Lompat ke isi

Lokomotif B12: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Mengganti halaman dengan ''''B12''' adalah singkatan dari : * B12 (band) * Alpina B12 * Sunny B12 {{disambig}} de:B12 en:B12 fr:B12 nl:B12'
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(40 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{kegunaanlain|B12}}
'''B12''' adalah singkatan dari :
{{Infobox Lokomotif
* [[B12 (band)]]
|name =B12
* [[Alpina B12]]
|image =B1239 monument Pasar Turi Station 2.JPG
* [[Nissan_Sunny#Sunny_.28B12.29|Sunny B12]]
|caption =B 12 di [[Stasiun Surabaya Pasar Turi]]
|powertype =[[Uap]]
|serialnumber =B12
|fueltype = Kayu jati
|gauge =1.067 mm
|nickname ="''Lokomotifnya wong Suroboyoan''"
|builder =[[Werkspoor]], [[Belanda]]<br> [[Beyer Peacock]], [[Inggris]]
|railroad =[[Semarang-Joana Stoomtram Maatschappij]] dan [[Oost-Java Stoomtram Maatschappij]]
|buildmodel =B12
|builddate =1900-1902
|totalproduction =45
|whytetype =0-4-0Tr
|aarwheels =B
|uicclass =B
|length =8.180 mm
|width =2.670 mm
|weight =12,700 ton
|weightonready =13,100 ton
|wheeldiameter =850 mm
|vaporpressure =12,7 kg/cm²
|cylindersize =340 mm × 370 mm
|minimumcurve =170 m
|poweroutput =450 hp
|topspeed =15 km/jam
|notes =
}}
'''Lokomotif''' '''B 12''' adalah lokomotif trem uap produksi pabrik Werkspoor, [[Belanda]] dan Beyer Peacock, [[Inggris]] yang pernah dimiliki oleh [[Semarang-Joana Stoomtram Maatschappij]] dan [[Oost-Java Stoomtram Maatschappij]]. Kedua jenis lokomotif ini memiliki susunan gandar B.


== Sejarah ==
{{disambig}}
[[Berkas:B1239 monument Pasar Turi Station1.JPG|jmpl|Monumen lokomotif B1239 di [[Stasiun Surabaya Pasarturi]]]]


[[Trem uap]] menjadi populer untuk angkutan perkotaan berbasis jalan [[rel]] pada masa pemerintahan [[Hindia Belanda]]. Perancangan sistem trem dilakukan di kota besar seperti: [[Jakarta]], {{kota|Surabaya}}, dan {{kota|Semarang}}. Pemerintah Hindia Belanda memberikan [[konsesi]] kepada dua operator: [[Semarang-Joana Stoomtram Maatschappij]] (SJS) tahun 1881 dan [[Oost-Java Stoomtram Maatschappij]] (OJS) tahun 1886.
[[de:B12]]

[[en:B12]]
Jalur SJS di Kota Semarang beroperasi sejauh 12&nbsp;km tahun 1882-1883 yakni rute Pendrikan-[[Stasiun Jurnatan|Jurnatan]], Jurnatan-Jomblang, Jurnatan-Bulu, serta Jurnatan-Pelabuhan Semarang. Sementara itu, jalur OJS di Kota Surabaya beroperasi sejauh 47&nbsp;km pada tahun 1889-1920 yakni rute Ujung-[[Stasiun Benteng|Benteng]]-[[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]]-Simpang-[[Stasiun Wonokromo|Wonokromo]], [[Stasiun Surabaya Pasar Turi|Surabaya Pasar Turi]]-[[Pelabuhan Tanjung Perak]] serta jalur Wonokromo-[[Stasiun Sepanjang|Sepanjang]]-[[Stasiun Krian|Krian]].
[[fr:B12]]

[[nl:B12]]
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan trem, maka SJS dan OJS membeli 45 unit lokomotif B 12 dengan perincian: 29 unit dari pabrik [[Beyer Peacock]], [[Inggris]], 13 unit dari [[Werkspoor]], [[Belanda]], serta 3 unit B 12 dirakit dari komponen cadangan B 12 di Balai Yasa Groedo, Surabaya.<ref>{{cite book |last1=Bagus Prayogo |first1=Yoga |author-link1= |last2=Yohanes Sapto |first2=Prabowo |author-link2= |last3=Radityo |first3=Diaz|date=2017 |title=Kereta Api di Indonesia. Sejarah Lokomotif di Indonesia. |url= |location=Yogyakarta |publisher=Jogja Bangkit Publisher |page=33|isbn=978-602-0818-55-9 |author-link=}}</ref>

Pada masa itu, trem menjadi primadona bagi masyarakat. Kehadiran trem uap yang dinantikan masyarakat telah menggantikan [[pedati]] ataupun [[kereta kuda]]. Trem menjadi favorit karena waktu tempuhnya yang cepat sehingga banyak dimanfaatkan sebagai transportasi dalam kota.

B 12 memiliki susunan roda 0-4-0TR dan memiliki silinder berdimensi 340 × 370&nbsp;mm pada sisi luarnya. Roda penggerak berdiameter 850&nbsp;mm, bahan bakar [[kayu jati]], berat 21 ton, dan sanggup melaju hingga 25&nbsp;km/jam.

Trem Semarang dan Surabaya akhirnya ditutup masing-masing tahun 1975 dan 1978, berikut jalur, stasiun, dan seluruh layanannya karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum. Saat ini tersisa B 12 39 yang dipajang di [[Stasiun Surabaya Pasar Turi]].<ref>[http://heritage.kereta-api.co.id/?p=3112 Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur: Lokomotif B12]</ref>

== Galeri ==
<gallery>
DKA B12 (B).jpg|Monumen lokomotif B1239 di Stasiun Surabaya Pasarturi, 1999
</gallery>

== Referensi ==
{{reflist}}

{{Daftar lokomotif Indonesia}}
{{commonscat|Steam locomotives of Indonesia}}

[[Kategori:Lokomotif uap di Indonesia|B12]]


{{lokouap-lokomotif-stub}}

Revisi terkini sejak 22 Maret 2023 03.27

B12
B12
Data teknis
Sumber tenagaUap
ProdusenWerkspoor, Belanda
Beyer Peacock, Inggris
Nomor seriB12
ModelB12
Tanggal dibuat1900-1902
Jumlah dibuat45
Spesifikasi roda
Notasi Whyte0-4-0Tr
Susunan roda AARB
Klasifikasi UICB
Dimensi
Lebar sepur1.067 mm
Diameter roda850 mm
Panjang8.180 mm
Lebar2.670 mm
Berat
Berat kosong12,700 ton
Berat siap13,100 ton
Bahan bakar
Jenis bahan bakarKayu jati
Sistem mesin
Ukuran silinder340 mm × 370 mm
Kinerja
Kecepatan maksimum15 km/jam
Daya mesin450 hp
Jari-jari lengkung terkecil170 m
Lain-lain
Karier
Perusahaan pemilikSemarang-Joana Stoomtram Maatschappij dan Oost-Java Stoomtram Maatschappij
Julukan"Lokomotifnya wong Suroboyoan"

Lokomotif B 12 adalah lokomotif trem uap produksi pabrik Werkspoor, Belanda dan Beyer Peacock, Inggris yang pernah dimiliki oleh Semarang-Joana Stoomtram Maatschappij dan Oost-Java Stoomtram Maatschappij. Kedua jenis lokomotif ini memiliki susunan gandar B.

Monumen lokomotif B1239 di Stasiun Surabaya Pasarturi

Trem uap menjadi populer untuk angkutan perkotaan berbasis jalan rel pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Perancangan sistem trem dilakukan di kota besar seperti: Jakarta, Surabaya, dan Semarang. Pemerintah Hindia Belanda memberikan konsesi kepada dua operator: Semarang-Joana Stoomtram Maatschappij (SJS) tahun 1881 dan Oost-Java Stoomtram Maatschappij (OJS) tahun 1886.

Jalur SJS di Kota Semarang beroperasi sejauh 12 km tahun 1882-1883 yakni rute Pendrikan-Jurnatan, Jurnatan-Jomblang, Jurnatan-Bulu, serta Jurnatan-Pelabuhan Semarang. Sementara itu, jalur OJS di Kota Surabaya beroperasi sejauh 47 km pada tahun 1889-1920 yakni rute Ujung-Benteng-Surabaya Kota-Simpang-Wonokromo, Surabaya Pasar Turi-Pelabuhan Tanjung Perak serta jalur Wonokromo-Sepanjang-Krian.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan trem, maka SJS dan OJS membeli 45 unit lokomotif B 12 dengan perincian: 29 unit dari pabrik Beyer Peacock, Inggris, 13 unit dari Werkspoor, Belanda, serta 3 unit B 12 dirakit dari komponen cadangan B 12 di Balai Yasa Groedo, Surabaya.[1]

Pada masa itu, trem menjadi primadona bagi masyarakat. Kehadiran trem uap yang dinantikan masyarakat telah menggantikan pedati ataupun kereta kuda. Trem menjadi favorit karena waktu tempuhnya yang cepat sehingga banyak dimanfaatkan sebagai transportasi dalam kota.

B 12 memiliki susunan roda 0-4-0TR dan memiliki silinder berdimensi 340 × 370 mm pada sisi luarnya. Roda penggerak berdiameter 850 mm, bahan bakar kayu jati, berat 21 ton, dan sanggup melaju hingga 25 km/jam.

Trem Semarang dan Surabaya akhirnya ditutup masing-masing tahun 1975 dan 1978, berikut jalur, stasiun, dan seluruh layanannya karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum. Saat ini tersisa B 12 39 yang dipajang di Stasiun Surabaya Pasar Turi.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Bagus Prayogo, Yoga; Yohanes Sapto, Prabowo; Radityo, Diaz (2017). Kereta Api di Indonesia. Sejarah Lokomotif di Indonesia. Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher. hlm. 33. ISBN 978-602-0818-55-9. 
  2. ^ Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur: Lokomotif B12