Lompat ke isi

Skoliosis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: sh:Skolioza
-iklan semua (QuickEdit)
 
(37 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{More citations needed|date=Desember 2020}}
{{DiseaseDisorder infobox |
{{DiseaseDisorder infobox |
Name = Scoliosis |
Name = Scoliosis |
Baris 15: Baris 16:
}}
}}


'''Skoliosis''' adalah [[kelainan]] pada [[rangka]] tubuh yang berupa kelengkungan [[tulang belakang]].<ref name="a"></ref> Sebanyak 75-85% kasus skoliosis merupakan [[idiofatik]], yaitu kelainan yang tidak diketahui penyebabnya.<ref name="a"></ref> Sedangkan 15-25% kasus skoliosis lainnya merupakan [[efek samping]] yang diakibatkan karena menderita kelainan tertentu, seperti [[distrofi otot]], [[sindrom Marfan]], [[sindrom Down]], dan penyakit lainnya.<ref name="a"></ref> Berbagai kelainan tersebut menyebabkan otot atau saraf di sekitar [[tulang belakang]] tidak berfungsi sempurna dan menyebabkan bentuk tulang belakang menjadi melengkung.<ref name="a">{{en}}{{cite book |last= David K. Wolpert|first= |authorlink= |coauthors= |title= Scoliosis Surgery: The Definitive Patient's Reference|year= 2006|publisher= Swordfish Communications|location= |id= ISBN 978-0-9741955-2-0}}Page.4-6</ref>
'''Skoliosis''' adalah [[kelainan]] pada [[rangka]] tubuh yang berupa kelengkungan [[tulang belakang]].<ref name="a"/> Sebanyak 75-85% kasus skoliosis merupakan [[idiofatik]], yaitu kelainan yang tidak diketahui penyebabnya.<ref name="a"/> Sedangkan 15-25% kasus skoliosis lainnya merupakan [[efek samping]] yang diakibatkan karena menderita kelainan tertentu, seperti [[distrofi otot]], [[sindrom Marfan]], [[sindrom Down]], dan penyakit lainnya.<ref name="a"/> Berbagai kelainan tersebut menyebabkan otot atau saraf di sekitar [[tulang belakang]] tidak berfungsi sempurna dan menyebabkan bentuk tulang belakang menjadi melengkung.<ref name="a">{{en}} {{cite book|last= David K. Wolpert|first=|authorlink=|coauthors=|title= Scoliosis Surgery: The Definitive Patient's Reference|url= https://archive.org/details/scoliosissurgery00wolp|year= 2006|publisher= Swordfish Communications|location=|id= ISBN 978-0-9741955-2-0}}Page.4-6</ref>


Ahli bedah tulang (ortopedi) mengklasifikasikan idiofatik skoliosis ke dalam empat kategori berdasarkan [[usia]] penderita ketika kelengkungan [[tulang]] terlihat untuk pertama kalinya.<ref name="b"></ref> Keempat kategori tersebut adalah skoliosis idiofatik anak-anak, remaja, pada remaja yang berada di sekitar masa [[pubertas]], dan dewasa.<ref name="b">{{en}}{{cite book |last= Michael Neuwirth, Kevin Osborn|first= |authorlink= |coauthors= |title= The Scoliosis Sourcebook|year= 2001|publisher= McGraw-Hill|location= |id= ISBN 978-0-7373-0321-6}}Page.4-5</ref>
Ahli bedah tulang (ortopedi) mengklasifikasikan idiofatik skoliosis ke dalam empat kategori berdasarkan [[usia]] penderita ketika kelengkungan [[tulang]] terlihat untuk pertama kalinya.<ref name="b"/> Keempat kategori tersebut adalah skoliosis idiofatik anak-anak, remaja, pada remaja yang berada di sekitar masa [[pubertas]], dan dewasa.<ref name="b">{{en}} {{cite book|last= Michael Neuwirth, Kevin Osborn|first=|authorlink=|coauthors=|title= The Scoliosis Sourcebook|year= 2001|publisher= McGraw-Hill|location=|id= ISBN 978-0-7373-0321-6}}Page.4-5</ref>


== Referensi ==
== Pembagian ==
Dalam perkembangannya, skoliosis pada umumnya dibagi atas dua kategori diantaranya adalah skoliosis struktural dan non struktural.


=== Skoliosis struktural ===
{{reflist}}
Suatu [[kurvatura lateral spine]] yang [[irreversible]] dengan rotasi [[vertebra]] yang menetap. Rotasi vertebra terbesar terjadi pada [[apex]]. Jika [[kurva]] bertambah maka rotasi juga bertambah. Rotasi ini menyebabkan saat [[forward bending costa]] menonjol membentuk [[hump]] di sisi [[convex]]. Sebaliknya dada lebih menonjol di sisi [[concav]]. Skoliosis struktural tidak dapat dikoreksi dengan posisi atau usaha penderita sendiri.


=== Skoliosis fungsional ===
Disebut juga fungsional skoliosis/postural skoliosis. Suatu kurvatura lateral spine yang [[reversibel]] dan cenderung terpengaruh oleh posisi. Di sini tidak ada rotasi vertebra. Umumnya foward/side bending atau posisi [[supine]]/[[prone]] dapat mengoreksi skoliosis ini.


== Kurva ==
{{stub}}

* Arah skoliosis ditentukan berdasarkan letak apexnya.
* [[Kurva mayor]]/[[kurva primer]] adalah kurva yang paling besar, dan biasanya struktural. Umumnya pada skoliosis [[idiophatic]] terletak antara T4 s/d T12
* [[Kurva kompensatori]] adalah kurva yang lebih kecil, bisa kurva struktural maupun non struktural. Kurva ini membuat bahu penderita sama tingginya.
* [[Kurva mayor double]], disebut demikian jika sepadan besar dan keparahannya, biasanya keduanya kurva struktural.
* [[Apex kurva]] adalah vertebra yang letaknya paling jauh dari garis tengah spine.

=== Letak dan bentuk kurva ===
* letak kurva bisa di [[cervical]], [[thoracal]], [[lumbal]], atau beberapa area
* bentuk kurva
:* Kurva C: umumnya di [[thoracolumbal]], tidak terkompensasi, kemungkinan karena posisi asimetri dalam waktu lama, kelemahan otot, atau sitting balance yang tidak baik.
:* Kurva S: lebih sering terjadi pada skoliosis idiophatic, di thoracal kanan dan lumbal kiri, ada kurva mayor dan kurva kompensatori, umumnya struktural.

=== Derajat skoliosis ===
* Derajat skoliosis tergantung pada besar sudutnya dan besar rotasinya. Makin berat derajat skoliosis makin besar dampaknya pada sistem [[kardiopulmonal]] .
* Teknik pengukuran skoliosis
:* Pengukuran sudut kurva dapat dilakukan dengan metode [[Cobb]] atau [[Risser]]-[[Ferguson]]. Lihat gambar.
:* Pengukuran rotasi vertebra dengan menilai [[x-ray]]nya dibagi menjadi 4 tingkat. Lihat gambar.

* Klasifikasi dari derajat kurva skoliosis
:* Skoliosis ringan: kurva kurang dari 20 º
:* Skoliosis sedang: kurva 20 º–40 º/50 º. Mulai terjadi perubahan struktural vertebra dan costa.
[[File:Different scoliosis patterns radiological and clinical highresolution.jpg|350px|left|thumb|Skoliosis 40⁰]]
:* Skoliosis berat: lebih dari 40 º/50 º. Berkaitan dengan rotasi vertebra yang lebih besar, sering disertai nyeri, penyakit sendi [[degeneratif]], dan pada sudut lebih dari 60 º - 70 º terjadi gangguan fungsi [[kardiopulmonal]] bahkan menurunnya harapan hidup

=== Klasifikasi skoliosis berdasarkan etiologi ===
* [[Etiologi]] skoliosis struktural:
:* [[Idiophatic]]: sekitar 75-85 %. Onset umumnya [[adolescent]]. Lebih banyak pada wanita. Secara teori dikaitkan dengan malformasi tulang selama pertumbuhan, kelemahan otot di satu sisi, postur abnormal, dan distribusi abnormal muscle spindle [[otot paraspinal]].
:* [[Neuromuscular]] : 15–20 %, seperti CP, [[myelomeningocele]], [[neurofibromatosis]], [[Polio]], [[paraplegi traumatik]], DMD, dll
:* [[Osteopathic]]: [[congenital]] ([[hemivertebra]]) atau [[acquired]] ([[Rakitis|rickets]], [[Retak tulang|frakture]], dll)
* Etiologi skoliosis nonstruktural
:* Leg length discrepancy: True LLD atau Apparent LLD.
:* Spasme otot punggung
:* Habitual asymmetric posture

=== Evaluasi skoliosis ===
* Prosedur evaluasi

:* Postural assessment, Evaluasi dilakukan dengan inspeksi anterior, lateral dan posterior penderita. Perhatikan adanya:
::* Level bahu asimetris
::* [[Skapula]] yang prominence di sisi convex
::* [[Protusi hip]] di satu sisi
::* [[Pelvic obliquity]]
::* Meningkatnya [[lordotik lumbal]]

:* Flexibility of the curve, Lakukan evaluasi dengan lateral dan forward bending untuk melihat adanya kelainan struktural. Lihat gambar.
::* Lateral bending ke sisi convex untuk melihat apakah kurva skoliosis bisa terkoreksi. Lateral bending yang asimetris menunjukkan adanya kelainan struktural.
::* Foward bending untuk melihat adanya rotasi vertebra di sisi convex berupa hump.

:* Evaluation of muscle strength
::* a. Otot sisi convex lemah
::* b. Otot perut dan back extensor lemah
::* c. Jika ada [[pelvic obliquity]] maka [[otot hip]] juga lemah pada sisi convex (hip yang lebih rendah)

* [[Diagnosis|Diagnosa]] skoliosis dibuat berdasarkan:
:* Anamnesa dan [[pemeriksaan fisik]] yang lengkap
:* Pemeriksaan tambahan
::* a. X-ray standard skoliosis dilakukan dengan berdiri AP, bending kanan, bending kiri. Dilakukan pula evaluasi Risser Sign dan kalau perlu umur tulang/bone age.
::* b. Pada skoliosis sedang dan berat sering kali perlu dilakukan pemeriksaan fungsi paru berupa [[vital capacity]] dan total [[lung capacity]]

== Referensi ==
{{reflist}}


== Pranala luar ==
[[Kategori:Kelainan rangka]]
[[Kategori:Kelainan tulang]]


[[Kategori:Penyakit tulang]]
[[ar:جنف]]
[[az:Skalioz]]
[[bg:Сколиоза]]
[[ca:Escoliosi]]
[[cs:Skolióza]]
[[da:Skoliose]]
[[de:Skoliose]]
[[el:Σκολίωση]]
[[en:Scoliosis]]
[[es:Escoliosis]]
[[et:Skolioos]]
[[fa:کژپشتی]]
[[fi:Skolioosi]]
[[fr:Scoliose]]
[[he:עקמת]]
[[hi:मेरुवक्रता]]
[[hu:Scoliosis]]
[[it:Scoliosi]]
[[ja:脊椎側湾症]]
[[kn:ಸ್ಕೋಲಿಯೋಸಿಸ್‌‌]]
[[la:Scoliosis]]
[[lt:Skoliozė]]
[[lv:Skolioze]]
[[ms:Skoliosis]]
[[nl:Scoliose]]
[[no:Skoliose]]
[[pl:Skolioza]]
[[pt:Escoliose]]
[[ru:Сколиоз]]
[[sh:Skolioza]]
[[sk:Skolióza]]
[[sl:Skolioza]]
[[sq:Skolioza]]
[[sv:Skolios]]
[[ta:ஸ்கோலியோசிஸ்]]
[[te:పార్శ్వగూని]]
[[tr:Skolyoz]]
[[uk:Сколіоз]]
[[zh:脊椎側彎]]

Revisi terkini sejak 10 Juli 2024 17.20

Skoliosis
Foto X-ray frontal dari perempuan penderita skoliosis berusia 16 tahun. ICD10 = M41
Informasi umum
SpesialisasiBedah ortopedi Sunting ini di Wikidata

Skoliosis adalah kelainan pada rangka tubuh yang berupa kelengkungan tulang belakang.[1] Sebanyak 75-85% kasus skoliosis merupakan idiofatik, yaitu kelainan yang tidak diketahui penyebabnya.[1] Sedangkan 15-25% kasus skoliosis lainnya merupakan efek samping yang diakibatkan karena menderita kelainan tertentu, seperti distrofi otot, sindrom Marfan, sindrom Down, dan penyakit lainnya.[1] Berbagai kelainan tersebut menyebabkan otot atau saraf di sekitar tulang belakang tidak berfungsi sempurna dan menyebabkan bentuk tulang belakang menjadi melengkung.[1]

Ahli bedah tulang (ortopedi) mengklasifikasikan idiofatik skoliosis ke dalam empat kategori berdasarkan usia penderita ketika kelengkungan tulang terlihat untuk pertama kalinya.[2] Keempat kategori tersebut adalah skoliosis idiofatik anak-anak, remaja, pada remaja yang berada di sekitar masa pubertas, dan dewasa.[2]

Pembagian

[sunting | sunting sumber]

Dalam perkembangannya, skoliosis pada umumnya dibagi atas dua kategori diantaranya adalah skoliosis struktural dan non struktural.

Skoliosis struktural

[sunting | sunting sumber]

Suatu kurvatura lateral spine yang irreversible dengan rotasi vertebra yang menetap. Rotasi vertebra terbesar terjadi pada apex. Jika kurva bertambah maka rotasi juga bertambah. Rotasi ini menyebabkan saat forward bending costa menonjol membentuk hump di sisi convex. Sebaliknya dada lebih menonjol di sisi concav. Skoliosis struktural tidak dapat dikoreksi dengan posisi atau usaha penderita sendiri.

Skoliosis fungsional

[sunting | sunting sumber]

Disebut juga fungsional skoliosis/postural skoliosis. Suatu kurvatura lateral spine yang reversibel dan cenderung terpengaruh oleh posisi. Di sini tidak ada rotasi vertebra. Umumnya foward/side bending atau posisi supine/prone dapat mengoreksi skoliosis ini.

  • Arah skoliosis ditentukan berdasarkan letak apexnya.
  • Kurva mayor/kurva primer adalah kurva yang paling besar, dan biasanya struktural. Umumnya pada skoliosis idiophatic terletak antara T4 s/d T12
  • Kurva kompensatori adalah kurva yang lebih kecil, bisa kurva struktural maupun non struktural. Kurva ini membuat bahu penderita sama tingginya.
  • Kurva mayor double, disebut demikian jika sepadan besar dan keparahannya, biasanya keduanya kurva struktural.
  • Apex kurva adalah vertebra yang letaknya paling jauh dari garis tengah spine.

Letak dan bentuk kurva

[sunting | sunting sumber]
  • Kurva C: umumnya di thoracolumbal, tidak terkompensasi, kemungkinan karena posisi asimetri dalam waktu lama, kelemahan otot, atau sitting balance yang tidak baik.
  • Kurva S: lebih sering terjadi pada skoliosis idiophatic, di thoracal kanan dan lumbal kiri, ada kurva mayor dan kurva kompensatori, umumnya struktural.

Derajat skoliosis

[sunting | sunting sumber]
  • Derajat skoliosis tergantung pada besar sudutnya dan besar rotasinya. Makin berat derajat skoliosis makin besar dampaknya pada sistem kardiopulmonal .
  • Teknik pengukuran skoliosis
  • Pengukuran sudut kurva dapat dilakukan dengan metode Cobb atau Risser-Ferguson. Lihat gambar.
  • Pengukuran rotasi vertebra dengan menilai x-raynya dibagi menjadi 4 tingkat. Lihat gambar.
  • Klasifikasi dari derajat kurva skoliosis
  • Skoliosis ringan: kurva kurang dari 20 º
  • Skoliosis sedang: kurva 20 º–40 º/50 º. Mulai terjadi perubahan struktural vertebra dan costa.
Skoliosis 40⁰
  • Skoliosis berat: lebih dari 40 º/50 º. Berkaitan dengan rotasi vertebra yang lebih besar, sering disertai nyeri, penyakit sendi degeneratif, dan pada sudut lebih dari 60 º - 70 º terjadi gangguan fungsi kardiopulmonal bahkan menurunnya harapan hidup

Klasifikasi skoliosis berdasarkan etiologi

[sunting | sunting sumber]
  • Etiologi skoliosis nonstruktural
  • Leg length discrepancy: True LLD atau Apparent LLD.
  • Spasme otot punggung
  • Habitual asymmetric posture

Evaluasi skoliosis

[sunting | sunting sumber]
  • Prosedur evaluasi
  • Postural assessment, Evaluasi dilakukan dengan inspeksi anterior, lateral dan posterior penderita. Perhatikan adanya:
  • Flexibility of the curve, Lakukan evaluasi dengan lateral dan forward bending untuk melihat adanya kelainan struktural. Lihat gambar.
  • Lateral bending ke sisi convex untuk melihat apakah kurva skoliosis bisa terkoreksi. Lateral bending yang asimetris menunjukkan adanya kelainan struktural.
  • Foward bending untuk melihat adanya rotasi vertebra di sisi convex berupa hump.
  • Evaluation of muscle strength
  • a. Otot sisi convex lemah
  • b. Otot perut dan back extensor lemah
  • c. Jika ada pelvic obliquity maka otot hip juga lemah pada sisi convex (hip yang lebih rendah)
  • a. X-ray standard skoliosis dilakukan dengan berdiri AP, bending kanan, bending kiri. Dilakukan pula evaluasi Risser Sign dan kalau perlu umur tulang/bone age.
  • b. Pada skoliosis sedang dan berat sering kali perlu dilakukan pemeriksaan fungsi paru berupa vital capacity dan total lung capacity

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d (Inggris) David K. Wolpert (2006). Scoliosis Surgery: The Definitive Patient's Reference. Swordfish Communications. ISBN 978-0-9741955-2-0. Page.4-6
  2. ^ a b (Inggris) Michael Neuwirth, Kevin Osborn (2001). The Scoliosis Sourcebook. McGraw-Hill. ISBN 978-0-7373-0321-6. Page.4-5

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]