Lompat ke isi

Komedo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dpratiwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Andrewn123 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 18: Baris 18:
}}
}}


'''Komedo''' merupakan lesi nonradang berupa penyumbatan [[keratin]] dan sebum pada bukaan [[folikel rambut]] (pori-pori kulit). Komedo biasa mengandung [[bakteri]], khususnya ''Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus,'' atau ''Malassezia furfur.''<ref name=":1">{{Cite book|date=2012|title=Dorland's Illustrated Medical Dictionary|location=Philadelphia|publisher=Elsevier Saunders|isbn=978-1-4160-6257-8|pages=390|url-status=live}}</ref>
'''Komedo''' adalah pori-pori yang tersumbat, bisa terbuka atau tertutup. Komedo yang terbuka (''blackhead''), terlihat seperti pori-pori yang membesar dan menghitam. Komedo yang tertutup (''whitehead'') memiliki kulit yang tumbuh di atas pori-pori yang tersumbat sehingga terlihat seperti tonjolan putih kecil. Komedo ini disebabkan oleh [[Sel (biologi)|sel-sel]] kulit mati dan [[sekresi]] [[kelenjar minyak]] yang berlebihan pada kulit.<ref>Ning Harmanto, "SHK: Ibu Sehat & Cantik dg Herbal", Elex Media Komputindo, 9792094539, 9789792094534.</ref>


== Faktor risiko, penyebab, dan patomekanisme ==
== Penyebab komedo ==
Penyebab dan faktor-faktor risiko yang dibahas berikut merupakan faktor-faktor terbentuknya komedo pada penyakit tersering pada komedo, yaitu akne vulgaris.
Munculnya komedo disebabkan sel-sel kulit mati dan kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit, yang terjadi bila tidak melakukan pengelupasan kulit wajah secara berkala.


Faktor yang berkemungkinan seseorang berisiko mengalami penyumbatan pori-pori adalah genetik. Faktor lain yaitu adanya kondisi yang menyebabkan resistensi [[insulin]] (seperti [[Diabetes melitus tipe 2|diabetes melitus tipe dua]]) dan hingginya kadar dehidroepiandrosteron (DHEA) serum. DHEAS merupakan prekursor [[Testosteron|hormon testosteron]] dan DHT. Pada [[Sindrom ovarium polikistik|sindrom ovarium polikistik (PCOS)]], dihidrotestosteron (DHT) meerupakan salah satu bentuk hormon androgen poten yang diubah menjadi DHEA. Hal ini menjelaskan orang dengan sindrom ovarium polikistik dapat memiliki akne.<ref name=":2" /> Faktor lain yang dapat berperan misalnya produk-produk berminyak (seperti pomade), pakaian, dan keringat. Faktor seperti pola makan (produk turunan susu) masih belum diketahui apakah dapat memengaruhi akne.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Williams|first=Hywel C.|last2=Dellavalle|first2=Robert P.|last3=Garner|first3=Sarah|date=2011|title=Acne vulgaris|url=https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(11)60321-8/abstract|journal=The Lancet|volume=379|issue=9813|pages=361-372|doi=https://doi.org/10.1016/S0140-6736(11)60321-8}}</ref><ref name=":3">{{Cite book|last=Kang|first=Sewon|last2=Amagai|first2=Masayuki|last3=Bruckner|first3=Anna L.|last4=Enk|first4=Alexander H.|last5=Margolis|first5=David J.|last6=McMichael|first6=Amy J.|last7=Orringer|first7=Jeffrey S.|date=2019|title=Fitzpatrick's Dermatology|publisher=McGraw-Hill Education|isbn=978-0-07-183783-5|url-status=live}}</ref>
Komedo merupakan [[lesi]] non inflamasi; sedangkan papul, pustul, nodus, [[kista]] adalah lesi inflamasi.


Penyebab akne vulgaris yang menyebabkan munculnya komedo ini sampai sekarang masih belum diketahui. Patogenesis (mekanisme) penyakit akne vulgaris bersifat kompleks. Hingga kini, ada empat unsur yang mendasari patomekanisme terbentuknya akne, yaitu:
Akne mempunyai 3 gradasi, yaitu:
* gradasi ringan: komedo < 20 atau lesi inflamasi < 15, atau total lesi < 30
* gradasi sedang: komedo 20-100, atau lesi inflamasi 15-50, atau total lesi 30-125
* gradasi berat: kista > 5 atau komedo > 100, atau lesi inflamasi > 50, atau total lesi > 125<ref name="Penyakit Kulit Yang Umum Di Indonesia">"Penyakit Kulit Yang Umum Di Indonesia - Sebuah panduan bergambar." Emmy S. Sjamsoe Daili, Sri Linuwih Menaldi, I Made Wisnu, ISBN 979-99294-1-5</ref>


# Hiperproliferasi epidermis folikel
== Jenis komedo ==
# Produksi sebum
# Bakteri ''Propionibacterium acnes''
# Respons [[Radang|peradangan]] (inflamasi) dan imun


Patomekanisme akne dianggap diawali dengan adanya mikrokomedo yang diakibatkan oleh proliferasi berlebih lapisan [[Kulit ari|epidermis]] pada bagian atas folikel rambut (infundibulum) bersamaan dengan meningkatnya adhesi (penempelan) keratinosit (sel kulit tanduk). Hingga kini, masih belum diketahui apa yang memprakarsai dan menstimulasi proliferasi berlebih dan peningkatan adhesi antarkeratinosit ini. Kedua hal ini menyebabkan obstruksi (penyumbatan) yang memungkinkan keratin, sebum, dan bakteri berakumulasi sehingga terjadi dilasi (pelebaran) pada bagian infundibulum folikel.
=== Berdasarkan tampilan ===
'''1. Blackhead'''
''Blackhead'' adalah jenis komedo yang tampak seperti pori-pori yang membesar dan menghitam. Terjadi ketika pori-pori membesar dan terbuka ke permukaan kulit dan ke kelenjar minyak, lalu teroksidasi oleh udara dan berubah menjadi warna hitam/coklat. Komedo jenis ini adalah komedo yang paling sering dialami oleh kebanyakan [[orang]].<ref name="IQWiGFact">{{cite web|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0053059/|title=Acne|last=Informed Health Online|work=Fact sheet|publisher=Institute for Quality and Efficiency in Health Care (IQWiG).|accessdate=9 June 2013}}</ref>


Selanjutnya, produksi sebum di dalam folikel berperan dalam patomekanisme akne vulgaris. Kandungan utama sebum, [[trigliserida]], akan dipecah oleh bakteri flora normal folikel ''P. acnes'' menjadi [[Asam lemak|asam lemak bebas]] ''(free fatty acids).'' Asam lemak ini justru mendorong pertumbuhan ''P. acnes'' dan berimbas pada reaksi peradangan. Reaksi peradangan ini nantinya akan menghasilkan gejala-gejala dan tanda-tanda peradangan kulit seperti kemerahan, rasa nyeri, dan [[nanah]].<ref name=":0">{{Cite book|last=Wolff|first=Klaus|last2=Johnson|first2=Richard Allen|last3=Saavedra|first3=Arturo P.|date=2013|title=Fitzpatrick's Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology|publisher=McGraw Hill Education|isbn=978-0-07-179303-2|pages=|url-status=live}}</ref><ref name=":3" />
'''2. Whitehead'''
''Whitehead'' adalah jenis komedo yang tampak seperti bintik-bintik kecil yang berwarna putih atau kuning. Komedo jenis ini terjadi ketika minyak dan bakteri terperangkap di bawah permukaan kulit lalu mengeras.<ref name="IQWiGFact" />


== Kondisi yang memungkinan munculnya komedo ==
=== Berdasarkan ukuran ===
Komedo muncul pada beberapa jenis penyakit kulit. Penyakit paling umum adalah akne vulgaris (istilah umum: adalah [[jerawat]]. . Kondisi yang menyerupai akne--tetapi bukan merupakan akne sejati--seperti erupsi kulit imbas produk kosmetik, tidak memiliki lesi komedo, walaupun penampakannya mirip akne. Erupsi kulit (istilah umum: beruntusan) ini acapkali muncul misal setelah menggunakan produk kulit di wajah yang tidak cocok. Akne jenis lain seperti imbas obat-obatan [[steroid]] seperti [[Sindrom Cushing]] dan kondisi lain akibat berlebihnya hormon kortisol dalam tubuh, hiperkortisisme, juga memiliki gejala serupa akne vulgaris, tetapi tidak memiliki komedo. Sehingga, kondisi tersebut tidak dapat disebut sebagai akne vulgaris atau jerawat. Kondisi lain adalah naevus comedonicus yang menyerupai penyakit langka yang menyerupai komedo terbuka, tetapi sesungguhnya bukan komedo.<ref name=":0" />
'''1. Komedo mikro'''


Penyakit lain yang memiliki lesi kulit berupa komedo adalah hidradenitis supurativa. Pada penyakit ini, komedo yang muncul biasa berupa komedo terbuka yang seolah membentuk terowong (''open-ended comedones'') dan biasa muncul pada lipatan kulit seperti ketiak.<ref name=":0" />
Komedo mikro adalah komedo yang berukuran sangat kecil dan pada umumnya tidak tampak oleh mata. Pada umumnya, komedo mikro terjadi sebelum terjadinya komedo terbuka dan komedo tertutup. Dengan sangat kecilnya komedo mikro ini maka komedo mikro hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop.<ref name="Burkhart">{{cite journal|last=Burkhart|first=CG|author2=Burkhart, CN|date=October 2007|title=Expanding the microcomedone theory and acne therapeutics: Propionibacterium acnes biofilm produces biological glue that holds corneocytes together to form plug.|journal=Journal of the American Academy of Dermatology|volume=57|issue=4|pages=722–4|doi=10.1016/j.jaad.2007.05.013|pmid=17870436}}</ref>


== Jenis komedo ==
'''2. Komedo makro'''
Komedo dibagi menjadi dua<ref name=":1" /><ref name=":3" />:
Komedo makro adalah komedo yang besar dengan diameter rata rata diatas 1&nbsp;mm. Komedo ini sangat mudah terlihat di wajah disebabkan ukurannya yang besar.<ref name="Pearl">{{cite journal|last=Wise|first=EM|author2=Graber, EM|date=November 2011|title=Clinical pearl: comedone extraction for persistent macrocomedones while on isotretinoin therapy.|journal=The Journal of clinical and aesthetic dermatology|volume=4|issue=11|pages=20–1|pmc=3225139|pmid=22132254}}</ref> Dal lebih sering muncul pada wajah daripada di leher.<ref name=PCDS>{{cite web|last=Primary Care Dermatology Society|title=Acne: macrocomedones|url=http://www.pcds.org.uk/clinical-guidance/macrocomedones|work=Clinical Guidance|publisher=Primary Care Dermatology Society|accessdate=12 June 2013}}</ref>

'''3. Komedo raksasa'''

Komedo raksasa adalah komedo yang sejenis kista dimana terdapat ujung yang terbuka bewarna hitam diatasnya. Komedo raksasa ini juga berukuran besar seperti makrokomedo.

=== Berdasarkan penyebab ===
'''1. Komedo Solar'''

Komedo solar adalah komedo yang pada umumya sering dijumpai pada pipi dan dagu lansia. Komedo solar ini dipercayai disebabkan oleh paparan sinar matahari yang mengenai bagian pipi dan dagu pada lansia umumnya.<ref>{{cite web|url=http://www.dermnetnz.org/reactions/solar-comedones.html|title=Solar comedones|last=DermNetNZ|publisher=New Zealand Dermatological Society|accessdate=16 June 2013}}</ref>

== Cara membuang komedo ==
Cara membuang komedo:

# Pijatan dengan jari, atau
# Menggunakan ekstraktor komedo

Pastikan tangan atau alat yang digunakan dalam keadaan steril.

=== Komedo jenis terbuka ===

Melakukan tekanan vertikal secara lembut di sekeliling komedo. Jika tidak ada isi yang keluar, jari-jari dipindahkan ke lokasi berbeda di sekitar komedo dan prosedurnya kemudian diulang kembali. Jika lemak mulai keluar, tekanlah secara perlahan di beberapa tempat (dengan menggunakan dua jari berlawanan) sampai semua isi dikeluarkan. usap dengan kain yang bertekstur lembut dan steril.

=== Komedo jenis tertutup ===

Jika komedo sulit dikeluarkan, tusuklah dengan lembut di bagian tengahnya dengan jarum steril. Setelah itu, isi dari komedo dikeluarkan dengan prosedur yang telah dijelaskan pada langkah komedo jenis terbuka.

=== Pembersihan ===

Setelah perawatan [[menghilangkan komedo]] maupun [[jerawat]] pada langkah di atas, selanjutnya daerah yang sudah diekstrak harus dibersihkan dengan alkohol atau larutan antiseptik lain untuk menghindari iritasi.

== Pengobatan ==

=== Derajat ringan ===
==== 1. Komedonal ====

'''Pilihan pertama:''' retinoid topikal: tretinoin krim (0,025%, 0,05%, 0,1%), gel (0,025%)

'''Alternatif:''' retinoid topikal alternatif: adaphalene gel 0,1%, tazarotene gel 0,05%, 0,1% atau Azelaic acid krim 20% atau salicylic acid 2%

==== 2. Papular/pustular ====

'''Pilihan pertama:''' retinoid topikal: lihat akne komedonal + antimicrobial topikal: klindamisin gel 1,2% dan sol 1,2% atau eritromisin sol 1%

'''Alternatif:''' antimikrobial topikal alternatif +retinoid topikal alternatif: lihat akne komedonal atau Azelaic acid krim 20%

=== Derajat sedang ===
==== 1. Papular/pustular ====
'''Pilihan pertama antiobik oral'''

* Tetrasiklin 500&nbsp;mg 2x/hari. Absorbsi menurun bila dikonsumsi bersamaan dengan makanan
* Doksisiklin: 50–100&nbsp;mg 2 x/hari
* Minosiklin: 50–100&nbsp;mg 2 x/hari
* Klindamisin:150–300&nbsp;mg 2-3 x/hari
* + Retinoid topikal: lihat akne komedonal +/- Benzoil peroksida (BP) 2,5-5%

'''Alternatif antibiotik oral'''

* Eritromisin 500&nbsp;mg 2 x/hari
* Sulfametoksazol 800&nbsp;mg/trimetroprim 160&nbsp;mg
* Trimetroprim 300&nbsp;mg 2 x/hari
* + Retinoid topikal alternatif: lihat akne komedonal +/- BP 2,5-5%

==== 2. Nodular ====
'''Pilihan pertama:'''

* antibiotik oral: lihat akne papular
* + retinoid topikal: lihat akne komedonal +/- BPO 2,5-5%

'''Alternatif:'''

* isotretinoin oral:0,1- 2,0&nbsp;mg/kgBB/hari s/d dosis kumulatif 120–150&nbsp;mg/kgBB atau antibiotik oral alternatif: lihat akne papular
* + Retinoid topikal alternatif: lihat akne komedonal +/- BPO/ Azelaic acid 20%

=== Derajat berat ===
==== Nodular/konglobata ====

'''Pilihan pertama:''' isotretinoin oral: lihat akne derajat sedang nodular

'''Alternatif:''' antibiotik oral dosis tinggi + retinoid topikal: lihat akne komedonal + BP
Catatan: Antibiotik oral selama minimal 6-8 minggu.maksimal 12-18 minggu


*Komedo terbuka (''blackhead''): komedo yang bukaan folikel rambutnya terdilasi (melebar), sehingga sumbatannya terlihat jelas pada permukaan kulit.
Terapi pemeliharaan
* Komedo tertutup (''whitehead''): komedo yang bukaan folikel atau lubang pori-porinyanya tidak terdilasi (melebar) secara lebar, sehingga terlihat seperti [[papula]]. Sumbatan keratin dan sebum tidak terlihat jelas pada permukaan kulit karena masih tertutup lapisan kulit luar (epidermis). Karena keratin dan sebum ini tidak dapat keluar, sumbatan ini dapat sewaktu-waktu ruptur (pecah) dan menyebabkan lesi kulit yang sifatnya meradang.<ref name=":1" />
* Retinoid topikal: lihat akne komedonal atau keratolitik +/-BP (Benzoil peroksida) 2,5-5%<ref name="Penyakit Kulit Yang Umum Di Indonesia"/>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 7 Juli 2024 09.59


Komedo
Foto makro komedo yang diambil dari wajah pria, dalam resolusi tinggi.
Informasi umum
SpesialisasiDermatologi Sunting ini di Wikidata

Komedo merupakan lesi nonradang berupa penyumbatan keratin dan sebum pada bukaan folikel rambut (pori-pori kulit). Komedo biasa mengandung bakteri, khususnya Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, atau Malassezia furfur.[1]

Faktor risiko, penyebab, dan patomekanisme

[sunting | sunting sumber]

Penyebab dan faktor-faktor risiko yang dibahas berikut merupakan faktor-faktor terbentuknya komedo pada penyakit tersering pada komedo, yaitu akne vulgaris.

Faktor yang berkemungkinan seseorang berisiko mengalami penyumbatan pori-pori adalah genetik. Faktor lain yaitu adanya kondisi yang menyebabkan resistensi insulin (seperti diabetes melitus tipe dua) dan hingginya kadar dehidroepiandrosteron (DHEA) serum. DHEAS merupakan prekursor hormon testosteron dan DHT. Pada sindrom ovarium polikistik (PCOS), dihidrotestosteron (DHT) meerupakan salah satu bentuk hormon androgen poten yang diubah menjadi DHEA. Hal ini menjelaskan orang dengan sindrom ovarium polikistik dapat memiliki akne.[2] Faktor lain yang dapat berperan misalnya produk-produk berminyak (seperti pomade), pakaian, dan keringat. Faktor seperti pola makan (produk turunan susu) masih belum diketahui apakah dapat memengaruhi akne.[2][3]

Penyebab akne vulgaris yang menyebabkan munculnya komedo ini sampai sekarang masih belum diketahui. Patogenesis (mekanisme) penyakit akne vulgaris bersifat kompleks. Hingga kini, ada empat unsur yang mendasari patomekanisme terbentuknya akne, yaitu:

  1. Hiperproliferasi epidermis folikel
  2. Produksi sebum
  3. Bakteri Propionibacterium acnes
  4. Respons peradangan (inflamasi) dan imun

Patomekanisme akne dianggap diawali dengan adanya mikrokomedo yang diakibatkan oleh proliferasi berlebih lapisan epidermis pada bagian atas folikel rambut (infundibulum) bersamaan dengan meningkatnya adhesi (penempelan) keratinosit (sel kulit tanduk). Hingga kini, masih belum diketahui apa yang memprakarsai dan menstimulasi proliferasi berlebih dan peningkatan adhesi antarkeratinosit ini. Kedua hal ini menyebabkan obstruksi (penyumbatan) yang memungkinkan keratin, sebum, dan bakteri berakumulasi sehingga terjadi dilasi (pelebaran) pada bagian infundibulum folikel.

Selanjutnya, produksi sebum di dalam folikel berperan dalam patomekanisme akne vulgaris. Kandungan utama sebum, trigliserida, akan dipecah oleh bakteri flora normal folikel P. acnes menjadi asam lemak bebas (free fatty acids). Asam lemak ini justru mendorong pertumbuhan P. acnes dan berimbas pada reaksi peradangan. Reaksi peradangan ini nantinya akan menghasilkan gejala-gejala dan tanda-tanda peradangan kulit seperti kemerahan, rasa nyeri, dan nanah.[4][3]

Kondisi yang memungkinan munculnya komedo

[sunting | sunting sumber]

Komedo muncul pada beberapa jenis penyakit kulit. Penyakit paling umum adalah akne vulgaris (istilah umum: adalah jerawat. . Kondisi yang menyerupai akne--tetapi bukan merupakan akne sejati--seperti erupsi kulit imbas produk kosmetik, tidak memiliki lesi komedo, walaupun penampakannya mirip akne. Erupsi kulit (istilah umum: beruntusan) ini acapkali muncul misal setelah menggunakan produk kulit di wajah yang tidak cocok. Akne jenis lain seperti imbas obat-obatan steroid seperti Sindrom Cushing dan kondisi lain akibat berlebihnya hormon kortisol dalam tubuh, hiperkortisisme, juga memiliki gejala serupa akne vulgaris, tetapi tidak memiliki komedo. Sehingga, kondisi tersebut tidak dapat disebut sebagai akne vulgaris atau jerawat. Kondisi lain adalah naevus comedonicus yang menyerupai penyakit langka yang menyerupai komedo terbuka, tetapi sesungguhnya bukan komedo.[4]

Penyakit lain yang memiliki lesi kulit berupa komedo adalah hidradenitis supurativa. Pada penyakit ini, komedo yang muncul biasa berupa komedo terbuka yang seolah membentuk terowong (open-ended comedones) dan biasa muncul pada lipatan kulit seperti ketiak.[4]

Jenis komedo

[sunting | sunting sumber]

Komedo dibagi menjadi dua[1][3]:

  • Komedo terbuka (blackhead): komedo yang bukaan folikel rambutnya terdilasi (melebar), sehingga sumbatannya terlihat jelas pada permukaan kulit.
  • Komedo tertutup (whitehead): komedo yang bukaan folikel atau lubang pori-porinyanya tidak terdilasi (melebar) secara lebar, sehingga terlihat seperti papula. Sumbatan keratin dan sebum tidak terlihat jelas pada permukaan kulit karena masih tertutup lapisan kulit luar (epidermis). Karena keratin dan sebum ini tidak dapat keluar, sumbatan ini dapat sewaktu-waktu ruptur (pecah) dan menyebabkan lesi kulit yang sifatnya meradang.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Dorland's Illustrated Medical Dictionary. Philadelphia: Elsevier Saunders. 2012. hlm. 390. ISBN 978-1-4160-6257-8. 
  2. ^ a b Williams, Hywel C.; Dellavalle, Robert P.; Garner, Sarah (2011). "Acne vulgaris". The Lancet. 379 (9813): 361–372. doi:https://doi.org/10.1016/S0140-6736(11)60321-8 Periksa nilai |doi= (bantuan). 
  3. ^ a b c Kang, Sewon; Amagai, Masayuki; Bruckner, Anna L.; Enk, Alexander H.; Margolis, David J.; McMichael, Amy J.; Orringer, Jeffrey S. (2019). Fitzpatrick's Dermatology. McGraw-Hill Education. ISBN 978-0-07-183783-5. 
  4. ^ a b c Wolff, Klaus; Johnson, Richard Allen; Saavedra, Arturo P. (2013). Fitzpatrick's Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology. McGraw Hill Education. ISBN 978-0-07-179303-2. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Klasifikasi