Candi Meja: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 25: | Baris 25: | ||
== Letak == |
== Letak == |
||
Candi Meja berada satu kompleks dengan kepurbakalaan Goa Selomangleng,[[Kabupaten Tulungagung|Tulung Agung]].Letaknya berada di lereng sebelah atas bongkah batu tempat dibuatnya [[Gua Selomangleng|Goa Selomangleng]] sekitar +500 m menanjak dari goa. |
Candi Meja berada satu kompleks dengan kepurbakalaan Goa Selomangleng,[[Kabupaten Tulungagung|Tulung Agung]].Letaknya berada di lereng sebelah atas bongkah batu tempat dibuatnya [[Gua Selomangleng|Goa Selomangleng]] sekitar +500 m menanjak dari goa. Kedua peninggalan ini terletak di Desa [[Sanggrahan, Boyolangu, Tulungagung|Sanggrahan]], Kecamatan [[Boyolangu, Tulungagung|Boyolangu]], Kabupaten [[Tulungagung]], [[Jawa Timur]]<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/886882212|title=Candi Indonesia|last=Sedyawati, Edi, 1938-|others=Latief, Feri,, Indonesia. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman,|isbn=9786021766934|edition=Cetakan pertama|location=[Jakarta]|oclc=886882212}}</ref> |
||
== Arsitektur |
== Arsitektur == |
||
[[Candi Meja]] ini berbentuk seperti batur yang dipangkas dari batuan monolit .Baturnya Berukukuran 3 x 3 m dengan tinggi 1 m, deretan anak tangga dan pipi sudah tidak tampak di sisi barat candi .Di [[Candi Meja]] ini bagian yang tersisa hanya bagian baturnya saja |
[[Candi Meja]] ini berbentuk seperti batur yang dipangkas dari batuan monolit .Baturnya Berukukuran 3 x 3 m dengan tinggi 1 m, deretan anak tangga dan pipi sudah tidak tampak di sisi barat candi .Di [[Candi Meja]] ini bagian yang tersisa hanya bagian baturnya saja tanpa atap mungkin memang dibuat untuk tempat pendeta bertapa.Candi Meja .Candi Meja ini juga memiliki denah bujur sangkar namun pada sisi tengggaranya sudah runtuh dan di dinding batur dihias dengan pelipit rata dan tapak dara ,bentuk hiasan seperti itu misalnya terdapat juga di dinding kaki [[Candi Sawentar]], [[Kota Blitar|Blitar]] .Jika seseorang menaiki candi dari sisi baratnya (lewat tangga),maka pandangannya mengarah ke bukit disebelah timur dan selatan Candi.Menilik jarak antara [[Gua Selomangleng|Goa Selomangleng]] dengan batur Candi Meja tidak terlalu jauh ,terdapat kaitan aktivitas keagamaan mungkin di masa lalu.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/886882212|title=Candi Indonesia|last=Sedyawati, Edi, 1938-|others=Latief, Feri,, Indonesia. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman,|isbn=9786021766934|edition=Cetakan pertama|location=[Jakarta]|oclc=886882212}}</ref> |
||
== Galeri == |
== Galeri == |
||
<gallery mode="packed"> |
<gallery mode="packed"> |
Revisi per 30 November 2019 05.56
Candi Meja | |
---|---|
Berkas:S1035721.JPG | |
Informasi umum | |
Gaya arsitektur | altar |
Kota | Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. |
Negara | Indonesia |
Candi Meja merupakan sebuah peninggalan purbakala di Kabupaten Tulungagung. Keistimewaan candi ini adalah wujudnya yang berupa altar.
Letak
Candi Meja berada satu kompleks dengan kepurbakalaan Goa Selomangleng,Tulung Agung.Letaknya berada di lereng sebelah atas bongkah batu tempat dibuatnya Goa Selomangleng sekitar +500 m menanjak dari goa. Kedua peninggalan ini terletak di Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur[1]
Arsitektur
Candi Meja ini berbentuk seperti batur yang dipangkas dari batuan monolit .Baturnya Berukukuran 3 x 3 m dengan tinggi 1 m, deretan anak tangga dan pipi sudah tidak tampak di sisi barat candi .Di Candi Meja ini bagian yang tersisa hanya bagian baturnya saja tanpa atap mungkin memang dibuat untuk tempat pendeta bertapa.Candi Meja .Candi Meja ini juga memiliki denah bujur sangkar namun pada sisi tengggaranya sudah runtuh dan di dinding batur dihias dengan pelipit rata dan tapak dara ,bentuk hiasan seperti itu misalnya terdapat juga di dinding kaki Candi Sawentar, Blitar .Jika seseorang menaiki candi dari sisi baratnya (lewat tangga),maka pandangannya mengarah ke bukit disebelah timur dan selatan Candi.Menilik jarak antara Goa Selomangleng dengan batur Candi Meja tidak terlalu jauh ,terdapat kaitan aktivitas keagamaan mungkin di masa lalu.[2]
Galeri
Rujukan
- ^ Sedyawati, Edi, 1938-. Candi Indonesia. Latief, Feri,, Indonesia. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, (edisi ke-Cetakan pertama). [Jakarta]. ISBN 9786021766934. OCLC 886882212.
- ^ Sedyawati, Edi, 1938-. Candi Indonesia. Latief, Feri,, Indonesia. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, (edisi ke-Cetakan pertama). [Jakarta]. ISBN 9786021766934. OCLC 886882212.