Bandar Udara Tjilik Riwut: Perbedaan antara revisi
Hmuttaqin97 (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 58: | Baris 58: | ||
{{airport-dest-list |
{{airport-dest-list |
||
| [[Aviastar]] | Buntok, Kuala Kurun, Kuala Pembuang, [[Bandar Udara Beringin|Muara Teweh]], [[Bandar Udara Iskandar|Pangkalan Bun]], Puruk Cahu, Tumbang Samba |
| [[Aviastar]] | [[Kabupaten Barito Selatan|Buntok]], [[Kabupaten Gunung Mas|Kuala Kurun]], [[Kabupaten Seruyan|Kuala Pembuang]], [[Bandar Udara Beringin|Muara Teweh]], [[Bandar Udara Iskandar|Pangkalan Bun]], [[Kabupaten Murung Raya|Puruk Cahu]], [[Kabupaten Katingan|Tumbang Samba]] |
||
| [[Batik Air]] | [[Bandar Udara Internasional |
| [[Batik Air]] | [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta–Soekarno–Hatta]], [[Bandar Udara Internasional Juanda|Surabaya]], [[Bandar Udara Internasional Yogyakarta|Yogyakarta–Internasional]] |
||
| [[Citilink]] | [[Bandar Udara Internasional Juanda|Surabaya]] |
| [[Citilink]] | [[Bandar Udara Internasional Juanda|Surabaya]] |
||
| [[Garuda Indonesia]] | [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta–Soekarno–Hatta]] |
| [[Garuda Indonesia]] | [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta–Soekarno–Hatta]] |
||
Baris 65: | Baris 65: | ||
| [[Susi Air]]| [[Bandar Udara Beringin|Muara Teweh]] |
| [[Susi Air]]| [[Bandar Udara Beringin|Muara Teweh]] |
||
| [[TransNusa]]| [[Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan|Balikpapan]], [[Bandar Udara Iskandar|Pangkalan Bun]] |
| [[TransNusa]]| [[Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan|Balikpapan]], [[Bandar Udara Iskandar|Pangkalan Bun]] |
||
| [[Wings Air]]| [[Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan|Balikpapan]], [[Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara|Bandung]], [[Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor|Banjarmasin]], [[Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin|Makassar]], [[Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto|Samarinda]], [[Bandar Udara H.Asan|Sampit]] |
| [[Wings Air]]| [[Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan|Balikpapan]], [[Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara|Bandung]], [[Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor|Banjarmasin]], [[Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin|Makassar]], [[Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto|Samarinda]], [[Bandar Udara H.Asan|Sampit]]}} |
||
== Tragedi/kecelakaan == |
== Tragedi/kecelakaan == |
Revisi per 1 Desember 2019 22.45
Bandar Udara Tjilik Riwut Tjilik Riwut Airport | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Informasi | |||||||||||
Jenis | Publik | ||||||||||
Pemilik | Pemerintah Indonesia | ||||||||||
Pengelola | Angkasa Pura II | ||||||||||
Melayani | Palangkaraya | ||||||||||
Lokasi | Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia | ||||||||||
Ketinggian dpl | 25 mdpl | ||||||||||
Koordinat | 02°13′30″S 113°56′33″E / 2.22500°S 113.94250°E | ||||||||||
Situs web | tjilikriwut | ||||||||||
Peta | |||||||||||
Kalimantan daerah di Indonesia | |||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||
| |||||||||||
Bandar Udara Tjilik Riwut (IATA: PKY, ICAO: WAGG), sebelumnya Bandar Udara Panarung, merupakan sebuah bandara di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia. Bandara ini adalah bandara terbesar di Kalimantan Tengah. Bandara ini juga merupakan Embarkasi Calon Jemaah Haji Kalimantan Tengah. Kini Bandar Udara Tjilik Riwut sedang dalam pembangunan Hangar Lion Air dan Sekolah Penerbangan Lion Air yang dikelola oleh Lion Air. Tahun depan landasan pacu di bandar udara ini akan di perpanjang menjadi 3.000 x 45 meter (9.843 ft × 148 ft). Saat ini juga telah dibangun dan diresmikan terminal baru Bandar Udara Tjilik Riwut dengan luas 29.124 meter persegi dengan tingkat dua dan dapat menampung penumpang sebanyak 2.200 orang. Selain itu Bandar Udara Tjilik Riwut juga diusulkan menjadi bandara internasional.
Sejarah
Sebelumnya Bandar Udara Tjilik Riwut mempunyai nama Pelabuhan Udara Panarung berdiri pada tanggal 1 Mei 1958 yang peresmiannya dilaksanakan oleh Residen Kalimantan Tengah yaitu Bapak Tjilik Riwut. Pada saat itu dapat difungsikan dan didarati Pesawat Terbang jenis Twin Otter (dari TNI-AU) Pada Tanggal 24 September 1973 Pelabuhan Udara Panarung oleh Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah di serah terimakan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan RI. Sejak itu tanggung jawab Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah beralih sepenuhnya kepada pemerintah pusat, sebagai tindak lanjut dari serah terima tersebut oleh Menteri Perhubungan Bapak Prof. Dr. Emil Salim dinyatakan Pelabuhan Udara Panarung Palangka Raya sebagai Pelabuhan Udara untuk lalu lintas udara dalam negeri (Domestik) dengan menggunakan pesawat jenis Fokker 27.
Pelabuhan Udara Panarung Menjadi Bandar Udara Tjilik Riwut Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional tanggal 10 Nopember 1988 nama Tjilik Riwut (mantan Gubernur Kalimantan Tengah), diabadikan untuk nama Bandar Udara Ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah Palangka Raya yang sebelumnya bernama Pelabuhan Udara Panarung. Penggantian nama menjadi Bandar Udara Tjilik Riwut serta penandatanganan prasastinya dilakukan oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia Bapak Ir. Azwar Anas. Penggantian nama tersebut sesuai dengan usul Gubernur Kalimantan Tengah, DPRD Kalimantan Tengah dan rekomendasi/tanggapan Menteri Dalam Negeri. Pengabadian nama tersebut karena Tjilik Riwut adalah seorang Pahlawan Nasional (Keputusan Presiden Republik Indonesia tanggal 6 November 1988 No.108/TK/1988).
Pada tanggal 28 Maret 2019 terminal baru bandara ini mulai dioperasikan, semua aktivitas penerbangan di terminal lama bandara dipindahkan ke terminal baru bandara.
Lalu pada tanggal 8 April 2019 terminal baru Bandar Udara Tjilik Riwut diresmikan penggunaannya oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Maskapai
Tragedi/kecelakaan
- 29 Agustus 2011: Pesawat Garuda Indonesia Boeing 737 500 dengan nomor penerbangan GA 551 gagal melakukan penerbangan dari Bandar Udara Tjilik Riwut Palangkaraya, Kalimantan Tengah menuju Jakarta dikarenakan mengalami gangguan udara pada kabin pesawat.Gangguan udara pada kabin pesawat itu baru diketahui ketika pesawat yang ditumpangi 96 orang itu sudah lepas landas dari Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangkaraya, pukul 08.04 WIB. Setelah berada di udara kurang lebih 10 menit pilot memutuskan kembali ke Bandar Udara Tjilik Riwut dengan alasan gangguan teknis.
- 30 September 2011: Garuda Indonesia Boeing 737 500 Dengan Tujuan Jakarta ke Palangka Raya, gagal mendarat karena Cuaca Kabut asap di Palangka Raya. insiden ini di akibatkan karena Cuaca Berasap dan Jarak Pandang Pilot pun Sangat Sedikit. Pilot Pun Akhirnya memutuskan untuk mendarat di Bandar Udara Syamsudin Noor di Banjarmasin.
- 22 April 2012: Garuda Indonesia Boeing 737 800NG Dengan No. penerbangan GA 550 Menabrak Burung Elang ketika Hendak Mendarat di Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya. Tidak ada korban Jiwa dalam Insiden ini, Namun Moncong Pesawat yang tertabrak Elang itu Rusak. Dan penerbangan ke Jakarta tertunda, dan Penumpang tujuan Jakarta Diberangkatkan Pukul 20.00 Wib, Dengan Pesawat Pengganti Dari Jakarta.
- 22 September 2012: Lion Air Boeing 737 900ER yang di Carter oleh rombongan kontingen Kalteng pada PON XVIII sempat gagal mendarat di Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya, Sabtu (22/9) pukul 00.15 dinihari. Kejadian ini terjadi ketika pesawat sudah menyentuh landasan, namun Pesawat kembali terbang dan Berputar-putar di udara selama 45 Menit, dan kemudian pesawat kembali mendarat di Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya. Insiden ini terjadi karena ini Pesawat Carteran dan Pilot Belum pernah Mendarat di Palangka Raya bahkan di Malam Hari.
Transportasi dari dan ke bandara
Taksi Bandara
Taksi Bandara sekarang merupakan harapan mutlak untuk Kamu yang mendarat di Bandara Tjilik Riwut bila mengangkat tak sedikit barang bawaan dan tak dijemput oleh keluarga alias rekanan kerja. Tarif taksi di Bandara Tjilik Riwut bervariasi tergantung dari tujuan dan juga negosiasi, kisarannya merupakan kurang lebih Rp 50.000 – Rp 80.000 per penumpang untuk menuju ke pusat kota Palangkaraya.
Angkot Taksi
Angkot alias Angkutan Kota di Palangkaraya di sebut dengan panggilan Taksi, sehingga jangan bimbang ya kalau berkunjung ke Palangkaraya dan disuruh naik Taksi itu berarti Angkot, sedangkan Taksi yang beneran taksi hanya melayani rute dari dan ke Bandara saja dan tak keliling di dalam kota. Untuk naik Angkot Taksi ini Kamu wajib berlangsung terlebih dahulu ke luar are Bandara, tarifnya kurang lebih Rp. 3000 per penumpang (tarif saat tulisan ini dibangun dan bisa berubah sewaktu-waktu).
Ojek Sepeda Motor
Untuk Kamu yang merasa tarif taksi terlalu mahal maka Kamu bisa memakai jasa Ojek Sepeda Motor. Tetapi ini pasti saja bila Kamu berangkat sendiri dan tak mengangkat barang bawaan terlalu tak sedikit. Untuk naik ojek sepeda motor ini Kamu wajib berlangsung dahulu ke arah belakang Bandara. Tarif merupakan sesuai negosiasi, tetapi umumnya merupakan kisaran kurang lebih Rp. 10.000 untuk jarak tempuh tak lebih lebih 1-2 kilometer.
Mobil Sewa / Travel
Untuk Kamu yang bakal melanjutkan perjalanan ke luar kota Palangkaraya, semacam Sampit, maka bisa meperbuat pemesanan mobil sewa alias travel sebelumnya. Kamu bakal dijemput langsung ke Bandara dan diantarkan langsung ke kota tujuan Anda.
Bus Damri
Sampai saat tulisan ini dibangun bus Damri belum beroperasi di Bandara Tjilik Riwut, tetapi telah masuk dalam rencana Perum Damri untuk mengoperasikan bus Damri di Bandara ini pada tahun 2015.
Grab Car
Grab Car beroperasi di Bandara Tjilik Riwut sejak Agustus 2019.
Referensi
- ^ Informasi bandar udara World Aero Data untuk WAOP
- ^ Informasi bandar udara untuk WAOP di Great Circle Mapper. Sumber: DAFIF.
Pranala
- (Inggris) World Aero Data