Lompat ke isi

Injil: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rocksugar (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Soufiyouns (bicara | kontrib)
+ {{Kitab Allah}}
 
(281 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{about|bagian dari kitab suci Kristen|seluruh kitab suci Kristen|Alkitab|kitab ini dalam Islam|Injil dalam Islam}}
{{Christianity}}


'''Al-Injil''' atau '''Kitab Injil''' ({{lang-ar|'''الإنجيل'''|translit=Al-Injīl}}; {{lang-gr|ευαγγέλιον|translit=euangelion|lit=Kabar Baik}} {{lang-en|Gospel}}) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut keempat kitab pertama dalam [[Alkitab]] [[Perjanjian Baru]] menurut [[Kekristenan]]. Keempat kitab tersebut, [[Injil Matius]], [[Injil Markus]], [[Injil Lukas]], dan [[Injil Yohanes]], disebut "Kabar Baik", karena [[orang Kristen]] percaya bahwa narasi keempat Injil yang berpuncak pada [[kematian Yesus|kematian]] dan [[kebangkitan Yesus]] tersebut merupakan kisah [[Keselamatan (Kristen)|penyelamatan]] [[Allah (Kristen)|Allah]] kepada umat manusia yang [[dosa (Kristen)|berdosa]], agar manusia dapat kembali mengenal Allah yang sesungguhnya dan dapat masuk ke [[surga]].
Kata '''Injil''' adalah terjemahan dari kata ''ευαγγέλιον'' (''euangelion'') dalam [[bahasa Yunani]] yang berarti "kabar baik" atau "berita suka cita".


== Kata "Injil" ==
Injil biasanya mengandung arti:
[[Berkas:P52 recto.jpg|jmpl|174px|ka|''[[Rylands Library Papyrus P52]]'' mungkin adalah fragmen naskah [[Perjanjian Baru]] tertua; memuat [[Injil Yohanes]] [[Yohanes 18|pasal 18:31-33]] berdasarkan gaya tulisan tangan diperkirakan ditulis tahun 125 M.]]
#Pemberitaan tentang aktivitas penyelamatan Allah di dalam [[Yesus|Yesus dari Nazaret]] atau berita yang disampaikan oleh Yesus dari Nazaret. Inilah asal-usul penggunaan kata "Injil" menurut Perjanjian Baru (lihat [[Surat Roma]] 1:1 atau [[Markus]] 1:1).
#Dalam pengertian yang lebih populer, kata ini merujuk kepada keempat '''Injil''' [[Kanon Alkitab|kanonik]] ([[Injil Matius|Matius]], [[Injil Markus|Markus]], [[Injil Lukas|Lukas]] dan [[Injil Yohanes|Yohanes]]) dan kadang-kadang juga karya-karya lainnya yang non-kanonik (mis. [[Injil Tomas]]), yang menyampaikan kisah kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus.
#Sejumlah sarjana modern menggunakan istilah "Injil" untuk menunjuk kepada sebuah [[genre]] hipotetis dari [[sastra]]] Kristen perdana (bdk. Peter Stuhlmacher, ed., ''Das Evangelium und die Evangelien'', Tübingen 1983, juga dalam bahasa Inggris: ''The Gospel and the Gospels'').


Dalam bahasa Yunani disebut ''ευαγγέλιον'' (euangelion) yang berarti "[[Kabar Baik]]" atau "Berita Kesukaan", yang merujuk pada {{Alkitab|1 Peter 1:25}} (BIS, TL, & Yunani). Injil dalam bahasa Inggris disebut ''Gospel'', dari bahasa Inggris Kuno ''gōd-spell'' yang berarti "kabar baik", yang merupakan terjemahan kata-per-kata dari bahasa Yunani (''eu-'' "baik", ''-angelion'' "kabar").
Ungkapan "injil" dipergunakan oleh [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] sebelum kitab-kitab Injil dari kanon Perjanjian Baru ditulis, ketika ia mengingatkan orang-orang Kristen di [[Korintus]] "kepada Injil yang aku beritakan kepadamu" ([[1 Korintus]] 15:1). Melalui berita itu, Paul menegaskan, mereka diselamatkan, dan ia menggambarkannya di dalam pengertian yang paling sederhana, sambil menekankan penampakan Kristus setelah kebangkitan(15:3-8):
:"... bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan [[Tanakh|Kitab Suci]], bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya."
Penggunaan kata ''injil'' (atau ekuivalennya dalam bahasa Yunani ''evangelion'') untuk merujuk pada suatu genre tulisan yang khas yang berasal dari abad ke-2. Kata ini jelas digunakan untuk menunjuk suatu genre dalam [[Yustinus Martir]] (l.k. 155) dan dalam pengertian yang lebih kabur sebelumnya dalam [[Ignatius dari Antiokhia]] (l.k. 117).


Istilah "Injil" berasal dari Al-Qur'an (kitab suci agama Islam) dalam [[bahasa Arab]] إنجيل‎ (Injīl) yaitu nama kitab suci yang diturunkan kepada nabi Isa AS (Yesus). Begitu juga dengan istilah "Alkitab" dalam [[bahasa Arab]] الكتاب (Alkitab) juga berasal dari Al-Qur'an. Kata Injil dan Alkitab sering digunakan umat Kristen di daerah mayoritas Islam.
<!--== Non-canonical gospels ==
:''Main article: [[New Testament apocrypha]]''.
In addition to the four canonical gospels there have been other gospels that were not accepted into the canon. Generally these were not accepted due to doubt over the authorship, the time frame between the original writing and the events described, or content that was at odds with the prevailing orthodoxy. If a gospel claimed to be written by for example, James, but was clearly authored beyond 120AD, then there was little chance of the authorship being authentic. This differs from the four canonical gospels which the majority of historians agree were authored before 100AD. For this reason, most of these non-canonical texts were only ever accepted by small portions of the early Christian community. Some of the content of these non-canonical gospels (as much as it deviates from accepted theological norms) is considered [[heresy|heretical]] by the leadership of mainstream churches, including the [[Roman Catholic Church|Vatican]]. This can be seen in the case of the [[Gospel of Peter]], which was written in the correct time, 70-120 AD, but was considered dangerous for elements which could be used to support [[docetism]].


Kata "Injil" sendiri dalam [[Alkitab]] [[Terjemahan Baru]] muncul 124 kali<ref>{{Cite web|url=https://alkitab.sabda.org/search.php?search=injil&scope=def&exact=off&version=tb|title=injil (TB) - Pencarian Teks - Alkitab SABDA|website=alkitab.sabda.org}}</ref> ([[BIS]] menggunakan istilah "Kabar Baik", semuanya di [[Perjanjian Baru]]: 23 kali di keempat Injil, 17 kali di Kisah Para Rasul, 78 kali di Surat-Surat Paulus, 5 kali di Surat-Surat Lain, dan 1 kali di Kitab Wahyu.
Two non-canonical gospels that are considered to be among the earliest in composition are the sayings ''[[Gospel of Thomas]]'' and the narrative ''[[Gospel of Peter]]''. The dating of the Gospel of Thomas is particularly controversial, as there is some suspicion in critical schools of scholarship that it predates the canonical Gospels, which would, if conclusively proven, have a profound impact on the understanding of their origin. Like the canonical gospels, scholars have to rely on higher criticism, not extant manuscripts, in order to roughly date Thomas.


Beberapa ayat yang penting yang memuat kata ini antara lain:
A genre of "[[Infancy gospel]]s" (Greek: ''protoevangelion'') arose in the 2nd century, such as the ''[[Gospel of James]]'', which introduces the concept of the [[Perpetual Virginity]] of Mary, and the ''[[Infancy Gospel of Thomas]]'' (not to be confused with the absolutely different sayings ''Gospel of Thomas''), both of which related many miraculous incidents from the life of Mary and the childhood of Jesus that are not included in the canonical gospels, but which have passed into Christian lore.
* {{Mat|24|14}}: "Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya",
* {{Mrk|1|1}}: "Inilah permulaan Injil tentang [[Yesus Kristus]], [[Anak Allah]].";
* {{Mrk|1|15}}: ""Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!";
* {{Mrk|8|35}}: "Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.";
* {{1Kor|9|23}}: "Segala sesuatu ini [[Paulus|aku]] lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.";
dan di dalam [[Roma 1]].


== Arti ==
Another genre that has been suppressed is that of gospel harmonies, in which the apparent discrepancies in the canonical four gospels were selectively recast to present a harmoniously consistent narrative text. Very few fragments of harmonies survived. The ''[[Diatessaron]]'' was such a harmonization, compiled by [[Tatian]] around AD 175. It was popular for at least two centuries in [[Syria]], but eventually it fell into disuse, and no copies of it have survived, except indirectly in some medieval Gospel harmonies that can be considered its descendants.
Injil biasanya mengandung arti:
# Pemberitaan tentang aktivitas penyelamatan Allah di dalam [[Yesus|Yesus dari Nazaret]] atau berita yang disampaikan oleh Yesus dari Nazaret. Inilah asal usul penggunaan kata "Injil" menurut Perjanjian Baru (lihat [[Surat Roma]] 1:1 atau [[Markus]] 1:1).
# Dalam pengertian yang lebih populer, kata ini merujuk kepada keempat '''Injil''' [[Kanon Alkitab|kanonik]] ([[Injil Matius|Matius]], [[Injil Markus|Markus]], [[Injil Lukas|Lukas]] dan [[Injil Yohanes|Yohanes]]) dan kadang-kadang juga karya-karya lainnya yang non-kanonik (mis. [[Injil Tomas]]), yang menyampaikan kisah kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus.
# Sejumlah sarjana modern menggunakan istilah "Injil" untuk menunjuk kepada sebuah [[genre]] hipotetis dari [[sastra]] Kristen perdana (bdk. Peter Stuhlmacher, ed., ''Das Evangelium und die Evangelien'', Tübingen 1983, juga dalam bahasa Inggris: ''The Gospel and the Gospels'').


Kata "injil" dipergunakan oleh [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] sebelum kitab-kitab Injil dari kanon Perjanjian Baru ditulis, ketika ia mengingatkan orang-orang Kristen di [[Korintus]] "kepada Injil yang aku beritakan kepadamu" ([[1 Korintus]] 15:1). Melalui berita itu, Paul menegaskan, mereka diselamatkan, dan ia menggambarkannya di dalam pengertian yang paling sederhana, sambil menekankan penampakan Kristus setelah kebangkitan (15:3-8):
[[Marcion of Sinope]], c. AD 150, had a version of the ''Gospel of Luke'' which differed substantially from that which has now become the standard text. Marcion's version was far less ''Jewish'' than the now canonical text, and his critics alleged that he had edited out the portions he didn't like from the canonical version, though Marcion argued that his text was the more genuinely original one. Marcion also rejected all the other gospels, including Matthew, Mark, and especially John, which he alleged had been forged by Irenaeus.


:"... bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan [[Tanakh|Kitab Suci]], bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya."
The existence of private knowledge, briefly referred to in the canon, and particularly in the canonical Gospel of Mark, is part of the controversy surrounding the unexpectedly discovered '' [[Secret Gospel of Mark]]''.
Penggunaan kata ''injil'' (atau ekuivalennya dalam bahasa Yunani ''evangelion'') untuk merujuk pada suatu genre tulisan yang khas yang berasal dari abad ke-2. Kata ini jelas digunakan untuk menunjuk suatu genre dalam [[Yustinus Martir]] (l.k. 155) dan dalam pengertian yang lebih kabur sebelumnya dalam [[Ignatius dari Antiokhia]] (l.k. 117).


== Penulisan Injil ==
Beberapa catatan:
# Kitab [[Perjanjian Baru]] terbit antara tahun 50 dan 100 Masehi. Yang mula-mula adalah Surat-surat Paulus, kemudian barulah bagian-bagian lain. Beberapa abad sesudah Masehi, Gereja baru mensahkan kanon Kitab Perjanjian Baru setelah urutannya diubah dan sedapat mungkin disesuaikan dengan Sejarah Keselamatan (Intisari Iman Kristen oleh Ds.B.J. Boland, 1964).
# Umumnya boleh dikatakan bahwa kanon Perjanjian Baru sudah ditetapkan kira-kira pada tahun 200, secara definitif pada tahun 380 (Sejarah Gereja oleh Dr. H. Berkhof dan Dr.I.H. Enklaar, 1962).
# ''De Arameesche tekst van het Mattheus-evengelie is reeds vroegtijdig gegaan. De andrere drie evangelien, zijn in het Grieksch geschreven. De boeken van de Heilige Schrift, zelfs de evengelien, zijn niet volkomen in de zelfds toestand bewaard gebleven, waarin zijoorspronkelijk zijn geschreven. Daar de boekdrukkeenst niet bestond, warden zij eeuwen long telkens overgeschreven en hijdat overschrijoen werden soms woorden uitgelaten, verwisseld of verkeerd geschreven ...'' Artinya: Injil Matius yang berbahasa Arami telah lama hilang. Tiga Injil lainnya ditulis dalam bahasa Yunani. Buku-buku dari Kitab Suci juga injil-injilnya tidak tersimpan dengan sempurna dalam keadaan yang sama, dalam mana itu asalnya ditulis. Karena tidak adanya cetak-mencetak buku maka sering kali dilakukan pemindahtulisan berabad-abad lamanya, dan dalam memindahtuliskan itu kadang-kadang terjadi penghapusan kata-kata, penukaran kata-kata atau penulisan terbalik ... (Het Evangelie, 1929, Badan Perpustakaan Petrus Canisius)


== Injil kanonik ==
Dari banyak injil yang ditulis, ada empat injil yang diterima sebagai bagian dari [[Perjanjian Baru]] dan dikanonkan. Hal ini merupakan tema utama dalam sebuah tulisan oleh [[Irenaeus]], l.k. 185.


Dalam tulisannya yang diberi judul "Melawan Kesesatan" Irenaeus menentang beberapa kelompok Kristen yang menggunakan hanya satu Injil saja, seperti kelompok [[Marsion]] - yang menggunakan versi Injil Lukas yang sudah diubah sedemikian rupa. Irenaeus juga menentang beberapa kelompok yang menekankan tulisan-tulisan berisi wahyu-wahyu baru, seperti kelompok [[Valentinius]] (''A.H.'' 1.11.9).


[[Irenaeus]] menyatakan bahwa ada empat injil yang adalah tiang-tiang gereja.


: "tak mungkin ada lebih atau kurang daripada empat," katanya, sambil mengajukan [[analogi]] sebagai logikanya bahwa ada empat penjuru dunia dan empat arah angin (1.11.8).
== Injil Kanonik ==
Citranya ini, yang diambil dari [[Kitab Nabi Yehezkiel|Kitab Yehezkiel]] 1:10, tentang takhta Allah yang didukung oleh empat makhluk dengan empat wajah—"Keempatnya mempunyai muka manusia di depan, muka singa di sebelah kanan, muka lembu di sebelah kiri, dan muka rajawali di belakang"— ekuivalen dengan Injil yang "berwajah empat", adalah lambang-lambang konvensional dari para penulis Injil: singa, lembu, rajawali, dan manusia. Irenaeus berhasil menyatakan bahwa keempat Injil itu bersama-sama, dan hanya keempat Injil inilah, yang mengandung kebenaran. Dengan membaca masing-masing Injil di dalam terang yang lainnya, Irenaeus menjadikan ''Yohanes'' sebagai lensa untuk membaca ''Matius'', ''Markus'' dan ''Lukas''.
{{Injil Yesus}}
Dari banyak injil yang ditulis, ada empat injil yang diterima sebagai bagian dari [[perjanjian baru]] dan dikanonkan. Hal ini merupakan tema utama dalam sebuah tulisan oleh [[irenaeus]], c. 185.


Pada peralihan [[abad ke-5]], [[Skisma Gereja|Gereja Barat]] di bawah [[Paus Innosensius I]], mengakui sebuah [[kanon Alkitab]] yang meliputi keempat Injil yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, yang sebelumnya telah ditetapkan pada sejumlah Sinode regional, yaitu [[Konsili Roma]] (382), [[Sinode Hippo]] (393), dan dua [[Sinode Kartago]] (397 dan 419).<ref>{{cite web| url = http://www.catholicevangelism.org/bible-dates1.shtml| title = Protestantism: A Historical and Spiritual Wrong Way Turn| 3 = diakses 11 Juli 2006| last = Pogorzelski| first = Frederick| year = 2006| work = Bible Dates| publisher = CatholicEvangelism.com| pages = 1| access-date = 2006-11-21| archive-date = 2008-06-09| archive-url = https://web.archive.org/web/20080609103008/http://www.catholicevangelism.org/bible-dates1.shtml| dead-url = yes}}</ref> Kanon ini, yang sesuai dengan kanon Katolik modern, digunakan dalam [[Vulgata]], sebuah terjemahan Alkitab dari awal abad ke-5 yang dikerjakan oleh [[Hieronimus]]<ref>{{cite web| url =
Dalam tulisannya yang diberi judul " Melawan Kesesatan" Irenaeus menentang beberapa sekte kristen yang menggunakan hanya satu injil saja, seperti sekte [[marsion]] - yang mana menggunakan versi injil lukas yang sudah diubah sedemikian rupa. Dan juga, Irenaeus menentang beberapa sekte yang menekankan tulisan-tulisan berisi wahyu-wahyu baru, seperti [[Valentinius]] (''A.H.'' 1.11.9).
http://www.newadvent.org/cathen/03274a.htm| title = Canon of the New Testament| diakses 11 Juli 2006| year = 1908| work = Catholic Encyclopedia| publisher = NewAdvent.com}}</ref> atas permintaan [[Paus Damasus I]] pada 382.


=== Waktu penulisan ===
Irenaeus mendeklarasikan / menyatakan bahwa ada empat injil yang adalah tiang-tiang gereja.
Perkiraan kurun waktu ditulisnya injil kanonik bervariasi, namun tidak lebih dari tahun 100 M. Jadi tidak lebih dari 70 tahun setelah [[Yesus]] [[Kristus]] [[Kenaikan Yesus|meninggalkan dunia]]. Berikut perkiraan kurun waktu yang diberikan oleh [[Raymond E. Brown]], dalam buku-nya ''"An Introduction to the New Testament"'', sebagai representasi atas konsensus umum para sarjana, pada tahun 1996:


* Markus: sekitar tahun 68–73,<ref name="Brown">[[Raymond E. Brown]]. ''An Introduction to the New Testament''.</ref> 65–70.<ref name="ReferenceB">Harris, ''Understanding the Bible''. Palo Alto: Mayfield. 1985</ref>
<--!
* Matius: sekitar tahun 70–100,<ref name="Brown" /> 80–85.<ref name="ReferenceB" />
: "it is not possible that there can be either more or fewer than four" he stated, presenting as logic the [[analogy]] of the four corners of the earth and the four winds (1.11.8). His image, taken from ''[[Ezekiel]]'' 1, of God's throne borne by four creatures with four faces&mdash;"the four had the face of a man, and the face of a lion, on the right side: and the four had the face of an ox on the left side; they four also had the face of an eagle"&mdash; equivalent to the "four-formed" gospel, is the origin of the conventional symbols of the Evangelists: lion, bull, eagle, man. Irenaeus was successful in declaring that the four gospels collectively, and exclusively these four, contained the truth. By reading each gospel in light of the others, Irenaeus made of ''John'' a lens through which to read ''Matthew'', ''Mark'' and ''Luke''.
* Lukas: sekitar tahun 80–100 (sebagian berpendapat pada tahun 85),<ref name="Brown" /> 80–85.<ref name="ReferenceB" />
-->
* Yohanes: sekitar tahun 90–100,<ref name="ReferenceB" /> 90–110.<ref>[[C K Barrett]], dkk.</ref>


Sedangkan, perkiraan kurun waktu yang diberikan dalam ''NIV Study Bible'':
* [[Injil Matius]]
* [[Injil Markus]]
* [[Injil Lukas]]
* [[Injil Yohanes]]


* Markus: sekitar tahun 50-an hingga awal 60-an, atau akhir 60-an
=== Origin of the canonical Gospels ===
* Matius: sekitar tahun 50-70-an
:''Main discussion: [[Synoptic problem]]''.
* Lukas: sekitar tahun 59-63, atau tahun 70-an hingga 80-an
Among the canonical Gospels, ''Matthew'', ''Mark'', and ''Luke'' include many of the same passages in the life of Jesus and sometimes use identical or very similar wording. ''John'' expresses itself in a different style and relates the same incidents in a different way&mdash; even in a revised narrative order&mdash; and is often full of more encompassing theological and philosophical messages than the first three canonical Gospel accounts. It is ''John'' that explicitly introduces Jesus as God incarnate.
* Yohanes: sekitar tahun 85 hingga mendekati 100, atau tahun 50-an hingga 70

The parallels among the first three Gospel accounts are so telling that many scholars have investigated the relationship between them. In order to study them more closely, German scholar [[Johann Jakob Griesbach|JJ Griesbach]] (1776) arranged the first three Gospel accounts in a three-column table called a ''[[synopsis]]''. As a result, Matthew, Mark, and Luke have come to be known as the [[synoptic Gospels]]; and the question of the reason for this similarity, and the relationship between these Gospel accounts more generally, is known as the [[Synoptic Problem]]. Some Christians explain this by believing that all gospel is "spirit-breathed," which means that the [[Holy Spirit]] provided inspiration for every book in the Bible, and the similarities in the different accounts are explained by the shared author (God). It is also argued that since they all tell the same story, the life of Jesus, that they would naturally be similar in their accounts.

The understanding found among early Christian writers and scholars has been that the first account of the Gospel to be committed to writing was that according to Matthew, the second Luke, followed by Mark and the final one John; and this order is defended today by proponents of the "Two-Gospel Hypothesis". However, since then Enlightenment scholars have been proposing also many other solutions to the Synoptic Problem; and the dominant view today is that Mark is the first Gospel, with Matthew and Luke borrowing passages both from that Gospel and from at least one other common source, lost to history, termed by scholars '[[Q document|Q]]' (from [[German language|German]]: ''Quelle'', meaning "source"). This view is known as the "[[Two-Source Hypothesis]]". The rediscovery of the ''[[Gospel of Thomas]]'', a sayings gospel remarkably similar to the form that Q was thought to take, and containing many of the sayings shared only between Matthew and Luke, but in a more raw form, has given a large degree of credence to the hypothesis. Others note that since the Gospel of Thomas is thought to be a later document than the synoptics, Thomas copied from them.

Another theory which addresses the synoptic problem is the [[Farrer hypothesis]]. This theory maintains [[Markan priority]] (that Mark was written first) and dispenses with the need for a theoretical document Q. What [[Austin Farrer]] has argued is that Luke used Matthew as a source as well as Mark, explaining the similarities between them without having to refer to a hypothetical document.

Estimates for the dates when the canonical Gospel accounts were written vary significantly; and the evidence for any of the dates is scanty. Because the earliest surviving complete copies of the Gospels date to the [[4th century]] and because only fragments and quotations exist before that, scholars use [[higher criticism]] to propose likely ranges of dates for the original gospel autographs. Conservative scholars tend to date earlier than others while liberal scholars usually date as late as possible. The following are mostly the date ranges given by the late [[Raymond E. Brown]], in his book ''An Introduction to the New Testament'', as representing the general scholarly consensus in 1996:

* '''Mark''': c. 68&ndash;73
* '''Matthew''': c. 70&ndash;100 as the majority view; the minority of conservative scholars argue for a pre-70 date, particularly those that do not accept Mark as the first gospel written.
* '''Luke''': c. 80&ndash;100, with most arguing for somewhere around 85
* '''John''': c. 90&ndash;110. Brown does not give a consensus view for John, but these are dates as propounded by C K Barrett, among others. The majority view is that it was written in stages, so there was no one date of composition.

Traditional Christian scholarship over most of the last 2 millennia has generally come to different conclusions assigning earlier dates. Here are the dates given in the modern NIV Study Bible:

* '''Mark''': c. 50's to early 60's, or late 60's
* '''Matthew''': c. 50 to 70's
* '''Luke''': c. 59 to 63, or 70's to 80's
* '''John''': c. 85 to near 100, or 50's to 70

The general consensus among biblical scholars is that all four canonical Gospels were originally written in [[Greek language|Greek]], the [[lingua franca]] of the Roman Orient. On the strength of an early commentator it has been suggested that Matthew may have originally been written in [[Aramaic language|Aramaic]], or that it was translated from Aramaic to Greek with corrections based on ''Mark''. Regardless, no Aramaic original texts of the Gospel accounts have ever been found, only later translations from the Greek (see [[Peshitta]]). It is widely argued by Christians that the Gospels were based on an earlier oral tradition, thus explaining the dating gap between Jesus' death and their date of composition. Another view is that the gospels were put into writing shortly before the disciples and other eye witnesses would pass on. A similar phenomenon was seen in more modern times with the large number of Holocaust survivors recording their stories in the 1990's near the end of their natural life spans.


[[Kanon Muratori]] (170 M) memaparkan urutan pembuatan [[Injil Lukas]] [[Injil Yohanes|dan Yohanes]] sebagai berikut (bagian depan hilang, dan yang tersisa dimulai dengan kata "di mana ia" dan seterusnya; pengembangan terjemahan diletakkan di antara tanda kurung siku. Angka-angka menunjukkan nomor baris teks aslinya yang tersisa dan dapat dibaca):


:"(1) . . . di mana ia bagaimanapun juga turut hadir, dan karenanya ia menempatkannya [dalam tulisannya]. (2) Kitab Injil ketiga adalah menurut [[Lukas]]. (3) Lukas, tabib terkenal itu, setelah [[Kenaikan Yesus|Kenaikan Kristus]], (4-5) ketika Paulus membawanya bersama dia sebagai seorang yang mempelajari tentang hukum [Romawi], (6) menyusunnya atas namanya sendiri, menurut anggapan [umum]. Namun, ia sendiri tidak pernah (7) melihat Tuhan dalam daging; dan karenanya, sesuai peristiwa yang dapat dipastikannya, (8) demikianlah sesungguhnya ia memulai menceritakan kisah dari kelahiran Yohanes [Pembaptis]. (9) Yang keempat dari kitab-kitab Injil adalah dari [[Yohanes]], [seorang] dari murid-murid. (10) Kepada murid-murid dan uskup-uskup sejawatnya, yang menghimbaunya [untuk menulis], (11) ia berkata, 'Berpuasalah bersamaku dari hari ini selama tiga hari, dan apa (12) yang akan dinyatakan kepada setiap orang (13) marilah kita mengatakannya satu dengan yang lain.' Pada malam yang sama itu dinyatakan (14) kepada [[Andreas]], [salah satu] dari rasul-rasul, (15-16) bahwa Yohanes harus menuliskan semua hal atas namanya sementara yang lain harus memeriksanya. Dan demikianlah, meskipun berbagai (17) elemen sudah diajarkan dalam masing-masing kitab Injil [yang lain], (18) bagaimanapun juga hal ini tidak menyebabkan perubahan dalam iman (19) orang-orang percaya, karena oleh satu Roh yang berkuasa segala hal (20) telah dinyatakan dalam semua [kitab-kitab Injil]: mengenai (21) [[Kelahiran Yesus|kelahiran]], mengenai [[Penyaliban Yesus|kesengsaraan]], mengenai [[Kebangkitan Yesus|kebangkitan]], (22) mengenai hidup bersama para murid-Nya, (23) dan mengenai dua kali kedatangan-Nya; (24) yang pertama dalam kemiskinan ketika Ia dihina, yang sudah terjadi, (25) yang kedua dalam kemuliaan kekuasaan kerajaan, (26) yang masih akan terjadi kelak. Apa (27) yang menakjubkan sehingga, jika Yohanes begitu konsisten (28) menyebutkan poin-poin khusus ini juga dalam surat-suratnya, (29) mengatakan tentang dirinya sendiri, 'Apa yang telah kami lihat dengan mata kami, (30) yang telah kami dengar dengan telinga kami dan dengan tangan kami (31) yang telah kami raba --itulah yang kami tuliskan kepada kamu'? [{{Alkitab|1 Yohanes 1:1}}] (32) Karena dengan cara ini Ia mengaku [dirinya] bukan hanya sebagai saksi mata dan pendengar, (33) melainkan juga penulis dari semua perbuatan ajaib Tuhan, sesuai urutannya..."<ref>{{Cite web|url=http://www.bible-researcher.com/muratorian.html|title=The Muratorian Fragment|website=www.bible-researcher.com}}</ref>


== Injil Apokrif ==
== Injil Apokrif ==
Beberapa injil yang tidak dikanonkan meskipun mempunyai keserupaan dalam hal sebagian isi dan gaya bahasa, dibandingkan dengan injil-injil kanonik. Kebanyakan (yang lainnya) adalah [[gnostik]] dalam hal isi dan gaya bahasa, mempresentasikan / mengemukakan ajaran-ajaran dari sudut pandang yang sangat berbeda dan dalam beberapa kasus dicap sebagai bid'ah.


Injil-injil ini termasuk dalam tulisan-tulisan [[apokrif]]:
Beberapa injil yang tidak dikanonkan mempunyai keserupaan dalam hal isi dan gaya bahasa, dibandingkan dengan injil-injil kanonik. Kebanyakan (yang lainnya) adalah [[gnostik]] dalam hal isi dan gaya bahasa, mempresentasikan / mengemukakan ajaran-ajaran dari sudut pandang yang sangat berbeda.
{{col|2}}

Ijil-injil ini termasuk kedalam tulisan-tulisan [[apokrif]] :

* [[Injil Tomas]]
* [[Injil Tomas]]
* [[Injil Yudas]]
* [[Injil Yudas]]
* [[Injil Pilipus]]
* [[Injil Filipus]]
* [[Injil Petrus]]
* [[Injil Petrus]]
* [[Injil Maria Magdalena]]
* [[Injil Maria Magdalena]]
Baris 110: Baris 103:
* [[Injil Bardesanes]]
* [[Injil Bardesanes]]
* [[Injil Mani]]
* [[Injil Mani]]
{{end-col}}
* Lihat juga "[[Injil Hermes]]" yang disalah-mengerti.


=== "Injil Barnabas" ===
*Lihat yang disalah mengerti, "[[Injil Hermes]]".
Kitab yang sering disebut sebagai "[[Injil Barnabas]]" adalah pemalsuan abad ke-16 M. Penulisannya menggunakan bahasa Italia dan informasinya mengenai geografi Palestina banyak yang tidak masuk akal, menunjukkan bahwa penulis tidak pernah berada di tanah Israel. Selain itu, tidak satupun Injil kanonik yang ditulis menggunakan bahasa Italia (yang baru muncul sebagai bahasa tulis pada abad pertengahan, yaitu setelah abad ke-15 M), melainkan umumnya ditulis dalam [[bahasa Yunani]] atau Aram kuno.<ref>[http://media.isnet.org/antar/Barnabas/Bab1.html Seluk beluk buku yang disebut Injil Barnabas] oleh Drs. B.F. Drewes dan Drs. J. Slomp. 1983.</ref>


Terjemahan dalam [[bahasa Indonesia]] yang beredar di Indonesia diterjemahkan dari buku yang ditulis oleh Lonsdale and Laura Ragg, namun komentar-komentar kritisnya mengenai bukti pemalsuan tidak diterjemahkan.
Kitab yang sering disebut sebagai Injil Barnabas adalah pemalsuan abad ke 16 M. Penulisannya menggunakan bahasa Italy.


== Pengaruh Injil terhadap kebudayaan dan pengaruh kebudayaan terhadap Injil ==
<!--
[[Berkas:Injil Arab Melayu Banjar.jpg|jmpl|Kitab Injil beraksara Arab-Melayu yang disebarkan [[Belanda]] di [[Kalimantan Selatan]] (koleksi [[Museum Lambung Mangkurat]]).]]
Terjemahan dalam bahasa Indonesia yang beredar di Indonesia diterjemahkan dari buku yang ditulis oleh Laura dan Racc namun komentar-komentar kritis sengaja tidak diterjemahkan.
Injil dan Kebudayaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan, pada saat Injil disampaikan maka kebudayaan ikut serta dalam pemberitaan Injil tersebut.
-->
keterkaitan antara injil dan kebudayaan seperti kulit dan buah, yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. kebudayaan bisa saja menimbulkan efek positif terhadap injil namun bisa juga menimbulkan efek negatif.

sebaga contoh, pada saat Injil disampaikan, maka seorang pembawa injil (misionaris) akan mengunakan kebudayaan masyarakat tersebut sebagai pendekatan sehingga injil yang disampaikan tersebut dapat dengan mudah diterima. Namun kebudayaan juga tentunya bisa menimbulkan efek negatif terhadap pengabaran Injil, jika kebudayaan suatu masyarakat sangat kental, misalnya agama leluhur suatu masyarakat sangat kental dan memiliki kefanatikan yang kuat maka tentunya Injil akan sulit untuk masuk menembus kedalam masyarakat tersebut.
<--!
== Liturgical usage ==
In many Christian churches, all Christians present stand when a passage from one of the Gospels is read publicly, and sit when a passage from a different part of the [[Bible]] is read. The reading of the Gospels, often contained in a liturgical edition containing only the four Gospels, is traditionally done by a minister or priest, and in many traditions is brought into the midst of the congregation to be read.

=== Usage in [[Eastern Orthodoxy]] [[liturgy]] ===
[[Image:Siya.jpg|thumb|left|Illustration from the [[Antoniev Siysky Monastery|Siysky Gospel]] (1339).]]
The Gospel book, usually decorated in an elaborate metal cover, is normally kept in a central place on the [[altar]]. The only things that are permitted to occupy this place on the altar are the [[chalice]] and [[paten|discos]] for the celebration of the [[Eucharist]] or, on [[Feast of the Cross|certain feasts]], a [[Christian cross|Cross]]. During the [[Entrance (Liturgical)|Little Entrance]], the Gospel is carried from the altar, through the [[nave]] of the church, and back into the altar. For the Gospel reading itself, the Gospel is brought from the altar to the [[ambo]], and afterwards returned to its place.

A Gospel passage is read in the [[Divine Liturgy]] on every Sunday or [[Liturgical year|feast]], and at daily services during the week. The reading is determined according to the annual liturgical calendar. (If a feast falls on a Sunday, the reading for that feast will often be included after or in place of the Sunday reading.) The cycle of readings begins with [[Pascha]] and the ''Pentecostarion'' (between Pascha and [[Pentecost]]), continues with the Sundays after Pentecost, and concludes with the [[Great Lent|Lenten Triodion]] and [[Holy Week]]. The number of Sundays from one Pascha to the next varies from year to year; in some years, not all the passages for Sundays after Pentecost will be read, while in others, some weeks will have to be repeated.

The entirety of the four Gospels is read in the course of the liturgical year, beginning with John 1:1-17 at the Paschal Matins Resurrection Service. The readings from John end on the Sunday of Pentecost, followed on Holy Spirit Monday by Matthew, starting in Chapter 4 (the Genealogy of Christ through the Nativity is read during the services for Christmas). From the 12th Monday through the 17th Friday after Pentecost, the readings are from the Gospel of St. Mark, with readings from Matt. Ch. 25 on Saturday and Sunday of the 17th week. The 18th Monday after Pentecost begins the readings from Luke, ending on the 29th Sunday. During the remaining weeks, 30-32, the weekday reading are from Mark, the weekend from Luke. This same pattern continues throughout the preparatory weeks from the Lenten Triodion, the Orthodox service book containing texts for the services of Great Lent and Holy Week. [[Image:Peresopnytske Gospel 04.jpg|thumb|Miniature of [[St Luke]] from the [[Peresopnytsia Gospel]] (1561).]]

Once Great Lent begins (during the service of Vespers on Forgivness Sunday), there are no Gospel readings on weekdays; instead, three Old Testament reading are appointed, one each from Genesis, Isaiah, and Proverbs (note: the Lenten services are structured differently to allow this arrangement of reading without the Gospel; see [[Liturgy of the Presanctified Gifts|Presanctified Liturgy]]). On Saturdays and Sundays, a Gospel is read with a message applicable to what the theme of that Sunday is (e.g. St. Mary of Egypt, the Cross, Holy Icons). This practice continues through Holy Week, with the exception of Matins of Great and Holy Friday, during which the 12 Passion Gosples are read, and the service culminates with a prossesion with a large wodden replica of the Cross, borne by the Priest to the ambo, and Christ is symbolically crucified on it. There are no other Gospel readings until Vesperal Liturgy of Holy Saturday, and then the Ressurectional Gospel at Midnight, Pascha Morning.

At the [[Divine Liturgy]] the Gospel is publicly read by a [[deacon]] after he receives a [[blessing]] from the celebrating [[priest]] or [[bishop]]. If there is no deacon present, the priest will read the Gospel himself. As in many other churches, all stand while the Gospel is being read.

In the Sunday [[Matins]] service the Gospel is always read by the celebrant. Afterward, the faithful venerate the Book of Gospels and then receive the celebrant's blessing.

=== Uses in [[Roman Catholic]] liturgy ===

A passage from one of the gospels is placed between the [[Alleluia]] or [[Tract (liturgy)|Tract]] and the [[Credo]] in the [[Mass (liturgy)|Mass]]. In a high mass, it is chanted in monotone according to a special tone (the ''Tonus Evangelii'').

==Heraldry==
In [[heraldry]] the Gospel is a "[[charge (heraldry)|charge]]", shown as a sort of book.
-->


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
{{commonscat|Gospels}}
*''[[logia agrapha]]'' adalah kumpulan dari ucapan-ucapan yang diyakini berasal dari Yesus Kristus yang tidak ditemukan dalam injil-injil kanonik.
* [[Alkitab]]
*''[[Godspell]]'' adalah sebuah pertunjukan musik berdasarkan injil-injil Yesus Kristus.
* [[Kitab Suci]]
* '''''Godspel''''' adalah kata kuno bahasa Inggris untuk Gospel (=Injil).
* [[Septuaginta]]
* [[Yesus Kristus]]
* [[Perjanjian Lama]]
* [[Perjanjian Baru]]


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://sabdaweb.sabda.org/biblical/intro/?intro=pjerusalem Pengantar Alkitab - Injil]
* {{en}} Lihat Injil Matius di [http://www.biblegateway.com/cgi-bin/bible?language=english&passage=matthew&version=ESV Bible Gateway].
* {{en}} [http://www.westarinstitute.org/Polebridge/Title/Complete/IntroComplete/introcomplete.html Pengantar ke dalam ''The Complete Gospels''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150420220718/http://www.westarinstitute.org/Polebridge/Title/Complete/IntroComplete/introcomplete.html |date=2015-04-20 }} — sebuah ringkasan dan informasi mengenai kompilasi injil-injil kanonik dan non-kanonik dalam terjemahan bahasa Inggris - versi Inggris dari pranala sebelumnya.
* {{en}} Lihat Injil Markus di [http://www.biblegateway.com/cgi-bin/bible?language=english&passage=mark&version=ESV Bible Gateway].
* {{en}} Lihat Injil Lukas di [http://www.biblegateway.com/cgi-bin/bible?language=english&passage=luke&version=ESV Bible Gateway].
* {{id}} Lihat Injil Matius di [http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?version=bis Sabda.org].
* {{en}} Lihat Injil Yohanes di [http://www.biblegateway.com/cgi-bin/bible?language=english&passage=john&version=ESV Bible Gateway].
* {{id}} Lihat Injil Markus di [http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=41&version=bis Sabda.org].
* {{id}} Lihat Injil Lukas di [http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=42&version=bis Sabda.org].
* {{en}} [http://www-user.uni-bremen.de/~wie/TCG/index.html Diskusi terinci tentang varian-varian tekstual dalam kitab-kitab Injil] &mdash; mencakup sekitar 1200 varian dalam 2000 halaman.
* {{id}} Lihat Injil Yohanes di [http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=43&version=bis Sabda.org].
* [http://www-user.uni-bremen.de/~wie/GNT/books.html Perjanjian Baru bahasa Yunani] &mdash; teks bahasa Yunani Perjanjian Baru: khususnya teks Westcott-Hort dari 1881, digabung dengan varian-varian NA26/27.
* {{id}} [http://sabdaweb.sabda.org/versions/ignt/ Perjanjian Baru bahasa Yunani] versi Interlinear Greek/Strong lengkap dengan kamus/leksikonnya.
* {{en}} [http://www.westarinstitute.org/Polebridge/Title/Complete/IntroComplete/introcomplete.html Pengantar ke dalam ''The Complete Gospels''] &mdash; sebuah ringkasan dan informasi mengenai kompilasi injil-injil kanonik dan non-kanonik dalam terjemahan bahasa Inggris.
* {{id}} [http://sabdaweb.sabda.org/versions/wh/ Perjanjian Baru bahasa Yunani] khususnya teks Westcott-Hort dari 1881, digabung dengan varian-varian NA26/27.
* {{lt}} [http://dubitando.no.sapo.pt/quattuor-evangeliorum-consonantia.htm Quattuor Evangeliorum Consonantia] - Harmoni Kitab-kitab Injil dalam bahasa Latin (1)
* {{lt}} [http://dubitando.no.sapo.pt/quattuor-evangeliorum-consonantia-n.htm Quattuor Evangeliorum Consonantia] - Harmoni Kitab-kitab Injil dalam bahasa Latin (2)
* {{lt}} [http://dubitando.no.sapo.pt/quattuor-evangeliorum-consonantia.htm Quattuor Evangeliorum Consonantia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060619145503/http://dubitando.no.sapo.pt/quattuor-evangeliorum-consonantia.htm |date=2006-06-19 }} - Harmoni Kitab-kitab Injil dalam bahasa Latin
* {{lt}} [http://dubitando.no.sapo.pt/quattuor-evangeliorum-consonantia-n.htm Quattuor Evangeliorum Consonantia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060618102013/http://dubitando.no.sapo.pt/quattuor-evangeliorum-consonantia-n.htm |date=2006-06-18 }} - Harmoni Kitab-kitab Injil dalam bahasa Latin
* {{en}} [http://www.newadvent.org/cathen/06655b.htm Artikel Catholic Encyclopedia]
* {{en}} [http://www.newadvent.org/cathen/06655b.htm Artikel Catholic Encyclopedia]
* {{id}} [http://www.sabda.org Alkitab online]
* {{id}} [http://www.carelinks.net/doc/gospel-id Apakah Injil itu?].
* {{en}} [http://www-user.uni-bremen.de/~wie/TCG/index.html Diskusi terinci tentang varian-varian tekstual dalam kitab-kitab Injil] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080608014638/http://www-user.uni-bremen.de/~wie/TCG/index.html |date=2008-06-08 }} — mencakup sekitar 1200 varian dalam 2000 halaman.


== Rujukan ==
{{Mass}}
{{reflist|2}}

==Lihat juga==
* [[Alkitab]]
* [[Kitab Suci]]
* [[Yesus Kristus]]


{{Kitab Allah}}
[[Kategori:Kristen]]
{{Authority control}}
[[Kategori:Alkitab]]


[[Kategori:Kata dan frasa Perjanjian Baru]]
[[ar:إنجيل]]
[[Kategori:Yesus]]
[[bg:Евангелие]]
[[Kategori:Perjanjian Baru]]
[[ca:Evangeli]]
[[Kategori:Kitab Perjanjian Baru]]
[[cs:Evangelium]]
[[da:Evangelium]]
[[de:Evangelium (Buch)]]
[[es:Evangelio]]
[[en:Gospel]]
[[eo:Evangelio]]
[[fr:Évangile]]
[[ko:복음서]]
[[ia:Evangelio]]
[[it:Vangelo]]
[[he:בשורות]]
[[jv:Injil]]
[[la:Evangelium]]
[[li:Evangelie]]
[[hu:Evangélium]]
[[nl:Evangelie]]
[[ja:福音]]
[[pl:Ewangelia]]
[[pt:Evangelho]]
[[ro:Evanghelie]]
[[ru:Евангелие]]
[[scn:Vanceli]]
[[simple:Gospel]]
[[sr:Свето Јеванђеље]]
[[sv:Evangelium]]
[[tr:İncil]]
[[wa:Evandjîle]]
[[zh:四福音书]]

Revisi terkini sejak 11 Juli 2024 14.19

Al-Injil atau Kitab Injil (bahasa Arab: الإنجيل, translit. Al-Injīl; bahasa Yunani: ευαγγέλιον, translit. euangelion, har. 'Kabar Baik' bahasa Inggris: Gospel) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut keempat kitab pertama dalam Alkitab Perjanjian Baru menurut Kekristenan. Keempat kitab tersebut, Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohanes, disebut "Kabar Baik", karena orang Kristen percaya bahwa narasi keempat Injil yang berpuncak pada kematian dan kebangkitan Yesus tersebut merupakan kisah penyelamatan Allah kepada umat manusia yang berdosa, agar manusia dapat kembali mengenal Allah yang sesungguhnya dan dapat masuk ke surga.

Kata "Injil"

[sunting | sunting sumber]
Rylands Library Papyrus P52 mungkin adalah fragmen naskah Perjanjian Baru tertua; memuat Injil Yohanes pasal 18:31-33 berdasarkan gaya tulisan tangan diperkirakan ditulis tahun 125 M.

Dalam bahasa Yunani disebut ευαγγέλιον (euangelion) yang berarti "Kabar Baik" atau "Berita Kesukaan", yang merujuk pada 1 Peter 1:25 (BIS, TL, & Yunani). Injil dalam bahasa Inggris disebut Gospel, dari bahasa Inggris Kuno gōd-spell yang berarti "kabar baik", yang merupakan terjemahan kata-per-kata dari bahasa Yunani (eu- "baik", -angelion "kabar").

Istilah "Injil" berasal dari Al-Qur'an (kitab suci agama Islam) dalam bahasa Arab إنجيل‎ (Injīl) yaitu nama kitab suci yang diturunkan kepada nabi Isa AS (Yesus). Begitu juga dengan istilah "Alkitab" dalam bahasa Arab الكتاب (Alkitab) juga berasal dari Al-Qur'an. Kata Injil dan Alkitab sering digunakan umat Kristen di daerah mayoritas Islam.

Kata "Injil" sendiri dalam Alkitab Terjemahan Baru muncul 124 kali[1] (BIS menggunakan istilah "Kabar Baik", semuanya di Perjanjian Baru: 23 kali di keempat Injil, 17 kali di Kisah Para Rasul, 78 kali di Surat-Surat Paulus, 5 kali di Surat-Surat Lain, dan 1 kali di Kitab Wahyu.

Beberapa ayat yang penting yang memuat kata ini antara lain:

  • Matius 24:14: "Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya",
  • Markus 1:1: "Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.";
  • Markus 1:15: ""Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!";
  • Markus 8:35: "Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.";
  • 1 Korintus 9:23: "Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.";

dan di dalam Roma 1.

Injil biasanya mengandung arti:

  1. Pemberitaan tentang aktivitas penyelamatan Allah di dalam Yesus dari Nazaret atau berita yang disampaikan oleh Yesus dari Nazaret. Inilah asal usul penggunaan kata "Injil" menurut Perjanjian Baru (lihat Surat Roma 1:1 atau Markus 1:1).
  2. Dalam pengertian yang lebih populer, kata ini merujuk kepada keempat Injil kanonik (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) dan kadang-kadang juga karya-karya lainnya yang non-kanonik (mis. Injil Tomas), yang menyampaikan kisah kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus.
  3. Sejumlah sarjana modern menggunakan istilah "Injil" untuk menunjuk kepada sebuah genre hipotetis dari sastra Kristen perdana (bdk. Peter Stuhlmacher, ed., Das Evangelium und die Evangelien, Tübingen 1983, juga dalam bahasa Inggris: The Gospel and the Gospels).

Kata "injil" dipergunakan oleh Paulus sebelum kitab-kitab Injil dari kanon Perjanjian Baru ditulis, ketika ia mengingatkan orang-orang Kristen di Korintus "kepada Injil yang aku beritakan kepadamu" (1 Korintus 15:1). Melalui berita itu, Paul menegaskan, mereka diselamatkan, dan ia menggambarkannya di dalam pengertian yang paling sederhana, sambil menekankan penampakan Kristus setelah kebangkitan (15:3-8):

"... bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya."

Penggunaan kata injil (atau ekuivalennya dalam bahasa Yunani evangelion) untuk merujuk pada suatu genre tulisan yang khas yang berasal dari abad ke-2. Kata ini jelas digunakan untuk menunjuk suatu genre dalam Yustinus Martir (l.k. 155) dan dalam pengertian yang lebih kabur sebelumnya dalam Ignatius dari Antiokhia (l.k. 117).

Penulisan Injil

[sunting | sunting sumber]

Beberapa catatan:

  1. Kitab Perjanjian Baru terbit antara tahun 50 dan 100 Masehi. Yang mula-mula adalah Surat-surat Paulus, kemudian barulah bagian-bagian lain. Beberapa abad sesudah Masehi, Gereja baru mensahkan kanon Kitab Perjanjian Baru setelah urutannya diubah dan sedapat mungkin disesuaikan dengan Sejarah Keselamatan (Intisari Iman Kristen oleh Ds.B.J. Boland, 1964).
  2. Umumnya boleh dikatakan bahwa kanon Perjanjian Baru sudah ditetapkan kira-kira pada tahun 200, secara definitif pada tahun 380 (Sejarah Gereja oleh Dr. H. Berkhof dan Dr.I.H. Enklaar, 1962).
  3. De Arameesche tekst van het Mattheus-evengelie is reeds vroegtijdig gegaan. De andrere drie evangelien, zijn in het Grieksch geschreven. De boeken van de Heilige Schrift, zelfs de evengelien, zijn niet volkomen in de zelfds toestand bewaard gebleven, waarin zijoorspronkelijk zijn geschreven. Daar de boekdrukkeenst niet bestond, warden zij eeuwen long telkens overgeschreven en hijdat overschrijoen werden soms woorden uitgelaten, verwisseld of verkeerd geschreven ... Artinya: Injil Matius yang berbahasa Arami telah lama hilang. Tiga Injil lainnya ditulis dalam bahasa Yunani. Buku-buku dari Kitab Suci juga injil-injilnya tidak tersimpan dengan sempurna dalam keadaan yang sama, dalam mana itu asalnya ditulis. Karena tidak adanya cetak-mencetak buku maka sering kali dilakukan pemindahtulisan berabad-abad lamanya, dan dalam memindahtuliskan itu kadang-kadang terjadi penghapusan kata-kata, penukaran kata-kata atau penulisan terbalik ... (Het Evangelie, 1929, Badan Perpustakaan Petrus Canisius)

Injil kanonik

[sunting | sunting sumber]

Dari banyak injil yang ditulis, ada empat injil yang diterima sebagai bagian dari Perjanjian Baru dan dikanonkan. Hal ini merupakan tema utama dalam sebuah tulisan oleh Irenaeus, l.k. 185.

Dalam tulisannya yang diberi judul "Melawan Kesesatan" Irenaeus menentang beberapa kelompok Kristen yang menggunakan hanya satu Injil saja, seperti kelompok Marsion - yang menggunakan versi Injil Lukas yang sudah diubah sedemikian rupa. Irenaeus juga menentang beberapa kelompok yang menekankan tulisan-tulisan berisi wahyu-wahyu baru, seperti kelompok Valentinius (A.H. 1.11.9).

Irenaeus menyatakan bahwa ada empat injil yang adalah tiang-tiang gereja.

"tak mungkin ada lebih atau kurang daripada empat," katanya, sambil mengajukan analogi sebagai logikanya bahwa ada empat penjuru dunia dan empat arah angin (1.11.8).

Citranya ini, yang diambil dari Kitab Yehezkiel 1:10, tentang takhta Allah yang didukung oleh empat makhluk dengan empat wajah—"Keempatnya mempunyai muka manusia di depan, muka singa di sebelah kanan, muka lembu di sebelah kiri, dan muka rajawali di belakang"— ekuivalen dengan Injil yang "berwajah empat", adalah lambang-lambang konvensional dari para penulis Injil: singa, lembu, rajawali, dan manusia. Irenaeus berhasil menyatakan bahwa keempat Injil itu bersama-sama, dan hanya keempat Injil inilah, yang mengandung kebenaran. Dengan membaca masing-masing Injil di dalam terang yang lainnya, Irenaeus menjadikan Yohanes sebagai lensa untuk membaca Matius, Markus dan Lukas.

Pada peralihan abad ke-5, Gereja Barat di bawah Paus Innosensius I, mengakui sebuah kanon Alkitab yang meliputi keempat Injil yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, yang sebelumnya telah ditetapkan pada sejumlah Sinode regional, yaitu Konsili Roma (382), Sinode Hippo (393), dan dua Sinode Kartago (397 dan 419).[2] Kanon ini, yang sesuai dengan kanon Katolik modern, digunakan dalam Vulgata, sebuah terjemahan Alkitab dari awal abad ke-5 yang dikerjakan oleh Hieronimus[3] atas permintaan Paus Damasus I pada 382.

Waktu penulisan

[sunting | sunting sumber]

Perkiraan kurun waktu ditulisnya injil kanonik bervariasi, namun tidak lebih dari tahun 100 M. Jadi tidak lebih dari 70 tahun setelah Yesus Kristus meninggalkan dunia. Berikut perkiraan kurun waktu yang diberikan oleh Raymond E. Brown, dalam buku-nya "An Introduction to the New Testament", sebagai representasi atas konsensus umum para sarjana, pada tahun 1996:

  • Markus: sekitar tahun 68–73,[4] 65–70.[5]
  • Matius: sekitar tahun 70–100,[4] 80–85.[5]
  • Lukas: sekitar tahun 80–100 (sebagian berpendapat pada tahun 85),[4] 80–85.[5]
  • Yohanes: sekitar tahun 90–100,[5] 90–110.[6]

Sedangkan, perkiraan kurun waktu yang diberikan dalam NIV Study Bible:

  • Markus: sekitar tahun 50-an hingga awal 60-an, atau akhir 60-an
  • Matius: sekitar tahun 50-70-an
  • Lukas: sekitar tahun 59-63, atau tahun 70-an hingga 80-an
  • Yohanes: sekitar tahun 85 hingga mendekati 100, atau tahun 50-an hingga 70

Kanon Muratori (170 M) memaparkan urutan pembuatan Injil Lukas dan Yohanes sebagai berikut (bagian depan hilang, dan yang tersisa dimulai dengan kata "di mana ia" dan seterusnya; pengembangan terjemahan diletakkan di antara tanda kurung siku. Angka-angka menunjukkan nomor baris teks aslinya yang tersisa dan dapat dibaca):

"(1) . . . di mana ia bagaimanapun juga turut hadir, dan karenanya ia menempatkannya [dalam tulisannya]. (2) Kitab Injil ketiga adalah menurut Lukas. (3) Lukas, tabib terkenal itu, setelah Kenaikan Kristus, (4-5) ketika Paulus membawanya bersama dia sebagai seorang yang mempelajari tentang hukum [Romawi], (6) menyusunnya atas namanya sendiri, menurut anggapan [umum]. Namun, ia sendiri tidak pernah (7) melihat Tuhan dalam daging; dan karenanya, sesuai peristiwa yang dapat dipastikannya, (8) demikianlah sesungguhnya ia memulai menceritakan kisah dari kelahiran Yohanes [Pembaptis]. (9) Yang keempat dari kitab-kitab Injil adalah dari Yohanes, [seorang] dari murid-murid. (10) Kepada murid-murid dan uskup-uskup sejawatnya, yang menghimbaunya [untuk menulis], (11) ia berkata, 'Berpuasalah bersamaku dari hari ini selama tiga hari, dan apa (12) yang akan dinyatakan kepada setiap orang (13) marilah kita mengatakannya satu dengan yang lain.' Pada malam yang sama itu dinyatakan (14) kepada Andreas, [salah satu] dari rasul-rasul, (15-16) bahwa Yohanes harus menuliskan semua hal atas namanya sementara yang lain harus memeriksanya. Dan demikianlah, meskipun berbagai (17) elemen sudah diajarkan dalam masing-masing kitab Injil [yang lain], (18) bagaimanapun juga hal ini tidak menyebabkan perubahan dalam iman (19) orang-orang percaya, karena oleh satu Roh yang berkuasa segala hal (20) telah dinyatakan dalam semua [kitab-kitab Injil]: mengenai (21) kelahiran, mengenai kesengsaraan, mengenai kebangkitan, (22) mengenai hidup bersama para murid-Nya, (23) dan mengenai dua kali kedatangan-Nya; (24) yang pertama dalam kemiskinan ketika Ia dihina, yang sudah terjadi, (25) yang kedua dalam kemuliaan kekuasaan kerajaan, (26) yang masih akan terjadi kelak. Apa (27) yang menakjubkan sehingga, jika Yohanes begitu konsisten (28) menyebutkan poin-poin khusus ini juga dalam surat-suratnya, (29) mengatakan tentang dirinya sendiri, 'Apa yang telah kami lihat dengan mata kami, (30) yang telah kami dengar dengan telinga kami dan dengan tangan kami (31) yang telah kami raba --itulah yang kami tuliskan kepada kamu'? [1 Yohanes 1:1] (32) Karena dengan cara ini Ia mengaku [dirinya] bukan hanya sebagai saksi mata dan pendengar, (33) melainkan juga penulis dari semua perbuatan ajaib Tuhan, sesuai urutannya..."[7]

Injil Apokrif

[sunting | sunting sumber]

Beberapa injil yang tidak dikanonkan meskipun mempunyai keserupaan dalam hal sebagian isi dan gaya bahasa, dibandingkan dengan injil-injil kanonik. Kebanyakan (yang lainnya) adalah gnostik dalam hal isi dan gaya bahasa, mempresentasikan / mengemukakan ajaran-ajaran dari sudut pandang yang sangat berbeda dan dalam beberapa kasus dicap sebagai bid'ah.

Injil-injil ini termasuk dalam tulisan-tulisan apokrif:

"Injil Barnabas"

[sunting | sunting sumber]

Kitab yang sering disebut sebagai "Injil Barnabas" adalah pemalsuan abad ke-16 M. Penulisannya menggunakan bahasa Italia dan informasinya mengenai geografi Palestina banyak yang tidak masuk akal, menunjukkan bahwa penulis tidak pernah berada di tanah Israel. Selain itu, tidak satupun Injil kanonik yang ditulis menggunakan bahasa Italia (yang baru muncul sebagai bahasa tulis pada abad pertengahan, yaitu setelah abad ke-15 M), melainkan umumnya ditulis dalam bahasa Yunani atau Aram kuno.[8]

Terjemahan dalam bahasa Indonesia yang beredar di Indonesia diterjemahkan dari buku yang ditulis oleh Lonsdale and Laura Ragg, namun komentar-komentar kritisnya mengenai bukti pemalsuan tidak diterjemahkan.

Pengaruh Injil terhadap kebudayaan dan pengaruh kebudayaan terhadap Injil

[sunting | sunting sumber]
Kitab Injil beraksara Arab-Melayu yang disebarkan Belanda di Kalimantan Selatan (koleksi Museum Lambung Mangkurat).

Injil dan Kebudayaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan, pada saat Injil disampaikan maka kebudayaan ikut serta dalam pemberitaan Injil tersebut. keterkaitan antara injil dan kebudayaan seperti kulit dan buah, yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. kebudayaan bisa saja menimbulkan efek positif terhadap injil namun bisa juga menimbulkan efek negatif. sebaga contoh, pada saat Injil disampaikan, maka seorang pembawa injil (misionaris) akan mengunakan kebudayaan masyarakat tersebut sebagai pendekatan sehingga injil yang disampaikan tersebut dapat dengan mudah diterima. Namun kebudayaan juga tentunya bisa menimbulkan efek negatif terhadap pengabaran Injil, jika kebudayaan suatu masyarakat sangat kental, misalnya agama leluhur suatu masyarakat sangat kental dan memiliki kefanatikan yang kuat maka tentunya Injil akan sulit untuk masuk menembus kedalam masyarakat tersebut.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "injil (TB) - Pencarian Teks - Alkitab SABDA". alkitab.sabda.org. 
  2. ^ Pogorzelski, Frederick (2006). "Protestantism: A Historical and Spiritual Wrong Way Turn". Bible Dates. CatholicEvangelism.com. hlm. 1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-09. Diakses tanggal 2006-11-21.  Teks "diakses 11 Juli 2006" akan diabaikan (bantuan)
  3. ^ "Canon of the New Testament". Catholic Encyclopedia. NewAdvent.com. 1908.  Teks " diakses 11 Juli 2006" akan diabaikan (bantuan)
  4. ^ a b c Raymond E. Brown. An Introduction to the New Testament.
  5. ^ a b c d Harris, Understanding the Bible. Palo Alto: Mayfield. 1985
  6. ^ C K Barrett, dkk.
  7. ^ "The Muratorian Fragment". www.bible-researcher.com. 
  8. ^ Seluk beluk buku yang disebut Injil Barnabas oleh Drs. B.F. Drewes dan Drs. J. Slomp. 1983.