Lompat ke isi

Strategi B 25: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ref
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
 
Baris 37: Baris 37:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www.gramedia.com/conf-strategi-b25.html Gramedia - Strategi B 25]
* [http://www.gramedia.com/conf-strategi-b25.html Gramedia - Strategi B 25] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161116163927/http://www.gramedia.com/conf-strategi-b25.html |date=2016-11-16 }}
* [http://www.jhon.my.id/ Seminar Cipto Junaedy]
* [http://www.jhon.my.id/ Seminar Cipto Junaedy]



Revisi terkini sejak 2 Januari 2023 08.32

Strategi B 25
PengarangCipto Junaedy
NegaraIndonesia
BahasaIndonesia
GenreMotivasi Bisnis & Strategi
PenerbitGramedia Pustaka Utama
Tanggal terbit
2016
Halaman175 Halaman
ISBNISBN 978-602-03-2596-5

Strategi B 25 adalah judul buku motivasi bisnis & Strategi karya Cipto Junaedy yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2016.[1][2] Buku setebal 175 halaman dengan ISBN 978-602-03-2596-5 ini adalah buku ke empat Cipto Junaedy yang diterbitkan bersamaan dengan buku ke limanya yaitu Kata - Kata Lecutan Harian.[3][4][5][6][7]


Dalam fakta penciptaan, manusia adalah ciptaan tertinggi, bukanlah mesin, bukan pula kertas atau uang. Maka, manusia sebagai ciptaan tertinggi jangan kalah dengan kertas atau uang. Kertas atau uang hanyalah ciptaan mesin, sedangkan manusia adalah ciptaan Tuhan. Janganlah cetakan Pencipta kalah oleh cetakan mesin.

Ini sudah zaman kesetaraan. Anak laki – laki atau perempuan sama haknya. Jadi, prinsip memberikan kepada anak, entah anak laki – laki atau perempuan, adalah menerapkan keteladanan kepada mereka.

Kalau seseorang mau mencalonkan diri jadi pemimpin, warga seharusnya mengusulkan dilakukan screening untuk memastikan bahwa si calon pemimpin tidak punya utang lebih dari 30 persen dari total hartanya. Sebab, kalau utangnya lebih besar dari itu, mana mungkin dia bisa ngurusi warganya dengan optimal.

Janganlah berpikir bahwa kalau skala utang lebih besar, kondisi akan aman. Tidak aman sama sekali. Sudah banyak bukti rumah tangga, korporasi, dan bahkan negara bangkrut akibat gali lubang tutup lubang.

Obat utang yang benar adalah memberi kemudahan, kebaikan. Orang yang jago memberi kemudahan atau kebaikan yang tulus kepada orang lain, hidupnya akan berlipat ganda.[8]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]