Lompat ke isi

Gunung Singgalang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
Adri45an (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox mountain
{{Infobox mountain
| name = Singgalang
| name = Singgalang
| photo = singgalang.jpg
| photo = [[Berkas:G.Singgalang.jpg|400px|]]
| photo_caption = Gunung Singgalang
| photo_caption = Gunung Singgalang
| elevation_m = 2877
| elevation_m = 2877

Revisi per 22 Oktober 2019 04.54

Singgalang
Gunung Singgalang
Titik tertinggi
Ketinggian2.877 m (9.439 ft)[1]
Masuk dalam daftarRibu
Koordinat0°23′24″S 100°19′51″E / 0.39000°S 100.33083°E / -0.39000; 100.33083
Geografi
PegununganBukit Barisan
Geologi
Jenis gunungstratovolcano

Gunung Singgalang merupakan sebuah gunung yang terdapat di provinsi Sumatra Barat, Indonesia dengan ketinggian 2,877 meter.

Dari bentuknya, gunung ini sangat mirip dengan Gunung Merbabu di Jawa Tengah. Gunung ini sudah tidak aktif lagi dan mempunyai telaga di puncaknya yang merupakan bekas kawah, Telaga ini dinamai Telaga Dewi. Gunung Singgalang mempunyai kawasan hutan gunung yang sangat lembap serta memiliki kandungan air yang banyak.

Jalur Pendakian

Jalur pendakian utama gunung singgalang adalah via Pandai Sikek. Para pendaki biasanya berhenti di Pasar Koto baru ( 10 Km dari Padang Panjang arah ke Bukittinggi). Dari sini pendaki bisa berjalan atau naik kendaraan umum sejauh 2 Km hingga ke posko pendakian, yang terletak di desa Tanjuang, Kenagarian pandai Sikek.

Dari posko pendakian, pendaki masih bisa menggunakan kendaraan (motor/mobil) hingga ke pos pemberhentian berikutnya. Penduduk setempat menyebutnya lokasi/ pemancar/ stasiun RCTI/TVRI, yang berjarak kurang lebih 4 Km dari posko pendakian.

Disini tersedia tempat parkir kendaraan. Dari sini baru dimulai pendakian sesungguhnya. Trek jalanan yang cukup terjal dan licin. Di paruh awal, trek pendakian berupa hutan riang riang dan pimping. Kemudian baru masuk hutan rimba dan jalan setapak melewati akar-akar kayu. Pendakian normal biasanya membutuhkan waktu 4 hingga 5 jam. Sedangkan ketika hujan turun atau trek dalam keadaan basah, waktu tempuh bisa mencapai dua kali lipatnya.

Rujukan

Pranala luar