drajad Wibowo|Dradjad Hari Wibowo]]) untuk mendirikan organisasi, yang mengembangkan dan mempromosikan standar kepatuhan pada prinsip-prinsip hak asasi manusia bisa dibuktikan.


== Aktivitas lain ==
=== Aktivitas lain ===
Marzuki Darusman adalah Anggota [[Global Leadership Foundation]], sebuah organisasi yang bekerja untuk mendukung kepemimpinan demokratis, mencegah dan menyelesaikan konflik melalui mediasi dan mempromosikan tata pemerintahan yang baik dalam bentuk lembaga demokrasi, pasar terbuka, hak asasi manusia, dan supremasi hukum. Itu dilakukan dengan menyediakan, secara diam-diam dan dalam keyakinan, pengalaman mantan pemimpin hingga pemimpin nasional saat ini Ini adalah organisasi nirlaba yang terdiri dari mantan kepala pemerintahan, pejabat senior pemerintah dan organisasi internasional yang bekerja sama dengan Kepala Pemerintahan dalam isu-isu terkait pemerintahan yang menjadi perhatian mereka.
Marzuki Darusman adalah Anggota [[Global Leadership Foundation]], sebuah organisasi yang bekerja untuk mendukung kepemimpinan demokratis, mencegah dan menyelesaikan konflik melalui mediasi dan mempromosikan tata pemerintahan yang baik dalam bentuk lembaga demokrasi, pasar terbuka, hak asasi manusia, dan supremasi hukum. Itu dilakukan dengan menyediakan, secara diam-diam dan dalam keyakinan, pengalaman mantan pemimpin hingga pemimpin nasional saat ini Ini adalah organisasi nirlaba yang terdiri dari mantan kepala pemerintahan, pejabat senior pemerintah dan organisasi internasional yang bekerja sama dengan Kepala Pemerintahan dalam isu-isu terkait pemerintahan yang menjadi perhatian mereka.


==Penghargaan==
==Penghargaan==
*[[Ordo Matahari Terbit|Ordo Matahari Terbit, Kelas ke-2, Bintang Emas dan Perak]] (Mei 2017), dianugerahkan bersama [[Michael Kirby (hakim)|Michael Kirby]] untuk pekerjaan mereka tentang pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara.<ref>{{cite news|title = Finding Megumi: Michael Kirby calls for 'peaceful initiatives' on North Korea|first = Daniel|last = Hurst|date = 21 May 2017|accessdate = 12 February 2017|newspaper = [[The Sydney Morning Herald]]|url = https://www.smh.com.au/world/michael-kirby-calls-for-peaceful-initiatives-on-north-korea-after-decoration-20170517-gw6sxr.html}}</ref><ref>{{cite journal|title = 2017 Spring Imperial Decorations: the Hon. Michael Kirby AC CMG|first = Michael|last = Kirby|authorlink = Michael Kirby (judge)|url = https://www.sydney.au.emb-japan.go.jp/document/english/japan_reports/JR52-1/JReports%20Vol%2052-1%20p.2.pdf|volume = 52|issue = 1|date = July 2017|page = 2|journal = The Consulate-General of Japan in Sydney's Quarterly Newsletter}}</ref>
*[[Ordo Matahari Terbit|Ordo Matahari Terbit, Kelas ke-2, Bintang Emas dan Perak]] (Mei 2017), dianugerahkan bersama [[Michael Kirby (hakim)|Michael Kirby]] untuk pekerjaan mereka tentang pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara.<ref>{{cite news|title = Finding Megumi: Michael Kirby calls for 'peaceful initiatives' on North Korea|first = Daniel|last = Hurst|date = 21 May 2017|accessdate = 12 February 2017|newspaper = [[The Sydney Morning Herald]]|url = https://www.smh.com.au/world/michael-kirby-calls-for-peaceful-initiatives-on-north-korea-after-decoration-20170517-gw6sxr.html}}</ref><ref>{{cite journal|title = 2017 Spring Imperial Decorations: the Hon. Michael Kirby AC CMG|first = Michael|last = Kirby|authorlink = Michael Kirby (judge)|url = https://www.sydney.au.emb-japan.go.jp/document/english/japan_reports/JR52-1/JReports%20Vol%2052-1%20p.2.pdf|volume = 52|issue = 1|date = July 2017|page = 2|journal = The Consulate-General of Japan in Sydney's Quarterly Newsletter}}</ref><ref name="mofa2009">[[:en:Ministry of Foreign Affairs (Japan)|Japanese Ministry of Foreign Affairs]], [https://www.mofa.go.jp/files/000251886.pdf "2017 Spring Conferment of Decorations on Foreign Nationals," p. 3.]</ref>


==Referensi==
==Referensi==
Baris 275: Baris 264:


{{DEFAULTSORT:Darusman, Marzuki}}
{{DEFAULTSORT:Darusman, Marzuki}}
[[Kategori:Alumni Kolese Kanisius]]
[[Kategori:Tokoh hukum Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh hukum Minangkabau]]
[[Kategori:Jaksa Agung Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Katolik Parahyangan]]
[[Kategori:Alumni Universitas Parahyangan]]
[[Kategori:Alumni Universitas Parahyangan]]
[[Kategori:Alumni Kolese Kanisius]]
[[Kategori:Tokoh dari Bogor]]
[[Kategori:Tokoh dari Bogor]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Jaksa Agung Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
[[Kategori:Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Sekretaris Kabinet Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Sekretaris Kabinet Indonesia]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1982–1987]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1982–1987]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1987–1992]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1992–1997]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2004–2009]]

Revisi terkini sejak 25 Agustus 2024 10.04

Marzuki Darusman
Darusman berbicara pada konferensi PBB di Jenewa pada tahun 2018.
Sekretaris Kabinet Republik Indonesia ke-12
Masa jabatan
5 Juli 2001 – 23 Juli 2001
PresidenAbdurrahman Wahid
Jaksa Agung Republik Indonesia ke-16
Masa jabatan
29 Oktober 1999 – 1 Juni 2001
Sebelum
Pendahulu
Andi Muhammad Ghalib
Ismudjoko (Plt.)
Sebelum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Masa jabatan
1 Oktober 2004 – 30 September 2009
Daerah pemilihanNusa Tenggara Barat
Masa jabatan
1 Oktober 1982 – 30 September 1997
Daerah pemilihanJawa Barat
Informasi pribadi
Lahir26 Januari 1945 (umur 79)
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikGolkar
Suami/istriIrmayanti R. Darusman
Hubungan
Anak3
Alma materUniversitas Katolik Parahyangan
PekerjaanPengacara
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Marzuki Darusman, S.H. (lahir 26 Januari 1945) seorang pengacara Indonesia dan juru kampanye hak asasi manusia. Setelah lima belas tahun menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dengan Partai Golkar, ia menjabat Jaksa Agung Republik Indonesia dari 1999 hingga 2001. Marzuki telah bertugas di beberapa komisi hak asasi manusia nasional dan internasional, dan pada Agustus 2010, ia menjadi direktur pendiri Pusat Sumber Daya Hak Asasi Manusia untuk ASEAN.

Dia telah menjabat sebagai ketua Misi Pencari Fakta independen tentang Myanmar di bawah Dewan Hak Asasi Manusia PBB sejak Juli 2017. Dia menjabat sebagai Pelapor Khusus tentang situasi hak asasi manusia di Republik Demokratik Rakyat Korea (2010-2016) dan anggota Komisi Penyelidikan tentang Hak Asasi Manusia di Korea Utara (2013 hingga 2014). Pada tahun 2010, ia ditugaskan untuk menjabat sebagai ketua Panel Ahli Sekretaris Jenderal PBB tentang Sri Lanka dan pada tahun 2009 ia ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menjadi tiga anggota Komisi Penyelidikan PBB untuk menyelidiki pembunuhan mantan Perdana Menteri Pakistan Benazir Bhutto.[1]

Riwayat Hidup

[sunting | sunting sumber]

Marzuki lahir di Bogor, Jawa Barat, pada tahun 1945.[2] Putra Suryono Darusman beragama Islam, seorang diplomat, menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di Eropa; hal ini kemudian memengaruhi pemikirannya tentang norma sosial dan kesetaraan,[3][4] karena Darusman menganggap perbedaan kelas yang ada di Indonesia mengganggu.[5] Adiknya, Candra Darusman, kemudian menjadi seorang komposer.[4]

Pada tahun 1965, setelah periode protes Presiden Sukarno, Marzuki memasuki politik sebagai anggota Golkar, yang setelah penggulingan Sukarno menjadi partai Presiden Suharto.[5] Pada tahun 1974 ia lulus dari fakultas hukum di Universitas Katolik Parahyangan di Bandung.[2] Bersama Golkar, Marzuki menghabiskan lima belas tahun sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat, mewakili Bandung.[3]

Pada tahun 1994, Marzuki adalah salah satu anggota pertama Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.[5] Pada tahun 1998, setelah jatuhnya Presiden Suharto pada bulan Mei, Marzuki adalah anggota Tim Gabungan Pencari Fakta, yang menyelidiki kerusuhan dan pogrom yang meluas sebelum pengunduran diri presiden.[2] Sementara itu, Marzuki merebut kekuasaan di dalam Golkar – terpecah antara faksi-faksi pro dan kontra-Suharto – dan mereorganisasi partainya. Dia kemudian meyakinkan partai tersebut untuk mendukung ulama Muslim Abdurrahman Wahid, dari Nahdlatul Ulama, untuk menjadi presiden.[3]

Jaksa agung

[sunting | sunting sumber]

Pada November 1999 Marzuki terpilih sebagai Jaksa Agung Indonesia, menggantikan pelaksana tugas Jaksa Agung Ismudjoko,[6] dia sebelumnya pernah dicalonkan menjadi Menteri Luar Negeri, sebuah jabatan yang akhirnya jatuh ke Alwi Shihab.[5] Dalam posisi tersebut, dia bekerja untuk memberantas korupsi; Di antara mereka yang dihukum karena korupsi selama Marzuki menjabat adalah mantan Menteri Perdagangan dan Industri Bob Hasan dan Gubernur Bank Indonesia Syahril Sabirin;[2] dia juga membatasi pergerakan Soeharto dan mengajukan tuntutan korupsi terhadap mantan presiden dan beberapa badan amal yang dia jalankan.[6] Dalam hukum pidana, Marzuki berperan penting dalam mencopot mantan Panglima TNI Wiranto dari posisi kabinetnya, kemudian membawa Wiranto ke pengadilan atas dugaan pelanggaran HAM di Timor Timur dan beberapa anggota militer ke pengadilan atas masalah di Aceh. Selama ini, dia adalah tokoh politik yang paling dijaga ketat ketiga di negeri ini, setelah Presiden Abdurrahman Wahid dan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri.[3]

Masa jabatan Darusman berakhir pada Juni 2001, saat ia digantikan oleh mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Baharuddin Lopa.[2] Bulan berikutnya ia diangkat menjadi Sekretaris Kabinet.[7] Sejak 2004 hingga 2009 Darusman menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat mewakili Golkar untuk daerah pemilihan NTB.[2]

Perserikatan Bangsa-bangsa

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2008, Marzuki dipanggil oleh Lynn Pascoe, Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk berpartisipasi dalam penyelidikan PBB atas pembunuhan mantan Perdana Menteri Pakistan Benazir Bhutto.[5] Dia menerimanya, dan komite menghabiskan sembilan bulan untuk menyelidiki insiden tersebut sampai tahun 2009.[5][8] Pada bulan Juni 2010, ia ditunjuk sebagai panel yang terdiri dari tiga orang untuk menulis Laporan Panel Ahli Sekretaris Jenderal tentang Akuntabilitas di Sri Lanka, yang menangani dugaan kejahatan perang selama Perang Saudara Sri Lanka.[9] Laporan tersebut, yang menemukan bukti banyak kejahatan perang dan mengutuk baik pemerintah Sri Lanka maupun Komisi Pembelajaran dan Rekonsiliasi, diterima dengan buruk di Sri Lanka, menyebabkan Marzuki dibakar dalam bentuk patung dan ditolak masuk ke negara pulau itu.[5]

Pada Agustus 2010, Marzuki menjadi direktur pendiri Pusat Sumber Daya Hak Asasi Manusia untuk ASEAN, sebuah wadah pemikir di Universitas Indonesia yang melibatkan beberapa negara ASEAN.[10] Pada bulan yang sama dia ditunjuk sebagai Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia di Korea Utara. Pada tahun 2011, Marzuki menggambarkan negara tersebut sebagai "mungkin satu-satunya negara saat ini yang tidak mengakui bahwa non-kerjasama dengan mekanisme hak asasi manusia bukanlah suatu pilihan"; ia percaya bahwa Korea Utara harus lebih menghormati hak asasi manusia, sementara negara lain harus bersedia mengirimkan bantuan kemanusiaan.[11] Laporan serupa, disampaikan pada Maret 2012, menyebabkan delegasi Korea Utara So Se-pyong keluar dari sebuah pertemuan, setelah itu terjadi "perkelahian". Delegasi Korea Utara mengecam laporan itu sebagai "interpretasi yang tidak berguna".[12]

The Foundation for International Human Rights Reporting Standards

[sunting | sunting sumber]

Marzuki Darusman adalah Ketua dan Pendiri The Foundation for International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST), sebuah asosiasi internasional yang didedikasikan untuk penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak asasi manusia. Darusman bergabung dengan sekelompok pembela hak asasi manusia yang dihormati secara internasional (antara lain, Marzuki Usman, H. S. Dillon, Makarim Wibisono, James Kallman, Dradjad Hari Wibowo) untuk mendirikan organisasi, yang mengembangkan dan mempromosikan standar kepatuhan pada prinsip-prinsip hak asasi manusia bisa dibuktikan.

Aktivitas lain

[sunting | sunting sumber]

Marzuki Darusman adalah Anggota Global Leadership Foundation, sebuah organisasi yang bekerja untuk mendukung kepemimpinan demokratis, mencegah dan menyelesaikan konflik melalui mediasi dan mempromosikan tata pemerintahan yang baik dalam bentuk lembaga demokrasi, pasar terbuka, hak asasi manusia, dan supremasi hukum. Itu dilakukan dengan menyediakan, secara diam-diam dan dalam keyakinan, pengalaman mantan pemimpin hingga pemimpin nasional saat ini Ini adalah organisasi nirlaba yang terdiri dari mantan kepala pemerintahan, pejabat senior pemerintah dan organisasi internasional yang bekerja sama dengan Kepala Pemerintahan dalam isu-isu terkait pemerintahan yang menjadi perhatian mereka.

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
Catatan kaki
Bibliografi

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Jabatan peradilan
Didahului oleh:
Andi Ghalib
Jaksa Agung Republik Indonesia
1999–2001
Diteruskan oleh:
Baharuddin Lopa
Jabatan politik
Didahului oleh:
Marsillam Simanjuntak
Sekretaris Kabinet Republik Indonesia
2001
Diteruskan oleh:
Bambang Kesowo