Lompat ke isi

Jaya Suprana: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Jelajahlangit (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(31 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox_Person
{{rapikan}}
| name = Jaya Suprana
{{Infobox_Person
| name = Jaya Suprana
| residence =
| residence =
| other_names =
| other_names =
| image =
| image =
| imagesize = 200px
| imagesize = 200px
| caption =
| caption =
| birth_name = Phoa Kok Tjiang
| birth_date = {{birth date and age|1947|1|27}}
| birth_name = Phoa Kok Tjiang
| birth_date = [[27 Januari]] [[1949]]
| birth_place = [[Denpasar]], [[Bali]], Indonesia
| death_date =
| birth_place = [[Denpasar]], [[Bali]]
| death_date =
| death_place =
| death_place =
| death_cause =
| known = Pendiri [[Museum Rekor Dunia Indonesia]]
| death_cause =
| occupation = Pebisnis, komponis, pianis, penulis, pembicara, pewara, dan kartunis
| known = Pendiri Museum Rekor Indonesia, sebuah lembaga pencatat prestasi bangsa Indonesia, Pendiri Yayasan Pendidikan Seni "Jaya Suprana School Of Performing Arts"
| title =
| occupation = Pengusaha, Komponis, Pianis, Penulis, Pembicara, Presenter, Kelirumolog, Humorolog, Kartunis
| title = M.Ck
| salary =
| salary =
| term =
| term =
| predecessor =
| predecessor =
| successor =
| successor =
| party =
| party =
| boards =
| boards =
| spouse = Aylawati Sarwono
| religion = Katolik
| partner =
| spouse =
| children =
| partner =
| relations =
| children =
| website =
| relations =
| footnotes =
| website =
| employer =
| footnotes =
| height =
| employer =
| weight =
| height =
| weight =
}}
}}
'''Jaya Suprana''' (Phoa Kok Tjiang) lahir di kota [[Denpasar]], [[Bali]] pada [[27 Januari]] [[1949]]. Pada usia 10 bulan pindah ke [[Semarang]] dan dibesarkan dalam kultur kebudayaan Jawa. Dikenal sebagai seorang berkepribadian unik, jenius, kreatif dan memiliki berbagai bakat. Mempunyai hubungan harmonis dengan berbagai [[tokoh]] [[politik]], [[kesenian]] dan [[agama]]. Dikenal sebagai [[pianis]], [[komponis]], [[penulis]], public speaker, tv presenter, [[kartunis]], kelirumolog, humorolog, [[filantropis]], pemerhati masalah sosial, budayawan dan [[pengusaha]].
'''Jaya Suprana''' (Phoa Kok Tjiang; {{lahirmati|[[Denpasar]], [[Bali]]|27|1|1947}}) adalah salah satu pebisnis, pewara berita televisi, komposer dan pemain piano yang terkenal di Indonesia. Pada usia 10 bulan pindah ke [[Kota Semarang|Semarang]] dan dibesarkan dalam kultur kebudayaan Jawa. Dikenal sebagai seorang berkepribadian unik, jenius, kreatif dan memiliki berbagai bakat. Mempunyai hubungan harmonis dengan berbagai [[tokoh]] [[politik]], [[kesenian]] dan [[agama]]. Dikenal sebagai [[pebisnis]], [[komponis]], [[pianis]], [[penulis]], [[pembicara]], [[pewara]], dan [[kartunis]].


Presiden Komisaris [[Jamu Jago]] Grup (didirikan tahun [[1918]]), terdiri dari : PT Industri Jamu Jago, PT DG Farm dan CV Rukun yang bergerak dibidang jamu dan obat-obatan farmasi. Pendiri [[Museum Rekor Dunia Indonesia]] (MURI), sebuah lembaga pencatat prestasi superlatif bangsa Indonesia (1990). Kumpulan rekor telah dibukukan dalam buku Rekor-Rekor MURI, yang disunting oleh Aylawati Sarwono dan diberi kata sambutan oleh [[Presiden RI]].
Presiden Komisaris [[Jamu Jago]] Grup (didirikan tahun 1918), terdiri dari: PT Industri Jamu Jago, PT DG Farm dan CV Rukun yang bergerak dibidang jamu dan obat-obatan farmasi. Pendiri [[Museum Rekor Dunia Indonesia]] (MURDI), sebuah lembaga pencatat prestasi superlatif bangsa Indonesia (1990). Kumpulan rekor telah dibukukan dalam buku Rekor-Rekor MURDI, yang disunting oleh Aylawati Sarwono dan diberi kata sambutan oleh [[Presiden Indonesia]].<ref>[https://www.merdeka.com/jaya-suprana Profil Jaya Suprana]. ''Merdeka''. Diakses 7 Mei 2022.</ref>


== Pendidikan ==
Lulus dengan predikat terbaik dibidang pianoforte dari musik Hochschule, Muenster, Jerman pada tahun 1970 dan menjadi orang Asia pertama di Jerman yang diangkat menjadi Kepala Sekolah Musik. Karya musik telah dipergelar di [[Jerman]], [[Belanda]], [[Polandia]], [[Amerika Serikat]], [[Australia]], [[Selandia Baru]], [[Singapura]], [[Hongkong]], [[Jepang]], [[Srilangka]], [[Bangladesh]], [[Kenya]], [[Aljazair]], [[Spanyol]], [[Hungaria]], [[Austria]] dan berbagai [[siaran]] [[radio]] dan [[televisi]]. Kompilasi karya-karya musik Jaya Suprana diterbitkan oleh Yayasan Pendidikan Musik, Jakarta dalam bentuk album "The Complete Works of Jaya Suprana".
Lulus dengan predikat terbaik dibidang pianoforte dari musik Hochschule, Muenster, Jerman pada tahun 1970 dan menjadi orang Asia pertama di Jerman yang diangkat menjadi Kepala Sekolah Musik. Karya musik telah dipergelar di [[Jerman]], [[Belanda]], [[Polandia]], [[Amerika Serikat]], [[Australia]], [[Selandia Baru]], [[Singapura]], [[Hong Kong]], [[Jepang]], [[Sri Lanka]], [[Bangladesh]], [[Kenya]], [[Aljazair]], [[Spanyol]], [[Hungaria]], [[Austria]] dan berbagai siaran radio dan televisi. Kompilasi karya-karya musik Jaya Suprana diterbitkan oleh Yayasan Pendidikan Musik, Jakarta dalam bentuk album "The Complete Works of Jaya Suprana".


Bersama Aylawati Sarwono, pada tahun 2009 Jaya mendirikan sebuah Lembaga Pendidikan Seni Pertunjukan "Jaya Suprana School of Performing Arts", yang banyak memberikan kontribusi dan beasiswa untuk mengembangakan [[seni musik]], [[Tari|seni tari]], [[Seni Teater|seni teater]] dan [[Seni tradisional|kesenian tradisional]] dan mendirikan Paguyuban Wayang Orang Indonesia Pusaka yang telah mempergelar lelakon "Banjaran Gatotkaca" di [[Sydney Opera House]] (18 Desember 2010) dan di [[Istana Negara]] (29 Juli 2011). 2011 menyelenggarakan Indonesia Pusaka International Piano Competition. 2014 mempergelar resital piano tunggal di Carnegie Hall, NY, USA.
Bersama Aylawati Sarwono, pada tahun 2009 Jaya mendirikan sebuah Lembaga Pendidikan Seni Pertunjukan "Jaya Suprana School of Performing Arts", yang banyak memberikan kontribusi dan beasiswa untuk mengembangakan [[seni musik]], [[Tari|seni tari]], [[Seni Teater|seni teater]] dan [[Seni tradisional|kesenian tradisional]] dan mendirikan Paguyuban Wayang Orang Indonesia Pusaka yang telah mempergelar lelakon "Banjaran Gatotkaca" di [[Sydney Opera House]] (18 Desember 2010) dan di [[Istana Negara]] (29 Juli 2011). 2011 menyelenggarakan Indonesia Pusaka International Piano Competition. 2014 mempergelar resital piano tunggal di Carnegie Hall, NY, USA. Tahun 2014 bersama Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara menyelenggarakan Simposium Internasional Filsafat Indonesia


== Prestasi ==
2014 bersama Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara menyelenggarakan Simposium Internasional Filsafat Indonesia
Karya [[kartun]] telah dimuat di berbagai media cetak dalam dan luar negeri dan dibukukan dengan judul "Koleksi Kartun Jaya Suprana". Karya tulis telah dibukukan dalam: Ensiklopedi Kelirumologi, Naskah-Naskah Kompas, Pedoman Menuju Tidak Bahagia, Kelirumologi Reformasi, Kelirumologi Genderisme. Menulis naskah untuk Kompas, Suara Pembaruan ( Rubrik Kelirumologi) dan Sinar Harapan (Rubrik Harapan Jaya Suprana)

Karya [[kartun]] telah dimuat di berbagai media cetak dalam dan luar negeri dan dibukukan dengan judul "Koleksi Kartun Jaya Suprana". Karya tulis telah dibukukan dalam: Ensiklopedi Kelirumologi, Naskah-Naskah Kompas, Pedoman Menuju Tidak Bahagia , Kelirumologi Reformasi, Kelirumologi Genderisme. Menulis naskah untuk Kompas, Suara Pembaruan ( Rubrik Kelirumologi) dan Sinar Harapan ( Rubrik Harapan Jaya Suprana )


== Tanggung jawab sosial ==
Jaya Suprana mengabdikan sisa hidupnya untuk membina anak anak Indonesia berbakat [[seni]] luar biasa agar dapat berkiprah di panggung dunia mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia di samping menulis artikel dan buku.
Jaya Suprana mengabdikan sisa hidupnya untuk membina anak anak Indonesia berbakat [[seni]] luar biasa agar dapat berkiprah di panggung dunia mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia di samping menulis artikel dan buku.
<!-- DARI TOKOH INDONESIA.COM - BELUM DISUNTING SEPENUHNYA
<!-- DARI TOKOH INDONESIA.COM
Jaya Suprana, yang bernama asli '''Poa Kok Tjiang''', adalah orang [[Tionghoa]] yang besar dalam budaya Jawa. Pria bertubuh tambun dan berkacamata tebal ini akrab di hadapan publik lewat acara televisi Jaya Suprana Show di [[TPI]]. Pendiri Museum Rekor MURI dan pencetus kelirumologi ini mempunyai beragam predikat – mulai dari pengusaha, pembicara, presenter, penulis, kartunis, pemain piano hingga pencipta lagu – yang diakui oleh media internasional seperti [[Die Welt]], [[Los Angeles Times]], [[The Guardian]], [[Wall Street Journal]], dan [[Straits Time]].
Jaya Suprana, yang bernama asli '''Poa Kok Tjiang''', adalah orang [[Tionghoa]] yang besar dalam budaya Jawa. Pria bertubuh tambun dan berkacamata tebal ini akrab di hadapan publik lewat acara televisi Jaya Suprana Show di [[TPI]]. Pendiri Museum Rekor MURI dan pencetus kelirumologi ini mempunyai beragam predikat – mulai dari pengusaha, pembicara, presenter, penulis, kartunis, pemain piano hingga pencipta lagu – yang diakui oleh media internasional seperti [[Die Welt]], [[Los Angeles Times]], [[The Guardian]], [[Wall Street Journal]], dan [[Straits Time]].


Semasa muda, Jaya pernah menjadi pedagang buku bekas di Semarang pada tahun 65-an. Bahkan ketika sekolah di Jerman ia tak sungkan menjadi tukang bubut, tukang pasang ubin, atau menjadi pegawai kafetaria mahasiswa. Sepulang belajar di Jerman ia sempat menjadi Manajer Pemasaran Jamu Jago, sebelum naik jabatan sebagai presiden direktur.
Semasa muda, Jaya pernah menjadi pedagang buku bekas di Semarang pada tahun 65-an. Bahkan ketika sekolah di Jerman ia tak sungkan menjadi tukang bubut, tukang pasang ubin, atau menjadi pegawai kafetaria mahasiswa. Sepulang belajar di Jerman ia sempat menjadi Manajer Pemasaran Jamu Jago, sebelum naik jabatan sebagai presiden direktur.


Setelah sekitar delapan tahun menjadi direktur di perusahaan jamu yang diwarisinya dari keluarga - yang berdiri sejak tahun 1918 - Jaya beralih ke posisi presiden komisaris. Kini, tugasnya hanya mengarahkan GBHP (Garis Besar Haluan Perusahaan) dan mengawasi kinerja perusahaannya.
Setelah sekitar delapan tahun menjadi direktur di perusahaan jamu yang diwarisinya dari keluarga - yang berdiri sejak tahun 1918 - Jaya beralih ke posisi presiden komisaris. Kini, tugasnya hanya mengarahkan GBHP (Garis Besar Haluan Perusahaan) dan mengawasi kinerja perusahaannya.


Dalam berbagai kesempatan, Jaya selalu muncul bersama tokoh-tokoh politik kelas wahid di negeri ini. Meskipun begitu, Jaya tidak tertarik pada urusan politik. Di samping itu, ayahnya juga pernah berpesan agar Jaya tidak terjun ke dunia politik karena politik pada prakteknya justru sering menjadi berhala dan menguasai makhluk tertinggi ciptaan Tuhan itu.
Dalam berbagai kesempatan, Jaya selalu muncul bersama tokoh-tokoh politik kelas wahid di negeri ini. Meskipun begitu, Jaya tidak tertarik pada urusan politik. Di samping itu, ayahnya juga pernah berpesan agar Jaya tidak terjun ke dunia politik karena politik pada praktiknya justru sering menjadi berhala dan menguasai makhluk tertinggi ciptaan Tuhan itu.


Pada 27 Januari 1990, ia mendirikan [[Museum Rekor Indonesia]] (MURI) sebagai bagian dari visi ke depannya untuk menghimpun semua prestasi, perilaku, dan kegiatan yang unik, langka, dan kreatif. Museum yang selokasi dengan Museum [[Jamu Jago]] ini sudah menjadi objek wisata resmi kota [[Semarang]], [[Jawa Tengah]].
Pada 27 Januari 1990, ia mendirikan [[Museum Rekor Indonesia]] (MURI) sebagai bagian dari visi ke depannya untuk menghimpun semua prestasi, perilaku, dan kegiatan yang unik, langka, dan kreatif. Museum yang selokasi dengan Museum [[Jamu Jago]] ini sudah menjadi objek wisata resmi kota [[Semarang]], [[Jawa Tengah]].


Sebagai seorang pemikir dan penulis, Jaya mengobok-obok berbagai literatur dan media untuk mempelajari kekeliruan dan kesalahkaprahan yang telah dilakukan orang dalam kehidupan sehari-hari. Hingga akhirnya, ia memelopori istilah ''kelirumologi'' dan melahirkan buku berjudul ''Kaleidoskopi Kelirumologi'', yang mengajak pembaca untuk lebih peka terhadap hal-hal yang dianggap benar padahal salah di tengah-tengah masyarakat. Misalkan saja, semboyan yang dipercaya masyarakat - ''mens sana in corpore sano'' (di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat). Jaya mengatakan bahwa di dalam tubuh yang sehat, belum tentu hadir jiwa yang sehat. Jaya memberi contoh [[Mike Tyson]] atau penghuni rumah sakit jiwa, bertubuh sehat tapi jiwanya sakit.
Sebagai seorang pemikir dan penulis, Jaya mengobok-obok berbagai literatur dan media untuk mempelajari kekeliruan dan kesalahkaprahan yang telah dilakukan orang dalam kehidupan sehari-hari. Hingga akhirnya, ia memelopori istilah ''kelirumologi'' dan melahirkan buku berjudul ''Kaleidoskopi Kelirumologi'', yang mengajak pembaca untuk lebih peka terhadap hal-hal yang dianggap benar padahal salah di tengah-tengah masyarakat. Misalkan saja, semboyan yang dipercaya masyarakat - ''mens sana in corpore sano'' (di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat). Jaya mengatakan bahwa di dalam tubuh yang sehat, belum tentu hadir jiwa yang sehat. Jaya memberi contoh [[Mike Tyson]] atau penghuni rumah sakit jiwa, bertubuh sehat tapi jiwanya sakit.


Berkat kerja keras dan ketekunannya, ia memperoleh puluhan penghargaan nasional maupun internasional dalam bidang seni musik (dari Freundeskreis des Konservatoriums Muenster, [[Jerman]], dan dari Pangeran Bernhard, [[Belanda]]), kebudayaan (Budaya Bhakti Upapradana), komputer (Best in Personal Computing Award 1995 dari Apple Macintosh Inc.), industri-bisnis (The Best Executive Award 1998), prestasi perusahaan (Trade Leader's Club, Madrid, dan Institut pour Selection de la Qualite, [[Belgia]]), lingkungan hidup (Sahwali Award 1997), kemanusiaan (Duta Kemanusiaan 1991-1992 [[Palang Merah Indonesia]]), dan lain-lai-->
Berkat kerja keras dan ketekunannya, ia memperoleh puluhan penghargaan nasional maupun internasional dalam bidang seni musik (dari Freundeskreis des Konservatoriums Muenster, [[Jerman]], dan dari Pangeran Bernhard, [[Belanda]]), kebudayaan (Budaya Bhakti Upapradana), komputer (Best in Personal Computing Award 1995 dari Apple Macintosh Inc.), industri-bisnis (The Best Executive Award 1998), prestasi perusahaan (Trade Leader's Club, Madrid, dan Institut pour Selection de la Qualite, [[Belgia]]), lingkungan hidup (Sahwali Award 1997), kemanusiaan (Duta Kemanusiaan 1991-1992 [[Palang Merah Indonesia]]), dan lain-lain. -->
== Pranala luar ==

* [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/j/jaya-suprana/index.shtml (id) Jaya Suprana, Si Multitalent Pencetus Kelirumologi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100416135925/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/j/jaya-suprana/index.shtml |date=2010-04-16 }}
== Pranala Luar ==
* [http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20030404.Q02 Jaya Suprana to bring peace in recital] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070929110618/http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20030404.Q02 |date=2007-09-29 }}
* [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/j/jaya-suprana/index.shtml (id) Jaya Suprana, Si Multitalent Pencetus Kelirumologi]
* [http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20030404.Q02 Jaya Suprana to bring peace in recital]
* [http://www.muri.org Indonesian museum of records website]
* [http://www.muri.org Indonesian museum of records website]
* [http://www.jago.co.id PT Jamu Jago website]
* [http://www.jago.co.id PT Jamu Jago website]
* [http://jayasuprana.blogspot.com JAYA SUPRANA Blogspot]
* [http://jayasuprana.blogspot.com JAYA SUPRANA Blogspot]
* [[:id:Jamu Jago#Pranala luar|Wikipedia Bahasa Indonesia]]
* [[Jamu Jago#Pranala luar|Wikipedia Bahasa Indonesia]]


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


{{lifetime|1947||}}
{{DEFAULTSORT:Suprana, Jaya}}
{{lifetime|1949||}}


{{DEFAULTSORT:Suprana, Jaya}}
[[Kategori:Tokoh dari Denpasar]]
[[Kategori:Tokoh dari Denpasar]]
[[Kategori:Bali-Jawa]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Komponis Indonesia]]
[[Kategori:Pianis Indonesia]]

Revisi terkini sejak 24 April 2024 12.42

Jaya Suprana
LahirPhoa Kok Tjiang
27 Januari 1947 (umur 77)
Denpasar, Bali, Indonesia
PekerjaanPebisnis, komponis, pianis, penulis, pembicara, pewara, dan kartunis
Dikenal atasPendiri Museum Rekor Dunia Indonesia
Suami/istriAylawati Sarwono

Jaya Suprana (Phoa Kok Tjiang; lahir 27 Januari 1947) adalah salah satu pebisnis, pewara berita televisi, komposer dan pemain piano yang terkenal di Indonesia. Pada usia 10 bulan pindah ke Semarang dan dibesarkan dalam kultur kebudayaan Jawa. Dikenal sebagai seorang berkepribadian unik, jenius, kreatif dan memiliki berbagai bakat. Mempunyai hubungan harmonis dengan berbagai tokoh politik, kesenian dan agama. Dikenal sebagai pebisnis, komponis, pianis, penulis, pembicara, pewara, dan kartunis.

Presiden Komisaris Jamu Jago Grup (didirikan tahun 1918), terdiri dari: PT Industri Jamu Jago, PT DG Farm dan CV Rukun yang bergerak dibidang jamu dan obat-obatan farmasi. Pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURDI), sebuah lembaga pencatat prestasi superlatif bangsa Indonesia (1990). Kumpulan rekor telah dibukukan dalam buku Rekor-Rekor MURDI, yang disunting oleh Aylawati Sarwono dan diberi kata sambutan oleh Presiden Indonesia.[1]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Lulus dengan predikat terbaik dibidang pianoforte dari musik Hochschule, Muenster, Jerman pada tahun 1970 dan menjadi orang Asia pertama di Jerman yang diangkat menjadi Kepala Sekolah Musik. Karya musik telah dipergelar di Jerman, Belanda, Polandia, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Singapura, Hong Kong, Jepang, Sri Lanka, Bangladesh, Kenya, Aljazair, Spanyol, Hungaria, Austria dan berbagai siaran radio dan televisi. Kompilasi karya-karya musik Jaya Suprana diterbitkan oleh Yayasan Pendidikan Musik, Jakarta dalam bentuk album "The Complete Works of Jaya Suprana".

Bersama Aylawati Sarwono, pada tahun 2009 Jaya mendirikan sebuah Lembaga Pendidikan Seni Pertunjukan "Jaya Suprana School of Performing Arts", yang banyak memberikan kontribusi dan beasiswa untuk mengembangakan seni musik, seni tari, seni teater dan kesenian tradisional dan mendirikan Paguyuban Wayang Orang Indonesia Pusaka yang telah mempergelar lelakon "Banjaran Gatotkaca" di Sydney Opera House (18 Desember 2010) dan di Istana Negara (29 Juli 2011). 2011 menyelenggarakan Indonesia Pusaka International Piano Competition. 2014 mempergelar resital piano tunggal di Carnegie Hall, NY, USA. Tahun 2014 bersama Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara menyelenggarakan Simposium Internasional Filsafat Indonesia

Karya kartun telah dimuat di berbagai media cetak dalam dan luar negeri dan dibukukan dengan judul "Koleksi Kartun Jaya Suprana". Karya tulis telah dibukukan dalam: Ensiklopedi Kelirumologi, Naskah-Naskah Kompas, Pedoman Menuju Tidak Bahagia, Kelirumologi Reformasi, Kelirumologi Genderisme. Menulis naskah untuk Kompas, Suara Pembaruan ( Rubrik Kelirumologi) dan Sinar Harapan (Rubrik Harapan Jaya Suprana)

Tanggung jawab sosial

[sunting | sunting sumber]

Jaya Suprana mengabdikan sisa hidupnya untuk membina anak anak Indonesia berbakat seni luar biasa agar dapat berkiprah di panggung dunia mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia di samping menulis artikel dan buku.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Profil Jaya Suprana. Merdeka. Diakses 7 Mei 2022.