Lompat ke isi

Sirikit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:
{{Infobox royalty
{{Infobox royalty
|name = Sirikit
|name = Sirikit
|title = Ratu Thailand
|title = [[Daftar Permaisuri Thailand|Ratu Thailand]]
|image = Sirikit Queen of Thailand.jpg
|image = Sirikit Queen of Thailand.jpg
|caption =
|caption =

Revisi per 9 Mei 2019 17.41

Sirikit
Ratu Thailand
Kelahiran12 Agustus 1932 (umur 92)
Thailand Pathumwan, Phra Nakhon, Siam
PasanganRaja Bhumibol Adulyadej (m. 1950-2016)
KeturunanUbolratana Rajakanya
Maha Vajiralongkorn
Maha Chakri Sirindhorn
Chulabhorn Walailak
WangsaWangsa Kitiyakara
Dinasti Chakri
AyahNakkhatra Mongala Kitiyakara
IbuBua Snidvong
AgamaBuddha
Raja Bumibol dan Ratu Sirikit saat hari naik takhta
Ratu Sirikit

Ratu Sirikit (lahir 12 Agustus 1932) adalah istri dari Bhumibol Adulyadej (Rama IX), Raja Thailand. Nama dan gelar resminya Somdej Phra Nangchao Sirikit Phra Boromarajininat (Yang Mulia Ratu Sirikit) (สมเด็จพระนางเจ้าสิริกิติ์ พระบรมราชินีนาถ dengarkan).

Dilahirkan denga nama Mom Rajawongse Sirikit Kitiyakara, adalah puteri pertama dari Kolonel Mom Chao Nakkhatra Mangkala Kitiyakara yang dekat dengan keluarga kerajaan dan Mom Luang Bua Kitiyakara. Gelar "Mom Rajawongse" menandakan bahwa ia adalah anak dari Mom Chao. Kakeknya adalah HRH Pangeran Kitiyakara Voralaksana, Pangeran Chandaburi, anak dari Raja Rama V, dan memiliki hubungan saudara dengan HRH Pangeran Mahidol dari Songkla, ayah dari Raja Bhumibol.

Sirikit dilahirkan di rumah Jenderal Chao Phraya Wongsanuprapat (Mom Rajawongse Staan Snidwongse), kakek dari sisi ibunya, di Bangkok dan dididik di Sekolah Santo Fransiskus Xaverius, sebuah sekolah Katolik. Selama masa kecilnya, ayahnya merupakan duta Thailand di Prancis, Denmark, dan Inggris. Sirikit pernah bersekolah di negara asing tersebut serta Swiss.

Selama mengenyam pendidikan di Swiss, ia bertemu dengan Bhumibol, yang saat itu juga belajar di sana. Ketika Bhumbol mengalami kecelakaan sepera motor dan dilarikan ke rumah sakit di Lausanne, Sirikit kerap membesuknya. Pada 19 Juli 1949, mereka bertunangan di Lausanne. Pada Maret 1950, Bhumbol kembali ke Thailand dan Sirikit menyertainya hingga mereka melangsungkan pernikahan pada 28 April 1950 di Istana Pathumwan.

Bhumibol dan Sirikit memiliki empat anak:

Salah satu cucunya, Bhumi Jensen (dikenal juga sebagai Khun Poom) meninggal sebagai salah satu korban Gempa bumi Samudra Hindia 2004. Ia adalah putera dari Puteri Ubol Ratana dengan suaminya yang berkebangsaan Amerika Serikat.

Seperti suaminya, Sirikit sangat terkenal dan dihormati di Thailand. Hari ulang tahunnya menjadi hari libur nasional dan ditetapkan sebagai Hari Ibu di Thailand.

Sirikit dikenal pada kegiatan amalnya. Ia merupakan presiden palang merah Thailand sejak tahun 1956. Ia juga menaruh perhatian yang besar pada pengungsi dari Kamboja dan Myanmar yang melarikan diri ke Thailand.

Beberapa hal di Thailand yang dinamakan dari nama Sirikit: