Lompat ke isi

Cantigi ungu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
ganti gambar dg yg berwarna
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15: Baris 15:
|}}
|}}


'''Cantigi ungu''' atau '''cantigi gunung''' (''Vaccinium varingiaefolium'') (Bl.) Miq. (Ericaceae) adalah [[flora Indonesia]] yang masih berkerabat dengan ''bilberry, huckelberry, blueberry, cranberry''<!--, dan berbagai buah beri utama lainnya di dunia selain yang berasal dari genus ''[[Rubus]]'' spp. dan ''[[Ribes]]'' spp -->. Bersama dengan beberapa anggota ''[[Vaccinium]]'' lainnya, seperti ''[[Vaccinium bancanum|V. bancanum]]'', cantigi ungu tumbuh di [[Pulau Jawa]] secara alami dan hanya di kawasan pegunungan tinggi (di atas 1000 m).
'''Cantigi ungu''' atau '''cantigi gunung''' (''Vaccinium varingifolium'') (Bl.) Miq. ([[Ericaceae]]) adalah [[flora Indonesia]] yang masih berkerabat dengan ''bilberry, huckelberry, blueberry, cranberry''<!--, dan berbagai buah beri utama lainnya di dunia selain yang berasal dari genus ''[[Rubus]]'' spp. dan ''[[Ribes]]'' spp -->. Bersama dengan beberapa anggota ''[[Vaccinium]]'' lainnya, seperti ''[[Vaccinium bancanum|V. bancanum]]'', cantigi ungu tumbuh di [[Pulau Jawa]] secara alami dan hanya di kawasan pegunungan tinggi (di atas 1000 m).


Belum banyak informasi mengenai tumbuhan ini. Sebagian besar informasi terkait dengan keberadaannya yang khas mendominasi sekitar kawah di pegunungan. Suatu pemandangan yang khas muncul ketika mendekati daerah kawah adalah dominasi pepohonan kecil yang selalu hijau sepanjang tahun dengan pucuknya yang berwarna merah-ungu. Backer & Bakhuizen van den Brink (1965) mengungkapkan bahwa tumbuhan ini dapat di temui di seluruh pulau Jawa pada ketinggian antara 1500-3300 meter dpl.
Belum banyak informasi mengenai tumbuhan ini. Sebagian besar informasi terkait dengan keberadaannya yang khas mendominasi sekitar kawah di pegunungan. Suatu pemandangan yang khas muncul ketika mendekati daerah kawah adalah dominasi pepohonan kecil yang selalu hijau sepanjang tahun dengan pucuknya yang berwarna merah-ungu. Backer & Bakhuizen van den Brink (1965) mengungkapkan bahwa tumbuhan ini dapat di temui di seluruh pulau Jawa pada ketinggian antara 1500-3300 meter dpl.


Tumbuhan ini memiliki bunga dan buah yang dapat dijumpai sepanjang tahun (Backer & Bakhuizen van den Brink, 1965). Daun, buah, dan batangnya digunakan oleh masyarakat yang tinggal sekitar tempat hidup cantigi ungu. Daun tumbuhan ini dapat dimakan sebagai lalapan. Buah cantigi ungu yang berwarna kehitaman memiliki rasa manis dan juga dimakan. Batang cantigi ungu biasa digunakan untuk dibuat arang (Heyne, 1987; Ogata, 1986).
Tumbuhan ini memiliki bunga dan buah yang dapat dijumpai sepanjang tahun (Backer & Bakhuizen van den Brink, 1965). [[Daun]], [[buah]], dan [[batang]]nya digunakan oleh masyarakat yang tinggal sekitar tempat hidupnya. Daun tumbuhan ini dapat dimakan sebagai lalapan. Buah cantigi ungu yang berwarna kehitaman memiliki rasa manis dan juga dimakan. Batang cantigi ungu biasa digunakan untuk dibuat arang (Heyne, 1987; Ogata, 1986).

[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Met Usnea begroeide Vaccinium varingiaefolium bij de top van de vulkaan Arjuno TMnr 10023584.jpg|thumb|200px|Cantigi gunung di kawasan [[Gunung Arjuno|Gn. Arjuno]].]]


[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Met Usnea begroeide Vaccinium varingiaefolium bij de top van de vulkaan Arjuno TMnr 10023584.jpg]]
Walaupun tumbuhan ini mendominasi sekitar [[kawah]] [[pegunungan]] Jawa, penelitian yang dilakukan untuk mengungkap potensinya masih sangat minim. Dengan demikian, berbagai aspek tumbuhan ini, mulai dari aspek botani sampai kepada penggunaannya untuk kepentingan manusia masih terbuka luas dan memiliki prospek yang menjanjikan.
Walaupun tumbuhan ini mendominasi sekitar [[kawah]] [[pegunungan]] Jawa, penelitian yang dilakukan untuk mengungkap potensinya masih sangat minim. Dengan demikian, berbagai aspek tumbuhan ini, mulai dari aspek botani sampai kepada penggunaannya untuk kepentingan manusia masih terbuka luas dan memiliki prospek yang menjanjikan.



Revisi per 23 Juli 2016 02.43

Cantigi ungu
Semak cantigi gunung (Vaccinium varingifolium)
di kawasan Gunung Semeru
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
V. varingifolium
Nama binomial
Vaccinium varingifolium

Cantigi ungu atau cantigi gunung (Vaccinium varingifolium) (Bl.) Miq. (Ericaceae) adalah flora Indonesia yang masih berkerabat dengan bilberry, huckelberry, blueberry, cranberry. Bersama dengan beberapa anggota Vaccinium lainnya, seperti V. bancanum, cantigi ungu tumbuh di Pulau Jawa secara alami dan hanya di kawasan pegunungan tinggi (di atas 1000 m).

Belum banyak informasi mengenai tumbuhan ini. Sebagian besar informasi terkait dengan keberadaannya yang khas mendominasi sekitar kawah di pegunungan. Suatu pemandangan yang khas muncul ketika mendekati daerah kawah adalah dominasi pepohonan kecil yang selalu hijau sepanjang tahun dengan pucuknya yang berwarna merah-ungu. Backer & Bakhuizen van den Brink (1965) mengungkapkan bahwa tumbuhan ini dapat di temui di seluruh pulau Jawa pada ketinggian antara 1500-3300 meter dpl.

Tumbuhan ini memiliki bunga dan buah yang dapat dijumpai sepanjang tahun (Backer & Bakhuizen van den Brink, 1965). Daun, buah, dan batangnya digunakan oleh masyarakat yang tinggal sekitar tempat hidupnya. Daun tumbuhan ini dapat dimakan sebagai lalapan. Buah cantigi ungu yang berwarna kehitaman memiliki rasa manis dan juga dimakan. Batang cantigi ungu biasa digunakan untuk dibuat arang (Heyne, 1987; Ogata, 1986).

Cantigi gunung di kawasan Gn. Arjuno.

Walaupun tumbuhan ini mendominasi sekitar kawah pegunungan Jawa, penelitian yang dilakukan untuk mengungkap potensinya masih sangat minim. Dengan demikian, berbagai aspek tumbuhan ini, mulai dari aspek botani sampai kepada penggunaannya untuk kepentingan manusia masih terbuka luas dan memiliki prospek yang menjanjikan.

Referensi