Isoflavonoid: Perbedaan antara revisi
24Adrianus (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(19 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:3-phenylchromen-4-one.svg|jmpl|ka|Struktur umum isoflavonoid, cincin [[karbon]] ([[benzena]]) paling kanan (cincin B) terikat pada atom karbon pada posisi ketiga]] |
|||
⚫ | |||
[[Berkas:Isoflavan.svg|jmpl|ka|struktur molekul [[isoflavan]]]] |
|||
[[File:3-phenylchromen-4-one.gif|thumb|right|3-phenylchromen-4-one]] |
|||
'''Isoflavonoid''' adalah senyawa 15 karbon yang mirip seperti [[flavonoid]], hanya saja cincin B pada isoflavonoid tertempel pada [[atom]] [[karbon]] posisi ketiga pada cincin karbon di tengah.<ref name="Salisbury">Salisbury FB, Ross CW. 1995. ''Fisiologi Tumbuhan, Jilid 2''. penerjemah: Lukman DR, Sumaryono. Bandung:Penerbit ITB. Hal:152. ISBN 979-8591-27-5</ref><ref name="Crozier">{{en}}Crozier A, Clifford MN, Ashihara H. 2006. ''Plant Secondary Metabolites: Occurrence, Structure and Role in the Human Diet''. Oxford: Blackwell Publishing Ltd. Hal: 9. ISBN 978-1-4051-2509-3</ref> Isoflavonoid terutama terdapat pada anggota [[Papilionoideae]], seperti [[kedelai]] (''[[Glycine max]]'') dan [[klover]] (''[[Trifolium]]'' spp).<ref name="Crozier"/> |
|||
[[File:Isoflavan.PNG|thumb|right|3-phenylchroman (isoflavan) backbone of the isoflavanes]] |
|||
== |
== Fungsi == |
||
Fungsi isoflavonoid sebagian besar belum diketahui, tetapi beberapa beraksi sebagai zat [[alelokimia]].<ref name="Salisbury"/> Sebagai contoh, [[rotenon]], isoflavonoid dari akar tuba (''[[Derris ellipica]]''), banyak digunakan sebagai [[insektisida]] (senyawa pembasmi serangga).<ref name="Salisbury"/> Selain itu rumus bangun isoflavonoid mirip dengan [[hormon]] [[estrogen]] hewan, misalnya [[estradiol]], dan isoflavonoid tumbuhan tertentu menyebabkan kemandulan pada ternak betina, khususnya domba.<ref name="Salisbury"/> Semanggi bawah-tanah menimbun isoflavonoid dalam jumlah yang luar biasa tinggi.<ref name="Salisbury"/> Senyawa ini menyebabkan "[[penyakit semanggi]]" yang serius pada domba, pertama kali tercatat di [[Australia]] Barat pada tahun 1960-an dengan menurunnya tingkat kesuburan.<ref name="Salisbury"/> Isoflavonoid juga diperkirakan merupakan faktor yang mengendalikan populasi hewan pengerat di beberapa wilayah tertentu.<ref name="Salisbury"/> |
|||
⚫ | |||
== |
== Lihat pula == |
||
⚫ | |||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
Baris 12: | Baris 15: | ||
{{Isoflavonoid}} |
{{Isoflavonoid}} |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Antioksidan]] |
||
[[Kategori:Isoflavonoid]] |
|||
⚫ |
Revisi terkini sejak 19 April 2023 23.40
Isoflavonoid adalah senyawa 15 karbon yang mirip seperti flavonoid, hanya saja cincin B pada isoflavonoid tertempel pada atom karbon posisi ketiga pada cincin karbon di tengah.[1][2] Isoflavonoid terutama terdapat pada anggota Papilionoideae, seperti kedelai (Glycine max) dan klover (Trifolium spp).[2]
Fungsi
[sunting | sunting sumber]Fungsi isoflavonoid sebagian besar belum diketahui, tetapi beberapa beraksi sebagai zat alelokimia.[1] Sebagai contoh, rotenon, isoflavonoid dari akar tuba (Derris ellipica), banyak digunakan sebagai insektisida (senyawa pembasmi serangga).[1] Selain itu rumus bangun isoflavonoid mirip dengan hormon estrogen hewan, misalnya estradiol, dan isoflavonoid tumbuhan tertentu menyebabkan kemandulan pada ternak betina, khususnya domba.[1] Semanggi bawah-tanah menimbun isoflavonoid dalam jumlah yang luar biasa tinggi.[1] Senyawa ini menyebabkan "penyakit semanggi" yang serius pada domba, pertama kali tercatat di Australia Barat pada tahun 1960-an dengan menurunnya tingkat kesuburan.[1] Isoflavonoid juga diperkirakan merupakan faktor yang mengendalikan populasi hewan pengerat di beberapa wilayah tertentu.[1]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g Salisbury FB, Ross CW. 1995. Fisiologi Tumbuhan, Jilid 2. penerjemah: Lukman DR, Sumaryono. Bandung:Penerbit ITB. Hal:152. ISBN 979-8591-27-5
- ^ a b (Inggris)Crozier A, Clifford MN, Ashihara H. 2006. Plant Secondary Metabolites: Occurrence, Structure and Role in the Human Diet. Oxford: Blackwell Publishing Ltd. Hal: 9. ISBN 978-1-4051-2509-3