Lompat ke isi

The City of Ember: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Igho (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-Walikota, +Wali kota; -walikota, +wali kota)
Baris 27: Baris 27:
Di kota Ember yang ada hanyalah malam hari tanpa bulan ataupun bintang. Begitu pula dengan 'siang', tak ada matahari ataupun langit biru. Siang adalah saat di mana genarator yang berada di jaringan pipa mengalirkan energi listriknya ke lampu-lampu jalan dan rumah-rumah penduduk kota Ember. Tak ada orang yang pernah datang ke Ember atau meninggalkan Ember. Selama lebih dari 200 tahun penduduk Ember seolah terkurung dalam kegelapan itu.
Di kota Ember yang ada hanyalah malam hari tanpa bulan ataupun bintang. Begitu pula dengan 'siang', tak ada matahari ataupun langit biru. Siang adalah saat di mana genarator yang berada di jaringan pipa mengalirkan energi listriknya ke lampu-lampu jalan dan rumah-rumah penduduk kota Ember. Tak ada orang yang pernah datang ke Ember atau meninggalkan Ember. Selama lebih dari 200 tahun penduduk Ember seolah terkurung dalam kegelapan itu.
Ember adalah nama kota yang memiliki tingkat kegelapan sepanjang malam. Ember dibangun oleh para pendiri untuk jangka waktu 200 tahun, tak ada yang mengetahui hari itu siang atau malam, yang ada hanya jam utama yang terletak di pusat kota, tepatnya tempat kediaman wali kota.<div>Para ilmuwan sengaja memindahkan penduduk ke bawah tanah karena lapisan udara di bumi dipenuhi racun. Ketika itulah para ilmuwan memilih membuat generator dan sudah memprediksikan kapan generator itu tidak akan berfungsi lagi. Mereka membuat peta yang dimasukkan ke dalam kotak yang diberi waktu selama 200 tahun di mana kotak itu akan terbuka jika waktunya telah tiba. Kotak waktu itu diberikan kepada walikota Ember secara bergilir.
Ember adalah nama kota yang memiliki tingkat kegelapan sepanjang malam. Ember dibangun oleh para pendiri untuk jangka waktu 200 tahun, tak ada yang mengetahui hari itu siang atau malam, yang ada hanya jam utama yang terletak di pusat kota, tepatnya tempat kediaman wali kota.<div>Para ilmuwan sengaja memindahkan penduduk ke bawah tanah karena lapisan udara di bumi dipenuhi racun. Ketika itulah para ilmuwan memilih membuat generator dan sudah memprediksikan kapan generator itu tidak akan berfungsi lagi. Mereka membuat peta yang dimasukkan ke dalam kotak yang diberi waktu selama 200 tahun di mana kotak itu akan terbuka jika waktunya telah tiba. Kotak waktu itu diberikan kepada wali kota Ember secara bergilir.
Kotak besi itu di aktifkan waktunya mundur dari 200 tahun.</div><div>Dari tahun ke tahun kotak misterius itu berpindah tangan dari walikota lama ke walikota yang baru, hingga mata rantai itu terputus pada pergantian ke sekian kalinya dan perhitungan waktu yang di set 200 tahun tadi telah habis menjadi 0 (nol). Tetapi yang sangat disayangkan adalah ketika kotak itu berpindah tangan dari walikota ke tujuh yang sedang sakit batuk parah. Kotak itu ia rusak dengan palu karena ia penasaran dan berharap kotak itu dapat menyelamatkan hidupnya. Tetapi kotak itu tidak berhasil terbuka, hanya penyok. Dan sebelum dia berhasil mengembalikan kotak itu dari tempat persembunyian resminya kembali atau memberi tahu pewarisnya mengenai hal itu, dia meninggal. Kotak itu akhirnya tersembunyi di lemari, terdorong di belakang beberapa tas tua dan tumpukan kertas. Di situlah kotak itu berada, luput dari perhatian, tahun demi tahun, sampai waktunya tiba, dan kuncinya pelan-pelan terbuka.
Kotak besi itu di aktifkan waktunya mundur dari 200 tahun.</div><div>Dari tahun ke tahun kotak misterius itu berpindah tangan dari wali kota lama ke wali kota yang baru, hingga mata rantai itu terputus pada pergantian ke sekian kalinya dan perhitungan waktu yang di set 200 tahun tadi telah habis menjadi 0 (nol). Tetapi yang sangat disayangkan adalah ketika kotak itu berpindah tangan dari wali kota ke tujuh yang sedang sakit batuk parah. Kotak itu ia rusak dengan palu karena ia penasaran dan berharap kotak itu dapat menyelamatkan hidupnya. Tetapi kotak itu tidak berhasil terbuka, hanya penyok. Dan sebelum dia berhasil mengembalikan kotak itu dari tempat persembunyian resminya kembali atau memberi tahu pewarisnya mengenai hal itu, dia meninggal. Kotak itu akhirnya tersembunyi di lemari, terdorong di belakang beberapa tas tua dan tumpukan kertas. Di situlah kotak itu berada, luput dari perhatian, tahun demi tahun, sampai waktunya tiba, dan kuncinya pelan-pelan terbuka.
Mulanya Kota Ember yang dibangun oleh sekelompok orang yang disebut Para Pembangun itu tampak baik-baik saja, namun seiring bertambahnya usia kota tersebut, persediaan makanan dan barang-barang lainnya mulai habis. Keresahan menjalar ke penjuru kota, ditambah lagi dengan mesin generator, satu-satunya mesin yang dapat memberikan bahan bakar untuk menghidupkan lampu dan peralatan elektronik lainnya, mulai tampak rusak. Pemadaman listrik sangat sering terjadi. Hingga orang-orang ketakutan mesin itu akan mati dan tak akan menyala lagi. Karena jika itu terjadi, artinya kota Ember akan mengalami kegelapan tanpa akhir.
Mulanya Kota Ember yang dibangun oleh sekelompok orang yang disebut Para Pembangun itu tampak baik-baik saja, namun seiring bertambahnya usia kota tersebut, persediaan makanan dan barang-barang lainnya mulai habis. Keresahan menjalar ke penjuru kota, ditambah lagi dengan mesin generator, satu-satunya mesin yang dapat memberikan bahan bakar untuk menghidupkan lampu dan peralatan elektronik lainnya, mulai tampak rusak. Pemadaman listrik sangat sering terjadi. Hingga orang-orang ketakutan mesin itu akan mati dan tak akan menyala lagi. Karena jika itu terjadi, artinya kota Ember akan mengalami kegelapan tanpa akhir.


Lina Mayfleet adalah seorang anak berusia 12 tahun yang baru lulus sekolah, dan sesuai peraturan di sana, anak-anak yang berusia 12 tahun harus pergi bekerja. Hari ini adalah hari penentuan pekerjaan bagi lulusan murid-murid sekolah Ember. Lina terlambat pada acara pelantikan itu, tapi dia cerdik, diam-diam ia menyelinap lewat pintu belakang panggung sehingga tidak diketahui oleh siapa pun kalau dia terlambat. Tibalah saat penentuan pekerjaan. Pemilihan dilakukan dengan jalan lotre. Para siswa/siswi diharuskan mengambil secarik kertas yang diletakkan dalam kantong. Harapan Lina ingin menjadi pengantar pesan, tapi keberuntungan tidak berpihak.
Lina Mayfleet adalah seorang anak berusia 12 tahun yang baru lulus sekolah, dan sesuai peraturan di sana, anak-anak yang berusia 12 tahun harus pergi bekerja. Hari ini adalah hari penentuan pekerjaan bagi lulusan murid-murid sekolah Ember. Lina terlambat pada acara pelantikan itu, tapi dia cerdik, diam-diam ia menyelinap lewat pintu belakang panggung sehingga tidak diketahui oleh siapa pun kalau dia terlambat. Tibalah saat penentuan pekerjaan. Pemilihan dilakukan dengan jalan lotre. Para siswa/siswi diharuskan mengambil secarik kertas yang diletakkan dalam kantong. Harapan Lina ingin menjadi pengantar pesan, tapi keberuntungan tidak berpihak.
Berdasarkan undian yang ia dapatkan dari Walikota Cole, Lina terpilih menjadi mekanik pipa di mana pekerjaan itu bertugas memperbaiki kerusakan jaringan pipa yang menopang kehidupan seluruh warga Ember bawah tanah. Lina tidak menyukai pekerjaan itu, ia ingin menjadi pengantar pesan. Namun pekerjaan itu justru diperoleh Doon Harrow, sahabatnya. Lalu tiba-tiba Doon meminta Lina untuk bertukar pekerjaan, Lina sangat senang, ia tidak suka menjadi pekerja pipa, rasanya pasti seperti terkubur di bawah tanah kota yang gelap dan lembab. Doon menginginkan pekerjaan itu karena ia ingin menyelamatkan kota. Ia pikir dapat melakukan sesuatu dengan generator itu. Lina begitu bersemangat menjalani tugas sebagai pengantar pesan kepada semua rakyat Ember yang membutuhkan. Membawa pesan penting kepada orang yang penting termasuk Pak Walikota.
Berdasarkan undian yang ia dapatkan dari Wali kota Cole, Lina terpilih menjadi mekanik pipa di mana pekerjaan itu bertugas memperbaiki kerusakan jaringan pipa yang menopang kehidupan seluruh warga Ember bawah tanah. Lina tidak menyukai pekerjaan itu, ia ingin menjadi pengantar pesan. Namun pekerjaan itu justru diperoleh Doon Harrow, sahabatnya. Lalu tiba-tiba Doon meminta Lina untuk bertukar pekerjaan, Lina sangat senang, ia tidak suka menjadi pekerja pipa, rasanya pasti seperti terkubur di bawah tanah kota yang gelap dan lembab. Doon menginginkan pekerjaan itu karena ia ingin menyelamatkan kota. Ia pikir dapat melakukan sesuatu dengan generator itu. Lina begitu bersemangat menjalani tugas sebagai pengantar pesan kepada semua rakyat Ember yang membutuhkan. Membawa pesan penting kepada orang yang penting termasuk Pak Wali kota.
Namun, semakin hari keadaan di Ember menjadi semakin meresahkan, pemadaman terjadi semakin sering, dan persediaan bahan-bahan, seperti makanan kaleng, lampu, pensil, kertas menjadi semakin berkurang dan beberapa di antaranya bahkan telah habis. Hingga akhirnya, Lina tak sengaja menemukan kotak kecil berisi sebuah petunjuk rahasia yang sudah tersimpan lama di lemari baju di rumahnya. Ia menemukannya karena nenek Lina pada saat itu menyebut-nyebut kotak penting seperti mengigau, saat Lina menemukannya, kotak itu sudah terbuka dan isinya sebagian sudah di makan oleh Poppy , adik Lina yang berumur 3 tahun.
Namun, semakin hari keadaan di Ember menjadi semakin meresahkan, pemadaman terjadi semakin sering, dan persediaan bahan-bahan, seperti makanan kaleng, lampu, pensil, kertas menjadi semakin berkurang dan beberapa di antaranya bahkan telah habis. Hingga akhirnya, Lina tak sengaja menemukan kotak kecil berisi sebuah petunjuk rahasia yang sudah tersimpan lama di lemari baju di rumahnya. Ia menemukannya karena nenek Lina pada saat itu menyebut-nyebut kotak penting seperti mengigau, saat Lina menemukannya, kotak itu sudah terbuka dan isinya sebagian sudah di makan oleh Poppy , adik Lina yang berumur 3 tahun.
Nenek Lina begitu senang karena di dalam kotak itu terdapat petunjuk yang sangat penting. Tapi Nenek sudah tidak bisa mengingat lagi apa isi dari kotak tersebut. Nenek berkata bahwa ia hanya ingat yang memiliki kotak itu adalah kakeknya yang sudah meninggal, dengan kata lain adalah kakek buyut Lina. Kakek buyut Lina dulunya adalah seorang Walikota. Sampai akhirnya Nenek meninggal karena sakit dan Lina belum memperoleh jawaban apa isi dari kotak itu. karena penasaran, Lina akhirnya menyusun sobekan-sobekan kertas itu menjadi satu, namun karena ada beberapa bagian yang hancur, Lina tidak bisa membaca secara keseluruhan pesan di situ. Tapi Ia menyimpulkan bahwa pesan itu penting, mungkin petunjuk agar kota Ember terbebas dari kehancuran, seperti yang dikhawatirkan orang-orang. Ia kemudian mencari orang yang dapat mempercayainya, dan Ia hanya menemukan Doon yang sebagai teman satu almamaternya . Lina lalu meminta bantuan Doon untuk memecahkannya. Mereka berdua berusaha keras mengartikan setiap kata yang ada dalam instruksi tersebut.
Nenek Lina begitu senang karena di dalam kotak itu terdapat petunjuk yang sangat penting. Tapi Nenek sudah tidak bisa mengingat lagi apa isi dari kotak tersebut. Nenek berkata bahwa ia hanya ingat yang memiliki kotak itu adalah kakeknya yang sudah meninggal, dengan kata lain adalah kakek buyut Lina. Kakek buyut Lina dulunya adalah seorang Wali kota. Sampai akhirnya Nenek meninggal karena sakit dan Lina belum memperoleh jawaban apa isi dari kotak itu. karena penasaran, Lina akhirnya menyusun sobekan-sobekan kertas itu menjadi satu, namun karena ada beberapa bagian yang hancur, Lina tidak bisa membaca secara keseluruhan pesan di situ. Tapi Ia menyimpulkan bahwa pesan itu penting, mungkin petunjuk agar kota Ember terbebas dari kehancuran, seperti yang dikhawatirkan orang-orang. Ia kemudian mencari orang yang dapat mempercayainya, dan Ia hanya menemukan Doon yang sebagai teman satu almamaternya . Lina lalu meminta bantuan Doon untuk memecahkannya. Mereka berdua berusaha keras mengartikan setiap kata yang ada dalam instruksi tersebut.


Akhirnya, dengan sedikit bantuan dari Clary, sahabat Lina, Lina dan Doon mengetahui bahwa instruksi itu adalah instruksi untuk keluar dari kota Ember. Untuk dapat keluar dari kota Ember mereka harus pergi ke jaringan pipa, lalu mengarungi sungai yang ada di sana. Suatu hari mereka berhasil menemukan petunjuk yang tertulis di dalamnya. Ternyata Walikota selama ini telah mengkhianati masyarakat kota Ember dengan menyelundupkan semua bahan-bahan yang ada di gudang. Mereka menemukan sebuah ruangan yang berisi harta rahasia hasil curian, dan disana ada Walikota Cole. Mereka juga tahu bahwa ada teman mereka yang membantu pencurian itu. Mereka pun mencoba memberitahu kepada para penjaga kota untuk segera menangkap Walikota dan mengumumkan kejahatannya kepada semua masyarakat kota Ember . Tetapi mereka malah diburu oleh para penjaga kota untuk ditangkap dan dijebloskan kedalam penjara. Mereka dituduh telah memfitnah Walikota Cole dengan berkata pada Asisten Penjaga bahwa Walikota seorang pencuri. Poster-poster penangkapan mereka pun di pajang di sepanjang jalanan kota. Mereka pun kini harus berjuang secara sembunyi-sembunyi untuk menemukan jalur keluar kota Ember yang semakin hari semakin sering terjadinya pemadaman dalam rentang waktu yang sangat lama.
Akhirnya, dengan sedikit bantuan dari Clary, sahabat Lina, Lina dan Doon mengetahui bahwa instruksi itu adalah instruksi untuk keluar dari kota Ember. Untuk dapat keluar dari kota Ember mereka harus pergi ke jaringan pipa, lalu mengarungi sungai yang ada di sana. Suatu hari mereka berhasil menemukan petunjuk yang tertulis di dalamnya. Ternyata Wali kota selama ini telah mengkhianati masyarakat kota Ember dengan menyelundupkan semua bahan-bahan yang ada di gudang. Mereka menemukan sebuah ruangan yang berisi harta rahasia hasil curian, dan disana ada Wali kota Cole. Mereka juga tahu bahwa ada teman mereka yang membantu pencurian itu. Mereka pun mencoba memberitahu kepada para penjaga kota untuk segera menangkap Wali kota dan mengumumkan kejahatannya kepada semua masyarakat kota Ember . Tetapi mereka malah diburu oleh para penjaga kota untuk ditangkap dan dijebloskan kedalam penjara. Mereka dituduh telah memfitnah Wali kota Cole dengan berkata pada Asisten Penjaga bahwa Wali kota seorang pencuri. Poster-poster penangkapan mereka pun di pajang di sepanjang jalanan kota. Mereka pun kini harus berjuang secara sembunyi-sembunyi untuk menemukan jalur keluar kota Ember yang semakin hari semakin sering terjadinya pemadaman dalam rentang waktu yang sangat lama.
Tatkala Lina dan Doon akhirnya menemukan arti kata dalam surat itu, Lina kemudian bertugas untuk menemui Walikota, agar pada saat acara menyanyi untuk kota nanti, Walikota bisa memberitahukan bahwa ada jalan untuk keluar dari kota Ember. Ternyata mereka menemukan Pak Walikota yang berada dalam ruangan rahasia yang penuh dengan persediaan makanan. Lina melaporkan hal itu kepada penasihat Walikota tapi ternyata penasihat Walikota sudah mengetahui hal itu dan Lina di seret ke ruangan Pak Walikota untuk di interogasi. Walikota pun segera merebut kotak yang dibawa oleh Lina, tepat pada saat itu, lampu kota semuanya padam dan Lina memanfaatkan hal itu untuk merebut kembali kotaknya serta mengambil sebuah bandul yang dipakai oleh Walikota.</div><div>Lina berhasil melarikan diri dari Walikota. Lina kemudian segera lari, sebelumnya Ia menuju ke kerumunan warga untuk mencari Poppy yang berada di kerumunan anak-anak. Akhirnya, Lina dan Doon memutuskan untuk keluar dari Ember bersama Poppy melalui jalan keluar yang telah mereka temukan tanpa sempat memberitahukan jalan keluar tersebut kepada penduduk Ember. Lina, Doon, dan Poppy kemudian menuju ke ruang pipa di mana disitulah instruksi di mulai. Mereka kemudian mencari-cari pintu rahasia dan menemukan ternyata loker-loker yang selama ini digunakan oleh Doon untuk menyimpan barangnya adalah sebuah sampan. Mereka kemudian dituntun hingga sampai di sungai bawah tanah, dan disitulah ada instruksi lagi bahwa mereka harus menaiki sampan.
Tatkala Lina dan Doon akhirnya menemukan arti kata dalam surat itu, Lina kemudian bertugas untuk menemui Wali kota, agar pada saat acara menyanyi untuk kota nanti, Wali kota bisa memberitahukan bahwa ada jalan untuk keluar dari kota Ember. Ternyata mereka menemukan Pak Wali kota yang berada dalam ruangan rahasia yang penuh dengan persediaan makanan. Lina melaporkan hal itu kepada penasihat Wali kota tapi ternyata penasihat Wali kota sudah mengetahui hal itu dan Lina di seret ke ruangan Pak Wali kota untuk di interogasi. Wali kota pun segera merebut kotak yang dibawa oleh Lina, tepat pada saat itu, lampu kota semuanya padam dan Lina memanfaatkan hal itu untuk merebut kembali kotaknya serta mengambil sebuah bandul yang dipakai oleh Wali kota.</div><div>Lina berhasil melarikan diri dari Wali kota. Lina kemudian segera lari, sebelumnya Ia menuju ke kerumunan warga untuk mencari Poppy yang berada di kerumunan anak-anak. Akhirnya, Lina dan Doon memutuskan untuk keluar dari Ember bersama Poppy melalui jalan keluar yang telah mereka temukan tanpa sempat memberitahukan jalan keluar tersebut kepada penduduk Ember. Lina, Doon, dan Poppy kemudian menuju ke ruang pipa di mana disitulah instruksi di mulai. Mereka kemudian mencari-cari pintu rahasia dan menemukan ternyata loker-loker yang selama ini digunakan oleh Doon untuk menyimpan barangnya adalah sebuah sampan. Mereka kemudian dituntun hingga sampai di sungai bawah tanah, dan disitulah ada instruksi lagi bahwa mereka harus menaiki sampan.
Doon dan Lina akhirnya berhasil melewati rintangan dan mereka mendarat di sebuah gua. Setelah mengarungi sungai dengan sampan dan berjalan di jalan yang menanjak selama berjam-jam, mereka akhirnya tiba di tempat di mana mereka bisa melihat sinar matahari, bulan, bintang, dan langit biru. Dan mereka pun berhasil mencapai permukaan bumi dan membuktikan bahwa generator bukanlah satu-satunya sumber energi yang ada di dunia ini. Mereka tiba-tiba menyadari bahwa Ember sebenarnya ada di bawah tanah!
Doon dan Lina akhirnya berhasil melewati rintangan dan mereka mendarat di sebuah gua. Setelah mengarungi sungai dengan sampan dan berjalan di jalan yang menanjak selama berjam-jam, mereka akhirnya tiba di tempat di mana mereka bisa melihat sinar matahari, bulan, bintang, dan langit biru. Dan mereka pun berhasil mencapai permukaan bumi dan membuktikan bahwa generator bukanlah satu-satunya sumber energi yang ada di dunia ini. Mereka tiba-tiba menyadari bahwa Ember sebenarnya ada di bawah tanah!



Revisi per 24 November 2017 23.40

The City of Ember
PengarangJeanne Duprau
NegaraUnited States
BahasaEnglish
GenrePost-apocalyptic, science fiction, children's literature
Tanggal terbit
May 2003
Jenis mediaPrint (Hardcover and Paperback),digital (DVD)
Halaman270
ISBNISBN 0-375-82273-9
OCLC50166630
[Fic] 21
LCCPZ7.D927 Ci 2003
Diikuti olehThe People of Sparks 

The City of Ember adalah judul novel fiksi ilmiah karya Jeanne DuPrau yang dipublikasikan pada tahun 2003. Seperti karya Suzanne Martel berjudul The City Under Ground yang dipublikasikan tahun 1963 atau karya Helen Mary Hoover berjudul This Time of Darkness yang dipublikasikan tahun 1980, ceritanya mengangkat tentang Kota Ember, sebuah kota yang berada di bawah tanah yang secara perlahan kehabisan penerangan dan bahan persediaan makanan. Namun hal itu disadari oleh beberapa anak belasan tahun yang mencoba menyelamatkan diri, keluar dari Ember menuju ke permukaan bumi.[1]

Plot

Di kota Ember yang ada hanyalah malam hari tanpa bulan ataupun bintang. Begitu pula dengan 'siang', tak ada matahari ataupun langit biru. Siang adalah saat di mana genarator yang berada di jaringan pipa mengalirkan energi listriknya ke lampu-lampu jalan dan rumah-rumah penduduk kota Ember. Tak ada orang yang pernah datang ke Ember atau meninggalkan Ember. Selama lebih dari 200 tahun penduduk Ember seolah terkurung dalam kegelapan itu.

Ember adalah nama kota yang memiliki tingkat kegelapan sepanjang malam. Ember dibangun oleh para pendiri untuk jangka waktu 200 tahun, tak ada yang mengetahui hari itu siang atau malam, yang ada hanya jam utama yang terletak di pusat kota, tepatnya tempat kediaman wali kota.

Para ilmuwan sengaja memindahkan penduduk ke bawah tanah karena lapisan udara di bumi dipenuhi racun. Ketika itulah para ilmuwan memilih membuat generator dan sudah memprediksikan kapan generator itu tidak akan berfungsi lagi. Mereka membuat peta yang dimasukkan ke dalam kotak yang diberi waktu selama 200 tahun di mana kotak itu akan terbuka jika waktunya telah tiba. Kotak waktu itu diberikan kepada wali kota Ember secara bergilir. Kotak besi itu di aktifkan waktunya mundur dari 200 tahun.
Dari tahun ke tahun kotak misterius itu berpindah tangan dari wali kota lama ke wali kota yang baru, hingga mata rantai itu terputus pada pergantian ke sekian kalinya dan perhitungan waktu yang di set 200 tahun tadi telah habis menjadi 0 (nol). Tetapi yang sangat disayangkan adalah ketika kotak itu berpindah tangan dari wali kota ke tujuh yang sedang sakit batuk parah. Kotak itu ia rusak dengan palu karena ia penasaran dan berharap kotak itu dapat menyelamatkan hidupnya. Tetapi kotak itu tidak berhasil terbuka, hanya penyok. Dan sebelum dia berhasil mengembalikan kotak itu dari tempat persembunyian resminya kembali atau memberi tahu pewarisnya mengenai hal itu, dia meninggal. Kotak itu akhirnya tersembunyi di lemari, terdorong di belakang beberapa tas tua dan tumpukan kertas. Di situlah kotak itu berada, luput dari perhatian, tahun demi tahun, sampai waktunya tiba, dan kuncinya pelan-pelan terbuka.

Mulanya Kota Ember yang dibangun oleh sekelompok orang yang disebut Para Pembangun itu tampak baik-baik saja, namun seiring bertambahnya usia kota tersebut, persediaan makanan dan barang-barang lainnya mulai habis. Keresahan menjalar ke penjuru kota, ditambah lagi dengan mesin generator, satu-satunya mesin yang dapat memberikan bahan bakar untuk menghidupkan lampu dan peralatan elektronik lainnya, mulai tampak rusak. Pemadaman listrik sangat sering terjadi. Hingga orang-orang ketakutan mesin itu akan mati dan tak akan menyala lagi. Karena jika itu terjadi, artinya kota Ember akan mengalami kegelapan tanpa akhir.

Lina Mayfleet adalah seorang anak berusia 12 tahun yang baru lulus sekolah, dan sesuai peraturan di sana, anak-anak yang berusia 12 tahun harus pergi bekerja. Hari ini adalah hari penentuan pekerjaan bagi lulusan murid-murid sekolah Ember. Lina terlambat pada acara pelantikan itu, tapi dia cerdik, diam-diam ia menyelinap lewat pintu belakang panggung sehingga tidak diketahui oleh siapa pun kalau dia terlambat. Tibalah saat penentuan pekerjaan. Pemilihan dilakukan dengan jalan lotre. Para siswa/siswi diharuskan mengambil secarik kertas yang diletakkan dalam kantong. Harapan Lina ingin menjadi pengantar pesan, tapi keberuntungan tidak berpihak. Berdasarkan undian yang ia dapatkan dari Wali kota Cole, Lina terpilih menjadi mekanik pipa di mana pekerjaan itu bertugas memperbaiki kerusakan jaringan pipa yang menopang kehidupan seluruh warga Ember bawah tanah. Lina tidak menyukai pekerjaan itu, ia ingin menjadi pengantar pesan. Namun pekerjaan itu justru diperoleh Doon Harrow, sahabatnya. Lalu tiba-tiba Doon meminta Lina untuk bertukar pekerjaan, Lina sangat senang, ia tidak suka menjadi pekerja pipa, rasanya pasti seperti terkubur di bawah tanah kota yang gelap dan lembab. Doon menginginkan pekerjaan itu karena ia ingin menyelamatkan kota. Ia pikir dapat melakukan sesuatu dengan generator itu. Lina begitu bersemangat menjalani tugas sebagai pengantar pesan kepada semua rakyat Ember yang membutuhkan. Membawa pesan penting kepada orang yang penting termasuk Pak Wali kota. Namun, semakin hari keadaan di Ember menjadi semakin meresahkan, pemadaman terjadi semakin sering, dan persediaan bahan-bahan, seperti makanan kaleng, lampu, pensil, kertas menjadi semakin berkurang dan beberapa di antaranya bahkan telah habis. Hingga akhirnya, Lina tak sengaja menemukan kotak kecil berisi sebuah petunjuk rahasia yang sudah tersimpan lama di lemari baju di rumahnya. Ia menemukannya karena nenek Lina pada saat itu menyebut-nyebut kotak penting seperti mengigau, saat Lina menemukannya, kotak itu sudah terbuka dan isinya sebagian sudah di makan oleh Poppy , adik Lina yang berumur 3 tahun. Nenek Lina begitu senang karena di dalam kotak itu terdapat petunjuk yang sangat penting. Tapi Nenek sudah tidak bisa mengingat lagi apa isi dari kotak tersebut. Nenek berkata bahwa ia hanya ingat yang memiliki kotak itu adalah kakeknya yang sudah meninggal, dengan kata lain adalah kakek buyut Lina. Kakek buyut Lina dulunya adalah seorang Wali kota. Sampai akhirnya Nenek meninggal karena sakit dan Lina belum memperoleh jawaban apa isi dari kotak itu. karena penasaran, Lina akhirnya menyusun sobekan-sobekan kertas itu menjadi satu, namun karena ada beberapa bagian yang hancur, Lina tidak bisa membaca secara keseluruhan pesan di situ. Tapi Ia menyimpulkan bahwa pesan itu penting, mungkin petunjuk agar kota Ember terbebas dari kehancuran, seperti yang dikhawatirkan orang-orang. Ia kemudian mencari orang yang dapat mempercayainya, dan Ia hanya menemukan Doon yang sebagai teman satu almamaternya . Lina lalu meminta bantuan Doon untuk memecahkannya. Mereka berdua berusaha keras mengartikan setiap kata yang ada dalam instruksi tersebut.

Akhirnya, dengan sedikit bantuan dari Clary, sahabat Lina, Lina dan Doon mengetahui bahwa instruksi itu adalah instruksi untuk keluar dari kota Ember. Untuk dapat keluar dari kota Ember mereka harus pergi ke jaringan pipa, lalu mengarungi sungai yang ada di sana. Suatu hari mereka berhasil menemukan petunjuk yang tertulis di dalamnya. Ternyata Wali kota selama ini telah mengkhianati masyarakat kota Ember dengan menyelundupkan semua bahan-bahan yang ada di gudang. Mereka menemukan sebuah ruangan yang berisi harta rahasia hasil curian, dan disana ada Wali kota Cole. Mereka juga tahu bahwa ada teman mereka yang membantu pencurian itu. Mereka pun mencoba memberitahu kepada para penjaga kota untuk segera menangkap Wali kota dan mengumumkan kejahatannya kepada semua masyarakat kota Ember . Tetapi mereka malah diburu oleh para penjaga kota untuk ditangkap dan dijebloskan kedalam penjara. Mereka dituduh telah memfitnah Wali kota Cole dengan berkata pada Asisten Penjaga bahwa Wali kota seorang pencuri. Poster-poster penangkapan mereka pun di pajang di sepanjang jalanan kota. Mereka pun kini harus berjuang secara sembunyi-sembunyi untuk menemukan jalur keluar kota Ember yang semakin hari semakin sering terjadinya pemadaman dalam rentang waktu yang sangat lama.

Tatkala Lina dan Doon akhirnya menemukan arti kata dalam surat itu, Lina kemudian bertugas untuk menemui Wali kota, agar pada saat acara menyanyi untuk kota nanti, Wali kota bisa memberitahukan bahwa ada jalan untuk keluar dari kota Ember. Ternyata mereka menemukan Pak Wali kota yang berada dalam ruangan rahasia yang penuh dengan persediaan makanan. Lina melaporkan hal itu kepada penasihat Wali kota tapi ternyata penasihat Wali kota sudah mengetahui hal itu dan Lina di seret ke ruangan Pak Wali kota untuk di interogasi. Wali kota pun segera merebut kotak yang dibawa oleh Lina, tepat pada saat itu, lampu kota semuanya padam dan Lina memanfaatkan hal itu untuk merebut kembali kotaknya serta mengambil sebuah bandul yang dipakai oleh Wali kota.
Lina berhasil melarikan diri dari Wali kota. Lina kemudian segera lari, sebelumnya Ia menuju ke kerumunan warga untuk mencari Poppy yang berada di kerumunan anak-anak. Akhirnya, Lina dan Doon memutuskan untuk keluar dari Ember bersama Poppy melalui jalan keluar yang telah mereka temukan tanpa sempat memberitahukan jalan keluar tersebut kepada penduduk Ember. Lina, Doon, dan Poppy kemudian menuju ke ruang pipa di mana disitulah instruksi di mulai. Mereka kemudian mencari-cari pintu rahasia dan menemukan ternyata loker-loker yang selama ini digunakan oleh Doon untuk menyimpan barangnya adalah sebuah sampan. Mereka kemudian dituntun hingga sampai di sungai bawah tanah, dan disitulah ada instruksi lagi bahwa mereka harus menaiki sampan.

Doon dan Lina akhirnya berhasil melewati rintangan dan mereka mendarat di sebuah gua. Setelah mengarungi sungai dengan sampan dan berjalan di jalan yang menanjak selama berjam-jam, mereka akhirnya tiba di tempat di mana mereka bisa melihat sinar matahari, bulan, bintang, dan langit biru. Dan mereka pun berhasil mencapai permukaan bumi dan membuktikan bahwa generator bukanlah satu-satunya sumber energi yang ada di dunia ini. Mereka tiba-tiba menyadari bahwa Ember sebenarnya ada di bawah tanah!

Lina dan Doon juga menemukan ada sebuah lubang yang dalam dan di dalam lubang yang dalam itu, ada setitik cahaya yang merupakan kota ember, dari sana mereka bisa melihat lampu-lampu kota Ember dari atas tanah. Mereka memutuskan untuk memasukkan pesan ke dalam lubang itu, berharap agar seseorang bisa menemukan pesan itu dan memberitahukan penduduk untuk bisa keluar dari kota Ember. Pesan itu jatuh tepat di depan Murdo, wanita yang mengasuh Lina dan Poppy sepeninggal kedua orang tua Lina dan neneknya.[2] [3] [4] [5] 

Adaptasi film

Sebuah adaptasi film dengan mengangkat cerita dari novel ini diproduseri oleh Walden Media dan Playtone. Bintang yang bermain antara lain Bill Murray sebagai wali kota, Saoirse Ronan sebagai Lina, dan Harry Treadaway sebagai Doon.[6] Proses produksi film ini selesai pada Oktober 2007 dan dirilis pada 10 Oktober 2008. City of Ember dirilis juga dalam bentuk DVD pada 20 Januari 2009.

Penghargaan

Referensi

Pranala luar