Museum Negeri Gayo: Perbedaan antara revisi
suntingan kecil |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Museum Gayo''' merupakan |
'''Museum Negeri Gayo''' merupakan museum yang terletak di [[Kabupaten Aceh Tengah]]. Museum ini diresmikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tengah pada tanggal 26 September 2005. Arsitektur bangunan pada museum tersebut mengggunakan ornamen tradisional dari [[Suku Gayo|etnis Gayo]]. |
||
== Latar belakang == |
|||
⚫ | Masyarakat Gayo memiliki sejarah dan budaya yang lebih spesifik, sehingga diperlukan pembangunan Museum Negeri Gayo sebagi tempat menyimpan koleksi benda-benda sejarah Gayo itu. Dengan adanya museum ini, para wisatawan, ilmuwan dan pemerhati budaya dapat melihat benda bersejarah untuk meneliti sejarah masyarakat Gayo. Koleksi mahakarya di Museum Negeri Gayo berupa benda-benda peninggalan sejarah dan pra-sejarah Gayo yang ditemukan di Loyang Mendale dan Ujung Karang oleh peneliti [[Balai Arkeologi Medan]]. Benda-benda tersebut antara lain berupa peninggalan [[artefak]] dan [[ekofak]] dari kehidupan pra-sejarah pada masyarakat Gayo . |
||
== Koleksi museum == |
|||
⚫ | Masyarakat |
||
⚫ | |||
== Waktu kunjung museum == |
|||
'''Koleksi Museum''' |
|||
Waktu kunjung museum pada hari biasa dilaksanakan pada Senin sampai dengan Jumat pada pukul 08.00 s/d 14.00 WIB. Pada hari libur nasional, operasional dari Museum Negeri Gayo tersebut tutup. |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | Fasilitas yang terdapat di Museum Gayo antara lain berupa ruang pameran tetap, auditorium, perpustakaan, laboratorium/konservasi, penyimpanan koleksi, toilet dan parkir.<ref>{{Cite book|title=DIREKTORI MUSEUM INDONESIA|last=|first=|date=2012|publisher=Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=|location=Jakarta|pages=653 - 658|url-status=live}}</ref> |
||
'''Waktu Kunjung Museum''' |
|||
Hari Senin s/d Jum'at pada pukul 08.00 s/d 14.00 WIB,Jum'at pukul 08.00 s/d 12.00 WIB , Hari libur nasional ( tutup ) |
|||
'''Tiket Masuk Museum''' |
|||
Sementara gratis ( Karna masih dalam taraf promosi ) <ref>{{Cite web|url=https://referensi.data.kemdikbud.go.id/kebudayaan/index.php/chome/profilobjekkebudayaan/A482A351-18ED-4E2D-AE8D-8850BBB40DCB|title=Museum Negeri Gayo|last=|first=|date=|website=|access-date=}}</ref> |
|||
⚫ | |||
⚫ | Fasilitas yang terdapat di Museum Gayo antara lain berupa |
||
'''Jarak Tempuh''' |
|||
Dari bandara Sultan Iskandar Muda ke museum sekitar 350 Km , Dari Pelabuhan Ukulele ke Museum sekitar 350 Km , Dari Terminal Geceue ke Museum sekitar 350 Km |
|||
'''Alamat''' |
|||
Jalan Mess Timeruang No 153 Takengon , Bebesen , Aceh Tengah . |
|||
== Rujukan == |
== Rujukan == |
Revisi per 1 Maret 2020 07.41
Museum Negeri Gayo merupakan museum yang terletak di Kabupaten Aceh Tengah. Museum ini diresmikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tengah pada tanggal 26 September 2005. Arsitektur bangunan pada museum tersebut mengggunakan ornamen tradisional dari etnis Gayo.
Latar belakang
Masyarakat Gayo memiliki sejarah dan budaya yang lebih spesifik, sehingga diperlukan pembangunan Museum Negeri Gayo sebagi tempat menyimpan koleksi benda-benda sejarah Gayo itu. Dengan adanya museum ini, para wisatawan, ilmuwan dan pemerhati budaya dapat melihat benda bersejarah untuk meneliti sejarah masyarakat Gayo. Koleksi mahakarya di Museum Negeri Gayo berupa benda-benda peninggalan sejarah dan pra-sejarah Gayo yang ditemukan di Loyang Mendale dan Ujung Karang oleh peneliti Balai Arkeologi Medan. Benda-benda tersebut antara lain berupa peninggalan artefak dan ekofak dari kehidupan pra-sejarah pada masyarakat Gayo .
Koleksi museum
Koleksi museum ini antara lain berupa pakaian kerawang Gayo, kerangka manusia pra-sejarah, foto Gayo tempo dulu, tempayan dan nengel ( alat sebagai pengganti cangkul ).
Waktu kunjung museum
Waktu kunjung museum pada hari biasa dilaksanakan pada Senin sampai dengan Jumat pada pukul 08.00 s/d 14.00 WIB. Pada hari libur nasional, operasional dari Museum Negeri Gayo tersebut tutup.
Fasilitas
Fasilitas yang terdapat di Museum Gayo antara lain berupa ruang pameran tetap, auditorium, perpustakaan, laboratorium/konservasi, penyimpanan koleksi, toilet dan parkir.[1]
Rujukan
- ^ DIREKTORI MUSEUM INDONESIA. Jakarta: Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. hlm. 653 – 658.